SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Tugas Individu
Metode Farmakologi
MAKALAH
IRAMA SIRKADIAN
OLEH :
NAMA : RUDIARFIANSYAH
N I M : N111 10 261
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
A. Pengertian......................................................................................................................3
B. Aplikasi Irama Sirkadian ..........................................................................................5
1. Gangguan Sistem Kardiovaskuler.....................................................................6
2. Gangguan Sistem Respirasi.................................................................................7
3. Gangguan Sistem Endokrin.................................................................................7
4. Rheumatoid Arthritis.............................................................................................8
5. Gangguan Psikiatri dan Neurologis..................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................12
1
BAB I PENDAHULUAN
Katasirkadianberasaldari bahasa Yunaniyaitu circa(tentang)
dandian(hari). Irama sirkadianmerupakansiklus yangterjadi dengansecara
periodik dalam waktu24jam. Mengingat bahwakita beradadalam
lingkungansiklikdiciptakan olehrotasi bumi, maka tidak
mengherankanbahwa adaptasitelah melibatkansiklus sirkadian dalam hal
fisiologis dan perilaku. Irama ini menunjukkan proses adaptasi dari
organisme terhadap banyak perubahan yang terjadi karena rotasi bumi pada
porosnya, seperti perubahan cahaya, tekanan udara, dan temperatur.Jelas,
hampir semuaorganismetelah berevolusicaramengkoordinasikanfisiologi
merekasedemikian rupa sehinggafungsi yang berbedaterjadi padawaktu
yang berbeda dalam setiap hari. Kitamenyadari bahwahampir tidak ada
sebuahprosesfisiologis yangtidak melibatkan beberapakomponensiklus
tersebut.(Sehgal, 2004)
Telah diyakini secara umum bahwa, pada manusia yang sehat,
setidaknya, banyak irama sirkadian yang dikoordinasikan untuk
menciptakan hubungan yang optimal antara berbagai organ dan sistem
fisiologis dan lingkungan setiap saat sepanjang hari. Master jam biologis
bertanggung jawab atas koordinasi ini berada di suprachiasmatic
nucleus(SCN) dari hipotalamus di otak. SCN mengirimkan sinyal ke seluruh
otak, perifer osilator dan jaringan dalam rangka untuk meneruskan atau
mengkoordinasikan waktu "internal" tubuh setiap hari. (Sehgal, 2004)
Dalam keadaan normal, irama-irama yang diatur oleh SCN biasanya
tersinkronisasi satu sama lain. Meskipun puncak dari setiap ritme tidak
bersamaan, namun seirama satu sama lain. Bila kita mengetahui kapan
sebuah ritme mencapai puncak, maka kita dapat memprediksikan kapan
puncak ritme lainnya. Saat rutinitas harian kita berubah, ritme sirkadian kita
mungkin tidak akan sejalan atau mengganggu ritme yang lainnya.
Desinkronisasi internal sering terjadi ketika kita terbang melewati beberapa
zona waktu. Pola tidur dan terjaga biasanya dapat menyesuaikan diri dengan
2
cepat, tetapi siklus temperatur dan hormon biasanya membutuhkan
beberapa hari untuk kembali ke kondisi normal. Kelelahan akibat perjalanan
ini bisa mempengaruhi tingkat energi, keterampilan mental, dan koordinasi
motorik.(Wulandari, 2008)
Desinkronisasi internal dapat terjadi pada para pekerja yang harus
menyesuaikan diridengan jadwal kerja barunya. Hal ini ditandai dengan
tingkat efisiensi yang menurun, seringmerasa lelah dan mudah terganggu.
Lebih rentan terhadap kecelakaan kerja, danmengalami gangguan tidur
maupun gangguan pencernaan. Ritme sirkadian dapat berbedaantara satu
individu dengan individu yang lain akibat adanya pengaruh perbedaan factor
genetis. Ritme sirkadian dapat dipengaruhi oleh rasa sakit, stres, kelelahan,
kegembiraan,olahraga, obat-obatan, waktu makan, dan pengalaman biasa
sehari-hari.(Wulandari, 2008)
Aspekklinisirama sirkadian manusiaberpotensi penting, namun
masih banyak penelitian ilmiah yang harusdilakukan. Para ilmuwan yang
tertarik padairama sirkadian memulaistudi merekatentang irama ini dengan
berfokus padaaspek perilaku, anatomi, seluler, dan molekulerdariirama
sirkadian. Sekarangtelah ada kemajuanyang signifikandi bidang ini,efek
dariirama sirkadianpada pengobatanklinis sudah harusdan dapat lebih dikaji
tuntas. (Klerman, 2005)
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Irama sirkadianadalah istilah yang digunakanuntuk
menggambarkanfisiologis dan perilakuyang dialami kebanyakan organisme
selama dua puluh empatjam. Irama ini bisa digambarkansebagai jambiologis
internalyang mengatur fungsitubuh kita, berdasarkan siklus bangun/tidur
kita. Irama inibukan hanya menentukan siklustidur/bangun, tetapi juga
mencakupbanyak hallain, misalnyakadar hormon, makan, dan minum.
Adapola yang jelasdariaktivitas gelombangotak, produksi hormon, regenerasi
sel, dan kegiatanbiologi lainnyaterkait dengansiklus inisetiap hari.(Brown &
Antunano, -)
Pada mamalia, termasuk manusia, irama sirkadianadadi sebagian
besarsel-seldalam tubuh. Dalamhati, halinidipengaruhi olehpolaasupan
makanan, tapi di hampir semuasel lain,irama ini dipengaruhioleh
suprachiasmatic nucleus (SCN), yang terletak di hipotalamus anterior pada
otak(Gambar 1). Intiini menerimainformasi tentangsiklus terang-
gelapmelalui jalursarafkhusus,yaitu retinohypothalamicfiberyang melintas
darioptic chiasm ke SCN. Serabut saraf eferendariSCNmenginisiasisinyal
sarafdanhumoralyangbekerja padaberbagaiirama sirkadian. Irama ini
termasukiramadalam sekresiACTHdan hormonhipofisislain.(Ganong, 2003)
SCN sering disebut sebagai master circadian clock of the body karena
perannya dalam mengatur semua fungsi tubuh yang berhubungan dengan
irama sirkadian termasuk core body temperature, sekresi hormon, fungsi
kardio-pulmoner, ginjal, gastrointestinal, dan fungsi neurobehavioral.
Mekanisme molekuler dasar dimana neuron pada SCN mengatur dan
mempertahankan iramanya adalah melalui autoregulatory feedback loop
yang mengatur produk gen sirkadian melalui proses transkripsi, translasi,
dan posttranslasi yang kompleks. Penyesuaian antara irama sirkadian
internal 24 jam dengan kondisi lingkungan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
4
terutama cahaya, aktivitas fisik, dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar
pineal. (Iswari & Wahyuni, n.d.)
Gambar 1 Hipotalamus
Fotoreseptor pada retina yang terlibat dalam irama sirkadian
berbeda dengan fotoreseptor yang berfungsi dalam pengelihatan (rod dan
cone). Secara spesifik, suprachiasmatic nucleus (SCN) menerima input dari sel
ganglion pada retina yang mengandung fotopigmen yang disebut melanopsin
melalaui retino-hypothalamic pathway (RH tract) dan beberapa melalui
lateral geniculate nucleus. Sinyal tersebut kemudian melewati
paraventricular nucleus (PVN), hindbrain, spinal cord, dan superior cervical
ganglion (SCG) menuju ke reseptor noradrenergic (NA) pada kelenjar pineal.
Aktivitas yang dipengaruhi oleh sinyal ini adalah N-acetyltransferase (NAT)
yang merupakan enzim yang mengatur sintesis melatonin dari
serotonin,dimana aktivitas NAT akan meningkat 30-70 kali dalam keadaan
tidak adanya cahaya.Sekresi melatonin mulai meningkat pada malam hari,
sekitar 2 jam sebelum jam tidurnormal, kemudian terus meningkat selama
malam hari dan mencapai puncak antarapukul 02.00-04.00 pagi. Setelah itu,
sekresi melatonin akan menurun secara gradualpada pagi hari dan mencapai
level yang sangat rendah pada siang hari. (Iswari & Wahyuni, n.d.)
Sepanjang hari, suprachiasmatic nucleus (SCN) secara aktif
memproduksi arousal signal yang mempertahankan kesadaran dan
5
menghambat dorongan untuk tidur. Pada malam hari, sebagai respon pada
keadaan gelap, terjadi feedback loop pada SCN yang diawali dengan
pengiriman sinyal untuk memicu produksi hormon melatonin yang
menghambat aktivitas SCN. Melatonin dapat memicu tidur dengan cara
menekan wakepromoting signal atau neuronal firing pada SCN. Di samping
itu, melatonin dapat mengatur wake-sleep cycle melalui mekanisme
termoregulator dengan menurunkan core body temperature.
Efek yang paling dapat dijelaskan dari peranan melatonin dalam
mengatur mekasnisme tidur adalah menurunkan sleep onset latency melalui
sleep-switch model. Secara anatomi dan fisiologis ditemukan adanya inhibisi
mutual pada aktivitas pemicu tidur pada hypothalamic ventrolateral preoptic
nucleus dan aktivitas pemicu terjaga pada locus coeruleus, dorsal raphe, dan
tuberomammillary nuclei, sistem yang dapat mengatur sleep switching.
SCN dapat mempengaruhi kedua subsistem ini melalui ventral
subparaventricular zone menuju ke hypothalamic dorsomedial nucleus,
dimana berbagai fungsi sirkadian diregulasi. Proyeksi dari dorsomedial
nucleus menuju ventrolateral preoptic nucleus dapat memicu tidur, sedangkan
proyeksi menuju lateral hypothalamus berhubungan dengan aktivitas yang
terjadi dalam keadaan terjaga. Melatonin dapat mempengaruhi switching
mechanism ini dan mempercepat sleep onset melalui reseptor-reseptor yang
banyak terdapat pada SCN. Sedangkan peranan melatonin dalam sleep
maintenance tergantung pada durasi dan tingkat desensitisasi reseptor serta
ketersediaan melatonin dalam sirkulasi selama sleep period.(Iswari &
Wahyuni, n.d.)
B. Aplikasi Irama Sirkadian
Irama sirkadian manusiatelah diamati dalamberbagaiaspek,
termasukaspekperilaku, fisiologi, endokrinologi, neurologi, dan metabolisme.
Irama sirkadianpada manusiadapat diamatimelaluikehidupan sehari-hari
yang normal danpercobaan laboratoriumyang terkendali, dan mereka tidak
6
hanya hadirpada manusiasehat tetapi jugaterlibat dalamgejalaberbagai
penyakit. (Sehgal, 2004)
1. Gangguan Sistem Kardiovaskuler
Serangkaianstudi epidemiologitelah menunjukkanbahwa
peristiwaterkait kardiovaskular,sepertiinfarkmiokard(serangan jantung),
angina, stroke, aritmia, kematian jantung mendadak, dan kematian yang
berhubungandengan gagal jantung kongestiflebih sering terjadi padapagi
hari. Penyebab potensialtermasuk tekanan darahtinggi di pagi
hari,puncakdalamwaktupecahnyaplakarteri koronerantara06.00hingga
tengah hari, fungsi jantungdan resistensipernafasan padapria yang lebih tua,
hilangnyavariasidiurnalpadavasodilatasiendotelium-dependenpada dini hari
(sehingga pembuluh darahtidakdapat memperluasnormalketika
jaringanmembutuhkan lebih banyak darah), dan perubahandinamikadetak
jantung.Selain itu,adrenalin, kortisoldan testosteron, yang masing-
masingdapat mengubah fungsikardiovaskular, semua memilikiirama
sirkadianendogendengan tingkatpuncak padapagi hari,danada
peningkatanaktivitas otonomsimpatiksiang hari danpeningkatan
aktivitasotonomparasimpatispada malam hari. Oleh karena itutidak terduga
bahwakejadian kardiovaskularlebih mungkin terjadi padasekitar
waktuterjaga, dankenaikan inimungkin disebabkanoleh faktorendogen dan
eksogen. Sebuah laporan terbarumencatat bahwakematian mendadakakibat
penyakitjantunglebih tinggiselama waktu tidur, daripada sekitar
waktuterjaga, pada individu denganapnea tidur obstruktif.Risiko itubahkan
lebih tinggidengan individu dengangejala yanglebihparahdanmungkin
berhubungan denganperubahan fisiologisyang berhubungan
dengangejalasleep apneayang terjadisementara individusedang tidur.
(Klerman, 2005)
Variasi diurnal risiko kardiovaskular berubah pada individu dengan
diabetes mellitus. Individu dengan diabetes
kehilangan/kekuranganpenurunan nokturnal normal dalam tekanan darah,
7
hilangnya variasi diurnal normal dalam aktivitas fibrinolitik dan inhibitor
activatorplasminogen, dan penurunan aktivitas parasimpatis selama tidur.
Perubahan ini dapat menyebabkan tidak adanya pola diurnal dalam risiko
infark miokard pada individu yang telah menderita diabetes lebih dari 5
tahun. (Klerman, 2005)
2. Gangguan Sistem Respirasi
Variasi diurnaldansirkadiandalam fungsipernafasan, termasuk
kontrolkhusus pernapasan, respon ventilasihiperkapnia, serapan O2, dan
produksiCO2tetapi tidak untukvolume tidal, frekuensipernapasan, atau
ventilasi.Hal tersebut akan mempengaruhi beberapa gejalapenyakit
pernapasan. Memburuknya nokturnalasmatelahberkaitan dengan
peningkatanrespons terhadap meningkatnyareaktivitassaluran udara dansel-
sel inflamasi(Kelly etal., 2004). DiagnosisAsma danpedoman
pengobatannyasekarangmencerminkantelah dikenalnyairama
diurnaldalamhal patofisiologidan gejalanya. (Klerman, 2005)
3. Gangguan Sistem Endokrin
Variasi sirkadian pada respon metabolik memiliki implikasi untuk
perawatan diabetes dan obesitas. Dalam sebuah penelitian terbaru di mana
individu diberi makan sering makan sambil tetap terjaga, irama sirkadian
glukosa, insulin, dan leptin digambarkan yang memiliki tingkat puncak
sekitar waktu biasa kebangkitan . Tidur biasanya terkait dengan puasa dan
biasanya pada malam hari mengakibatkan penurunan tambahan dalam
leptin, glukosa, dan insulin, sedangkan terjaga terkait dengan asupan
makanan dan siang hari menghasilkan peningkatan leptin. Studi-studi lain
telah menemukan variasi diurnal respon terhadap infus glukosa yang
konstan: kadar glukosa darah meningkat (toleransi glukosa menurun)
diamati dari sekitar tengah malam sampai 6 pagi dan saat tidur. Ketika
sukarelawan yang terjaga pada waktu kebiasaan tidurnya, terjadi
peningkatan yang lebih rendah pada kadar glukosa dan tingkat sekresi
insulin selama tidur.Saat subyek yang tertidur selama waktu terjaganya yang
8
biasa, terjadi peningkatan glukosa dan tingkat sekresi insulin. Oleh karena
itu, faktor sirkadian dan pengaturan tidur-bangun mempengaruhi toleransi
glukosa dan tingkat sekresi insulin.(Klerman, 2005)
Iramasirkadianhormon
adrenokortikotropik(ACTH)/golongankortisoljuga telah digunakan olehahli
endokrinuntuk diagnosis.Salah satu contoh adalahtes
penekanandeksametasonsemalam untuksindrom Cushing, penyakit yang
ditandai denganpeningkatan kadarkortisol,
deksametasonmemblokpeningkatanACTHdan kortisol pada malam haripada
individu normaltapi tidakdemikian dengan penderita sindromCushing. Selain
itu,amplitudosirkadianrelatif,sertaamplitudorelatif sekresikortisol danACTH,
lebih rendahpada penyakitCushingdaripadapenyakitpseudo-Cushing.
Perubahansekresikortisol dalam24 jamjuga tejadipadapasien dengan
penyakit Alzheimerdan penyakitParkinson.(Klerman, 2005)
4. Rheumatoid Arthritis
Gejala klinisrheumatoid arthritismenunjukkan variasidiurnal
berupakekakuan sendidan nyeriyang lebih banyak terjadi dipagi hari. Pola ini
berbedadari poladiurnalrasa sakit di malam hari, yang mungkin terkait
denganaktivitas pasiensiang hari. Salah satu
penyebabpotensialdarigejalarheumatoid
arthritisadalahiramadiurnalproduksisitokinmanusia, yang memberikan
kontribusi untukperadangan,yang memilikitingkat puncakpada
malamdanpagi hari, ketikakortisol(antiinflamasi)
adalahterendahdanmelatonin(pro-inflamasi) tertinggi, meskipunmediator
lainjuga terlibat.(Klerman, 2005)
5. Gangguan Psikiatri dan Neurologis
Gangguan tidurdanirama sirkadiantelah diamatipada pasien dengan
skizofreniadan depresi, meskipun tidak jelasapakahsirkadiandan
gangguantidurterkait denganpenyakit dan/atau pengobatanya.Suasana
hatimembaiksepanjang terjagapada pasien
9
dengandepresi,perpanjanganwaktu terjaga atau pengurangan tidurmemiliki
efekantidepresan.Kurang tidurjuga dapat menyebabkanmaniapada beberapa
individudengan gangguanafektif bipolar. Ciri-ciri lain daridepresi,
sepertibangun terlalupagi, penurunan latensiREM, dan perubahan irama
sekresi kortisoldan prolaktin.(Klerman, 2005)
Waktuterjadinya kejang juga memiliki variasidiurnal. Adakejang
yang lebihsignifikan antara06.00dan tengah malam, dengan puncakantara
5.00 dan8.00. Ada jugavariasihari/malamdalam berbagai jeniskejang, dengan
puncak3.00-6.00p.m padapasien dengan epilepsilobus temporaldan antara
7.00hingga 11.00 malampada pasien dengan epilepsilobusextratemporal.
(Klerman, 2005)
Gangguan tidurirama sirkadianmelibatkanmasalahwaktu
kapanseseorang tidurdanterjaga. Tubuh manusiamemilikijam
sirkadianmaster dalampusatkendaliotak yang dikenal
sebagaisuprachiasmaticnucleus (SCN). Fungsijam sirkadiandalam siklusyang
berlangsungsedikit lebih lama dari24jam. Berikut beberapa gangguan tidur
irama sirkadian :
a. Delayed sleep phase disorder (DSP)
DSPterjadi ketika seseorangsecara teraturtidurdan bangunlebih dari
duajam kemudianhal tersebut yangdianggap normal. Orang
denganDSPcenderung"evening types" yangbiasanyatetap
terjagasampai01:00atau lambatdanbangundi pagi hari akhiratau
sore.Jika ia pergi tidurpadawaktu kebiasaannyasecara teratur, seseorang
denganDSPakanmemiliki pola tidur yangsangat stabil. DPSlebih umum di
kalanganremaja dan dewasa mudadenganprevalensi yang
dilaporkandari7-16%. (Darien, 2008)
b. Advanced sleep phase disorder (ASP)
ASPterjadi ketika seseorangsecara teraturtidurdan bangunbeberapa
jamlebih awal darikebanyakan orang. Orang
denganASPcenderung"morning types"bangun pada pukul 2.00-5.00 dan
10
pergi tidur pada pukul 18.00-21.Seseorang dengan ASP akan memiliki
pola tidur yang sangat stabil. ASP mempengaruhi sekitar 1% pada orang
dewasa dan orang tua dan meningkat seiring dengan bertambahnya
usia.(Darien, 2008)
c. Jet lag
Jet lag terjadi ketika perjalanan panjang dengan pesawat udara dengan
cepat menempatkan seseorang dalam zona waktu lain. Dalam lokasi yang
baru ini orang harus tidur dan bangun pada waktu yang sesuai
dengannya atau jam tubuhnya. Tingkat keparahan masalah meningkat
dengan jumlah zona waktu yang dilewati. Tubuh cenderung memiliki
lebih banyak kesulitan menyesuaikan diri dengan arah timur daripada
perjalanan ke barat. Jet lag mempengaruhi semua kelompok umur.
Namun, pada orang tua, gejala akan lebih terasa dan tingkat pemulihan
mungkin lebih lama dibandingkan orang yang lebih muda. Kurang tidur,
posisi duduk lama tidak nyaman, kualitas udara dan tekanan, stres dan
kafein yang berlebihan dan penggunaan alkohol dapat meningkatkan
keparahan insomnia dan gangguan kewaspadaan dan fungsi yang terkait
dengan perjalanan transmeridian. Jet lag adalah suatu kondisi sementara
dengan gejala yang dimulai sekitar satu hingga dua hari setelah
perjalanan udara di setidaknya dua zona waktu. (Darien, 2008)
d. Shift work
Gangguanshift workterjadi ketikajam kerjaseseorangdijadwalkanselama
periodetidur normal. Kantukselama shiftwork sudah umum terjadi,
danmencoba untuk tidurselamawaktu kerja ketikakebanyakan orang
lainterjagamenjadi sebuah perjuangan. Jadwalshift worktermasukshift
malam, shiftpagidanshift bergilir bergantung padajenispergeseran,
preferensidiurnalatausirkadiandapat mempengaruhikemampuanuntuk
menyesuaikan diri denganshift work. (Darien, 2008)
11
e. Irregular sleep-wake rhythm
Gangguan initerjadi ketika seseorangmemiliki siklustidur-
bangunyangtidak terarur. Tidurseseorangterfragmentasimenjadi
serangkaiantidur siangyang terjadi sepanjangperiode24jam.
Penderitamengeluhinsomnia kronis, kantukberlebihanatau keduanya.
Sebuah amplitudo irama sirkadian yang rendah atau polatidur-bangun
yang tidak teraturdapat dilihatpada penderitagangguan saraf
sepertidemensia danpada anak-anakdengan keterbelakangan mental.
(Darien, 2008)
f. Free running (nonentrained) type
Gangguan initerjadi ketikaseseorang memilikivariabelsiklus tidur-
bangunyangbergeserlambat setiaphari. Ini paling sering terjadi
ketikaotaktidak menerimapencahayaandarilingkungan sekitarnya.
Kadang-kadang,gangguanini berhubungan denganretardasimental
ataudemensia. Inijuga telah menyarankanbahwa mungkin adatumpang
tindih antaragangguan irama sirkadiantidur, antara DSP dan free running
type. (Darien, 2008)
12
BAB III PENUTUP
Irama sirkadianadalah istilah yang digunakanuntuk
menggambarkanfisiologis dan perilaku yang dialami kebanyakan organisme
selama dua puluh empatjam. Irama ini bisa digambarkansebagai jambiologis
internalyang mengatur fungsitubuh kita, irama inibukan hanya menentukan
siklustidur/bangun, tetapi juga mencakupbanyak hallain, misalnya kadar
hormon, makan, dan minum.
Irama sirkadian manusiatelah diamati dalamberbagaiaspek,
termasukaspekperilaku, fisiologi, endokrinologi, neurologi, dan metabolisme.
Irama sirkadianpada manusiatidak hanya berpengaruhpada manusiasehat
tetapi jugaterlibat dalamgejalaberbagai penyakit, misalnya gangguan sitem
kardiovaskuler, pernapasan, hormonal, rheumatoid arthritis, psikiatri, dan
gangguan neurologis.
13
DAFTAR PUSTAKA
Brown, J. & Antunano, M. J., -. Circadian Rhythm Disruption and Flying.
Federal Aviation Administration, AM-400-09/3(Medical Facts For
Pilots).
Darien, 2008. Circadian Rhythm Sleep Disorders. American Academy of Sleep
Medicine, IL 60561(AASM).
Ganong, W. F., 2003. Review of Medical Physiology. 21st ed. United States of
America: McGraw-Hill Companies.
Iswari, N. & Wahyuni, A., n.d. Melatonin dan Melatonin Agonist Receptor
sebagai Penenganan Insomnia Primer Kronis. Issue Fakultas
Kedokteran Udayana.
Klerman, E. B., 2005. Clinical Aspects of Human Circadian Rhythms. Journal of
Biological Rhythms, 20(Sage Publications), p. 375.
Sehgal, A., 2004. Molecular Biology of Circadian Rhythms. Canada: John Wiley
& Sons, Inc..
Wulandari, S., 2008. Ritme Tubuh dan Kondisi Mental. In: Psikologi Umum I.
Surabaya: Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB.

More Related Content

Similar to Irama Sirkadian

Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurSulistia Rini
 
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdfBuku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdfssuserea1266
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)tita_chubie
 
239542731 rpp-psikotoprika (1)
239542731 rpp-psikotoprika (1)239542731 rpp-psikotoprika (1)
239542731 rpp-psikotoprika (1)lusiirn29
 
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Taruna Ikrar
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxJulfiana Mardatillah
 
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversiKuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversiElviraYunita2
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem EndokrinAnatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrinpjj_kemenkes
 
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdfsardiantidwitirta
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitteratika rizki
 
Perbedaan sistem saraf dengan sistem endokrin
Perbedaan sistem saraf dengan sistem endokrinPerbedaan sistem saraf dengan sistem endokrin
Perbedaan sistem saraf dengan sistem endokrinNisa Tazkiyah
 
Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Yusuf Aruke
 

Similar to Irama Sirkadian (20)

Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan Tidur
 
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdfBuku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
 
Sistem Koordinasi pada Manusia
Sistem Koordinasi pada ManusiaSistem Koordinasi pada Manusia
Sistem Koordinasi pada Manusia
 
Neurologi
NeurologiNeurologi
Neurologi
 
239542731 rpp-psikotoprika (1)
239542731 rpp-psikotoprika (1)239542731 rpp-psikotoprika (1)
239542731 rpp-psikotoprika (1)
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
kesadaran
 kesadaran kesadaran
kesadaran
 
Makalah tentang endrokinologi janin
Makalah tentang endrokinologi janinMakalah tentang endrokinologi janin
Makalah tentang endrokinologi janin
 
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)
 
Ii. obat otonom
Ii. obat otonomIi. obat otonom
Ii. obat otonom
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
 
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversiKuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
Kuliah neurotransmiter 2019 dikonversi
 
Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem EndokrinAnatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
 
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf
20_GAMBARAN PERKEMBANGAN OTAK PASCA STROKE.pdf
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitter
 
Perbedaan sistem saraf dengan sistem endokrin
Perbedaan sistem saraf dengan sistem endokrinPerbedaan sistem saraf dengan sistem endokrin
Perbedaan sistem saraf dengan sistem endokrin
 
Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan Anatomi fisiologi sistem persarafan
Anatomi fisiologi sistem persarafan
 
BIOPSIKOLOGI.pptx
BIOPSIKOLOGI.pptxBIOPSIKOLOGI.pptx
BIOPSIKOLOGI.pptx
 

Recently uploaded

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Irama Sirkadian

  • 1. Tugas Individu Metode Farmakologi MAKALAH IRAMA SIRKADIAN OLEH : NAMA : RUDIARFIANSYAH N I M : N111 10 261 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
  • 2. i DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................................................................................................... i BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3 A. Pengertian......................................................................................................................3 B. Aplikasi Irama Sirkadian ..........................................................................................5 1. Gangguan Sistem Kardiovaskuler.....................................................................6 2. Gangguan Sistem Respirasi.................................................................................7 3. Gangguan Sistem Endokrin.................................................................................7 4. Rheumatoid Arthritis.............................................................................................8 5. Gangguan Psikiatri dan Neurologis..................................................................8 BAB III PENUTUP....................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................12
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN Katasirkadianberasaldari bahasa Yunaniyaitu circa(tentang) dandian(hari). Irama sirkadianmerupakansiklus yangterjadi dengansecara periodik dalam waktu24jam. Mengingat bahwakita beradadalam lingkungansiklikdiciptakan olehrotasi bumi, maka tidak mengherankanbahwa adaptasitelah melibatkansiklus sirkadian dalam hal fisiologis dan perilaku. Irama ini menunjukkan proses adaptasi dari organisme terhadap banyak perubahan yang terjadi karena rotasi bumi pada porosnya, seperti perubahan cahaya, tekanan udara, dan temperatur.Jelas, hampir semuaorganismetelah berevolusicaramengkoordinasikanfisiologi merekasedemikian rupa sehinggafungsi yang berbedaterjadi padawaktu yang berbeda dalam setiap hari. Kitamenyadari bahwahampir tidak ada sebuahprosesfisiologis yangtidak melibatkan beberapakomponensiklus tersebut.(Sehgal, 2004) Telah diyakini secara umum bahwa, pada manusia yang sehat, setidaknya, banyak irama sirkadian yang dikoordinasikan untuk menciptakan hubungan yang optimal antara berbagai organ dan sistem fisiologis dan lingkungan setiap saat sepanjang hari. Master jam biologis bertanggung jawab atas koordinasi ini berada di suprachiasmatic nucleus(SCN) dari hipotalamus di otak. SCN mengirimkan sinyal ke seluruh otak, perifer osilator dan jaringan dalam rangka untuk meneruskan atau mengkoordinasikan waktu "internal" tubuh setiap hari. (Sehgal, 2004) Dalam keadaan normal, irama-irama yang diatur oleh SCN biasanya tersinkronisasi satu sama lain. Meskipun puncak dari setiap ritme tidak bersamaan, namun seirama satu sama lain. Bila kita mengetahui kapan sebuah ritme mencapai puncak, maka kita dapat memprediksikan kapan puncak ritme lainnya. Saat rutinitas harian kita berubah, ritme sirkadian kita mungkin tidak akan sejalan atau mengganggu ritme yang lainnya. Desinkronisasi internal sering terjadi ketika kita terbang melewati beberapa zona waktu. Pola tidur dan terjaga biasanya dapat menyesuaikan diri dengan
  • 4. 2 cepat, tetapi siklus temperatur dan hormon biasanya membutuhkan beberapa hari untuk kembali ke kondisi normal. Kelelahan akibat perjalanan ini bisa mempengaruhi tingkat energi, keterampilan mental, dan koordinasi motorik.(Wulandari, 2008) Desinkronisasi internal dapat terjadi pada para pekerja yang harus menyesuaikan diridengan jadwal kerja barunya. Hal ini ditandai dengan tingkat efisiensi yang menurun, seringmerasa lelah dan mudah terganggu. Lebih rentan terhadap kecelakaan kerja, danmengalami gangguan tidur maupun gangguan pencernaan. Ritme sirkadian dapat berbedaantara satu individu dengan individu yang lain akibat adanya pengaruh perbedaan factor genetis. Ritme sirkadian dapat dipengaruhi oleh rasa sakit, stres, kelelahan, kegembiraan,olahraga, obat-obatan, waktu makan, dan pengalaman biasa sehari-hari.(Wulandari, 2008) Aspekklinisirama sirkadian manusiaberpotensi penting, namun masih banyak penelitian ilmiah yang harusdilakukan. Para ilmuwan yang tertarik padairama sirkadian memulaistudi merekatentang irama ini dengan berfokus padaaspek perilaku, anatomi, seluler, dan molekulerdariirama sirkadian. Sekarangtelah ada kemajuanyang signifikandi bidang ini,efek dariirama sirkadianpada pengobatanklinis sudah harusdan dapat lebih dikaji tuntas. (Klerman, 2005)
  • 5. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Irama sirkadianadalah istilah yang digunakanuntuk menggambarkanfisiologis dan perilakuyang dialami kebanyakan organisme selama dua puluh empatjam. Irama ini bisa digambarkansebagai jambiologis internalyang mengatur fungsitubuh kita, berdasarkan siklus bangun/tidur kita. Irama inibukan hanya menentukan siklustidur/bangun, tetapi juga mencakupbanyak hallain, misalnyakadar hormon, makan, dan minum. Adapola yang jelasdariaktivitas gelombangotak, produksi hormon, regenerasi sel, dan kegiatanbiologi lainnyaterkait dengansiklus inisetiap hari.(Brown & Antunano, -) Pada mamalia, termasuk manusia, irama sirkadianadadi sebagian besarsel-seldalam tubuh. Dalamhati, halinidipengaruhi olehpolaasupan makanan, tapi di hampir semuasel lain,irama ini dipengaruhioleh suprachiasmatic nucleus (SCN), yang terletak di hipotalamus anterior pada otak(Gambar 1). Intiini menerimainformasi tentangsiklus terang- gelapmelalui jalursarafkhusus,yaitu retinohypothalamicfiberyang melintas darioptic chiasm ke SCN. Serabut saraf eferendariSCNmenginisiasisinyal sarafdanhumoralyangbekerja padaberbagaiirama sirkadian. Irama ini termasukiramadalam sekresiACTHdan hormonhipofisislain.(Ganong, 2003) SCN sering disebut sebagai master circadian clock of the body karena perannya dalam mengatur semua fungsi tubuh yang berhubungan dengan irama sirkadian termasuk core body temperature, sekresi hormon, fungsi kardio-pulmoner, ginjal, gastrointestinal, dan fungsi neurobehavioral. Mekanisme molekuler dasar dimana neuron pada SCN mengatur dan mempertahankan iramanya adalah melalui autoregulatory feedback loop yang mengatur produk gen sirkadian melalui proses transkripsi, translasi, dan posttranslasi yang kompleks. Penyesuaian antara irama sirkadian internal 24 jam dengan kondisi lingkungan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
  • 6. 4 terutama cahaya, aktivitas fisik, dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal. (Iswari & Wahyuni, n.d.) Gambar 1 Hipotalamus Fotoreseptor pada retina yang terlibat dalam irama sirkadian berbeda dengan fotoreseptor yang berfungsi dalam pengelihatan (rod dan cone). Secara spesifik, suprachiasmatic nucleus (SCN) menerima input dari sel ganglion pada retina yang mengandung fotopigmen yang disebut melanopsin melalaui retino-hypothalamic pathway (RH tract) dan beberapa melalui lateral geniculate nucleus. Sinyal tersebut kemudian melewati paraventricular nucleus (PVN), hindbrain, spinal cord, dan superior cervical ganglion (SCG) menuju ke reseptor noradrenergic (NA) pada kelenjar pineal. Aktivitas yang dipengaruhi oleh sinyal ini adalah N-acetyltransferase (NAT) yang merupakan enzim yang mengatur sintesis melatonin dari serotonin,dimana aktivitas NAT akan meningkat 30-70 kali dalam keadaan tidak adanya cahaya.Sekresi melatonin mulai meningkat pada malam hari, sekitar 2 jam sebelum jam tidurnormal, kemudian terus meningkat selama malam hari dan mencapai puncak antarapukul 02.00-04.00 pagi. Setelah itu, sekresi melatonin akan menurun secara gradualpada pagi hari dan mencapai level yang sangat rendah pada siang hari. (Iswari & Wahyuni, n.d.) Sepanjang hari, suprachiasmatic nucleus (SCN) secara aktif memproduksi arousal signal yang mempertahankan kesadaran dan
  • 7. 5 menghambat dorongan untuk tidur. Pada malam hari, sebagai respon pada keadaan gelap, terjadi feedback loop pada SCN yang diawali dengan pengiriman sinyal untuk memicu produksi hormon melatonin yang menghambat aktivitas SCN. Melatonin dapat memicu tidur dengan cara menekan wakepromoting signal atau neuronal firing pada SCN. Di samping itu, melatonin dapat mengatur wake-sleep cycle melalui mekanisme termoregulator dengan menurunkan core body temperature. Efek yang paling dapat dijelaskan dari peranan melatonin dalam mengatur mekasnisme tidur adalah menurunkan sleep onset latency melalui sleep-switch model. Secara anatomi dan fisiologis ditemukan adanya inhibisi mutual pada aktivitas pemicu tidur pada hypothalamic ventrolateral preoptic nucleus dan aktivitas pemicu terjaga pada locus coeruleus, dorsal raphe, dan tuberomammillary nuclei, sistem yang dapat mengatur sleep switching. SCN dapat mempengaruhi kedua subsistem ini melalui ventral subparaventricular zone menuju ke hypothalamic dorsomedial nucleus, dimana berbagai fungsi sirkadian diregulasi. Proyeksi dari dorsomedial nucleus menuju ventrolateral preoptic nucleus dapat memicu tidur, sedangkan proyeksi menuju lateral hypothalamus berhubungan dengan aktivitas yang terjadi dalam keadaan terjaga. Melatonin dapat mempengaruhi switching mechanism ini dan mempercepat sleep onset melalui reseptor-reseptor yang banyak terdapat pada SCN. Sedangkan peranan melatonin dalam sleep maintenance tergantung pada durasi dan tingkat desensitisasi reseptor serta ketersediaan melatonin dalam sirkulasi selama sleep period.(Iswari & Wahyuni, n.d.) B. Aplikasi Irama Sirkadian Irama sirkadian manusiatelah diamati dalamberbagaiaspek, termasukaspekperilaku, fisiologi, endokrinologi, neurologi, dan metabolisme. Irama sirkadianpada manusiadapat diamatimelaluikehidupan sehari-hari yang normal danpercobaan laboratoriumyang terkendali, dan mereka tidak
  • 8. 6 hanya hadirpada manusiasehat tetapi jugaterlibat dalamgejalaberbagai penyakit. (Sehgal, 2004) 1. Gangguan Sistem Kardiovaskuler Serangkaianstudi epidemiologitelah menunjukkanbahwa peristiwaterkait kardiovaskular,sepertiinfarkmiokard(serangan jantung), angina, stroke, aritmia, kematian jantung mendadak, dan kematian yang berhubungandengan gagal jantung kongestiflebih sering terjadi padapagi hari. Penyebab potensialtermasuk tekanan darahtinggi di pagi hari,puncakdalamwaktupecahnyaplakarteri koronerantara06.00hingga tengah hari, fungsi jantungdan resistensipernafasan padapria yang lebih tua, hilangnyavariasidiurnalpadavasodilatasiendotelium-dependenpada dini hari (sehingga pembuluh darahtidakdapat memperluasnormalketika jaringanmembutuhkan lebih banyak darah), dan perubahandinamikadetak jantung.Selain itu,adrenalin, kortisoldan testosteron, yang masing- masingdapat mengubah fungsikardiovaskular, semua memilikiirama sirkadianendogendengan tingkatpuncak padapagi hari,danada peningkatanaktivitas otonomsimpatiksiang hari danpeningkatan aktivitasotonomparasimpatispada malam hari. Oleh karena itutidak terduga bahwakejadian kardiovaskularlebih mungkin terjadi padasekitar waktuterjaga, dankenaikan inimungkin disebabkanoleh faktorendogen dan eksogen. Sebuah laporan terbarumencatat bahwakematian mendadakakibat penyakitjantunglebih tinggiselama waktu tidur, daripada sekitar waktuterjaga, pada individu denganapnea tidur obstruktif.Risiko itubahkan lebih tinggidengan individu dengangejala yanglebihparahdanmungkin berhubungan denganperubahan fisiologisyang berhubungan dengangejalasleep apneayang terjadisementara individusedang tidur. (Klerman, 2005) Variasi diurnal risiko kardiovaskular berubah pada individu dengan diabetes mellitus. Individu dengan diabetes kehilangan/kekuranganpenurunan nokturnal normal dalam tekanan darah,
  • 9. 7 hilangnya variasi diurnal normal dalam aktivitas fibrinolitik dan inhibitor activatorplasminogen, dan penurunan aktivitas parasimpatis selama tidur. Perubahan ini dapat menyebabkan tidak adanya pola diurnal dalam risiko infark miokard pada individu yang telah menderita diabetes lebih dari 5 tahun. (Klerman, 2005) 2. Gangguan Sistem Respirasi Variasi diurnaldansirkadiandalam fungsipernafasan, termasuk kontrolkhusus pernapasan, respon ventilasihiperkapnia, serapan O2, dan produksiCO2tetapi tidak untukvolume tidal, frekuensipernapasan, atau ventilasi.Hal tersebut akan mempengaruhi beberapa gejalapenyakit pernapasan. Memburuknya nokturnalasmatelahberkaitan dengan peningkatanrespons terhadap meningkatnyareaktivitassaluran udara dansel- sel inflamasi(Kelly etal., 2004). DiagnosisAsma danpedoman pengobatannyasekarangmencerminkantelah dikenalnyairama diurnaldalamhal patofisiologidan gejalanya. (Klerman, 2005) 3. Gangguan Sistem Endokrin Variasi sirkadian pada respon metabolik memiliki implikasi untuk perawatan diabetes dan obesitas. Dalam sebuah penelitian terbaru di mana individu diberi makan sering makan sambil tetap terjaga, irama sirkadian glukosa, insulin, dan leptin digambarkan yang memiliki tingkat puncak sekitar waktu biasa kebangkitan . Tidur biasanya terkait dengan puasa dan biasanya pada malam hari mengakibatkan penurunan tambahan dalam leptin, glukosa, dan insulin, sedangkan terjaga terkait dengan asupan makanan dan siang hari menghasilkan peningkatan leptin. Studi-studi lain telah menemukan variasi diurnal respon terhadap infus glukosa yang konstan: kadar glukosa darah meningkat (toleransi glukosa menurun) diamati dari sekitar tengah malam sampai 6 pagi dan saat tidur. Ketika sukarelawan yang terjaga pada waktu kebiasaan tidurnya, terjadi peningkatan yang lebih rendah pada kadar glukosa dan tingkat sekresi insulin selama tidur.Saat subyek yang tertidur selama waktu terjaganya yang
  • 10. 8 biasa, terjadi peningkatan glukosa dan tingkat sekresi insulin. Oleh karena itu, faktor sirkadian dan pengaturan tidur-bangun mempengaruhi toleransi glukosa dan tingkat sekresi insulin.(Klerman, 2005) Iramasirkadianhormon adrenokortikotropik(ACTH)/golongankortisoljuga telah digunakan olehahli endokrinuntuk diagnosis.Salah satu contoh adalahtes penekanandeksametasonsemalam untuksindrom Cushing, penyakit yang ditandai denganpeningkatan kadarkortisol, deksametasonmemblokpeningkatanACTHdan kortisol pada malam haripada individu normaltapi tidakdemikian dengan penderita sindromCushing. Selain itu,amplitudosirkadianrelatif,sertaamplitudorelatif sekresikortisol danACTH, lebih rendahpada penyakitCushingdaripadapenyakitpseudo-Cushing. Perubahansekresikortisol dalam24 jamjuga tejadipadapasien dengan penyakit Alzheimerdan penyakitParkinson.(Klerman, 2005) 4. Rheumatoid Arthritis Gejala klinisrheumatoid arthritismenunjukkan variasidiurnal berupakekakuan sendidan nyeriyang lebih banyak terjadi dipagi hari. Pola ini berbedadari poladiurnalrasa sakit di malam hari, yang mungkin terkait denganaktivitas pasiensiang hari. Salah satu penyebabpotensialdarigejalarheumatoid arthritisadalahiramadiurnalproduksisitokinmanusia, yang memberikan kontribusi untukperadangan,yang memilikitingkat puncakpada malamdanpagi hari, ketikakortisol(antiinflamasi) adalahterendahdanmelatonin(pro-inflamasi) tertinggi, meskipunmediator lainjuga terlibat.(Klerman, 2005) 5. Gangguan Psikiatri dan Neurologis Gangguan tidurdanirama sirkadiantelah diamatipada pasien dengan skizofreniadan depresi, meskipun tidak jelasapakahsirkadiandan gangguantidurterkait denganpenyakit dan/atau pengobatanya.Suasana hatimembaiksepanjang terjagapada pasien
  • 11. 9 dengandepresi,perpanjanganwaktu terjaga atau pengurangan tidurmemiliki efekantidepresan.Kurang tidurjuga dapat menyebabkanmaniapada beberapa individudengan gangguanafektif bipolar. Ciri-ciri lain daridepresi, sepertibangun terlalupagi, penurunan latensiREM, dan perubahan irama sekresi kortisoldan prolaktin.(Klerman, 2005) Waktuterjadinya kejang juga memiliki variasidiurnal. Adakejang yang lebihsignifikan antara06.00dan tengah malam, dengan puncakantara 5.00 dan8.00. Ada jugavariasihari/malamdalam berbagai jeniskejang, dengan puncak3.00-6.00p.m padapasien dengan epilepsilobus temporaldan antara 7.00hingga 11.00 malampada pasien dengan epilepsilobusextratemporal. (Klerman, 2005) Gangguan tidurirama sirkadianmelibatkanmasalahwaktu kapanseseorang tidurdanterjaga. Tubuh manusiamemilikijam sirkadianmaster dalampusatkendaliotak yang dikenal sebagaisuprachiasmaticnucleus (SCN). Fungsijam sirkadiandalam siklusyang berlangsungsedikit lebih lama dari24jam. Berikut beberapa gangguan tidur irama sirkadian : a. Delayed sleep phase disorder (DSP) DSPterjadi ketika seseorangsecara teraturtidurdan bangunlebih dari duajam kemudianhal tersebut yangdianggap normal. Orang denganDSPcenderung"evening types" yangbiasanyatetap terjagasampai01:00atau lambatdanbangundi pagi hari akhiratau sore.Jika ia pergi tidurpadawaktu kebiasaannyasecara teratur, seseorang denganDSPakanmemiliki pola tidur yangsangat stabil. DPSlebih umum di kalanganremaja dan dewasa mudadenganprevalensi yang dilaporkandari7-16%. (Darien, 2008) b. Advanced sleep phase disorder (ASP) ASPterjadi ketika seseorangsecara teraturtidurdan bangunbeberapa jamlebih awal darikebanyakan orang. Orang denganASPcenderung"morning types"bangun pada pukul 2.00-5.00 dan
  • 12. 10 pergi tidur pada pukul 18.00-21.Seseorang dengan ASP akan memiliki pola tidur yang sangat stabil. ASP mempengaruhi sekitar 1% pada orang dewasa dan orang tua dan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.(Darien, 2008) c. Jet lag Jet lag terjadi ketika perjalanan panjang dengan pesawat udara dengan cepat menempatkan seseorang dalam zona waktu lain. Dalam lokasi yang baru ini orang harus tidur dan bangun pada waktu yang sesuai dengannya atau jam tubuhnya. Tingkat keparahan masalah meningkat dengan jumlah zona waktu yang dilewati. Tubuh cenderung memiliki lebih banyak kesulitan menyesuaikan diri dengan arah timur daripada perjalanan ke barat. Jet lag mempengaruhi semua kelompok umur. Namun, pada orang tua, gejala akan lebih terasa dan tingkat pemulihan mungkin lebih lama dibandingkan orang yang lebih muda. Kurang tidur, posisi duduk lama tidak nyaman, kualitas udara dan tekanan, stres dan kafein yang berlebihan dan penggunaan alkohol dapat meningkatkan keparahan insomnia dan gangguan kewaspadaan dan fungsi yang terkait dengan perjalanan transmeridian. Jet lag adalah suatu kondisi sementara dengan gejala yang dimulai sekitar satu hingga dua hari setelah perjalanan udara di setidaknya dua zona waktu. (Darien, 2008) d. Shift work Gangguanshift workterjadi ketikajam kerjaseseorangdijadwalkanselama periodetidur normal. Kantukselama shiftwork sudah umum terjadi, danmencoba untuk tidurselamawaktu kerja ketikakebanyakan orang lainterjagamenjadi sebuah perjuangan. Jadwalshift worktermasukshift malam, shiftpagidanshift bergilir bergantung padajenispergeseran, preferensidiurnalatausirkadiandapat mempengaruhikemampuanuntuk menyesuaikan diri denganshift work. (Darien, 2008)
  • 13. 11 e. Irregular sleep-wake rhythm Gangguan initerjadi ketika seseorangmemiliki siklustidur- bangunyangtidak terarur. Tidurseseorangterfragmentasimenjadi serangkaiantidur siangyang terjadi sepanjangperiode24jam. Penderitamengeluhinsomnia kronis, kantukberlebihanatau keduanya. Sebuah amplitudo irama sirkadian yang rendah atau polatidur-bangun yang tidak teraturdapat dilihatpada penderitagangguan saraf sepertidemensia danpada anak-anakdengan keterbelakangan mental. (Darien, 2008) f. Free running (nonentrained) type Gangguan initerjadi ketikaseseorang memilikivariabelsiklus tidur- bangunyangbergeserlambat setiaphari. Ini paling sering terjadi ketikaotaktidak menerimapencahayaandarilingkungan sekitarnya. Kadang-kadang,gangguanini berhubungan denganretardasimental ataudemensia. Inijuga telah menyarankanbahwa mungkin adatumpang tindih antaragangguan irama sirkadiantidur, antara DSP dan free running type. (Darien, 2008)
  • 14. 12 BAB III PENUTUP Irama sirkadianadalah istilah yang digunakanuntuk menggambarkanfisiologis dan perilaku yang dialami kebanyakan organisme selama dua puluh empatjam. Irama ini bisa digambarkansebagai jambiologis internalyang mengatur fungsitubuh kita, irama inibukan hanya menentukan siklustidur/bangun, tetapi juga mencakupbanyak hallain, misalnya kadar hormon, makan, dan minum. Irama sirkadian manusiatelah diamati dalamberbagaiaspek, termasukaspekperilaku, fisiologi, endokrinologi, neurologi, dan metabolisme. Irama sirkadianpada manusiatidak hanya berpengaruhpada manusiasehat tetapi jugaterlibat dalamgejalaberbagai penyakit, misalnya gangguan sitem kardiovaskuler, pernapasan, hormonal, rheumatoid arthritis, psikiatri, dan gangguan neurologis.
  • 15. 13 DAFTAR PUSTAKA Brown, J. & Antunano, M. J., -. Circadian Rhythm Disruption and Flying. Federal Aviation Administration, AM-400-09/3(Medical Facts For Pilots). Darien, 2008. Circadian Rhythm Sleep Disorders. American Academy of Sleep Medicine, IL 60561(AASM). Ganong, W. F., 2003. Review of Medical Physiology. 21st ed. United States of America: McGraw-Hill Companies. Iswari, N. & Wahyuni, A., n.d. Melatonin dan Melatonin Agonist Receptor sebagai Penenganan Insomnia Primer Kronis. Issue Fakultas Kedokteran Udayana. Klerman, E. B., 2005. Clinical Aspects of Human Circadian Rhythms. Journal of Biological Rhythms, 20(Sage Publications), p. 375. Sehgal, A., 2004. Molecular Biology of Circadian Rhythms. Canada: John Wiley & Sons, Inc.. Wulandari, S., 2008. Ritme Tubuh dan Kondisi Mental. In: Psikologi Umum I. Surabaya: Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB.