SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya arti sebuah tiang
dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan mungkin untuk ditinggalkan.
Makna bathin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum (Kefahaman
terhadap ma’na pembicaraan), ta’dzim (Rasa hormat), mahabbah, raja’ (harap) dan haya (rasa
malu), yang keseluruhannya itu ditujukan kepada Allah sebagai Ilaah.
Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan ta’lim yang sempurna,
yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan bersemangat, akal bisa
terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi bersih dan suci. Shalat merupakan tathbiq ‘amali
(aspek aplikatif) dari prinsip-prinsip Islam baik dalam aspek politik maupun sosial
kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai
persaudaraan, persamaan dan kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna
keprajuritan orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah.
Karena itu semua maka masyarakat Islam pada masa salafus shalih sangat memperhatikan
masalah shalat, sampai mereka menempatkan shalat itu sebagai”mizan” atau standar, yang
dengan neraca itu ditimbanglah kadar kebaikan seseorang dan diukur kedudukan dan derajatnya.
Jika mereka ingin mengetahui agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka mereka
bertanya tentang shalatnya dan sejauh mana ia memelihara shalatnya, bagaimana ia melakukan
dengan baik. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
“Apabila kamu melihat seseorang membiasakan ke Masjid, maka saksikanlah untuknya dengan
iman.” (HR. Tirmidzi).
Dalam kitab Jami’ush shogir lima orang sahabat r.a. yaitu Tsauban, Ibnu Umar, Salamah, Abu
Umamah dan Ubadah r.a.telah meriwayatkan hadist ini : ” Sholat adalah sebaik-baik amalan
yang ditetapkan Allah untuk hambanya”. Begitupun dengan maksud hadits yang diriwayatkan
oleh Ibnu mas’ud dan Anas r.a.
Begitulah orang-orang yang beriman itu bukanlah orang yang melaksanakan ritual dan
gerakan-gerakan yang diperintahkan dalam sholat semata tetapi dapat mengaplikasikannya
dalam keseharianya. Sholat sebagai salah satu penjagaan bagi orang-orang yang beriman yang
benar-benar melaksanakannya.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah-masalah yang akan dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengertian sholat?
2. Bagaimanakah sejarah sholat?
3. Sebutkan macam-macam sholat!
4. Apakah manfaat sholat?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SHOLAT
Sholat menurut bahasa adalah do’a, sedangkan menurut istilah adalah pekerjaan dan ucapan
yang diawali oleh takbiratul ihram dan diakhiri oleh salam.
Permulaan shalat, shalat didirikan dengan membaca kalimah kebesaran Allah. Yaitu musholi
bertakbir dengan mengucapkan Allahu Akbar, maka serempak jiwanya bergerak menghadap ke
Hadirat Allah Yang Mahatinggi-Mahamulia. Sementara musholi meninggalakan seluruh urusan
dunianya dan memusatkan pikirannya untuk menghadap Allah SWT. Sehingga, sudah barang
tentu ia putus hubungan dengan (makhluk) di bumi, meskipun jasadiahnya ada di atas hamparan
bumi.
Sesungguhnya shalat dengan adzan dan iqamatnya, berjamaah dengan keteraturannya, dengan
dilakukan di rumah-rumah Allah, dengan kebersihan dan kesucian, dengan penampilan yang
rapi, menghadap ke kiblat, ketentuan waktunya dan kewajiban-kewajiban lainnya seperti
gerakan, tilawah, bacaan-bacaan dan perbuatan-perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam, dengan ini semuanya maka shalat mempunyai nilai lebih dari sekedar
ibadah bumi, seraya berdoa selamat (mengucap salam) kepada makhluk bumi, keselamatan dan
kesejahteraan yang diperuntukkan bagi sesama makhluk-Nya. Sebab itulah shalat berawal
dengan takbir ihram, Allahu Akbar dan berakhir dengan salam, ‘Assalamu’alaikum’.
B. SEJARAH SHOLAT
Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang dilaksanakan oleh
Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana proses ini tidak dapat dipahami hanya
secara akal melainkan harus secara keimanan sehingga dalam sejarah digambarkan setelah Nabi
melaksanakan Isra dan Mi’raj, umat Islam ketika itu terbagi tiga golongan, yaitu yang secara
terang-terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah – tengahnya, dan yang yakin sekali
kebenarannya. Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang
utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan
sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya.
C. MACAM-MACAM SHOLAT
Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Sholat Fardhu
Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh SWT kepada hamba-hamba-Nya sesuai batasan-batasan
yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah maupun larangan. Dalam hal ini adalah sholat 5
waktu dalam sehari semalam, yaitu:
a. Dzuhur, waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai panjang bayangan dua kali
lipat dari panjang benda aslinya
b. 'Ashar, waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya sampai
tenggelamnya matahari.
c. Magrib, waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya mendung merah dilangit.
d. 'Isya', waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai munculnya fajar shodiq.
e. Shubuh, waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari.
2. Sholat Tathowwu'
Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5 waktu.
a. Sholat Tathowwu' Muthlaq
Yaitu sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara'.
b. Sholat Tathowwu' Muqoyyad
Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh syara'.
Ibnu Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10 rokaat (sholat) dari Nabi
sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2 rokaat sesudahnya, 2 rokaat setelah
maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah isya' dirumahnya, dan 2 rokaat sebelum shubuh disaat
Nabi sholallohu alaihi wa sallam tidak boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan
Muslim: 729)
Sholat lain yang disyariatkan dalam bagian ini antara lain, sholat-sholat sunah seperti sholat
tahajud, sholat witir dan rowatib, sholat istihoroh, sholat dhuha, sholat taubat, sholat tahiyyatul
masjid, dan sholat tasbih.
D. SHOLATNYA ORANG BERIMAN DAN ORANG FASIQ
1. Sholatnya orang beriman
a. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah
SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Sebagaimana
sabdanya:
“Aku lakukan hal ini agar kalian dapat mengikuti aku (bermakmum) dan agar kamu sekalian
tahu shalatku” (HR. Bukhari-Muslim)
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Bukhari-Muslim)
b. Orang yang beriman melakukan shalat tidak hanya berupa gerakan dan ucapan yang telah
dicontohkan Rasulullah melainkan menekankan pada esensi shalat yaitu terdapatnya kekhusuan.
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusu’
dalam shalatnya.” (Al Mu’minun: 9).
2. Sholatnya orang fasiq
a. Golongan pertama adalah golongan orang yang telah mengetahui ilmu tentang shalat, yaitu
mengenai syarat dan rukunnya, perkara-perkara yang membatalkannya, tentang bersuci dari
hadas, begitu juga bacaannya sudah betul dan lain sebagainya. Akan tetapi golongan ini tidak
mampu melawan nafsu. Sehingga godaan dan tarikan dunia mudah memalingkan mereka
daripada menunaikan kewajiban kepada Tuhannya seperti perintah shalat ini. Bila mereka sedang
ada mood maka ditunaikannya juga shalat. Tetapi bila ada urusan pekerjaan, maka mereka
lupakan saja shalat dan mendahulukan apa saja tuntutan pekerjaan mereka walaupun mereka tahu
perbuatan itu berdosa. Dengan kata yang lain, mereka tidak istiqomah di dalam mengerjakan
perintah shalat. Golongan ini dihukumkan sebagai orang fasiq. Seperti firman Allah di dalam Al
Quran: “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang telah Allah turunkan, maka mereka
itu adalah orang-orang yang fasiq”.
b. Golongan kedua yaitu orang –orang yang sudah mengerjakan shalat dan sudah tahu ilmunya,
akan tetapi tidak khusyuk dalam mengerjakannya. Yakni, jiwa dan fikirannya tidak ditumpukan
untuk mengingati Allah dengan menghayati bacaan-bacaan dalam shalat. Fikirannya melayang-
layang memikirkan hal-hal lain di luar shalat, seperti perniagaannya, kerjanya, istrinya, anaknya,
dan lain-lain lagi. Golongan ini tidak menjiwai shalatnya, malah pekerjaannya di luar shalat itu
yang dijiwai sehingga mengganggu ibadah shalatnya. Mereka diancam oleh Allah SWT dengan
firmanNya:
“Maka kecelakaanlah (neraka Wail) bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai
di dalam shalatnya“ (Qs. Al Ma’un 4-5)
Ciri orang yang munafik juga dapat dilihat dari pelaksanaan sholat itu sendiri:
“Sesungguhnya orang munafik itu menipu Allah dan Allah membalas tipuan mereka dan apabila
mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya(dengan
sholat) dihadapan manusia, dan tidaklah mereka menyebut Allah melainkan dengan sedikit
sekali“ (Qs. Annisa ayat 142).
E. MANFAAT SHOLAT
1. Sholat dapat menghapuskan dosa
Ibnu Mas’ud meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Kamu sekalian berbuat dosa,
maka kamu telah melakukan shalat subuh maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu
sekalian berbuat dosa, maka jika kamu melakukan shalat zhuhur, maka shalat itu
membersihkannya, kemudian berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat ‘asar maka
shalat itu membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan
shalat maghrib, maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika
kamu melakukan shalat isya’, shalat itu akan membersihkannya, kemudian kamu tidur maka
tidak lagi di catat dosa bagi kamu hingga kamu bangun.” (HR. Thabrani)
2. Manfaat sholat bagi kesehatan
Berikut ini beberapa manfaat dari gerakan sholat yang baik untuk kesehatan:
Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan
pernapasan, pencernaan dan tulang.
Takbir merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah alat pernapasan, Paru kita
terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang
belakang yang mencembung, dengan begitu kita tidak mudah terserang penyakit, tulang
belakang juga akan lurus.
Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada
mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot
bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar.
Ruku’ berarti memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak
bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu
meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher.
Sujud juga melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud dengan cepat
tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot.
Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama
dalam bersujud.
Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena bertemunya lipatan
paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya pengapuran. Gerakan ini menjaga supaya
kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita.
Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke
kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran
getah bening di leher ke jantung.
3. Mencegah perbuatan keji dan mungkar
“….sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar…” (Qs. Al-Ankabut
ayat 45). Sholat adalah salah satu aplikasi dari keimanan yang diambil dari konsekuensi rukun
islam yang pertama. Sebagai muslim yang memiliki iltizam terhadap apa yang telah menjadi
konsekuensi pengakuannya terhadap keimanannya pada Allah, maka sholat akan menjadi
pencegah kemaksiatan dan kemungkaran dari dirinya sebagaimana telah disebutkan dalam ayat
tadi.
4. Dzikir, tilawah dan doa-doa dalam sholat sangat baik untuk membersihan jiwa dan melunakkan
perasaan, menenangkan pikiran dan perasaan. Shalat dengan dipersyaratkannya membaca AL
Fatihah di dalamnya, sementara AL Qur’an menjadi kurikulum Tsaqafah Islamiyah yang
sempurna telah memberikan bekal pada akal dan fikiran dengan berbagai hakekat ilmu
pengetahuan, sehingga orang yang shalat dengan baik akan sehat tubuhnya, lembut perasaannya
dan akalnya pun mendapat gizi.
F. BAHAYA MENINGGALKAN SHOLAT
Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, bukan saja diperlihatkan tentang balasan orang
yang beramal baik, tetapi juga diperlihatkan balasan orang yang berbuat mungkar, diantaranya
siksaan bagi yang meninggalkan Sholat fardhu.
Mengenai balasan orang yang meninggalkan Sholat Fardu: “Rasulullah SAW, diperlihatkan
pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu
menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka
tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai
Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan
Sholat fardhu” (Riwayat Tabrani).
Orang yang meninggalkan Sholat akan dimasukkan ke dalam Neraka Saqor.
Maksud Firman Allah Ta’ala: “..Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka
berkata: “Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam Neraka Saqor ?”. Orang-
orang yang bersalah itu menjawab: “kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang
tidak mengerjakan Sholat” Al-ayat.
Saad bin Abi Waqas bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang yang melalaikan Sholat,
maka jawab Baginda SAW, “yaitu mengakhirkan waktu Sholat dari waktu asalnya hingga
sampai waktu Sholat lain. Mereka telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu sholat, maka
mereka diancam dengan Neraka Wail”. Ibn Abbas dan Said bin Al-Musaiyib turut menafsirkan
hadist di atas “yaitu orang yang melengah-lengahkan Sholat mereka sehingga sampai kepada
waktu Sholat lain, maka bagi pelakunya jika mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan mereka
Neraka Jahannam tempat kembalinya”.
Maksud Hadist: “Siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka sesungguhnya dia telah
kafir dengan nyata”.
Berdasarkan hadist ini, Sebagaian besar ulama (termasuk Imam Syafi’i) berfatwa: Tidak wajib
memandikan, mengkafankan dan mensholatkan jenazah seseorang yang meninggal dunia dan
mengaku Islam, tetapi tidak pernah mengerjakan sholat. Bahkan, ada yang mengatakan haram
mensholatkanya.
Tiga jenis siksa di dalam kubur yaitu:
1. Kuburnya akan berhimpit-himpit serapat mungkin sehingga meremukkan tulang-tulang dada.
2. Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar tubuhnya siang dan
malam tiada henti-henti.
3. Akan muncul seekor ular yang bernama “Sujaul Aqra” Ia akan berkata, kepada si mati dengan
suaranya bagai halilintar: “Aku disuruh oleh Allah memukulmu sebab meninggalkan sholat dari
Subuh hingga Dhuhur, kemudian dari Dhuhur ke Asar, dari Asar ke Maghrib dan dari Maghrib
ke Isya’ hingga Subuh”. Ia dipukul dari waktu Subuh hingga naik matahari, kemudian dipukul
dan dibenturkan hingga terjungkal ke perut bumi karena meninggalkan Sholat Dhuhur.
Kemudian dipukul lagi karena meninggalkan Sholat Asar, begitulah seterusnya dari Asar ke
Maghrib, dari Maghrib ke waktu Isya’ hingga ke waktu Subuh lagi. Demikianlah seterusnya
siksaan oleh “Sajaul Aqra” hingga hari Qiamat.
Barang siapa yang (sengaja) meninggalkan solat fardhu lima waktu:
Subuh , Allah Ta’ala akan menenggelamkannya kedalam neraka Jahannam selama 60 tahun
hitungan akhirat. (1 tahun diakhirat=1000 tahun didunia=60,000 tahun).
Dhuhur, dosa sama seperti membunuh 1000 orang muslim.
Asar, dosa seperti menghacurkan Ka’bah.
Maghrib, dosa seperti berzina dengan ibu-bapak sendiri.
Isya’, Allah Ta’ala akan berseru kepada mereka: “Hai orang yang meninggalkan sholat Isya’,
bahwa Aku tidak lagi ridha’ engkau tinggal dibumiKu dan menggunakan nikmat-nikmatKu,
segala yang digunakan dan dikerjakan adalah berdosa kepada Allah Ta’ala”.
Kehinaan bagi yang meninggalkan sholat :
Didunia
1. Allah Ta’ala menghilangkan berkat dari usaha dan rezekinya.
2. Allah Ta’ala mencabut nur orang-orang mukmin (sholeh) dari pada (wajah) nya.
3. Ia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.
Ketika Sakaratul Maut
1. Ruh dicabut ketika ia berada didalam keadaan yang sangat haus.
2. Dia akan merasa amat azab/pedih ketika ruh dicabut keluar.
3. Dia akan Mati Buruk (su’ul khatimah)
4. ia akan dirisaukan dan akan hilang imannya
Ketika di Alam Barzakh
1. Ia akan merasa susah (untuk menjawab) terhadap pertanyaan (serta menerima hukuman) dari
Malaikat Mungkar dan Nakir yang sangat menakutkan.
2. Kuburnya akan menjadi sangat gelap.
3. Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang-tulang rusuknya berkumpul (seperti jari
bertemu jari).
4. Siksaan oleh binatang-binatang berbisa seperti ular, kala jengking dan lipan.
G. Waktu Yang Dilarang untuk Sholat
1. Setelah shalat fajar hingga ukuran matahari setinggi tombak.
2. Setelah Shalat Ashar hingga matahari tenggelam
Tidak boleh dilaksanakannya shalat sunnah setelah 2 waktu tersebut berdasarkan hadits-hadits
berikut:
o Hadits Ibnu Abbas, ia berkata “Saya diajari oleh banyak orang yang kejujuran dan
keagamaannya tidak diragukan lagi -termasuk didalamnya adalah Umar- Sesunguhnya Nabi
melarang melaksanakan shalat setelah Subuh hingga terbit matahari dan setelah Shalat Ashar
hingga matahari tenggelam“. (HR Bukhari 581 dan Muslim 826)
o Hadits Abu Sa’id, ia berkata bahwa Rasulullah r bersabda: “Tidak ada pelaksanaan shalat setelah
shalat subuh hngga matahari meninggi, dan tidak ada shalat setelah shalat Ashar hingga
matahari terbenam.” (HR Bukhari 586 dan Muslim 727)
3. Ketika tengah hari
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir, ia berkata: “Tiga waktu yang
dilarang oleh RAsulullah untuk melaksanakan shalat atau mengubur mayit kami; Ketika
matahari terbit dan bersinar terang hingga meninggi, ketika tengah hari hingga matahari
tergelincir, ketika matahari condong kebarat hingga tengelam“. (HR Muslim 831)
H. Syarat Wajib Sholat
1. Islam
Syarat ini sudah pasti harus dipenuhi, karena orang yang tidak islam tidak wajib mengerjakan
Shalat, tetapi Ia pasti akan mendapatkan siksa di Akhirat.
2. Berakal
Karena sholat merupakan jalinan hubungan antara manusia dengan ALLAH maka manusia yang
bisa berfikir secara logislah yang diwajibkan menjalankan Shalat, orang-orang yang tidak
berakal atau orang yang tidak sehat akalnya seperti orang gila, orang yang baru mabuk (
walaupun orang itu normal tapi saat itu sedang dalam keadaan diluar akalnya atau diluar
kesadarannya maka ia tidak bisa berpikir, sehingga orang yang mabuk juga termasuk orang yang
tidak berakal ), dan juga orang yang pingsan tidak diwajibkan Shalat karena dalam kondisi yang
tidak sadar.
3. Baligh (Dewasa)
Orang yang belum baigh tidak diwajibkan mengerjakan shalat, berikut adalah beberapa ciri atau
tanda-tanda orang yang sudah baligh :
a. Sudah menginjak umur kurang lebih 13-15 tahun
b. Mimpi bersetubuh (mimpi basah) untuk anak laki-laki
c. Mulai keluar darah haid atau sering disebut datang bulan untuk anak perempuan
Berikut adalah salah satu cara/metode untuk melatih anak menjadi terbiasa untuk melaksanakan
Shalat. Bagi orang tua yang memiliki anak sudah berumur sekitar 7 tahun orang tua harus sudah
menyuruh untuk melaksanakan Shalat , apabila anaknya sudah berumur 10 tahun dan belum
mengerjakan Shalat maka orang tua itu wajib untuk menyuruh dengan lebih keras (maksudnya
lebih disiplin) bahkan orang tua diwajibkan memukulnya, semua itu dilakukan agar tertanam
dalam diri anak itu agar tidak meninggal kan shalat.
4. Telah sampainya dakwah kepadanya
Orang yang belum pernah mendapatkan dakwah/seruan agama, tidak wajib mengerjakan Shalat,
dan dia tidak mendapat siksa diakhirat, belum mendapat seruan disini dimaksudkan seperti
seorang anak kecil/bayi yang meninggal, bukan orang yang tidak mau mendapatkan seruan
agama, karena belajar Ilmu agama itu wajib.
5. Suci dari haid dan nifas
Seorang wanita yang sedang datang bulan atau habis melahirkan tidak diwajibkan melaksanakan
Shalat karena dalam kondisi yang tidak Suci
6. Jaga
Maksudnya orang yang sedang tidur tidak diwajibkan untuk melaksanakan Shalat. ( tanpa
disengaja ).
I. Dalil-dalil yang Mewajibkan Sholat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat
yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah,
secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa
kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya atau melahirkan hajat dan keperluan kita
kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua – duanya.
Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah
SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga
mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri,
ketenangan hati dan pikiran, dan keselamatan di akhirat karena amal yang pertama dihisab
adalah sholat.
B. SARAN
Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan kebaikan dalam
segala aspek kehidupan, sebagai pencegah kemungkaran dan kemaksiatan, sebagai pembeda
antara orang yang beriman dan orang yang kafir, sholat sebagai syariat dari Allah dalam
kehidupan, semoga dapat difahami, diamalkan dan diaplikasikan dengan benar dalam kehidupan
kita. Kebenaran datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari kami
sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk menjauhi
segala yang menjadi larangannya dan melaksanakan segala perintahnya, meneladani Nabi kita
Nabi Muhammad SAW.
DAFTAR PUSTAKA
http://abiyazid.wordpress.com/2008/03/06/waktu-yang-terlarang-untuk-shalat/
http://majelisvirtual.com/2010/04/15/dahsyatnya-siksa-bagi-orang-yang-meninggalkan-sholat/
http://islamic-indo.blogspot.com/2011/01/syarat-wajib-shalat.html

More Related Content

What's hot (20)

makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah tentang solat
Makalah tentang solatMakalah tentang solat
Makalah tentang solat
 
Makalah sholat
Makalah sholatMakalah sholat
Makalah sholat
 
Presentasi Fiqh 5
Presentasi Fiqh 5Presentasi Fiqh 5
Presentasi Fiqh 5
 
1.1.4.08.080 hukum shalat
1.1.4.08.080 hukum shalat1.1.4.08.080 hukum shalat
1.1.4.08.080 hukum shalat
 
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustakaSholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
 
Fiqh ibadah & syahadah
Fiqh ibadah & syahadahFiqh ibadah & syahadah
Fiqh ibadah & syahadah
 
Shalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatibShalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatib
 
Bab 6 Tata Cara Shalat Wajib
Bab 6  Tata Cara Shalat Wajib Bab 6  Tata Cara Shalat Wajib
Bab 6 Tata Cara Shalat Wajib
 
Makalah salat
Makalah salatMakalah salat
Makalah salat
 
Makalah Agama Islam
Makalah Agama IslamMakalah Agama Islam
Makalah Agama Islam
 
Pelatihan Shalat Khusyu
Pelatihan Shalat KhusyuPelatihan Shalat Khusyu
Pelatihan Shalat Khusyu
 
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujudfiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
 
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
12 dalil sholat berjama'ah by Ibnul Qoyyim
 
Presentasi Fiqh 3
Presentasi Fiqh 3Presentasi Fiqh 3
Presentasi Fiqh 3
 
Kaedah Solat Yang Betul
Kaedah Solat Yang BetulKaedah Solat Yang Betul
Kaedah Solat Yang Betul
 
Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Itikaf - Indonesian language
Itikaf - Indonesian languageItikaf - Indonesian language
Itikaf - Indonesian language
 

Viewers also liked

أفضل 10 سيارات عائلية للعام 2015
أفضل 10 سيارات عائلية للعام 2015أفضل 10 سيارات عائلية للعام 2015
أفضل 10 سيارات عائلية للعام 2015Ammar Shwekani
 
Өндірістік оқыту үрдісін тиімді ұйымдастыру
Өндірістік оқыту үрдісін тиімді ұйымдастыруӨндірістік оқыту үрдісін тиімді ұйымдастыру
Өндірістік оқыту үрдісін тиімді ұйымдастыруBilim All
 
Evan H. Katz: John A. Paulson Endows Harvard
Evan H. Katz: John A. Paulson Endows HarvardEvan H. Katz: John A. Paulson Endows Harvard
Evan H. Katz: John A. Paulson Endows HarvardEvan Katz
 
Proporcionalidad relatos
Proporcionalidad relatos Proporcionalidad relatos
Proporcionalidad relatos queleescomenius
 
Falls a serious risk for older adults(1)
Falls a serious risk for older adults(1)Falls a serious risk for older adults(1)
Falls a serious risk for older adults(1)jigsawbalustrades
 
Omorfa math
Omorfa mathOmorfa math
Omorfa mathmar-2015
 
How to Render Structures and Safety Guide
How to Render Structures and Safety GuideHow to Render Structures and Safety Guide
How to Render Structures and Safety GuideLilyShubina
 
Annenberg Digital Lounge, Fall 2015 Report
Annenberg Digital Lounge, Fall 2015 ReportAnnenberg Digital Lounge, Fall 2015 Report
Annenberg Digital Lounge, Fall 2015 ReportCourtney Miller
 
Cybernetic Approach to Portfolio Management
Cybernetic Approach to Portfolio ManagementCybernetic Approach to Portfolio Management
Cybernetic Approach to Portfolio ManagementData Science Society
 
γεροβασίλη μαρία
γεροβασίλη μαρίαγεροβασίλη μαρία
γεροβασίλη μαρίαmar-2015
 

Viewers also liked (14)

أفضل 10 سيارات عائلية للعام 2015
أفضل 10 سيارات عائلية للعام 2015أفضل 10 سيارات عائلية للعام 2015
أفضل 10 سيارات عائلية للعام 2015
 
Өндірістік оқыту үрдісін тиімді ұйымдастыру
Өндірістік оқыту үрдісін тиімді ұйымдастыруӨндірістік оқыту үрдісін тиімді ұйымдастыру
Өндірістік оқыту үрдісін тиімді ұйымдастыру
 
8. Manual del sistema de gestion integral SGI
8. Manual del sistema de gestion integral SGI8. Manual del sistema de gestion integral SGI
8. Manual del sistema de gestion integral SGI
 
Evan H. Katz: John A. Paulson Endows Harvard
Evan H. Katz: John A. Paulson Endows HarvardEvan H. Katz: John A. Paulson Endows Harvard
Evan H. Katz: John A. Paulson Endows Harvard
 
Web Fakes
Web FakesWeb Fakes
Web Fakes
 
Proporcionalidad relatos
Proporcionalidad relatos Proporcionalidad relatos
Proporcionalidad relatos
 
Falls a serious risk for older adults(1)
Falls a serious risk for older adults(1)Falls a serious risk for older adults(1)
Falls a serious risk for older adults(1)
 
Denaroonline mollica
Denaroonline mollicaDenaroonline mollica
Denaroonline mollica
 
Omorfa math
Omorfa mathOmorfa math
Omorfa math
 
How to Render Structures and Safety Guide
How to Render Structures and Safety GuideHow to Render Structures and Safety Guide
How to Render Structures and Safety Guide
 
Inconel 601
Inconel 601Inconel 601
Inconel 601
 
Annenberg Digital Lounge, Fall 2015 Report
Annenberg Digital Lounge, Fall 2015 ReportAnnenberg Digital Lounge, Fall 2015 Report
Annenberg Digital Lounge, Fall 2015 Report
 
Cybernetic Approach to Portfolio Management
Cybernetic Approach to Portfolio ManagementCybernetic Approach to Portfolio Management
Cybernetic Approach to Portfolio Management
 
γεροβασίλη μαρία
γεροβασίλη μαρίαγεροβασίλη μαρία
γεροβασίλη μαρία
 

Similar to OPTIMALKAN SHOLAT

Similar to OPTIMALKAN SHOLAT (20)

presentasi power point bab ibadah shalat
presentasi power point bab ibadah shalatpresentasi power point bab ibadah shalat
presentasi power point bab ibadah shalat
 
Hukum-Shalat
Hukum-ShalatHukum-Shalat
Hukum-Shalat
 
FIQIH_SHOLAT_ppt.pptx
FIQIH_SHOLAT_ppt.pptxFIQIH_SHOLAT_ppt.pptx
FIQIH_SHOLAT_ppt.pptx
 
Makalah kelompok 8
Makalah kelompok 8Makalah kelompok 8
Makalah kelompok 8
 
FIQIH_SHOLAT_ppt.pdf
FIQIH_SHOLAT_ppt.pdfFIQIH_SHOLAT_ppt.pdf
FIQIH_SHOLAT_ppt.pdf
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Makalah tik marwa
Makalah tik marwaMakalah tik marwa
Makalah tik marwa
 
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptxMedia ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
 
Mahfud
MahfudMahfud
Mahfud
 
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptxMedia ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
 
Agama yg bner
Agama yg bnerAgama yg bner
Agama yg bner
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Fiqh shalat
Fiqh shalatFiqh shalat
Fiqh shalat
 
Fiqh shalat
Fiqh shalatFiqh shalat
Fiqh shalat
 
Fiqh shalat
Fiqh shalatFiqh shalat
Fiqh shalat
 
Keistimewaan dan rahasia shalat
Keistimewaan dan rahasia shalatKeistimewaan dan rahasia shalat
Keistimewaan dan rahasia shalat
 
Fiqh shalat (yusuf)
Fiqh shalat (yusuf) Fiqh shalat (yusuf)
Fiqh shalat (yusuf)
 
Fiqh shalat (yusuf)
 Fiqh shalat (yusuf) Fiqh shalat (yusuf)
Fiqh shalat (yusuf)
 
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
 
Makalah ok 02
Makalah ok 02Makalah ok 02
Makalah ok 02
 

OPTIMALKAN SHOLAT

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya arti sebuah tiang dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan mungkin untuk ditinggalkan. Makna bathin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum (Kefahaman terhadap ma’na pembicaraan), ta’dzim (Rasa hormat), mahabbah, raja’ (harap) dan haya (rasa malu), yang keseluruhannya itu ditujukan kepada Allah sebagai Ilaah. Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan ta’lim yang sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi bersih dan suci. Shalat merupakan tathbiq ‘amali (aspek aplikatif) dari prinsip-prinsip Islam baik dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna keprajuritan orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah. Karena itu semua maka masyarakat Islam pada masa salafus shalih sangat memperhatikan masalah shalat, sampai mereka menempatkan shalat itu sebagai”mizan” atau standar, yang dengan neraca itu ditimbanglah kadar kebaikan seseorang dan diukur kedudukan dan derajatnya. Jika mereka ingin mengetahui agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka mereka bertanya tentang shalatnya dan sejauh mana ia memelihara shalatnya, bagaimana ia melakukan dengan baik. Ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW: “Apabila kamu melihat seseorang membiasakan ke Masjid, maka saksikanlah untuknya dengan iman.” (HR. Tirmidzi). Dalam kitab Jami’ush shogir lima orang sahabat r.a. yaitu Tsauban, Ibnu Umar, Salamah, Abu Umamah dan Ubadah r.a.telah meriwayatkan hadist ini : ” Sholat adalah sebaik-baik amalan yang ditetapkan Allah untuk hambanya”. Begitupun dengan maksud hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu mas’ud dan Anas r.a. Begitulah orang-orang yang beriman itu bukanlah orang yang melaksanakan ritual dan gerakan-gerakan yang diperintahkan dalam sholat semata tetapi dapat mengaplikasikannya dalam keseharianya. Sholat sebagai salah satu penjagaan bagi orang-orang yang beriman yang benar-benar melaksanakannya. B. Perumusan Masalah
  • 2. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah-masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah pengertian sholat? 2. Bagaimanakah sejarah sholat? 3. Sebutkan macam-macam sholat! 4. Apakah manfaat sholat? BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN SHOLAT Sholat menurut bahasa adalah do’a, sedangkan menurut istilah adalah pekerjaan dan ucapan yang diawali oleh takbiratul ihram dan diakhiri oleh salam. Permulaan shalat, shalat didirikan dengan membaca kalimah kebesaran Allah. Yaitu musholi bertakbir dengan mengucapkan Allahu Akbar, maka serempak jiwanya bergerak menghadap ke Hadirat Allah Yang Mahatinggi-Mahamulia. Sementara musholi meninggalakan seluruh urusan dunianya dan memusatkan pikirannya untuk menghadap Allah SWT. Sehingga, sudah barang tentu ia putus hubungan dengan (makhluk) di bumi, meskipun jasadiahnya ada di atas hamparan bumi. Sesungguhnya shalat dengan adzan dan iqamatnya, berjamaah dengan keteraturannya, dengan dilakukan di rumah-rumah Allah, dengan kebersihan dan kesucian, dengan penampilan yang rapi, menghadap ke kiblat, ketentuan waktunya dan kewajiban-kewajiban lainnya seperti gerakan, tilawah, bacaan-bacaan dan perbuatan-perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan ini semuanya maka shalat mempunyai nilai lebih dari sekedar ibadah bumi, seraya berdoa selamat (mengucap salam) kepada makhluk bumi, keselamatan dan kesejahteraan yang diperuntukkan bagi sesama makhluk-Nya. Sebab itulah shalat berawal dengan takbir ihram, Allahu Akbar dan berakhir dengan salam, ‘Assalamu’alaikum’. B. SEJARAH SHOLAT Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana proses ini tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan sehingga dalam sejarah digambarkan setelah Nabi melaksanakan Isra dan Mi’raj, umat Islam ketika itu terbagi tiga golongan, yaitu yang secara
  • 3. terang-terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah – tengahnya, dan yang yakin sekali kebenarannya. Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya. C. MACAM-MACAM SHOLAT Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Sholat Fardhu Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh SWT kepada hamba-hamba-Nya sesuai batasan-batasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah maupun larangan. Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu: a. Dzuhur, waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya b. 'Ashar, waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya sampai tenggelamnya matahari. c. Magrib, waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya mendung merah dilangit. d. 'Isya', waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai munculnya fajar shodiq. e. Shubuh, waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari. 2. Sholat Tathowwu' Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5 waktu. a. Sholat Tathowwu' Muthlaq Yaitu sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara'. b. Sholat Tathowwu' Muqoyyad Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh syara'. Ibnu Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10 rokaat (sholat) dari Nabi sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2 rokaat sesudahnya, 2 rokaat setelah maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah isya' dirumahnya, dan 2 rokaat sebelum shubuh disaat Nabi sholallohu alaihi wa sallam tidak boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan Muslim: 729)
  • 4. Sholat lain yang disyariatkan dalam bagian ini antara lain, sholat-sholat sunah seperti sholat tahajud, sholat witir dan rowatib, sholat istihoroh, sholat dhuha, sholat taubat, sholat tahiyyatul masjid, dan sholat tasbih. D. SHOLATNYA ORANG BERIMAN DAN ORANG FASIQ 1. Sholatnya orang beriman a. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Sebagaimana sabdanya: “Aku lakukan hal ini agar kalian dapat mengikuti aku (bermakmum) dan agar kamu sekalian tahu shalatku” (HR. Bukhari-Muslim) “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Bukhari-Muslim) b. Orang yang beriman melakukan shalat tidak hanya berupa gerakan dan ucapan yang telah dicontohkan Rasulullah melainkan menekankan pada esensi shalat yaitu terdapatnya kekhusuan. “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusu’ dalam shalatnya.” (Al Mu’minun: 9). 2. Sholatnya orang fasiq a. Golongan pertama adalah golongan orang yang telah mengetahui ilmu tentang shalat, yaitu mengenai syarat dan rukunnya, perkara-perkara yang membatalkannya, tentang bersuci dari hadas, begitu juga bacaannya sudah betul dan lain sebagainya. Akan tetapi golongan ini tidak mampu melawan nafsu. Sehingga godaan dan tarikan dunia mudah memalingkan mereka daripada menunaikan kewajiban kepada Tuhannya seperti perintah shalat ini. Bila mereka sedang ada mood maka ditunaikannya juga shalat. Tetapi bila ada urusan pekerjaan, maka mereka lupakan saja shalat dan mendahulukan apa saja tuntutan pekerjaan mereka walaupun mereka tahu perbuatan itu berdosa. Dengan kata yang lain, mereka tidak istiqomah di dalam mengerjakan perintah shalat. Golongan ini dihukumkan sebagai orang fasiq. Seperti firman Allah di dalam Al Quran: “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang telah Allah turunkan, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasiq”.
  • 5. b. Golongan kedua yaitu orang –orang yang sudah mengerjakan shalat dan sudah tahu ilmunya, akan tetapi tidak khusyuk dalam mengerjakannya. Yakni, jiwa dan fikirannya tidak ditumpukan untuk mengingati Allah dengan menghayati bacaan-bacaan dalam shalat. Fikirannya melayang- layang memikirkan hal-hal lain di luar shalat, seperti perniagaannya, kerjanya, istrinya, anaknya, dan lain-lain lagi. Golongan ini tidak menjiwai shalatnya, malah pekerjaannya di luar shalat itu yang dijiwai sehingga mengganggu ibadah shalatnya. Mereka diancam oleh Allah SWT dengan firmanNya: “Maka kecelakaanlah (neraka Wail) bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai di dalam shalatnya“ (Qs. Al Ma’un 4-5) Ciri orang yang munafik juga dapat dilihat dari pelaksanaan sholat itu sendiri: “Sesungguhnya orang munafik itu menipu Allah dan Allah membalas tipuan mereka dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya(dengan sholat) dihadapan manusia, dan tidaklah mereka menyebut Allah melainkan dengan sedikit sekali“ (Qs. Annisa ayat 142). E. MANFAAT SHOLAT 1. Sholat dapat menghapuskan dosa Ibnu Mas’ud meriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Kamu sekalian berbuat dosa, maka kamu telah melakukan shalat subuh maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu sekalian berbuat dosa, maka jika kamu melakukan shalat zhuhur, maka shalat itu membersihkannya, kemudian berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat ‘asar maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat maghrib, maka shalat itu membersihkannya, kemudian kamu berbuat dosa lagi, maka jika kamu melakukan shalat isya’, shalat itu akan membersihkannya, kemudian kamu tidur maka tidak lagi di catat dosa bagi kamu hingga kamu bangun.” (HR. Thabrani) 2. Manfaat sholat bagi kesehatan Berikut ini beberapa manfaat dari gerakan sholat yang baik untuk kesehatan: Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang. Takbir merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah alat pernapasan, Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang
  • 6. belakang yang mencembung, dengan begitu kita tidak mudah terserang penyakit, tulang belakang juga akan lurus. Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar. Ruku’ berarti memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku’ dilakukan dengan benar yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher. Sujud juga melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat Rasul menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud. Duduk di antara dua sujud dapat mengaktifkan kelenjar keringat karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya pengapuran. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita. Gerakan salam yang merupakan penutup sholat, dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung. 3. Mencegah perbuatan keji dan mungkar “….sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar…” (Qs. Al-Ankabut ayat 45). Sholat adalah salah satu aplikasi dari keimanan yang diambil dari konsekuensi rukun islam yang pertama. Sebagai muslim yang memiliki iltizam terhadap apa yang telah menjadi konsekuensi pengakuannya terhadap keimanannya pada Allah, maka sholat akan menjadi pencegah kemaksiatan dan kemungkaran dari dirinya sebagaimana telah disebutkan dalam ayat tadi. 4. Dzikir, tilawah dan doa-doa dalam sholat sangat baik untuk membersihan jiwa dan melunakkan perasaan, menenangkan pikiran dan perasaan. Shalat dengan dipersyaratkannya membaca AL Fatihah di dalamnya, sementara AL Qur’an menjadi kurikulum Tsaqafah Islamiyah yang sempurna telah memberikan bekal pada akal dan fikiran dengan berbagai hakekat ilmu pengetahuan, sehingga orang yang shalat dengan baik akan sehat tubuhnya, lembut perasaannya dan akalnya pun mendapat gizi.
  • 7. F. BAHAYA MENINGGALKAN SHOLAT Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, bukan saja diperlihatkan tentang balasan orang yang beramal baik, tetapi juga diperlihatkan balasan orang yang berbuat mungkar, diantaranya siksaan bagi yang meninggalkan Sholat fardhu. Mengenai balasan orang yang meninggalkan Sholat Fardu: “Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu” (Riwayat Tabrani). Orang yang meninggalkan Sholat akan dimasukkan ke dalam Neraka Saqor. Maksud Firman Allah Ta’ala: “..Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata: “Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam Neraka Saqor ?”. Orang- orang yang bersalah itu menjawab: “kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat” Al-ayat. Saad bin Abi Waqas bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang yang melalaikan Sholat, maka jawab Baginda SAW, “yaitu mengakhirkan waktu Sholat dari waktu asalnya hingga sampai waktu Sholat lain. Mereka telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu sholat, maka mereka diancam dengan Neraka Wail”. Ibn Abbas dan Said bin Al-Musaiyib turut menafsirkan hadist di atas “yaitu orang yang melengah-lengahkan Sholat mereka sehingga sampai kepada waktu Sholat lain, maka bagi pelakunya jika mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan mereka Neraka Jahannam tempat kembalinya”. Maksud Hadist: “Siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata”. Berdasarkan hadist ini, Sebagaian besar ulama (termasuk Imam Syafi’i) berfatwa: Tidak wajib memandikan, mengkafankan dan mensholatkan jenazah seseorang yang meninggal dunia dan mengaku Islam, tetapi tidak pernah mengerjakan sholat. Bahkan, ada yang mengatakan haram mensholatkanya. Tiga jenis siksa di dalam kubur yaitu:
  • 8. 1. Kuburnya akan berhimpit-himpit serapat mungkin sehingga meremukkan tulang-tulang dada. 2. Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar tubuhnya siang dan malam tiada henti-henti. 3. Akan muncul seekor ular yang bernama “Sujaul Aqra” Ia akan berkata, kepada si mati dengan suaranya bagai halilintar: “Aku disuruh oleh Allah memukulmu sebab meninggalkan sholat dari Subuh hingga Dhuhur, kemudian dari Dhuhur ke Asar, dari Asar ke Maghrib dan dari Maghrib ke Isya’ hingga Subuh”. Ia dipukul dari waktu Subuh hingga naik matahari, kemudian dipukul dan dibenturkan hingga terjungkal ke perut bumi karena meninggalkan Sholat Dhuhur. Kemudian dipukul lagi karena meninggalkan Sholat Asar, begitulah seterusnya dari Asar ke Maghrib, dari Maghrib ke waktu Isya’ hingga ke waktu Subuh lagi. Demikianlah seterusnya siksaan oleh “Sajaul Aqra” hingga hari Qiamat. Barang siapa yang (sengaja) meninggalkan solat fardhu lima waktu: Subuh , Allah Ta’ala akan menenggelamkannya kedalam neraka Jahannam selama 60 tahun hitungan akhirat. (1 tahun diakhirat=1000 tahun didunia=60,000 tahun). Dhuhur, dosa sama seperti membunuh 1000 orang muslim. Asar, dosa seperti menghacurkan Ka’bah. Maghrib, dosa seperti berzina dengan ibu-bapak sendiri. Isya’, Allah Ta’ala akan berseru kepada mereka: “Hai orang yang meninggalkan sholat Isya’, bahwa Aku tidak lagi ridha’ engkau tinggal dibumiKu dan menggunakan nikmat-nikmatKu, segala yang digunakan dan dikerjakan adalah berdosa kepada Allah Ta’ala”. Kehinaan bagi yang meninggalkan sholat : Didunia 1. Allah Ta’ala menghilangkan berkat dari usaha dan rezekinya. 2. Allah Ta’ala mencabut nur orang-orang mukmin (sholeh) dari pada (wajah) nya. 3. Ia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman. Ketika Sakaratul Maut 1. Ruh dicabut ketika ia berada didalam keadaan yang sangat haus. 2. Dia akan merasa amat azab/pedih ketika ruh dicabut keluar. 3. Dia akan Mati Buruk (su’ul khatimah) 4. ia akan dirisaukan dan akan hilang imannya
  • 9. Ketika di Alam Barzakh 1. Ia akan merasa susah (untuk menjawab) terhadap pertanyaan (serta menerima hukuman) dari Malaikat Mungkar dan Nakir yang sangat menakutkan. 2. Kuburnya akan menjadi sangat gelap. 3. Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang-tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu jari). 4. Siksaan oleh binatang-binatang berbisa seperti ular, kala jengking dan lipan. G. Waktu Yang Dilarang untuk Sholat 1. Setelah shalat fajar hingga ukuran matahari setinggi tombak. 2. Setelah Shalat Ashar hingga matahari tenggelam Tidak boleh dilaksanakannya shalat sunnah setelah 2 waktu tersebut berdasarkan hadits-hadits berikut: o Hadits Ibnu Abbas, ia berkata “Saya diajari oleh banyak orang yang kejujuran dan keagamaannya tidak diragukan lagi -termasuk didalamnya adalah Umar- Sesunguhnya Nabi melarang melaksanakan shalat setelah Subuh hingga terbit matahari dan setelah Shalat Ashar hingga matahari tenggelam“. (HR Bukhari 581 dan Muslim 826) o Hadits Abu Sa’id, ia berkata bahwa Rasulullah r bersabda: “Tidak ada pelaksanaan shalat setelah shalat subuh hngga matahari meninggi, dan tidak ada shalat setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam.” (HR Bukhari 586 dan Muslim 727) 3. Ketika tengah hari Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Uqbah bin Amir, ia berkata: “Tiga waktu yang dilarang oleh RAsulullah untuk melaksanakan shalat atau mengubur mayit kami; Ketika matahari terbit dan bersinar terang hingga meninggi, ketika tengah hari hingga matahari tergelincir, ketika matahari condong kebarat hingga tengelam“. (HR Muslim 831) H. Syarat Wajib Sholat 1. Islam Syarat ini sudah pasti harus dipenuhi, karena orang yang tidak islam tidak wajib mengerjakan Shalat, tetapi Ia pasti akan mendapatkan siksa di Akhirat. 2. Berakal Karena sholat merupakan jalinan hubungan antara manusia dengan ALLAH maka manusia yang
  • 10. bisa berfikir secara logislah yang diwajibkan menjalankan Shalat, orang-orang yang tidak berakal atau orang yang tidak sehat akalnya seperti orang gila, orang yang baru mabuk ( walaupun orang itu normal tapi saat itu sedang dalam keadaan diluar akalnya atau diluar kesadarannya maka ia tidak bisa berpikir, sehingga orang yang mabuk juga termasuk orang yang tidak berakal ), dan juga orang yang pingsan tidak diwajibkan Shalat karena dalam kondisi yang tidak sadar. 3. Baligh (Dewasa) Orang yang belum baigh tidak diwajibkan mengerjakan shalat, berikut adalah beberapa ciri atau tanda-tanda orang yang sudah baligh : a. Sudah menginjak umur kurang lebih 13-15 tahun b. Mimpi bersetubuh (mimpi basah) untuk anak laki-laki c. Mulai keluar darah haid atau sering disebut datang bulan untuk anak perempuan Berikut adalah salah satu cara/metode untuk melatih anak menjadi terbiasa untuk melaksanakan Shalat. Bagi orang tua yang memiliki anak sudah berumur sekitar 7 tahun orang tua harus sudah menyuruh untuk melaksanakan Shalat , apabila anaknya sudah berumur 10 tahun dan belum mengerjakan Shalat maka orang tua itu wajib untuk menyuruh dengan lebih keras (maksudnya lebih disiplin) bahkan orang tua diwajibkan memukulnya, semua itu dilakukan agar tertanam dalam diri anak itu agar tidak meninggal kan shalat. 4. Telah sampainya dakwah kepadanya Orang yang belum pernah mendapatkan dakwah/seruan agama, tidak wajib mengerjakan Shalat, dan dia tidak mendapat siksa diakhirat, belum mendapat seruan disini dimaksudkan seperti seorang anak kecil/bayi yang meninggal, bukan orang yang tidak mau mendapatkan seruan agama, karena belajar Ilmu agama itu wajib. 5. Suci dari haid dan nifas Seorang wanita yang sedang datang bulan atau habis melahirkan tidak diwajibkan melaksanakan Shalat karena dalam kondisi yang tidak Suci 6. Jaga Maksudnya orang yang sedang tidur tidak diwajibkan untuk melaksanakan Shalat. ( tanpa disengaja ). I. Dalil-dalil yang Mewajibkan Sholat BAB III
  • 11. PENUTUP A. Kesimpulan Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya atau melahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua – duanya. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri, ketenangan hati dan pikiran, dan keselamatan di akhirat karena amal yang pertama dihisab adalah sholat. B. SARAN Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan kebaikan dalam segala aspek kehidupan, sebagai pencegah kemungkaran dan kemaksiatan, sebagai pembeda antara orang yang beriman dan orang yang kafir, sholat sebagai syariat dari Allah dalam kehidupan, semoga dapat difahami, diamalkan dan diaplikasikan dengan benar dalam kehidupan kita. Kebenaran datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari kami sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk menjauhi segala yang menjadi larangannya dan melaksanakan segala perintahnya, meneladani Nabi kita Nabi Muhammad SAW.