Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
vita_ppt_semprouinradenintanlampung.pptx
1. PENGARUH PENGGUNAAN MEDIAANIMASI CARTOON (2D) TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA
BAHASAARAB SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH MASYARIQULANWAR (MIMA) PUGUNGRAHARJO
TAHUN AJARAN 2023/2024.
Ditujukan melengkapi Tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana
pendidikan (S.Pd)
Oleh
Dwi dyah novitasari
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2023
2. PENGARUH PENGGUNAAN MEDIAANIMASI CARTOON (2D) TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA BAHASAARAB
SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH MASYARIQULANWAR (MIMA) PUGUNGRAHARJO TAHUN AJARAN 2023/2024.
Proposal Skripsi
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
Seminar proposal
Oleh
Dwi Dyah Novitasari
NPM. 1811020212
Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Pembimbing I : Drs. H. Abdul Hamid, M.Ag
Pembimbing II : Dr. Safari Daud, M.Sos.I
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2023
3. A. Latar belakang
Bahasa Asing termasuk bahasa Arab merupakan salah satu bahasa kedua yang diajarkan hampir di semua jenjang pendidikan, tidak
hanya di lembaga pendidikan Islam saja yang mempelajari bahasa Arab, namun untuk sekolah-sekolah negeri dan swasta pun mempelajari bahasa
Arab mulai dari TK, SD/MI, SMP/MTs dan juga SMA/MA. Tujuan tiap lembaga tersebut pun berbeda-beda, ada yang bertujuan hanya untuk bisa
berkomunikasi, ada juga yang bertujuan untuk mempelajari Ilmu Agama atau hanya sekedar untuk pengetahuan seperti mempelajari tata
bahasanya dalam mempelajari bahasa Arab tersebut.
Keterampilan bahasa memiliki empat komponen. Komponen tersebut adalah menyimak (istima‟), berbicara (kalam), membaca (qiro‟ah),
dan menulis (kitabah). Keterampilan berbicara merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang harus dicapai dalam pengajaran bahasa asing
termasuk bahasa Arab. Berbicara merupakan sarana utama untuk berkomunkasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.
Berbicara merupakan aktifitas berbahasa yang sangat penting terutama untuk kebutuhan komunikasi. Manusia pada umumnya
menggunakan perkataan lebih banyak dari pada tulisan, yang artinya bahwa manusia lebih banyak berbicara daripada menulis. Keterampilan
berbicara adalah aspek keterampilan berbahasa yang penting yang melibatkan minimal dua pihak, yaitu orang yang berbicara dan yang
mendengarkan. Dalam kegiatan ini tarjadi komunikasi dua arah secara timbal balik. Dengan
Bab I
4. demikian latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan, (2)
kemampuan mengucapkan, dan (3) penguasaan (relatif) kosakata dan ungkapan yang mengkomunikasikan
maksud, serta apa yang dipikirkan
Hambatan-hambatan yang sering muncul dalam keterampilan berbicara bahasa Arab adalah : 1) kesulitan
memilih kata, sesuai dengan konteks lawan tutur, 2) sering merasa malu dalam berbicara bahasa Arab karena
takut melakukan kesalahan, 3) kurang dibiasakannya berbicara dengan menggunakan bahasa Arab.
No Kelas Nilai siswa Jumlah peserta
didik
NILAI < 70 NILAI > 70
1 VI A 15 8 23
2 VI B 14 12 26
JUMLAH 20 29 49
Hasil pra suvey kemampuan membaca Bahasa arab di MI
Masyarikul anwar pugung raharjo lampung timur
5. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 23 januari 2022 yang dilakukan oleh peneliti, dan
berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran bahasa Arab bahwa hasil pembelajaran bahasa Arab kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar (MIMA) Pugungraharjo berdasarkan data awal berupa angket yang
diberikan kepada siswa kelas VI menyatakan bahwa sebanyak 66% siswa masih mengalami kesulitan dalam
keterampilan berbicara. Dilihat dari praktek khiwar (berbicara bahasa Arab) masih sulit untuk membuat
karangan sendiri, dan masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan bahasa Arab secara lisan.
Hal ini disebabkan kurangnya inovasi dan variasi metode maupun media dalam pengajaran yang
digunakan guru juga kurang menarik dan minimnya buku-buku dan kamus bahasa Arab yang digunakan
sekolah. Dalam hal ini media sangatlah membantu dalam pembelajaran bahasa Arab terutama dalam
penguasaan kosakata bahasa Arab
Untuk mengatasi kesulitan, peneliti berasumsi agar timbul suasana belajar yang menyenangkan dan siswa
dapat lebih memahami dan menguasai keterampilan berbicara bahasa Arab dapat diwujudkan dengan
menggunakan media Animasi. Animasi merupakan salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan oleh
guru dalam menyampaikan materi bahasa Arab pada keterampilan berbicara. Media Animasi ini belum pernah
diterapkan dalam sistem pengajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar (MIMA)
Pugungraharjo, oleh karena itu dalam penelitian ini diharapkan menjadi salah satu jalan keluar dalam
menghadapi kesulitan siswa pada penguasaan kosakata dalam keterampilan berbicara.
6. B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dapat diidentifikasi antara lain :
a) Masih banyak terdapat guru non-linier di Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar (MIMA) Pugungraharjo.
b) Kurangnya kesadaran pendidik akan pentingnya media pembelajaran
c) Rendahnya hasil belajar peserta didik.
d) Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar disekolah.
1. Batasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan agar dalam penelitian yang akan dilakukan lebih terarah, maka dari itu
penulis dapat memfokuskan masalah-masalah sebagai berikut:
a) Penelitian dilaksanakan di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar
(MIMA) Pugungraharjo
a) Penulis menggunakan media pembelajaran berbasis Media Animasi terhadap keterampilan berbicara
bahasa arab
7. D. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dalam penelitian ini penulis
merumuskan permasalahan pokok sesuai dengan latar belakang yang kemudian menjadi acuan dalam
penelitian ini ialah adakah pengaruh media pembelajaran berbasis Media Animasi terhadap keterampilan
berbicara bahasa arab di Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar (MIMA) Pugungraharjo.?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai yaitu “untuk mengetahui
pengaruh media pembelajaran berbasis Media Animasi terhadap keterampilan berbicara bahasa arab di
Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar (MIMA) Pugungraharjo?”.
F. Manfaat Penelitian
1. Memperoleh alternatif media pembelajaran dalam pembelajaran bahasa arab khususnya keterampilan
berbicara siswa.
2. Mendapatkan Pengalaman belajar yang berbeda bahkan kesempatan untuk melatih kemampuan
berbicara bahasa arab.
3. Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Arab.
4. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran Bahasa Arab sehingga siswa lebih aktif.
Peneliti
5. Untuk peneliti Penelitian ini berguna untuk mengembangkan pengetahuan, sekaligus dapat wawasan,v
pengalaman dalam proses pembinaan diri sebagai calon pendidik.
8. A. Media Pembelajaran Bahasa Arab
1. Pengertian Media Bahasa Arab
2. Macam-macam Pembelajaran Bahasa Arab
B. Pemilihan Media Pembelajaran
Sebelum menggunakan media, pendidik memerlukan perencanaan dan
pemilihan dalam menggunakan media pembelajaran. Sebagai alat bantu
dalam pembelajaran, media diharapkan dapat membantu siswa dalam
belajar sehingga minat dan motivasi belajar siswa juga meningkat.
BAB II
LANDASAN TEORI
9. C. Media pembelaljaran video animasi
1. Pengertian Media
Menurut Rosch dan McCornick dalam buku Suyanto, definisi animasi adalah kombinasi dari
komputer dan video, multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan
teks.
1. Pengertian animasi
Animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup, semangat. Sedangkan
karakter adalah orang, hewan maupun objek nyata lainnya yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun
3D. shingga karakter animasi secara dapat diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah
hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian ditampilkan.
1. Program animasi
Macromedia Flash, Adobe Flash, Macromedia Director, ToonBoom Studio, Adobe ImageReady,
Corel RaVe, Swish Max, Adobe After Effect, dan Video Scribe.
1. Jenis-jenis animasi
1. Animasi stop motion, animasi tradisionalllll, animasi 3 dimensi dan animasi kombinasi.
D.Keterampialn berbicara
Keterampilan berbicara (maharah al-kalam/speaking skill) adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-
bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau
perasaan kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-
tanda yang dapat didengar dan dilihat yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia untuk
menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
10. Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan
penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian deskriptif kuantitatif,
penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian tentang
masalah yang terjadi di lapangan yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan subyek atau objek.
Waktu Dan Tempat Penelitia
Penelitian ini dilakukan pada bulan agustus-september
2022. Lokasi penelitian ini adalah MADRASAH
IBTIDAIYAH MASYARIQUL ANWAR (MIMA) pugung
raharjo .
Bab III Metode
Penelitian
11. Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan Data
1. Populasil
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VI
Madrasah ibtidaiyyah masyarriqul anwar (MIMA) pugung raharjo dengan jumlah
peserta didik sebanyak 49 peserta didik yang terdiri dari kelas VI A dan VI B.
2. Sampel
Teknik sampling yang akan dilakukan dalam pengambilan kelas eksperimen
dan kelas kontrol adalah Probality Sampling dengan teknik acak kelas Probality
Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
3. Teknik Pengumpualan Data
Teknik pengumpulan data yang dimaksud disini adalah suatu cara yang
digunkanan oleh penulis dalam mengumpulkan data yang di perlukan. Dalam penelitian
ini, pengumpulan data yang dilakukan melalui tes, wawancara, dokumentasi dan
observasi.
12. Instrumen penelitian
Terdapat dua jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pretest
dan posttest. Pretest dan posttest dilakukan pada kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol. Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan
awal siswa terhadap keterampilan menyimak, sedangkan posttest digunakan
untuk mengukur kemampuan keterampilan menyimak siswa setelah
perlakuan (treatment) selesai dilaksanakan.
Uji Validitas dan Reabilitas Data
• Uji validitas
Untuk mengetahui tingkat keabsahan data maka diperlukan uji validitas.
Dimana validitas yaitu menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu
mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah uji validitas isi dan uji validitas konstruk.
13. • Uji reabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Suatu instrumen evaluasi dapat dikatakan mempunyai nilai reliabilitas,
apabila tes yang dibuat mempunyai nilai yang konsisten dalam mengukur yang hendak
diukur. Semakin reliabel suatu tes, semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam
hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama dan bisa dipakai disuatu temapt sekolah
ketika dilakukan tes kembali. uji rebilitas mengunakan rumus Alpha Cronbach
14. IBM SPSS statistics version 26 dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov
(Lilliefors Significanse Correction).
Uji homogenitas
Uji homogrnitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh dari
hasil penelitian apakah homogen (sama) atau tidak. Uji homogenitas bias
dilakukan setelah data normalitas terpenuhi artinya distribusi data harus normal.
Perhitungan pada penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistic version 26. Uji
ini digunakan sebagai prasyarat test of homogeneity varances. Untuk uji
homogenitas menggunakan uji levene’s. Kriterianya adalah signifikan jika hasil
perhitungan lebih besar dari > 0,05 berarti variasi pada setiap kelompok sama
(Homogem).
Uji hipotesis
Uji hipotesis merupakan prosedur yang berisi kesimpulan yang menuju
kepada suatu keputusan apakah akan menerima atau menolak hipotesis. Uji
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik melalui uji-
t.