SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
MORFOLOGI DAUN DAN
BUNGA
ANGGOTA:
 ALI IMROM BAEDOWI
(171810301041)
BARIZIL ANWAR
(171810301049)
 ROISYAH FERNANDA .K.
(171810301053 )
CAMELIATUS SYARIFAH
(171810301060)
 RIFDIANI RAHMA ALIFIA
(171810301070)
Daun merupakan bagian tumbuhan yang
tumbuh dari batang, umumnya berbentuk
tipis dan berwarna hijau.Warna hijau tersebut
disebabkan adanya klorofil pada daun.
Namun, ada juga daun yang berwarna kuning,
merah, dan ungu. Bagian-bagian daun yang
utama adalah:
 Pelepah/upih daun (vagina);
 Tangkai daun (petioles);
 Helaian daun (lamina).
 Daun yang memiliki ketiga bagian utama disebut daun
lengkap (folium completes), contohnya daun pisang dan
daun bambu. Tumbuhan hanya terdiri dari 1 atau 2 bagian
saja, daun seperti ini disebut daun tidak lengkap.
Yang termasuk daun yang tidak lengkap adalah:
 Daun bertangkai, adalah daun yang hanya mempunyai
tangkai dan helaian daun, contohnya daun mangga.
 Daun duduk, adalah daun yang hanya terdiri dari helaian
daun saja.
 Daun berupih, adalah daun yang hanya mempunyai upih
daun dan helaian daun. Contohnya daun rumput-
rumputan, daun padi, dan daun jagung.
 Daun yang terdiri dari tangkai saja, biasanya daun yang
seperti ini melebar menyerupai helaian dain dan disebut
phyllodia. Contohnya daun Oxalis bupleurifolis.
 Berdasarkan jumlah tangkai anak daun dalam satu
tangkai, daun dibedakan menjadi:
 Daun tunggal: hanya memiliki satu helai daun disetiap
tangkainya. Bagian dari batang yang menjadi tempat
duduknya daun disebut nodus, dan sudut atas antara
daun dan batang disebut ketiak daun.
 Daun majemuk: memiliki beberapa helai daun di setiap
tangkainya. Yaitu jika pada tumbuhan tersebut,
tangkainya terlihat bercabang-cabang, dan baru pada
cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya.
 Bentuk daun
 Tulang daun
 Bentuk ujung daun
 Bentuk pangkal daun
Bentuk daun dapat dibedakan menjadi 5 macam,
yaitu:
 Bentuk bulat atau bundar. Contohnya teratai
besar.
 Bentuk perisai. Contohnya daun jarak.
 Bentuk jorong. Contohnya daun nangka.
 Bentuk memanjang. Contohnya daun sirsak.
 Bentuk lanset. Contohnya daun kamboja.
Bentuk bulat
Bentuk jorong
Bentuk lanset
Bentuk perisai
Bentuk
memanjang
 Bentuk tepi daun dapat
dibedakan menjadi:
Rata;
Bergerigi (serratus);
Bergerigi ganda/rangkap
(biserratus);
Bergigi (dentalus);
Beringgit (crenatus);
Berombak (repandus).
 Menyirip
Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan, tersusun rapi
mulai dari tangkai daun hingga ujung dari helai daun.Contoh tumbuhan yang
memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan
rambutan.
 Melengkung
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis – garis melengkung.Tulang
daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar
kita. Misalnya, tulang daun siri, gadung, dan genjer
 Menjari
Tanaman ini mempunyai satu tulang daun yang besar dan bentuknya seperti jari-
jari tangan manusia.Misalnya tulang daun pepaya, jarak, singkong, dan kapas.
 Sejajar
Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar, mulai dari pangkal daun
hingga ujung daun.Tiap-tiap ujung tulang daun menyatu. Biasanya bentuk
daunnya panjang-panjang.Misalnya, tulang daun tebu, padi, jagung, alang-alang,
dan semua jenis rumput-rumputan.
 Runcing(acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit
demi sedikit sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak daun
membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90 derajat). Ujung daun
yang runcing lazim kita dapati pada daun-daun bangun: bulat
memanjang, lanset, segitiga, delta, belah ketupat, dll. Contohnya ujung
daun oleander (Nerium oleander L).
 Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik
pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung
daun nampak sempit panjang dan runcing, misalnya ujung daun
sirsak (Annona muricata L).
 Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu
tulang, cepat menju kesuatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut
yang tumpul, sering dijumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau
bangun sudip, misalnya ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub).
APEX FOLII (ujung daun)
 Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak
terbentuk sudut sama saekali, hingga uung daun merupakan semacam
suatu busur, terdapat pada daun yang bulat atau jorong, atau pada daun
bangun ginjal, misalnya ujung daun teratai besar (Nelumbium nelumbo
Duce).
 Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata,
misalnya ujung anak daun semanggi (Marsilea crenata Presl.), daun jambu
monyet (Anacardium occidentale L.).
 Terbelah (retusus), ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,
kadang-kadang amat jelas, misalnya ujung daun sidaguri (Sida retusa L.),
kadang-kadang terbelahnya ujung hanya akan kelihatan jelas jika
diadakan pemeriksaan yang teliti, seperti misalnya ujung daun
bayam (Amaranthus hybridus L.).
 Berduri (mucronatus), yaitu jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian
yang runcing keras, merupakan suatu duri, misalnya ujung daun nanas
sebrang (Agave sp).
Bentuk pangkal daun dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu:
 Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun
memanjang, lanset, belah ketupat, dll.
 Meruncing (acuminatus), biasanya pada bangun bulat telur
sungsang atau bangun daun sudip.
 Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat, jorong, dan
bulat telur.
 Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segitiga,
delta, tombak.
 Berlekuk (emarginatus), pada daun-daun bangun jantung, ginjal,
anak panah.
BASIS FOLII (pangkal daun)
Tepi daun dapat bertemu dan dapat
berlekatan satu sama lain :
 Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi
pada sisi yang sama terhadap batang sesuai
dengan letak daun pada batang, seperti pada
daun-daun bangun perisai.
 Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang
batang yang berlawanan atau berhadapan
dengan letak daunnya. Contohnya pada daun
bangun membulat.
 Tempat terjadinya fotosintesis.
Sebagai organ pernapasan atau respirasi. Pada daun terdapat stomata atau
mulut daun dimana merupakan saluran pernafasan tempat daun menghirup
CO2 dari udara dan membuang O2 ke udara.
 Tempat terjadinya transpirasi.
Transpirasi adalah proses menguapnya air dari tumbuhan. Proses transpirasi
tumbuhan terjadi melalui stomata atau mulut daun yang terdapat pada
permukaan daun, terutama pada permukaan daun bagian bawah. Transpirasi
biasanya terjadi pada siang hari dengan bantuan sinar matahari.
 Tempat terjadinya gutasi.
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun.
Gutasi terjadi saat kondisi penyerapan air tinggi namun laju transpirasi
rendah ataupun saat kelembaban udara tinggi sehingga penguapan air sulit
terjadi. Gutasi biasanya terjadi pada malam hari dimana tetesan air yang
terkumpul di daun akibat gutasi biasanya di anggap sebagai embun.
 Alat reproduksi vegetatif.
Daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Contoh yang
paling mudah adalah pada perkembang biakan daun cocor bebek dan
tanaman akasia.
Keterangan :
Bagian bunga yang Steril :
1. receptacle
2. petala (Corolla)
3. sepala (Calyx)
Bagian bunga yang Fertil :
1. Androecium Stamen :
Anthera , Filamen
2. GynoeciumPistillum (Carpel)
: Stigma, Stilus, dan Ovarium
Gambar perbandingan Tumbuhan dikotil dan monokotil
( www.progressivegardens.com)
 Definisi bunga
 Bentuk struktur bunga
 Letak bunga
 Struktur benang sari
 Struktur putik
 Bunga adalah : batang dan daun yang termodifikasi.
 Bunga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat
dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
 bunga mempunyai sifat-sifat seperti Mempunyai
warna yang menarik, umumnya mempunyai bau yang
harum, memiliki bentuk yang bermacam-macam dan
biasanya mengandung madu.
 Ibu tangkai bunga (pedunculus,pedunculus communis atau rhacis),
yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau
cabang yang mendukung bunga majemuk tadi.
 Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian dari bunga yang masih
jelas bersifat batang, pada tangkai bunga ini biasannya terdapat
daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun
dan berwarna hijau.
 Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung dari tangkai batang yang
berhenti pertumbuhannya yang seringkali melebar, menebal,
dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang
telah mengalami metamorphosis menjadi bagian-bagian bunga
duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasannya lalu nampak
duduk dalam satu lingkaran.
 Perhiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang
merupakan penjelmaan dari daun yang masih. Nampak
berbentuk lembaran dengan tulang atau urat daun yang maasih
jelas
Bagian-bagian dari perhiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua
lingkaran yaitu:
 Kelopak (Calyk)
Yaitu bagian dari perhiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,
biasannya berwarna hijau dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan
selubungnya yang berfungsi sebagai pelindung kuncup terhadap pengaruh-
pengaruh dari luar.
 Tajuk Bunga atau mahkota bunga (corolla)
Yaitu bagian perhiasan bunga yang merupakan lingkaran dalam, biasanya
tidaklah berwarna hijau lagi dan warna dari bagian inilah yang lazimnya
merupakan warna bunga
 Tenda Bunga (Perigonium)
Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati perhiasan bunganya, bunga
yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau perhiasan dari
bunga tadi tidak dapat dibedakan menjadi kelopak dan mahkotannya,
dengan kata lain kelopak dan mahkotannya sama, baik bentuk maupun
warnannya.
 Kelamin Bunga
Yaitu merupakan bagian terpenting dari bunga, karena dengan adanya alat-
alat (jantan dan betina) tersebut dapat kemudian dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan dan selanjutnya berkembang menjadi tanaman baru.
Letak bunga pada tumbuhan disebut anthotaxis. Berdasarkan
posisi bunga terhadap bunga lain, dibedakan menjadi tiga macam
antotaxis, yaitu :
 Hanya satu bunga (planta uniflora) seperti bunga coklat
(Zephyranthes rosea) dan lili (Lilium longiflorum)
 Kuntum bunga tersebar dan terdapat sendiri-sendiri ( flores
sparsa). Bunga soliter, letaknya terminal di ujung ranting atau
aksiler, seperti bunga Cucurbita
 Perbungaan (inflorescentia) terdiri dari satu sumbu bersama
tempat melekat sejumlah kuntum bunga sehingga menghasilkan
satu kesatuan.
 satu bunga memiliki jumlah benang sari
bervariasi.
 Berdasarkan panjangnya dapat dibedakan
menjadi benang sari didinamus (2 panjang, 2
pendek) dan tetradinamus (4 panjang, 2
pendek).
Gambar 14. Benangsari didinamus dan tetradinamus
Benang sari dapat terpisah atau berlekatan
satu dengan yang lain. Benang sari yang
berlekatan dapat dibedakan menjadi :
 Monadelfus, terdiri dari 1 tukal, seperti pada
Hibiscus sp
 Diadelfus, memilki 2 tukal (1+9), seperti pada
Papilionaceae
 Polyadelfus, lebih dari 2 tukal, seperti pada
Calliandra sp.
Monadelfus
Diadelfus
Polyadelfus
Berdasarkan letak ovarium terhadap dasar bunga,
dapat dibedakan menjadi : ovarium menumpang
(superum), ovarium tenggelam (inferum), dan ovarium
setengah tenggelam (hemi/semi inferum). Berdasarkan
letak ovarium terhadap perhiasan bunga, dapat
dibedakan menjadi ovarium epiginus, ovarium
periginus, dan ovarium hipoginus.
Gambar 17. Letak ovarium terhadap perhiasan bunga
 Putik tersusun dari karpel, karpel ini dapat
terpisah-pisah (apokarp) atau bersatu
(sinkarp).
 Ruang pada karpel dapat dibedakan menjadi
beruang satu (unilokular), bilokular,
trilokular, dan multilokular.
 Ovulum melekat pada dinding ovarium
melalui plasenta (tembuni). Berdasarkan
tempat melekatnya dapat dibedakan menjadi
marginalis, parietalus, aksilaris, sentralis,
basalis, dan apikal.
Yatim, W. 1987. Biologi. Bandung: Tarsito
Martoharsono, S. 1998. Biologi Jilid I. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Campbell, N. A., dkk. 2010. Biologi Edisi 8 Jilid I.
Jakarta : Erlangga
Kimball. 1983. Biologi Universitas. Jakarta:
Erlangga
Parjatmo, W. 1987. Biologi Umum I. Bandung:
Angkasa Bandung
1. Penanya: Lindi Pradita Wiguna (171810301057)
Apa fungsi dari bentuk daun menjarum dari pohon pinus?
Penjawab: Roissyah Fernanda Khoiroh (171810301053)
Fungsi bentuk daun menjarum pada daun pinus adalah untuk mengurai penguapan, agar
mudah dalam mencari sinar matahari, dan untuk mengurangi tekanan yang diberikan oleh
angin.
2. Penanya: Ayu Widhia Sari (171810301040)
Apa tukal pada benang sari itu? Dan apa fungsinya?
Penjawab: Ali Imron Baedhowi (171810301041)
Tukal merupakan bagian dari glomerulus pada bagian bunga, terdiri atas kelompokan
bunga-bunga kecil tidak bertangkai, yang tersusun rapat pada cabang – cabang bunga
majemuknya. Fungsinya adalah untuk melindungi bunga.
3. Penanya: Avilya Hidayati (171810301046)
bagaimana proses fotosintesis pada tumbuhan kaktus? Kenapa daun kaktus berduri?
penjawab: Cameliatus Syarifah (171810301060)
proses fotosintesis pada kaktus terjadi di batang kaktus, karena kaktus tidak memiliki daun
untuk berfotosintesis sehingga terjadi dibagian tumbuhan yang berwarna hijau yaitu pada
batang kaktus yang memiliki klorofil. Daun kaktus berupa duri berfungsi untuk
mengurangi penguapan air,karena biasa habitat hidup kaktus berada pada lingkungan yang
kering oleh sebab itu untuk mengurangi penguapan, daun kaktus berupa duri duri-duri.

More Related Content

What's hot (19)

Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
 
Tataletakdaun2 130208030629-phpapp01
Tataletakdaun2 130208030629-phpapp01Tataletakdaun2 130208030629-phpapp01
Tataletakdaun2 130208030629-phpapp01
 
Morfologi Tumbuhan
Morfologi TumbuhanMorfologi Tumbuhan
Morfologi Tumbuhan
 
Morfologi Tanaman
Morfologi Tanaman Morfologi Tanaman
Morfologi Tanaman
 
metamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daunmetamorfosis akar, batang. daun
metamorfosis akar, batang. daun
 
M14 kelompok 7 folium (daun)
M14 kelompok 7 folium (daun)M14 kelompok 7 folium (daun)
M14 kelompok 7 folium (daun)
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
Daun Majemuk
Daun MajemukDaun Majemuk
Daun Majemuk
 
Morfologi Tumbuhan Daun
Morfologi Tumbuhan DaunMorfologi Tumbuhan Daun
Morfologi Tumbuhan Daun
 
Kerangka tumbuhan dan modifikasinya
Kerangka tumbuhan dan modifikasinyaKerangka tumbuhan dan modifikasinya
Kerangka tumbuhan dan modifikasinya
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Daun
DaunDaun
Daun
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
Botani 2 Daun Tunggal
Botani 2 Daun TunggalBotani 2 Daun Tunggal
Botani 2 Daun Tunggal
 
Botani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun MajemukBotani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun Majemuk
 

Similar to MORFOLOGI BUNGA DAN DAUN

Similar to MORFOLOGI BUNGA DAN DAUN (20)

Tugas presentasi kelompok 6.pptx
Tugas presentasi kelompok 6.pptxTugas presentasi kelompok 6.pptx
Tugas presentasi kelompok 6.pptx
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
DAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
DAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRNDAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
DAUN TUMBUHAN BIOLOGI MISA VLKRN
 
Soal tema 3
Soal tema 3Soal tema 3
Soal tema 3
 
Makalah morfologi batang
Makalah morfologi batangMakalah morfologi batang
Makalah morfologi batang
 
Akar Dan Batang.pptx
Akar Dan Batang.pptxAkar Dan Batang.pptx
Akar Dan Batang.pptx
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3
 
Ciri khusus tumbuhan sd
Ciri khusus tumbuhan sdCiri khusus tumbuhan sd
Ciri khusus tumbuhan sd
 
Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3Makalah morfologi batang 3
Makalah morfologi batang 3
 
Bab 2 mortum
Bab 2 mortumBab 2 mortum
Bab 2 mortum
 
Materi ipa Primary 5 bagian tumbuhan
Materi ipa Primary 5 bagian tumbuhanMateri ipa Primary 5 bagian tumbuhan
Materi ipa Primary 5 bagian tumbuhan
 
Botani akar
Botani akarBotani akar
Botani akar
 
Struktur Dan Fungsi Bagian Bunga
Struktur Dan Fungsi Bagian BungaStruktur Dan Fungsi Bagian Bunga
Struktur Dan Fungsi Bagian Bunga
 
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptxStruktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
Struktur dan Fungi Jaringan Tumbuhan.pptx
 
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptxTUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
 
Organ Tumbuhan
Organ TumbuhanOrgan Tumbuhan
Organ Tumbuhan
 
Handout mortum 3
Handout mortum 3Handout mortum 3
Handout mortum 3
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 

MORFOLOGI BUNGA DAN DAUN

  • 1. MORFOLOGI DAUN DAN BUNGA ANGGOTA:  ALI IMROM BAEDOWI (171810301041) BARIZIL ANWAR (171810301049)  ROISYAH FERNANDA .K. (171810301053 ) CAMELIATUS SYARIFAH (171810301060)  RIFDIANI RAHMA ALIFIA (171810301070)
  • 2.
  • 3. Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berbentuk tipis dan berwarna hijau.Warna hijau tersebut disebabkan adanya klorofil pada daun. Namun, ada juga daun yang berwarna kuning, merah, dan ungu. Bagian-bagian daun yang utama adalah:  Pelepah/upih daun (vagina);  Tangkai daun (petioles);  Helaian daun (lamina).
  • 4.  Daun yang memiliki ketiga bagian utama disebut daun lengkap (folium completes), contohnya daun pisang dan daun bambu. Tumbuhan hanya terdiri dari 1 atau 2 bagian saja, daun seperti ini disebut daun tidak lengkap. Yang termasuk daun yang tidak lengkap adalah:  Daun bertangkai, adalah daun yang hanya mempunyai tangkai dan helaian daun, contohnya daun mangga.  Daun duduk, adalah daun yang hanya terdiri dari helaian daun saja.  Daun berupih, adalah daun yang hanya mempunyai upih daun dan helaian daun. Contohnya daun rumput- rumputan, daun padi, dan daun jagung.  Daun yang terdiri dari tangkai saja, biasanya daun yang seperti ini melebar menyerupai helaian dain dan disebut phyllodia. Contohnya daun Oxalis bupleurifolis.
  • 5.
  • 6.  Berdasarkan jumlah tangkai anak daun dalam satu tangkai, daun dibedakan menjadi:  Daun tunggal: hanya memiliki satu helai daun disetiap tangkainya. Bagian dari batang yang menjadi tempat duduknya daun disebut nodus, dan sudut atas antara daun dan batang disebut ketiak daun.  Daun majemuk: memiliki beberapa helai daun di setiap tangkainya. Yaitu jika pada tumbuhan tersebut, tangkainya terlihat bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya.
  • 7.
  • 8.  Bentuk daun  Tulang daun  Bentuk ujung daun  Bentuk pangkal daun
  • 9. Bentuk daun dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:  Bentuk bulat atau bundar. Contohnya teratai besar.  Bentuk perisai. Contohnya daun jarak.  Bentuk jorong. Contohnya daun nangka.  Bentuk memanjang. Contohnya daun sirsak.  Bentuk lanset. Contohnya daun kamboja.
  • 10. Bentuk bulat Bentuk jorong Bentuk lanset Bentuk perisai Bentuk memanjang
  • 11.  Bentuk tepi daun dapat dibedakan menjadi: Rata; Bergerigi (serratus); Bergerigi ganda/rangkap (biserratus); Bergigi (dentalus); Beringgit (crenatus); Berombak (repandus).
  • 12.
  • 13.  Menyirip Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan, tersusun rapi mulai dari tangkai daun hingga ujung dari helai daun.Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.  Melengkung Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis – garis melengkung.Tulang daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun siri, gadung, dan genjer  Menjari Tanaman ini mempunyai satu tulang daun yang besar dan bentuknya seperti jari- jari tangan manusia.Misalnya tulang daun pepaya, jarak, singkong, dan kapas.  Sejajar Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar, mulai dari pangkal daun hingga ujung daun.Tiap-tiap ujung tulang daun menyatu. Biasanya bentuk daunnya panjang-panjang.Misalnya, tulang daun tebu, padi, jagung, alang-alang, dan semua jenis rumput-rumputan.
  • 14.
  • 15.
  • 16.  Runcing(acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90 derajat). Ujung daun yang runcing lazim kita dapati pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset, segitiga, delta, belah ketupat, dll. Contohnya ujung daun oleander (Nerium oleander L).  Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing, misalnya ujung daun sirsak (Annona muricata L).  Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menju kesuatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul, sering dijumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau bangun sudip, misalnya ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub).
  • 18.  Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk sudut sama saekali, hingga uung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daun yang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal, misalnya ujung daun teratai besar (Nelumbium nelumbo Duce).  Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata, misalnya ujung anak daun semanggi (Marsilea crenata Presl.), daun jambu monyet (Anacardium occidentale L.).  Terbelah (retusus), ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan, kadang-kadang amat jelas, misalnya ujung daun sidaguri (Sida retusa L.), kadang-kadang terbelahnya ujung hanya akan kelihatan jelas jika diadakan pemeriksaan yang teliti, seperti misalnya ujung daun bayam (Amaranthus hybridus L.).  Berduri (mucronatus), yaitu jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian yang runcing keras, merupakan suatu duri, misalnya ujung daun nanas sebrang (Agave sp).
  • 19. Bentuk pangkal daun dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:  Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dll.  Meruncing (acuminatus), biasanya pada bangun bulat telur sungsang atau bangun daun sudip.  Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat, jorong, dan bulat telur.  Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segitiga, delta, tombak.  Berlekuk (emarginatus), pada daun-daun bangun jantung, ginjal, anak panah.
  • 21. Tepi daun dapat bertemu dan dapat berlekatan satu sama lain :  Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang, seperti pada daun-daun bangun perisai.  Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya. Contohnya pada daun bangun membulat.
  • 22.  Tempat terjadinya fotosintesis. Sebagai organ pernapasan atau respirasi. Pada daun terdapat stomata atau mulut daun dimana merupakan saluran pernafasan tempat daun menghirup CO2 dari udara dan membuang O2 ke udara.  Tempat terjadinya transpirasi. Transpirasi adalah proses menguapnya air dari tumbuhan. Proses transpirasi tumbuhan terjadi melalui stomata atau mulut daun yang terdapat pada permukaan daun, terutama pada permukaan daun bagian bawah. Transpirasi biasanya terjadi pada siang hari dengan bantuan sinar matahari.  Tempat terjadinya gutasi. Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun. Gutasi terjadi saat kondisi penyerapan air tinggi namun laju transpirasi rendah ataupun saat kelembaban udara tinggi sehingga penguapan air sulit terjadi. Gutasi biasanya terjadi pada malam hari dimana tetesan air yang terkumpul di daun akibat gutasi biasanya di anggap sebagai embun.  Alat reproduksi vegetatif. Daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Contoh yang paling mudah adalah pada perkembang biakan daun cocor bebek dan tanaman akasia.
  • 23.
  • 24. Keterangan : Bagian bunga yang Steril : 1. receptacle 2. petala (Corolla) 3. sepala (Calyx) Bagian bunga yang Fertil : 1. Androecium Stamen : Anthera , Filamen 2. GynoeciumPistillum (Carpel) : Stigma, Stilus, dan Ovarium
  • 25. Gambar perbandingan Tumbuhan dikotil dan monokotil ( www.progressivegardens.com)
  • 26.  Definisi bunga  Bentuk struktur bunga  Letak bunga  Struktur benang sari  Struktur putik
  • 27.  Bunga adalah : batang dan daun yang termodifikasi.  Bunga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.  bunga mempunyai sifat-sifat seperti Mempunyai warna yang menarik, umumnya mempunyai bau yang harum, memiliki bentuk yang bermacam-macam dan biasanya mengandung madu.
  • 28.
  • 29.  Ibu tangkai bunga (pedunculus,pedunculus communis atau rhacis), yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi.  Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian dari bunga yang masih jelas bersifat batang, pada tangkai bunga ini biasannya terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun dan berwarna hijau.  Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung dari tangkai batang yang berhenti pertumbuhannya yang seringkali melebar, menebal, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorphosis menjadi bagian-bagian bunga duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasannya lalu nampak duduk dalam satu lingkaran.  Perhiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan dari daun yang masih. Nampak berbentuk lembaran dengan tulang atau urat daun yang maasih jelas
  • 30. Bagian-bagian dari perhiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua lingkaran yaitu:  Kelopak (Calyk) Yaitu bagian dari perhiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasannya berwarna hijau dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya yang berfungsi sebagai pelindung kuncup terhadap pengaruh- pengaruh dari luar.  Tajuk Bunga atau mahkota bunga (corolla) Yaitu bagian perhiasan bunga yang merupakan lingkaran dalam, biasanya tidaklah berwarna hijau lagi dan warna dari bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga  Tenda Bunga (Perigonium) Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati perhiasan bunganya, bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau perhiasan dari bunga tadi tidak dapat dibedakan menjadi kelopak dan mahkotannya, dengan kata lain kelopak dan mahkotannya sama, baik bentuk maupun warnannya.  Kelamin Bunga Yaitu merupakan bagian terpenting dari bunga, karena dengan adanya alat- alat (jantan dan betina) tersebut dapat kemudian dihasilkan alat-alat perkembangbiakan dan selanjutnya berkembang menjadi tanaman baru.
  • 31. Letak bunga pada tumbuhan disebut anthotaxis. Berdasarkan posisi bunga terhadap bunga lain, dibedakan menjadi tiga macam antotaxis, yaitu :  Hanya satu bunga (planta uniflora) seperti bunga coklat (Zephyranthes rosea) dan lili (Lilium longiflorum)  Kuntum bunga tersebar dan terdapat sendiri-sendiri ( flores sparsa). Bunga soliter, letaknya terminal di ujung ranting atau aksiler, seperti bunga Cucurbita  Perbungaan (inflorescentia) terdiri dari satu sumbu bersama tempat melekat sejumlah kuntum bunga sehingga menghasilkan satu kesatuan.
  • 32.  satu bunga memiliki jumlah benang sari bervariasi.  Berdasarkan panjangnya dapat dibedakan menjadi benang sari didinamus (2 panjang, 2 pendek) dan tetradinamus (4 panjang, 2 pendek). Gambar 14. Benangsari didinamus dan tetradinamus
  • 33. Benang sari dapat terpisah atau berlekatan satu dengan yang lain. Benang sari yang berlekatan dapat dibedakan menjadi :  Monadelfus, terdiri dari 1 tukal, seperti pada Hibiscus sp  Diadelfus, memilki 2 tukal (1+9), seperti pada Papilionaceae  Polyadelfus, lebih dari 2 tukal, seperti pada Calliandra sp.
  • 35. Berdasarkan letak ovarium terhadap dasar bunga, dapat dibedakan menjadi : ovarium menumpang (superum), ovarium tenggelam (inferum), dan ovarium setengah tenggelam (hemi/semi inferum). Berdasarkan letak ovarium terhadap perhiasan bunga, dapat dibedakan menjadi ovarium epiginus, ovarium periginus, dan ovarium hipoginus. Gambar 17. Letak ovarium terhadap perhiasan bunga
  • 36.  Putik tersusun dari karpel, karpel ini dapat terpisah-pisah (apokarp) atau bersatu (sinkarp).  Ruang pada karpel dapat dibedakan menjadi beruang satu (unilokular), bilokular, trilokular, dan multilokular.  Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui plasenta (tembuni). Berdasarkan tempat melekatnya dapat dibedakan menjadi marginalis, parietalus, aksilaris, sentralis, basalis, dan apikal.
  • 37. Yatim, W. 1987. Biologi. Bandung: Tarsito Martoharsono, S. 1998. Biologi Jilid I. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Campbell, N. A., dkk. 2010. Biologi Edisi 8 Jilid I. Jakarta : Erlangga Kimball. 1983. Biologi Universitas. Jakarta: Erlangga Parjatmo, W. 1987. Biologi Umum I. Bandung: Angkasa Bandung
  • 38.
  • 39. 1. Penanya: Lindi Pradita Wiguna (171810301057) Apa fungsi dari bentuk daun menjarum dari pohon pinus? Penjawab: Roissyah Fernanda Khoiroh (171810301053) Fungsi bentuk daun menjarum pada daun pinus adalah untuk mengurai penguapan, agar mudah dalam mencari sinar matahari, dan untuk mengurangi tekanan yang diberikan oleh angin. 2. Penanya: Ayu Widhia Sari (171810301040) Apa tukal pada benang sari itu? Dan apa fungsinya? Penjawab: Ali Imron Baedhowi (171810301041) Tukal merupakan bagian dari glomerulus pada bagian bunga, terdiri atas kelompokan bunga-bunga kecil tidak bertangkai, yang tersusun rapat pada cabang – cabang bunga majemuknya. Fungsinya adalah untuk melindungi bunga. 3. Penanya: Avilya Hidayati (171810301046) bagaimana proses fotosintesis pada tumbuhan kaktus? Kenapa daun kaktus berduri? penjawab: Cameliatus Syarifah (171810301060) proses fotosintesis pada kaktus terjadi di batang kaktus, karena kaktus tidak memiliki daun untuk berfotosintesis sehingga terjadi dibagian tumbuhan yang berwarna hijau yaitu pada batang kaktus yang memiliki klorofil. Daun kaktus berupa duri berfungsi untuk mengurangi penguapan air,karena biasa habitat hidup kaktus berada pada lingkungan yang kering oleh sebab itu untuk mengurangi penguapan, daun kaktus berupa duri duri-duri.