SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Upaya - Upaya Pencegahan dan
Penanggulangan Polusi Udara
di Jakarta Barat
dr. SRI LENITA , MARS
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat
Tahun 2019
• UU NO. 32 Th. 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
• UU NO.36 Th 2009 tentang Kesehatan
• PP No. 41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
• KEPMENLH No. 13 th 1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
• KEPMENLH No: 45 Th 1997 tentang INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA
(ISPU)
• PERMENLH No. 12 th 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran
Udara di Daerah
• PERMENKES RI NO. 1077/2011 Tentang PedomanPenyehatan Udara Dalam
Ruangan
 Pergub Provinsi DKI Jakarta No. 670 tahun 2000 tentang Penetapan
Baku Mutu Sumber Emisi Sumber Tidak Bergerak di Propinsi DKI
Jakarta
 Pergub Provinsi DKI Jakarta No 75 Tahun 2005 Tentang Kawasan
Dilarang Merokok
 Perda Provinsi DKI Jakarta No 2 Tahun 2005 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
 Ingub Provinsi DKI No 150 Tahun 2013 Tentang Penggunaan
Kendaraan Umum bagi Pejabat dan Pegawai Lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta
 Ingub Provinsi DKI Jakarta No 66 Tahun 2019 Tentang Pengendalian
Kualitas Udara
Parameter Pencemaran Udara
1 Sulfur dioksida (SO2)
2 Karbonmonoksida (CO)
3 Nitrogen Dioksida (NO2)
4 Partikel Debu (Suspended Particulate Matter)
PM 10
5 Ozon (O3)
• KEPMENLH No: KEP 45/MENLH/10/1997 tentang INDEKS STANDAR PENCEMAR
UDARA (ISPU)
Sumber : Kepgub Propinsi DKI No 551/2001 Lampiran I
Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu
SO2
1 Jam 900 µg/Nm³
24 Jam 260 µg/Nm³
1 Tahun 60 µg/Nm³
CO
1 Jam 26000 µg/Nm³
24 Jam 9000µg/Nm³
NO2
1 Jam 400 µg/Nm³
24 Jam 92.5 µg/Nm³
1 Tahun 60 µg/Nm³
O3
1 Jam 200 µg/Nm³
1 Tahun 30 µg/Nm³
HC 3 Jam 160 µg/Nm³
PM10 24 Jam 150 µg/Nm³
PM2.5
24 Jam 65 µg/Nm³
1 Tahun 15 µg/Nm³
JENIS SUMBER PENCEMAR
Sumber Bergerak
• Kendaraan barang
• Kendaraan penumpang (bus, minibus, dll)
• Kendaraan spesifik (forklift, traktor, dll)
• Kendaraan pribadi,
• Kendaraan dinas karyawan
• Dan lain-lain
Sumber Tidak Bergerak
• Industri
• Utilititas (Genset, Boiler, Incinerator, dll)
KATEGORI RENTANG PENJELASAN
BAIK 0 – 50 Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan
manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan
ataupun nilai estetika
SEDANG 51 – 100 Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia
ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan
nilai estetika
TIDAK SEHAT 101 - 199 Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun
kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada
tumbuhan ataupun nilai estetika
SANGAT
TIDAK SEHAT
200 - 299 Tingkat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah
segmen populasi yang terpapar
BERBAHAYA 300 - lebih Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan
kesehatan yang serius pada populasi
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR : KEP-45/MENLH/10/1997
TENTANG INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA (ISPU)
*Gangguan Kesehatan secara langsung, antara lain iritasi mata, iritasi
hidung dan tenggorokan, sakit kepala, mual dan nyeri otot (fatigue),
asma, hipersensitivitas pneumonia, flu, penyakit-penyakit virus lainnya
*Gangguan Kesehatan secara tidak langsung antara lain penyakit paru,
jantung dan kanker (USEPA, 2007)
*Selain itu bisa berdampak pada penyakit lain seperti bronkhitis kronis,
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), kanker paru, kematian Bayi Lahir
Rendah (BBLR), kematian bayi usia kurang dari satu minggu, otitis media
dan ISPA, tuberculosis dll
*
*Gangguan Kesehatan secara langsung, antara lain iritasi mata, iritasi
hidung dan tenggorokan, sakit kepala, mual dan nyeri otot (fatigue),
asma, hipersensitivitas pneumonia, flu, penyakit-penyakit virus lainnya
*Gangguan Kesehatan secara tidak langsung antara lain penyakit paru,
jantung dan kanker (USEPA, 2007)
*Selain itu bisa berdampak pada penyakit lain seperti bronkhitis kronis,
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), kanker paru, kematian Bayi Lahir
Rendah (BBLR), kematian bayi usia kurang dari satu minggu, otitis media
dan ISPA, tuberculosis dll
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Persentase
Penyebab
Kematian
Jumlah
Kematian
per-tahun
Persentase Penyebab Kematian
pada Penduduk DKI Jakarta Tahun 2011 - 2018
Jumlah Seluruh Kematian
Persentase kematian akibat Penyakit Saluran Napas
Persentase kematian akibat Penyakit Endokrin
Persentase kematian akibat penyakit kanker
Persentase kematian akibat Penyakit Sistem Sirkulasi
Sumber : Surveilans Kematian, Dinas
Kesehatan Prov. DKI Jakarta
( Ingub Provinsi DKI Jakarta No 66 Tahun 2019
Tentang Pengendalian Kualitas Udara )
1. Tidak ada angkutan umum yang berusia diatas 10 tahun beroperasi dan tidak lulus
Emisi
2. Peremajaan Kendaraan Umum melalui Program Jak Lingko
3. Perluasan Kebijakan Ganjil dan Genap
4. Peningkatan tarif parkir di wilayah yang terlayani angkutan
umum masal
5. Memperketat Uji Emisi bagi kendaraan pribadi
6. Mendorong Peralihan ke Mode Transportasi Umum
7. Meningkatkan kenyamanan berjalan kaki melalui percepatan
pembangunan fasilitas pejalan kaki
8. Memperketat pengendalian terhadap sumber penghasil
polutan tidak bergerak
9. Pengoptimalan penghijauan pada sarana dan prasarana
publik dengan mengadakan tanaman yang berdaya serap
polutan tinggi dan mendorong prinsip green building
10. Merintis peralihan ke energi terbarukan dan mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil
11. Pengoptimalan pengawasan pelaksanaan Pengendalian
Kualitas Udara
( Ingub Provinsi DKI Jakarta No 66 Tahun 2019
Tentang Pengendalian Kualitas Udara )
 Melengkapi persyaratan teknis, yaitu :
1) Peniadaaan tempat khusus merokok di dalam gedung
2) Pemasangan tanda dilarang merokok
3) Peniadaan asbak di dalam gedung
4) Penyediaan sarana pengaduan (nomor telpon)
5) Penyediaan petugas pengawas
 Melakukan pengawasan orang merokok di dalam gedung
 Melakukan pengawasan bau asap rokok di dalam gedung
 Menindaklanjuti pengaduan pelanggaran KDM
UPAYA YANG DILAKUKAN
1 Surveilans-Penyakit indikasi akibat pencemaran udara
2 Tatalaksana Penanganan Pasien yang terindikasi penyakit akibat
pencemaran udara .
3 Klinik Upaya Berhenti Merokok di Puskesmas;
4 Pengawasan & Pembinaan Kawasan Dilarang Meroko (KDM) Rumah
Sakit & Puskesmas
5 Penanaman pohon (penghijauan) pada lahan Kantor Dinkes, UPT,
RSUD, Puskesmas
6 Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) termasuk biomarker
(kerjasama dengan akademisi)
7 Pengelolaan Limbah Medis B3 tidak menggunakan incenerator
tapi sudah bekerjasama dengan pihak ke 3.
Sumber : Laporan kegiatan pemantauan Kualitas udara HBKB Maret 2019
(Sudis LH Jakarta Barat)
Parameter Satuan HBKB Hari Kerja Hari Libur
% Penurunan
HBKB
Terhadap
Hari Kerja
% Penurunan
HBKB
Terhadap
Hari Libur
SO2 µg/m³ 19.28 31.46 12.70 38.70 -51.78
CO mg/m³ 1.42 6.64 1.15 78.56 24.19
NO µg/m³ 39.70 138.79 7.07 71.40 -32.63
NMHC ppmC 0.19 1.95 0.16 90.48 -16.94
PM10 µg/m³ 56.48 171.51 57.62 67.07 1.99
PM2.5 µg/m³ 35.99 125.78 39.72 71.39 9.39
No.
Jenis
Kendaraan
Jumlah
Kendaraan
Lulus
Tdk
Lulus
Lulus Tdk Lulus
1 Bensin 2062 2034 28 98,64 1,36
2 Solar 614 461 153 75,08 24,92
Jumlah Total 2676 2495 181 93,24 6,76
Sumber : Laporan Pelaksanaan Uji Emisi Kendaraan Bermotor
(Sudis LH Jakarta Barat)
GERMAS ( Gerakan Masyarakat Hidup Sehat )
GERMAS ( Gerakan Masyarakat Hidup Sehat )
Gerakan Penghijauan
Puskesmas Kec Kebun Jeruk
Puskesmas Kec Tambora Puskesmas Kec Cengkareng
RSUD Taman Sari
Puskesmas Grogol Petamburan
* Menyusun Kajian Dan Analisa Dampak Pencemaran Udara Di
Provinsi DKI Jakarta (Analisis Data Dan Spasial Dari
Berbagai Aspek);
* Dibentuk Tim Terpadu Pengendalian Pencemaran Udara;
* Menyusun Grand Design Pengendalian Pencemaran Udara
(Termasuk Kebijakan Dan RAD)
KOTA KITE, KALAU BUKAN KITE
SIAPA LAGI YANG JAGE
upaya pencegahan dan penanggulangan polusi udara di jakarta baratpptx

More Related Content

What's hot

Gerak pada tumbuhan,
Gerak pada tumbuhan,Gerak pada tumbuhan,
Gerak pada tumbuhan,
Kurniawaty Sabiis
 

What's hot (20)

Gerak pada tumbuhan,
Gerak pada tumbuhan,Gerak pada tumbuhan,
Gerak pada tumbuhan,
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
 
Rekling07 pemanasan global
Rekling07 pemanasan globalRekling07 pemanasan global
Rekling07 pemanasan global
 
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
 
Monera
MoneraMonera
Monera
 
PPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
PPT Biologi Bab Pencemaran LingkunganPPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
PPT Biologi Bab Pencemaran Lingkungan
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia ppt
 
Pencemaran Tanah
Pencemaran TanahPencemaran Tanah
Pencemaran Tanah
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
PENCEMARAN
PENCEMARANPENCEMARAN
PENCEMARAN
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpointRespirasi pada tumbuhan powerpoint
Respirasi pada tumbuhan powerpoint
 
Jenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasiJenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasi
 
Kelas 8-gerak-tumbuhan
Kelas 8-gerak-tumbuhanKelas 8-gerak-tumbuhan
Kelas 8-gerak-tumbuhan
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Tumbuhan Biji
Tumbuhan BijiTumbuhan Biji
Tumbuhan Biji
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 

Similar to upaya pencegahan dan penanggulangan polusi udara di jakarta baratpptx

Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxMateri Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
CarissaGianika2
 
Kawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokKawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokok
Arif Pradana
 
IPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
IPA AMDAL BIDANG KESEHATANIPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
IPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
Aris Khinuzuka
 

Similar to upaya pencegahan dan penanggulangan polusi udara di jakarta baratpptx (20)

MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdfMATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
MATERI LIMBAH B3 (PMK 2 TH 2023) KEPRI.pdf
 
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptxMateri Katimker  PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
Materi Katimker PUTK_Sosialisasi PMK 2 Thn 2023_DW.pptx
 
Kesling ttu
Kesling ttuKesling ttu
Kesling ttu
 
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptxKEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR 2022.pptx
 
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
#2- Materi gambaran capaian TFU.ppt
 
4292.pdf
4292.pdf4292.pdf
4292.pdf
 
Kawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokokKawasan bebas asap rokok
Kawasan bebas asap rokok
 
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
Week 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatanWeek 04   pengaruh  pencemaran lingkungan terhadap  kesehatan
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
 
Presetasi h.p.l.
Presetasi h.p.l.Presetasi h.p.l.
Presetasi h.p.l.
 
materi 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptxmateri 1 ADKL.pptx
materi 1 ADKL.pptx
 
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptxPenyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
Penyusunan Laporan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.pptx
 
Materi Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptx
Materi Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptxMateri Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptx
Materi Pengelolaan Limbah Medis di Fasyankes.pptx
 
Adkl ehia
Adkl ehiaAdkl ehia
Adkl ehia
 
Program dan Kegiatan Lingkungan Hidup dan Sanitasi di Provinsi Jawa Timur
Program dan Kegiatan Lingkungan Hidup dan Sanitasi di Provinsi Jawa TimurProgram dan Kegiatan Lingkungan Hidup dan Sanitasi di Provinsi Jawa Timur
Program dan Kegiatan Lingkungan Hidup dan Sanitasi di Provinsi Jawa Timur
 
IPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
IPA AMDAL BIDANG KESEHATANIPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
IPA AMDAL BIDANG KESEHATAN
 
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
 
Peran Kesehatan Lingkungan saat pandemi COVID 19
Peran Kesehatan Lingkungan saat pandemi COVID 19Peran Kesehatan Lingkungan saat pandemi COVID 19
Peran Kesehatan Lingkungan saat pandemi COVID 19
 
Dhika
DhikaDhika
Dhika
 
Udara
UdaraUdara
Udara
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 

upaya pencegahan dan penanggulangan polusi udara di jakarta baratpptx

  • 1. Upaya - Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Polusi Udara di Jakarta Barat dr. SRI LENITA , MARS Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Tahun 2019
  • 2.
  • 3. • UU NO. 32 Th. 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup • UU NO.36 Th 2009 tentang Kesehatan • PP No. 41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara • KEPMENLH No. 13 th 1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak • KEPMENLH No: 45 Th 1997 tentang INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA (ISPU) • PERMENLH No. 12 th 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah • PERMENKES RI NO. 1077/2011 Tentang PedomanPenyehatan Udara Dalam Ruangan
  • 4.  Pergub Provinsi DKI Jakarta No. 670 tahun 2000 tentang Penetapan Baku Mutu Sumber Emisi Sumber Tidak Bergerak di Propinsi DKI Jakarta  Pergub Provinsi DKI Jakarta No 75 Tahun 2005 Tentang Kawasan Dilarang Merokok  Perda Provinsi DKI Jakarta No 2 Tahun 2005 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara  Ingub Provinsi DKI No 150 Tahun 2013 Tentang Penggunaan Kendaraan Umum bagi Pejabat dan Pegawai Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta  Ingub Provinsi DKI Jakarta No 66 Tahun 2019 Tentang Pengendalian Kualitas Udara
  • 5. Parameter Pencemaran Udara 1 Sulfur dioksida (SO2) 2 Karbonmonoksida (CO) 3 Nitrogen Dioksida (NO2) 4 Partikel Debu (Suspended Particulate Matter) PM 10 5 Ozon (O3) • KEPMENLH No: KEP 45/MENLH/10/1997 tentang INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA (ISPU)
  • 6. Sumber : Kepgub Propinsi DKI No 551/2001 Lampiran I Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu SO2 1 Jam 900 µg/Nm³ 24 Jam 260 µg/Nm³ 1 Tahun 60 µg/Nm³ CO 1 Jam 26000 µg/Nm³ 24 Jam 9000µg/Nm³ NO2 1 Jam 400 µg/Nm³ 24 Jam 92.5 µg/Nm³ 1 Tahun 60 µg/Nm³ O3 1 Jam 200 µg/Nm³ 1 Tahun 30 µg/Nm³ HC 3 Jam 160 µg/Nm³ PM10 24 Jam 150 µg/Nm³ PM2.5 24 Jam 65 µg/Nm³ 1 Tahun 15 µg/Nm³
  • 7. JENIS SUMBER PENCEMAR Sumber Bergerak • Kendaraan barang • Kendaraan penumpang (bus, minibus, dll) • Kendaraan spesifik (forklift, traktor, dll) • Kendaraan pribadi, • Kendaraan dinas karyawan • Dan lain-lain Sumber Tidak Bergerak • Industri • Utilititas (Genset, Boiler, Incinerator, dll)
  • 8. KATEGORI RENTANG PENJELASAN BAIK 0 – 50 Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika SEDANG 51 – 100 Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika TIDAK SEHAT 101 - 199 Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika SANGAT TIDAK SEHAT 200 - 299 Tingkat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar BERBAHAYA 300 - lebih Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP-45/MENLH/10/1997 TENTANG INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA (ISPU)
  • 9. *Gangguan Kesehatan secara langsung, antara lain iritasi mata, iritasi hidung dan tenggorokan, sakit kepala, mual dan nyeri otot (fatigue), asma, hipersensitivitas pneumonia, flu, penyakit-penyakit virus lainnya *Gangguan Kesehatan secara tidak langsung antara lain penyakit paru, jantung dan kanker (USEPA, 2007) *Selain itu bisa berdampak pada penyakit lain seperti bronkhitis kronis, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), kanker paru, kematian Bayi Lahir Rendah (BBLR), kematian bayi usia kurang dari satu minggu, otitis media dan ISPA, tuberculosis dll
  • 10. * *Gangguan Kesehatan secara langsung, antara lain iritasi mata, iritasi hidung dan tenggorokan, sakit kepala, mual dan nyeri otot (fatigue), asma, hipersensitivitas pneumonia, flu, penyakit-penyakit virus lainnya *Gangguan Kesehatan secara tidak langsung antara lain penyakit paru, jantung dan kanker (USEPA, 2007) *Selain itu bisa berdampak pada penyakit lain seperti bronkhitis kronis, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), kanker paru, kematian Bayi Lahir Rendah (BBLR), kematian bayi usia kurang dari satu minggu, otitis media dan ISPA, tuberculosis dll
  • 11. 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Persentase Penyebab Kematian Jumlah Kematian per-tahun Persentase Penyebab Kematian pada Penduduk DKI Jakarta Tahun 2011 - 2018 Jumlah Seluruh Kematian Persentase kematian akibat Penyakit Saluran Napas Persentase kematian akibat Penyakit Endokrin Persentase kematian akibat penyakit kanker Persentase kematian akibat Penyakit Sistem Sirkulasi Sumber : Surveilans Kematian, Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta
  • 12.
  • 13.
  • 14. ( Ingub Provinsi DKI Jakarta No 66 Tahun 2019 Tentang Pengendalian Kualitas Udara ) 1. Tidak ada angkutan umum yang berusia diatas 10 tahun beroperasi dan tidak lulus Emisi 2. Peremajaan Kendaraan Umum melalui Program Jak Lingko 3. Perluasan Kebijakan Ganjil dan Genap 4. Peningkatan tarif parkir di wilayah yang terlayani angkutan umum masal 5. Memperketat Uji Emisi bagi kendaraan pribadi 6. Mendorong Peralihan ke Mode Transportasi Umum 7. Meningkatkan kenyamanan berjalan kaki melalui percepatan pembangunan fasilitas pejalan kaki
  • 15. 8. Memperketat pengendalian terhadap sumber penghasil polutan tidak bergerak 9. Pengoptimalan penghijauan pada sarana dan prasarana publik dengan mengadakan tanaman yang berdaya serap polutan tinggi dan mendorong prinsip green building 10. Merintis peralihan ke energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil 11. Pengoptimalan pengawasan pelaksanaan Pengendalian Kualitas Udara ( Ingub Provinsi DKI Jakarta No 66 Tahun 2019 Tentang Pengendalian Kualitas Udara )
  • 16.  Melengkapi persyaratan teknis, yaitu : 1) Peniadaaan tempat khusus merokok di dalam gedung 2) Pemasangan tanda dilarang merokok 3) Peniadaan asbak di dalam gedung 4) Penyediaan sarana pengaduan (nomor telpon) 5) Penyediaan petugas pengawas  Melakukan pengawasan orang merokok di dalam gedung  Melakukan pengawasan bau asap rokok di dalam gedung  Menindaklanjuti pengaduan pelanggaran KDM
  • 17. UPAYA YANG DILAKUKAN 1 Surveilans-Penyakit indikasi akibat pencemaran udara 2 Tatalaksana Penanganan Pasien yang terindikasi penyakit akibat pencemaran udara . 3 Klinik Upaya Berhenti Merokok di Puskesmas; 4 Pengawasan & Pembinaan Kawasan Dilarang Meroko (KDM) Rumah Sakit & Puskesmas 5 Penanaman pohon (penghijauan) pada lahan Kantor Dinkes, UPT, RSUD, Puskesmas 6 Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) termasuk biomarker (kerjasama dengan akademisi) 7 Pengelolaan Limbah Medis B3 tidak menggunakan incenerator tapi sudah bekerjasama dengan pihak ke 3.
  • 18. Sumber : Laporan kegiatan pemantauan Kualitas udara HBKB Maret 2019 (Sudis LH Jakarta Barat) Parameter Satuan HBKB Hari Kerja Hari Libur % Penurunan HBKB Terhadap Hari Kerja % Penurunan HBKB Terhadap Hari Libur SO2 µg/m³ 19.28 31.46 12.70 38.70 -51.78 CO mg/m³ 1.42 6.64 1.15 78.56 24.19 NO µg/m³ 39.70 138.79 7.07 71.40 -32.63 NMHC ppmC 0.19 1.95 0.16 90.48 -16.94 PM10 µg/m³ 56.48 171.51 57.62 67.07 1.99 PM2.5 µg/m³ 35.99 125.78 39.72 71.39 9.39
  • 19. No. Jenis Kendaraan Jumlah Kendaraan Lulus Tdk Lulus Lulus Tdk Lulus 1 Bensin 2062 2034 28 98,64 1,36 2 Solar 614 461 153 75,08 24,92 Jumlah Total 2676 2495 181 93,24 6,76 Sumber : Laporan Pelaksanaan Uji Emisi Kendaraan Bermotor (Sudis LH Jakarta Barat)
  • 20. GERMAS ( Gerakan Masyarakat Hidup Sehat )
  • 21. GERMAS ( Gerakan Masyarakat Hidup Sehat )
  • 22.
  • 25. Puskesmas Kec Tambora Puskesmas Kec Cengkareng
  • 28.
  • 29. * Menyusun Kajian Dan Analisa Dampak Pencemaran Udara Di Provinsi DKI Jakarta (Analisis Data Dan Spasial Dari Berbagai Aspek); * Dibentuk Tim Terpadu Pengendalian Pencemaran Udara; * Menyusun Grand Design Pengendalian Pencemaran Udara (Termasuk Kebijakan Dan RAD)
  • 30. KOTA KITE, KALAU BUKAN KITE SIAPA LAGI YANG JAGE

Editor's Notes

  1. Climate change impacts a wide-range of health outcomes. This slide illustrates the most significant climate change impacts (rising temperatures, more extreme weather, rising sea levels, and increasing carbon dioxide levels), their effect on exposures, and the subsequent health outcomes that can result from these changes in exposures.