SlideShare a Scribd company logo
Tujuan. . .
1. Mendiskripsikan manajemen pengendalian persediaan pupuk di
Selucing Agro Estate, PT. Windu Nabatindo Lestari, BGA
Group.
2. Menganalisis pengendalian persediaan pupuk yang dilakukan
oleh Selucing Agro Estat, PT. Windu Nabatindo Lestari, BGA
Group sudah efisien atau belum.
Metode Penyelesaian
Metode yang digunakan adalah Part Period Balancing (PPB),
dimana metode ini ditujukan untuk mencari frekuensi pemesanan yang
mampu meminimalkan biaya persediaan. Teknik PBB didasarkan pada
pendekatan frekuensi pemesanan yang optimum. Penentuan jumlah
periode pemesanan dalam teknik PBB dilakukan dengan cara mencari
rasio yang mampu mendekati nilai Economic Part Period (EPP).
Penentuan EPP dapat dilakukan dengan cara penggabungan atau
pengurangan periode dimana dapat menghasilkan rasio antara biaya
pemesanan dengan biaya penyimpanan yang mendekati nilai satu.
Sifatnya yang tidak terdapat rumus pasti, menuntut dilakukannya trial
and eror dalam penentuan jumlah periode yang mampu mencapai nilai
EPP.
Temuan
 Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pada Tandan Buah
Segar (TBS: penghasil kelapa sawit) adalah pupuk. Jika pupuk
mengalami kekurangan maka aplikasi pemupukan akan terganggu,
sebaliknya jika persedian pupuk mengalami kelebihan dapat
menyebabkan biaya persediaan tinggi. Permasalahan tersebut dapat
diatasi dengan melakukan pengendalian persedian pupuk agar dapat
mencukupi kebutuhan pupuk dengan biaya rendah.
 Metode yang digunakan dalam pengendalian persediaan adalah
dengan menggunakan metode part period balancing (PPB), dimana
metode ini ditunjukan untuk mencari frekuensi pemesanan yang
mampu meminimalkanbiaya persedianan
Hasil
Penelitian ini menggunakan data sekunder tentang persediaan pupuk
dan biaya persediaan pupuk pada tahun 2012 yang diperoleh dari Selucing Agro
Estate, PT. Windu Nabatindo Lestari, BGA Group. Selain itu juga
menggunakan data primer dari wawancara dan FGD sebagai data pendukung.
Tabel di atas menjelaskan bahwa total biaya persediaan pupuk
terbesar dimiliki oleh pupuk KCL (MOP), yaitu sebesar Rp
15.705.332,77; sebaliknya biaya persediaan pupuk yang terkecil
terdapat pada pupuk NPK 12, yaitu sebesar Rp 3.012.616,99.
Perbedaan biaya persediaan yang signifikan antara yang terbesar
dan terkecil dikarenakan persediaan rata-rata pupuk yang jauh
berbeda dan frekuensi pemesanan pupuk yang juga jauh berbeda.
Perbedaan kuantitas persediaan dapat mempengaruhi besarnya
biaya penyimpanan pupuk, sedangkan perbedaan frekuensi
pemesanan dapat mempengaruhi biaya pemesanan pupuk.
Analisis pengendalian persediaan pupuk
dengan metode Part Period Balancing
(PPB)
Analisis pengendalian persediaan pupuk dengan metode PPB pada pupuk Kieserite
menghasilkan jumlah periode ekonomis sebesar 12 kali pemesanan dimana kuantitas pemesanannya
sebesar 25.769,50 Kg. Rasio antara total biaya penyimpanan dengan total biaya pemesanan adalah
sebesar 0,923 yang menimbulkan biaya persediaan sebesar Rp 4.932.237,31. Hasil yang diperoleh dari
analisis dengan metode PPB pada pupuk NPK 12 adalah periode ekonomis terkecil diantara periode
ekonomis pupuk jenis lainnya. Periode ekonomisnya yaitu sebesar 6 kali pemesanan dengan kuantitas
pemesanan sebesar 9.307,167 Kg. Hasil tersebut memperoleh rasio antara biaya penyimpanan dengan
biaya pemesanan sebesar 1,04 dan menimbulkan biaya persediaan sebesar Rp 2.927.458,69. Hasil
analisis pengendalian persediaan dengan metode PPB pada pupuk Urea memperoleh hasil periode
pemesanan yang ekonomis sebesar 21 kali dengan kuantitas pemesanan sebesar 26.983,02 Kg. Rasio
antara biaya penyimpanan dengan biaya pemesanan sebesar 1,01 dengan biaya persediaan yang
ditimbulkan sebesar Rp 8.476.688,11. Analisis metode PPB pada pupuk HGFB memperoleh periode
pemesanan yang ekonomis sebesar 10 kali pemesanan dengan kuantitas pemesanan untuk tiap kali
pemesanan sebesar 8.426,469 Kg. Berdasarkan periode ekonomis tersebut diperoleh rasio antara biaya
penyimpanan dengan biaya pemesanan sebesar 0,963 dan total biaya persediaan sebesar Rp
Hasil yang diperoleh pada pupuk KCL (MOP) menggunakan metode PPB adalah periode
pemesanan yang ekonomis sebesar 29 kali pemesanan, periode tersebut merupakan yang terbesar
dibandingkan jenis pupuk lainnya. Hasil analisis metode PPB pada pupuk KCL (MOP) juga
menghasilkan kuantitas pemesanan untuk setiap kali pemesanan sebesar 36.015,05 Kg. Total biaya
persediaan yang ditimbulkan sebesar Rp 11.433.010,30 dengan rasio antara biaya penyimpanan dan
biaya pemesanan sebesar 1,006. Hasil yang diperoleh pada pupuk Rock Phosphate menggunakan
metode PPB adalah periode pemesanan yang ekonomis sebesar 16 kali pemesanan dengan kuantitas
pemesanan untuk setiap kali pemesanan sebesar 55.694,03 Kg. Total biaya persediaan yang
ditimbulkan sebesar Rp 6.758.408,51 dengan rasio antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan
sebesar 1,05. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis pengendalian persediaan menggunakan
metode PPB menunjukkan adanya frekuensi pemesanan yang ekonomis. Pengaplikasian frekuensi
pemesanan ini akan sesuai jika dilakukan secara fleksibel, dengan cara menyesuaikan kebutuhan
aktual pupuk di Selucing Agro Estate. Penyesuaian kebutuhan pupuk dimaksudkan untuk tidak
melakukan pemesanan pada setiap bulan selama satu tahun, melainkan melakukan pemesanan pada
bulan yang terdapat kebutuhan aktual. Sebagai contoh, frekuensi pemesanan yang ekonomis pada
pupuk Kieserite adalah 12 kali. Pemesanan pupuk Kieserite tidak dilakukan pada setiap bulan,
melainkan hanya pada bulan Juni sampai Desember yang terdapat kebutuhan untuk pengaplikasian
pupuk.
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan
1. Manajemen pengendalian persediaan pupuk yang ada di Selucing Agro Estate meliputi
perencanaan, pengadaan, pengelolaan persediaan pupuk, monitoring, dan administrasi persediaan
pupuk. Perencanaan dilakukan berdasarkan rekomendasi Departemen Riset di awal tahun dan
disesuaikan dengan kondisi aktual di lapang oleh Estate Manager dan Asisten Kepala. Pengadaan
dilakukan melalui tahap reservasi, dan pengelolaan dilakukan sesuai dengan SOP yang diterapkan
oleh Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group. Administrasi melalui stock opname dan good issues
digunakan untuk mendukung monitoring persediaan pupuk.
2. Berdasarkan hasil analisis efisiensi manajemen pengendalian persediaan pupuk perusahaan
perkebunan kelapa sawit, diperoleh hasil bahwa manajemen pengendalian persediaan pupuk di
Selucing Agro Estate tahun 2012 belum efisien. Permasalahan yang menyebabkan manajemen
pengendalian persediaan belum efisien adalah belum adanya kebijakan untuk penentuan kuantitas
dan frekuensi pemesanan yang optimal.
Saran
1. Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, khususnya Selucing Agro Estate,
PT. Windu Nabatindo Lestari, BGA Group harus mengevaluasi kembali manajemen pengendalian
persediaan pupuk yang telah diterapkan agar bisa lebih efisien. Kebijakan yang paling perlu
diperhatikan adalah mengenai pemesanan atau pengadaan pupuk, terutama tentang kebijakan
penentuan kuantitas pupuk yang dipesan dan berapa kali frekuensi pemesanannya yang optimal.
Manfaat Menurut Kelompok
1. Dapat mengetahui cara meminimasikan biaya dengan
menggunakan metode yang baik.
2. Dapat mengetahui cara mengitung dengan menggunakan Part
Period Balancing (PPB).
3. Dapat mengetahui cara mencari rasio yang mampu mendekati
nilai Economic Part Period (EPP).
4. Dapat mengetahui Rasio antara total biaya penyimpanan dengan
total biaya pemesanan pada perusahaan.
5. Dapat mendeskripsikan manajemen pengendalian persediaan
pupuk di perusahaan

More Related Content

Recently uploaded

AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

Featured

Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
GetSmarter
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
Alireza Esmikhani
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Project for Public Spaces & National Center for Biking and Walking
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
DevGAMM Conference
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
Erica Santiago
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Saba Software
 

Featured (20)

Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
 
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them wellGood Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
 

TUGAS RESUME PAPER SCM

  • 1.
  • 2. Tujuan. . . 1. Mendiskripsikan manajemen pengendalian persediaan pupuk di Selucing Agro Estate, PT. Windu Nabatindo Lestari, BGA Group. 2. Menganalisis pengendalian persediaan pupuk yang dilakukan oleh Selucing Agro Estat, PT. Windu Nabatindo Lestari, BGA Group sudah efisien atau belum.
  • 3. Metode Penyelesaian Metode yang digunakan adalah Part Period Balancing (PPB), dimana metode ini ditujukan untuk mencari frekuensi pemesanan yang mampu meminimalkan biaya persediaan. Teknik PBB didasarkan pada pendekatan frekuensi pemesanan yang optimum. Penentuan jumlah periode pemesanan dalam teknik PBB dilakukan dengan cara mencari rasio yang mampu mendekati nilai Economic Part Period (EPP). Penentuan EPP dapat dilakukan dengan cara penggabungan atau pengurangan periode dimana dapat menghasilkan rasio antara biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan yang mendekati nilai satu. Sifatnya yang tidak terdapat rumus pasti, menuntut dilakukannya trial and eror dalam penentuan jumlah periode yang mampu mencapai nilai EPP.
  • 4. Temuan  Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pada Tandan Buah Segar (TBS: penghasil kelapa sawit) adalah pupuk. Jika pupuk mengalami kekurangan maka aplikasi pemupukan akan terganggu, sebaliknya jika persedian pupuk mengalami kelebihan dapat menyebabkan biaya persediaan tinggi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan pengendalian persedian pupuk agar dapat mencukupi kebutuhan pupuk dengan biaya rendah.  Metode yang digunakan dalam pengendalian persediaan adalah dengan menggunakan metode part period balancing (PPB), dimana metode ini ditunjukan untuk mencari frekuensi pemesanan yang mampu meminimalkanbiaya persedianan
  • 5. Hasil Penelitian ini menggunakan data sekunder tentang persediaan pupuk dan biaya persediaan pupuk pada tahun 2012 yang diperoleh dari Selucing Agro Estate, PT. Windu Nabatindo Lestari, BGA Group. Selain itu juga menggunakan data primer dari wawancara dan FGD sebagai data pendukung.
  • 6.
  • 7. Tabel di atas menjelaskan bahwa total biaya persediaan pupuk terbesar dimiliki oleh pupuk KCL (MOP), yaitu sebesar Rp 15.705.332,77; sebaliknya biaya persediaan pupuk yang terkecil terdapat pada pupuk NPK 12, yaitu sebesar Rp 3.012.616,99. Perbedaan biaya persediaan yang signifikan antara yang terbesar dan terkecil dikarenakan persediaan rata-rata pupuk yang jauh berbeda dan frekuensi pemesanan pupuk yang juga jauh berbeda. Perbedaan kuantitas persediaan dapat mempengaruhi besarnya biaya penyimpanan pupuk, sedangkan perbedaan frekuensi pemesanan dapat mempengaruhi biaya pemesanan pupuk.
  • 8. Analisis pengendalian persediaan pupuk dengan metode Part Period Balancing (PPB) Analisis pengendalian persediaan pupuk dengan metode PPB pada pupuk Kieserite menghasilkan jumlah periode ekonomis sebesar 12 kali pemesanan dimana kuantitas pemesanannya sebesar 25.769,50 Kg. Rasio antara total biaya penyimpanan dengan total biaya pemesanan adalah sebesar 0,923 yang menimbulkan biaya persediaan sebesar Rp 4.932.237,31. Hasil yang diperoleh dari analisis dengan metode PPB pada pupuk NPK 12 adalah periode ekonomis terkecil diantara periode ekonomis pupuk jenis lainnya. Periode ekonomisnya yaitu sebesar 6 kali pemesanan dengan kuantitas pemesanan sebesar 9.307,167 Kg. Hasil tersebut memperoleh rasio antara biaya penyimpanan dengan biaya pemesanan sebesar 1,04 dan menimbulkan biaya persediaan sebesar Rp 2.927.458,69. Hasil analisis pengendalian persediaan dengan metode PPB pada pupuk Urea memperoleh hasil periode pemesanan yang ekonomis sebesar 21 kali dengan kuantitas pemesanan sebesar 26.983,02 Kg. Rasio antara biaya penyimpanan dengan biaya pemesanan sebesar 1,01 dengan biaya persediaan yang ditimbulkan sebesar Rp 8.476.688,11. Analisis metode PPB pada pupuk HGFB memperoleh periode pemesanan yang ekonomis sebesar 10 kali pemesanan dengan kuantitas pemesanan untuk tiap kali pemesanan sebesar 8.426,469 Kg. Berdasarkan periode ekonomis tersebut diperoleh rasio antara biaya penyimpanan dengan biaya pemesanan sebesar 0,963 dan total biaya persediaan sebesar Rp
  • 9. Hasil yang diperoleh pada pupuk KCL (MOP) menggunakan metode PPB adalah periode pemesanan yang ekonomis sebesar 29 kali pemesanan, periode tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan jenis pupuk lainnya. Hasil analisis metode PPB pada pupuk KCL (MOP) juga menghasilkan kuantitas pemesanan untuk setiap kali pemesanan sebesar 36.015,05 Kg. Total biaya persediaan yang ditimbulkan sebesar Rp 11.433.010,30 dengan rasio antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan sebesar 1,006. Hasil yang diperoleh pada pupuk Rock Phosphate menggunakan metode PPB adalah periode pemesanan yang ekonomis sebesar 16 kali pemesanan dengan kuantitas pemesanan untuk setiap kali pemesanan sebesar 55.694,03 Kg. Total biaya persediaan yang ditimbulkan sebesar Rp 6.758.408,51 dengan rasio antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan sebesar 1,05. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis pengendalian persediaan menggunakan metode PPB menunjukkan adanya frekuensi pemesanan yang ekonomis. Pengaplikasian frekuensi pemesanan ini akan sesuai jika dilakukan secara fleksibel, dengan cara menyesuaikan kebutuhan aktual pupuk di Selucing Agro Estate. Penyesuaian kebutuhan pupuk dimaksudkan untuk tidak melakukan pemesanan pada setiap bulan selama satu tahun, melainkan melakukan pemesanan pada bulan yang terdapat kebutuhan aktual. Sebagai contoh, frekuensi pemesanan yang ekonomis pada pupuk Kieserite adalah 12 kali. Pemesanan pupuk Kieserite tidak dilakukan pada setiap bulan, melainkan hanya pada bulan Juni sampai Desember yang terdapat kebutuhan untuk pengaplikasian pupuk.
  • 10. Kesimpulan & Saran Kesimpulan 1. Manajemen pengendalian persediaan pupuk yang ada di Selucing Agro Estate meliputi perencanaan, pengadaan, pengelolaan persediaan pupuk, monitoring, dan administrasi persediaan pupuk. Perencanaan dilakukan berdasarkan rekomendasi Departemen Riset di awal tahun dan disesuaikan dengan kondisi aktual di lapang oleh Estate Manager dan Asisten Kepala. Pengadaan dilakukan melalui tahap reservasi, dan pengelolaan dilakukan sesuai dengan SOP yang diterapkan oleh Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group. Administrasi melalui stock opname dan good issues digunakan untuk mendukung monitoring persediaan pupuk. 2. Berdasarkan hasil analisis efisiensi manajemen pengendalian persediaan pupuk perusahaan perkebunan kelapa sawit, diperoleh hasil bahwa manajemen pengendalian persediaan pupuk di Selucing Agro Estate tahun 2012 belum efisien. Permasalahan yang menyebabkan manajemen pengendalian persediaan belum efisien adalah belum adanya kebijakan untuk penentuan kuantitas dan frekuensi pemesanan yang optimal. Saran 1. Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, khususnya Selucing Agro Estate, PT. Windu Nabatindo Lestari, BGA Group harus mengevaluasi kembali manajemen pengendalian persediaan pupuk yang telah diterapkan agar bisa lebih efisien. Kebijakan yang paling perlu diperhatikan adalah mengenai pemesanan atau pengadaan pupuk, terutama tentang kebijakan penentuan kuantitas pupuk yang dipesan dan berapa kali frekuensi pemesanannya yang optimal.
  • 11. Manfaat Menurut Kelompok 1. Dapat mengetahui cara meminimasikan biaya dengan menggunakan metode yang baik. 2. Dapat mengetahui cara mengitung dengan menggunakan Part Period Balancing (PPB). 3. Dapat mengetahui cara mencari rasio yang mampu mendekati nilai Economic Part Period (EPP). 4. Dapat mengetahui Rasio antara total biaya penyimpanan dengan total biaya pemesanan pada perusahaan. 5. Dapat mendeskripsikan manajemen pengendalian persediaan pupuk di perusahaan