Dokumen tersebut membahas tentang morfologi daun dan bunga. Secara singkat, daun berfungsi untuk fotosintesis dan pernapasan, sedangkan bunga terdiri atas bagian steril seperti kelopak dan mahkota bunga, serta bagian fertil seperti benang sari dan putik yang berperan dalam penyerbukan dan pembuahan."
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
MORFOLOGI BUNGA DAN DAUN
1. MORFOLOGI DAUN DAN
BUNGA
ANGGOTA:
ALI IMROM BAEDOWI
(171810301041)
BARIZIL ANWAR
(171810301049)
ROISYAH FERNANDA .K.
(171810301053 )
CAMELIATUS SYARIFAH
(171810301060)
RIFDIANI RAHMA ALIFIA
(171810301070)
2.
3. Daun merupakan bagian tumbuhan yang
tumbuh dari batang, umumnya berbentuk
tipis dan berwarna hijau.Warna hijau tersebut
disebabkan adanya klorofil pada daun.
Namun, ada juga daun yang berwarna kuning,
merah, dan ungu. Bagian-bagian daun yang
utama adalah:
Pelepah/upih daun (vagina);
Tangkai daun (petioles);
Helaian daun (lamina).
4. Daun yang memiliki ketiga bagian utama disebut daun
lengkap (folium completes), contohnya daun pisang dan
daun bambu. Tumbuhan hanya terdiri dari 1 atau 2 bagian
saja, daun seperti ini disebut daun tidak lengkap.
Yang termasuk daun yang tidak lengkap adalah:
Daun bertangkai, adalah daun yang hanya mempunyai
tangkai dan helaian daun, contohnya daun mangga.
Daun duduk, adalah daun yang hanya terdiri dari helaian
daun saja.
Daun berupih, adalah daun yang hanya mempunyai upih
daun dan helaian daun. Contohnya daun rumput-
rumputan, daun padi, dan daun jagung.
Daun yang terdiri dari tangkai saja, biasanya daun yang
seperti ini melebar menyerupai helaian dain dan disebut
phyllodia. Contohnya daun Oxalis bupleurifolis.
5.
6. Berdasarkan jumlah tangkai anak daun dalam satu
tangkai, daun dibedakan menjadi:
Daun tunggal: hanya memiliki satu helai daun disetiap
tangkainya. Bagian dari batang yang menjadi tempat
duduknya daun disebut nodus, dan sudut atas antara
daun dan batang disebut ketiak daun.
Daun majemuk: memiliki beberapa helai daun di setiap
tangkainya. Yaitu jika pada tumbuhan tersebut,
tangkainya terlihat bercabang-cabang, dan baru pada
cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya.
7.
8. Bentuk daun
Tulang daun
Bentuk ujung daun
Bentuk pangkal daun
9. Bentuk daun dapat dibedakan menjadi 5 macam,
yaitu:
Bentuk bulat atau bundar. Contohnya teratai
besar.
Bentuk perisai. Contohnya daun jarak.
Bentuk jorong. Contohnya daun nangka.
Bentuk memanjang. Contohnya daun sirsak.
Bentuk lanset. Contohnya daun kamboja.
11. Bentuk tepi daun dapat
dibedakan menjadi:
Rata;
Bergerigi (serratus);
Bergerigi ganda/rangkap
(biserratus);
Bergigi (dentalus);
Beringgit (crenatus);
Berombak (repandus).
12.
13. Menyirip
Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan, tersusun rapi
mulai dari tangkai daun hingga ujung dari helai daun.Contoh tumbuhan yang
memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan
rambutan.
Melengkung
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis – garis melengkung.Tulang
daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar
kita. Misalnya, tulang daun siri, gadung, dan genjer
Menjari
Tanaman ini mempunyai satu tulang daun yang besar dan bentuknya seperti jari-
jari tangan manusia.Misalnya tulang daun pepaya, jarak, singkong, dan kapas.
Sejajar
Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar, mulai dari pangkal daun
hingga ujung daun.Tiap-tiap ujung tulang daun menyatu. Biasanya bentuk
daunnya panjang-panjang.Misalnya, tulang daun tebu, padi, jagung, alang-alang,
dan semua jenis rumput-rumputan.
14.
15.
16. Runcing(acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit
demi sedikit sedikit menuju keatas dan pertemuannya pada puncak daun
membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90 derajat). Ujung daun
yang runcing lazim kita dapati pada daun-daun bangun: bulat
memanjang, lanset, segitiga, delta, belah ketupat, dll. Contohnya ujung
daun oleander (Nerium oleander L).
Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik
pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung
daun nampak sempit panjang dan runcing, misalnya ujung daun
sirsak (Annona muricata L).
Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu
tulang, cepat menju kesuatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut
yang tumpul, sering dijumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau
bangun sudip, misalnya ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub).
18. Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak
terbentuk sudut sama saekali, hingga uung daun merupakan semacam
suatu busur, terdapat pada daun yang bulat atau jorong, atau pada daun
bangun ginjal, misalnya ujung daun teratai besar (Nelumbium nelumbo
Duce).
Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata,
misalnya ujung anak daun semanggi (Marsilea crenata Presl.), daun jambu
monyet (Anacardium occidentale L.).
Terbelah (retusus), ujung daun justru memperlihatkan suatu lekukan,
kadang-kadang amat jelas, misalnya ujung daun sidaguri (Sida retusa L.),
kadang-kadang terbelahnya ujung hanya akan kelihatan jelas jika
diadakan pemeriksaan yang teliti, seperti misalnya ujung daun
bayam (Amaranthus hybridus L.).
Berduri (mucronatus), yaitu jika ujung daun ditutup dengan suatu bagian
yang runcing keras, merupakan suatu duri, misalnya ujung daun nanas
sebrang (Agave sp).
19. Bentuk pangkal daun dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu:
Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun
memanjang, lanset, belah ketupat, dll.
Meruncing (acuminatus), biasanya pada bangun bulat telur
sungsang atau bangun daun sudip.
Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat, jorong, dan
bulat telur.
Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segitiga,
delta, tombak.
Berlekuk (emarginatus), pada daun-daun bangun jantung, ginjal,
anak panah.
21. Tepi daun dapat bertemu dan dapat
berlekatan satu sama lain :
Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi
pada sisi yang sama terhadap batang sesuai
dengan letak daun pada batang, seperti pada
daun-daun bangun perisai.
Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang
batang yang berlawanan atau berhadapan
dengan letak daunnya. Contohnya pada daun
bangun membulat.
22. Tempat terjadinya fotosintesis.
Sebagai organ pernapasan atau respirasi. Pada daun terdapat stomata atau
mulut daun dimana merupakan saluran pernafasan tempat daun menghirup
CO2 dari udara dan membuang O2 ke udara.
Tempat terjadinya transpirasi.
Transpirasi adalah proses menguapnya air dari tumbuhan. Proses transpirasi
tumbuhan terjadi melalui stomata atau mulut daun yang terdapat pada
permukaan daun, terutama pada permukaan daun bagian bawah. Transpirasi
biasanya terjadi pada siang hari dengan bantuan sinar matahari.
Tempat terjadinya gutasi.
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun.
Gutasi terjadi saat kondisi penyerapan air tinggi namun laju transpirasi
rendah ataupun saat kelembaban udara tinggi sehingga penguapan air sulit
terjadi. Gutasi biasanya terjadi pada malam hari dimana tetesan air yang
terkumpul di daun akibat gutasi biasanya di anggap sebagai embun.
Alat reproduksi vegetatif.
Daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Contoh yang
paling mudah adalah pada perkembang biakan daun cocor bebek dan
tanaman akasia.
23.
24. Keterangan :
Bagian bunga yang Steril :
1. receptacle
2. petala (Corolla)
3. sepala (Calyx)
Bagian bunga yang Fertil :
1. Androecium Stamen :
Anthera , Filamen
2. GynoeciumPistillum (Carpel)
: Stigma, Stilus, dan Ovarium
26. Definisi bunga
Bentuk struktur bunga
Letak bunga
Struktur benang sari
Struktur putik
27. Bunga adalah : batang dan daun yang termodifikasi.
Bunga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat
dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
bunga mempunyai sifat-sifat seperti Mempunyai
warna yang menarik, umumnya mempunyai bau yang
harum, memiliki bentuk yang bermacam-macam dan
biasanya mengandung madu.
28.
29. Ibu tangkai bunga (pedunculus,pedunculus communis atau rhacis),
yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau
cabang yang mendukung bunga majemuk tadi.
Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian dari bunga yang masih
jelas bersifat batang, pada tangkai bunga ini biasannya terdapat
daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun
dan berwarna hijau.
Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung dari tangkai batang yang
berhenti pertumbuhannya yang seringkali melebar, menebal,
dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang
telah mengalami metamorphosis menjadi bagian-bagian bunga
duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasannya lalu nampak
duduk dalam satu lingkaran.
Perhiasan bunga (perianthium), yaitu bagian bunga yang
merupakan penjelmaan dari daun yang masih. Nampak
berbentuk lembaran dengan tulang atau urat daun yang maasih
jelas
30. Bagian-bagian dari perhiasan bunga itu umumnya tersusun dalam dua
lingkaran yaitu:
Kelopak (Calyk)
Yaitu bagian dari perhiasan bunga yang merupakan lingkaran luar,
biasannya berwarna hijau dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan
selubungnya yang berfungsi sebagai pelindung kuncup terhadap pengaruh-
pengaruh dari luar.
Tajuk Bunga atau mahkota bunga (corolla)
Yaitu bagian perhiasan bunga yang merupakan lingkaran dalam, biasanya
tidaklah berwarna hijau lagi dan warna dari bagian inilah yang lazimnya
merupakan warna bunga
Tenda Bunga (Perigonium)
Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati perhiasan bunganya, bunga
yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), atau perhiasan dari
bunga tadi tidak dapat dibedakan menjadi kelopak dan mahkotannya,
dengan kata lain kelopak dan mahkotannya sama, baik bentuk maupun
warnannya.
Kelamin Bunga
Yaitu merupakan bagian terpenting dari bunga, karena dengan adanya alat-
alat (jantan dan betina) tersebut dapat kemudian dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan dan selanjutnya berkembang menjadi tanaman baru.
31. Letak bunga pada tumbuhan disebut anthotaxis. Berdasarkan
posisi bunga terhadap bunga lain, dibedakan menjadi tiga macam
antotaxis, yaitu :
Hanya satu bunga (planta uniflora) seperti bunga coklat
(Zephyranthes rosea) dan lili (Lilium longiflorum)
Kuntum bunga tersebar dan terdapat sendiri-sendiri ( flores
sparsa). Bunga soliter, letaknya terminal di ujung ranting atau
aksiler, seperti bunga Cucurbita
Perbungaan (inflorescentia) terdiri dari satu sumbu bersama
tempat melekat sejumlah kuntum bunga sehingga menghasilkan
satu kesatuan.
32. satu bunga memiliki jumlah benang sari
bervariasi.
Berdasarkan panjangnya dapat dibedakan
menjadi benang sari didinamus (2 panjang, 2
pendek) dan tetradinamus (4 panjang, 2
pendek).
Gambar 14. Benangsari didinamus dan tetradinamus
33. Benang sari dapat terpisah atau berlekatan
satu dengan yang lain. Benang sari yang
berlekatan dapat dibedakan menjadi :
Monadelfus, terdiri dari 1 tukal, seperti pada
Hibiscus sp
Diadelfus, memilki 2 tukal (1+9), seperti pada
Papilionaceae
Polyadelfus, lebih dari 2 tukal, seperti pada
Calliandra sp.
35. Berdasarkan letak ovarium terhadap dasar bunga,
dapat dibedakan menjadi : ovarium menumpang
(superum), ovarium tenggelam (inferum), dan ovarium
setengah tenggelam (hemi/semi inferum). Berdasarkan
letak ovarium terhadap perhiasan bunga, dapat
dibedakan menjadi ovarium epiginus, ovarium
periginus, dan ovarium hipoginus.
Gambar 17. Letak ovarium terhadap perhiasan bunga
36. Putik tersusun dari karpel, karpel ini dapat
terpisah-pisah (apokarp) atau bersatu
(sinkarp).
Ruang pada karpel dapat dibedakan menjadi
beruang satu (unilokular), bilokular,
trilokular, dan multilokular.
Ovulum melekat pada dinding ovarium
melalui plasenta (tembuni). Berdasarkan
tempat melekatnya dapat dibedakan menjadi
marginalis, parietalus, aksilaris, sentralis,
basalis, dan apikal.
37. Yatim, W. 1987. Biologi. Bandung: Tarsito
Martoharsono, S. 1998. Biologi Jilid I. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Campbell, N. A., dkk. 2010. Biologi Edisi 8 Jilid I.
Jakarta : Erlangga
Kimball. 1983. Biologi Universitas. Jakarta:
Erlangga
Parjatmo, W. 1987. Biologi Umum I. Bandung:
Angkasa Bandung
38.
39. 1. Penanya: Lindi Pradita Wiguna (171810301057)
Apa fungsi dari bentuk daun menjarum dari pohon pinus?
Penjawab: Roissyah Fernanda Khoiroh (171810301053)
Fungsi bentuk daun menjarum pada daun pinus adalah untuk mengurai penguapan, agar
mudah dalam mencari sinar matahari, dan untuk mengurangi tekanan yang diberikan oleh
angin.
2. Penanya: Ayu Widhia Sari (171810301040)
Apa tukal pada benang sari itu? Dan apa fungsinya?
Penjawab: Ali Imron Baedhowi (171810301041)
Tukal merupakan bagian dari glomerulus pada bagian bunga, terdiri atas kelompokan
bunga-bunga kecil tidak bertangkai, yang tersusun rapat pada cabang – cabang bunga
majemuknya. Fungsinya adalah untuk melindungi bunga.
3. Penanya: Avilya Hidayati (171810301046)
bagaimana proses fotosintesis pada tumbuhan kaktus? Kenapa daun kaktus berduri?
penjawab: Cameliatus Syarifah (171810301060)
proses fotosintesis pada kaktus terjadi di batang kaktus, karena kaktus tidak memiliki daun
untuk berfotosintesis sehingga terjadi dibagian tumbuhan yang berwarna hijau yaitu pada
batang kaktus yang memiliki klorofil. Daun kaktus berupa duri berfungsi untuk
mengurangi penguapan air,karena biasa habitat hidup kaktus berada pada lingkungan yang
kering oleh sebab itu untuk mengurangi penguapan, daun kaktus berupa duri duri-duri.