SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
1
S A L I N A N
KEPUTUSAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR: 61 TAHUN 2003
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN (INPASSING)
KE DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT
PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
Menimbang : a.
b.
bahwa berdasarkan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Negara
Nomor 47/KEP/M.PAN/8/2002 tentang Jabatan
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan
Angka Kreditnya, telah diatur ketentuan penyesuaian
(inpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit
Pengendali Dampak Lingkungan;
bahwa hal tersebut di atas dipandang perlu untuk
menetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Penyesuaian/Inpassing ke dalam Jabatan dan Angka
Kredit Pengendali Dampak Lingkungan;
Mengingat : 1.
2.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara 3839);
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3890);
2
3.
4.
5.
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3547);
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun
2201 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara;
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 47/KEP/M.PAN/8/2002 tentang Jabatan
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan
Angka Kreditnya;
Memperhatikan : Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun
2002 dan Nomor 22 Tahun 2002 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan dan Angka Kreditnya.
M E M U T U S K A N:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN
HIDUP TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
PENYESUAIAN/INPASSING KE DALAM JABATAN
DAN ANGKA KREDIT PENGENDALI DAMPAK
LINGKUNGAN.
Pasal 1
Petunjuk teknis pelaksanaan penyesuaian/inpassing ke
dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak
Lingkungan, adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
3
Pasal 2
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal :
----------------------------------------------
Menteri Negara
Lingkungan Hidup,
ttd
NABIEL MAKARIM, MPA., MSM.
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi MENLH Bidang Kebijakan
Dan Kelembagaan Lingkungan Hidup,
Hoetomo, MPA.
4
Lampiran :
Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup
Nomor : Tahun 2003
Tanggal :
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING
KE DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT
PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN
I. PENDAHULUAN
1. Dalam rangka pengembangan profesionalisme dan pembinaan
karier Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta peningkatan mutu
pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan telah
ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional PNS.
2. Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Peraturan Pemerintah tersebut
di atas, telah ditetapkan Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Pemerintah Nomor 47/KEP/M.PAN/8/-2002 tentang
jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka
Kreditnya serta Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan
Hidup dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 08 Tahun
2002 dan Nomor 22 Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka
Kreditnya.
3. Dalam Keputusan ini diatur tentang pelaksanaan
penyesuaian/inpassing ke dalam Jabatan Fungsional Pengendali
Dampak Lingkungan.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Petunjuk teknis pelaksanaan penyesuaian/inpassing ke dalam jabatan
dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan, dimaksudkan
sebagai pedoman bagi pejabat yang berwenang dalam melaksanakan
penyesuaian/inpassing ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali
Dampak Lingkungan bagi PNS yang memenuhi persyaratan untuk
5
diangkat dalam Jabatan Pengendali Dampak Lingkungan melalui
mekanisme penyesuaian (inpassing).
III. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan:
1. Pengendali Dampak Lingkungan adalah PNS yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang dalam instansi pemerintah yang mempunyai
tugas dan fungsinya berkaitan dengan masalah lingkungan
hidup, baik di pusat maupun daerah.
2. Pengendali Dampak Lingkungan terdiri dari Pengendali Dampak
Lingkungan Terampil dan Ahli.
3. Instansi Pembina adalah Kementerian Lingkungan Hidup.
IV. RUANG LINGKUP
Petunjuk Teknis ini diberlakukan bagi aparat Pengendali Dampak
Lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan di luar
Kementerian Lingkungan Hidup, baik di pusat maupun daerah yang
meliputi a.l.:
1. Departemen, Sektor dan Kementerian Negara terkait, seperti
misalnya Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian,
Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Energi dan
SDM, dsb;
2. Lembaga Pemerintah Non-Departemen, seperti misalnya Badan
Tenaga Atom Nasional (BATAN), Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Koordinasi Survei Pemetaan
Nasional (Bakosurtanal), Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN),
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dsb;
3. Pemerintah Provinsi;
4. Pemerintah Kabupaten dan Kota.
6
V. KETENTUAN UMUM DAN PERSYARATAN
Sesuai dengan ketentuan Pasal 29 Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 47/KEP/M.PAN/8/2002 dan Pasal 17
Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara No. 08 Tahun 2002 dan No. 22 Tahun
2002, PNS yang dapat diangkat ke dalam Jabatan Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan harus memenuhi ketentuan:
1. Untuk Pengendali Dampak Lingkungan kategori Terampil harus
memenuhi syarat:
a. Berijazah serendah-rendahnya SLTA,
b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I,
golongan ruang II/b, dan
c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-
3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
2. Untuk Pengendali Dampak Lingkungan kategori Ahli harus
memenuhi syarat:
a. Berijazah serendah-rendah Sarjana (S-1)/ Diploma IV;
b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang
III/a; dan
c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan
pekerjaan dalam (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam I (satu) tahun terakhir.
VI. JANGKA WAKTU PENYESUAIAN/INPASSING
Proses pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Pengendali
Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya melalui penyesuaian
(inpassing) ditetapkan:
1. Terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2002 dan harus sudah selesai
ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir Maret 2003 bagi PNS
di lingkungan instansi Pemerintah Pusat;
2. Terhitung mulai tanggal 1 April 2003 dan harus sudah selesai
ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir September 2003 bagi
PNS Daerah (Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota).
7
VII. TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING
1. PNS yang telah memenuhi ketentuan (persyaratan) untuk
penyesuaian (inpassing), secara hirarki dapat diajukan atau
mengajukan usul kepada Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan
dengan ketentuan serendah-rendahnya pejabat eselon III
dilengkapi dengan lampiran:
a. Surat pernyataan dari atasan langsung serendah-rendahnya,
pejabat eselon III yang menyatakan bahwa sejak tanggal 16
Agustus 2002 PNS sampai pengajuan inpassing yang
bersangkutan masih melaksanakan tugas/kegiatan di bidang
Pengendali Dampak Lingkungan.
b. Fotokopi sah ijazah pendidikan terakhir;
c. Surat Keputusan kenaikan pangkat terakhir;
d. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (D-P3) satu tahun
terakhir;
e. Salinan tugas pokok dan fungsi Unit Pengendali Dampak
Lingkungan yang bersangkutan;
f. Surat Keputusan penempatan/penugasan terakhir.
2. Pimpinan Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas,
wajib melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan berkas dan
lampiran usul penyesuaian (inpassing) dan selanjutnya meneruskan
usulan tersebut kepada pejabat yang berwenang mengangkat
melalui Pejabat yang secara fungsional membidangi urusan
kepegawaian dan serendah-rendahnya eselon II.
3. Pejabat Kepegawaian sebgaimana yang dimaksud pada angka 2 di
atas melakukan verifikasi atas kebenaran dan keabsahan berkas
dan lampiran usulan, sebagai berikut:
a. membandingkan usulan yang diterima dengan kelengkapan
lampiran yang dipersyaratkan sebagaimana butir 1 di atas;
b. memeriksa dan menentukan tingkat kesesuaian PNS yang
diusulkan dan tugas pokok dan fungsi unitnya;
c. melalukan penilaian tingkat pendidikan, pangkat dan golongan
ruang, masa kerja kepangkatan terakhir untuk menentukan
jenjang jabatan dan jumlah angka kredit dalam jabatan
Pengendali Dampak Lingkungan.
8
4. Pejabat Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas,
meneruskan usulan dan kelengkapan berkas usulan yang telah
memenuhi persyaratan dan ketentuan, kepada pejabat yang
berwenang mengangkat atau Pejabat Pembina Kepegawaian,
untuk mendapatkan penetapan penyesuaian dalam jabatan dan
angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan.
5. Asli surat keputusan penyesuaian (inpassing) ke dalam jabatan dan
angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan yag telah ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang (Pejabat Pembina Kepegawaian),
disampaikan kepada PNS yang bersangkutan dengan tembusan
kepada:
a. Kepala Badan Kepegawaian Negara bagi PNS yang bekerja
pada instansi pusat atau kepada Kepala Kantor Regional BKN
yang bersangkutan bagi PNS yang bekerja pada instansi
vertikal di daerah dan PNS Daerah;
b. Menteri Negara Lingkungan Hidup;
c. Direktur Jenderal Anggaran, Departemen Keuangan (bagi PNS
Pusat);
d. Kepala KPKPN setempat bagi PNS Pusat atau Kepala Biro
Keuangan Daerah bagi PNS Daerah;
e. Pimpinan Unit/Lembaga Pengelolaan dan Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang bersangkutan.
6. Kementerian Lingkungan Hidup sebagai Instansi Pembina Jabatan
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, melakukan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyesuaian (inpassing)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
VIII. KETENTUAN TEKNIS
1. Unit Pengendalian adalah unit pada instansi pemerintah baik di
pusat maupun di daerah yang berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya melakukan:
a. kegiatan pengendalian dampak lingkungan yang bersifat
menyeluruh, mulai dari pendidikan, pencegahan dan
penanggulangan pencemaran dan atau perusakan
lingkungan, pemulihan kualitas lingkungan, pengembangan
perangkat pengendali dampak lingkungan, pengawasan dan
pengendalian dampak lingkungan, pengembangan profesi;
9
b. unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung
pelaksanaan tugas pokok Pengendali Dampak Lingkungan
yang meliputi antara lain: mengikuti seminar, menjadi
anggota organisasi profesi, dll.
2. Yang termasuk instansi dan unit Pengelolaan dan Pengendalian
Dampak Lingkungan adalah:
a. Kementerian Lingkungan Hidup;
b. Departemen atau Lembaga Pemerintah Pusat terkait;
c. Lembaga Pemerintah Non Departemen;
d. Unit Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan
pada semua instansi/lembaga pemerintah;
e. Lembaga/Badan yang melaksanakan Pengelolaan dan
Pengendalian Dampak Lingkungan di Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
f. Unit Kerja yang menangani pengelolaan dan pengendalian
dampak lingkungan pada semua lembaga atau instansi
pemerintah lainnya di tingkat pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota;
Contoh: Unit-unit kerja yang melaksanakan tugas pengelolaan dan
pengendalian lingkungan pada suatu instansi dan hasilnya
hanya untuk kepentingan instansi itu sendiri tidak termasuk
ke dalam instansi dan unit pengelolaan lingkungan hidup
yang dapat dikategorikan dalam Keputusan ini.
3. Untuk pengangkatan ke dalam jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan dalam masa penyesuaian (inpassing) ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang (Pejabat Pembina Kepegawaian) yaitu
Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Pemerintah,
Gubernur, Bupati/Walikota, atau pejabat lain satu tingkat di
bawahnya yang ditunjuk.
4. Usul penyesuaian ke dalam jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan hanya berlaku bagi PNS yang pada saat ditetapkan
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 47/KEP/M.PAN/8/2002 masih bertugas atau
melaksanakan kegiatan di bidang Pengendalian dengan
persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara di atas dan Keputusan
Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2002 dan Nomor 22 Tahun
10
2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya.
Contoh:
a. Sdr. Ariansyah, ST diangkat menjadi PNS pada Kementerian
Negara Lingkungan Hidup dengan pangkat Penata Muda,
golongan ruang III/a, dengan masa kerja kepangkatan
terakhir kurang dari 1 tahun. Dalam hal demikian, maka
terhitung mulai tanggal 16 Agustus 2002 kepada yang
bersangkutan dapat diangkat melalui penyesuaian
(inpassing) sebagai Pengendali Dampak Lingkungan
Pertama Tingkat Ahli dengan angka kredit 100.
b. Sdri Tri Astuti, SE adalah PNS dengan pangkat Penata
Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, dengan masa kerja
kepangkatan terakhir 4 tahun 3 bulan. Sebelumnya yang
bersangkutan bekerja di Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dan terhitung
mulai tanggal 16 Agustus 2002 ditempatkan di Kementerian
Negara Lingkungan Hidup. Dalam hal demikian, maka
yang bersangkutan dapat diangkat sebagai Pengendali
Dampak Lingkungan dalam jenjang jabatan Pengendali
Dampak Lingkungan Muda dengan angka kredit sebesar
200.
c. Sdr. Sutrisno sesuai dengan Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan diangkat sebagai Staf
Asisten Deputi Urusan Pertanian dan Kehutanan Deputi
Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sumber Institusi
terhitung mulai tanggal 1 April 1995, dan sampai dengan
tanggal 16 Oktober 2002 masih melaksanakan tugas di
bidang Pengendalian Dampak Lingkungan.
Pangkat/golongan ruang terakhir yang bersangkutan
adalah Penata, golongan ruang III/c, dengan masa kerja
kepangkatan terakhir 2 tahun 3 bulan. Yang bersangkutan
dapat diangkat menjadi Pengendali Dampak Lingkungan
Terampil dalam jenjang jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan Penyelia dengan angka kredit sebesar 247.
d. Sdr. Muhsin adalah PNS pada Biro Umum dan
Kepegawaian. Berdasarkan surat pernyataan Kepala Biro
Umum, yang bersangkutan masih menduduki jabatan
tersebut sampai dengan tanggal 20 Agustus 2002. Pada saat
ini yang bersangkutan telah 3 tahun 6 bulan menduduki
pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d. Dalam hal
demikian maka yang bersangkutan dapat diangkat oleh
11
pejabat yang berwenang ke dalam jabatan Pengendali
Dampak Lingkungan Terampil sebagai Pengendali Dampak
Lingkungan Pelaksana dengan angka kredit sebesar 95.
5. PNS yang sedang menjalani/dijatuhi hukuman disiplin
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 dengan
tingkat hukuman disiplin sedang dan/atau berat, tidak dapat
diusulkan untuk penyesuaian (inpassing) dalam jabatan dan
angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan.
Contoh: Sdr. Fery, MA adalah PNS yang sedang menjalani
hukuman disiplin tingkat sedang. Dalam hal demikian
yang bersangkutan tidak dapat diusulkan untuk
disesuaikan (inpassing) dalam jabatan Pengendali
Dampak Lingkungan.
6. PNS yang setelah tanggal 16 September 2002 tidak melaksanakan
tugas di bidang pengendalian dampak lingkungan, tidak dapat
diusulkan untuk penyesuaian (inpassing) ke dalam jabatan
Pengendali Dampak Lingkungan.
Contoh: Dr Indah adalah PNS yang diangkat dan ditugaskan
pada unit kerja Pengendali Dampak Lingkungan
Asisten Deputi Urusan Emisi Kendaran, dan telah
melaksanakan tugasnya selama 8 tahun 6 bulan. Pada
tanggal 18 Agustus 2002 yang bersangkutan diangkat
menjadi Kepala Biro Kepegawaian. Dalam hal
demikian, maka yang bersangkutan tidak dapat
diusulkan untuk disesuaikan (diinpassing) ke dalam
jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak
Lingkungan.
7. Pegawai Negari Sipil yang sedang menjalankan tugas belajar
lebih dari 6 bulan tidak dapat diusulkan untuk penyesuaian
(inpassing) dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak
Lingkungan.
Contoh: Drs. Henry adalah PNS yang bekerja pada Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten
Bantul. Pada saat ini yang bersangkutan sedang
menjalani tugas belajar S-2 di Universitas Gajah Mada.
Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan tidak
12
dapat disesuaikan (di-inpassing) ke dalam jabatan dan
angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan.
8. PNS yang sedang dikenakan pemberhentian sementara tidak
dapat diusulkan untuk disesuaikan (di-inpasssing) dalam jabatan
dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan.
Contoh: Drs. Agus, MA adalah seorang PNS yang bekerja pada
unit Pengendali Dampak Lingkungan LIPI. Pada saat
ini yang bersangkutan sedang dalam status
diberhentikan sementara sebagai PNS. Dalam hal
demikian, yang bersangkutan tidak dapat disesuaikan
(diinpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit
Pengendali Dampak Lingkungan.
9. PNS yang sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara
(kecuali untuk cuti melahirkan anak) tidak dapat diusulkan
untuk penyesuaian (di-inpassing) dalam jabatan dan angka kredit
Pengendali Dampak Lingkungan.
Contoh:
a. Dra. Tisa Oktifiani, MA adalah seorang PNS yang bekerja di
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah
Semarang. Saat ini yang bersangkutan sedang menjalani cuti
di luar tanggungan negara guna mengikuti suami tugas ke
luar negeri selama 2 tahun. Dalam hal demikian, maka yang
bersangkutan tidak dapat disesuaikan (di-inpassing) ke
dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak
Lingkungan.
b. Ir. Dama, Msc adalah PNS yang bekerja di unit
Pengendalian Dinas Kehutanan Provinsi D.I. Yogyakarta.
Pada saat ini yang bersangkutan sedang cuti di luar
tanggungan negara untuk melahirkan anak keempat. Dalam
hal dmikian, maka kepada yang bersangkutan dapat
diusulkan untuk disesuaikan/di-inpassing dalam jabatan
dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan.
10. PNS yang diangkat dan diberi tugas dan tanggung jawab di
bidang pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan
setelah tanggal 16 Agustus 2002 tidak dapat disesuaiakan (di-
inpassing) ke dalam Jabatan Pengendali Dampak Lingkungan.
13
Contoh: Sdr. Sjaffril Jas, M.Sc diangkat menjadi PNS dan
ditempatkan pada unit Pengendali Dampak
Lingkungan terhitung mulai tugas tanggal 1 Oktober
1992. Dalam hal demikian maka yang bersangkutan
tidak dapat disesuaikan (di-inpassing) ke dalam jabatan
dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan.
Untuk menjadi Pengendali Dampak Lingkungan, yang
bersangkutan dapat diangkat melalui pengangkatan
pertama kali.
11. PNS yang telah memperoleh gelar sarjana/S-1 tetapi belum
dilaporkan dan belum digunakan untuk mutasi kepegawaian,
maka yang bersangkutan tetap dapat diangkat ke dalam jabatan
dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan setelah ijazah
dimaksud dilaporkan ke unit Kepegawaian sebelum ditetapkan
Surat Keputusan tentang Penyesuaian (Inpassing).
Contoh: Sdr. Agus Tri Murjoko, pangkat Penata Muda Tingkat
I, golongan ruang III/b, bekerja pada unit Pengendali
Dampak Lingkungan dan diberi tugas di bidang
Pengendali Dampak Lingkungan terhitung mulai
tanggal 2 Januari 2000. Sambil bekerja yang
bersangkutan memperoleh ijazah S-1 (Sarjana Hukum)
pada tanggal 14 Januari 2001 dapat diusulkan untuk
disesuaikan (di-inpassing) dalam jabatan dan angka
kredit Pengendali Dampak Lingkungan dengan
ketentuan ijazah dimaksud segera dilaporkan kepada
pejabat kepegawaian sebelum Surat Keputusan
Penyesuaian (Inpassing) ditetapkan.
12. PNS yang bekerja di luar unit kerja Pengendalian Dampak
Lingkungan dan tidak sedang menjabat jabatan struktural atau
fungsional lainnya tidak dapat diusulkan untuk penyesuaian
(inpassing). Kepada yang bersangkutan dapat diangkat dalam
jabatan fungsional Pengendali Dampak Lingkungan melalui
mekanisme pengangkatan pertama kali.
13. PNS yang menduduki jabatan tertentu di luar Institusi/Unit
Pengendalian Dampak Lingkungan tidak dapat diusulkan untuk
penyesuaian (inpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit
Pengendali Dampak Lingkungan. Kepada PNS yang demikian ini
dapat diangkat ke dalam jabatan fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan melalui mekanisme pindah jabatan
14
IX. PENUTUP
Pelaksanaaan pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya melalui
penyesuaian (inpassing) diharapakan telah memperhatikan perubahan
struktur, tugas pokok dan fungsi unit kerja Pengendali Dampak
Lingkungan, sehingga pejabat fungsional Pengendali Dampak
Lingkungan yang telah diangkat melalui penyesuaian (inpassing),
dapat terwadahi dalam struktur, tugas dan fungsi organisasi yang
sesuai dengan tugas dan fungsi pejabat Pengendali Dampak
Lingkungan yang bersangkutan.
Setelah masa waktu penyesuaian (inpassing) ke dalam jabatan dan
angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan berakhir, seluruh tata
cara pengangkatan PNS ke dalam jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan akan menggunakan tata cara pengangkatan pertama kali
dan tata cara pengangkatan pindah jabatan.
Menteri Negara
Lingkungan Hidup,
ttd
NABIEL MAKARIM, MPA., MSM.
Salinan sesuai dengan aslinya
Deputi MENLH Bidang Kebijakan
Dan Kelembagaan Lingkungan Hidup,
Hoetomo, MPA.

More Related Content

What's hot

Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif Bencana
Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif BencanaMateri Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif Bencana
Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif BencanaNur Hilaliyah
 
3. kak tata batas ippkh sei gong
3. kak tata batas ippkh sei gong3. kak tata batas ippkh sei gong
3. kak tata batas ippkh sei gongBoleden Boleden
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Penataan Ruang
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPenataan Ruang
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanArdita Putri Usandy
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Penataan Ruang
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPenataan Ruang
 
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1Rizki Darmawan
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPermen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPenataan Ruang
 

What's hot (13)

Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif Bencana
Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif BencanaMateri Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif Bencana
Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif Bencana
 
07 spp-izin-lingkungan
07 spp-izin-lingkungan07 spp-izin-lingkungan
07 spp-izin-lingkungan
 
3. kak tata batas ippkh sei gong
3. kak tata batas ippkh sei gong3. kak tata batas ippkh sei gong
3. kak tata batas ippkh sei gong
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
 
Buku i (kikpkl)
Buku i (kikpkl)Buku i (kikpkl)
Buku i (kikpkl)
 
KAK PERENCANAAN
KAK PERENCANAANKAK PERENCANAAN
KAK PERENCANAAN
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
Materi sistem informasi permohonan penerbitan izin lingkungan online 1
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPermen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
 

Similar to Kepmenlh 61-2003

Panduan laporan spm lh
Panduan laporan spm lhPanduan laporan spm lh
Panduan laporan spm lhDhea Fitria
 
Permen no.24 tahun 2009 penilai amdal
Permen no.24 tahun 2009 penilai amdalPermen no.24 tahun 2009 penilai amdal
Permen no.24 tahun 2009 penilai amdalyuni06
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALWahyu Yuns
 
sosialisasi bahan dan limbah b3.pdf
sosialisasi bahan dan limbah b3.pdfsosialisasi bahan dan limbah b3.pdf
sosialisasi bahan dan limbah b3.pdfalextugas
 
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)Al Marson
 
Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdf
Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdfPermen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdf
Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdfFadliST
 
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)ernest virgyawan
 
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdfnovi80890
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...infosanitasi
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...infosanitasi
 
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdfAldiRahayu6
 
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptx
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptxSLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptx
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptxsoesyarosuka
 
01 PermenLHK No. 6 tahun 2018 (Penyesuaian untuk POIPPU).pdf
01 PermenLHK No. 6 tahun 2018 (Penyesuaian untuk POIPPU).pdf01 PermenLHK No. 6 tahun 2018 (Penyesuaian untuk POIPPU).pdf
01 PermenLHK No. 6 tahun 2018 (Penyesuaian untuk POIPPU).pdfjumawanalexa
 
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdal
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdalMen lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdal
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdaltata uno
 
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-20062459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006Tonni Kurniawan
 

Similar to Kepmenlh 61-2003 (20)

09 pdal
09 pdal09 pdal
09 pdal
 
Tor ukl upl
Tor ukl uplTor ukl upl
Tor ukl upl
 
Panduan laporan spm lh
Panduan laporan spm lhPanduan laporan spm lh
Panduan laporan spm lh
 
Permen no.24 tahun 2009 penilai amdal
Permen no.24 tahun 2009 penilai amdalPermen no.24 tahun 2009 penilai amdal
Permen no.24 tahun 2009 penilai amdal
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
sosialisasi bahan dan limbah b3.pdf
sosialisasi bahan dan limbah b3.pdfsosialisasi bahan dan limbah b3.pdf
sosialisasi bahan dan limbah b3.pdf
 
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
 
Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdf
Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdfPermen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdf
Permen PU 04-2009 ttg Sistem Manajemen Mutu SMM Departemen PU.pdf
 
Pembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasi
Pembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasiPembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasi
Pembangunan sdm asn dan penyederhanaan birokrasi
 
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
Ind puu-7-2009-permen no.24 tahun 2009-penilai amdal (1)
 
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komis...
 
Pp 27 2012
Pp 27 2012Pp 27 2012
Pp 27 2012
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2003 tentang Upaya Pengelolaan Lingkung...
 
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 74 Tahun 2020.pdf
 
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptx
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptxSLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptx
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptx
 
01 PermenLHK No. 6 tahun 2018 (Penyesuaian untuk POIPPU).pdf
01 PermenLHK No. 6 tahun 2018 (Penyesuaian untuk POIPPU).pdf01 PermenLHK No. 6 tahun 2018 (Penyesuaian untuk POIPPU).pdf
01 PermenLHK No. 6 tahun 2018 (Penyesuaian untuk POIPPU).pdf
 
Kumpulan aturan reformasi birokrasi sesi 2
Kumpulan aturan reformasi birokrasi sesi 2Kumpulan aturan reformasi birokrasi sesi 2
Kumpulan aturan reformasi birokrasi sesi 2
 
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdal
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdalMen lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdal
Men lh no 11 tahun 2006 ttg jenis kegiatan usaha wajib amdal
 
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-20062459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006
2459987 peraturan-menteri-lh-11-tahun-2006
 

More from Agus Witono

Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualHazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualAgus Witono
 
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Agus Witono
 
Digital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiDigital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiAgus Witono
 
Emergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systEmergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systAgus Witono
 
Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Agus Witono
 
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Agus Witono
 
Bnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeBnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeAgus Witono
 
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Agus Witono
 
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-daruratAgus Witono
 
155112208201011561
155112208201011561155112208201011561
155112208201011561Agus Witono
 
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranTanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranAgus Witono
 
Training & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseTraining & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseAgus Witono
 
Osha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperOsha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperAgus Witono
 
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalPetunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalAgus Witono
 
Social compliance manual
Social compliance manualSocial compliance manual
Social compliance manualAgus Witono
 
Better work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enBetter work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enAgus Witono
 

More from Agus Witono (20)

Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualHazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
 
Ar2011
Ar2011Ar2011
Ar2011
 
Trblgn25
Trblgn25Trblgn25
Trblgn25
 
9100 mhav
9100 mhav9100 mhav
9100 mhav
 
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
 
Digital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiDigital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezeki
 
Emergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systEmergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater syst
 
Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2
 
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
 
Bnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeBnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquake
 
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
 
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat
 
Bencana11
Bencana11Bencana11
Bencana11
 
155112208201011561
155112208201011561155112208201011561
155112208201011561
 
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranTanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
 
Training & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseTraining & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hse
 
Osha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperOsha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoper
 
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalPetunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
 
Social compliance manual
Social compliance manualSocial compliance manual
Social compliance manual
 
Better work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enBetter work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-en
 

Kepmenlh 61-2003

  • 1. 1 S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 61 TAHUN 2003 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN (INPASSING) KE DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Negara Nomor 47/KEP/M.PAN/8/2002 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya, telah diatur ketentuan penyesuaian (inpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan; bahwa hal tersebut di atas dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing ke dalam Jabatan dan Angka Kredit Pengendali Dampak Lingkungan; Mengingat : 1. 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara 3839); Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
  • 2. 2 3. 4. 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547); Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2201 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara; Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 47/KEP/M.PAN/8/2002 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya; Memperhatikan : Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2002 dan Nomor 22 Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya. M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING KE DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN. Pasal 1 Petunjuk teknis pelaksanaan penyesuaian/inpassing ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
  • 3. 3 Pasal 2 Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : ---------------------------------------------- Menteri Negara Lingkungan Hidup, ttd NABIEL MAKARIM, MPA., MSM. Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang Kebijakan Dan Kelembagaan Lingkungan Hidup, Hoetomo, MPA.
  • 4. 4 Lampiran : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Tahun 2003 Tanggal : PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING KE DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN I. PENDAHULUAN 1. Dalam rangka pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta peningkatan mutu pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS. 2. Sebagai pelaksanaan dari ketentuan Peraturan Pemerintah tersebut di atas, telah ditetapkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Pemerintah Nomor 47/KEP/M.PAN/8/-2002 tentang jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya serta Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 08 Tahun 2002 dan Nomor 22 Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya. 3. Dalam Keputusan ini diatur tentang pelaksanaan penyesuaian/inpassing ke dalam Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan. II. MAKSUD DAN TUJUAN Petunjuk teknis pelaksanaan penyesuaian/inpassing ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan, dimaksudkan sebagai pedoman bagi pejabat yang berwenang dalam melaksanakan penyesuaian/inpassing ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan bagi PNS yang memenuhi persyaratan untuk
  • 5. 5 diangkat dalam Jabatan Pengendali Dampak Lingkungan melalui mekanisme penyesuaian (inpassing). III. PENGERTIAN Yang dimaksud dengan: 1. Pengendali Dampak Lingkungan adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang dalam instansi pemerintah yang mempunyai tugas dan fungsinya berkaitan dengan masalah lingkungan hidup, baik di pusat maupun daerah. 2. Pengendali Dampak Lingkungan terdiri dari Pengendali Dampak Lingkungan Terampil dan Ahli. 3. Instansi Pembina adalah Kementerian Lingkungan Hidup. IV. RUANG LINGKUP Petunjuk Teknis ini diberlakukan bagi aparat Pengendali Dampak Lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan di luar Kementerian Lingkungan Hidup, baik di pusat maupun daerah yang meliputi a.l.: 1. Departemen, Sektor dan Kementerian Negara terkait, seperti misalnya Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Energi dan SDM, dsb; 2. Lembaga Pemerintah Non-Departemen, seperti misalnya Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Koordinasi Survei Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dsb; 3. Pemerintah Provinsi; 4. Pemerintah Kabupaten dan Kota.
  • 6. 6 V. KETENTUAN UMUM DAN PERSYARATAN Sesuai dengan ketentuan Pasal 29 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 47/KEP/M.PAN/8/2002 dan Pasal 17 Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 08 Tahun 2002 dan No. 22 Tahun 2002, PNS yang dapat diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan harus memenuhi ketentuan: 1. Untuk Pengendali Dampak Lingkungan kategori Terampil harus memenuhi syarat: a. Berijazah serendah-rendahnya SLTA, b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b, dan c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP- 3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 2. Untuk Pengendali Dampak Lingkungan kategori Ahli harus memenuhi syarat: a. Berijazah serendah-rendah Sarjana (S-1)/ Diploma IV; b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang III/a; dan c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam I (satu) tahun terakhir. VI. JANGKA WAKTU PENYESUAIAN/INPASSING Proses pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya melalui penyesuaian (inpassing) ditetapkan: 1. Terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2002 dan harus sudah selesai ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir Maret 2003 bagi PNS di lingkungan instansi Pemerintah Pusat; 2. Terhitung mulai tanggal 1 April 2003 dan harus sudah selesai ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir September 2003 bagi PNS Daerah (Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota).
  • 7. 7 VII. TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING 1. PNS yang telah memenuhi ketentuan (persyaratan) untuk penyesuaian (inpassing), secara hirarki dapat diajukan atau mengajukan usul kepada Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan dengan ketentuan serendah-rendahnya pejabat eselon III dilengkapi dengan lampiran: a. Surat pernyataan dari atasan langsung serendah-rendahnya, pejabat eselon III yang menyatakan bahwa sejak tanggal 16 Agustus 2002 PNS sampai pengajuan inpassing yang bersangkutan masih melaksanakan tugas/kegiatan di bidang Pengendali Dampak Lingkungan. b. Fotokopi sah ijazah pendidikan terakhir; c. Surat Keputusan kenaikan pangkat terakhir; d. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (D-P3) satu tahun terakhir; e. Salinan tugas pokok dan fungsi Unit Pengendali Dampak Lingkungan yang bersangkutan; f. Surat Keputusan penempatan/penugasan terakhir. 2. Pimpinan Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas, wajib melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan berkas dan lampiran usul penyesuaian (inpassing) dan selanjutnya meneruskan usulan tersebut kepada pejabat yang berwenang mengangkat melalui Pejabat yang secara fungsional membidangi urusan kepegawaian dan serendah-rendahnya eselon II. 3. Pejabat Kepegawaian sebgaimana yang dimaksud pada angka 2 di atas melakukan verifikasi atas kebenaran dan keabsahan berkas dan lampiran usulan, sebagai berikut: a. membandingkan usulan yang diterima dengan kelengkapan lampiran yang dipersyaratkan sebagaimana butir 1 di atas; b. memeriksa dan menentukan tingkat kesesuaian PNS yang diusulkan dan tugas pokok dan fungsi unitnya; c. melalukan penilaian tingkat pendidikan, pangkat dan golongan ruang, masa kerja kepangkatan terakhir untuk menentukan jenjang jabatan dan jumlah angka kredit dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan.
  • 8. 8 4. Pejabat Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas, meneruskan usulan dan kelengkapan berkas usulan yang telah memenuhi persyaratan dan ketentuan, kepada pejabat yang berwenang mengangkat atau Pejabat Pembina Kepegawaian, untuk mendapatkan penetapan penyesuaian dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. 5. Asli surat keputusan penyesuaian (inpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan yag telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang (Pejabat Pembina Kepegawaian), disampaikan kepada PNS yang bersangkutan dengan tembusan kepada: a. Kepala Badan Kepegawaian Negara bagi PNS yang bekerja pada instansi pusat atau kepada Kepala Kantor Regional BKN yang bersangkutan bagi PNS yang bekerja pada instansi vertikal di daerah dan PNS Daerah; b. Menteri Negara Lingkungan Hidup; c. Direktur Jenderal Anggaran, Departemen Keuangan (bagi PNS Pusat); d. Kepala KPKPN setempat bagi PNS Pusat atau Kepala Biro Keuangan Daerah bagi PNS Daerah; e. Pimpinan Unit/Lembaga Pengelolaan dan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang bersangkutan. 6. Kementerian Lingkungan Hidup sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyesuaian (inpassing) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. VIII. KETENTUAN TEKNIS 1. Unit Pengendalian adalah unit pada instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah yang berdasarkan tugas pokok dan fungsinya melakukan: a. kegiatan pengendalian dampak lingkungan yang bersifat menyeluruh, mulai dari pendidikan, pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan atau perusakan lingkungan, pemulihan kualitas lingkungan, pengembangan perangkat pengendali dampak lingkungan, pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan, pengembangan profesi;
  • 9. 9 b. unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pokok Pengendali Dampak Lingkungan yang meliputi antara lain: mengikuti seminar, menjadi anggota organisasi profesi, dll. 2. Yang termasuk instansi dan unit Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan adalah: a. Kementerian Lingkungan Hidup; b. Departemen atau Lembaga Pemerintah Pusat terkait; c. Lembaga Pemerintah Non Departemen; d. Unit Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan pada semua instansi/lembaga pemerintah; e. Lembaga/Badan yang melaksanakan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan di Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; f. Unit Kerja yang menangani pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan pada semua lembaga atau instansi pemerintah lainnya di tingkat pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; Contoh: Unit-unit kerja yang melaksanakan tugas pengelolaan dan pengendalian lingkungan pada suatu instansi dan hasilnya hanya untuk kepentingan instansi itu sendiri tidak termasuk ke dalam instansi dan unit pengelolaan lingkungan hidup yang dapat dikategorikan dalam Keputusan ini. 3. Untuk pengangkatan ke dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan dalam masa penyesuaian (inpassing) ditetapkan oleh pejabat yang berwenang (Pejabat Pembina Kepegawaian) yaitu Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Pemerintah, Gubernur, Bupati/Walikota, atau pejabat lain satu tingkat di bawahnya yang ditunjuk. 4. Usul penyesuaian ke dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan hanya berlaku bagi PNS yang pada saat ditetapkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 47/KEP/M.PAN/8/2002 masih bertugas atau melaksanakan kegiatan di bidang Pengendalian dengan persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara di atas dan Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2002 dan Nomor 22 Tahun
  • 10. 10 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya. Contoh: a. Sdr. Ariansyah, ST diangkat menjadi PNS pada Kementerian Negara Lingkungan Hidup dengan pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a, dengan masa kerja kepangkatan terakhir kurang dari 1 tahun. Dalam hal demikian, maka terhitung mulai tanggal 16 Agustus 2002 kepada yang bersangkutan dapat diangkat melalui penyesuaian (inpassing) sebagai Pengendali Dampak Lingkungan Pertama Tingkat Ahli dengan angka kredit 100. b. Sdri Tri Astuti, SE adalah PNS dengan pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, dengan masa kerja kepangkatan terakhir 4 tahun 3 bulan. Sebelumnya yang bersangkutan bekerja di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dan terhitung mulai tanggal 16 Agustus 2002 ditempatkan di Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan dapat diangkat sebagai Pengendali Dampak Lingkungan dalam jenjang jabatan Pengendali Dampak Lingkungan Muda dengan angka kredit sebesar 200. c. Sdr. Sutrisno sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan diangkat sebagai Staf Asisten Deputi Urusan Pertanian dan Kehutanan Deputi Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sumber Institusi terhitung mulai tanggal 1 April 1995, dan sampai dengan tanggal 16 Oktober 2002 masih melaksanakan tugas di bidang Pengendalian Dampak Lingkungan. Pangkat/golongan ruang terakhir yang bersangkutan adalah Penata, golongan ruang III/c, dengan masa kerja kepangkatan terakhir 2 tahun 3 bulan. Yang bersangkutan dapat diangkat menjadi Pengendali Dampak Lingkungan Terampil dalam jenjang jabatan Pengendali Dampak Lingkungan Penyelia dengan angka kredit sebesar 247. d. Sdr. Muhsin adalah PNS pada Biro Umum dan Kepegawaian. Berdasarkan surat pernyataan Kepala Biro Umum, yang bersangkutan masih menduduki jabatan tersebut sampai dengan tanggal 20 Agustus 2002. Pada saat ini yang bersangkutan telah 3 tahun 6 bulan menduduki pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d. Dalam hal demikian maka yang bersangkutan dapat diangkat oleh
  • 11. 11 pejabat yang berwenang ke dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan Terampil sebagai Pengendali Dampak Lingkungan Pelaksana dengan angka kredit sebesar 95. 5. PNS yang sedang menjalani/dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 dengan tingkat hukuman disiplin sedang dan/atau berat, tidak dapat diusulkan untuk penyesuaian (inpassing) dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. Contoh: Sdr. Fery, MA adalah PNS yang sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang. Dalam hal demikian yang bersangkutan tidak dapat diusulkan untuk disesuaikan (inpassing) dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan. 6. PNS yang setelah tanggal 16 September 2002 tidak melaksanakan tugas di bidang pengendalian dampak lingkungan, tidak dapat diusulkan untuk penyesuaian (inpassing) ke dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan. Contoh: Dr Indah adalah PNS yang diangkat dan ditugaskan pada unit kerja Pengendali Dampak Lingkungan Asisten Deputi Urusan Emisi Kendaran, dan telah melaksanakan tugasnya selama 8 tahun 6 bulan. Pada tanggal 18 Agustus 2002 yang bersangkutan diangkat menjadi Kepala Biro Kepegawaian. Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan tidak dapat diusulkan untuk disesuaikan (diinpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. 7. Pegawai Negari Sipil yang sedang menjalankan tugas belajar lebih dari 6 bulan tidak dapat diusulkan untuk penyesuaian (inpassing) dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. Contoh: Drs. Henry adalah PNS yang bekerja pada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Bantul. Pada saat ini yang bersangkutan sedang menjalani tugas belajar S-2 di Universitas Gajah Mada. Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan tidak
  • 12. 12 dapat disesuaikan (di-inpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. 8. PNS yang sedang dikenakan pemberhentian sementara tidak dapat diusulkan untuk disesuaikan (di-inpasssing) dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. Contoh: Drs. Agus, MA adalah seorang PNS yang bekerja pada unit Pengendali Dampak Lingkungan LIPI. Pada saat ini yang bersangkutan sedang dalam status diberhentikan sementara sebagai PNS. Dalam hal demikian, yang bersangkutan tidak dapat disesuaikan (diinpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. 9. PNS yang sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara (kecuali untuk cuti melahirkan anak) tidak dapat diusulkan untuk penyesuaian (di-inpassing) dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. Contoh: a. Dra. Tisa Oktifiani, MA adalah seorang PNS yang bekerja di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Semarang. Saat ini yang bersangkutan sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara guna mengikuti suami tugas ke luar negeri selama 2 tahun. Dalam hal demikian, maka yang bersangkutan tidak dapat disesuaikan (di-inpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. b. Ir. Dama, Msc adalah PNS yang bekerja di unit Pengendalian Dinas Kehutanan Provinsi D.I. Yogyakarta. Pada saat ini yang bersangkutan sedang cuti di luar tanggungan negara untuk melahirkan anak keempat. Dalam hal dmikian, maka kepada yang bersangkutan dapat diusulkan untuk disesuaikan/di-inpassing dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. 10. PNS yang diangkat dan diberi tugas dan tanggung jawab di bidang pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan setelah tanggal 16 Agustus 2002 tidak dapat disesuaiakan (di- inpassing) ke dalam Jabatan Pengendali Dampak Lingkungan.
  • 13. 13 Contoh: Sdr. Sjaffril Jas, M.Sc diangkat menjadi PNS dan ditempatkan pada unit Pengendali Dampak Lingkungan terhitung mulai tugas tanggal 1 Oktober 1992. Dalam hal demikian maka yang bersangkutan tidak dapat disesuaikan (di-inpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. Untuk menjadi Pengendali Dampak Lingkungan, yang bersangkutan dapat diangkat melalui pengangkatan pertama kali. 11. PNS yang telah memperoleh gelar sarjana/S-1 tetapi belum dilaporkan dan belum digunakan untuk mutasi kepegawaian, maka yang bersangkutan tetap dapat diangkat ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan setelah ijazah dimaksud dilaporkan ke unit Kepegawaian sebelum ditetapkan Surat Keputusan tentang Penyesuaian (Inpassing). Contoh: Sdr. Agus Tri Murjoko, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, bekerja pada unit Pengendali Dampak Lingkungan dan diberi tugas di bidang Pengendali Dampak Lingkungan terhitung mulai tanggal 2 Januari 2000. Sambil bekerja yang bersangkutan memperoleh ijazah S-1 (Sarjana Hukum) pada tanggal 14 Januari 2001 dapat diusulkan untuk disesuaikan (di-inpassing) dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan dengan ketentuan ijazah dimaksud segera dilaporkan kepada pejabat kepegawaian sebelum Surat Keputusan Penyesuaian (Inpassing) ditetapkan. 12. PNS yang bekerja di luar unit kerja Pengendalian Dampak Lingkungan dan tidak sedang menjabat jabatan struktural atau fungsional lainnya tidak dapat diusulkan untuk penyesuaian (inpassing). Kepada yang bersangkutan dapat diangkat dalam jabatan fungsional Pengendali Dampak Lingkungan melalui mekanisme pengangkatan pertama kali. 13. PNS yang menduduki jabatan tertentu di luar Institusi/Unit Pengendalian Dampak Lingkungan tidak dapat diusulkan untuk penyesuaian (inpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan. Kepada PNS yang demikian ini dapat diangkat ke dalam jabatan fungsional Pengendali Dampak Lingkungan melalui mekanisme pindah jabatan
  • 14. 14 IX. PENUTUP Pelaksanaaan pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya melalui penyesuaian (inpassing) diharapakan telah memperhatikan perubahan struktur, tugas pokok dan fungsi unit kerja Pengendali Dampak Lingkungan, sehingga pejabat fungsional Pengendali Dampak Lingkungan yang telah diangkat melalui penyesuaian (inpassing), dapat terwadahi dalam struktur, tugas dan fungsi organisasi yang sesuai dengan tugas dan fungsi pejabat Pengendali Dampak Lingkungan yang bersangkutan. Setelah masa waktu penyesuaian (inpassing) ke dalam jabatan dan angka kredit Pengendali Dampak Lingkungan berakhir, seluruh tata cara pengangkatan PNS ke dalam jabatan Pengendali Dampak Lingkungan akan menggunakan tata cara pengangkatan pertama kali dan tata cara pengangkatan pindah jabatan. Menteri Negara Lingkungan Hidup, ttd NABIEL MAKARIM, MPA., MSM. Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang Kebijakan Dan Kelembagaan Lingkungan Hidup, Hoetomo, MPA.