7. Sakit rahang (6-8 Hz)
Sakit Dada (5-7 Hz)
Sakit waktu
bernafas (1-3
Hz)
Sakit perut
(4,5 -10 Hz)
Sakit Lumbusacral (8 -12 Hz)
Dorongan untuk buang air
besar (detekasi) (10,5 -16 Hz)
Dorongan untuk
kencing (10-18 Hz)
Sakit kepala (13 – 20 Hz)
Gangguan pembicaraan (13-20 Hz)
Ket: Gejala yang timbul sebagai akibat
vibrasi 1-20 Hz
8.
9.
10.
11.
12.
13. Mencegah getaran mekanis
Getaran suatu benda dapat dihindari
dengan meletakkan bahan peredam dibawah
benda yang bergetar. Bahan peredam harus
jauh lebih rendah frekuensinya dari frekuensi
getaran benda. Frekuensi dari bahan peredam
sebaiknya sekitar 1 Hz.
Selain itu tempat duduk atau alas kaki
diletakkan bahan peredam. Tebal tempat
duduk dan alas kaki sangat menentukan besar
redaman.
14. Pengendalian getaran
a. Pengendalian Secara Teknis
Mengunakan peralatan kerja yang rendah intensitas
getarannya (dilengkapi dengan damping / peredam)
b. Pengendalian Secara Administratif
Yaitu dengan Mengatur waktu kerja,
misalkan: Merotasi pekerjaan
c. Pengendalian Secara Medis
Pada saat awal, dan kemudian pemeriksaan berkala setiap
5 tahun sekali. Sedangkan untuk kasus yang berlanjut,
maka interval yang diambil adalah 2-3 tahun sekali.
d. Pemakaian Alat Pelindung Diri
Pengurangan paparan dapat dilakukan dengan
menggunakan sarung tangan yang telah dilengkapi peredam
getar (busa).