2. Kegawatdaruratan adalah dignosa dan
tindakanterhadap semua pasien yang
memerlukanperawatan yang tidak direncanakan
danmendadak atau terhadap pasien dengan penyakit
atau cidera akut untuk mengurangi angka kesakitan
dan kematian pasien.
3. Kegawatdaruratan maternal adalah perdarahan yang mengancam
nyawa selama kehamilan dan dekat cukup bulan meliputi perdarahan
yang terjadi pada minggu awal kehamilan
(abortus,molahidatidosa,khista vasikuler, kehamilan ekstra
uteri/ektopik) dan perdarahan pada minggu akhir kehamilan dan
mendekati cukup bulan (plasenta previa,sulosio plasenta,rupture
uteri,perdarahan persalinan pervaginam setelah seksio secarea,
koagulopati obstetric).
4. Kegawatdaruratan neonatal adalah keadaan yang mengancam
nyawa neonatus (hiportemi,hipertermia,hiperglikemia,Tetanus
Neonaturum).
Tanda dan gejala
1. Kegawatdaruratan maternal
1) Abortus
2) Kehamilan Ektopik
3) Mola Hidatidosa
5. 2. Kegawatdaruratan neonatal
a. Hipotermi
Hipotermi adalah kondisi dimana suhu tubuh kurang
dari 360c atau kedua kaki dan tangan teraba dingin.klasifikasi
hipotermi adalah sebagai berikut:
1) Hipotermi sedang (suhu tubuh berkisar 32-
<360c).
2) Hipotermi berat (suhu tubuh <320c).
6. b. Hipertermia
Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh tinggi karena kegagalan
termoregulasi. Hipotermia terjadi ketika tubuh menghasilkan
atau menyerap lebih banyak panas dari pada mengeluarkan
panas.
c. Hiperglikemia
Hiperglikemia atau gula darah tinggi adalah suatu kondisi
dimana jumlah glukosa dalam plasma darah berlebihan.
7. d. Tetanus neonaturum
Tetanus neonaturum adalah penyakit tetanus
yang diderita oleh bayi baru lahir yang
disebabkan karena basil klostridium tetani
9. Kegawatdaruratan neonatal
a) Factor kehamilan
1) Kehamilan kurang bulan
2) Kehamilan dengan penyakit DM
3) Kehamilan dengan gawat janin
4) Kehamilan dengan penyakit kronis ibu
5) Kehamilan dengan pertumbuhan janin
terhambat
6) Infertilitas
11. 1. Menghormati hak pasien
Setiap pasien harus diperlakukan dengan rasa hormat, tanpa
memandang status sosial dan ekonominya.
2. Gentleness
Dalam melakukan pemeriksaan ataupun memberikan
pengobatan setiap langkah harus dilakukan dengan penuh
kelembutan, termasuk menjelaskan kepada pasien bahwa rasa
sakit atau kurang enak tidak dapat dihindari sewaktu
melakukan pemeriksaan atau memerikan pengobatan, tetapo
prosedur akan dilakukan selembut mungkin sehingga perasaan
kurang enak itu diupayakan sesedikit mungkin.
12. 3. Komunikatif
Petugas kesehatan harus berkomunikasi dengan
pasien dalam bahasa dan kalimat yang tepat,
mudah dipahami, dan memperhatikan nilai
norma kultur setempat.
4. Hak Pasien
Hak-hak pasien harus dihormati seperti
penjelasan informed consent, hak pasien untuk
menolak pengobatan yang akan diberikan dan
kerahasiaan status medik pasien.