SlideShare a Scribd company logo
i
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA
KABUPATEN MUNA
TAHUN 2016
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh:
Wiwin Winarsih
PSW.B.2013.0103
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2016
i
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA
KABUPATEN MUNA
TAHUN 2016
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh:
Wiwin Winarsih
PSW.B.2013.0103
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2016
i
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA
KABUPATEN MUNA
TAHUN 2016
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh:
Wiwin Winarsih
PSW.B.2013.0103
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2016
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Raha
Kabupaten Muna
Tahun 2016
Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes Yanti, SST
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Raha
Kabupaten Muna
Tahun 2016
Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes Yanti, SST
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Raha
Kabupaten Muna
Tahun 2016
Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes Yanti, SST
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. La Ode Muhlisi, A. Kep.,M. Kes (.............................................)
2. L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes (.............................................)
3. Yanti, SST (.............................................)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes Yanti, SST
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. La Ode Muhlisi, A. Kep.,M. Kes (.............................................)
2. L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes (.............................................)
3. Yanti, SST (.............................................)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes Yanti, SST
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. La Ode Muhlisi, A. Kep.,M. Kes (.............................................)
2. L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes (.............................................)
3. Yanti, SST (.............................................)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes Yanti, SST
Mengetahui,
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
iv
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI :
Nama : Wiwin Winarsih
NIM : 2013.IB.0101
Tempat / Tanggal Lahir : Raha. 10 November 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Muna / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jln. Lumba-Lumba
B. PENDIDIKAN :
Taman Kanak-Kanak : TK Dharma Wanita
SD : SD Negeri 26 Katobu 2001 – 2007
SMP : SMP Negeri 2 Raha 2007 – 2010
SMA : SMA Negeri 1 Raha 2010 – 2013
Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya
tahun 2016.
v
KATA PENGANTAR
AAssssaallaammuu’’aallaaiikkuumm WWaarroohhmmaattuulllloohhii WWaabbaarrookkaattuuhh
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang
Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016.
Karya Tulis Ilmiah ini di susun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha.
Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis
hanturkan kepada Bapak L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes selaku pembimbing I
dan Ibu Yanti, SST selaku pembimbing II atas kesediaanya baik berupa waktu,
bimbingan, motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan baik moril maupun
materil yang sangat berharga bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan
Sowite Kabupaten Muna, sekaligus Penguji Karya Tulis Ilmiah.
2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan
Paramata Raha.
3. Bapak Alias Hamka, S.Pd., M.pd Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Raha
yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam penelitian ini.
vi
4. Seluruh responden yang bersedia bekerja sama dengan penulis selama
melaksanakan penelitian.
5. Seluruh jajaran Dosen dan Staff Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha
atas segala bantuan yang diberikan.
6. Orang tuaku Ayahanda La Haida dan Ibunda Muliana Haku yang paling
kucintai dan kubanggakan, yang telah memberikan segala dukungan baik moril
maupun material serta doa restu dan kasih sayangnya yang tidak pernah putus
selama mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha hingga
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah SWT tetap menjaga orang-
orang yang paling kucintai dalam balutan rahmat dan hidayah-Nya.
7. Seluruh saudaraku (Weldi Susanto, Widya Ningsih, dan Wulan Sri Lestari)
yang kusayangi yang telah memberikan doa dan motivasi selama mengikuti
Pendidikan di Akademi Kebianan Paramata Raha hingga penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini
8. La Ode Herlin, yang telah memberikan segala dukungan dan doa serta
memberi warna dihidupku baik suka dan duka.
9. Sahabat-sahabatku terutama kepada, La Ode Umar, S.Hut, Asni, Ilawati,
Isnawati, Siti Andriani, Rahma Ningsih, Fitrahmawati, Fitriani, Ayu Fitriani,
widy Aftania, Yensi, Arsan, S.Kep serta yang pernah menjadi temanku,
terimakasih telah memberi warna dalam persahabatan selama ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata sempurna
baik dari segi materi maupun penulisanya, sepata kata “Bagi Dialah yang dapat
melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan dan pikirkan, Seperti
vii
yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam diri kita”. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Karya
Tulis Ilmiah ini.
Semoga Allah SWT, memberikan imbalan yang setimpal atas segala
kebaikan dalam mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini.
Wassalamu `alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Raha, Juli 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................... i
Lembar Persetujuan ............................................................................... ii
Lembar Pengesahan ................................................................................ iii
Riwayat Hidup ....................................................................................... iv
Kata Pengantar ........................................................................................ v
Daftar Isi ................................................................................................ viii
Daftar Tabel ........................................................................................... x
Daftar Lampiran .................................................................................... xi
Intisari .................................................................................................... xii
Bab I Pendahuluan ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3
D. Manfaaat Penelitian ................................................................ 4
Bab II Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6
A. Telaah Pustaka ...................................................................... 6
1. Tujuan Umum tentang Menarche ................................... 6
a. Pengertian menarche ............................................... 6
b. Fisiologi menarche ................................................... 6
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi menarche ......... 7
d. Tanda yang menyertai menarche ............................. 8
e. Reaksi remaja wanita terhadap menarche ................ 8
2. Tujuan Umum tentang Remaja ...................................... 9
a. Pengertian Remaja ................................................... 9
b. Perubahan Fisik Masa Remaja ................................. 10
c. Perubahan Psikologis Masa Remaja ......................... 11
3. Tujuan Umum tentang Pengetahuan ............................... 12
a. Pengertian Pengetahuan ........................................... 12
b. Tingkat Pengetahuan ................................................ 12
ix
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan ..... 14
d. Pengukuran Pengetahuan .......................................... 15
e. Sumber Pengetahuan ............................................... 16
B. Landasan Teori ...................................................................... 18
1. Menarche ....................................................................... 18
2. Pengukuran Pengetahuan ................................................ 18
C. Kerangka Konsep ................................................................. 19
D. Pertanyaan Penelitian ............................................................ 20
Bab III Metode Penelitian .................................................................... 21
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................... 21
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 21
C. Subyek Penelitian .............................................................. 21
D. Identifikasi Variabel Penelitian .......................................... 22
E. Variabel dan Definisi Operasional ..................................... 22
F. Instrumen Penelitian .......................................................... 23
G. Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 23
H. Jalanya Penelitian .............................................................. 26
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................ 27
A. Hasil Penelitian ................................................................... 27
1. Gambaran umum lokasi ................................................. 27
2. Karateristik Responden .................................................. 28
3. Nilai Mean dan Standar Deviasi ................................... 30
4. Tingkat pengetahuan Remaja Putri kelas VII ................. 31
B. Pembahasan ........................................................................ 32
Bab V Kesimpulan dan Saran ............................................................... 35
A. Kesimpulan ...................................................................... 35
B. Saran ................................................................................ 36
Daftar Pustaka
Lampiran – Lampiran
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel ................................................. 22
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana SMP Negeri 2 Raha
Kabupaten Muna Tahun 2016 ................................................ 27
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jumlah Murid kelas VII di SMP Negeri
2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 ..................................
28
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jumlah kejadian Menarche pada
Remaja Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten
Muna Tahun 2016 ..................................................................
29
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Umur Remaja Putri yang belum
mengalami menarche Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha
Tahun 2016 ............................................................................. 29
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Status Pekerjaan Orang Tua Remaja
Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Tahun 2016 ............... 30
Tabel 7. Mean dan Standar Deviasi Tingkat Pengetahuan Remaja
Putri tentang Penatalaksanaan Menarche ............................... 31
Tabel 8. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri dalam Penatalaksanaan
Menarche di SMPN 2 Raha Tahun 2016 ................................ 31
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pernyataan Menjadi Responden
Lampiran 2 Kuisioner Penelitian
Lampiran 3 Lembar Hasil Penelitian (Cek list)
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 5 Pernyataan
Lampiran 6 Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi
Lampiran 7 Lembar Konsul
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian
xii
INTISARI
Wiwin Winarsih (PSW.IB.2013.0101) “ Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
tentang Penatalaksanaan Menarche di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Raha Kabupaten Muna Tahun 2016”. Dibawah bimbingan L.A Sukarna
Parsan dan Yanti.
Latar belakang : Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya
perubahan fisik dan psikis, yakni suatu periode masa pematangan organ
reproduksi manusia. Hal ini menandakan bahwa anak tersebut sudah memasuki
tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya. Seiring dengan perkembangan
biologis pada umumnya, maka pada usia tertentu seseorang mendapatkan
menstruasi pertama (Sukarni dan Wahyu). Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan pada tanggal 02 Juli 2016 di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna
Tahun 2016 terdapat 96 siswi kelas VII yang belum mengalami menarche. Hasil
Studi pendahuluan yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar remaja
putri di SMP Negeri 2 Raha belum mengetahui tentang penatalaksanan menarche.
Metode penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan
rancangan study kasus.
Hasil penelitian : Hasil penelitian terhadap 96 siswi kelas VII tentang
Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna
menunjukkan bahwa remaja putri dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 10
orang (10,4%), remaja putri dengan tingkat pengetahun cukup sebanyak 72 orang
(75%), sedangkan remaja putri dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 14
orang (14,6%).
Kesimpulan : Sebagian besar remaja putri di SMP Negeri 2 Raha memiliki
tingkat pengetahuan cukup, selain itu ada beberapa orang yang memiliki tingkat
pengetahuan baik dan kurang.
Kata kunci : Menarche, Pengetahuan, Remaja Putri
Daftar Pustaka: 10 Kepustakaan (2007-2016)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja atau “adolescentia” yang berarti remaja yang mengalami
kematangan fisik, emosi, mental dan sosial. Masa remaja ialah masa berintegrasi
dengan masyarakat dewasa, usia dimana individu tidak lagi merasa dibawah
tingkatan orang dewasa, akan tetapi sudah dalam tingkatan yang sama. Seseorang
dikatakan sudah memasuki masa remaja yaitu remaja yang berada dalam usia
antara 16 dan 17 tahun (Pieter & Lubis, 2011).
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10 sampai 19 tahun (Aryani,
2010) menurut Depkes RI, 10 sampai 19 tahun dan belum kawin, menurut
BKKBN, 10 sampai 19 tahun. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai
oleh adanya perubahan fisik dan psikis, yakni suatu periode masa pematangan
organ reproduksi manusia (Widyastuti, 2009).
Menurut Pearce (1999) menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi
pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11
sampai 14 tahun. Perubahan penting terjadi pada masa si gadis menjadi matang
jiwa dan raganya melalui masa remaja wanita dewasa. Hal ini menandakan bahwa
anak tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya.
Seiring dengan perkembangan biologis pada umumnya, maka pada usia tertentu
seseorang mendapatkan menstruasi pertama (menarche). Dalam masa kanak-
kanak ovarium dikatakan masih dalam keadaan istirahat, belum menunaikan
faalnya dengan baik. Setelah masa pubertas maka terjadi perubahan-perubahan
1
2
ovarium yang mengakibatkan perubahan besar pada seluruh tubuh wanita
(Sukarni & Wahyu, 2013).
Di Amerika Serikat, sekitar 95% wanita remaja mempunyai tanda-tanda
pubertas dengan menarche pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun
yang diiringi dengan pertumbuhan fisik saat menarche. Di Maharashtra, India
rata-rata usia menarche pada anak perempuan adalah 12,5 tahun. 24,92 %
menarche dini (10-11 tahun), 64,77% menarche ideal (12-13 tahun) dan 10,30%
menarche terlambat (14-15 tahun). Di indonesia dan negara-negara Asia
Tenggara, seorang wanita remaja mendapat menarche rata-rata pada usia 12 tahun
dan ada juga yang baru berusia 8 tahun sudah memulai siklus haid namun jumlah
ini sedikit sekali. Usia paling lama mendapat menarche adalah 16 tahun. Usia
mendapat menarche tidak pasti atau bervariasi, akan tetapi terdapat
kecenderungan bahwa dari tahun ke tahun wanita remaja mendapat haid pertama
pada usia yang lebih muda (Lestari, 2011).
Pendidikan seputar menstruasi mempengaruhi kesiapan anak perempuan
menjelang remaja untuk menghadapi menarche. Oleh karena itu, pendidikan
seputar menstruasi disarankan untuk diterapkan bagi anak remaja perempuan yang
belum mengalami menstruasi sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan
kesiapan menghadapi menarche. Selanjutnya jika individu tahu hal apa saja yang
harus dilakukan pada saat mengalami kondisi yang sama, misalnya bagaimana
cara mengatasi keluarnya darah menstruasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu,
bagaimana cara memakai dan mencuci pembalut serta bagaimana cara perawatan
3
diri pada saat menstruasi, maka dapat diharapkan individu berperilaku higienis
ketika mengalami menstruasi (Indriastuti, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan melakukan
wawancara singkat kepada 10 remaja putri siswi kelas VII di SMP Negeri 2 Raha
menunjukan bahwa sebagian besar (8 orang) remaja putri belum mengetahui
tentang tatacara penatalaksanaan menarche, sedangkan selebihnya (2 orang)
menyatakan tidak tahu atau ragu-ragu.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis merasa
tertarik untuk meneliti tentang “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang
Penatalaksanaan Menarche di SMP Negri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pendahuluan, maka dirumuskan masalah sebagai
berikut :“Bagaimana tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan
Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan
Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016.
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan
Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 pada
tingkat pengetahuan baik.
b. Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan
Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 pada
tingkat pengetahuan cukup.
c. Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan
Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 pada
tingkat pengetahuan kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan jendela
pengetahuan tentang penatalaksanaan menarche dan memberi sumbang pikiran
bagi peneliti serupa dikemudian hari dan dijadikan sebagai dasar penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Institusi
Sebagai tambahan ilmu dan referensi bagi mahasiswi kebidanan
serta sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian yang akan datang
khususnya tentang penatalaksanaan menarche.
5
b. Manfaat bagi Profesi Kebidanan
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap
pengembangan ilmu kebidanan serta merupakan masukan informasi yang
berharga bagi profesi bidan dalam menyusun program pemberian
pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan menarche.
c. Manfaat bagi Peneliti
Sebagai pengalaman berharga sekaligus bahan pengetahuan bagi
peneliti tentang permasalahan yang dialami remaja awal, khususnya
tingkat pengetahuan tentang penatalaksanaan menarche.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Tujuan Umum tentang Menarche
a. Pengertian Menarche.
Menarche adalah haid yang tejadi pertama kali, merupakan ciri khas
kedewasaan wanita yang sehat dan tidak hamil (Intan, dkk, 2011).
Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam
rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa
pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah perdarahan
periodik dan siklik dari uterus disertai pengelupasan (deskuamasi)
endometrium. Menarche merupakan suatu tanda awal adanya perubahan
lain seperti pertubuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah pubis dan
aksila, serta distribusi lemak pada daerah pinggul (Sukarni dan Wahyu,
2013).
b. Fisiologi Menarche.
Fisiologi menarche diantaranya, meliputi :
1) Peningkatan pelepasan follicle stimulating hormone (FSH) dan
luteinizing hormone (LH) dari kelenjar hipofisis.
2) Pengenalan dan respon ovarium terhadap gonadrotopin sehingga
memungkinkan terjadinya produksi steroid ovarium (estrogen dan
progesteron).
3) Terbentuknya peraturan umpan balik positif pada kelenjar hipotalamus
dan hipofisis oleh estrogen (Huffner dan Schust, 2008).
6
7
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Menarche.
Beberapa faktor yang mempengaruhi menarche antara lain :
1) Aspek Psikologi yang menyatakan bahwa menarche merupakan bagian
dari masa pubertas. Menarche merupakan suatu proses yang melibatkan
sistem anatomi dan fisiologi dari proses pubertas yaitu sebagai berikut :
a) Diskresikanya hormon estrogen oleh ovarium yang distimulasi oleh
hormon ptuitari.
b) Hormon estrogen menstimulasi pertumbuhan uterus.
c) Fluktuasi tingkat hormon yang dapat menghasilkan perubahan suplai
darah yang adekuat ke bagian endometrium.
d) Kematian beberapa jaringan endometrium dari hormon ini dan adanya
peningkatan fluktuasi suplai darah ke desidua.
2) Menarche dan Kesuburan
Pada sebagian besar wanita, menarche bukanlah sebagai tanda
terjadinya ovulasi. Secara tidak teratur menstruasi terjadi selama 1-2
tahun sebelum terjadi ovulasi yang teratur. Adanya ovulasi yang teratur
menandakan interval yang konsisten dari lamanya menstruasi dan
perkiraan waktu datangnya kembali untuk mengukur tingkat kesuburan
seorang wanita.
3) Pengaruh waktu terjadinya Menarche
Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah
perkembangan payudara. Namun akhir-akhir ini menarche terjadi pada
8
usia yang lebih muda dan tegantung dari pertumbuhan individu tersebut,
diet dan tingkat kesehatanya.
4) Menarche dan lingkungan sosial
Lingkungan sosial berpengaruh terhadap waktu terjadinya
menarche. Lingkungan keluarga yang harmonis dan adanya keluarga
besar yang baik dan dapat mencegah terjadinya menarche dini sedangkan
anak yang tinggal di tengah-tengah keluarga yang tidak harmonis dapat
mengakibatkan terjadiya menarche dini.
5) Umur menarche dan status sosial ekonomi
Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial ekonomi sedang
sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan. Orang yang non-
vegetarian menarchenya lebih awal dari pada yang vegetarian.
d. Tanda yang menyertai Menarche
Beberapa yang menyertai menarche antara lain :
1) Rasa tidak nyaman
2) Sakit kepala
3) Pegal-pegal di kaki dan pinggang untuk beberapa jam
4) Kram perut dan sakit perut
5) Perasaan suntuk, marah dan sedih (Erna, 2008).
e. Reaksi Remaja Wanita terhadap Menarche.
Reaksi remaja wanita terhadap datangnya haid pertama (menarche)
terbagi menjadi 2, yaitu :
9
1) Reaksi negatif, yaitu seorang remaja wanita ketika dirinya memandang
kurang baik terhadap munculnya menstruasi pertama yang mengalami
keluhan-keluhan fisiologis maupun kondisi psikologis yang tidak stabil.
2) Reaksi positif, yaitu individu yang mampu memahami, menghargai, dan
menerima adanya menstruasi pertama sebagai tanda kedewasaan seorang
wanita. Ditandai dengan konsep diri (self concept) yang positif, yakni
memiliki kemampuan untuk melihat gambaran diri mengenai kelebihan
dan kekurangan diri sendiri sehingga mereka mampu mengevaluasi diri
(self awareness) (Mansur dan budiarti, 2014).
2. Tujuan Umum tentang Remaja
a. Pengertian Remaja.
Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa yakni
terjadi pertumbuhan fisik, mental dan emosional yang sangat cepat
(Intan,dkk, 2011).
Seseorang dikatakan sudah memasuki masa remaja yaitu remaja
yang berada dalam usia antara 16 dan 17 tahun. Periode perkembangan ini
akan berakhir pada usia 21 tahun. Seseorang disebut remaja apabila
perkembangan dan pertumbuhanya telah mengarah kepada kematangan
seksual dengan memantapkan identitas dirinya sebagai individu yang
terpisah dari keluarganya, Persiapan diri menghadapi tugas-tugas
perkembangan berikutnya, persiapan dalam menentukan masa depanya, dan
akan berakhir pada saat mencapai usia matang secara hukum.
(Pieter dan Lubis ,2011).
10
b. Perubahan Fisik masa Remaja.
Ciri-ciri perubahan fisik remaja terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
1) Ciri- ciri kelamin primer
a. Mulai berfungsinya organ reproduksi
Organ reproduksi pada laki-laki (testis) mulai berfungsi
menghasilkan hormon testosteron. Testosteron berfungsi untuk
merangsang testis untuk menghasilkan sperma. Organ reproduksi
perempuan (ovarium) mulai memproduksi hormon estrogen dan
progesteron. Hormon ini mempengaruhi perkembangan organ
reproduksi perempuan. Selain itu juga mempengaruhi ovulasi. Yaitu
pematangan sel telur dan pelepasan sel dari ovarium.
b. Laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami
menstruasi. Produksi sperma yang meningkat pada anak laki-laki
terjadi mimpi basah. Mimpi basah pertama dapat menjadikan tanda
bahwa seorang laki-laki telah aqil balik sedangkan organ reproduksi
pada anak perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi dan
indung telur (ovarium) pada perempuan mulai aktif dan mampu
menghasilkan sel telur (ovarium).
2) Ciri-ciri kelamin sekunder
Ciri-ciri kelamin sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada
anak laki-laki dan perempuan. Ciri-ciri kelamin sekunder pada
perempuan, antara lain payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut
di ketiak dan disekitar alat kelamin, serta membesarnya panggul
11
sedangkan ciri-ciri kelamin sekunder anak laki-laki adalah tumbuhnya
kumis dan jambang, tumbuhnya rambut ketiak dan disekitar alat
kelamin, serta dada menjadi lebih bidang ( Proverawati dan Misaroh,
2009).
c. Perubahan Psikologis Masa Remaja.
1) Perubahan Kemampuan Intelektual
Pesatnya perkembangan kemampuan intelektual remaja akan
terjadi pada saat usia 11 hingga 15 tahun. Biasanya mereka terdorong
memahami dunia luar, mengembangkan, ataupun mengorganisasikan
ide-idenya. Bukti pesatnya perkembangan kognitif remaja ditunjukan
dengan perubahan mental, seperti belajar, daya ingat, menalar, berpikir,
dan bahasa. Kini perkembangan intelektual dari remaja telah memasuki
tahap formal operasional, yaitu tahap berpikir abstrak, independen,
fleksibel, berpikir logis, dan mampu memprediksi masalah.
2) Perubahan emosi
Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi kanak-
kanak. Perbedaanya hanya terletak pada rangsangan yang bisa
mengakibatkan emosi. Dampak perubahan emosi yang labil
mengakibatkan minimnya kemampuan remaja untuk menguasai dan
mengontrol emosi. Remaja dikatakan matang secara emosi, jika mampu
menguasai dan mengontrol emosi, mengungkap emosi dengan cara-cara
yang lebih dapat diterima, kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi
12
secara emosi, bereaksi dengan berpikir, emosi lebih stabil dan tidak
berubah-ubah.
3) Perubahan minat
Meskipun banyaknya minat selama periode remaja, namun tidak
semua minat harus dimilki oleh remaja, karena hal ini sangat tergantung
dengan karateristik dengan kebutuhan remaja itu sendiri. Ada beberapa
minat tertentu yang menjadi minat universal pada remaja. Bentuk
kesamaan minat remaja tersebut seperti minat sosial, rekreasi, prestasi,
pekerjaan, dan minat seks dan prilaku seks (Pieter dan Lubis ,2011).
3. Tujuan Umum tentang Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan.
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif, merupakan domain
yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkat Pengetahuan.
Terdapat 6 tingkat domain kognitif pengetahuan, yaitu :
13
1) Know (Tahu)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah di
pelajari sebelumnya. Termaksud dalam pengetahuan ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap sesutu yang spsifik dari seluruh
bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima.
2) Comprehension (Memahami)
Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan tentang
objek, yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi yang
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3) Application (Aplikasi)
Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya (riil). Aplikasi di sini
dapat diartikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
lain sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4) Analysis (Analisa)
Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih ada
kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata-kata kerja.
14
5) Synthesis (Sintesis)
Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6) Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk penelitian
terhadap suatu objek. Penilain-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria
yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-krieria yang telah ada
(Notoatmodjo, 2010).
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.
Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yaitu :
1) Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan
sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Tingkat
pendidikan menunjukan korelasi positif dengan terjadinya perubahan
positif yang meningkat dengan demikian pengetahuan juga meningkat.
Pembagian pedidikan menurut Depdiknas yaitu pendidikan dasar (SD.
SMP), menengah (SMK, MA, MAK), tinggi (Akademi,PT).
2) Informasi
Seorang mempunyai informasi yang lebih banyak akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
15
3) Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi
kebutuhan meliputi sikap dan kepercayaan.
4) Pengalaman
Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah
pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.
5) Social Ekonomi
Tingkat pengetahuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Semakin tinggi tingkat ekonomi akan menambah pengetahuan.
6) Umur
Jumlah tahun yang dilalui ibu sejak kelahiranya hingga ulang
tahun terakhir (Notoatmodjo, 2010).
d. Pengukuran Pengetahuan.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan diatas (Notoatmodjo,
2010).
Dari data tetang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat
dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kurang.
Ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif yaitu menggunakan rata-
rata (mean) dan simpangan baku (Standar Deviation).
1) Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
16
2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD≤ ≤ mean + 1 SD
3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
(Riwidikdo, 2013).
e. Sumber Pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo (2010), sumber-sumber pengetahuan sebagai berikut:
1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat dan agama.
Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam
kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu terkandung
pengetahuan yang kebenaranya tidak dapat dibuktikan secara rasional
dan empiris, tetapi sulit di kritik untuk diubah begitu saja. Jadi, harus
diikuti dengan tanpa keraguan dan kepercayaan secara bulat.
Pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap
(mapan) tetapi subjektif.
2) Pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain.
Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat di
percayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang di tuakan, dan
sebagainya. Apapun yang mereka katakan, benar atau salah, baik atau
buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan dijalankan
dengan patuh tanpa kritik. Karna kebanyakan orang telah mempercayai
mereka sebagai orang-orang yang cukup berpengalaman dan
berpengetahuan lebih luas.
Sumber pengetahuan ini mengandung kebenaran, tapi persoalanya
terletak pada sejauh mana orang-orang itu bisa di percaya. Lebih dari itu,
sejauh mana kesaksian pengetahuanya itu merupakan hasil pikiran dan
17
pengalaman yang telah teruji kebenaranya. Jika kesaksianya adalah
kebohongan, hal ini akan membahayakan kehidupan manusia dan
masyarakat itu sendiri.
3) Pengalaman
Bagi manusia pengalaman adalah alat penyelenggaraan kebutuhan
hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah dan kulit, orang
bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula melakukan kegiatan
hidup.
4) Akal pikiran
Berbeda dengan panca indra, akal pikiran memiliki sifat lebih
rohani. Akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang metafisis, abstrak,
universal, yang seragam dan bersifat tetap. Akal pikiran cendrung
memberikan pengetahuan yang lebih umum, objektif dan pasti.
5) Intuisi
Berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat bersifat
spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran dan
kedalaman pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari intuisi
merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung. Artinya, tanpa
melalui sentuhan indera maupun olahan akal pikiran. Ketika dengan serta
merta seseorang memutuskan untuk berbuat atau tidak berbuat dengan
tanpa alasan yang jelas, maka ia berada dalam pengetahuan yang intuitif.
Dengan demikian, pengetahuan intuitif ini kebenaranya tidak dapat diuji
dan bersifat personal.
18
B. Landasan Teori
Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang
usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum
memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah perdarahan periodik dan siklik dari
uterus disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Menarche merupakan
suatu tanda awal adanya perubahan lain seperti pertubuhan payudara,
pertumbuhan rambut daerah pubis dan aksila, serta distribusi lemak pada daerah
pinggul (Sukarni dan Wahyu, 2013).
Pengetahuan atau kognitif, merupakan domain yang sangat penting akan
terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku
yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2010)
19
C. Kerangka Konsep
Faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Tingkat pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Social ekonomi
6. Umur
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
: Variabel Dependen
: Variabel Independen
D. Pertanyaan Penelitian
Mengapa Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan
Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 masih relatif
rendah ?
Tingkat
Pengetahuan
Remaja Putri di
SMP Negeri 2
Raha
Baik
Cukup
Kurang
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan
karateristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu, dengan rancangan
study kasus.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna pada
bulan Juli Tahun 2016.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua siswi kelas VII di SMP Negeri
2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 sebanyak 145 siswi.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas VII yang belum
mengalami menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016
pada saat dilakukan penelitian (pada bulan Juli). Penarikan sampel
menggunakan teknik Purposive Sampling. Dengan menggunakan teknik
tersebut sehingga diperoleh sampel sebesar 96 siswi. Sampel dalam penelitian
ini menggunakan data primer yaitu data siswi yang belum mengalami
menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016.
20
21
D. Identivikasi Variabel Penelitian
Variabel Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu
tingkat pengetahuan remaja putri tentang penatalaksanaan menarche di SMP
Negeri 2 Raha.
E. Variabel dan Definisi Operasional
Definisi operasional dan kriteria objektif dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Devinisi Operasional Alat
Ukur
Skala Hasil Ukur
1. Tingkat
pengetahua
n remaja
putri
tentang
penatalaksa
naan
menarche
Kemampuan atau
pengetahuan
responden untuk
menjawab pertanyaan
yang diberikan yang
berkaitan dengan
menarche pada lembar
observasi kuesioner
yang meliputi
1. Pengertian
menarche
2. Fisiologi menarche
3. Faktor yang
mempengaruhi
menarche
4. Tanda yang
menyertai
menarche
5. Reaksi remaja
terhadap
menarche.
Kuesioner Ordinal 4) Baik, bila
nilai yang
diperoleh (x)
> mean + 1
SD
5) Cukup, bila
nilai mean –
1 SD≤ ≤
mean + 1 SD
6) Kurang, bila
nilai
responden
yang
diperoleh (x)
< mean – 1
SD
(Riwidikdo,
2013)
Sumber: Data Primer (2016).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner.
Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup maksudnya dimana sudah
terdapat pilihan jawabanya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang
22
telah tersedia. Adapun kriteria penskoran menggunakan mean dan standar
deviasi yaitu Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD. Cukup, bila nilai
mean – 1 SD≤ ≤ mean + 1 SD. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) <
mean – 1 SD.
G. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Setelah pengumpulan data selesai, langkah selanjutnya yang dilakukan
adalah pengolahan data. Langkah - langkah pengolahan data adalah sebagai
berikut :
a. Editing (Penyuntingan Data)
Hasil pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan
(editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk
pengecekan dan perbaikan isian kuesioner tersebut. Pada penelitian ini
proses editing dilakukan dilapangan, semua data kuesioner dari responden
terisi dengan lengkap.
b. Coding
Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan. Kode yang dipakai adalah mengubah
nama responden dengan kode respoden. Pada penelitian ini proses coding
dilakukan dilapangan, semua data kuesioner dari responden terisi dengan
baik.
23
c. Processing (memasukan data)
Processing yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar
kode sesuai dengan jawaban masing – masing pernyataan. Setelah
dilakukan penelitian, maka dimasukkan jawaban dari semua kuesioner
yang telah diisi dengan lengkap oleh responden. Kemudian dihitung
dengan cara manual.
d. Tabulasi
Tabulasi yaitu membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. Pada penelitian ini
digunakan tabel, karena berguna untuk mempermudah dalam penyusunan
kedalam instrumen.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
univariat (Analisis Deskriptif) yang bertujuan untuk mendiskripsikan setiap
variabel penelitian. Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan
tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan
kurang. Presentase dapat diperoleh menggunakan aturan normatif yang
menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviation). Untuk
menggunakan 3 kategori baik, cukup, kurang maka menggunakan parameter :
1) Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ ≤ mean + 1 SD
3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
24
Menurut Riwidikdo (2013), Untuk mencari nilai mean dan standar
deviation diperoleh rumus:
1. Mean
Untuk mencari nilai rata-rata mean diperoleh dengan rumus :
Rumus : x = ∑ :
n
Keterangan :
X : Nilai dari data
n : jumlah data
2. Standar Deviation
Sedangkan untuk mencari SD (standar deviasi) dengan rumus :
Rumus : SD :
∑ :
( ∑ ):
Keterangan :
SD : Standar deviation / simpangan baku
Xi : Nilai dari data
n : Jumlah data
H. Jalanya Penelitian
1. Tahap Persiapan
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mempersiapkan mengurus
surat izin penelitian kepada institusi dan melapor kepada Kepala Badan
KESBANG POL Kabupaten Muna, kemudian mengantar surat tembusan
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muna dan Kepala Sekolah
25
SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna sebelum melakukan kegiatan
pengumpulan data dilapangan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaanya dimulai dengan menghubungi Kepala Kesiswaan
SMP Negeri 2 Raha untuk memperoleh data dilapangan. Pengambilan data
dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada siswi kelas VII. Setelah
memperoleh data dari hasil pengambilan sampel sebanyak 96 siswi
kemudian melakukan editing, coding, processing dan tabulasi pada
penelitian ini digunakan tabel, karena berguna untuk mempermudah dalam
penyusunan kedalam instrumen.
3. Tahap Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
4. Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Pada tahap ini disusun suatu laporan sebagai tahap akhir penulisan Karya
Tulis Ilmiah dan sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi
DIII Kebidanan Paramata Raha.
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi
a. Lokasi
SMP Negeri 2 Raha dibangun pada tahun 1977, dan terletak dijalan
Gatot Subroto No. 12 Raha. Secara umum, Keadaan lingkungan SMP
Negeri 2 Raha terlihat bersih dan tertata rapi dengan luas ± 9.867 m ,
sebelah timur SMP Negeri 2 Raha dibatasi oleh pemukiman penduduk dan
kebun warga. Sebelah utara dibatasi dengan pemukiman penduduk,
sedangkan sebelah selatan dan sebelah barat dibatasi oleh jalan raya.
b. Sarana Prasarana
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana SMP Negeri 2 Raha
Kabupaten Muna Tahun 2016
No Sarana Prasarana Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12
Ruang Kelas
Ruang Dewan Guru
Perpus
Mushola
Lab Computer
UKS
Ruang Conseling Siswa
Ruang Aula
Kantin Sekolah
WC Siswa
WC Kepala Sekolah
WC Dewan Guru
31
1
1
1
1
1
1
1
1
2
7
1
Sumber : Data Primer (Diolah)
26
27
2. Karateristik Responden
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengetetahuan remaja putri tentang penatalaksanaan
menarche di SMP Negeri 2 Raha pada siswi kelas VII dengan kategori baik,
cukup, kurang.
a. Jumlah Murid Kelas VII
Hasil penelitian tentang jumlah murid kelas VII di SMP Negeri 2
Raha menunjukan bahwa tingkat kepadatan murid pada masing-masing
kelas relatif sama. Hal ini dimungkinkan oleh karena jumlah ruang kelas
yang banyak. Adapun jumlah murid pada kelas VII dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jumlah Murid kelas VII
di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016
Kelas VII Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki - Laki 172 54,25
Perempuan 145 45,75
Jumlah 317 100
Sumber : Data Sekunder (Diolah)
Berdasarkan tabel diatas jumlah seluruh murid kelas VII di SMP
Negeri 2 Raha pada tahun 2016 ada 317 orang. Murid terbanyak adalah
laki-laki sebanyak 172 orang (54,25 %), dan perempuan sebanyak 145
orang (45,75 %).
b. Jumlah kejadian Menarche pada Remaja Putri Kelas VII
Sebelum dilakukan wawancara terhadap remaja putri kelas VII
terlebih dahulu remaja putri di kelas VII tersebut di pisahkan kedalam dua
28
kelompok yaitu remaja yang sudah dan belum mengalami menarche.
Adapun jumlah remaja putri di kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada
tabel berukut :
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jumlah kejadian Menarche
pada Remaja Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha
Kabupaten Muna Tahun 2016
Kajadian Menarche Jumlah (orang) persentase (%)
Telah Menarche 49 33,80
Belum Menarche 96 66,20
Jumlah 145 100
Sumber : Data Primer (Diolah)
Berdasarkan tabel diatas jumlah seluruh Remaja Putri kelas VII di
SMP Negeri 2 Raha pada Tahun 2016 sebanyak 145 orang. Remaja Putri
yang belum mengalami menarche terdiri dari 96 orang (66,20 %), dan 49
orang (33,80 %) telah mengalami menarche.
c. Umur Remaja Putri Kelas VII
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur remaja putri kelas VII
yang belum mengalami menarche di SMP Negeri 2 Raha berada pada
rentang umur 11 – 13 Tahun. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Umur Remaja Putri yang belum mengalami
menarche Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Tahun 2016
Umur Jumlah (orang) Persentase (%)
11 Tahun 23 23,96
12 Tahun 64 66,67
13 Tahun 9 9,37
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer (Diolah)
29
Berdasarkan tabel diatas umur Remaja Putri Kelas VII di SMP
Negeri 2 Raha pada Tahun 2016 yang belum mendapatkan menarche
berbeda-beda, untuk Remaja putri umur 12 tahun ada 64 orang (66,67 %),
umur 11 tahun ada 23 orang (23,96 %), dan ada 9 orang (9,37 %) Remaja
Putri umur 13 tahun.
d. Status Pekerjaan Orang Tua
Status pekerjaan orang tua dalam penelitian ini di buat dalam dua
kategori yaitu bekerja dan tidak bekerja. Pembagian kategori ini di buat
dengan menyesuaikan pada tingkat pendidikan responden sehingga
memudahkan responden dalam mengisi kuisioner. Data selengkapnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6. Distribusi Frekwensi Status Pekerjaan Orang Tua Remaja Putri
Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Tahun 2016
Pekerjaan Orang Tua Jumlah Persentase (%)
Bekerja 69 71,88
Tidak Bekerja 27 28,12
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer (Diolah)
Berdasarkan tabel diatas, status pekerjaan orang tua Remaja Putri
SMP Negeri 2 Raha pada Tahun 2016 ada 69 orang (71,88 %) yang
mempunyai pekerjaan tetap dan 27 orang (28,12 %) yang tidak
mempunyai pekerjaan tetap.
3. Nilai Mean dan Standar Deviasi
Nilai mean dan standar deviasi dalam penelitian ini dapat diketahui
Berdasarkan hasil pengumpulan data tingkat pengetahuan remaja putri
30
tentang penatalaksanaan menarche di SMP Negeri 2 Raha pada Tahun
2016. Adapun hasil perhitungan mean dan standar deviasi dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 7. Mean dan Standar Deviasi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
tentang Penatalaksanaan Menarche
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan
Remaja Putri tentang
Penatalaksanaan Menarche
11,9 2,2
Sumber : Penjumlahan Manual (Diolah)
Berdasarkan tabel diatas, maka nilai mean dan standar deviasi
tingkat pengetahuan remaja putri tentang penatalaksanaa menarche
diperoleh hasil perhitungan mean yaitu 11,9 sedangkan untuk hasil
perhitungan standar deviasi yaitu 2,2.
4. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII
Tingkat pengetahuan remaja putri dalam penelitian ini dibuat dalam
tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Adapun tingkat pengetahuan
remaja putri pada kelas VII dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII dalam
Penatalaksanaan Menarche di SMPN 2 Raha Tahun 2016
No Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Baik 10 10,4
2 Cukup 72 75
3 Kurang 14 14,6
Jumlah 96 100
Sumber : Data Primer (diolah)
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
remaja putri kelas VII tentang penatalaksanaan menarche di SMP Negeri
31
2 Raha Tahun 2016 dalam kategori baik ada 10 responden (10,4 %),
kategori cukup 72 responden (75 %), sedangkan 14 responden (14,6 %)
dalam kategori kurang.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian data sekunder jumlah murid kelas
VII di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 ada 317 orang,
yang terdiri dari murid laki-laki dan murid perempuan. Data tersebut
menunjukkan bahwa tingkat persebaran murid pada masing-masing kelas
relatif hampir sama. Hal ini dimungkinkan oleh karena jumlah murid pada
masing-masing kelas relatif sama.
Berdasarkan hasil penelitian data primer jumlah Remaja Putri
kelas VII yang belum mendapatkan menarche ada 96 siswi (66,20 %), dan
49 siswi (33,80 %) sudah menarche. Dari 96 Remaja Putri yang belum
mengalami menarche umurnya berbeda-beda, untuk remaja putri umur 12
tahun ada 64 orang (66,67 %), umur 11 tahun ada 23 orang (23,96 %), dan
ada 9 orang (9,37 %) remaja putri umur 13 tahun. Dari hasil penelitian
pada usia 11 sampai 14 tahun yang seiring dengan perkembangan zaman
pada usia tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam
tubuhnya. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Lestari (2011).
Yang menyebutkan bahwa usia mendapat menarche tidak pasti atau
bervariasi, akan tetapi terdapat kecenderungan bahwa dari tahun ke tahun
wanita remaja mendapat haid pertama pada usia yang lebih muda.
32
Dari hasil penelitian tentang pekerjaan orang tua siswi yang telah
mempunyai pekerjaan tetap ada 69 orang (71,88), dan yang belum
mempunyai pekerjaan tetap ada 27 orang (28,12). Dari hasil penelitian
tentang pekerjaan orang tua, status sosial ekonomi tidak terlalu berperan
penting dalam hal mencapai fase terjadinya menarche. Hal ini sesuai
dengan teori yang dijelaskan oleh Erna (2008). Menarche terlambat terjadi
pada kelompok sosial ekonomi sedang sampai tinggi yang memiliki selisih
sekitar 12 bulan. Orang yang non- vegetarian menarchenya lebih awal dari
pada yang vegetarian.
Sedangkan untuk hasil penelitian pengetahuan remaja putri
tentang Penatalaksanaan Menarche pada siswi kelas VII di SMP Negeri 2
Raha didapatkan untuk kategori baik ada 10 responden (10,4 %), kategori
cukup ada 72 responden (75 %), sedangkan untuk kategori kurang ada 14
responden (14,6 %). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan remaja putri di SMP Negeri 2 Raha sebagian besar (75%)
memiliki tinkat pengetahuan cukup. Hal ini dimungkinkan oleh karena
faktor informasi dan psiko sosial antar remaja putri yang semakin baik.
Selain itu, pergeseran perilaku remaja untuk aktif mencari tahu hal-hal
yang baru cenderung mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Hal ini
sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Notoatmodjo (2010). Yang
menyebutkan bahwa Seorang mempunyai informasi yang lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
33
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahmasari Adiwati (2014), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswi
Kelas VII tentang Menarche di SMP Warga Surakarta Tahun 2014”. Hasil
penelitianya yaitu dalam kategori cukup (76,3 %). Penelitian dari Ima
Khabib Diyastuti (2015), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas
VI tentang Menarche di SDN 3 Plosorejo Purwodadi Tahun 2015”. Hasil
penelitianya yaitu dalam kategori cukup (60,0 %). Dan penelitian dari
Riska Juniarti (2014), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
dalam menghadapi Menarche pada Siswi Kelas VII di SMPN 3 Raha
Kabupaten Muna Tahun 2014”. Hasil penelitianya yaitu dalam kategori
cukup (75 %).
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di
SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 masih relatif rendah karena :
1. Sebagian besar remaja putri (72 orang) di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten
Muna Tahun 2016 memiliki tingkat pengetahuan cukup.
2. Sebanyak 14 orang remaja putri di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna
Tahun 2016 yang memiliki tingkat pengetahuan kurang.
3. Hanya 10 orang remaja putri di SMP Negeri 2 Raha Kabupetan Muna Tahun
2016 yang memiliki tingkat pengetahuan baik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis menyarankan :
1. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan menjalin kerja sama dengan
tenaga kesehatan (bidan wilayah kerja setempat/ Puskesmas) untuk
memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khusunya tentang
penatalaksanaan menarche.
2. Bagi Siswi SMP Negeri 2 Raha
Diharapkan kepada siswi dapat membekali dirinya dengan membaca buku,
mendengarkan media elektronik maupun non elektronik maupun bertanya
kepada guru atau orang tua sehingga memperoleh informasi yang tepat
mengenai menarche dan penatalaksanaannya.
34
35
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan bisa memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi
terlebih tentang perubahan fisik sebelum menjelang menarche dan
penatalaksanaan tentang menarche.
36
DAFTAR PUSTAKA
Agria, Sari R, dan Ircham. 2011. Gizi Reproduksi.Yogyakarta : Fitramaya.
Rahmasari, A. 2014. “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VII tentang Menarche di
SMP Warga Surakarta”. (KTI) Program Studi Diploma III Kebidanan
STIKES Kusuma Husada. (Online) Diakses Tanggal 12 Juni 2016.
Anwar, M. 2011. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta : PT Bina Pustaka.
Ima Khabib, D. (2015). “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VI tentang Menarche
di SDN 3 Plosorejo Purwadi”. (KTI) Program Studi Diploma III
Kebidanan STIKES Kusuma Husada. (Online) Diakses Tanggal 12 Juni
2016.
Ervina, Eko S, dan Sayono. 2012. “Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang
Higiene saat Menstruasi terhadap Pengetahuan dan keterampilan Remaja
Putri dalam merawat Prenium”.(KTI) Studi SI Ilmu Keperawatan
STIKES Telogorejo Semarang (Online) Diakses Tanggal 14 2016.
Padila, 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika
Pudiastuti, Ratna D, 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha
Medika
Pieter, H dan Lubis, N. 2011. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta :
Kencana.
Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina
Pustaka.
Mukhlis Gus, P. 2016. “Hubungan Orang tua dengan Kesiapan Anak Remaja
Putri dalam Menghadapi Menarche Di SD Negeri 01 Mojolban
Sukoharjo”. (Naskah Publikasi) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. (Online) Diakses Tanggal 14 2016.
Siswanto, Susila, dan Suyanto. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan dan
Kedokteran. Yogyakarta : Bursa Ilmu.
Sukarni, I dan Wahyu, P. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Varney .H, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Vol I. Jakarta :
EGC.
37
Lampiran 1
38
Lampiran 2
KUISIONER PENELITIAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII
TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA
KABUPATEN MUNA TAHUN 2016
Karateristik Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Pekerjaan Orang Tua :
Kelas VII :
Petunjuk Pengisian :
1. Kepada responden diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan dengan
jujur dan objektif.
2. Berikan tanda (X) dan isilah sesuai dengan keadaan sebenarnya.
A. Kuisioner Pengetahuan Mengenai Menarche (Haid Pertama)
1. Apakah Anda pernah mendengar tentang menarche ?
a. Pernah
b. Tidak
2. Darimana anda mendapat informasi tentang menarche ?
a. Buku ,Majalah, dan Internet
b. Orang tua dan teman
c. Tidak Pernah
39
3. Menarche atau haid pertama adalah ?
a. Haid atau menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang
wanita dan terjadi ditengah masa pubertas sebelum memasuki usia
dewasa
b. Luka yang mengeluarkan darah
c. Nyeri pada haid
4. Menurut Anda pada umur berapa menarche terjadi ?
a. 9 – 16 Tahun
b. 12 – 18 Tahun
c. 13 – 20 Tahun
5. Menurut anda fisiologi menarche itu apa ?
a. Keluarnya darah dari vagina
b. Pengenalan dan respon ovarium terhadap gonadrotopin sehingga
memungkinkan terjadinya produksi steroid ovarium (estrogen dan
progesteron)
c. Sakit pada perut yang berlebihan
6. Berapa lamakah biasanya menstruasi itu akan terjadi ?
a. 3 – 4 hari
b. 5 – 6 hari
c. 10 hari
7. Berapa lamakah siklus menstruasi normal akan terjadi?
a. Setiap 5 hari
b. Setiap 8 hari
c. Setiap 28 hari
8. Gejala apa yang terjadi pada saat menarche tiba ?
a. Perut terasa mules
b. Sakit gigi
c. Rambut rontok
9. Menurut anda pembalut saat menstruasi sebaiknya berapa kali
di ganti ?
a. 1 kali sehari
40
b. 2 kali sehari
c. 4 – 5 kali sehari
10. Menurut Anda, apabila seorang wanita telah mendapatkan haid, hal itu
pertanda bahwa wanita tersebut ?
a. Sudah boleh pacaran
b. Sudah dewasa
c. Sudah boleh menikah
11. Menurut Anda kapankah menstruasi normal akan terjadi ?
a. Satu bulan sekali
b. Empat bulan sekali
c. Lima bulan sekali
12. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi datangnya menarche ?
a. Kesuburan, umur, lingkungan dan status ekonomi
b. Lemas ,lesu, dan sakit pada perut
c. Marah, rasa tidak nyaman, dan sakit pada perut
13. Secara fisik, gangguan yang sering kali terjadi menjelang datangnya
menarche ?
a. Lemah dan sering marah
b. Sakit punggung, payudara terasa penuh dan nyeri, timbul jerawat
c. Rasa bahagia
14. Menurut Anda salah satu kedewasaan seorang wanita ditandai
dengan ?
a. Mimpi basah
b. Datangnya haid pertama
c. Gemuk
15. Apa yang dapat anda lakukan untuk mencegah terjadinya gangguan
menjelang menarche ?
a. Berolah raga, hindari stres dan selalu berpikir positif
b. Makan yang banyak
c. Tidur yang cukup
41
16. Apa penyebab kebanyakan remaja puteri sering mengalami kram
sewaktu menstruasi ?
a. Karena hormone seks yang meningkat
b. Karena otot-otot rahim berkontraksi
c. Karena darah yang banyak keluar
17. Apakah anda sudah memahami tentang menarche ?
a. Sudah
b. Belum
c. Ragu-ragu
18. Apakah anda sudah siap jika menarche itu tiba ?
a. Sudah siap
b. Belum siap
c. Ragu-ragu
19. Cara apa yang dapat di lakukan untuk mengatasi sakit pada saat
menstruasi ?
1. Mengoleskan minyak kayu putih pada perut
2. Memijat perut
3. Konsumsi tablet penambah darah jika mengalami anemia
a. 2
b. 1 dan 3
c. Tidur
20. Perubahan mental apa yang biasa dialami remaja putri pada saat
menjelang menarche ?
1. Sering marah / Sensitif
2. Gangguan konsentrasi
3. Perasaan tidak nyaman
a. 1 saja
b. Tidak ada yang benar
c. Semua benar
42
Lampiran 3
SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SMP
NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNA
TAHUN 2016
Oleh : Wiwin Winarsih
Setelah membaca dan memahami isi persetujuan ini, saya mengerti
bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif pada saya, keluarga saya,
dan pekerjaan atau karir saya dan segala informasi yang saya berikan dijamin
kerahasiaannya.
Saya memahami bahwa hasil penelitian ini akan menjadi bahan
masukan peningkatan pelayanan kesehatan khususnya bagi mahasiswi
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. Karena itu informasi
yang saya berikan adalah sebenarnya, maka dengan ini saya bersedia
menjadi responden penelitian ini.
Nama :
Tanda Tangan :
43
Lampiran 4
LEMBAR HASIL PENELITIAN (CEK LIST )
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SMP
NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNA
TAHUN 2016
No Nama Umur Pekerjaan Orang
Tua
Jumlah
Benar
Tingkat
Pengetahuan
Bekerja Tidak
Bekerja
Baik Cukup Kurang
1 Nn. S.N 12 √ 7 √
2 Nn. T.L 12 √ 14 √
3 Nn. S.A 12 √ 11 √
4 Nn. A.I 13 √ 16 √
5 Nn. N.R 12 √ 14 √
6 Nn. A.F 12 √ 11 √
7 Nn. S.L 12 √ 6 √
8 Nn. H.R 12 √ 14 √
9 Nn. S.O 12 √ 11 √
10 Nn. S.R 12 √ 11 √
11 Nn. A.A 12 √ 13 √
12 Nn. S.H 13 √ 14 √
13 Nn. L.M 12 √ 14 √
14 Nn. N.Y 11 √ 13 √
15 Nn .M.A 12 √ 16 √
16 Nn. F.H 12 √ 11 √
17 Nn. F.Y 12 √ 13 √
18 Nn. D.T 12 √ 15 √
19 Nn. D.M 12 √ 11 √
20 Nn. E.R 11 √ 14 √
21 Nn. A.K 12 √ 11 √
22 Nn. A.P 12 √ 13 √
23 Nn. R.F 11 √ 8 √
24 Nn. A.W 13 √ 8 √
44
25 Nn. A.J 11 √ 11 √
26 Nn. A.H 12 √ 14 √
27 Nn. F.K 11 √ 14 √
28 Nn. A.G 12 √ 11 √
29 Nn . A.D 12 √ 10 √
30 Nn. S.D 13 √ 16 √
31 Nn. N.O 11 √ 8 √
32 Nn .A.S 11 √ 11 √
33 Nn .A.M 11 √ 14 √
34 Nn. S.L 12 √ 11 √
35 Nn. Y.A 12 √ 11 √
36 Nn. F.E 11 √ 14 √
37 Nn. L.Y 11 √ 10 √
38 Nn. S.S 11 √ 15 √
39 Nn. H.M 12 √ 11 √
40 Nn. Y.M 12 √ 13 √
41 Nn. P.L 11 √ 8 √
42 Nn. H.T 11 √ 12 √
43 Nn.F.D 12 √ 14 √
44 Nn. S.F 12 √ 13 √
45 Nn. S.Q 12 √ 10 √
46 Nn. A.G 12 √ 12 √
47 Nn . M.I 11 √ 8 √
48 Nn . G 11 √ 10 √
49 Nn .A.M 12 √ 13 √
50 Nn .N.N 12 √ 12 √
51 Nn. R.F 11 √ 9 √
52 Nn. N.I 12 √ 11 √
53 Nn. R.D 11 √ 12 √
54 Nn S.K 12 √ 10 √
55 Nn . W.L 12 √ 12 √
56 Nn. R.F 12 √ 15 √
57 Nn. T.F 11 √ 11 √
58 Nn F.U 11 √ 10 √
59 Nn. S.A 12 √ 9 √
60 Nn. N.O 13 √ 14 √
61 Nn.R.P 11 √ 11 √
62 Nn. E.2 12 √ 13 √
45
63 Nn. D.L 12 √ 12 √
64 Nn N.W 12 √ 14 √
65 Nn. N.T 12 √ 17 √
66 Nn .A.B 12 √ 9 √
67 Nn. I.P 12 √ 13 √
68 Nn. I.S 13 √ 14 √
69 Nn. S.C 13 √ 12 √
70 Nn. N.K 12 √ 16 √
71 Nn. W.L 12 √ 10 √
72 Nn D.P 12 √ 12 √
73 Nn. H.Y 12 √ 10 √
74 Nn .W.S 12 √ 9 √
75 Nn. S.Y 11 √ 12 √
76 Nn. R.G 12 √ 15 √
77 Nn. I.K 13 √ 10 √
78 Nn. I.M 11 √ 9 √
79 Nn. N.S 12 √ 10 √
80 Nn .N.J 12 √ 15 √
81 Nn. I.L 11 √ 12 √
82 Nn . M.S 13 √ 13 √
83 Nn. S.U 12 √ 12 √
84 Nn. S.J 12 √ 12 √
85 Nn .K 12 √ 9 √
86 Nn. S.I 12 √ 14 √
87 Nn. F.M 12 √ 10 √
88 Nn .V 12 √ 12 √
89 Nn.A.N 12 √ 14 √
90 Nn .N.E 12 √ 15 √
91 Nn .C 12 √ 10 √
92 Nn. E.M 12 √ 12 √
93 Nn. E.T 12 √ 14 √
94 Nn. P.Y 12 √ 14 √
95 Nn . B 12 √ 10 √
96 Nn. S.P 12 √ 9 √
46
Lampiran 5
DOKUMENTASI PENELITIAN
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SMP
NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNA
TAHUN 2016
1. Saat melakukan penelitian di SMPN 2 Raha
2. Saat pembagian kuisioner dan pengisian kuisioner
47
Lampiran 6
48
Lampiran 7
PERYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah dan ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Penulis
Wiwin Winarsih
49
Lampiran 8
HASIL PERHITUNGAN MEAN DAN STANDAR DEVIASI TINGKAT
PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
PENATALAKSANAAN MENARCHE
DI SMP NEGERI 2 RAHA
TAHUN 2016
a). Perhitungan mean
x = ∑ :
n
x =
x = 11,9
b). Perhitungan Standar Deviasi
SD :
∑ :
( ∑ ):
SD :
( )
SD :
SD :
,
SD :
,
SD : 5,1
SD = 2,2
50
Berdasarkan hasil perhitungan mean dan standar deviasi, maka digunakan
perhitungan sebagai berikut :
1. Baik : Apabila nilai responden yang diperoleh:
(x) > mean + 1 SD
(x) > 11,9 + 1 x 2,2
(x) > 14,1
Jadi tingkat pengetahuan responden baik bila nilai (x) > 14,1
2. Cukup: Apabila nilai responden yang diperoleh:
mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
11,9 – 1 x 2,2 ≤ x ≤ 11,9 + 1 x 2,2
9,7 ≤ x ≤ 14,1
Jadi tingkat pengetahuan responden cukup bila nilai
(x) 9,7 ≤ x ≤ 14,1
3. Kurang: Apabila nilai responden yang diperoleh:
(x) < mean – 1 SD
(x) 11,9 < - 1 x 14,1
(x) < 9,7
Jadi tingkat pengetahuan responden kurang bila nilai (x) < 9,7

More Related Content

What's hot

Kti ilawati
Kti ilawatiKti ilawati
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
Warnet Raha
 
Isran esra kti
Isran esra ktiIsran esra kti
Kti novita sari
Kti novita sariKti novita sari
Kti hasti 2013.ib.0067
Kti hasti 2013.ib.0067Kti hasti 2013.ib.0067
Kti hasti 2013.ib.0067
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
Operator Warnet Vast Raha
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
Warnet Raha
 
Kti wa ode isnawati
Kti wa ode isnawatiKti wa ode isnawati
Kti wa ode isnawati
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata rahaKti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata raha
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti sarnia akbid paramata raha
Kti sarnia akbid paramata rahaKti sarnia akbid paramata raha
Kti sarnia akbid paramata raha
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti wa ode piana
Kti wa ode pianaKti wa ode piana
Kti wa ode piana
Operator Warnet Vast Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...
Warnet Raha
 
Kti kiki rezky amalia akbid paramata raha
Kti kiki rezky amalia akbid paramata rahaKti kiki rezky amalia akbid paramata raha
Kti kiki rezky amalia akbid paramata raha
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti wa ode wahyuni
Kti wa ode wahyuniKti wa ode wahyuni
Kti wa ode wahyuni
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti sinar hasri akbid paramata raha
Kti sinar hasri akbid paramata rahaKti sinar hasri akbid paramata raha
Kti sinar hasri akbid paramata raha
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (15)

Kti ilawati
Kti ilawatiKti ilawati
Kti ilawati
 
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
GAMBARAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN KB SUNTIK AKTIF DEPO MEDROKSI PROGESTERON AS...
 
Isran esra kti
Isran esra ktiIsran esra kti
Isran esra kti
 
Kti novita sari
Kti novita sariKti novita sari
Kti novita sari
 
Kti hasti 2013.ib.0067
Kti hasti 2013.ib.0067Kti hasti 2013.ib.0067
Kti hasti 2013.ib.0067
 
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Kti wa ode isnawati
Kti wa ode isnawatiKti wa ode isnawati
Kti wa ode isnawati
 
Kti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata rahaKti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata raha
 
Kti sarnia akbid paramata raha
Kti sarnia akbid paramata rahaKti sarnia akbid paramata raha
Kti sarnia akbid paramata raha
 
Kti wa ode piana
Kti wa ode pianaKti wa ode piana
Kti wa ode piana
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DASARPADA BAYI 0...
 
Kti kiki rezky amalia akbid paramata raha
Kti kiki rezky amalia akbid paramata rahaKti kiki rezky amalia akbid paramata raha
Kti kiki rezky amalia akbid paramata raha
 
Kti wa ode wahyuni
Kti wa ode wahyuniKti wa ode wahyuni
Kti wa ode wahyuni
 
Kti sinar hasri akbid paramata raha
Kti sinar hasri akbid paramata rahaKti sinar hasri akbid paramata raha
Kti sinar hasri akbid paramata raha
 

Similar to Wiwin winarsih with logo

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
Warnet Raha
 
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
Warnet Raha
 
Kti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata rahaKti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata raha
Operator Warnet Vast Raha
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
Warnet Raha
 
Kti erna dahlia
Kti erna dahliaKti erna dahlia
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
Warnet Raha
 
Kti mira fadlyawati
Kti mira fadlyawatiKti mira fadlyawati
Kti mira fadlyawati
Operator Warnet Vast Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MA...
Warnet Raha
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
Warnet Raha
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
Warnet Raha
 
Kti fatkhi nurani h
Kti fatkhi nurani hKti fatkhi nurani h
Kti fatkhi nurani h
Operator Warnet Vast Raha
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN KALA II LAMA PADA IBU DI R...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN KALA II LAMA PADA IBU DI R...IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN KALA II LAMA PADA IBU DI R...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN KALA II LAMA PADA IBU DI R...
Warnet Raha
 
Kti wa liati
Kti wa liatiKti wa liati
Kti astuti
Kti astutiKti astuti
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
Warnet Raha
 
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
Warnet Raha
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
Warnet Raha
 

Similar to Wiwin winarsih with logo (20)

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
 
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
 
Kti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata rahaKti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata raha
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
 
Kti erna dahlia
Kti erna dahliaKti erna dahlia
Kti erna dahlia
 
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
 
Kti mira fadlyawati
Kti mira fadlyawatiKti mira fadlyawati
Kti mira fadlyawati
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
 
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MA...
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
 
Kti fatkhi nurani h
Kti fatkhi nurani hKti fatkhi nurani h
Kti fatkhi nurani h
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN KALA II LAMA PADA IBU DI R...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN KALA II LAMA PADA IBU DI R...IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN KALA II LAMA PADA IBU DI R...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN KALA II LAMA PADA IBU DI R...
 
Kti wa liati
Kti wa liatiKti wa liati
Kti wa liati
 
Kti astuti
Kti astutiKti astuti
Kti astuti
 
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
 
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PU...
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 

Recently uploaded (20)

Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 

Wiwin winarsih with logo

  • 1. i TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh: Wiwin Winarsih PSW.B.2013.0103 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016 i TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh: Wiwin Winarsih PSW.B.2013.0103 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016 i TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh: Wiwin Winarsih PSW.B.2013.0103 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016
  • 2. ii LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes Yanti, SST Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes ii LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes Yanti, SST Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes ii LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes Yanti, SST Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes
  • 3. iii LEMBAR PENGESAHAN Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. La Ode Muhlisi, A. Kep.,M. Kes (.............................................) 2. L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes (.............................................) 3. Yanti, SST (.............................................) Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes Yanti, SST Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes iii LEMBAR PENGESAHAN Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. La Ode Muhlisi, A. Kep.,M. Kes (.............................................) 2. L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes (.............................................) 3. Yanti, SST (.............................................) Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes Yanti, SST Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes iii LEMBAR PENGESAHAN Karya Tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. La Ode Muhlisi, A. Kep.,M. Kes (.............................................) 2. L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes (.............................................) 3. Yanti, SST (.............................................) Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II L.A Sukarna Parsan, SKM, M. Kes Yanti, SST Mengetahui, Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
  • 4. iv RIWAYAT HIDUP A. IDENTITAS DIRI : Nama : Wiwin Winarsih NIM : 2013.IB.0101 Tempat / Tanggal Lahir : Raha. 10 November 1994 Jenis Kelamin : Perempuan Suku / Bangsa : Muna / Indonesia Agama : Islam Alamat : Jln. Lumba-Lumba B. PENDIDIKAN : Taman Kanak-Kanak : TK Dharma Wanita SD : SD Negeri 26 Katobu 2001 – 2007 SMP : SMP Negeri 2 Raha 2007 – 2010 SMA : SMA Negeri 1 Raha 2010 – 2013 Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya tahun 2016.
  • 5. v KATA PENGANTAR AAssssaallaammuu’’aallaaiikkuumm WWaarroohhmmaattuulllloohhii WWaabbaarrookkaattuuhh Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016. Karya Tulis Ilmiah ini di susun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha. Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis hanturkan kepada Bapak L.A Sukarna Parsan, SKM, M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu Yanti, SST selaku pembimbing II atas kesediaanya baik berupa waktu, bimbingan, motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan baik moril maupun materil yang sangat berharga bagi penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan Sowite Kabupaten Muna, sekaligus Penguji Karya Tulis Ilmiah. 2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha. 3. Bapak Alias Hamka, S.Pd., M.pd Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Raha yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam penelitian ini.
  • 6. vi 4. Seluruh responden yang bersedia bekerja sama dengan penulis selama melaksanakan penelitian. 5. Seluruh jajaran Dosen dan Staff Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha atas segala bantuan yang diberikan. 6. Orang tuaku Ayahanda La Haida dan Ibunda Muliana Haku yang paling kucintai dan kubanggakan, yang telah memberikan segala dukungan baik moril maupun material serta doa restu dan kasih sayangnya yang tidak pernah putus selama mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah SWT tetap menjaga orang- orang yang paling kucintai dalam balutan rahmat dan hidayah-Nya. 7. Seluruh saudaraku (Weldi Susanto, Widya Ningsih, dan Wulan Sri Lestari) yang kusayangi yang telah memberikan doa dan motivasi selama mengikuti Pendidikan di Akademi Kebianan Paramata Raha hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini 8. La Ode Herlin, yang telah memberikan segala dukungan dan doa serta memberi warna dihidupku baik suka dan duka. 9. Sahabat-sahabatku terutama kepada, La Ode Umar, S.Hut, Asni, Ilawati, Isnawati, Siti Andriani, Rahma Ningsih, Fitrahmawati, Fitriani, Ayu Fitriani, widy Aftania, Yensi, Arsan, S.Kep serta yang pernah menjadi temanku, terimakasih telah memberi warna dalam persahabatan selama ini. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata sempurna baik dari segi materi maupun penulisanya, sepata kata “Bagi Dialah yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan dan pikirkan, Seperti
  • 7. vii yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam diri kita”. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah SWT, memberikan imbalan yang setimpal atas segala kebaikan dalam mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini. Wassalamu `alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh. Raha, Juli 2016 Penulis
  • 8. viii DAFTAR ISI Halaman Judul ....................................................................................... i Lembar Persetujuan ............................................................................... ii Lembar Pengesahan ................................................................................ iii Riwayat Hidup ....................................................................................... iv Kata Pengantar ........................................................................................ v Daftar Isi ................................................................................................ viii Daftar Tabel ........................................................................................... x Daftar Lampiran .................................................................................... xi Intisari .................................................................................................... xii Bab I Pendahuluan ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3 D. Manfaaat Penelitian ................................................................ 4 Bab II Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6 A. Telaah Pustaka ...................................................................... 6 1. Tujuan Umum tentang Menarche ................................... 6 a. Pengertian menarche ............................................... 6 b. Fisiologi menarche ................................................... 6 c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi menarche ......... 7 d. Tanda yang menyertai menarche ............................. 8 e. Reaksi remaja wanita terhadap menarche ................ 8 2. Tujuan Umum tentang Remaja ...................................... 9 a. Pengertian Remaja ................................................... 9 b. Perubahan Fisik Masa Remaja ................................. 10 c. Perubahan Psikologis Masa Remaja ......................... 11 3. Tujuan Umum tentang Pengetahuan ............................... 12 a. Pengertian Pengetahuan ........................................... 12 b. Tingkat Pengetahuan ................................................ 12
  • 9. ix c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan ..... 14 d. Pengukuran Pengetahuan .......................................... 15 e. Sumber Pengetahuan ............................................... 16 B. Landasan Teori ...................................................................... 18 1. Menarche ....................................................................... 18 2. Pengukuran Pengetahuan ................................................ 18 C. Kerangka Konsep ................................................................. 19 D. Pertanyaan Penelitian ............................................................ 20 Bab III Metode Penelitian .................................................................... 21 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................... 21 B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 21 C. Subyek Penelitian .............................................................. 21 D. Identifikasi Variabel Penelitian .......................................... 22 E. Variabel dan Definisi Operasional ..................................... 22 F. Instrumen Penelitian .......................................................... 23 G. Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 23 H. Jalanya Penelitian .............................................................. 26 Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................ 27 A. Hasil Penelitian ................................................................... 27 1. Gambaran umum lokasi ................................................. 27 2. Karateristik Responden .................................................. 28 3. Nilai Mean dan Standar Deviasi ................................... 30 4. Tingkat pengetahuan Remaja Putri kelas VII ................. 31 B. Pembahasan ........................................................................ 32 Bab V Kesimpulan dan Saran ............................................................... 35 A. Kesimpulan ...................................................................... 35 B. Saran ................................................................................ 36 Daftar Pustaka Lampiran – Lampiran
  • 10. x DAFTAR TABEL Tabel 1. Definisi Operasional Variabel ................................................. 22 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 ................................................ 27 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jumlah Murid kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 .................................. 28 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jumlah kejadian Menarche pada Remaja Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 .................................................................. 29 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Umur Remaja Putri yang belum mengalami menarche Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Tahun 2016 ............................................................................. 29 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Status Pekerjaan Orang Tua Remaja Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Tahun 2016 ............... 30 Tabel 7. Mean dan Standar Deviasi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche ............................... 31 Tabel 8. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri dalam Penatalaksanaan Menarche di SMPN 2 Raha Tahun 2016 ................................ 31
  • 11. xi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pernyataan Menjadi Responden Lampiran 2 Kuisioner Penelitian Lampiran 3 Lembar Hasil Penelitian (Cek list) Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian Lampiran 5 Pernyataan Lampiran 6 Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi Lampiran 7 Lembar Konsul Lampiran 8 Surat Izin Penelitian Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian
  • 12. xii INTISARI Wiwin Winarsih (PSW.IB.2013.0101) “ Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016”. Dibawah bimbingan L.A Sukarna Parsan dan Yanti. Latar belakang : Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik dan psikis, yakni suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia. Hal ini menandakan bahwa anak tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya. Seiring dengan perkembangan biologis pada umumnya, maka pada usia tertentu seseorang mendapatkan menstruasi pertama (Sukarni dan Wahyu). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 02 Juli 2016 di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 terdapat 96 siswi kelas VII yang belum mengalami menarche. Hasil Studi pendahuluan yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri di SMP Negeri 2 Raha belum mengetahui tentang penatalaksanan menarche. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan rancangan study kasus. Hasil penelitian : Hasil penelitian terhadap 96 siswi kelas VII tentang Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna menunjukkan bahwa remaja putri dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 10 orang (10,4%), remaja putri dengan tingkat pengetahun cukup sebanyak 72 orang (75%), sedangkan remaja putri dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 14 orang (14,6%). Kesimpulan : Sebagian besar remaja putri di SMP Negeri 2 Raha memiliki tingkat pengetahuan cukup, selain itu ada beberapa orang yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan kurang. Kata kunci : Menarche, Pengetahuan, Remaja Putri Daftar Pustaka: 10 Kepustakaan (2007-2016)
  • 13. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja atau “adolescentia” yang berarti remaja yang mengalami kematangan fisik, emosi, mental dan sosial. Masa remaja ialah masa berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana individu tidak lagi merasa dibawah tingkatan orang dewasa, akan tetapi sudah dalam tingkatan yang sama. Seseorang dikatakan sudah memasuki masa remaja yaitu remaja yang berada dalam usia antara 16 dan 17 tahun (Pieter & Lubis, 2011). Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10 sampai 19 tahun (Aryani, 2010) menurut Depkes RI, 10 sampai 19 tahun dan belum kawin, menurut BKKBN, 10 sampai 19 tahun. Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik dan psikis, yakni suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia (Widyastuti, 2009). Menurut Pearce (1999) menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11 sampai 14 tahun. Perubahan penting terjadi pada masa si gadis menjadi matang jiwa dan raganya melalui masa remaja wanita dewasa. Hal ini menandakan bahwa anak tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya. Seiring dengan perkembangan biologis pada umumnya, maka pada usia tertentu seseorang mendapatkan menstruasi pertama (menarche). Dalam masa kanak- kanak ovarium dikatakan masih dalam keadaan istirahat, belum menunaikan faalnya dengan baik. Setelah masa pubertas maka terjadi perubahan-perubahan 1
  • 14. 2 ovarium yang mengakibatkan perubahan besar pada seluruh tubuh wanita (Sukarni & Wahyu, 2013). Di Amerika Serikat, sekitar 95% wanita remaja mempunyai tanda-tanda pubertas dengan menarche pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun yang diiringi dengan pertumbuhan fisik saat menarche. Di Maharashtra, India rata-rata usia menarche pada anak perempuan adalah 12,5 tahun. 24,92 % menarche dini (10-11 tahun), 64,77% menarche ideal (12-13 tahun) dan 10,30% menarche terlambat (14-15 tahun). Di indonesia dan negara-negara Asia Tenggara, seorang wanita remaja mendapat menarche rata-rata pada usia 12 tahun dan ada juga yang baru berusia 8 tahun sudah memulai siklus haid namun jumlah ini sedikit sekali. Usia paling lama mendapat menarche adalah 16 tahun. Usia mendapat menarche tidak pasti atau bervariasi, akan tetapi terdapat kecenderungan bahwa dari tahun ke tahun wanita remaja mendapat haid pertama pada usia yang lebih muda (Lestari, 2011). Pendidikan seputar menstruasi mempengaruhi kesiapan anak perempuan menjelang remaja untuk menghadapi menarche. Oleh karena itu, pendidikan seputar menstruasi disarankan untuk diterapkan bagi anak remaja perempuan yang belum mengalami menstruasi sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan kesiapan menghadapi menarche. Selanjutnya jika individu tahu hal apa saja yang harus dilakukan pada saat mengalami kondisi yang sama, misalnya bagaimana cara mengatasi keluarnya darah menstruasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu, bagaimana cara memakai dan mencuci pembalut serta bagaimana cara perawatan
  • 15. 3 diri pada saat menstruasi, maka dapat diharapkan individu berperilaku higienis ketika mengalami menstruasi (Indriastuti, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan melakukan wawancara singkat kepada 10 remaja putri siswi kelas VII di SMP Negeri 2 Raha menunjukan bahwa sebagian besar (8 orang) remaja putri belum mengetahui tentang tatacara penatalaksanaan menarche, sedangkan selebihnya (2 orang) menyatakan tidak tahu atau ragu-ragu. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di SMP Negri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pendahuluan, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :“Bagaimana tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 ?”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016.
  • 16. 4 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 pada tingkat pengetahuan baik. b. Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 pada tingkat pengetahuan cukup. c. Mengetahui tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 pada tingkat pengetahuan kurang. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan jendela pengetahuan tentang penatalaksanaan menarche dan memberi sumbang pikiran bagi peneliti serupa dikemudian hari dan dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi Institusi Sebagai tambahan ilmu dan referensi bagi mahasiswi kebidanan serta sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian yang akan datang khususnya tentang penatalaksanaan menarche.
  • 17. 5 b. Manfaat bagi Profesi Kebidanan Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu kebidanan serta merupakan masukan informasi yang berharga bagi profesi bidan dalam menyusun program pemberian pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan menarche. c. Manfaat bagi Peneliti Sebagai pengalaman berharga sekaligus bahan pengetahuan bagi peneliti tentang permasalahan yang dialami remaja awal, khususnya tingkat pengetahuan tentang penatalaksanaan menarche.
  • 18. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Tujuan Umum tentang Menarche a. Pengertian Menarche. Menarche adalah haid yang tejadi pertama kali, merupakan ciri khas kedewasaan wanita yang sehat dan tidak hamil (Intan, dkk, 2011). Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah perdarahan periodik dan siklik dari uterus disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Menarche merupakan suatu tanda awal adanya perubahan lain seperti pertubuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah pubis dan aksila, serta distribusi lemak pada daerah pinggul (Sukarni dan Wahyu, 2013). b. Fisiologi Menarche. Fisiologi menarche diantaranya, meliputi : 1) Peningkatan pelepasan follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari kelenjar hipofisis. 2) Pengenalan dan respon ovarium terhadap gonadrotopin sehingga memungkinkan terjadinya produksi steroid ovarium (estrogen dan progesteron). 3) Terbentuknya peraturan umpan balik positif pada kelenjar hipotalamus dan hipofisis oleh estrogen (Huffner dan Schust, 2008). 6
  • 19. 7 c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Menarche. Beberapa faktor yang mempengaruhi menarche antara lain : 1) Aspek Psikologi yang menyatakan bahwa menarche merupakan bagian dari masa pubertas. Menarche merupakan suatu proses yang melibatkan sistem anatomi dan fisiologi dari proses pubertas yaitu sebagai berikut : a) Diskresikanya hormon estrogen oleh ovarium yang distimulasi oleh hormon ptuitari. b) Hormon estrogen menstimulasi pertumbuhan uterus. c) Fluktuasi tingkat hormon yang dapat menghasilkan perubahan suplai darah yang adekuat ke bagian endometrium. d) Kematian beberapa jaringan endometrium dari hormon ini dan adanya peningkatan fluktuasi suplai darah ke desidua. 2) Menarche dan Kesuburan Pada sebagian besar wanita, menarche bukanlah sebagai tanda terjadinya ovulasi. Secara tidak teratur menstruasi terjadi selama 1-2 tahun sebelum terjadi ovulasi yang teratur. Adanya ovulasi yang teratur menandakan interval yang konsisten dari lamanya menstruasi dan perkiraan waktu datangnya kembali untuk mengukur tingkat kesuburan seorang wanita. 3) Pengaruh waktu terjadinya Menarche Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah perkembangan payudara. Namun akhir-akhir ini menarche terjadi pada
  • 20. 8 usia yang lebih muda dan tegantung dari pertumbuhan individu tersebut, diet dan tingkat kesehatanya. 4) Menarche dan lingkungan sosial Lingkungan sosial berpengaruh terhadap waktu terjadinya menarche. Lingkungan keluarga yang harmonis dan adanya keluarga besar yang baik dan dapat mencegah terjadinya menarche dini sedangkan anak yang tinggal di tengah-tengah keluarga yang tidak harmonis dapat mengakibatkan terjadiya menarche dini. 5) Umur menarche dan status sosial ekonomi Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial ekonomi sedang sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan. Orang yang non- vegetarian menarchenya lebih awal dari pada yang vegetarian. d. Tanda yang menyertai Menarche Beberapa yang menyertai menarche antara lain : 1) Rasa tidak nyaman 2) Sakit kepala 3) Pegal-pegal di kaki dan pinggang untuk beberapa jam 4) Kram perut dan sakit perut 5) Perasaan suntuk, marah dan sedih (Erna, 2008). e. Reaksi Remaja Wanita terhadap Menarche. Reaksi remaja wanita terhadap datangnya haid pertama (menarche) terbagi menjadi 2, yaitu :
  • 21. 9 1) Reaksi negatif, yaitu seorang remaja wanita ketika dirinya memandang kurang baik terhadap munculnya menstruasi pertama yang mengalami keluhan-keluhan fisiologis maupun kondisi psikologis yang tidak stabil. 2) Reaksi positif, yaitu individu yang mampu memahami, menghargai, dan menerima adanya menstruasi pertama sebagai tanda kedewasaan seorang wanita. Ditandai dengan konsep diri (self concept) yang positif, yakni memiliki kemampuan untuk melihat gambaran diri mengenai kelebihan dan kekurangan diri sendiri sehingga mereka mampu mengevaluasi diri (self awareness) (Mansur dan budiarti, 2014). 2. Tujuan Umum tentang Remaja a. Pengertian Remaja. Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa yakni terjadi pertumbuhan fisik, mental dan emosional yang sangat cepat (Intan,dkk, 2011). Seseorang dikatakan sudah memasuki masa remaja yaitu remaja yang berada dalam usia antara 16 dan 17 tahun. Periode perkembangan ini akan berakhir pada usia 21 tahun. Seseorang disebut remaja apabila perkembangan dan pertumbuhanya telah mengarah kepada kematangan seksual dengan memantapkan identitas dirinya sebagai individu yang terpisah dari keluarganya, Persiapan diri menghadapi tugas-tugas perkembangan berikutnya, persiapan dalam menentukan masa depanya, dan akan berakhir pada saat mencapai usia matang secara hukum. (Pieter dan Lubis ,2011).
  • 22. 10 b. Perubahan Fisik masa Remaja. Ciri-ciri perubahan fisik remaja terbagi menjadi 2 macam, yaitu : 1) Ciri- ciri kelamin primer a. Mulai berfungsinya organ reproduksi Organ reproduksi pada laki-laki (testis) mulai berfungsi menghasilkan hormon testosteron. Testosteron berfungsi untuk merangsang testis untuk menghasilkan sperma. Organ reproduksi perempuan (ovarium) mulai memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini mempengaruhi perkembangan organ reproduksi perempuan. Selain itu juga mempengaruhi ovulasi. Yaitu pematangan sel telur dan pelepasan sel dari ovarium. b. Laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami menstruasi. Produksi sperma yang meningkat pada anak laki-laki terjadi mimpi basah. Mimpi basah pertama dapat menjadikan tanda bahwa seorang laki-laki telah aqil balik sedangkan organ reproduksi pada anak perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi dan indung telur (ovarium) pada perempuan mulai aktif dan mampu menghasilkan sel telur (ovarium). 2) Ciri-ciri kelamin sekunder Ciri-ciri kelamin sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada anak laki-laki dan perempuan. Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara lain payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan disekitar alat kelamin, serta membesarnya panggul
  • 23. 11 sedangkan ciri-ciri kelamin sekunder anak laki-laki adalah tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut ketiak dan disekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih bidang ( Proverawati dan Misaroh, 2009). c. Perubahan Psikologis Masa Remaja. 1) Perubahan Kemampuan Intelektual Pesatnya perkembangan kemampuan intelektual remaja akan terjadi pada saat usia 11 hingga 15 tahun. Biasanya mereka terdorong memahami dunia luar, mengembangkan, ataupun mengorganisasikan ide-idenya. Bukti pesatnya perkembangan kognitif remaja ditunjukan dengan perubahan mental, seperti belajar, daya ingat, menalar, berpikir, dan bahasa. Kini perkembangan intelektual dari remaja telah memasuki tahap formal operasional, yaitu tahap berpikir abstrak, independen, fleksibel, berpikir logis, dan mampu memprediksi masalah. 2) Perubahan emosi Pola emosi masa remaja hampir sama dengan pola emosi kanak- kanak. Perbedaanya hanya terletak pada rangsangan yang bisa mengakibatkan emosi. Dampak perubahan emosi yang labil mengakibatkan minimnya kemampuan remaja untuk menguasai dan mengontrol emosi. Remaja dikatakan matang secara emosi, jika mampu menguasai dan mengontrol emosi, mengungkap emosi dengan cara-cara yang lebih dapat diterima, kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi
  • 24. 12 secara emosi, bereaksi dengan berpikir, emosi lebih stabil dan tidak berubah-ubah. 3) Perubahan minat Meskipun banyaknya minat selama periode remaja, namun tidak semua minat harus dimilki oleh remaja, karena hal ini sangat tergantung dengan karateristik dengan kebutuhan remaja itu sendiri. Ada beberapa minat tertentu yang menjadi minat universal pada remaja. Bentuk kesamaan minat remaja tersebut seperti minat sosial, rekreasi, prestasi, pekerjaan, dan minat seks dan prilaku seks (Pieter dan Lubis ,2011). 3. Tujuan Umum tentang Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif, merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2010). b. Tingkat Pengetahuan. Terdapat 6 tingkat domain kognitif pengetahuan, yaitu :
  • 25. 13 1) Know (Tahu) Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termaksud dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesutu yang spsifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. 2) Comprehension (Memahami) Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan tentang objek, yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi yang harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Application (Aplikasi) Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya (riil). Aplikasi di sini dapat diartikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan lain sebagainya dalam konteks atau situasi lain. 4) Analysis (Analisa) Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja.
  • 26. 14 5) Synthesis (Sintesis) Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. 6) Evaluation (Evaluasi) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk penelitian terhadap suatu objek. Penilain-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-krieria yang telah ada (Notoatmodjo, 2010). c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan. Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yaitu : 1) Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Tingkat pendidikan menunjukan korelasi positif dengan terjadinya perubahan positif yang meningkat dengan demikian pengetahuan juga meningkat. Pembagian pedidikan menurut Depdiknas yaitu pendidikan dasar (SD. SMP), menengah (SMK, MA, MAK), tinggi (Akademi,PT). 2) Informasi Seorang mempunyai informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
  • 27. 15 3) Budaya Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan meliputi sikap dan kepercayaan. 4) Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. 5) Social Ekonomi Tingkat pengetahuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat ekonomi akan menambah pengetahuan. 6) Umur Jumlah tahun yang dilalui ibu sejak kelahiranya hingga ulang tahun terakhir (Notoatmodjo, 2010). d. Pengukuran Pengetahuan. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan diatas (Notoatmodjo, 2010). Dari data tetang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kurang. Ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif yaitu menggunakan rata- rata (mean) dan simpangan baku (Standar Deviation). 1) Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
  • 28. 16 2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD≤ ≤ mean + 1 SD 3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2013). e. Sumber Pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2010), sumber-sumber pengetahuan sebagai berikut: 1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat dan agama. Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu terkandung pengetahuan yang kebenaranya tidak dapat dibuktikan secara rasional dan empiris, tetapi sulit di kritik untuk diubah begitu saja. Jadi, harus diikuti dengan tanpa keraguan dan kepercayaan secara bulat. Pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap (mapan) tetapi subjektif. 2) Pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain. Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat di percayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang di tuakan, dan sebagainya. Apapun yang mereka katakan, benar atau salah, baik atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Karna kebanyakan orang telah mempercayai mereka sebagai orang-orang yang cukup berpengalaman dan berpengetahuan lebih luas. Sumber pengetahuan ini mengandung kebenaran, tapi persoalanya terletak pada sejauh mana orang-orang itu bisa di percaya. Lebih dari itu, sejauh mana kesaksian pengetahuanya itu merupakan hasil pikiran dan
  • 29. 17 pengalaman yang telah teruji kebenaranya. Jika kesaksianya adalah kebohongan, hal ini akan membahayakan kehidupan manusia dan masyarakat itu sendiri. 3) Pengalaman Bagi manusia pengalaman adalah alat penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah dan kulit, orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup. 4) Akal pikiran Berbeda dengan panca indra, akal pikiran memiliki sifat lebih rohani. Akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang metafisis, abstrak, universal, yang seragam dan bersifat tetap. Akal pikiran cendrung memberikan pengetahuan yang lebih umum, objektif dan pasti. 5) Intuisi Berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat bersifat spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran dan kedalaman pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari intuisi merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung. Artinya, tanpa melalui sentuhan indera maupun olahan akal pikiran. Ketika dengan serta merta seseorang memutuskan untuk berbuat atau tidak berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia berada dalam pengetahuan yang intuitif. Dengan demikian, pengetahuan intuitif ini kebenaranya tidak dapat diuji dan bersifat personal.
  • 30. 18 B. Landasan Teori Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah perdarahan periodik dan siklik dari uterus disertai pengelupasan (deskuamasi) endometrium. Menarche merupakan suatu tanda awal adanya perubahan lain seperti pertubuhan payudara, pertumbuhan rambut daerah pubis dan aksila, serta distribusi lemak pada daerah pinggul (Sukarni dan Wahyu, 2013). Pengetahuan atau kognitif, merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2010)
  • 31. 19 C. Kerangka Konsep Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Tingkat pendidikan 2. Informasi 3. Budaya 4. Pengalaman 5. Social ekonomi 6. Umur Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian Keterangan : : Variabel Dependen : Variabel Independen D. Pertanyaan Penelitian Mengapa Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 masih relatif rendah ? Tingkat Pengetahuan Remaja Putri di SMP Negeri 2 Raha Baik Cukup Kurang
  • 32. 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karateristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu, dengan rancangan study kasus. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna pada bulan Juli Tahun 2016. C. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah semua siswi kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 sebanyak 145 siswi. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas VII yang belum mengalami menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 pada saat dilakukan penelitian (pada bulan Juli). Penarikan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Dengan menggunakan teknik tersebut sehingga diperoleh sampel sebesar 96 siswi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data siswi yang belum mengalami menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016. 20
  • 33. 21 D. Identivikasi Variabel Penelitian Variabel Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan remaja putri tentang penatalaksanaan menarche di SMP Negeri 2 Raha. E. Variabel dan Definisi Operasional Definisi operasional dan kriteria objektif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1. Definisi Operasional Variabel No Variabel Devinisi Operasional Alat Ukur Skala Hasil Ukur 1. Tingkat pengetahua n remaja putri tentang penatalaksa naan menarche Kemampuan atau pengetahuan responden untuk menjawab pertanyaan yang diberikan yang berkaitan dengan menarche pada lembar observasi kuesioner yang meliputi 1. Pengertian menarche 2. Fisiologi menarche 3. Faktor yang mempengaruhi menarche 4. Tanda yang menyertai menarche 5. Reaksi remaja terhadap menarche. Kuesioner Ordinal 4) Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD 5) Cukup, bila nilai mean – 1 SD≤ ≤ mean + 1 SD 6) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2013) Sumber: Data Primer (2016). F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup maksudnya dimana sudah terdapat pilihan jawabanya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang
  • 34. 22 telah tersedia. Adapun kriteria penskoran menggunakan mean dan standar deviasi yaitu Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD. Cukup, bila nilai mean – 1 SD≤ ≤ mean + 1 SD. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD. G. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Setelah pengumpulan data selesai, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah pengolahan data. Langkah - langkah pengolahan data adalah sebagai berikut : a. Editing (Penyuntingan Data) Hasil pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian kuesioner tersebut. Pada penelitian ini proses editing dilakukan dilapangan, semua data kuesioner dari responden terisi dengan lengkap. b. Coding Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Kode yang dipakai adalah mengubah nama responden dengan kode respoden. Pada penelitian ini proses coding dilakukan dilapangan, semua data kuesioner dari responden terisi dengan baik.
  • 35. 23 c. Processing (memasukan data) Processing yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode sesuai dengan jawaban masing – masing pernyataan. Setelah dilakukan penelitian, maka dimasukkan jawaban dari semua kuesioner yang telah diisi dengan lengkap oleh responden. Kemudian dihitung dengan cara manual. d. Tabulasi Tabulasi yaitu membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. Pada penelitian ini digunakan tabel, karena berguna untuk mempermudah dalam penyusunan kedalam instrumen. 2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat (Analisis Deskriptif) yang bertujuan untuk mendiskripsikan setiap variabel penelitian. Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik, cukup dan kurang. Presentase dapat diperoleh menggunakan aturan normatif yang menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviation). Untuk menggunakan 3 kategori baik, cukup, kurang maka menggunakan parameter : 1) Baik, bila nilai yang diperoleh (x) > mean + 1 SD 2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ ≤ mean + 1 SD 3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
  • 36. 24 Menurut Riwidikdo (2013), Untuk mencari nilai mean dan standar deviation diperoleh rumus: 1. Mean Untuk mencari nilai rata-rata mean diperoleh dengan rumus : Rumus : x = ∑ : n Keterangan : X : Nilai dari data n : jumlah data 2. Standar Deviation Sedangkan untuk mencari SD (standar deviasi) dengan rumus : Rumus : SD : ∑ : ( ∑ ): Keterangan : SD : Standar deviation / simpangan baku Xi : Nilai dari data n : Jumlah data H. Jalanya Penelitian 1. Tahap Persiapan Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mempersiapkan mengurus surat izin penelitian kepada institusi dan melapor kepada Kepala Badan KESBANG POL Kabupaten Muna, kemudian mengantar surat tembusan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muna dan Kepala Sekolah
  • 37. 25 SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna sebelum melakukan kegiatan pengumpulan data dilapangan. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaanya dimulai dengan menghubungi Kepala Kesiswaan SMP Negeri 2 Raha untuk memperoleh data dilapangan. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada siswi kelas VII. Setelah memperoleh data dari hasil pengambilan sampel sebanyak 96 siswi kemudian melakukan editing, coding, processing dan tabulasi pada penelitian ini digunakan tabel, karena berguna untuk mempermudah dalam penyusunan kedalam instrumen. 3. Tahap Pengolahan Data Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 4. Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pada tahap ini disusun suatu laporan sebagai tahap akhir penulisan Karya Tulis Ilmiah dan sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha.
  • 38. 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi a. Lokasi SMP Negeri 2 Raha dibangun pada tahun 1977, dan terletak dijalan Gatot Subroto No. 12 Raha. Secara umum, Keadaan lingkungan SMP Negeri 2 Raha terlihat bersih dan tertata rapi dengan luas ± 9.867 m , sebelah timur SMP Negeri 2 Raha dibatasi oleh pemukiman penduduk dan kebun warga. Sebelah utara dibatasi dengan pemukiman penduduk, sedangkan sebelah selatan dan sebelah barat dibatasi oleh jalan raya. b. Sarana Prasarana Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sarana Prasarana SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 No Sarana Prasarana Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12 Ruang Kelas Ruang Dewan Guru Perpus Mushola Lab Computer UKS Ruang Conseling Siswa Ruang Aula Kantin Sekolah WC Siswa WC Kepala Sekolah WC Dewan Guru 31 1 1 1 1 1 1 1 1 2 7 1 Sumber : Data Primer (Diolah) 26
  • 39. 27 2. Karateristik Responden Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetetahuan remaja putri tentang penatalaksanaan menarche di SMP Negeri 2 Raha pada siswi kelas VII dengan kategori baik, cukup, kurang. a. Jumlah Murid Kelas VII Hasil penelitian tentang jumlah murid kelas VII di SMP Negeri 2 Raha menunjukan bahwa tingkat kepadatan murid pada masing-masing kelas relatif sama. Hal ini dimungkinkan oleh karena jumlah ruang kelas yang banyak. Adapun jumlah murid pada kelas VII dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jumlah Murid kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 Kelas VII Jumlah (orang) Persentase (%) Laki - Laki 172 54,25 Perempuan 145 45,75 Jumlah 317 100 Sumber : Data Sekunder (Diolah) Berdasarkan tabel diatas jumlah seluruh murid kelas VII di SMP Negeri 2 Raha pada tahun 2016 ada 317 orang. Murid terbanyak adalah laki-laki sebanyak 172 orang (54,25 %), dan perempuan sebanyak 145 orang (45,75 %). b. Jumlah kejadian Menarche pada Remaja Putri Kelas VII Sebelum dilakukan wawancara terhadap remaja putri kelas VII terlebih dahulu remaja putri di kelas VII tersebut di pisahkan kedalam dua
  • 40. 28 kelompok yaitu remaja yang sudah dan belum mengalami menarche. Adapun jumlah remaja putri di kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada tabel berukut : Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jumlah kejadian Menarche pada Remaja Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 Kajadian Menarche Jumlah (orang) persentase (%) Telah Menarche 49 33,80 Belum Menarche 96 66,20 Jumlah 145 100 Sumber : Data Primer (Diolah) Berdasarkan tabel diatas jumlah seluruh Remaja Putri kelas VII di SMP Negeri 2 Raha pada Tahun 2016 sebanyak 145 orang. Remaja Putri yang belum mengalami menarche terdiri dari 96 orang (66,20 %), dan 49 orang (33,80 %) telah mengalami menarche. c. Umur Remaja Putri Kelas VII Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur remaja putri kelas VII yang belum mengalami menarche di SMP Negeri 2 Raha berada pada rentang umur 11 – 13 Tahun. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5. Distribusi Frekuensi Umur Remaja Putri yang belum mengalami menarche Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Tahun 2016 Umur Jumlah (orang) Persentase (%) 11 Tahun 23 23,96 12 Tahun 64 66,67 13 Tahun 9 9,37 Jumlah 96 100 Sumber : Data Primer (Diolah)
  • 41. 29 Berdasarkan tabel diatas umur Remaja Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha pada Tahun 2016 yang belum mendapatkan menarche berbeda-beda, untuk Remaja putri umur 12 tahun ada 64 orang (66,67 %), umur 11 tahun ada 23 orang (23,96 %), dan ada 9 orang (9,37 %) Remaja Putri umur 13 tahun. d. Status Pekerjaan Orang Tua Status pekerjaan orang tua dalam penelitian ini di buat dalam dua kategori yaitu bekerja dan tidak bekerja. Pembagian kategori ini di buat dengan menyesuaikan pada tingkat pendidikan responden sehingga memudahkan responden dalam mengisi kuisioner. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 6. Distribusi Frekwensi Status Pekerjaan Orang Tua Remaja Putri Kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Tahun 2016 Pekerjaan Orang Tua Jumlah Persentase (%) Bekerja 69 71,88 Tidak Bekerja 27 28,12 Jumlah 96 100 Sumber : Data Primer (Diolah) Berdasarkan tabel diatas, status pekerjaan orang tua Remaja Putri SMP Negeri 2 Raha pada Tahun 2016 ada 69 orang (71,88 %) yang mempunyai pekerjaan tetap dan 27 orang (28,12 %) yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. 3. Nilai Mean dan Standar Deviasi Nilai mean dan standar deviasi dalam penelitian ini dapat diketahui Berdasarkan hasil pengumpulan data tingkat pengetahuan remaja putri
  • 42. 30 tentang penatalaksanaan menarche di SMP Negeri 2 Raha pada Tahun 2016. Adapun hasil perhitungan mean dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Mean dan Standar Deviasi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche Variabel Mean Standar Deviasi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche 11,9 2,2 Sumber : Penjumlahan Manual (Diolah) Berdasarkan tabel diatas, maka nilai mean dan standar deviasi tingkat pengetahuan remaja putri tentang penatalaksanaa menarche diperoleh hasil perhitungan mean yaitu 11,9 sedangkan untuk hasil perhitungan standar deviasi yaitu 2,2. 4. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII Tingkat pengetahuan remaja putri dalam penelitian ini dibuat dalam tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Adapun tingkat pengetahuan remaja putri pada kelas VII dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas VII dalam Penatalaksanaan Menarche di SMPN 2 Raha Tahun 2016 No Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Baik 10 10,4 2 Cukup 72 75 3 Kurang 14 14,6 Jumlah 96 100 Sumber : Data Primer (diolah) Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri kelas VII tentang penatalaksanaan menarche di SMP Negeri
  • 43. 31 2 Raha Tahun 2016 dalam kategori baik ada 10 responden (10,4 %), kategori cukup 72 responden (75 %), sedangkan 14 responden (14,6 %) dalam kategori kurang. B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian data sekunder jumlah murid kelas VII di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 ada 317 orang, yang terdiri dari murid laki-laki dan murid perempuan. Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat persebaran murid pada masing-masing kelas relatif hampir sama. Hal ini dimungkinkan oleh karena jumlah murid pada masing-masing kelas relatif sama. Berdasarkan hasil penelitian data primer jumlah Remaja Putri kelas VII yang belum mendapatkan menarche ada 96 siswi (66,20 %), dan 49 siswi (33,80 %) sudah menarche. Dari 96 Remaja Putri yang belum mengalami menarche umurnya berbeda-beda, untuk remaja putri umur 12 tahun ada 64 orang (66,67 %), umur 11 tahun ada 23 orang (23,96 %), dan ada 9 orang (9,37 %) remaja putri umur 13 tahun. Dari hasil penelitian pada usia 11 sampai 14 tahun yang seiring dengan perkembangan zaman pada usia tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Lestari (2011). Yang menyebutkan bahwa usia mendapat menarche tidak pasti atau bervariasi, akan tetapi terdapat kecenderungan bahwa dari tahun ke tahun wanita remaja mendapat haid pertama pada usia yang lebih muda.
  • 44. 32 Dari hasil penelitian tentang pekerjaan orang tua siswi yang telah mempunyai pekerjaan tetap ada 69 orang (71,88), dan yang belum mempunyai pekerjaan tetap ada 27 orang (28,12). Dari hasil penelitian tentang pekerjaan orang tua, status sosial ekonomi tidak terlalu berperan penting dalam hal mencapai fase terjadinya menarche. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Erna (2008). Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial ekonomi sedang sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan. Orang yang non- vegetarian menarchenya lebih awal dari pada yang vegetarian. Sedangkan untuk hasil penelitian pengetahuan remaja putri tentang Penatalaksanaan Menarche pada siswi kelas VII di SMP Negeri 2 Raha didapatkan untuk kategori baik ada 10 responden (10,4 %), kategori cukup ada 72 responden (75 %), sedangkan untuk kategori kurang ada 14 responden (14,6 %). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri di SMP Negeri 2 Raha sebagian besar (75%) memiliki tinkat pengetahuan cukup. Hal ini dimungkinkan oleh karena faktor informasi dan psiko sosial antar remaja putri yang semakin baik. Selain itu, pergeseran perilaku remaja untuk aktif mencari tahu hal-hal yang baru cenderung mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Notoatmodjo (2010). Yang menyebutkan bahwa Seorang mempunyai informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
  • 45. 33 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmasari Adiwati (2014), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VII tentang Menarche di SMP Warga Surakarta Tahun 2014”. Hasil penelitianya yaitu dalam kategori cukup (76,3 %). Penelitian dari Ima Khabib Diyastuti (2015), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VI tentang Menarche di SDN 3 Plosorejo Purwodadi Tahun 2015”. Hasil penelitianya yaitu dalam kategori cukup (60,0 %). Dan penelitian dari Riska Juniarti (2014), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri dalam menghadapi Menarche pada Siswi Kelas VII di SMPN 3 Raha Kabupaten Muna Tahun 2014”. Hasil penelitianya yaitu dalam kategori cukup (75 %).
  • 46. 34 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Penatalaksanaan Menarche di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 masih relatif rendah karena : 1. Sebagian besar remaja putri (72 orang) di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 memiliki tingkat pengetahuan cukup. 2. Sebanyak 14 orang remaja putri di SMP Negeri 2 Raha Kabupaten Muna Tahun 2016 yang memiliki tingkat pengetahuan kurang. 3. Hanya 10 orang remaja putri di SMP Negeri 2 Raha Kabupetan Muna Tahun 2016 yang memiliki tingkat pengetahuan baik. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis menyarankan : 1. Bagi Tempat Penelitian Diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan menjalin kerja sama dengan tenaga kesehatan (bidan wilayah kerja setempat/ Puskesmas) untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khusunya tentang penatalaksanaan menarche. 2. Bagi Siswi SMP Negeri 2 Raha Diharapkan kepada siswi dapat membekali dirinya dengan membaca buku, mendengarkan media elektronik maupun non elektronik maupun bertanya kepada guru atau orang tua sehingga memperoleh informasi yang tepat mengenai menarche dan penatalaksanaannya. 34
  • 47. 35 3. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan bisa memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi terlebih tentang perubahan fisik sebelum menjelang menarche dan penatalaksanaan tentang menarche.
  • 48. 36 DAFTAR PUSTAKA Agria, Sari R, dan Ircham. 2011. Gizi Reproduksi.Yogyakarta : Fitramaya. Rahmasari, A. 2014. “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VII tentang Menarche di SMP Warga Surakarta”. (KTI) Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES Kusuma Husada. (Online) Diakses Tanggal 12 Juni 2016. Anwar, M. 2011. Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Jakarta : PT Bina Pustaka. Ima Khabib, D. (2015). “Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas VI tentang Menarche di SDN 3 Plosorejo Purwadi”. (KTI) Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES Kusuma Husada. (Online) Diakses Tanggal 12 Juni 2016. Ervina, Eko S, dan Sayono. 2012. “Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Higiene saat Menstruasi terhadap Pengetahuan dan keterampilan Remaja Putri dalam merawat Prenium”.(KTI) Studi SI Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang (Online) Diakses Tanggal 14 2016. Padila, 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika Pudiastuti, Ratna D, 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika Pieter, H dan Lubis, N. 2011. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta : Kencana. Prawirohardjo, S. 2011. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka. Mukhlis Gus, P. 2016. “Hubungan Orang tua dengan Kesiapan Anak Remaja Putri dalam Menghadapi Menarche Di SD Negeri 01 Mojolban Sukoharjo”. (Naskah Publikasi) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Online) Diakses Tanggal 14 2016. Siswanto, Susila, dan Suyanto. 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Yogyakarta : Bursa Ilmu. Sukarni, I dan Wahyu, P. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika. Varney .H, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Vol I. Jakarta : EGC.
  • 50. 38 Lampiran 2 KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS VII TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Karateristik Responden No. Responden : Nama : Umur : Pekerjaan Orang Tua : Kelas VII : Petunjuk Pengisian : 1. Kepada responden diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan dengan jujur dan objektif. 2. Berikan tanda (X) dan isilah sesuai dengan keadaan sebenarnya. A. Kuisioner Pengetahuan Mengenai Menarche (Haid Pertama) 1. Apakah Anda pernah mendengar tentang menarche ? a. Pernah b. Tidak 2. Darimana anda mendapat informasi tentang menarche ? a. Buku ,Majalah, dan Internet b. Orang tua dan teman c. Tidak Pernah
  • 51. 39 3. Menarche atau haid pertama adalah ? a. Haid atau menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang wanita dan terjadi ditengah masa pubertas sebelum memasuki usia dewasa b. Luka yang mengeluarkan darah c. Nyeri pada haid 4. Menurut Anda pada umur berapa menarche terjadi ? a. 9 – 16 Tahun b. 12 – 18 Tahun c. 13 – 20 Tahun 5. Menurut anda fisiologi menarche itu apa ? a. Keluarnya darah dari vagina b. Pengenalan dan respon ovarium terhadap gonadrotopin sehingga memungkinkan terjadinya produksi steroid ovarium (estrogen dan progesteron) c. Sakit pada perut yang berlebihan 6. Berapa lamakah biasanya menstruasi itu akan terjadi ? a. 3 – 4 hari b. 5 – 6 hari c. 10 hari 7. Berapa lamakah siklus menstruasi normal akan terjadi? a. Setiap 5 hari b. Setiap 8 hari c. Setiap 28 hari 8. Gejala apa yang terjadi pada saat menarche tiba ? a. Perut terasa mules b. Sakit gigi c. Rambut rontok 9. Menurut anda pembalut saat menstruasi sebaiknya berapa kali di ganti ? a. 1 kali sehari
  • 52. 40 b. 2 kali sehari c. 4 – 5 kali sehari 10. Menurut Anda, apabila seorang wanita telah mendapatkan haid, hal itu pertanda bahwa wanita tersebut ? a. Sudah boleh pacaran b. Sudah dewasa c. Sudah boleh menikah 11. Menurut Anda kapankah menstruasi normal akan terjadi ? a. Satu bulan sekali b. Empat bulan sekali c. Lima bulan sekali 12. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi datangnya menarche ? a. Kesuburan, umur, lingkungan dan status ekonomi b. Lemas ,lesu, dan sakit pada perut c. Marah, rasa tidak nyaman, dan sakit pada perut 13. Secara fisik, gangguan yang sering kali terjadi menjelang datangnya menarche ? a. Lemah dan sering marah b. Sakit punggung, payudara terasa penuh dan nyeri, timbul jerawat c. Rasa bahagia 14. Menurut Anda salah satu kedewasaan seorang wanita ditandai dengan ? a. Mimpi basah b. Datangnya haid pertama c. Gemuk 15. Apa yang dapat anda lakukan untuk mencegah terjadinya gangguan menjelang menarche ? a. Berolah raga, hindari stres dan selalu berpikir positif b. Makan yang banyak c. Tidur yang cukup
  • 53. 41 16. Apa penyebab kebanyakan remaja puteri sering mengalami kram sewaktu menstruasi ? a. Karena hormone seks yang meningkat b. Karena otot-otot rahim berkontraksi c. Karena darah yang banyak keluar 17. Apakah anda sudah memahami tentang menarche ? a. Sudah b. Belum c. Ragu-ragu 18. Apakah anda sudah siap jika menarche itu tiba ? a. Sudah siap b. Belum siap c. Ragu-ragu 19. Cara apa yang dapat di lakukan untuk mengatasi sakit pada saat menstruasi ? 1. Mengoleskan minyak kayu putih pada perut 2. Memijat perut 3. Konsumsi tablet penambah darah jika mengalami anemia a. 2 b. 1 dan 3 c. Tidur 20. Perubahan mental apa yang biasa dialami remaja putri pada saat menjelang menarche ? 1. Sering marah / Sensitif 2. Gangguan konsentrasi 3. Perasaan tidak nyaman a. 1 saja b. Tidak ada yang benar c. Semua benar
  • 54. 42 Lampiran 3 SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SMP NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Oleh : Wiwin Winarsih Setelah membaca dan memahami isi persetujuan ini, saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif pada saya, keluarga saya, dan pekerjaan atau karir saya dan segala informasi yang saya berikan dijamin kerahasiaannya. Saya memahami bahwa hasil penelitian ini akan menjadi bahan masukan peningkatan pelayanan kesehatan khususnya bagi mahasiswi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna. Karena itu informasi yang saya berikan adalah sebenarnya, maka dengan ini saya bersedia menjadi responden penelitian ini. Nama : Tanda Tangan :
  • 55. 43 Lampiran 4 LEMBAR HASIL PENELITIAN (CEK LIST ) TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SMP NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 No Nama Umur Pekerjaan Orang Tua Jumlah Benar Tingkat Pengetahuan Bekerja Tidak Bekerja Baik Cukup Kurang 1 Nn. S.N 12 √ 7 √ 2 Nn. T.L 12 √ 14 √ 3 Nn. S.A 12 √ 11 √ 4 Nn. A.I 13 √ 16 √ 5 Nn. N.R 12 √ 14 √ 6 Nn. A.F 12 √ 11 √ 7 Nn. S.L 12 √ 6 √ 8 Nn. H.R 12 √ 14 √ 9 Nn. S.O 12 √ 11 √ 10 Nn. S.R 12 √ 11 √ 11 Nn. A.A 12 √ 13 √ 12 Nn. S.H 13 √ 14 √ 13 Nn. L.M 12 √ 14 √ 14 Nn. N.Y 11 √ 13 √ 15 Nn .M.A 12 √ 16 √ 16 Nn. F.H 12 √ 11 √ 17 Nn. F.Y 12 √ 13 √ 18 Nn. D.T 12 √ 15 √ 19 Nn. D.M 12 √ 11 √ 20 Nn. E.R 11 √ 14 √ 21 Nn. A.K 12 √ 11 √ 22 Nn. A.P 12 √ 13 √ 23 Nn. R.F 11 √ 8 √ 24 Nn. A.W 13 √ 8 √
  • 56. 44 25 Nn. A.J 11 √ 11 √ 26 Nn. A.H 12 √ 14 √ 27 Nn. F.K 11 √ 14 √ 28 Nn. A.G 12 √ 11 √ 29 Nn . A.D 12 √ 10 √ 30 Nn. S.D 13 √ 16 √ 31 Nn. N.O 11 √ 8 √ 32 Nn .A.S 11 √ 11 √ 33 Nn .A.M 11 √ 14 √ 34 Nn. S.L 12 √ 11 √ 35 Nn. Y.A 12 √ 11 √ 36 Nn. F.E 11 √ 14 √ 37 Nn. L.Y 11 √ 10 √ 38 Nn. S.S 11 √ 15 √ 39 Nn. H.M 12 √ 11 √ 40 Nn. Y.M 12 √ 13 √ 41 Nn. P.L 11 √ 8 √ 42 Nn. H.T 11 √ 12 √ 43 Nn.F.D 12 √ 14 √ 44 Nn. S.F 12 √ 13 √ 45 Nn. S.Q 12 √ 10 √ 46 Nn. A.G 12 √ 12 √ 47 Nn . M.I 11 √ 8 √ 48 Nn . G 11 √ 10 √ 49 Nn .A.M 12 √ 13 √ 50 Nn .N.N 12 √ 12 √ 51 Nn. R.F 11 √ 9 √ 52 Nn. N.I 12 √ 11 √ 53 Nn. R.D 11 √ 12 √ 54 Nn S.K 12 √ 10 √ 55 Nn . W.L 12 √ 12 √ 56 Nn. R.F 12 √ 15 √ 57 Nn. T.F 11 √ 11 √ 58 Nn F.U 11 √ 10 √ 59 Nn. S.A 12 √ 9 √ 60 Nn. N.O 13 √ 14 √ 61 Nn.R.P 11 √ 11 √ 62 Nn. E.2 12 √ 13 √
  • 57. 45 63 Nn. D.L 12 √ 12 √ 64 Nn N.W 12 √ 14 √ 65 Nn. N.T 12 √ 17 √ 66 Nn .A.B 12 √ 9 √ 67 Nn. I.P 12 √ 13 √ 68 Nn. I.S 13 √ 14 √ 69 Nn. S.C 13 √ 12 √ 70 Nn. N.K 12 √ 16 √ 71 Nn. W.L 12 √ 10 √ 72 Nn D.P 12 √ 12 √ 73 Nn. H.Y 12 √ 10 √ 74 Nn .W.S 12 √ 9 √ 75 Nn. S.Y 11 √ 12 √ 76 Nn. R.G 12 √ 15 √ 77 Nn. I.K 13 √ 10 √ 78 Nn. I.M 11 √ 9 √ 79 Nn. N.S 12 √ 10 √ 80 Nn .N.J 12 √ 15 √ 81 Nn. I.L 11 √ 12 √ 82 Nn . M.S 13 √ 13 √ 83 Nn. S.U 12 √ 12 √ 84 Nn. S.J 12 √ 12 √ 85 Nn .K 12 √ 9 √ 86 Nn. S.I 12 √ 14 √ 87 Nn. F.M 12 √ 10 √ 88 Nn .V 12 √ 12 √ 89 Nn.A.N 12 √ 14 √ 90 Nn .N.E 12 √ 15 √ 91 Nn .C 12 √ 10 √ 92 Nn. E.M 12 √ 12 √ 93 Nn. E.T 12 √ 14 √ 94 Nn. P.Y 12 √ 14 √ 95 Nn . B 12 √ 10 √ 96 Nn. S.P 12 √ 9 √
  • 58. 46 Lampiran 5 DOKUMENTASI PENELITIAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SMP NEGERI 2 RAHA KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 1. Saat melakukan penelitian di SMPN 2 Raha 2. Saat pembagian kuisioner dan pengisian kuisioner
  • 60. 48 Lampiran 7 PERYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dan ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Penulis Wiwin Winarsih
  • 61. 49 Lampiran 8 HASIL PERHITUNGAN MEAN DAN STANDAR DEVIASI TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENATALAKSANAAN MENARCHE DI SMP NEGERI 2 RAHA TAHUN 2016 a). Perhitungan mean x = ∑ : n x = x = 11,9 b). Perhitungan Standar Deviasi SD : ∑ : ( ∑ ): SD : ( ) SD : SD : , SD : , SD : 5,1 SD = 2,2
  • 62. 50 Berdasarkan hasil perhitungan mean dan standar deviasi, maka digunakan perhitungan sebagai berikut : 1. Baik : Apabila nilai responden yang diperoleh: (x) > mean + 1 SD (x) > 11,9 + 1 x 2,2 (x) > 14,1 Jadi tingkat pengetahuan responden baik bila nilai (x) > 14,1 2. Cukup: Apabila nilai responden yang diperoleh: mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 11,9 – 1 x 2,2 ≤ x ≤ 11,9 + 1 x 2,2 9,7 ≤ x ≤ 14,1 Jadi tingkat pengetahuan responden cukup bila nilai (x) 9,7 ≤ x ≤ 14,1 3. Kurang: Apabila nilai responden yang diperoleh: (x) < mean – 1 SD (x) 11,9 < - 1 x 14,1 (x) < 9,7 Jadi tingkat pengetahuan responden kurang bila nilai (x) < 9,7