Film dokumenter McDonald Super Size memperlihatkan eksperimen Spurlock yang mengkonsumsi makanan McDonald selama 30 hari berturut-turut. Hal ini menyebabkannya mengalami peningkatan berat badan sebesar 11,25 kg dan gangguan kesehatan lainnya. Film ini berdampak pada penurunan penjualan McDonald dan akhirnya perusahaan menghentikan menu Super Size serta menawarkan pilihan makanan yang lebih sehat.
1. MC DONALD SUPER SIZE
Latar Belakang Perusahaan
McDonald’s Internasional Restoran ini didirikan oleh Richard & Maurice
McDonald’s pada tahun 1937 di sebelah timur kota Pasadena. Saat itu McDonald’s
hanya merupakan restoran Drive In yang pada waktu itu sedang berkembang pesat
trend Drive In. Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan, dengan
mengekspose ruangan dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam
restorannya. Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih
mengembangkan restoran mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan
menguntungkan. Fokus pengembangannya adalah pada kecepatan pelayanan yang
diharapkan akan meningkatkan volume pembelian konsumen.
Konsep utama yang diterapkan adalah kecepatan, harga terjangkau dan
volume.Restoran ini juga telah memiliki logo sendiri yaitu The Golden Arch. Logo
ini dirancang oleh George Dexter yang merupakan seorang perancang neon sign.Logo
ini memiliki warna kuning terang dan berbentuk simple, mudah diingat dan juga
secara tidak langsung mencerminkan huruf “M” dari McDonald’s. Pada saat itu,
terjadi persaingan ketat pada bisnis Drive In dan McDonald’s bersaudara ini
mengalami kesulitan dalam berorganisasi dan menggerakkan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan usaha mereka.
Dan saat itulah mereka bertemu dengan seseorang yang bernama Ray Kroc.
Ray Kroc’lah yang membantu McDonald’s bersaudara untuk mengembangkan usaha
tersebut. Jadi tidak benar jikaselama ini orang menganggap bahwa Ray Kroc lah yang
mendirikan McDonald’s untuk pertama kalinya. Restoran McDonald’s–nya yang
pertama bukanlah McDonald’s yang pertama. Ray Kroc kemudian melakukan
pengembangan restoran melalui konsep fast food.
2. Pada sekitar tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonald’s dan
untuk pertama kalinya perusahaan fast food (siap saji) di San Bernandino, California
menggunakan sistem franchise (waralaba). Sistem waralaba ini muncul dalam suatu
bentuk yang mirip dengan yang kita saksikan sekarang, yaitu sebuah rancangan
permasalahan yang disusun dengan seksama dan didokumentasikan secara lengkap
dengan perjanjian-perjanjian mendetail antara perusahaan dalam hal ini adalah
McDonald’s dengan perusahaan yang akan berliansi.
Jadi selama tahun 1950-an hingga tahun 1960-an, produk-produk burger
McDonald’s yang merupakan produk-produk fast food, didistribusikan dengan cara
penjualan langsung. Bisnis waralaba McDonald’s ini mulai menyebar ke berbagai
daerah dan negara bagian. Untuk itu Kroc menerapkan prosedur operasi standar
(Standart Observation Checklist) untuk pembuatan hamburger dengan spesifikasi
yang diduga sangat ketat, yaitu lemak dibawah 19%, berat 1,6 ounce, diameter 3,873
inch, dan onion 0,23 ounce.
Selain memperlakukan pewaralaba secara strategis, Kroc juga memberikan
suatu sistem operasi kepada partner-partner barunya. Sistem inilah yang memberikan
kepastian semua produk yang disajikan adalah sama. Untuk itulah profesionalisme
harus diterapkan. Dalam paradigma yang baru setiap operator dan pewaralaba
bertindak seperti seorang manajer pabrik yang harus menerapkan manajemen
professional. Maka pada tahun 1961, Kroc meluncurkan program pelatihan yang
kemudian dinamakan sebagai Hamburger University di restoran yang baru yaitu di
Elk Village, Illinois.
Di sana para pewaralaba dan operator dididik dalam cara-cara ilmiah dalam
menjalankan restoran yang sukses dan dilatih dalam aspek-aspek operasi McDonald’s
berupa mutu, pelayanan, kebersihan dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and
Value). Hingga tahun 1960 Ray Kroc telah membuka 200 restoran di seluruh
Amerika Serikat. Dan pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham perusahaan
3. dari McDonald’s bersaudara dengan hampir senilai US$ 3.000.000,00. Perusahaan
fast food McDonald’s ini terus mengembangkan jaringan waralabanya di lebih dari
60 negara.
Dan saat ini McDonald’s Corporation bersama dengan franchise dan cabang-
cabangnya telah berjumlah lebih dari 14.000 restoran. McDonald’s melayani lebih
dari 22 juta orang setiap harinya atau sekitar 14.000 tamu setiap menitnya. Tidak
diragukan lagi kalau hal ini menjadikan McDonald’s sebagai organisasi bergerak di
bidang makanan yang terbesar di dunia.
Visi Perusahaan : Visi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun
McDonald's Indonesia adalah to be the world’s best quick service restaurant
experience (Menjadi restoran cepat saji yang paling berpengalaman , paling cepat
melayani dan terbaik di seluruh dunia).
Misi Perusahaan : Misi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun
McDonald's Indonesia adalah “Memahami tentang misi kami dan bagaimana
menjadikannya menjadi kenyataan pada restoran McDonald's”.
Tujuan Perusahaan dari McDonald's Internasional :
a. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan lebih
dari 50.000 restoran.
b. Brand McDonald's menyentuh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja saat
kita melakukan bisnis.
c. McDonald's sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang ada
di seluruh dunia.
d. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.
4. e. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa dan
menu makanan yang beragam.
f. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara pemilik,
pemasok barang, dan perusahaan.
g. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemasok barang
dan perusahaan.
Perihal Film McDonald Super Size ini adalah :
Film dokumenter dibuat oleh Morgan Spurlock di tahun 2003 tujuannya
adalah untuk memberikan informasi kepada public / dunia internasional bahayanya
makanan junkfood ini apalagi McDonald yang menunya berupa Super Size,
dikarenakan banyak warga Amerika yang menderita obesitas, bahkan di usia yang
relative muda. Obesitas memang menjadi momok menakutkan bagi warga Amerika.
Sekitar 37% anak-anak dan remaja Amerika menderita kegemukan, Dua dari tiga
orang dewasa Amerika juga mengalami hal yang sama.
Kenapa Spurlock menjadi sangat penasaran dan mengambil McDonald
sebagai penelitiannya? Hal tersebut disebabkan karena yang Spurlock tahu adalah
selama ini McDonald mengklaim seluruh produknya telah memenuhi syarat standar
kesehatan Internasional. Jika demikian mengapa banyak warga Amerika yang
menderita obesitas dan sakit-sakitan? Benarkah produk McDonald penyebabnya?
Adakah ini disebabkan pola makan orang Amerika yang salah? Seberapa besar andil
junkfood dalam wabah ini? Selain itu alasan dari Spurlock karena McDonald adalah
Perusahaan terbesar yang ada di Amerika Serikat, Resto terkenal yang mempunyai
daya tarik tersendiri bagi rumah produksinya.
5. McDonald juga merupakan simbol kehebatan industri Amerika Serikat di
pelosok dunia. Kini restaurant cepat saji di dunia menjadikan McDonald sebagai
standar mutu mereka (sumber : “about McDonald”, 2009). Pembuatan film yang lebih
mirip eksperimen ini juga melibatkan tiga orang Dokter (Dr.Daryl Issac,M.D ,
Dr.Lisa Ganjhu,D.O, dan Dr. Stephen,M.D), seorang ahli nutrisi (Bridget
Bennett,MS,RD) dan tiga buah laboratorium berbeda. Hal ini dilakukan agar hasil
filmnya sungguh-sungguh valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain
mengunjungi ahli medis dan tiga buah laboratorium secara teratur, Spurlock juga
mewawancarai sejumlah pakar nutrisi, pengamat, pembuat undang-undang,
pengarang buku dan peneliti tentang junkfood, dan rajin berdiskusi dengan orang-
orang yang biasa sering mengunjungi McDonald.
Setelah 30 hari Spurlock mengkonsumsi ribuan kentang goreng dan puluhan
ribu kalori, berat badan Spurlock naik 11.25 kg. Selain tambah tambun, Spurlock juga
merasakan hal-hal yang tidak biasa, misal badannya menjadi tidak karuan, cepat
merasa lelah, sering sakit kepala, jantung berdebar-debar kencang akibat makanan
yang banyak mengandung gula dan lemak. Gula darah dan kolesterol naik.
Awalnya McDonald’s memandang sebelah mata terhadap Super Size Me,
namun ketika film ini mencatat prestasi yang luar biasa, maka mau tidak mau
McDonald’s akhirnya harus meresponnya. Setelah tahun 2002 McDonald’s terkena
imbas aksi boikot yang digaungkan Dunia Islam seluruh dunia, maka dua tahun
kemudian restoran cepat saji ini kembali menuai badai. Kali ini datang dari Amerika
sendiri.
Perusahaan makanan cepat saji alias junkfood yang dipimpin oleh Jack M.
Greenberg juga menjabat sebagai direktur kehormatan American-Israel Chamber of
Commerce and Industry Kadinnya Amerika yang berlokasi di Chicago ini telah
memiliki sayap di lebih dari 121 negara dengan jumlah armada restorannya mencapai
sekitar 30.000 buah.
6. Tanggapan McDonald :
Pertama-tama McDonald’s membuat survey untuk mengetahui apakah Super
Size Me berimbas pada jumlah omset produknya. Ternyata benar. Beberapa pekan
setelah film itu diputar di beberapa bioskop dunia, didapat hasil bahwa omset
McDonald mengalami penurunan berarti. Akhirnya McDonald mengubah strategi,
dari yang awalnya mendiamkan menjadi aktif menyerang balik.
Pada 14 Juni 2005 lalu, pihak McDonald mulai mengeluarkan pernyataan.
McDonald Australia tercatat sebagai resto McDonald pertama di dunia yang
melakukan respon atas Super Size Me. Guy Russo, Direktur Eksekutif McDonald
Australia ini menyatakan akan mengucurkan jutaan dolar untuk menangkis serangan
yang dilancarkan Spurlock lewat filmnya. Russo dengan serius menyatakan, pihaknya
akan bersungguh-sungguh dengan issue obesitas yang dilontarkan penyerangnya.
“Kami akan memperkenalkan sayuran yang bernutrisi tinggi dan produk berkadar
lemak rendah. Jika ada orang Amerika membuat film yang menyerang kami, jelas
kami tidak mungkin duduk berdiam diri. ”Apa jawab Spurlock? “ McDonald telah
menyadari beberapa kekeliruannya dan mereka kini tengah mengubah komposisi
produknya dengan susunan yang lebih menyehatkan.”
Kesimpulan : walau mengundang pro dan kontra, pada kenyataannya Film Super
Size Me ini laris dan mendapatkan banyak penghargaan bergengsi di sejumlah
festival film internasional di berbagai Negara, selain itu dari pihak McDonald sudah
memberhentikan produksi makanan Super Size’nya. Karena kandungan yang ada di
dalamnya (kalori) sudah melebihi ketika kita mengkonsumsi nasi pada umumnya.
Produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan/organisasi bila tidak disertai
melalui riset kecenderungan dapat berdampak dan mempengaruhi citra serta reputasi
perusahaan. Perusahaan memerlukan divisi Research and Development sebagai pintu
controling untuk produk/jasa yang dihasilkan dengan memberdayakan SDM yang
7. memiliki kompetensi serta memiliki hubungan dengan instansi pemerintah sesuai
dengan produk/jasa yang diproduksi dan dihasilkan, khususnya dalam kasus ini, Mc
Donald haruslah menyertakan Departement Kesehatan sebagai penilai keamanan atas
semua produk yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.
8. MC DONALD SUPER SIZE
MATA KULIAH PROFESIONAL IMAGE
Disusun Oleh :
Reta Permata C.G : 442 081 200 03
Randy Vanessa I.S : 442 081 200 37
Leny Ida Rotua : 442 081 200 38
Didik Kurdianto : 442 081 200 65
PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2012