2. 03
DISUSUN OLEH :
•Dewi Azizah (11)
•Junia himmayati (17)
•Shania asti M (34)
•Yulia Hesti U (40)
3. 1. RFID (Radio Frequency
Identification)
• ID secara sederhana didefinisikan sebagai upaya mengidentifkasi
objek menggunakan frekuensi radio. Kegunaan dari sistem RFID ini
adalah untuk mengirimkan data dari piranti portable, yang
dinamakan tag, dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan
kemudian diproses oleh aplikasi komputer yang membutuhkannya.
• Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi
dengan tag. Tag tersebut berisi transponder dengan suatu chip
memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode produk yang
sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi
transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa
mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis
data ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone
elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi sinyal aktivasi yang
dipancarkan oleh si reader. Reader akan men-decode data yang
ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer.
4. Ada 3 komponen yang diperlukan pada sebuah sistem RFID,
yaitu Tag RFID, RFID reader dan RFID midleware. Tag RFID
adalah pemancar mikro yang diletakan pada objek yang akan
diidentifikasi. Bentuk tag bermacam-macam sesuai dengan
fungsionalitas yang ingin dicapai. Tag yang ada di pasaran ada
yang berbentuk gelang, kartu, kancing dan lain-lain. Tag RFID pun
diklasifikasikan berdasar frekuensi kerjanya, ada yang Low
Frequency (LF) modulation ((antara 125 ke 134 kHz), High
Frequency (13.56 MHz), UHF (868 sampai 956 MHz) hingga
microwave (2.45 GHz). Klasifikasi tag selanjutnya adalah berdasar
metode pemutakhiran data. Ada yang bersifat read only, read and
write dan write once. Terakhir adalah klasifikasi tag berdasar mode
daya transmisi yaitu tag aktif dan tag pasif. Aktif karena punya catu
daya internal, pasif karena sumber daya transmisi diambil dari
induksi gelombang elektromagnetik reader.
5. • Komponen kedua adalah reader RFID atau sering disebut dengan
interogerator. Fungsi membaca dan mendeteksi kehadiran tag RFID
pada jarak bacanya. Data yang dibaca kemudian diteruskan ke
midleware untuk diolah sesuai kebutuhan. Dalam memilih reader
harus dipertimbangkan 2 hal. Pertama masalah kompatabilitas
reader dengan tag, sebab tidak semua tag dengan reader akan
match, ada pasangannya masing-masing. Pertimbangan kedua
adalah jarak baca reader. Reader murah mungkin hanya punya
jarak baca dekat. Reader mahal akan mempunyai jarak baca sangat
jauh apalagi jika tag yang digunakan bertipe aktif.
• Komponen ketiga adalah midleware. Sebetulnya midleware adalah
software hanya karena terletak di tengah sering disebut midleware.
Tugasnya adalah mengolah data yang dibaca oleh RFID reader.
Biasa untuk paket RFID lengkap yang mahal, RFID midlewarenya
sudah disertakan. Tapi midleware pun bisa dirancang sesuai
kebutuhan dengan banyak bahasa pemrograman. Kolaborasi
dengan database dan kemampuan koneksi jaringan menjadi nilai
tambahan yang mudah untuk direalisasikan.
6. RFID TAG mempunyai dua bagian penting,
yaitu: 1. IC atau kepanjangan dari Integrated Circuit, yang berfungsi
menyimpan dan memproses informasi, modulasi dan demodulasi
sinyal RF, mengambil tegangan DC yang dikirim dari RFID
READER melalui induksi, dan beberapa fungsi khusus lainya.
2. ANTENNA yang berfungsi menerima dan mengirim sinyal RF.
RFID TAG tidak berisi informasi pengguna seperti nama,
nomor rekening, NIK atau yang lain. RFID TAG hanya berisi
sebuah TAG yang unik yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Jadi Informasi mengenai obyek yang terhubung ke tag ini hanya
diterdapat pada sistem atau database yang terhubung pada RFID
READER. Saat ini RFID TAG bisa dibuat dengan ukuran yang
sangat kecil, dan tercatat yang paling kecil adalah RFID TAG
buatan HITACHI yang berukuran 0.05mm × 0.05mm.
7. Klasifikasi Sistem RFID
Berdasarkan catu daya tag, sistem RFID dapat digolongkan
menjadi ;
• RFID aktif : yaitu RFID yang catu daya tagnya
diperoleh dari batere,sehingga akan mengurangi
daya yang diperlukan oleh pembaca RFID dan
tag dapat mengitimkan informasi dalam jarak
yang lebih jauh.
• RFID pasif : yaitu RFID yang catu daya tagnya
diperoleh dari medan yang dihasilkan oleh
pembaca RFID. Rangkainnya lebih sederhana
sehingga harganya jauh lebih murah,ukurannya
kecil dan lebih ringan
8. Sistem Sinyal RFID
RFID menggunakan beberapa jalur gelombang
untuk pemancaran sinyal. Namun yang paling banyak
dipakai adalah jalur UHF ada frekuansi 865-868MHzz
dan 902-928 MHz. Kode yang ditulis pada TAG berupa
96 bit data yang berisi 8bit header, 28 bit nama
organisasi pengelola data, 24bit kelas obyek
(misal=untuk identifikasi jenis produk) dan 36bit terakhir
adalah nomor seri yang unik untuk tag. Kode tersebut
dipancarkan melalui sinyal RF dengan urutan yang telah
standar.
9. Beri kut i nnii tt aabbeell ppeenngggguunnaaaann
ff rreekkuuaannssii RRFFIIDD ::
10. Prinsip Kerja RFID
• RFID menggunakan sistem
identifikasi dengan gelombang
radio. Untuk itu minimal
dibutuhkan dua buah perangkat,
yaitu yang disebut TAG dan
READER. Saat pemindaian data,
READER membaca sinyal yang
diberikan oleh RFID TAG.
• #RFID TAG
• Adalah sebuah alat yang melekat
pada obyek yang akan
diidentifikasi oleh RFID READER.
RFID TAG dapat berupa
perangkat pasif atau aktif.
• TAG pasif artinya tanpa battery
dan TAG aktif artinya
menggunakan battery. TAG pasif
lebih
banyak digunakan karena murah
dan mempunyai ukuran lebih
kecil. RFID TAG dapat berupa
perangkat read-only yang berarti
hanya dapat dibaca saja ataupun
perangkat read-write yang berarti
dapat dibaca dan ditulis ulang
untuk
update.
11. Penggunaan RFID
• Saat ini RFID TAG dapat ditempel pada berbagai obyek
untuk keperluan banyak identifikasi seperti saat belanja
barang, identifikasi ID karyawan, identifikasi aset
perusahaan dan masih banyak lagi identifikasi yang
lainnya.
• Pada tahun 2010 ada tiga faktor utama yang mendorong
peningkatan yang signifikan dalam penggunaan RFID,
yaitu : penurunan biaya peralatan dan tag , peningkatan
kinerja untuk keandalan 99,9 % dan standar
internasional yang stabil pada UHF RFID pasif .