SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Dr. Setiawan Soeparan, MPH 
Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
PPeennddaahhuulluuaann 
Kesehatan merupakan hak asasi 
manusia dan salah satu unsur 
kesejahteraan yg harus diwujudkan 
sesuai dg cita-cita bangsa Indonesia 
sebagaimana dimaksud dlm Pancasila 
dan UUD Negara Republik Indonesia 
Tahun 1945
UUUU 3366//22000099 :: 
1. BAB I Ketentuan Umum 
2. BAB II Asas dan Tujuan 
3. BAB III Hak dan Kewajiban 
4. BAB IV Tanggung Jawab 
Pemerintah 
5. BAB V Sumber Daya di 
Bidang Kesehatan 
6. BAB VI Upaya Kesehatan 
7. BAB VII Kesehatan Ibu, Bayi, 
Anak, Remaja, Lanjut Usia dan 
Penyandang Cacat 
8. BAB VIII Gizi 
9. BAB IX Kesehatan Jiwa 
10. BAB X Penyakit Menular dan 
Tidak Menular 
11. BAB XI Kesehatan Lingkungan 
12. BAB XII Kesehatan Kerja 
13. BAB XIII Pengelolaan 
Kesehatan 
14. BAB XIV Informasi Kesehatan 
15. BAB XV Pembiayaan 
Kesehatan 
16. BAB XVI Peran Serta 
Masyarakat 
17. BAB XVII Badan Pertimbangan 
Kesehatan 
18. BAB XVIII Pembinaan dan 
Pengawasan 
19. BAB XIX Penyidikan 
20. BAB XX Ketentuan Pidana 
21. BAB XXI Ketentuan Peralihan 
22. BAB XXII Ketetntuan penutup
SSuummbbeerr DDaayyaa BBiiddaanngg KKeesseehhaattaann 
Pasal 1 
Sumber daya di bidang kesehatan adalah 
segala bentuk dana, tenaga, perbekalan 
kesehatan, sediaan farmasi dan alat 
kesehatan serta fasilitas pelayanan 
kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan 
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan 
yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah 
daerah, dan/atau masyarakat.
AAssaass PPeemmbbaanngguunnaann KKeesseehhaattaann 
Pasal 2 
Pembangunan kesehatan diselenggarakan 
dengan berasaskan perikemanusiaan, 
keseimbangan, manfaat, pelindungan, 
penghormatan terhadap hak dan kewajiban, 
keadilan, gender dan nondiskriminatif dan 
norma-norma agama.
TTuujjuuaann PPeemmbbaanngguunnaann KKeesseehhaattaann 
Pasal 3 
Pembangunan kesehatan bertujuan utk 
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan 
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang 
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat 
yg setinggi-tingginya, sbg investasi bagi 
pembangunan sumber daya manusia yg 
produktif secara sosial dan ekonomis
TTaanngggguunngg JJaawwaabb PPeemmeerriinnttaahh 
((tteerrkkaaiitt SSDDMM)) 
Pasal 16 
Pemerintah bertanggung jawab atas 
ketersediaan sumber daya di bidang 
kesehatan yang adil dan merata bagi 
seluruh masyarakat untuk memperoleh 
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann 
Pasal 1 
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang 
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 
serta memiliki pengetahuan dan/atau 
keterampilan melalui pendidikan di bidang 
kesehatan yang untuk jenis tertentu 
memerlukan kewenangan untuk melakukan 
upaya kesehatan.
TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann 
(1) Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, 
pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan 
mutu tenaga kesehatan dalam rangka 
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. 
(2) Ketentuan mengenai perencanaan, 
pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan 
pengawasan mutu tenaga kesehatan 
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur 
dalam Peraturan Pemerintah. 
(3) Ketentuan mengenai tenaga kesehatan diatur 
dengan Undang-Undang. 
Pasal 21
TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann 
(1) Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi 
minimum. 
Pasal 22 
(2) Ketentuan mengenai kualifikasi minimum 
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur 
dengan Peraturan Menteri.
TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann 
(1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan 
pelayanan kesehatan. 
(2) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan 
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 
dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. 
(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga 
kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah. 
(4) Selama memberikan pelayanan kesehatan sebagaimana 
dimaksud pada ayat (1) dilarang mengutamakan 
kepentingan yang bernilai materi. 
(5) Ketentuan mengenai perizinan sebagaimana dimaksud 
pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Menteri. 
Pasal 23
TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann 
Pasal 24 
(1) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 
23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, 
hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, 
dan standar prosedur operasional. 
(2) Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi 
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh 
organisasi profesi. 
(3) Ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan 
kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur 
operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur 
dengan Peraturan Menteri.
TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann 
Penjelasan Pasal 21 ayat (1) 
Pada prinsipnya perencanaan, pengadaan, 
pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan mutu 
tenaga kesehatan ditujukan kepada seluruh tenaga 
kesehatan dlm menyelenggarakan upaya 
kesehatan. Tenaga kesehatan dpt dikelompokkan 
sesuai dg keahlian dan kualifikasi yg dimiliki, antara 
lain meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, 
tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat 
dan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, 
tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan 
lainnya.
TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann 
Penjelasan Pasal 21 ayat (3) 
Pengaturan tenaga kesehatan di dalam 
undang-undang adalah tenaga 
kesehatan di luar tenaga medis
TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann 
Penjelasan Pasal 23 ayat (1) 
Kewenangan yang dimaksud dalam ayat ini 
adalah kewenangan yang diberikan 
berdasarkan pendidikannya setelah melalui 
proses registrasi dan pemberian izin dari 
pemerintah sesuai dengan peraturan 
perundang-undangan
FFaassiilliittaass PPeellaayyaannaann KKeesseehhaattaann 
Pasal 34 ayat 2 
(2) Penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan dilarang 
mempekerjakan tenaga kesehatan yang tidak memiliki 
kualifikasi dan izin melakukan pekerjaan profesi. 
Penjelasan 
( 2) Bagi tenaga kesehatan yang sedang menjalani proses 
belajar diberikan izin secara kolektif sesuai ketentuan 
peraturan perundang-undangan.
“In order to have a good idea you must have lots of idea”

More Related Content

What's hot

Sistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalSistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalerwinhandi
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanabu hanafie
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...Adelina Hutauruk
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Yabniel Lit Jingga
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Indikator Mutu Pelayanan Kefarmasian.pptx
Indikator Mutu Pelayanan Kefarmasian.pptxIndikator Mutu Pelayanan Kefarmasian.pptx
Indikator Mutu Pelayanan Kefarmasian.pptxanggaiswara
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalCandra Wiguna
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinOperator Warnet Vast Raha
 
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)Fahmi Hakam
 
Training _Komunikasi Efektif Bedasarkan SBAR.
Training _Komunikasi Efektif Bedasarkan SBAR.Training _Komunikasi Efektif Bedasarkan SBAR.
Training _Komunikasi Efektif Bedasarkan SBAR.Kanaidi ken
 
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docxRickySoebagya
 
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatanEtika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehataniyandri tiluk wahyono
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanSulistia Rini
 
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngtPemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngtdicky452
 
Fitriani pemasangan infus
Fitriani pemasangan infusFitriani pemasangan infus
Fitriani pemasangan infusChiyapuri
 
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasionalPerpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasionalSuprijanto Rijadi
 

What's hot (20)

Sistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalSistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasional
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatan
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Indikator Mutu Pelayanan Kefarmasian.pptx
Indikator Mutu Pelayanan Kefarmasian.pptxIndikator Mutu Pelayanan Kefarmasian.pptx
Indikator Mutu Pelayanan Kefarmasian.pptx
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalinPercakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
Percakapan konseling antara bidan dengan pasien pada ibu bersalin
 
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)
 
Training _Komunikasi Efektif Bedasarkan SBAR.
Training _Komunikasi Efektif Bedasarkan SBAR.Training _Komunikasi Efektif Bedasarkan SBAR.
Training _Komunikasi Efektif Bedasarkan SBAR.
 
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx
8.2.1 EP 1 (2) SOP pengadaan obat.docx
 
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatanEtika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatan
 
Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatan
 
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngtPemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
Pemenuhan kebutuhan nutrisi melalui ngt
 
Permenkes 1464 bab 1,2
Permenkes 1464 bab 1,2Permenkes 1464 bab 1,2
Permenkes 1464 bab 1,2
 
Fitriani pemasangan infus
Fitriani pemasangan infusFitriani pemasangan infus
Fitriani pemasangan infus
 
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasionalPerpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
Perpres no. 72 tahun 2012 ttg sistem kesehatan nasional
 

Similar to TENAGA KESEHATAN

Etika dalam profesi kebidanan AKPER PEMKAB MUNA
Etika dalam profesi kebidanan AKPER PEMKAB MUNA Etika dalam profesi kebidanan AKPER PEMKAB MUNA
Etika dalam profesi kebidanan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Draft Final UU Tenaga Kesehatan Sept 2014
Draft Final UU Tenaga Kesehatan Sept 2014Draft Final UU Tenaga Kesehatan Sept 2014
Draft Final UU Tenaga Kesehatan Sept 2014Suprijanto Rijadi
 
Uu nomor 36 tahun 2014
Uu nomor 36 tahun 2014Uu nomor 36 tahun 2014
Uu nomor 36 tahun 2014Yuni Ambarwati
 
Perbandingan skd bulungan
Perbandingan skd bulunganPerbandingan skd bulungan
Perbandingan skd bulunganIlma Rahmawati
 
Uu. no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
Uu. no 23 tahun 1992 tentang kesehatanUu. no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
Uu. no 23 tahun 1992 tentang kesehatandyah gaby kesuma
 
UU no 36 thn 2009 ttg Kesehatan
UU no 36 thn 2009 ttg KesehatanUU no 36 thn 2009 ttg Kesehatan
UU no 36 thn 2009 ttg KesehatanSuprijanto Rijadi
 
Uu 36-tahun-2009 kesehatan
Uu 36-tahun-2009 kesehatanUu 36-tahun-2009 kesehatan
Uu 36-tahun-2009 kesehatanNoer Kesuma
 
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014Lkp Janaaha
 
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_220141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2anisa_13
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasPmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasbedjobadoeng
 
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasPermenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasFitri Riyanto
 
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasPMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasUFDK
 

Similar to TENAGA KESEHATAN (20)

Etika dalam profesi kebidanan AKPER PEMKAB MUNA
Etika dalam profesi kebidanan AKPER PEMKAB MUNA Etika dalam profesi kebidanan AKPER PEMKAB MUNA
Etika dalam profesi kebidanan AKPER PEMKAB MUNA
 
Draft Final UU Tenaga Kesehatan Sept 2014
Draft Final UU Tenaga Kesehatan Sept 2014Draft Final UU Tenaga Kesehatan Sept 2014
Draft Final UU Tenaga Kesehatan Sept 2014
 
Aspek legal keperawatan gawat darurat
Aspek legal keperawatan gawat daruratAspek legal keperawatan gawat darurat
Aspek legal keperawatan gawat darurat
 
Uu nomor 36 tahun 2014
Uu nomor 36 tahun 2014Uu nomor 36 tahun 2014
Uu nomor 36 tahun 2014
 
UU Nomor 36 Tahun 2014.pdf
UU Nomor 36 Tahun 2014.pdfUU Nomor 36 Tahun 2014.pdf
UU Nomor 36 Tahun 2014.pdf
 
Perbandingan skd bulungan
Perbandingan skd bulunganPerbandingan skd bulungan
Perbandingan skd bulungan
 
Uu. no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
Uu. no 23 tahun 1992 tentang kesehatanUu. no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
Uu. no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
 
Uu 36 tahun_2009[1]
Uu 36 tahun_2009[1]Uu 36 tahun_2009[1]
Uu 36 tahun_2009[1]
 
UU no 36 thn 2009 ttg Kesehatan
UU no 36 thn 2009 ttg KesehatanUU no 36 thn 2009 ttg Kesehatan
UU no 36 thn 2009 ttg Kesehatan
 
Uu 36-tahun-2009 kesehatan
Uu 36-tahun-2009 kesehatanUu 36-tahun-2009 kesehatan
Uu 36-tahun-2009 kesehatan
 
1.uu36 09-kesehatan
1.uu36 09-kesehatan1.uu36 09-kesehatan
1.uu36 09-kesehatan
 
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014
 
3.sistem kesehatan-nasional-2009
3.sistem kesehatan-nasional-20093.sistem kesehatan-nasional-2009
3.sistem kesehatan-nasional-2009
 
Undang undang kesehatan
Undang undang kesehatanUndang undang kesehatan
Undang undang kesehatan
 
MD2
MD2MD2
MD2
 
Uu no 23_1992
Uu no 23_1992Uu no 23_1992
Uu no 23_1992
 
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_220141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2
20141210110659.pmk no 75_th_2014_ttg_puskesmas_2
 
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmasPmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Pmk no-75-th-2014-ttg-puskesmas
 
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmasPermenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
Permenkes no-75-th-2014-ttg-puskesmas
 
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang PuskesmasPMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
PMK no.75_Tahun 2014 Tentang Puskesmas
 

TENAGA KESEHATAN

  • 1. Dr. Setiawan Soeparan, MPH Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
  • 2. PPeennddaahhuulluuaann Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yg harus diwujudkan sesuai dg cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dlm Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
  • 3. UUUU 3366//22000099 :: 1. BAB I Ketentuan Umum 2. BAB II Asas dan Tujuan 3. BAB III Hak dan Kewajiban 4. BAB IV Tanggung Jawab Pemerintah 5. BAB V Sumber Daya di Bidang Kesehatan 6. BAB VI Upaya Kesehatan 7. BAB VII Kesehatan Ibu, Bayi, Anak, Remaja, Lanjut Usia dan Penyandang Cacat 8. BAB VIII Gizi 9. BAB IX Kesehatan Jiwa 10. BAB X Penyakit Menular dan Tidak Menular 11. BAB XI Kesehatan Lingkungan 12. BAB XII Kesehatan Kerja 13. BAB XIII Pengelolaan Kesehatan 14. BAB XIV Informasi Kesehatan 15. BAB XV Pembiayaan Kesehatan 16. BAB XVI Peran Serta Masyarakat 17. BAB XVII Badan Pertimbangan Kesehatan 18. BAB XVIII Pembinaan dan Pengawasan 19. BAB XIX Penyidikan 20. BAB XX Ketentuan Pidana 21. BAB XXI Ketentuan Peralihan 22. BAB XXII Ketetntuan penutup
  • 4. SSuummbbeerr DDaayyaa BBiiddaanngg KKeesseehhaattaann Pasal 1 Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
  • 5. AAssaass PPeemmbbaanngguunnaann KKeesseehhaattaann Pasal 2 Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama.
  • 6. TTuujjuuaann PPeemmbbaanngguunnaann KKeesseehhaattaann Pasal 3 Pembangunan kesehatan bertujuan utk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yg setinggi-tingginya, sbg investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yg produktif secara sosial dan ekonomis
  • 7. TTaanngggguunngg JJaawwaabb PPeemmeerriinnttaahh ((tteerrkkaaiitt SSDDMM)) Pasal 16 Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
  • 8. TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann Pasal 1 Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
  • 9. TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann (1) Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan. (2) Ketentuan mengenai perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah. (3) Ketentuan mengenai tenaga kesehatan diatur dengan Undang-Undang. Pasal 21
  • 10. TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann (1) Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum. Pasal 22 (2) Ketentuan mengenai kualifikasi minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.
  • 11. TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann (1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. (2) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. (3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah. (4) Selama memberikan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang mengutamakan kepentingan yang bernilai materi. (5) Ketentuan mengenai perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Menteri. Pasal 23
  • 12. TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann Pasal 24 (1) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional. (2) Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh organisasi profesi. (3) Ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.
  • 13. TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann Penjelasan Pasal 21 ayat (1) Pada prinsipnya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan ditujukan kepada seluruh tenaga kesehatan dlm menyelenggarakan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan dpt dikelompokkan sesuai dg keahlian dan kualifikasi yg dimiliki, antara lain meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat dan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya.
  • 14. TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann Penjelasan Pasal 21 ayat (3) Pengaturan tenaga kesehatan di dalam undang-undang adalah tenaga kesehatan di luar tenaga medis
  • 15. TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann Penjelasan Pasal 23 ayat (1) Kewenangan yang dimaksud dalam ayat ini adalah kewenangan yang diberikan berdasarkan pendidikannya setelah melalui proses registrasi dan pemberian izin dari pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
  • 16. FFaassiilliittaass PPeellaayyaannaann KKeesseehhaattaann Pasal 34 ayat 2 (2) Penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan yang tidak memiliki kualifikasi dan izin melakukan pekerjaan profesi. Penjelasan ( 2) Bagi tenaga kesehatan yang sedang menjalani proses belajar diberikan izin secara kolektif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 17. “In order to have a good idea you must have lots of idea”