Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan
kepada Menteri Kesehatan (Menkes) untuk
meningkatkan pencegahan dan pengendalian zoonosis
(infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan
manusia atau sebaliknya), resistensi antimikroba, dan
keamanan pangan.
Buku saku ini membahas tentang penanganan pasien flu burung oleh apoteker, mencakup pengenalan penyakit, farmakoterapi, pencegahan, dan peran apoteker dalam memberikan pharmaceutical care seperti konseling dan penyuluhan untuk mendukung pengobatan dan pemulihan pasien.
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...Tata Naipospos
Zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Dokumen ini membahas mengenai risiko penyakit zoonosis terhadap kesehatan masyarakat dan upaya pemerintah dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons wabah penyakit zoonosis. Dokumen ini juga membahas mengenai beberapa penyakit zoonosis prioritas di Indonesia seperti avian influenza, rabies, anthrax, dan tantangan yang dihadapi untuk menanggulangi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan
kepada Menteri Kesehatan (Menkes) untuk
meningkatkan pencegahan dan pengendalian zoonosis
(infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan
manusia atau sebaliknya), resistensi antimikroba, dan
keamanan pangan.
Buku saku ini membahas tentang penanganan pasien flu burung oleh apoteker, mencakup pengenalan penyakit, farmakoterapi, pencegahan, dan peran apoteker dalam memberikan pharmaceutical care seperti konseling dan penyuluhan untuk mendukung pengobatan dan pemulihan pasien.
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...Tata Naipospos
Zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Dokumen ini membahas mengenai risiko penyakit zoonosis terhadap kesehatan masyarakat dan upaya pemerintah dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons wabah penyakit zoonosis. Dokumen ini juga membahas mengenai beberapa penyakit zoonosis prioritas di Indonesia seperti avian influenza, rabies, anthrax, dan tantangan yang dihadapi untuk menanggulangi
Ada 3 faktor penyebab penyakit HIV/AIDS yaitu:
1. Host adalah manusia, dengan rentan khususnya remaja dan perempuan.
2. Agen penyebab adalah virus HIV.
3. Lingkungan sosial dan budaya yang mendukung gaya hidup promiskuitas berisiko tinggi menularnya HIV.
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang zoonosis, hewan, dan lingkungan dalam rangka mencegah pandemi berikutnya. Dokumen menjelaskan hubungan antara perubahan ekosistem dengan munculnya zoonosis baru, serta bagaimana kegiatan manusia seperti deforestasi dan perdagangan satwa liar dapat meningkatkan risiko pandemi. Dokumen juga menyoroti peran kelelawar sebagai reservoir virus dan bagaimana perubahan lingkungan dapat memfas
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Prevalensi kasus malaria di Indonesia masih tinggi terutama di wilayah Indonesia Timur.
2) Kepulauan Seribu telah dinyatakan bebas malaria setelah berhasil mengendalikan kejadian luar biasa malaria pada tahun 2001.
3) Dokumen juga membahas konsep epidemiologi penyakit menular seperti sporadik, endemik, epidemik dan pandemik.
Dokumen tersebut membahas tentang endemi, yaitu penyakit atau agen penular yang tetap hadir di suatu wilayah geografis tertentu. Dibahas pula faktor risiko, ciri-ciri, dan contoh kasus endemi seperti cacar, malaria, dan filariasis. Endemi dapat dicegah dengan mengenali sumber penyakit, menjaga kebersihan, dan melakukan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat.
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi kesehatan lainnya pada populasi untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan. Dokumen ini menjelaskan konsep sehat dan sakit menurut WHO dan undang-undang Indonesia serta konsep triad epidemiologi yang terdiri atas agen, pejamu, dan lingkungan yang saling berhubungan untuk menyebabkan ketidakseimbangan kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan kar
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi penyakit menular dan non menular. Menguraikan konsep penyakit epidemik, endemik, penyakit menular dan non menular, rantai infeksi, investigasi dan pengendalian penyakit, serta pemberantasan penyakit.
Aspek Legalitas Internasional dan Nasional Notifiable Diseases - Ditkeswan-AI...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas aspek hukum internasional dan nasional terkait penyakit hewan yang wajib dilaporkan. OIE mewajibkan negara anggota untuk melaporkan penyakit-penyakit tertentu sesuai daftarnya, dan Indonesia menetapkan peraturan terkait penyakit menular pada hewan dan manusia yang harus dilaporkan ke otoritas.
Dokumen tersebut membahas dasar-dasar epidemiologi kesehatan, termasuk sejarah, pengertian, tujuan, peran dan fungsi epidemiologi kesehatan, konsep pendekatan epidemiologi, dan berbagai ukuran epidemiologi seperti insidens rate, prevalens rate, dan lainnya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang gambaran pemberian obat cacing pada anak usia 3-6 tahun di TK Hasanah Kota Pekanbaru tahun 2018.
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyakit cacingan, pemberian obat cacing, dan kepatuhan ibu memberikan obat cacing pada anak.
3. Studi awal menunjukkan 3 dari 5 anak pernah mengalami cacing
Ada 3 faktor penyebab penyakit HIV/AIDS yaitu:
1. Host adalah manusia, dengan rentan khususnya remaja dan perempuan.
2. Agen penyebab adalah virus HIV.
3. Lingkungan sosial dan budaya yang mendukung gaya hidup promiskuitas berisiko tinggi menularnya HIV.
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang zoonosis, hewan, dan lingkungan dalam rangka mencegah pandemi berikutnya. Dokumen menjelaskan hubungan antara perubahan ekosistem dengan munculnya zoonosis baru, serta bagaimana kegiatan manusia seperti deforestasi dan perdagangan satwa liar dapat meningkatkan risiko pandemi. Dokumen juga menyoroti peran kelelawar sebagai reservoir virus dan bagaimana perubahan lingkungan dapat memfas
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Prevalensi kasus malaria di Indonesia masih tinggi terutama di wilayah Indonesia Timur.
2) Kepulauan Seribu telah dinyatakan bebas malaria setelah berhasil mengendalikan kejadian luar biasa malaria pada tahun 2001.
3) Dokumen juga membahas konsep epidemiologi penyakit menular seperti sporadik, endemik, epidemik dan pandemik.
Dokumen tersebut membahas tentang endemi, yaitu penyakit atau agen penular yang tetap hadir di suatu wilayah geografis tertentu. Dibahas pula faktor risiko, ciri-ciri, dan contoh kasus endemi seperti cacar, malaria, dan filariasis. Endemi dapat dicegah dengan mengenali sumber penyakit, menjaga kebersihan, dan melakukan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat.
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan kejadian penyakit dan kondisi kesehatan lainnya pada populasi untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan. Dokumen ini menjelaskan konsep sehat dan sakit menurut WHO dan undang-undang Indonesia serta konsep triad epidemiologi yang terdiri atas agen, pejamu, dan lingkungan yang saling berhubungan untuk menyebabkan ketidakseimbangan kesehatan. Dokumen ini juga menjelaskan kar
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi penyakit menular dan non menular. Menguraikan konsep penyakit epidemik, endemik, penyakit menular dan non menular, rantai infeksi, investigasi dan pengendalian penyakit, serta pemberantasan penyakit.
Aspek Legalitas Internasional dan Nasional Notifiable Diseases - Ditkeswan-AI...Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas aspek hukum internasional dan nasional terkait penyakit hewan yang wajib dilaporkan. OIE mewajibkan negara anggota untuk melaporkan penyakit-penyakit tertentu sesuai daftarnya, dan Indonesia menetapkan peraturan terkait penyakit menular pada hewan dan manusia yang harus dilaporkan ke otoritas.
Dokumen tersebut membahas dasar-dasar epidemiologi kesehatan, termasuk sejarah, pengertian, tujuan, peran dan fungsi epidemiologi kesehatan, konsep pendekatan epidemiologi, dan berbagai ukuran epidemiologi seperti insidens rate, prevalens rate, dan lainnya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang gambaran pemberian obat cacing pada anak usia 3-6 tahun di TK Hasanah Kota Pekanbaru tahun 2018.
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyakit cacingan, pemberian obat cacing, dan kepatuhan ibu memberikan obat cacing pada anak.
3. Studi awal menunjukkan 3 dari 5 anak pernah mengalami cacing
PERTEMUAN 2_FARMAKOLOGI_JENIS DAN BENTUK OBAT.pptx
ZOONOSIS.pptx
1. EPIDEMIOLOGY OF ZOONOSES
P E N G A N TA R K U L I A H
P E M I N A T A N E P I D E M I O L O G I
P R O D I K E S E H A T A N M A S Y A R A K A T
S E M E S T E R G A N J I L 2 0 2 0 / 2 0 2 1
2. Pengantar
• Interaksi manusia dengan hewan
memberikan risiko bagi terjadinya
penyakit yang merugikan manusia.
Penyakit zoonosis sangat berhubungan
dengan interaksi-interaksi tersebut.
• Indonesia memiliki beragam jenis hewan
yang beberapa diantaranya telah
dilaporkan memberikan pengaruh
negatif (merugikan) manusia akibat
interaksi tersebut.
3. Dampak langsung berhubungan dengan
manusia dan kesehatan masyarakat,
mulai dari dampak penyakit akut hingga
kronis, serta mulai dari tingkat mortalitas
rendah hingga tinggi.
Dampak tidak langsung berkaitan
dengan perekonomian rakyat dan
keamanan nasional.
Dampak
4. • Mempelajari dan memahami epidemiologi kejadian
penyakit zoonosis, diperlukan dalam upaya melakukan
pencegahan dan pemberantasannya.
• Profesi Kesehatan Masyarakat diharapkan mampu
melakukan tindakan promotif, preventif untuk mencegah
timbulnya penyakit yang berbasis hewan tersebut
dengan mengkaitkannya pada faktor risikonya.
• Mata kuliah ini juga membahas tentang patogenesis,
diagnosis, perawatan, pengobatan, dan epidemiologi
pada penyakit zoonosis seperti Rabies, antraks,
toxoplasmosis, Taeniasis, dan lainnya.
5. Mahasiswa mampu memahami konsep dan dasar-
dasar penyakit berbasis hewan (Zoonosis) yang
meliputi (konsep, teori, peranan, elemen-elemen, dan
jenis penyakit Zoonosis). Peran tenaga kesehatan
termasuk peran kesehatan masyarakat dalam tindakan
promotif, preventif, dan rehabilitatif pada penyakit
zoonosis.
6. A zoonosis is any disease or infection that is naturally
transmissible from vertebrate animals to humans.
Animals thus play an essential role in maintaining
zoonotic infections in nature. Zoonoses may be
bacterial, viral, or parasitic, or may involve
unconventional agents (komisi ahli WHO, 1982).
Anthropozoonosis adalah penyakit-penyakit pada
manusia yang dapat ditularkan dan berkembang pada
tubuh hewan
Zooanthroponosis adalah penyakit-penyakit yang
berasal dari hewan dan dapat menular pada manusia
7. WHO (2008): Zoonosis adalah suatu penyakit dan
infeksi yang ditularkan secara alami antara hewan
vertebrata dan manusia. Penyebabnya bisa bakteri,
virus, jamur atau penyebab penyakit menular lainnya
UU No.18 tahun 2009
tentang Peternakan & Kesehatan Hewan: Zoonosis
adalah penyakit yang menular dari hewan ke manusia
atau sebaliknya
Perpres No.30 tahun 2011 tentang Pengendalian
Zoonosis: Zoonosis adalah penyakit yang dapat
menular dari hewan kepada manusia atau sebaliknya.
8. Di dunia, WHO ada lebih dari 200 penyakit zoonosis yang
bersumber dari berbagai jenis hewan dan satwa liar.
Sebagian besar diketahui telah berjangkit di Indonesia,
diantaranya SARS, H1N1, cysticercosis, taeniasis,
salmonellosis, Rabies, toxoplasmosis, anthrax, ensefalitis
jepang, avian infulenza, dan lain-lain merupakan contoh
penyakit zoonosis yang berdampak serius di Indonesia.
Belum lagi penyakit-penyakit zoonotik lainnya yang belum
ada di Indonesia, akan tetapi perlu diwaspadai
kemungkinan masuknya ke wilayah negeri ini
seperti H7N9, Nipah/Hendra, Rift Valley Fever, MERS-
CoV, West Nile, Ebola, dlsb.
9. Examples are avian influenza, Bovine Spongiform
Encephalitis (BSE) and the Nipah virus. Some of the
"lingering" zoonoses are re-emerging in some regions,
although they seem to attract less public awareness.
Brucellosis, dog rabies and parasitic diseases such as
cysticercosis/taeniasis and echinococcosis/hydatidosis
for example.
(http://www.who.int/zoonoses/emerging_zoonoses/e
n/)
10. YOGYAKARTA - Sekira 60 persen hewan peliharaan dan
hewan liar merupakan sumber munculnya penyakit
zoonotik yang menyerang manusia.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM
Bambang Sumiarto, penyakit zoonotik yang menyerang
hewan dan berpotensi menular ke manusia persentasenya
cukup tinggi, hingga 87 persen.
"Hewan apa saja bisa kucing, kera dan sebagainya.
Jumlahnya mencapai 60 persen yang berasal dari hewan
peliharaan dan hewan liar," kata Bambang di kampus FKH
UGM, Yogyakarta, Senin (3/8/2009)
11. Bambang menjelaskan bahwa penyakit zoonotik bisa
disebabkan akibat munculnya virus maupun bakteri.
Keduanya jika muncul dan menular ke manusia sama-sama
berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu gerakan hidup bersih,
sehat dengan rajin cuci tangan oleh pemerintah
merupakan salah satu langkah tepat untuk meminimalkan
munculnya penyakit zoonotik ini.
"50 persen penyakit zoonotik asalnya dari bakteri. Tapi
baik virus seperti flu burung atau babi dengan bakteri
sama-sama berbahaya," jelasnya.
20. Konsep dasar zoonosis
Konsep dasar spillover
Spillover beberapa penyakit virus
Peraturan terkait pengendalian zoonosis
Konsep dasar One Health
Zoonosis Virus I (Rabies)
POKOK BAHASAN AWAL SEMESTER (BAHAN UTS)
21. Zoonosis Virus II (Flu Burung)
Zoonosis Bakteri I (Antraks)
Zoonosis Bakteri II (Leptospirosis)
Zoonosis Bakteri III (Food Poisoning)
Zoonosis Parasit I (Taeniasis)
Zoonosis Parasit II (Zoonotic Filaria)
Zoonosis Parasit III (Toxoplasmosis)
POKOK BAHASAN AKHIR SEMESTER