Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis Menggunakan Algoritma Transition Adjacency Relations (TARs) (Studi Kasus : PPDB Jenjang SMP)
Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis Menggunakan Algoritma Transition Adjacency Relations (TARs)
(Studi Kasus : PPDB Jenjang SMP)
Materi Kuliah Sistem Informasi 11 Manajemen Proyek Sistem Informasi.pptxAinul Yaqin
More Related Content
Similar to Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis Menggunakan Algoritma Transition Adjacency Relations (TARs) (Studi Kasus : PPDB Jenjang SMP)
Proposal Sistem Pelaksanaan Kas masuk dan keluarDiah Fitri
Similar to Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis Menggunakan Algoritma Transition Adjacency Relations (TARs) (Studi Kasus : PPDB Jenjang SMP) (20)
Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis Menggunakan Algoritma Transition Adjacency Relations (TARs) (Studi Kasus : PPDB Jenjang SMP)
1. SIDANG SKRIPSI
PEMBIMBING I : MUHAMMAD AINUL YAQIN, M.KOM
PEMBIMBING II : SYAHIDUZ ZAMAN, M.KOM
Abd. Charis Fauzan
12650007
Jumat, 24 Juni 2016
2. Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral
Similarity Pada Model Proses Bisnis Menggunakan
Algoritma Transition Adjacency Relations (TARs)
(Studi Kasus : PPDB Jenjang SMP)
4. Latar Belakang
Permendiknas No. 41
Tahun 2007
Syarat wajib bagi pihak
sekolah untuk
melaksanakan proses
pembelajaran
proses PPDB
menjadi lebih
mudah dan
efisien, bagi
pihak sekolah
maupun calon
siswa
Berkembangnya
Teknologi Informasi
5. Latar Belakang (lanjutan)
Sekolah membangun
aplikasi PPDB
Pihak sekolah membangun
aplikasi PPDB yang
infrastrukturnya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan
proses bisnis
Membentuk sistem tunggal
Biaya mahal
Waktu lama
Kelemahan
6. Latar Belakang (lanjutan)
Peraturan Bersama antara
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Menteri
Agama No. 7 Tahun 2014
PPDB seluruh jenjang pendidikan
secara garis besar memiliki
kemiripan proses bisnis, yaitu
• Pemberitahuan ke masyarakat
• Pendaftaran
• Pengumuman peserta didik
baru
• Pendaftaran ulang
Maka, persamaan proses bisnis PPDB
dapat dijadikan acuan untuk
membentuk model proses bisnis PPDB
yang umum
Proses Bisnis umum berguna untuk
membentuk layanan umum dalam web
service
7. Latar Belakang (lanjutan)
Perlu dilakukan penelitian untuk mencari kemiripan perilaku
(behavioral similarity) pada model proses bisnis PPDB.
Menemukan common fragment model proses bisnis.
Target
Metode
Transition Adjacency Relations (TARs)
8. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana menghitung kemiripan perilaku (behavioral similarity) pada model
proses bisnis PPDB menggunakan algoritma Transition Adjacency Relations
(TARs)?
2. Bagaimana melakukan pengelompokan pada model proses bisnis penerimaan
peserta didik baru sesuai dengan nilai kesamaannya?
3. Bagaimana menarik common fragment model proses bisnis pada setiap kelompok
yang terbentuk ?
9. Tujuan Penelitian
1. Menghitung kemiripan perilaku (behavioral similarity) pada model proses bisnis
penerimaan peserta didik baru baru menggunakan algoritma Transition
Adjacency Relations (TARs).
2. Melakukan pengelompokan pada model proses bisnis penerimaan peserta didik
baru sesuai dengan nilai kesamaannya.
3. Mengambil common fragment model proses bisnis pada setiap kelompok yang
terbentuk.
10. Batasan Masalah
Masukan sistem menggunakan proses bisnis PPDB yang
dimodelkan dalam bentuk Petri Net Markup Language
(PNML).
PPDB jenjang SMP adalah sebatas jalur reguler.
Hasil keluaran sistem berupa nilai TARset yang
merepresentasikan model proses bisnis yang umum
13. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP
Adalah penerimaan peserta didik pada sekolah menengah pertama yang
dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru yang meliputi pemberitahuan
ke masyarakat, pendaftaran, pengumuman peserta didik baru yang
diterima, hingga pendaftaran ulang.
PPDB Model A PPDB Model B
14. Model Proses Bisnis
Pemodelan proses bisnis merupakan cara untuk memahami,
mendesain dan menganalisa suatu proses bisnis.
Sedangkan model proses bisnis sendiri merupakan representasi
proses bisnis sehingga sebuah model proses bisnis harus secara
jelas mendefinisikan setiap ciri-ciri yang harus dimiliki oleh
suatu proses bisnis.
15. Pemodelan Proses Bisnis dengan Petri net
Petri net tediri dari place dan
transition yang dihubungkan oleh
sebuah garis (arc). Place
menggambarkan kondisi yang harus
dipenuhi sebelum suatu tindakan
dapat dilakukan. Transition
menggambarkan suatu peristiwa
(event) atau tindakan
17. Behavioral Similarity dengan TARs
Behavioral similarity adalah pengukuran kesamaan proses
bisnis berdasarkan hubungan perilaku antara proses bisnis.
Transition Adjacency Relations adalah cara pengambilan nilai
behavioral similarity dengan cara mendapatkan relasi antar
aktivitas yang ada. Gabungan relasi antar aktivitas disebut
dengan TARset.
Rumus behavioral similarity dengan TARs
adalah
18. Behavioral Similarity dengan TARs
(lanjutan)
aktivitas 1 = AB, BC, CD, BE, EB
aktivitas 2 = AB, BC, CD, CE, EC
Jumlah irisan yang sama adalah tiga dan masing-masing
proses memiliki lima TARset. Jadi didapatkan nilai kesamaan
9/25 = 0,36.
19. Pengelompokan berdasarkan Nilai Threshold
• Tentukan threshold.
• Hitung semua nilai kesamaan antar model.
• Ulangi untuk setiap model bandingkan nilai kesamaan dengan
threshold.
• Untuk 2 model yang nilai kesamaannya di atas threshold, masuk ke
kelompok yang lolos kluster
• Untuk model yang tidak nilai kesamaannya di bawah threshold,
berarti tidak masuk ke kelompok manapun.
20. Common Fragment
Common fragment merupakan fragment utama penyusun dari
model proses bisnis dalam satu kluster. Jadi proses dalam
mendapatkan common fragment yaitu melalui mencari nilai
TARset yang sama pada seluruh kluster
22. Gambaran Umum Sistem
Sistem cerdas untuk membentuk model proses bisnis
penerimaan peserta didik baru yang umum (common fragment).
Dengan cara :
1. Menghitung behavioral similarity dengan Algoritma TARs
2. Mengkluster berdasarkan nilai threshold
3. Membentuk commont fragment berdasarkan nilai kluster
Hasil akhir keluaran sistem adalah nilai TARset yang
merepresentasikan proses bisnis yang umum
23. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian untuk pengambilan data berupa proses bisnis
PPDB berada di empat lokasi sekolah menengah pertama (SMP)
yang berbeda, yaitu :
SMP Annur 2 Al Murtadlo, Bululawang,
Malang
MTs Annur 1 Al Murtadlo, Bululawang,
Malang
SMP Negeri 13, Kota Malang
SMP Islam Baburrohmah, Mojokerto
26. Identifikasi Proses Bisnis
Identifikasi proses bisnis adalah mengidentifikasi kegiatan bisnis apa saja
yang berhubungan dengan PPDB empat sekolah, yaitu :
SMP Annur 2 Al Murtadlo, Bululawang,
Malang
MTs Annur 1 Al Murtadlo, Bululawang,
Malang
SMP Negeri 13, Kota Malang
SMP Islam Baburrohmah, Mojokerto
27. Identifikasi Proses Bisnis SMP Annur 2
1. Calon peserta didik baru mendaftar di pondok pesantren An-Nur 1 Al-
Murtadlo atau An-Nur 2 Al-Murtadlo
2. Calon peserta didik baru mendapatkan bukti tanda terima pondok
pesantren.
3. Calon peserta didik baru mengambil dan mengisi formulir data
pendaftaran.
4. Calon peserta didik baru menyerahkan kembali formulir kepada panitia
dengan melampirkan kartu bukti terima pondok dan berkas
pendaftaran lainnya.
28. Identifikasi Proses Bisnis SMP Annur 2 (lanjutan)
5. Calon Panitia melakukan entri data pendaftaran
6. Panitia mencetak tanda bukti pendaftaran dan menyerahkan kepada
calon peserta didik baru.
7. Calon peserta didik baru melakukan pembayaran ke administrasi
keuangan.
8. Mengikuti masa orientasi peserta didik baru.
29. Identifikasi Proses Bisnis MTs Annur 1
1. Calon peserta didik baru mendaftar di pondok pesantren An-Nur 1 Al-
Murtadlo atau An-Nur 2 Al-Murtadlo
2. Calon peserta didik baru mendapatkan bukti tanda terima pondok
pesantren.
3. Calon peserta didik baru mengambil dan mengisi formulir data
pendaftaran.
4. Calon peserta didik baru menyerahkan kembali formulir kepada panitia
dengan melampirkan kartu bukti terima pondok dan berkas
pendaftaran lainnya.
30. Identifikasi Proses Bisnis MTs Annur 1 (lanjutan)
5. Calon Panitia melakukan entri data pendaftaran
6. Panitia mencetak tanda bukti pendaftaran dan menyerahkan kepada
calon peserta didik baru.
7. Calon peserta didik baru melakukan pembayaran ke administrasi
keuangan.
8. Mengikuti masa orientasi peserta didik baru.
31. Identifikasi Proses Bisnis SMP Negeri 13
1. Calon peserta didik baru mengambil dan mengisi formulir data
pendaftaran.
2. Menyerahkan kembali formulir kepada panitia dengan melampirkan
berkas pendaftaran lainnya.
3. Panitia melakukan entri data pendaftaran.
4. Panitia mencetak tanda bukti pendaftaran dan menyerahkan kepada
calon peserta didik baru.
5. Panitia melakukan seleksi terhadap calon peserta didik baru
berdasarkan rata-rata nilai ujian nasional dan nilai ujian sekolah.
32. Identifikasi Proses Bisnis SMP Negeri 13
6. Calon peserta didik baru melihat pengumuman
7. Calon peserta didik baru yang dinyatakan diterima melakukan
registrasi ulang kepada panitia.
8. Mengikuti masa orientasi peserta didik baru.
33. Identifikasi Proses Bisnis SMP Islam Baburrohmah
1. Calon peserta didik baru mengambil dan mengisi formulir data
pendaftaran.
2. Menyerahkan kembali formulir kepada panitia dengan melampirkan
berkas pendaftaran lainnya.
3. Panitia melakukan entri data pendaftaran.
4. Panitia mencetak tanda bukti pendaftaran dan menyerahkan kepada
calon peserta didik baru.
5. Panitia melakukan seleksi terhadap calon peserta didik baru
berdasarkan rata-rata nilai ujian nasional, nilai ujian sekolah serta mata
pelajaran keislaman.
34. Identifikasi Proses Bisnis SMP Islam Baburrohmah
6. Calon peserta didik baru melihat pengumuman
7. Calon peserta didik baru yang dinyatakan diterima melakukan
registrasi ulang kepada panitia.
8. Mengikuti masa orientasi peserta didik baru.
35. Konversi Proses Bisnis ke Label “t” Transisi
Transisi Proses Bisnis
t1
Calon peserta didik baru mendaftar di pondok pesantren An-Nur 1 Al-Murtadlo
atau An-Nur 2 Al-Murtadlo
t2 Calon peserta didik baru mendapatkan bukti tanda terima pondok pesantren.
t3 Calon peserta didik baru mengambil dan mengisi formulir data pendaftaran.
t4
Calon peserta didik baru menyerahkan kembali formulir kepada panitia dengan
melampirkan kartu bukti terima pondok dan berkas pendaftaran lainnya.
t5 Panitia melakukan entri data pendaftaran
t6
Panitia mencetak tanda bukti pendaftaran dan menyerahkan kepada calon
peserta didik baru.
36. Konversi Proses Bisnis ke Label “t” Transisi (lanjutan)
Transisi Proses Bisnis
t7 Calon peserta didik baru melakukan pembayaran ke administrasi keuangan.
t8 Mengikuti masa orientasi peserta didik baru.
t9
Menyerahkan kembali formulir kepada panitia dengan melampirkan berkas
pendaftaran lainnya.
t10
Panitia melakukan seleksi terhadap calon peserta didik baru berdasarkan rata-rata nilai
ujian nasional dan nilai ujian sekolah.
t11 Calon peserta didik baru melihat pengumuman lolos seleksi
t12
Calon peserta didik baru yang dinyatakan diterima melakukan registrasi ulang kepada
panitia.
40. Model Petri Net sebagai Masukan
Sistem
Model Petri Net PPDB SMP An-Nur 2 Model Petri Net PPDB MTs An-Nur 1
41. Model Petri Net sebagai Masukan Sistem (Lanjutan)
SMP Negeri 13 Kota Malang
SMP Islam Baburrohmah
42. Parsing Petri Net
Parsing Petri Net dimaksudkan untuk
mengambil nilai transisi pada setiap model petri
net, kemudian menyatukan setiap transisi yang
berdekatan sehingga membentuk nilai TARset.
Oleh karena itu, tujuan akhir dari proses parsing
adalah memperoleh nilai TARset dari model
petri net.
43. Parsing Petri Net
Hasil Parsing PPDB SMP Negeri 13
Hasil Parsing PPDB SMP Islam Baburrohmah
Hasil Parsing PPDB SMP An-Nur 2
Hasil Parsing PPDB MTs An-Nur 1
54. Penentuan Common Fragment
Model petri net untuk TARset bernilai {t5t6}
t5 Panitia melakukan entri data pendaftaran
t6 Panitia mencetak tanda bukti pendaftaran dan menyerahkan kepada calon peserta didik baru
56. Kesimpulan
1. Dalam melakukan perhitungan behavioral similarity digunakan
algoritma transitions adjacency relations (TARs). Algoritma TARs dapat
melakukan perhitungan behavioral similarity untuk menghitung
kemiripan model proses bisnis PPDB SMP An-Nur 2 Al-Murtadlo, MTs
An-Nur 1 Al-Murtadlo, SMP Negeri 13 Kota Malang, dan SMP Islam
Baburrohmah Mojokerto.
57. Kesimpulan (Lanjutan)
2. Proses clustering dilakukan dengan cara membandingkan hasil
behavioral similarity dengan nilai threshold. Apabila nilai behavioral
similarity lebih dari atau sama dengan nilai threshold, maka nilai
behavioral similarity tersebut lolos kluster. Berdasarkan enam belas nilai
behavioral similarity yang telah dihitung, didapatkan delapan nilai
kluster dengan threshold sebesar 0,5 .
58. Kesimpulan (Lanjutan)
2. Proses clustering dilakukan dengan cara membandingkan hasil
behavioral similarity dengan nilai threshold. Apabila nilai behavioral
similarity lebih dari atau sama dengan nilai threshold, maka nilai
behavioral similarity tersebut lolos kluster. Berdasarkan enam belas nilai
behavioral similarity yang telah dihitung, didapatkan delapan nilai
kluster dengan threshold sebesar 0,5 .
59. Kesimpulan (Lanjutan)
3. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa hasil common fragment
untuk model proses bisnis PPDB SMP An-Nur 2 Al-Murtadlo, PPDB MTs
An-Nur 1 Al-Murtadlo, SMP Negeri 13 Kota Malang serta SMP Islam
Baburrohmah Mojokerto adalah TARset {t5t6}, jika dijabarkan maka :
t5 = panitia melakukan entri data pendaftaran
t6 = panitia mencetak tanda bukti pendaftaran dan menyerahkan kepada
calon peserta didik baru.
60. Saran
1. Menambahkan algoritma untuk pengukuran behavioral similarity,
dimaksudkan untuk membandingkan hasil pengukuran behavioral
similarity dengan beberapa algoritma yang berbeda.
2. Menambahkan data model PPDB untuk jenis SMP yang lain, karena
penambahan data model PPDB tentu akan menambah kualitas common
fragment yang dihasilkan.
3. Mengintegrasikan sistem cerdas hasil penelitian dengan web service, agar
mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu
jaringan.