Filsafat progresivisme berawal sebagai reaksi terhadap pendidikan tradisional dan dipengaruhi oleh aliran naturalisme, experimentalisme, dan pragmatisme. Tokohnya antara lain John Dewey dan William James. Ciri utamanya adalah menolak pendidikan otoriter dan melihat kemajuan sebagai inti perhatian dengan menekankan potensi akal dan kreativitas anak didik.
2. SEJARAH FILSAFAT PROGRESIVISME
Progressivisme dalam pendidikan Amerika
berawal sebagai reaksi perlawanan
terhadap paham formalisme dan
verbalisme dalam pendidikan tradisional
Progressivisme merupakan salah satu
aliran filsafat pendidikan yang berkembang
dengan pesat pada permulaan abad ke XX
dan sangat berpengaruh dalam
pembaharuan pendidikan yang didorong
oleh terutama aliran naturalisme dan
experimentalisme, instrumentalisme,
evironmentalisme dan pragmatisme
sehingga penyebutan nama
3. SUMBER-SUMBER PROGRESSIVISME
Dewey, lahir di Burlington, Vermont, pada
tanggal 20 Oktober 1859 dan meninggal di
New York tanggal 1 Januari 1952. John
Dewey dan para pengikutnya, menyatakan
bahwa pendidikan progresif merupakan
sebuah gerakan yang tepat sebagai
perkumpulan para penentang paham
tradisionalisme
4. LANJUTAN SUMBER-SUMBER PROGRESSIVISME
William James; lahir di New York, 11 Januari
1842 dan meninggal di Choruroa, New
Hemshire tanggal 26 Agustus 1910. Beliau
adalah seorang psychologist dan seorang
filosuf Amerika yang sangat terkenal. Paham
dan ajarannya demikian pula kepribadiannya
sangat berpengaruh diberbagai negara Eropa
dan Amerika. Meskipun demikian dia sangat
terkenal dikalangan umum Amerika sebagai
penulis yang sangat brillian, dosen serta
penceramah dibidang filsafat, juga terkenal
sebagai pendiri Pragmatisme.
5. CIRI-CIRI UTAMA
Progresivisme mempunyai konsep yang
didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan
bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-
kemampuan yang wajar dan dapat
menghadapi dan mengatasi masalah-masalah
yang bersifat menekan atau mengancam
adanya manusia itu sendiri. Berhubung dengan
itu progresivisme kurang menyetujui adanya
pendidikan yang bercorak otoriter, baik yang
timbul pada zaman dahulu maupun pada
zaman sekarang.
6. LANJUTAN CIRI-CIRI UTAMA
Kemajuan atau progres ini menjadi inti
perhatian progresivisme, maka beberapa
ilmu pengetahuan yang mampu
menumbuhkan kemajuan dipandang oleh
progresivisme merupakan bagian-bagian
utama dari kebudayaan. Kelompok ini
meliputi: Ilmu hayat, Antropologi, Psikologi
dan Ilmu Alam.
7. ASAS BELAJAR PROGRESSIVISME
filsafat progressivisme mempunyai konsep
bahwa anak didik mempuyai akal dan
kecerdasan sebagai potensi yang merupakan
suatu kelebihan dibandingkan dengan
makhluk-makhluk lain. Kelebihan anak didik
memiliki potensi akal dan kecerdasan
dengan sifat kreatif dan dinamis, anak didik
mempunyai bekal untuk menghadapi dan
memecahkan problema-problemanya.
8. PANDANGAN MENGENAI KURIKULUM
Dewey menyatakan bahwa sekolah yang baik
ialah yang memperhatikan dengan sunguh-
sungguh semua jenis belajar (dan bahannya)
yang membantu murid, pemuda dan orang
dewasa, untuk berkembang.
Sikap progresivisme, yang memandang segala
sesuatu berasaskan fleksibilitas, dinamika dan
sifat-sifat lain yang sejenis, tercermin dalam
pandangannya mengenai kurikulum sebagai
pengalaman yang edukatif, bersifat
eksperimental dan adanya rencana dan
susunan yang teratur
9. PANDANGAN PROGRESSIVISME TERHADAP BUDAYA
Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam
berbagai bentuk dan menifestasinya, dikenal sepanjang
sejarah sebagai milik manusia yang tidak kaku,
melainkan selalu berkembang dan berubah
Filsafat progressivisme menganggap bahwa
pendidikan telah mampu merubah dan membina
manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan kultural dan tantangan zaman, sekaligus
menolong manusia menghadapi transisi antara zaman
tradisional untuk memasuki zaman modern
10. PENUTUP
Konsep dasar progresivisme adalah didasari
oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa
manusia itu mempunyai kemampuan-
kemampuan yang wajar dan dapat
menghadapi dan mengatasi masalah-
masalah yang bersifat menekan atau
mengancam adanya manusia itu sendiri.