Peserta didik adalah objek utama dalam sistem pendidikan Islam. Mereka sedang dalam proses pertumbuhan fisik dan psikis yang membutuhkan bimbingan pendidik. Kepribadian peserta didik terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan sosial berdasarkan nilai-nilai agama. Konsep kepribadian dalam Islam berbeda dengan psikologi Barat yang dipengaruhi materialisme, di mana tujuan hidup adalah kekayaan benda dan agama hanya bers
1. HAKIKAT PESERTA DIDIK DALAM ISLAM
Nama: Cut Iza Hafizah
Nim:202127008
Unit:1(satu)
Semester:4(empat)
Jurusan: Manajemen Pendidikan Islam
Mata Kuliah: filsafat pendidikan Islam
Tema 4
A. Pengertian Peserta Didik
Peserta didik merupakan bagian dalam sistem pendidikan Islam, peserta didik
adalah objek atau bahan mentah dalam proses transformasi pendidikan. Tanpa adanya
peserta didik, keberadaan sistem pendidikan tidak akan berjalan. Karena kedua faktor
antara pendidik dan peserta didik merupakan komponen paling utama dalam suatu
sistem pendidikan.
Secara bahasa peserta didik adalah orang yang sedang berada pada fase
pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan
perkembangan merupakan ciri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari
seorang pendidik. Pertumbuhan yang menyangkut fisik, perkembangan menyangkut
psikis.
B. Kepribadian Peserta Didik
Mendefinisikan keperibadian sebagai susunan yang dinamis dalam sistem
psiko-fisik (jasmani dan rohani) hal inilah yang menandakan dan membedakan antara
satu individu dengan indivu lainya. Lain halnya dengan Hartmann mendefinisikan
keperibadian sebagai susunan yang terintegrasikan dalam corak khas yang tegas yang
memperhatikan kepada orang lain. Berdasarkan definisi di atas, Ramayulis
2. (2006:110-111) mengutip pernyataan wetherington menyimpulkan bahwa keperibadian
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Manusia pertama kali hanyalah sebagai sosok individu (perorangan) kemudian
barulah merupakan suatu pribadi disebabkan pengaruh belajar dan lingkungan
sosialnya;
2. Keperibadian adalah istilah untuk menyebutkan tingkah laku seseorang secara
terintegrasi dan bukan hanya beberapa aspek saja dari keseluruhan itu;
3. Kata keperibadian menyatakan pengertian tertentu saja yang ada pada pikiran orang
lain dan isi pikiran itu ditentukan oleh nilai perangsang sosial seseorang;
4. Keperibadian tidak menyatakan sesuatu yang bersifat statistik, seperti bentuk badan
atau ras tetapi menyertakan keseluruhan dan kesatuan dari tingkah laku seseorang;
5. Keperibadian tidak berkembang secara pasif, tetapi setiap orang mempergunakan
kapasitasnya secara aktif untuk menyesuaikan diri kepada lingkungan sosial.
Pendapat di atas merupakan teori psikologi Barat yang banyak dipengaruhi oleh
falsafat materialistis yang menjadikan kekayaan benda menjadi tujuan hidup. Kalaupun
mereka menyebut tentang Tuhan, agama dan keyakinan dalam teorinya, tetapi
semuanya itu terpisah dari pergaulan dan tata laksana kegiatan duniawi. Fungsi agama
menurut mereka hanya bersifat seremonial semata.
Berbeda halnya dengan konsep ajaran Islam mengenai kepribadian seorang
muslim sebagai muslim yang berbudaya, yang patuh dan taat kepada Allah Swt dalam
perbuatan dan tingkah laku hidupnya tanpa batas akhir. Seorang muslim hidup dalam
lingkungan yang luas tanpa batas ke dalamnya, tanpa akhir ketinggiannya. Dan lebih
utama lagi kepribadian seorang muslim haruslah dapat memahami makna-makna ayat
al-Quran.