2. Tipikal Limbah Laboratorium
2
Tipikal limbah yang umum di laboratorium berupa sisa-sisa
produk kimia komersial yang umum digunakan di laboratorium,
produk kimia yang sudah expired dan produk kimia lainnya.
Philip Handler, kepala National Academy of Sciences
mengemukakan bahwa penanganan bahan kimia di laboratorium
kurang begitu diperhatikan karena jumlahnya yang sangat kecil,
penggunaannya tidak secara berkala, dan resiko bahaya yang
ditimbulkan sering dianggap terlalu kecil. Oleh karena itu, perlu
adanya penanganan khusus dalam mengelola bahan berbahaya
dan beracun di tiap laboratorium (McKusick, B. C. (1981). Prudent Practices for
Handling Hazardous Chemical inLaboratories.Science , 211, 777-780.).
3. Limbah Laboratorium = Limbah B3
Bahan kimia yang digunakan di laboratorium, baik bahan
kimia utama maupun bahan pendukung dikategorikan
sebagai (air) limbah laboratorium.
Karakteristik air limbah laboratorium termasuk limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
(sumber : Asmadi, S. dan Suharno, S., 2012,Dasar–dasar teknologi pengolahan air limbah, Gosyen Publishing, Yogyakarta. .
4. Penjelasan Umum Tentang Limbah B3
Menurut PP No. 22 Tahun 2021
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau
komponen lainyang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak Lingkungan Hidup, dan/atau membahayakan
Lingkungan Hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Limbah adalah sisa suatu Usaha dan/atau Kegiatan.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANREPUBLIK INDONESIA
NOMORP.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 TENTANG PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
Sedangkan untuk Baku Mutu Air Limbah Laboratorium mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan No. 5 Tahun 2014
5. Apa Yang Bisa Dilakukan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ?
5 8/13/2023 Add a footer
Instalasi pengolahan air limbah didisain untuk menghilangkan kontaminan dari air limbah. Berbagai
proses fisik, kimia dan biologis digunakan untuk mendekontaminasi air dan sebelum dikembalikan ke
lingkungan. Secara prinsip, fungsi pengolahan air limbah adalah untuk mempercepat proses alami
penjernihan air (the environment can remedy naturally)
Air limbah perumahan (domestik), industri, pertambangan, peternakan dan termasuk laboratorium, harus
melalui serangkaian proses fisika, kimia dan/atau biologis untuk menghilangkan semua kontaminan
(organik dan anorganik).
6. Mengapa Kita Perlu Mengolah Air Limbah ?
6 8/13/2023
melestarikan lingkungan
melindungi kesehatan manusia
mengatasi kelangkaan air
7. Pengolahan Limbah laboratorium
Pengolahan air limbah laboratorium (limbah B3) merupakan suatu proses yang
bertujuan untuk mengubah karakteristik dan komposisinya sehingga dapat
menghilangkan dan atau mengurangi sifat bahaya dan atau sifat racun.
Secara prinsip, pengolahan air limbah dapat dilakukan secara fisika (Physical
treatment), secara kimia (Chemical Treatment) dan secara biologi (Biologycal
Treatment). Kita dapat memilih proses pengolahan air limbah menggunakan
salah satu atau kombinasi dari ketiga cara tersebut, dengan pertimbangan
tertentu.
8. Pemilihan Teknologi Pengolahan
Banyak teknologi yang dapat diterapkan untuk
melakukan pengolahan limbah B3, antara lain :
proses koagulasi-flokulasi, filtrasi, adsorpsi dan
pertukaran ion dan membran sel
(Crittenden, J.C. (2005). Water Treatment Principles and Design,
Edition 2nd. New York: John Wiley and Son )
Tentu, dalam pemilihan teknologi pengolahan
haruslah mempertimbangkan beberapa hal,
antara lain 1. Kualitas dan Kuantitas Air
Limbah yang akan diolah 2. Kemudahan
Pengoperasian dan Ketersediaan SDM 3.
Jumlah Akumulasi Lumpur dan
penanganannya 4. Kebutuhan Lahan 5. Biaya
investasi dan operasional 6. Kualitas Hasil
Olahan
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Pengolaha
n
10. 10 8/13/2023
1. Pengolahan Awal (Pretreatment)
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Tahapan Pengolahan Air Limbah
PRETREAMTNET
PREMARY
TREATMENT
SECONDARY
TREATMENT
TERTIARY
TREATMENT
SLUDGE
TREATMENT
12. Disinfeksi
12 8/13/2023 Add a footer
Proses disinfeksi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain metoda radiasi
ultraviolet (UV), Khlorinasi, Ozonisasi (O3) dan distilasi. Cara lain yang umum
digunakan untuk sterilisasi air, penggunaan bromin, asam perasetat, iodin, ion
tembaga dan perak, kalium permanganat, fenol, deterjen, hidrogen peroksida,
ultrasonic.
13. Tahapan Proses Lanjutan
(IPAL Laboratorium)
13 8/13/2023
(1) proses oksidasi lanjutan menggunakan ozon (polishing)
(2) proses fitoremediasi dalam bak aliran vertical permukaan bawah (vertical
flow subsurface phytoremediation) menggunakan tumbuhan eceng gondok.
(3) Proses bioremediasi sludge menggunakan bakteri Bacillus sp
14. 14 8/13/2023
Limbah adalah limbah, karenanya solusi terbaik dari upaya pengelolaan air
limbah adalah menghilangkan limbah itu sendiri. Cleaner production haruslah
menjadi acuan, tujuannya adalah untuk mencegah, mengurangi, dan
menghilangkan terbentuknya.
Waste is waste, therefore the best solution for wastewater management efforts is to eliminate the
waste itself. Clean production should be the goal, the goal to prevent, reduce and eliminate the build
up.