2. Anjuran Bersedekah
•ْنَعْدبَعَْاّللْنبوٍر ََع-رىضهللاعهنام-َْنَأْالُجَرَْلَأ َسَْبَنلا-صىلهللايهعل
وسمل-ْىَأْمَلس
ِ
اإلْرَيخَْلاَق«ُْمعُطتَْالطَْماَع،ْأَرقَتَوَْمَل َسلاَْىلَعْنَمَْتفَرَع
ْنَمَوْمَلْفرعَت»(بخارىلا)
• “Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa
seseorang bertanya kepada Nabi Saw: Islam apakah
yang paling baik? Nabi menjawab: Kamu
memberikan makanan dan menyampaikan salam
kepada orang yang kamu kenal maupun tidak” (HR
al-Bukhari)
3. Anjuran Bersedekah
•ْنَعْدبَعَْاّللْنبوٍر ََعَْلاَقَْلاَقَْرُْول ُسَْاّلل-صىلهللايهعلوسمل-«
اوُدُبعاَْنَْحَالراوُمعطَأَوَْماَعَالطَْواو ُشفَأَْمَل َسلااوُلُخدَتْلاَْةَنَجٍْمَل َسب».
الرتمذىَْلاَقاَذَهْريثدَحْرن َسَحْريح ََص.
• “Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa
Nabi Saw: Sembahlah Allah yang maha
Rahman, berilah makanan, sebarkan salam
salam, maka kalian masuk surga dengan
damai” (HR Turmudzi, ia berkata: Hadis ini
hasan sahih)
4. Sahabat Makan Bersama
•ْنَعْدبَعَْاّللْنبٍْح ََبَرَْلاَقَْندَفَوَْل
ِ
اُْمَْةَياوَعْنبْبَأَْانَيف ُساَنيفَوَْأوُبَْةَريَُرهَْن ََكَفْ ُكٍْلُجَر
اَنمُْعَنصَيااماَعَطااموَيْهابََصَألَْتن ََكَفْتَبَونُْتلُقَفَْيََْبَأَْةَريَُرهاُْموَيلْتَبَون.اوُءاَجَفَْل
ِ
اْنَمالْل
ْمَلَوْكردُياَنُماَعَطُْتلُقَفَْيََْبَأَْةَريَُرهْوَلاَنَتَثدَحْنَعْول ُسَرَْاّلل–صىلهللاعليهوسمل-
َْتَحَْكردُياَنُماَعَطَْلاَقَفاَنُكَْعَمْول ُسَراَّْلل–صىلهللاعليهوسمل-َْموَيْتَفالْح(َصيحمسمل
–ج12/ص79)
• “Abdullah bin Rabah berkata: Kami bertamu ke Muawiyah bin
Abi Sufyan. Diantara kami ada Abu Hurairah. Masing-masing
kami membuat makanan sehari untuk para sahabat. Maka
giliran saya, saya berkata: “Wahai Abu Hurairah, hari ini giliran
saya”. Mereka datang ke tempat kami namun makanan belum
ada. Maka saya berkata: “Wahai Abu Hurairah, sudilah engkau
menceritakan kepada kami dari Rasulullah Saw sehingga ada
makanan untuk kami.” Kemudian Abu Hurairah berkisah…”
(Riwayat Muslim)
5. Anjuran Makan Bersama
• Imam an-Nawawi berkata:
•ِِهيِف:ابَبْحِتْسِااعَمِتْج ِاِلىَلَعِالطامَعاز َوَج َوِْمِهِئاَعُدَِلِإِِهْيْلبَق
اكهَرْدِإ(شرحالنوويعلىمسلم-ج6/ص236)
• “Dalam riwayat ini dianjurkan berkumpul
untuk makan, dan bolehnya mengudang
mereka sebelum ada makanannya” (Syarah
Muslim 6/236)
6. Mendoakan Janin
•َِوُهيِذالِْمُكَقَلَخِْنِمِسْفَنِةَد ِاح َوَِج َوَِلَعاَهْنِماَهَج ْو َزَِنُكْسَيِلِِإاَهْيَلامَلَف
اَهاَشغَتِْتَلَمَحًِلْمَحاًفيِفَخِْترَمَفِِهِبامَلَفِْتَلَقْثَأا َوَعَدَِاّللاَمُهب َرِْنِئَل
َانَتْيَتَآاًحِلاَصَِننوُكَنَلَِنِمِِرِكاالشين[األعراف/189]
• “Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu
dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia
merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan
yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan
(beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa
berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada
Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika
Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah
kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (al-
A’raf: 189)
8. Mendoakan Janin
• Bab tentang riwayat doa Nabi Muhammad Saw
dengan keberkahan untuk kehamilan Ummu Sulaim
dari Abu Thalhah… Abu Thalhah bersetubuh
dengannya, Kemudian Nabi Saw mendoakan:
“Semoga Allah memberkati kalian berdua di malam
kalian”. Ummu Sulaim melahirkan anak untuk Abu
Thalhah, bernama Abdullah. Mereka menyebutkan
bahwa Abdullah adalah termasuk orang terbaik di
masanya” (HR Al-Baihaqi dalam Dalail an-
Nubuwwah, 6/406)
10. Walimah
•َْلاَقَوِْيعافَشلاابهََصَأَو:عَقَتَْيلَوالةَْىلَعِْ ُكةَوَعدذَخَتُتُْ ُسلٍْروثادَحْنمح ََكن
ْوَأانَتخاَمهيَغَو،َْنكَلَرهشَاألْتساَاهالَمعدنعق َلط
ِ
اإلْفََْكِنلاحديَقَتَوْفهيَغ
الَقُيَفةَيلَوانَتخلاو ََنَوَْلَذ(فتحبلااريإلبنجحر–ج14/ص456)
• “Asy-Syafii dan para muridnya berkata: Walimah
dapat terjadi pada setiap undangan karena ada
kenikmatan yang baru diperoleh, seperti nikah,
khitan dan lainnya. Namun yang masyhur adalah
penggunaannya untuk nikah jika dimutlakkan. Di
selain nikah ada penjelasnya, seperti walimah khitan
dan sebagainya” (Fathul Bari 14/456)
11. •َْرَكَذَوِْيوَوَنلاااعَبَتْ ٍاضَيعلَْنَأَْوالْئ َإلةَيناَمَث:ارَذع
ِ
اإلاَتخللْن،ةَقيقَعالَوَْةد َإلولل،
سُرخالَوْةَم َل َسلةَأرَمالْنمقلَالطْقَوَْليَُْوهامَعَطَةد َإلوال،ْقَعالَوةَقيْ ِصَت ََتْموَيب
عاب َسلا.ةَعيقَنلاَوْومُدُقلراف َسُملا.اَوةَيكَولْنَك َسللِْدَجَتُملاد،ةَيضَوالَواَملذَخَتُي
دنعةَبيصُملا(فتحباريلاإلبنجحر-ج14/ص456)
• “an-Nawawi menyebutkan seperti Iyadl, bahwa
walimah ada 8. I’dzar untuk khitan. Aqiqah untuk
kelahiran. Khurs untuk selamatnya wanita saat
melahirkan, ada yang mengatakan untuk makanan
kelahiran, dan aqiqah khusus di hari ke 7. Naqiah
untuk kedatangan dari perjalanan. Wakirah untuk
menempati rumah baru. Wadlimah untuk musibah”
(Fathul Bari 14/456)
12. •ْدَقَوْمَُاَتَفُْركذاقَذحالْسَكبَْلَمهُمالَْويفف ََتالَادلةَمَجعُمالرهخأَوافَق:امَعَالطي َاَّل
َذخَتُيدنعقذحِْب َالصُْهَرَكَذنباَْب َالصاغْف"لام َالش".َْلاَقَونباْفِالرةَعَُْوهي َاَّلعَنصُي
دنعَْتخالْيَأَْتخنأرُقالاَذَكُْهَدَيَق،َْيَولمَتَُْتخردَقود ُصقَمُْهنم،لمَت َيَوْنَأدرَطَي
َْلَذْفْهقذحِْ ُكلةَعاَنص(فتحالباريإلبنجحر-ج14/ص456)
• “Ada yang terlewat bagi para ulama, yaitu Hidzaq.
Sebuah makanan yang dibuat ketika pandainya
seorang anak, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu
ash-Shabbagh dalam asy-Syamil. Ibnu Rif’ah berkata:
Yaitu makanan yang dibuat saat khatam al-Quran.
Bisa jadi saat khatam tujuannya. Bisa pula
diberlakukan dalam kecakapannya dari setiap
pekerjaan” (Fathul Bari 14/456)
14. Membaca Surat Yasin Untuk Orang
Mati
•َأ ُهْنَع ُهللا َيِضَر ٍراَسَي ِنْب ِلِقْعَم ْنَعَلَع ُهللا ىَّلَص َّ َِِّبنلَا َّنَالَق َمَّلَسَو ِهْي
َو َدُاوَد وَُبأ ُاهَوَر يس ْمُكََتْوَم ىَلَع واُؤَرْاقْاب ُهَََََّّّصَو يِِاََّسنالَناََِِّّ ُن
• "Dari Ma'qil bin Yasar bahwa Rasulullah Saw
bersabda: 'Bacalah surat Yasin di dekat orang-
orang yang meninggal.' Ibnu Hajar berkata:
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Nasa'i dan
disahihkan oleh Ibnu Hibban"(Hadis ini juga
diriwayatkan oleh Imam Ahmad No 20316,
Abu Dawud No 3121, Ibnu Majah No 1448,
al-Thabrani No 510, al-Hakim No 2074, al-
15. Shafwan berkata: “Shaleh bin Syuraih membacakan Yasin di
dekat Ghudlaif al-Gathafani. Isa bin Mu’tamir juga
membacakan Yasin di dekat Ibnu Ma’bad. Para Guru berkata:
Jika Surat Yasin dibacakan di dekat orang yang akan mati,
maka akan ringan keluarnya ruh” (HR Ahmad, sanadnya
Hasan)
ِمسندِأحمد-(ِج36/ِص381)
َْحْمََُّنَأُْةَخَيشَملْاِنَثَدَحُْانَوف َصْارَحْالنبْفي َضُغَْدنعْواُ ََضَْنيْحِالَمثلْاث
َْيْردَحَأْ ُكنْملَهَْلاَقَفُْهُقو ََْسدَتشاُْحال َاْصَهَأَرَقَفَْلاَقْْيسأَرقْوِنُك َسلْاٍحيَ ُُْشُنب
ْ َضبُقْاَهنْمَنيعَبرَأَْغَلَبْاَمَلَف.َْلاَقَْذ
ِ
ْاَونُلوُقَيُْةَخَيشَملْاَنََكَْوْتِيَملْاَدنعْتَئرُقْا
اَُِْبهنَعْ َفِفُخ.َْهَأَرَقَْوُانَوف َْصَلاَقْباَْدنعْرمَتعُملْاُنبْ َيَساْعٍْدَبعَمْن.
Baca Yasin Di Masa Sahabat
16. • Ahli hadis al-Hafidz Ibnu Hajar juga menilai riwayat
amaliyah ulama salaf membaca Yasin saat Ghudlaif
akan wafat sebagai dalil penguat (syahid) dari hadis
riwayat Ma'qil bin Yasar
•اَذَهوفُقْوَمُنَسَِِادَنْسِإلْافْيَضُغَوىِابَََّصَدْنِعِرْوُهْمُْْلاُةَخْيِشَْملاَوَنْيِذَّلاَلَقَن
ْمُهْنَعَْلاْومَسُيْمَُّهنِكَلاَمَْيَبٍِِابَََّصٍِىِعِبََتَوٍْيََِّكُهُلْثِمَوَلُالَقُيِىْأَّلرِِبُهَلَفُمْكُِ
ُعْفَّالر(روضةاحملدثنيللحافظابنحجر10/266)
• "Riwayat sahabat ini sanadnya adalah hasan.
Ghudlaif adalah seorang sahabat menurut
mayoritas ulama. Sementara 'para guru' yang
dikutip oleh Imam Ahmad tidak disebut
namanya, namun mereka ini tidak lain antara
sahabat dan tabi'in senior. Hal ini bukanlah
19. Posisi Imam Janazah
•ََىَجَلََع ٍكِالََمِنَْب ِسَنَأََعََمُتْيالََصَالَقَ ٍبِالَغَ َِىبأَْنَعَاَُثِهِسْأََر َالَيَِحَامَقََف ٍلُجََرِةَازَنََنَ
ِاَِبوُاءََجٍََةأَرَْامِةَاز
اَهْيَلََع ِلََصَةَزََْمحَََبأََاََيوُلاَقََف ٍشْيَرَُقْنِم.ََِحَامَقَفَِريِراسَال ِطَسََو َالَي.َُءَالَعْلَاُهَلَ َالَقفََتَْيأَاَرَذَكََهٍدََيِزَُنْب
َاِاِبنال-صلىَللاَعليهَوسلم-َْنَِمَكَامَقَُمِةَازَنَْىَاْلَلََعَامَقَََن َالَقَُهْنَِمَكَامَقَُم ِلُجارَالَنِمَاَوَهَْمَع.َاامَلَف
اوُظَفَْاح َالَقََغَرَف( .َسننَالرتمذي-َج3/َص352)
• ”Abu Ghalib berkata: Saya salat janazah laki-laki bersama Anas
bin Malik, kemudian ia berdiri lurus dengan kepala mayit. Lalu
mereka mendatangkan janazah wanita dari Quraisy, mereka
berkata: Wahai Abu Hamzah (kunyah / nama sebutan Anas),
salatkanlah janazah wanita ini! Kemudian Anas berdiri lurus di
tengah-tengah tempat janazah. Ala’ bin Ziyad bertanya:
Seperti inikah engkau melihat Rasulullah Saw berdiri di depan
janazah sebagaimana kamu berdiri di depan janazah laki-laki
dan perempuan? Anas menjawab: Ya. Selesai salat Anas
berkata: Jagalah oleh kalian” (HR Turmudzi, ia berkata hadis
ini hasan. Asy-Syaukani berkata: Perawi sanadnya terpercaya)
21. • “Ibnu Abbas berkata: Ketika janazah Umar diletakkan di atas
keranda, maka orang-orang mengerumuninya, mendoakannya
dan mensalatinya. Atau Ibnu Abbas berkata: Mereka
memujinya dan mendoakan rahmat untuknya, sebelum
janazahnya diangkat (ke kuburan), dan saya diantara
kerumunan mereka. Saya tidak merasakan apa-apa kecuali
seseorang yang berdesakan kepada saya dan memegang
pundak saya, saya menoleh ternyata Ali bin Abi Thalib. Ali
kemudian mendoakannya. Ia berkata: Saya tidak
menggantikan seseorang yang paling saya cintai untuk
bertemu dengan Allah yang seperti amalmu. Demi Allah saya
menyangka Allah akan menjadikanmu bersama kedua
sahabatmu (Rasulullah dan Abu Bakar). Saya sering
mendengar Rasulullah Saw bersabda: Saya akan berangkat
bersama Abu Bakar dan Umar. Saya akan masuk bersama Abu
Bakar dan Umar. Dan Saya akan keluar bersama Abu Bakar
dan Umar. Saya menyangka Allah akan menjadikanmu
bersama kedua sahabatmu (Ibnu Majah 103)
24. Adzan di Kuburan
•اَذْأْفَ َْمَكة َل َْالصَيغْلُانَذَْاألن َُسيْدَقُْصَمالَْ،ْوومُمهَمالَْ،ْوودُلوَمْالنَْمَْوانَبَضغالَْ،ْووعْن
ْزُمَْدنعَْوٍةَيَِبْوَأْ،ٍْان َسنْانُْمهُقُلُخَْاء َسْْقيقرَحْالَدنعَْوشيَجْالمَحَدِْيَمْالالَزنْاَدنعَْوَليْت
َْيندللْهوجُُرخْلَوَأْ َىلَعْا ااسَيْقهَبَقلْعَْوابَبُعْالح َُْشتهْفَددَْرنكَاْلْيَأْن َيلغْاللَوغَتَْدن
َْْ،ْوَُوهَْ،ْويهْفٍيح ََْصٍ َََبخْلِنجْالدرَمَتْراف َسُمْال َفَلخُْةَماَق
ِ
اإل(حتفةْاحملتْْاجْفُْشحْاملهناج
-ْج5/ْص51)
• “Terkadang adzan disunahkan untuk selain salat, seperti
adzan di telinga anak yang lahir, orang yang kesusahan, orang
yang pingsan, orang yang marah, orang yang buruk etikanya
baik manusia maupun hewan, saat pasukan berperang, ketika
kebakaran, dikatakan juga ketika menurunkan mayit ke kubur,
dikiaskan terhadap saat pertama datang ke dunia. Namun
saya membantahnya di dalam kitab Syarah al-Ubab. Juga
disunahkan saat kerasukan jin, berdasarkan hadis sahih,
begitu pula adzan dan iqamah saat melakukan perjalanan”
(Tuhfat al-Muhtaj 5/51)
25. Adzan di Makam Ibnu al-Jauzi (508-597 H /
1116-1201 M)
•َْيُْنِذَؤُمالَ،ْوةَرُفحلْاْفَلزنأَوَْلَعَْنَزَحَ،ْوََُبكَْأُْهللاُلوُقْاُوت ََبَ،ْو ُقلَخْالهي
ََْيَْان َضَمَْرره َْشَلوُْطهَبَقَْدنعْمَشل،َْباتَمَتَخلْاَنوُمتْليادَنَقالَْوع(ْسي
ْلذلهبْبلءنلعلمْاأ-ْج21/ْص379)
• “Dan Ibnu al-Jauzi diturunkan ke lobang kuburan dan
muadzin berkata: Allahu Akbar, orang-orang sedih,
mereka menginap di kuburnya sepanjang bulan
Ramadlan, mereka mengkhatamkan al-Quran
beberapa kali dengan lilin dan lentera (al-Hafidz adz-
Dzahabi, Siyar A’lam an-Nubala’ 21/379)
27. Baca al-Quran Di Kuburan
•اَنَثَّدَُِرِِشََُّمُنْبَلْيِاعَْْسِإِنَثَّدَُِدََّْعِنَْْحَّالرُنْبِءَالَْعلاِنْبِجَالْجَّلالْنَعِهْيِبَأَالَقَالَقِلَِبأَيَِّنَباَذِإََنأ
تُمِنْدِْْلَأَفاَذِإَفِنَتْعَضَوِفيِدَْْلْلُقَفِمْسِبِهللاىَلَعَوِةَّلِمِلْوُسَرِهللاَُّثَّنِسَلَعَّيىََّرالثًّانِسَُّثْأَرْاقَدْنِع
يِسْأَرِةَ
ِاِتَفِبِةَرَقََّْلااَهِتَِاِتَخَوْ ِِنِإَفُتْعَِْسُسَرَلْوِهللاىَّلَصُهللاِهْيَلَعَمَّلَسَوُلْوُقَيَكِلَذ(اهوراينربالطيفالكبري
رقم15833)
• "Dari Abdurrahman bin 'Ala' dari bapaknya, bahwa:
Bapakku berkata kepadaku: Jika aku mati, maka
buatkan liang lahat untukku. Setelah engkau
masukkan aku ke liang lahat, bacalah: Dengan nama
Allah dan atas agama Rasulullah. Kemudian
ratakanlah tanah kubur perlahan, lalu bacalah di dekat
kepalaku permulaan dan penutup surat al-Baqarah.
Sebab aku mendengar Rasulullah bersabda demikian"
(HR al-Thabrani dalam al-Kabir No 15833)
29. • Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata:
•اَذَهَوىصَنبْيِرَغِنَعيِعِافَّالشْعَّالزَوِانَرَفْنِمِاةَوُرِْيِدَقْلاَوَوُهةَقِثاَذِإَوَْل
ْدِرَيِفِدْيِدَْْلااَمُفِالَُُيَصْوُصْنَماِْيِدَقْلَوُهَفلْوُمْعَمِهِبيلزممنذلك
أنيكونالشافعيقاِالبوصولثوابالقرآنألنالقرآنأشرفالذكر
(اإلمتاعللحافظبنحجرالعسقالين1/85)
• "Ini penjelasan yang asing dari al-Syafi'i. Al-
Za'farani adalah perawi Qaul Qadim, ia orang
terpercaya. Dan jika dalam Qaul Jadid tidak
ada yang bertentangan dengan penjelasan Qaul
Qadim, maka Qaul Qadim inilah yang
diamalkan. Dengan begitu asy-Syafii
mengatakan sampainya pahala al-Quran, sebab
34. •ََالَقَُنْابٍَالاطَبَِهْيِفَوَُهانَأيِغَبْنَيَُرْكِذََِريِسَاصالََْنيِِاحلَْمِهِلُّلَقَتَوَِيفاَيُّْنالدَِقَتِلَالَُهُتَبْغَراَهْيِف(فتحالباريالبن
حجر7/354)
• "Ibnu Baththal telah berkata: Dalam riwayat ini
dianjurkan menyebut kisah-kisah orang saleh dan
kesederhanannya terhadap duniawi. Tujuannya agar
tidak cinta dunia" (Fathul Bari 7/354)
•ََالَقَُنْابَِكَارَبُمْلاَُهَ
ِمحَرَُللا:(َُرَيِسََْنيِِاحلاصالدْنُجَْنِمَُجَِدْوُنَِللاَُتِبَثُيَُللااَ
ِِبََبْوُلُقََبِعَِهِاد)َُاقَدْصِمَوََكِلَذََنِم
َِآنْرُقلْاَُلْوَقَِللاََالَعَت:{َاالُكَوَُّصُقَنََكْيَلَعَْنِمَِاءَبَْنأَِلُسُّالراَمَُتِبَثُنَِهِبََكَادَؤُفََكَاءَجَوَِيفَِهِذَهَُّقَْاحلةَظِعْوَمَو
ىَرْكِذَوََنيِنِمْؤُمْلِل}(دروسللشيخحممداحلسنالددوالشنقيطي5/28)
• Abdullah bin Mubarak berkata: "Sejarah orang-orang
shaleh adalah salah satu pasukan Allah, yang dapat
mengokohkan hati hamba-hamba Allah. Sebagaimana
dalam firman Allah: Dan semua kisah dari rasul-rasul
Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat
36. Susunan Dzikir Dalam Tahlilan
•(َلِئُسَو)ْنَعِةَاءَرِقِلَْهأِتِِيَْملاُلِصَتِهْيَلإ؟ُ ْيََِّّْستالَوُدْيِمََّّْتالَوَوُلْيِلَّْهالتُرْيَِّْكَّتالَو
اَذإُاهَدَْهأَإلِتِِيَْملاُلِصَيِهْيَلإاَهُابَوَثَأْمَل؟(َابََجأَف)ُلِصَيَإلِتِِيَْملاُةَاءَرِق
ِهِلَْهأْمُهَُّْيَِّْسَتَوْمُهُرْيَِّْكَتَوُرِِاَسَوْمِهِرْكِذِِللَالَعَتاَذإُهْوَدَْهأَإلِتِِيَْملاَلَصَوِهْيَلإ
ُهللاَوُمَلْعَأ(جمموعالفتاوىالبنتيمية24/165)
• "Ibnu Taimiyah ditanya mengenai bacaan keluarga mayit yang
terdiri dari tasbih, tahmid, tahlil dan takbir, apabila mereka
menghadiahkan kepada mayit apakah pahalanya bisa sampai
atau tidak? Ibnu Taimiyah menjawab: Bacaan kelurga mayit
bisa sampai, baik tasbihnya, takbirnya dan semua dzikirnya,
karena Allah Ta'ala. Apabila mereka menghadiahkan kepada
mayit, maka akan sampai kepadanya" (Majmu' al-Fatawa
XXIV/165)
41. Khutbah Di Mimbar
•َْنَعََُِيبأَِنْبٍَبْعَكََالَقََناَكَُلْوُسَرَِللاَالَصىَُللاَِهْيَلَعََمالَسَويِلَصُيَِإََلٍَعْذ ِجَْذِإََناَك
َُدِجْسَمْلاااشْيِرَع.ََناَكَوَُبُطََْيََلِإََكِلَذَِْاْلَِعْذََالَقَفلُجَرَْنِمَِهِباَحَْصأَْلَهََكَلَْنَأ
ََلَعََْنََكَلاائْيَشَُمْوُقَتَِهْيَلَعََمْوَيََعْمُْاْلَِةَاّتَحََاكَرَيَُااسنالَْمُهَعِمْسُتَوَُخََكَتَبْط؟ََالَق(َْمَعَن
)ََعِنُصَفَُثَالَثٍَاتَجَرَد.ََيِهَفَِتالاىَلَْعأَْلاََِربْنِم(اهورابنماجه1414)
• “Rasulullah salat dan khutbah di dekat pelepah
kurma. Ada sahabat usul: “Bagaimana jika
kami buatkan untuk Anda sebuah tempat yang
dapat dilihat oleh orang dan suara khutbah
Anda bisa didengar orang?” Nabi menjawab:
“Ya”. Maka dibuatlah mimbar dengan 3
tangga (HR Ibnu Majah No 1414).
43. Bilal Jumat
•(عْرَف)َُذاَ
ِاّتىَقْرَمْلاَِوفُرْعَمْلاةَعْدِبةَنَسَحاَمِليِفاَهَْنِمَِثَْاحلىَلَعَِة َالاصالَِهْيَلَعََصىالَُااّللَِهْيَلَع
ََمالَسَوَِةَاءَرِقِبَِةَي ْاآلَِةَمارَكُمْلاَِبَلَطَوَِاتَصْنِْاإلَِبَِةَاءَرِقَِيثِدَْاحلَِيحِحاصاليِذالاََناَكََصىالَُااّللَِهْيَلَعََمالَسَو
َُهُؤَرْقَيَِيفَِهِبَطُخَََْلَوَْدِرَيَُهانَأََالَوََاءَفَلُْاْلََبَُهَدْعاوُذَااّتاايِقْرَم.ََرَكَذَوَُنْابٍَرَجَحََأَُهانَُهَلَاالَْصأَِيفَِاةنُّالسََوُهَو
{َُهُلْوَقىالَصَُااّللَِهْيَلَعََمالَسَوََنيِحََبَطَخَِيفََعََةَفَرٍَصْخَشِلَْنِمَِةَابَحاصالَِصْنَتْاسَْتََااسنال}(حاشيتا
قليويب-وعمرية-ج4/ص79)
• “Pengankatan muraqqi (Bilal) yang sudah dikenal
adalah bid’ah hasanah, sebab ada dorongan untuk
bersalawat kepada Nabi dan menyuruh diam dengan
membaca hadis yang sahih yang dibaca oleh Nabi
dalam khutbah-khutbahnya. Namun Nabi dan para
sahabat tidak ada yang mengangkat muraqqi. Ibnu
Hajar mengambil dasar hukum tentang Bilal ini yaitu
ketika Rasulullah Saw khutbah di Arafah beliau
44. • Madzhab Maliki juga menilainya sebagai bid’ah hasanah:
•ََالَقَُّيِروُهُْجْاألََلالَعَوََةَاهَرَكْلاَُهانَِِبَََْلَُيَْلَقْنَْنَعَِِابنالىالَصَُااّللََعَِهْيَلََمالَسَوََالَوَْنَعٍَدََحأ
َْنِمَِةَابَحاصال،اَاَّنِإَوََوُهَْنِمَِلَمَعَِلَْهأَِاامشال،َِلَوَِيفىَوْعَدَِةَاهَرَكْلاثََْبََعَمَِهِالَمِتْشا
ىَلَعَِريِذْاحتالَْنِمَِابَكِتْارٍَرَْمأٍَمارَُحمََالَحَُْاْلَِةَبْطَُهالَعَلَفَْنِمَِةَعْدِبْلاَِةَنَسَْاحل(اكهوالف
اينوالدعلىرسالةابنأيبيدزاينوالقري-ج3/ص190َُدََْمحأَُنْبَِمْيَنُغَِنْبٍَِاَلَس
ََُّيِواَرْفاالنَُّيِكِالَمْلا)
• “Al-Ajhuri berkata: Alasan makruhnya adalah karena
tidak diriwayatkan dari Nabi Saw maupun sahabat.
Hal ini hanyalah perbuatan ulama Syam. Menurut
saya, penilaian makruh perlu dikaji lagi, sebab
tarqiyah (bilal) tersebut mengandung ajakan agar
menghindari perbuatan yang diharamkan saat
khutbah, maka masuk ke dalam bid’ah hasanah” (al-
Fawakih ad-Dawani, Syaikh Ahmad an-Nafrani al-
47. Hari Raya di Hari Jumat
•معاويةبنأيبسفيانوهويسأليدزبنأرقم:َْلَهََتْدِهَشََعَمَِلْوُسَرَِللاىالَصَُللاَِهْيَلَعََسَوََمال
َِنْيَدْيِعاَعَمَتْجِاَِيفٍَمْوَي؟ََالَقَْمَعَنََالَقََفْيَكََنَصََع؟ََالَقىالَصََدْيِعْلاَاُثََصاخَرَِيفَِةَعْمُْاْلََالَقَف:َْنَم
ََاءَشَْنَأََيِلَصُيَِلَصُليَف(اهوراحلاكموقالهذاحديثصحيحاإلسنادوَلَيرجاهتعليقالذهبقي
التلخيص:صحيح)
• Muawiyah bin Abi Sufyan bertanya pada Zaid bin
Arqam: "Apakah kamu pernah menyaksikan bersama
Rasulullah Saw berkumpulnya dua hari raya (Hari
Jumat dan Hari Raya) dalam sehari? Zaid menjawab:
"Ya". Muawiyah bertanya: "Apa yang beliau
lakukan?" Zaid menjawab: "Rasulullah Saw salat hari
raya dan memberi dispensasi untuk salat Jumat.
Beliau bersabda: "Barang siapa yang ingin melakukan
salat Jumat, maka salatlah!" (HR al-Hakim, Abu
49. • Hukum tentang Bedug yang digunakan oleh umat
Islam Jawa di masjid-masjid mereka, untuk memberi
tahu masuknya waktu salat dan mengajak
berjamaah. Bedug adalah kayu berukuran besar yang
sangat panjang, yang didalamnya diberi lubang yang
luas yang kedua tepinya ditutupi semisal kulit kerbau,
dipaku dengan beberapa paku bersa yang terbuat
dari kayu, kemudian ditabuh dengan kayu kecil,
sehingga mengeluarkan suara gemuruh… Saya
katakana: Menabuh bedug dengan tujuan di atas
adalah boleh, bahkan masuk dalam bid’ah yang
terpuji (Risalah al-Jasus fi Bayani Hukmi an-Naqus 13-
14, krya Syaikh Hasyim Asy’ari pendiri NU)
50. •(ْةَبوُكْال ُب ََْضُمُر َيَو)ْلَوَأِْم َضبْا ضايَأُْهُعاَمتسْاُمُر َيَْو(َْوْرليوَْطرلبَطَِْه
ْط َسَوْال ُقِيَض)ْيحح َلصْا ََبَخلل{َْنَأْيَملاَْو َرَمخْالَمَرَحََْْاّللْيَأَْْس:َْارَمقال
َْةَبوُكالَو}َْدَعْاَمْلْحهم َ َْلَكُةَيضَقَ؛ْوَْلَذَكَُْوهَْوولُبلطْاناْمَها(ْتاجْفحملحتفةْا
ُْْشحْاملهناج-ْج43/ْص497)
• “Haram menabuh Kubah, yaitu ketipung
panjang yang tengahnya sempit, kedua sisinya
lebar. Berdasarkan hadis: “Sesungguhnya Allah
mengharamkan khamr, judi dan Kubah
(sejenis ketipung).”. Berdasarkan redaksi imam
Nawawi tsbt adalah bolehnya selain ketipung
tersebut. Ini adalah pendapat yang benar”
(Tuhfat al-Muhtaj 43/497)
53. Mengusap Wajah Saat Salam
•وعنأنسبنمالكأنالنبصلىللاعليهوسلمََناَكاَذإىالَصََغَرَفَوَِمَْنَِهِتَالَصََحَسَمَِنْيِمَيِبَِهىَلَع
َِهِأسَرََالَقَو:َِمْسِبَِللايِذالاََالََهَلِإَاالِإََوُهَُنَْمحارالَُمْيِحارالَامُهالالَْبِهْذَأََ
ِينَعَامَْْلاََنَزَْاحلَو.-ويفايةور:
ََحَسَمَُهَتَهْبَجَِهِدَيِبََنْمُيْلاََالَقَواَهْيِف:"َامُهالالَْبِهْذَأََ
ِينَعَامَْْلاََنَزَْاحلَو"(اهورَربالطاينيفاألوسط
ارزالبوبنحوهِبسانيدوفيهيدزالعمىوقدوثقهغرياحدووضعفهاْلمهوروبقيةرجالأحدإسنادي
اينربالطثقاتويفبعضهمخالفجممعائدوالز10/145)
• "Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Saw jika
selesai dari salatnya, beliau mengusap kepalanya (dalam riwayat lain
keningnya/jabhat) dengan tangan kanannya dan berdoa 'Bismillahi
alladzi Laa ilaaha illaa huwa ar-Rahmaanu ar-Rahiimu. Allahumma
adzhib 'anni al-hamma wa al-hazana"
• (al-Hafidz al-Haitsami berkata: HR ath-Thabrani dalam al-Ausath
dan al-Bazzar. Sebagian perawinya dinilai terpercaya dan dlaif,
perawi lainnya terpercaya)