SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1




                       UNDANG-UNDANG (UU)
                    Nomor: 11 TAHUN 1965 (11/65)
                   Tanggal: 14 JUNI 1965 (JAKARTA)
                  Sumber: LN 1965/54; TLN NO. 2759

                                        Tentang
PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 5 UNDANG-
TAHUN 1962 TENTANG PERUBAHAN UNDANG -UNDANG NO. 2 PRP TAHUN 1960
T E N T A N G P E R G U D A N G A N ( L E M B A R A N - NEGARA TAHUN 1962 NO. 31)
                          MENJADI UNDANG-UNDANG


                     Presiden Republik Indonesia,

Menimbang:
a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden untuk memperkuat Front
   Ekonomi 1962 No. Instr. 2/Ko. T.O.E. tahun 1962 perlu segera mengadakan
   perubahan atas Peraturan Pergudangan 1960 sebagaimana yang dimuat dalam
   Undang-undang No. 2 Prp tahun 1960;
b. bahwa karena keadaan mendesak Pemerintah berdasarkan pasal 22 ayat 1
   Undang-undang Dasar telah mengatur hal tersebut dengan Peraturan
   Pemerintah Pengganti Undang-undang;
c. bahwa berdasarkan pasal 22 ayat 2 Undang-undang Dasar, Peraturan
   Pemerintah Pengganti Undang-undang tersebut perlu ditetapkan menjadi
   Undang-undang.

Mengingat:
1. Pasal 5 ayat 1, 20 dan 22 Undang-undang Dasar;
2. Amanat Presiden/Panglima Besar Komando Tertinggi Operasi Ekonomi tentang
   garis-garis besar pimpinan ekonomi nasional tanggal, 18 Mei 1962;
3. Instruksi Presiden/Panglima Besar Komando Tertinggi Operasi Ekonomi untuk
   memperkuat Front Ekonomi 1962 No. Instr. 2/Ko. T.O.E. Tahun 1962;
4. Undang-undang tentang Pergudangan No. 2 Prp. tahun 1960 (Lembaran-Negara
   Tahun 1960 No. 14).

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong

Memutuskan:
Menetapkan:
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 5 tahun 1962 tentang
perubahan Undang-undang No. 2 Prp tahun 1962 No. 31, menjadi Undang-undang,
sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai di bawah ini:

                                    Pasal 1.
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:
a. quot;Gudangquot;, ialah suatu ruangan tidak bergerak yang dapat ditutup dengan tujuan
   tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai
   tempat penyimpanan barang- barang perniagaan, dan memenuhi syarat-syarat
   lain yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan;
2




b. quot;Barang perniagaanquot;, ialah barang bergerak yang pemakaiannya tidak
   diperuntukkan pemiliknya sendiri.

                                  Pasal 2.
Semua fihak yang menjadi pemilik dan/atau penguasa gudang diwajibkan:
a. mendaftarkan gudangnya menurut peraturan yang ditetapkan oleh Menteri
   Perdagangan;
b. mengadakan administrasi mengenai barang-barang yang masuk dan keluar
   gudang, sehingga jelas dapat diketahui asal dan harga pembelian barang
   maupun tujuan dan harga penjualannya dengan maksud untuk mudah diikuti
   lalu-lintas barang-barang tersebut;
c. memberi segala keterangan mengenai persediaan dan mutasi barang-barang
   perniagaan yang diminta oleh Menteri Perdagangan dan/atau instansi-instansi
   Pemerintah yang berwenang dalam hal ini.
d. membayar uang biaya administrasi tiap tahun yangg jumlahnya dan cara
   pembayarannya ditetapkan oleh Menteri Perdagangan;
e. kewajiban-kewajiban tersebut pada ayat-ayat a sampai dengan d di atas
   dikecualikan bagi gudang-gudang yang terletak di pelabuhan yang termasuk
   dalam kekuasaan/pengawasan Penguasa Pelabuhan.

                                  Pasal 3.
a. Siapapun dilarang menyimpan barang-barang penting dalam gudang lebih
   lama dari pada jangka waktu yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan.
b. Jenis-jenis barang-barang penting termaksud pada ayat (1) pasal ini akan
   ditetapkan oleh Menteri Perdagangan.
c. Jangka waktu termaksud pada ayat (1) pasal ini ditetapkan dengan mengingat:
          a. barang hasil dari import guna penyalurannya di dalam negeri;
          b. barang hasil dalam negeri dengan tujuan export;
          c. penggolongan gudang menurut letak tempatnya.
d. Menteri Perdagangan dapat mengadakan pembatasan- pembatasan terhadap
   pemindah-tanganan barang-barang penting.
e. Dalam melaksanakan ayat (1), (2), (3) dan (4) pasal ini Menteri Perdagangan
   mendengar Menteri-menteri yang berkepentingan.

                                   Pasal 4.
1. Menteri Perdagangan mengatur lebih lanjut pelaksanaan dari ketentuan-
   ketentuan dalam Undang-undang ini.
2. Instansi Pemerintah lain dilarang membuat peraturan tanpa kuasa Menteri
   Perdagangan.

                                  Pasal 5.
Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam atau berdasarkan Undang-
undang ini adalah tindak pidana ekonomi.

                                 Pasal 6.
Undang-undang ini dinamakan quot;Peraturan Pergudangan 1962quot;, dan mulai berlaku
pada hari tanggal diundangkannya dengan mempunyai daya surut sampai tanggal
30 Juni 1962.
3




Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan
Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik.
Indonesia.

Disahkan di Jakarta
pada tanggal 14 Juni 1965.
Presiden Republik Indonesia,
t.t.d.
SUKARNO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 14 Juni 1965.
Sekretaris Negara,
t.t.d.
MOHD. ICHSAN.


                     PENJELASAN
                        ATAS
           UNDANG-UNDANG No. 11 TAHUN 1965
                       Tentang
      PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI
  UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1962 TENTANG PERUBAHAN
      UNDANG-UNDANG No. 2 Prp TAHUN 1960 TENTANG
   PERGUDANGAN (LEMBARAN-NEGARA TAHUN 1962 No. 31)
               MENJADI UNDANG-UNDANG

PENJELASAN UMUM
a. Dengan dijiwai oleh Instruksi Presiden No. Instr. 2/Ko.-T.O.E. tahun 1962 yang
   dikeluarkan atas landasan amanat Presiden tentang garis-garis besar ekonomi
   nasional tahun 1962 menjelang pembebasan Irian Barat, maka terhadap
   Peraturan Perdagangan 1960 perlu diadakan perubahan untuk khusus
   memperlancar lalu-lintas barang perniagaan terutama barang penting dengan
   membatasi waktu penyimpannya dalam gudang-gudang;
b. b. Pembatasan waktu penyimpanan itu sangat perlu untuk mempercepat
   jalannya arus barang, yaitu :
   • barang dengan tujuan ekspor supaya lancar mengalir dari gudang didaerah
       pedalaman kegudang daerah tengah dan selekasnya masuk ke-gudang
       pelabuhan, siap untuk diekspor.
   • barang asal impor supaya lancar mengalir dari gudang pelabuhan
       kegudang di daerah tengah dan selekasnya diteruskan ke gudang daerah
       pedalaman kegudang-gudang didaerah pedalaman.
   • terutama supaya dalam gudang-gudang didaerah tengah tidak penuh
       tertumpuk barang-barang untuk diekspor maupun barang-barang asal
       impor.
c. Pemindah-tanganan barang digudang juga perlu dibatasi, sehingga yang untuk
   ekspor lekas diekspor dan yang asal impor lekas dialokasikan.
d. Pembatasan waktu penyimpanan maupun pembatasan pemindah-tanganan
   barang digudang, terutama didaerah tengah, adalah usaha mendorong serta
   memelihara jalannya arus barang usaha mendorong serta memelihara jalannya
4




   arus barang secara terus-menerus menuju tempat pada waktu yang secepat-
   cepatnya.
e. Memiliki/menguasai gudang seperti memikul tugas kepentingan umum dan
   diikut-sertakan dalam pemberantasan gangguan-gangguan lalu-lintas barang,
   oleh sebab itu pelanggaran-pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam
   Peraturan Pergudangan ini diancam dengan hukuman berat dengan jalan
   menyatakanya sebagai tindak-pidana ekonomi.

Sudah barang tentu pelaksanaan Peraturan ini harus diamankan dengan perbaikan
hal-hal dibidang lain sepertinya transport didaerat dan dilaut.

PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Gudang yang harus didaftarakan itu ialah ruangan yang dipergunakan untuk
menyimpan barang-barang perniagaan dan yang tidak untuk diperuntukkan
penyimpanan barang-barang untuk keperluan sendiri, sehingga sebuah ruangan
dalam rumah yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh Menteri
Perdagangan sebagai gudang, tetapi hanya dipergunakan untuk menyimpan
barang-barang kebutuhan rumah-tangga sendiri bukan barang-barang
perusahaan, bukanlah gudang menurut undang-undang ini, karena itu tidak perlu
didaftarkan.

Pasal 2
Pemilik dan/atau penguasa gudang diwajibkan :
  • mendaftarkan gudangnya menurut peraturan yang ditetapkan oleh Menteri
      Perdagangan.
  • mengadakan administrasi yang teratur dan cukup jelas dari keluar
      masuknya barang-barang digudangnya sehingga dapat diketahui asal dan
      harga pembelian serta tujuan dan harga penjualan barang-barang, agar
      dapat mudah diikuti jalannya peredaran barang-barang tersebut;
  • memberi segala keterangan mengenai persediaan dan mutasi barang-
      barang perniagaan yang diminta oleh Menteri Perdagangan dan/atau
      instansi-instansi Pemerintah yang berwenang dalam hal ini.
  • ketentuan-ketentuan tersebut diatas tidak dikenakan/berlaku bagi lumbung-
      lumbung Desa yang biasa digunakan untuk menyimpan padi.

Pasal 3
1. Ketentuan ini dimaksudkan agar barang-barang penting itu tidak terlalu lama
   disimpan didalam gudang;
2. Dalam peraturan ini tidak disebutkan satu-persatu barang-barang penting itu,
   tetapi hanya memberikan wewenang kepada Menteri Perdagangan untuk
   menetapkan sesuatu barang itu sebagai barang penting. Ketentuan demikian
   diperlukan agar dapat dengan mudah menyesuaikannya dengan waktu dan
   keadaan.
3. Cukup jelas.
4. Ketetapan ini memberikan wewenang pada Menteri Perdagangan untuk
   mencegah perdagangan berantai dari barang-barang tersebut pada ayat 2.
5. Cukup jelas.
5




Pasal 4
1. Ketentuan ini memberikan wewenang pada Menteri Perdagangan untuk
   menetapkan peraturan pelaksanaan dan peraturan khusus untuk
   menyempurnakan peraturan ini.
2. Untuk mendapatkan koordinasi yang sebaik-baiknya (dan mencegah peraturan
   yang bersimpang-siur, maka instansi Pemerintah lainnya dilarang membikin
   peraturan dibidang pergudangan ini, tanpa mendapat kuasa dari Menteri
   Perdagangan.

Mengetahui
Sekretaris Negara,
t.t.d.
MOHD. ICHSAN.

       Lembaran Negara Dan Tambahan Lembaran Negara Tahun 1965

More Related Content

What's hot

Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...Penataan Ruang
 
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahPp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahWinarto Winartoap
 
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik DaerahPeraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerahinfosanitasi
 
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014santoni toni
 
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...SINDINALURITA1
 
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.Ricco Survival Yubaidi
 
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di IndonesiaKebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di IndonesiaOswar Mungkasa
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 

What's hot (17)

Uu 11 1958
Uu 11 1958Uu 11 1958
Uu 11 1958
 
Uu 06 1968
Uu 06 1968Uu 06 1968
Uu 06 1968
 
Uu 08 1952
Uu 08 1952Uu 08 1952
Uu 08 1952
 
Uu 05 1953
Uu 05 1953Uu 05 1953
Uu 05 1953
 
Uu 20 1961
Uu 20 1961Uu 20 1961
Uu 20 1961
 
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
 
Pmk 162 2012ptkp
Pmk 162 2012ptkpPmk 162 2012ptkp
Pmk 162 2012ptkp
 
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahPp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
 
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik DaerahPeraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
 
Uudrt 15 1952
Uudrt 15 1952Uudrt 15 1952
Uudrt 15 1952
 
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO.78 TAHUN 2014
 
Uu 03 1964
Uu 03 1964Uu 03 1964
Uu 03 1964
 
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
 
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
Akta Pembagian Hak Bersama | Ricco S. Yubaidi, S.H., M.Kn.
 
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di IndonesiaKebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
Kebijakan Umum Pengadaan Tanah di Indonesia
 
Uu 34 1953
Uu 34 1953Uu 34 1953
Uu 34 1953
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 

Viewers also liked

Draft Final RUU Kementerian Negara
Draft Final RUU Kementerian NegaraDraft Final RUU Kementerian Negara
Draft Final RUU Kementerian NegaraPeople Power
 
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto Panjang
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto PanjangLembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto Panjang
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto PanjangPeople Power
 
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang Jerman
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang JermanSeruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang Jerman
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang JermanPeople Power
 
Soal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi RiauSoal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi RiauPeople Power
 
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08People Power
 
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002People Power
 
Profil Suku Sakai - Riau
Profil Suku Sakai - RiauProfil Suku Sakai - Riau
Profil Suku Sakai - RiauPeople Power
 
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan Bersih
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan BersihCatatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan Bersih
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan BersihPeople Power
 
Statement Bersama Sorak.
Statement Bersama Sorak.Statement Bersama Sorak.
Statement Bersama Sorak.People Power
 

Viewers also liked (18)

Draft Final RUU Kementerian Negara
Draft Final RUU Kementerian NegaraDraft Final RUU Kementerian Negara
Draft Final RUU Kementerian Negara
 
Uu 25 2003
Uu 25 2003Uu 25 2003
Uu 25 2003
 
Pajak Lingkungan
Pajak LingkunganPajak Lingkungan
Pajak Lingkungan
 
Pelibatan Tentara
Pelibatan TentaraPelibatan Tentara
Pelibatan Tentara
 
Uu 05 1964
Uu 05 1964Uu 05 1964
Uu 05 1964
 
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto Panjang
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto PanjangLembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto Panjang
Lembar Informasi 032003 Jalan Ke Koto Panjang
 
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang Jerman
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang JermanSeruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang Jerman
Seruan Untuk Pembatalan Utang Pembelian Kapal Perang Jerman
 
Soal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi RiauSoal Adelin Lis Versi Riau
Soal Adelin Lis Versi Riau
 
Uusampah 18 2008
Uusampah 18 2008Uusampah 18 2008
Uusampah 18 2008
 
Uu 01 2004
Uu 01 2004Uu 01 2004
Uu 01 2004
 
Uu 04 2004
Uu 04 2004Uu 04 2004
Uu 04 2004
 
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08
Buku Putih Redd Draf I 10 Jun 08
 
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
Status Lingkungan Hidup Daerah Prop. Riau 2002
 
Profil Suku Sakai - Riau
Profil Suku Sakai - RiauProfil Suku Sakai - Riau
Profil Suku Sakai - Riau
 
Lingkungan Riau
Lingkungan RiauLingkungan Riau
Lingkungan Riau
 
Uu 12 1970
Uu 12 1970Uu 12 1970
Uu 12 1970
 
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan Bersih
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan BersihCatatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan Bersih
Catatan Koalisi Nasional Untuk Peradilan Bersih
 
Statement Bersama Sorak.
Statement Bersama Sorak.Statement Bersama Sorak.
Statement Bersama Sorak.
 

Similar to Pergudangan

PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)Hendie Cahya Maladewa
 
MAKALAH REGULASI PERTAMBANGAN.docx
MAKALAH REGULASI PERTAMBANGAN.docxMAKALAH REGULASI PERTAMBANGAN.docx
MAKALAH REGULASI PERTAMBANGAN.docxebbyabadi
 
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...Winarso Arso
 
1968 009 icw indonesische comptabiliteits wet
1968 009 icw indonesische comptabiliteits wet1968 009 icw indonesische comptabiliteits wet
1968 009 icw indonesische comptabiliteits wetRachmat Sutedjo
 
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_201058 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010aries.tanton
 
Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950guest150909
 
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdfPP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdfAkuhuruf
 
140_PMK.06_2020Per.pdf
140_PMK.06_2020Per.pdf140_PMK.06_2020Per.pdf
140_PMK.06_2020Per.pdfIvonnyDesilva
 
Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958kpwbi
 
Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Dewi Pramitha
 
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asing
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asingUu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asing
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asingOchä MegaSukma
 
Pp no 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan keselamatan pertambangan
Pp no 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan keselamatan pertambanganPp no 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan keselamatan pertambangan
Pp no 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan keselamatan pertambanganWinarso Arso
 
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Fahri Januar
 
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDF
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDFSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDF
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDFnila668828
 

Similar to Pergudangan (20)

UU No. 11 1967
UU No. 11 1967UU No. 11 1967
UU No. 11 1967
 
Uu 01 1952
Uu 01 1952Uu 01 1952
Uu 01 1952
 
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)
 
MAKALAH REGULASI PERTAMBANGAN.docx
MAKALAH REGULASI PERTAMBANGAN.docxMAKALAH REGULASI PERTAMBANGAN.docx
MAKALAH REGULASI PERTAMBANGAN.docx
 
Perpu 17 1962
Perpu 17 1962Perpu 17 1962
Perpu 17 1962
 
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...
 
1968 009 icw indonesische comptabiliteits wet
1968 009 icw indonesische comptabiliteits wet1968 009 icw indonesische comptabiliteits wet
1968 009 icw indonesische comptabiliteits wet
 
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_201058 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010
 
Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950Uudarurat 20 1950
Uudarurat 20 1950
 
UU_1961_9.pdf
UU_1961_9.pdfUU_1961_9.pdf
UU_1961_9.pdf
 
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdfPP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
PP-Nomor-38-Tahun-2016-PP-Nomor-38-Tahun-2016.pdf
 
Undang undang bea cukai
Undang undang bea cukaiUndang undang bea cukai
Undang undang bea cukai
 
140_PMK.06_2020Per.pdf
140_PMK.06_2020Per.pdf140_PMK.06_2020Per.pdf
140_PMK.06_2020Per.pdf
 
Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958Nomor84 tahun1958
Nomor84 tahun1958
 
Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2Makalah penanaman modal 2
Makalah penanaman modal 2
 
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asing
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asingUu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asing
Uu no 1_tahun_1967_penanaman_modal_asing
 
Pengantar Teknoloi Mineral
Pengantar Teknoloi MineralPengantar Teknoloi Mineral
Pengantar Teknoloi Mineral
 
Pp no 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan keselamatan pertambangan
Pp no 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan keselamatan pertambanganPp no 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan keselamatan pertambangan
Pp no 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan keselamatan pertambangan
 
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
 
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDF
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDFSalinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDF
Salinan Perpres Nomor 32 Tahun 2022.PDF
 

More from People Power

Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by TyaPeople Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparPeople Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiPeople Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPeople Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASIPeople Power
 

More from People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 

Pergudangan

  • 1. 1 UNDANG-UNDANG (UU) Nomor: 11 TAHUN 1965 (11/65) Tanggal: 14 JUNI 1965 (JAKARTA) Sumber: LN 1965/54; TLN NO. 2759 Tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 5 UNDANG- TAHUN 1962 TENTANG PERUBAHAN UNDANG -UNDANG NO. 2 PRP TAHUN 1960 T E N T A N G P E R G U D A N G A N ( L E M B A R A N - NEGARA TAHUN 1962 NO. 31) MENJADI UNDANG-UNDANG Presiden Republik Indonesia, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden untuk memperkuat Front Ekonomi 1962 No. Instr. 2/Ko. T.O.E. tahun 1962 perlu segera mengadakan perubahan atas Peraturan Pergudangan 1960 sebagaimana yang dimuat dalam Undang-undang No. 2 Prp tahun 1960; b. bahwa karena keadaan mendesak Pemerintah berdasarkan pasal 22 ayat 1 Undang-undang Dasar telah mengatur hal tersebut dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang; c. bahwa berdasarkan pasal 22 ayat 2 Undang-undang Dasar, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tersebut perlu ditetapkan menjadi Undang-undang. Mengingat: 1. Pasal 5 ayat 1, 20 dan 22 Undang-undang Dasar; 2. Amanat Presiden/Panglima Besar Komando Tertinggi Operasi Ekonomi tentang garis-garis besar pimpinan ekonomi nasional tanggal, 18 Mei 1962; 3. Instruksi Presiden/Panglima Besar Komando Tertinggi Operasi Ekonomi untuk memperkuat Front Ekonomi 1962 No. Instr. 2/Ko. T.O.E. Tahun 1962; 4. Undang-undang tentang Pergudangan No. 2 Prp. tahun 1960 (Lembaran-Negara Tahun 1960 No. 14). Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong Memutuskan: Menetapkan: Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 5 tahun 1962 tentang perubahan Undang-undang No. 2 Prp tahun 1962 No. 31, menjadi Undang-undang, sehingga seluruhnya menjadi berbunyi sebagai di bawah ini: Pasal 1. Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: a. quot;Gudangquot;, ialah suatu ruangan tidak bergerak yang dapat ditutup dengan tujuan tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat penyimpanan barang- barang perniagaan, dan memenuhi syarat-syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan;
  • 2. 2 b. quot;Barang perniagaanquot;, ialah barang bergerak yang pemakaiannya tidak diperuntukkan pemiliknya sendiri. Pasal 2. Semua fihak yang menjadi pemilik dan/atau penguasa gudang diwajibkan: a. mendaftarkan gudangnya menurut peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan; b. mengadakan administrasi mengenai barang-barang yang masuk dan keluar gudang, sehingga jelas dapat diketahui asal dan harga pembelian barang maupun tujuan dan harga penjualannya dengan maksud untuk mudah diikuti lalu-lintas barang-barang tersebut; c. memberi segala keterangan mengenai persediaan dan mutasi barang-barang perniagaan yang diminta oleh Menteri Perdagangan dan/atau instansi-instansi Pemerintah yang berwenang dalam hal ini. d. membayar uang biaya administrasi tiap tahun yangg jumlahnya dan cara pembayarannya ditetapkan oleh Menteri Perdagangan; e. kewajiban-kewajiban tersebut pada ayat-ayat a sampai dengan d di atas dikecualikan bagi gudang-gudang yang terletak di pelabuhan yang termasuk dalam kekuasaan/pengawasan Penguasa Pelabuhan. Pasal 3. a. Siapapun dilarang menyimpan barang-barang penting dalam gudang lebih lama dari pada jangka waktu yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan. b. Jenis-jenis barang-barang penting termaksud pada ayat (1) pasal ini akan ditetapkan oleh Menteri Perdagangan. c. Jangka waktu termaksud pada ayat (1) pasal ini ditetapkan dengan mengingat: a. barang hasil dari import guna penyalurannya di dalam negeri; b. barang hasil dalam negeri dengan tujuan export; c. penggolongan gudang menurut letak tempatnya. d. Menteri Perdagangan dapat mengadakan pembatasan- pembatasan terhadap pemindah-tanganan barang-barang penting. e. Dalam melaksanakan ayat (1), (2), (3) dan (4) pasal ini Menteri Perdagangan mendengar Menteri-menteri yang berkepentingan. Pasal 4. 1. Menteri Perdagangan mengatur lebih lanjut pelaksanaan dari ketentuan- ketentuan dalam Undang-undang ini. 2. Instansi Pemerintah lain dilarang membuat peraturan tanpa kuasa Menteri Perdagangan. Pasal 5. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam atau berdasarkan Undang- undang ini adalah tindak pidana ekonomi. Pasal 6. Undang-undang ini dinamakan quot;Peraturan Pergudangan 1962quot;, dan mulai berlaku pada hari tanggal diundangkannya dengan mempunyai daya surut sampai tanggal 30 Juni 1962.
  • 3. 3 Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik. Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal 14 Juni 1965. Presiden Republik Indonesia, t.t.d. SUKARNO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 14 Juni 1965. Sekretaris Negara, t.t.d. MOHD. ICHSAN. PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG No. 11 TAHUN 1965 Tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG No. 5 TAHUN 1962 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG No. 2 Prp TAHUN 1960 TENTANG PERGUDANGAN (LEMBARAN-NEGARA TAHUN 1962 No. 31) MENJADI UNDANG-UNDANG PENJELASAN UMUM a. Dengan dijiwai oleh Instruksi Presiden No. Instr. 2/Ko.-T.O.E. tahun 1962 yang dikeluarkan atas landasan amanat Presiden tentang garis-garis besar ekonomi nasional tahun 1962 menjelang pembebasan Irian Barat, maka terhadap Peraturan Perdagangan 1960 perlu diadakan perubahan untuk khusus memperlancar lalu-lintas barang perniagaan terutama barang penting dengan membatasi waktu penyimpannya dalam gudang-gudang; b. b. Pembatasan waktu penyimpanan itu sangat perlu untuk mempercepat jalannya arus barang, yaitu : • barang dengan tujuan ekspor supaya lancar mengalir dari gudang didaerah pedalaman kegudang daerah tengah dan selekasnya masuk ke-gudang pelabuhan, siap untuk diekspor. • barang asal impor supaya lancar mengalir dari gudang pelabuhan kegudang di daerah tengah dan selekasnya diteruskan ke gudang daerah pedalaman kegudang-gudang didaerah pedalaman. • terutama supaya dalam gudang-gudang didaerah tengah tidak penuh tertumpuk barang-barang untuk diekspor maupun barang-barang asal impor. c. Pemindah-tanganan barang digudang juga perlu dibatasi, sehingga yang untuk ekspor lekas diekspor dan yang asal impor lekas dialokasikan. d. Pembatasan waktu penyimpanan maupun pembatasan pemindah-tanganan barang digudang, terutama didaerah tengah, adalah usaha mendorong serta memelihara jalannya arus barang usaha mendorong serta memelihara jalannya
  • 4. 4 arus barang secara terus-menerus menuju tempat pada waktu yang secepat- cepatnya. e. Memiliki/menguasai gudang seperti memikul tugas kepentingan umum dan diikut-sertakan dalam pemberantasan gangguan-gangguan lalu-lintas barang, oleh sebab itu pelanggaran-pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pergudangan ini diancam dengan hukuman berat dengan jalan menyatakanya sebagai tindak-pidana ekonomi. Sudah barang tentu pelaksanaan Peraturan ini harus diamankan dengan perbaikan hal-hal dibidang lain sepertinya transport didaerat dan dilaut. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Gudang yang harus didaftarakan itu ialah ruangan yang dipergunakan untuk menyimpan barang-barang perniagaan dan yang tidak untuk diperuntukkan penyimpanan barang-barang untuk keperluan sendiri, sehingga sebuah ruangan dalam rumah yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan sebagai gudang, tetapi hanya dipergunakan untuk menyimpan barang-barang kebutuhan rumah-tangga sendiri bukan barang-barang perusahaan, bukanlah gudang menurut undang-undang ini, karena itu tidak perlu didaftarkan. Pasal 2 Pemilik dan/atau penguasa gudang diwajibkan : • mendaftarkan gudangnya menurut peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan. • mengadakan administrasi yang teratur dan cukup jelas dari keluar masuknya barang-barang digudangnya sehingga dapat diketahui asal dan harga pembelian serta tujuan dan harga penjualan barang-barang, agar dapat mudah diikuti jalannya peredaran barang-barang tersebut; • memberi segala keterangan mengenai persediaan dan mutasi barang- barang perniagaan yang diminta oleh Menteri Perdagangan dan/atau instansi-instansi Pemerintah yang berwenang dalam hal ini. • ketentuan-ketentuan tersebut diatas tidak dikenakan/berlaku bagi lumbung- lumbung Desa yang biasa digunakan untuk menyimpan padi. Pasal 3 1. Ketentuan ini dimaksudkan agar barang-barang penting itu tidak terlalu lama disimpan didalam gudang; 2. Dalam peraturan ini tidak disebutkan satu-persatu barang-barang penting itu, tetapi hanya memberikan wewenang kepada Menteri Perdagangan untuk menetapkan sesuatu barang itu sebagai barang penting. Ketentuan demikian diperlukan agar dapat dengan mudah menyesuaikannya dengan waktu dan keadaan. 3. Cukup jelas. 4. Ketetapan ini memberikan wewenang pada Menteri Perdagangan untuk mencegah perdagangan berantai dari barang-barang tersebut pada ayat 2. 5. Cukup jelas.
  • 5. 5 Pasal 4 1. Ketentuan ini memberikan wewenang pada Menteri Perdagangan untuk menetapkan peraturan pelaksanaan dan peraturan khusus untuk menyempurnakan peraturan ini. 2. Untuk mendapatkan koordinasi yang sebaik-baiknya (dan mencegah peraturan yang bersimpang-siur, maka instansi Pemerintah lainnya dilarang membikin peraturan dibidang pergudangan ini, tanpa mendapat kuasa dari Menteri Perdagangan. Mengetahui Sekretaris Negara, t.t.d. MOHD. ICHSAN. Lembaran Negara Dan Tambahan Lembaran Negara Tahun 1965