2. Apa itu Kurikulum
Merdeka?
Kurikulum Merdeka adalah
kurikulum dengan
pembelajaran yang beragam.
Kurikulum Merdeka berfokus
pada konten-konten yang
esensial.
3. Mengapa kita memerlukan
Kurikulum Merdeka?
Berbagai studi nasional maupun
internasional menunjukkan bahwa
Indonesia telah mengalami krisis
pembelajaran yang cukup lama.
Kemendikbudristek mengembangkan
Kurikulum Merdeka sebagai bagian
penting dalam upaya memulihkan
pembelajaran.
4. Keunggulan
Kurikulum Merdeka
Lebih Sederhana dan Mendalam
Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya.
Lebih Merdeka
Guru dapat mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta
didik.
Lebih Relevan dan Interaktif
Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual
misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya.
5. Pembelajaran di
PAUD
Menekankan bermain dan belajar
Merangsang anak mulai mandiri
Rangsangan juga diberikan agar anak
menunjukkan perkembangan
Kurikulum merdeka mengedepankan
kegiatan berliterasi
6. Lanjutan
Satuan Pendidikan perlu menyediakan buku
bacaan
Guru perlu belajar menggunakan buku bacaan
Pembelajaran disarankan menggunakan
pendekatan tematik terintegrasi.
7. Bagaimana
Bentuk
Struktur
Kurikulum
SD/MI dalam
Penerapan
Kurikulum
Merdeka?
Struktur kurikulum SD/MI dibagi
menjadi 3 (tiga) Fase:
FASE A untuk Kelas I dan Kelas II
FASE B untuk Kelas III dan Kelas IV
FASE C untuk Kelas V dan Kelas VI
Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi
menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Pembelajaran intrakurikuler
2. Projek penguatan profil pelajar
Pancasila, dialokasikan sekitar 20% (dua
puluh persen) beban belajar per-tahun
8. Pembelajaran
di SD/MI
• Capaian pembelajaran di awal kelas I,
tidak menuntut siswa untuk bisa
membaca dan menulis.
• Untuk memahami lingkungan sekitar,
mata pelajaran IPA dan IPS
digabungkan sebagai mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
(IPAS).
• Integrasi computational thinking
dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika, dan IPAS.
9. • Kurikulum merdeka
juga mengubah
orientasi
pembelajaran olah
raga dan kesenian.
• Bahasa Inggris sebagai
mata pelajaran
pilihan
• Pembelajaran berbasis
projek untuk
penguatan profil
Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 2
kali dalam satu tahun
ajaran.
10. Mengapa pelajaran IPA dan IPS dijadikan satu
pada jenjang SD?
• Hal ini dikarenakan anak usia SD
cenderung melihat segala sesuatu
secara utuh dan
terpadu.
• IPAS mulai diajarkan di Fase B
(kelas III) untuk menguatkan
kesadaran peserta didik terhadap
lingkungan sekitarnya, baik dari
aspek alam maupun sosial.
12. Pembelajaran
Berbasis Proyek
• Pembelajaran berbasis proyek
mendapatkan porsi yang lebih
banyak.
• Guru perlu mempelajari
capaian pembelajaran dan
profil pelajar Pancasila.
13. SMA/MA Tidak adanya
peminatan IPA atau IPS
dan Bahasa.
Di kelas x, mapel-mapel
IPA yang tadinya
terpisah sekarang
menjadi satu mapel.
14. Kelas XI dan
XII
Di kelas ini, siswa dapat
mengikuti mapel umum dan
memilih mengikuti mata
pelajaran yang diminati dari
minimal dua kelompok mapel
yaitu kelompok mapel MIPA,
sosial humaniora, Bahasa dan
vokasi dan prakarya sesuai
dengan minat serta aplikasi
kuliah serta karirnya.
15. SMK
Pembelajaran di SMK
menyiapkan siswa untuk siap
menghadapi dunia kerja setelah
mereka lulus. Perkembangan
yang begitu cepat di dunia kerja
menuntut pembelajaran di SMK
lebih fleksibel dan adaptif
terhadap dinamika tersebut.