Dokumen tersebut membahas tentang fluida, tekanan dalam fluida, hukum Pascal, dan hukum Archimedes. Fluida adalah zat yang dapat mengalir karena tidak mempertahankan bentuknya, seperti cairan dan gas. Tekanan dalam fluida berhubungan dengan kedalaman dan massa jenisnya. Hukum Pascal menyatakan tekanan yang diberikan pada fluida akan tersebar merata, sementara hukum Archimedes menjelaskan g
2. PENDAHULUAN
Zat padat mempunyai bentuk dan ukuran
yang tetap (tidak semua zat padat).
Zat cair tidak mempertahankan
bentuknya yang tetap tetapi mengikuti
bentuk tempatnya.
Zat gas tidak mempunyai bentuk dan
volume yang tetap karena memenuhi
ruangan.
3. PENDAHULUAN
Zat cair dan gas tidak mempertahankan
pada bentuknya yang tetap, keduanya
mempunyai kemampuan untuk mengalir.
Keduanya sama – sama sering disebut
fluida atau zat alir.
Jadi, FLUIDA adalah zat yang dapat
mengalir.
4. Tekanan dalam Fluida
Tekanan didefinisikan gaya per satuan
luas
P = F/A
Contoh : Seorang dengan berat 600 N
berdiri dengan kedua kakinya yang
memiliki luas permukaan 500cm2,
berapa tekanannya?
5. Tekanan dalam Fluida
Hukum Hidrostatik : Titik – titik di dalam
fluida yang mempunyai kedalaman yang
sama selalu mempunyai tekanan yang
sama, tidak bergantung pada bentuk
bejana.
Dengan demikian, tekanan sebanding
dengan kedalaman fluida, sehingga :
P = ρgh
6. HUKUM PASCAL
“Jika kita melakukan tekanan pada suatu
fluida dalam ruang tertutup, maka tekanan
itu akan diteruskan ke semua arah dan
sama besar tanpa berkurang”
Maka :
P2 = P1
F2 = F1
A2 A 1
F2 = F 1 A2
A1
7. HUKUM PASCAL
Contoh :
1. Sebuah pompa hidrolik memiliki piston
besar dengan jari – jari alas 50cm,
berapa gaya yang harus diberikan pada
piston dengan jari – jari 10 cm untuk
mengangkat truk dengan massa 2500kg?
2. Piston besar pada pengangkat hidrolik
mempunyai penampang berbentuk
lingkaran dengan jari – jari 20 cm, gaya
yang diberikan piston kecil yang berjari –
jari 2 cm sebesar 1500N sehingga mobil
dapat terangkat, berapa massa mobil?
8. HUKUM PASCAL
Kesimpulan
Karena A2>A1, maka F2>F1, sehingga kita
akan mendapatkan gaya angkat di A2 lebih
besar dari gaya yang diberikan di A1.
Jika kita memberikan gaya yang lebih kecil
pada luas penampang yang lebih kecil,
maka dia akan memberikan gaya angkat
yang lebih besar pada luas penampang
yang lebih besar.
Keuntungan inilah yang dimanfaatkan oleh
pompa hidrolik untuk mengangkat benda –
benda besar.
9. HUKUM ARCHIMEDES
“ Sebuah benda yang dicelupkan
sebagian atau seluruhnya kedalam
suatu fluida akan mengalami gaya
apung (bouyant force) sebesar berat
fluida yang dipindahkan (terdesak)”
Sehingga
Fa = V.g. ρf
Fa : gaya apung
V : Volum air yang terdesak (meluber)
ρ f : massa jenis fluida
10. HUKUM ARCHIMEDES
Karena benda dalam fluida juga
memiliki berat (W=mg= ρVg)
maka gaya totalnya adalah :
F netto = Va.g. ρf – Vb.g. ρb
Dengan :
ρ b : massa jenis benda
Va : Volume air yang terdesak atau volum benda yang tercelup
Vb : Volum benda total
11. HUKUM ARCHIMEDES
Contoh : suatu gunung es
mengapung diatas laut yang
massa jenisnya 1 gr/cm3. jika
massa jenis dari gunung es 0,92
gr/cm3, berapa bagiankah
(persen) yang muncul di
permukaan air?
13. HUKUM ARCHIMEDES
1.
Terapung
Misal gabus, pada saat terapung, besar gaya
apung (Fa) sama dengan berat benda ( gabus)
Volum benda yang tercelup (Vt) lebih kecil
daripada volum benda total (Vb)
Syarat terapung ρb < ρf
14. HUKUM ARCHIMEDES
2.
Melayang
Pada saat melayang, besarnya gaya apung Fa
sama dengan berat benda (w).
Pada peristiwa benda melayang, volum benda
yang tercelup = volume benda total
Syarat melayang ρb = ρf
15. HUKUM ARCHIMEDES
3.
Tenggelam
Pada saat tenggelam, besarnya gaya apung Fa
lebih kecil daripada berat benda (w)
Pada peristiwa benda tenggelam, volum benda
yang tercelup (Vt) = volume benda total (Vb)
Syarat tenggelam ρb > ρf
16. HUKUM ARCHIMEDES
Contoh :
Sebuah benda dimasukkan kedalam air, ternyata
30% dari benda terapung diatas permukaan air.
Berapa massa jenis benda tersebut?
Volum benda tercelup = 100%-30% = 70%=0,7Vb.
Volum benda terapung = 30%=0,3
Menggunakan Hk. I Newton ∑F = 0, dimana
Fa = w