Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
TUGAS BESAR PSIKOLOG KOMUNIKASI ANGELA IRENA TANIAR 211211007.pdf
1. 1
TUGAS BESAR PSIKOLOG KOMUNIKASI
FAKTOR PENGARUH DAN STRATEGI
PEMBAHASAN TERHADAP KOMUNIKASI
KOMUNITAS
NAMA : Angela Irena Taniar
NIM : 211211007
2. 2
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, yang telah melimpahkan kekuatan dan petunjuk-Nya dalam
penyusunan makalah ini. Makalah ini ditujukan untuk mempelajari dan
memahami perilaku psikologi dalam konteks komunikasi komunitas, khususnya
dalam kaitannya dengan faktor pengaruh dan strategi pengembangan yang
relevan. saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Dr.
Oni Tarsani, M.Ikom yang telah memberikan panduan dan ilmu pengetahuan
yang berharga kepada saya.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mendalam
tentang faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi komunikasi dalam konteks
komunitas, serta strategi yang dapat digunakan untuk memperkuat dan
mengembangkan komunikasi yang efektif di dalam komunitas tersebut. Saya
berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pemikiran baru kepada
para pembaca tentang pentingnya memahami dan mengelola faktor psikologis
dalam upaya membangun hubungan yang harmonis dan produktif dalam
komunitas. Saya sadar sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna dan
terdapat keterbatasan-keterbatasan tertentu. Oleh karena itu, saya dengan rendah
hati menerima segala saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dan
pengembangan lebih lanjut. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi yang berarti dalam bidang studi perilaku psikologi dalam komunikasi
komunitas.
Terima kasih.
Jakarta, 6 July 2023
Angela Irena Taniar
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………4
1.2 Tujuan…………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Faktor Pengaruh dalam Komunikasi Komunitas……………………….6
2.2 Strategi Pengembangan dalam Komunikasi Komunitas………………..8
2.3 Penyampaian faktor bagi Pengaruh dan Strategi Pengembangan……..10
2.4 Sifat dan Bentuk faktor Pengaruh dan Strategi Pengemban…………...11
2.5 Feedback terhadap Faktor Pengaruh dan Strategi Pengembangan….…12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………..…..13
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan suatu aspek penting dalam kehidupan manusia, terutama
ketika berinteraksi dalam konteks komunitas. Komunikasi yang efektif dalam
komunitas dapat mempengaruhi dinamika kelompok, memperkuat hubungan
sosial, dan menciptakan lingkungan yang harmonis. Namun, dalam
kenyataannya, seringkali terdapat hambatan dan tantangan dalam komunikasi
komunitas yang dapat mempengaruhi efektivitas dan kualitas hubungan
antarindividu.
Faktor-faktor psikologis memainkan peran penting dalam komunikasi komunitas.
Sikap, nilai-nilai pribadi, persepsi, dan interpretasi pesan individu dapat
mempengaruhi bagaimana pesan disampaikan dan diterima dalam konteks
komunitas. Selain itu, interaksi antar anggota komunitas, seperti dinamika
kelompok, konflik, dan kepemimpinan, juga memiliki dampak yang signifikan
terhadap komunikasi komunitas.
Untuk memperbaiki dan mengembangkan komunikasi komunitas, diperlukan
strategi yang tepat. Strategi pengembangan yang efektif meliputi peningkatan
kesadaran diri dan empati, pengembangan keterampilan komunikasi,
pembangunan hubungan dan kepercayaan, serta penanganan konflik dengan
pendekatan yang kolaboratif.
Dalam konteks inilah makalah ini akan menjelajahi secara komprehensif faktor-
faktor pengaruh psikologis dalam komunikasi komunitas serta strategi
pengembangan yang dapat diterapkan. Dengan pemahaman yang mendalam
tentang faktor-faktor ini, diharapkan komunikasi dalam komunitas dapat
ditingkatkan secara signifikan, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif,
harmonis, dan berdaya guna.
Melalui penelitian yang mendalam dan analisis yang seksama, makalah ini
bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman yang komprehensif
tentang faktor pengaruh psikologis dalam komunikasi komunitas, serta
memberikan strategi pengembangan yang praktis untuk menciptakan komunikasi
yang lebih efektif di dalam komunitas.
Dalam perjalanannya, kami telah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,
termasuk buku, jurnal ilmiah, artikel, dan sumber daya elektronik yang relevan.
Kami dengan senang hati akan mencantumkan daftar referensi yang digunakan di
bagian akhir makalah ini.
5. 5
1.2 Tujuan Makalah
Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menganalisis dan memahami faktor-faktor pengaruh psikologis yang
mempengaruhi komunikasi dalam konteks komunitas.
2. Menjelaskan dampak faktor-faktor psikologis tersebut terhadap efektivitas dan
kualitas komunikasi dalam komunitas.
3. Mengidentifikasi strategi pengembangan yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan komunikasi dalam komunitas.
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.I Faktor Pengaruh dalam Komunikasi Komunitas
Dalam komunikasi komunitas, terdapat berbagai faktor psikologis yang
mempengaruhi efektivitas dan kualitas komunikasi antara anggota komunitas.
Pemahaman yang baik terhadap faktor-faktor ini penting untuk meningkatkan
komunikasi dalam komunitas. Berikut adalah faktor-faktor pengaruh yang
relevan dalam komunikasi komunitas:
A. Faktor Individu
1. Sikap dan Nilai Pribadi: Sikap dan nilai-nilai pribadi anggota komunitas dapat
mempengaruhi cara mereka berkomunikasi. Perbedaan sikap dan nilai-nilai dapat
menyebabkan konflik atau kesulitan dalam memahami sudut pandang orang lain.
Misalnya, individu dengan sikap terbuka dan nilai-nilai toleransi akan lebih
mudah berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki pendapat atau latar
belakang budaya yang berbeda.
2. Kecerdasan Emosional: Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk
mengenali, memahami, dan mengelola emosi, baik diri sendiri maupun orang
lain. Kemampuan ini menjadi faktor penting dalam komunikasi komunitas karena
memungkinkan individu berinteraksi dengan empati dan mengelola konflik
dengan bijaksana. Individu dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan lebih
mampu memahami perasaan orang lain dan meresponsnya dengan cara yang
tepat, sehingga memperkuat hubungan komunikasi dalam komunitas.
7. 7
3. Persepsi dan Interpretasi Pesan: Persepsi individu terhadap pesan yang diterima
dapat berbeda-beda. Persepsi yang salah atau interpretasi yang keliru dapat
menyebabkan kesalahpahaman dan kesulitan dalam berkomunikasi. Faktor-
faktor seperti pengalaman sebelumnya, keyakinan, dan harapan individu dapat
mempengaruhi cara mereka mempersepsikan dan menginterpretasikan pesan
yang diterima.
B. Faktor Interaksi Antar Anggota Komunitas
1. Dinamika Kelompok: Struktur dan dinamika kelompok dalam komunitas dapat
mempengaruhi komunikasi antar anggota komunitas. Faktor-faktor seperti
norma, peran, dan status dalam kelompok dapat membentuk pola komunikasi
tertentu. Misalnya, dalam kelompok yang memiliki struktur hierarkis,
komunikasi seringkali berlangsung dalam satu arah, yaitu dari atas ke bawah.
2. Konflik dan Konsensus: Adanya konflik atau perbedaan pendapat dalam
komunitas dapat mempengaruhi
komunikasi. Konflik yang tidak
ditangani dengan baik dapat
menghambat aliran informasi dan
merusak hubungan antar anggota
komunitas. Sebaliknya, mencapai
konsensus melalui dialog dan
negosiasi yang efektif dapat
meningkatkan komunikasi dan kebersamaan dalam komunitas.
3. Kepemimpinan dan Pengaruh Sosial: Gaya kepemimpinan dan pengaruh sosial
anggota komunitas juga memiliki dampak signifikan terhadap komunikasi dalam
komunitas. Kepemimpinan yang efektif dapat memfasilitasi komunikasi yang
terbuka dan kolaboratif, sementara pengaruh sosial yang kuat dapat memengaruhi
pandangan dan sikap anggota komunitas terhadap komunikasi.
8. 8
C. Faktor Konteks Komunikasi Komunitas
1. Budaya dan Nilai-Nilai Komunitas: Budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh
komunitas memengaruhi cara komunikasi dilakukan. Perbedaan budaya dapat
menjadi hambatan dalam pemahaman dan interpretasi pesan. Misalnya,
komunitas yang menganut budaya yang sangat hierarkis akan memiliki pola
komunikasi yang berbeda dengan komunitas yang menganut budaya yang lebih
egaliter.
2. Struktur Organisasi Komunitas: Struktur organisasi komunitas, termasuk
hierarki dan saluran komunikasi yang ditetapkan, dapat mempengaruhi aliran
informasi dan keterbukaan komunikasi antar anggota komunitas. Struktur yang
terbuka dan transparan dapat memfasilitasi komunikasi yang lebih efektif dan
partisipatif.
3. Media dan Teknologi Komunikasi yang Digunakan: Penggunaan media dan
teknologi komunikasi dalam
komunitas dapat mempengaruhi
cara komunikasi dilakukan. Media
sosial dan platform online telah
mengubah cara komunikasi dalam
komunitas, baik secara positif
maupun negatif. Penting untuk
menggunakan media dan teknologi
komunikasi dengan bijak untuk
memperkuat komunikasi dalam komunitas.
2.2 Strategi Pengembangan dalam Komunikasi Komunitas.
Untuk meningkatkan komunikasi dalam komunitas, perlu dilakukan strategi
pengembangan yang efektif. Beberapa strategi pengembangan yang dapat
diterapkan antara lain:
A. Meningkatkan Kesadaran Diri dan Empati
Self-Reflection dalam Komunikasi Komunitas: Merefleksikan diri secara kritis
dapat membantu individu mengenali kekuatan dan kelemahan dalam komunikasi
mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri, individu dapat
mengembangkan kemampuan komunikasi yang lebih baik.
Membangun Empati dengan Anggota Komunitas: Mengembangkan kemampuan
untuk melihat dari perspektif orang lain dan berempati dapat memperkuat
9. 9
hubungan dalam komunitas. Dengan memahami perasaan dan pandangan orang
lain, individu dapat berkomunikasi dengan lebih efektif.
B. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Mendengarkan Aktif dan Efektif: Kemampuan mendengarkan dengan penuh
perhatian dan memahami pesan yang disampaikan menjadi keterampilan penting
dalam komunikasi komunitas.
C. Berbicara dengan Jelas dan Tegas: Mengungkapkan pikiran dan ide secara
jelas dan tegas membantu pesan disampaikan dengan lebih efektif dan
meminimalkan kesalahpahaman.
Menjaga Ekspresi Nonverbal yang Mendukung: Bahasa tubuh, ekspresi wajah,
dan kontak mata yang tepat dapat memperkuat pesan yang disampaikan dan
membantu dalam pemahaman komunikasi.
D. Membangun Hubungan dan Kepercayaan
Menghargai dan Menghormati Perbedaan: Menghormati perbedaan pendapat,
kepercayaan, dan budaya merupakan aspek penting dalam komunikasi
komunitas. Memperhatikan keberagaman dan merangkul inklusivitas dapat
memperkuat hubungan dalam komunitas.
Membangun Kepercayaan dengan Konsistensi dan Keterbukaan: Menjaga
konsistensi dalam tindakan dan komunikasi, serta berkomunikasi dengan
keterbukaan dan transparansi, membantu dalam membangun kepercayaan antar
anggota komunitas.
E. Mengelola Konflik dalam Komunikasi Komunitas
Identifikasi Sumber Konflik: Memahami akar permasalahan dan sumber konflik
adalah langkah awal untuk menyelesaikan konflik. Identifikasi sumber konflik
membantu mengarahkan upaya penyelesaian yang tepat.
Pendekatan Kolaboratif dalam Penyelesaian Konflik: Mendorong kolaborasi dan
partisipasi aktif anggota komunitas dalam mencari solusi konflik dapat
menghasilkan keputusan yang lebih baik dan menjaga keharmonisan komunikasi.
10. 10
2.3 Penyampaian faktor bagi Pengaruh dan Strategi Pengembangan dalam
Komunikasi Komunitas yang dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
yang interaktif dan jelas. Berikut ini beberapa cara penyampaian yang bisa
diterapkan:
1. Penjelasan Verbal: Mulailah dengan memberikan penjelasan verbal tentang
konsep-konsep utama yang akan dibahas. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami agar audiens dapat mengikuti dengan baik. Berikan contoh yang relevan
untuk memperjelas konsep-konsep tersebut.
2. Penggunaan Presentasi Visual: Gunakan slide presentasi atau media visual
lainnya untuk memperkuat dan memvisualisasikan konsep-konsep yang
dijelaskan. Gunakan grafik, diagram, atau gambar yang relevan untuk membantu
audiens memahami materi dengan lebih baik.
3. Diskusi Kelompok: Libatkan audiens dalam diskusi kelompok untuk
mendapatkan pandangan dan pemahaman mereka tentang faktor pengaruh dan
strategi pengembangan dalam komunikasi komunitas. Berikan pertanyaan-
pertanyaan yang merangsang pemikiran kritis dan minta mereka untuk berbagi
pengalaman atau contoh konkret terkait topik yang dibahas.
4. Studi Kasus: Gunakan studi kasus nyata untuk mengilustrasikan bagaimana
faktor pengaruh dan strategi pengembangan beroperasi dalam komunikasi
komunitas. Diskusikan kasus tersebut bersama audiens dan analisis bersama
bagaimana faktor-faktor dan strategi yang relevan dapat diterapkan dalam situasi
tersebut.
5. Role Play atau Simulasi: Melibatkan audiens dalam permainan peran atau
simulasi dapat membantu mereka memahami dan mengaplikasikan faktor
pengaruh dan strategi pengembangan dalam komunikasi komunitas. Berikan
peran yang berbeda kepada anggota audiens dan biarkan mereka berinteraksi
sesuai dengan situasi yang diberikan.
6. Kegiatan Praktik: Berikan kegiatan praktik yang melibatkan audiens dalam
menerapkan strategi pengembangan dalam komunikasi komunitas. Contohnya,
mereka dapat berlatih mendengarkan aktif, berbicara dengan jelas, atau
membangun kepercayaan melalui peran-play atau skenario yang diberikan.
7. Penutup Reflektif: Setelah penyampaian materi, berikan kesempatan bagi
audiens untuk merenungkan apa yang telah dipelajari. Ajukan pertanyaan
penutup yang mendorong mereka untuk merenungkan faktor pengaruh dan
strategi pengembangan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
11. 11
Pastikan untuk memberikan waktu yang cukup untuk tanya jawab dan diskusi
agar audiens dapat mengklarifikasi pertanyaan atau berbagi pengalaman mereka.
Selain itu, pilih metode penyampaian yang sesuai dengan audiens yang akan
Anda hadapi, baik itu melalui ceramah, presentasi multimedia, atau kombinasi
pendekatan yang berbeda.
2.4 Sifat dan Bentuk faktor Pengaruh dan Strategi Pengembangan dalam
Komunikasi Komunitas dapat memiliki beberapa karakteristik yang berbeda
tergantung pada konteks penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa sifat dan
bentuk umum yang dapat ditemukan dalam materi tersebut:
1. Informatif: Materi Faktor Pengaruh dan Strategi Pengembangan umumnya
bersifat informatif, dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam
komunitas dan strategi-strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkannya.
Materi ini memberikan penjelasan mendalam tentang konsep-konsep, teori-teori,
dan praktik-praktik yang relevan.
2. Analitis: Materi ini sering kali bersifat analitis, dengan mengeksplorasi
berbagai faktor pengaruh yang dapat mempengaruhi komunikasi dalam
komunitas, baik dari segi individu maupun konteks sosial. Ini juga melibatkan
analisis strategi pengembangan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
komunikasi dalam konteks komunitas.
3. Terstruktur: Materi ini memiliki struktur yang terorganisir dengan baik, mulai
dari pendahuluan, pembahasan faktor pengaruh, strategi pengembangan, hingga
kesimpulan. Struktur ini membantu pembaca atau audiens untuk mengikuti alur
pemikiran dan pemahaman yang sistematis.
4. Visual dan Audios: Materi ini sering kali disajikan dalam bentuk visual dan
audios untuk memperjelas konsep-konsep yang kompleks. Penggunaan gambar,
diagram, grafik, atau slide presentasi membantu menggambarkan hubungan
antara faktor pengaruh dan strategi pengembangan dengan lebih jelas dan
memudahkan pemahaman.
12. 12
2.5 Feedback terhadap Faktor Pengaruh dan Strategi Pengembangan dapat
dilakukan dengan pendekatan yang konstruktif dan efektif. Berikut ini adalah
beberapa cara untuk menyampaikan pesan dan memberikan feedback yang baik:
1. Bersikap Positif dan Ramah: Mulailah dengan menyampaikan apresiasi dan
pengakuan atas upaya pembuat materi. Tunjukkan sikap yang ramah, terbuka, dan
terima kasih atas kesempatan untuk memberikan masukan.
2. Spesifik dan Objektif: Pastikan pesan dan feedback yang disampaikan sangat
spesifik dan objektif. Identifikasi dengan jelas aspek-aspek tertentu dari materi
yang perlu diperhatikan atau ditingkatkan. Hindari penilaian yang subyektif dan
berfokus pada poin-poin yang dapat diukur atau diamati secara konkret.
3. Sampaikan Pesan dengan Tegas dan Jelas: Gunakan bahasa yang jelas dan
tegas dalam menyampaikan pesan dan feedback. Hindari kebingungan atau
ambigu dalam penyampaian. Pastikan pesan dapat dipahami dengan jelas oleh
penerima.
4. Berikan Kesempatan untuk Bertanya dan Diskusi: Berikan kesempatan bagi
pembuat materi untuk bertanya dan berdiskusi lebih lanjut tentang feedback yang
diberikan. Buka ruang untuk klarifikasi dan penjelasan yang lebih lanjut.
Ingatlah untuk selalu menyampaikan pesan dan memberikan feedback dengan
sikap terbuka, konstruktif, dan penuh rasa hormat. Tujuannya adalah untuk
membantu pembuat materi memperbaiki dan mengembangkan materi tersebut
menjadi lebih baik.
13. 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam komunikasi komunitas, terdapat berbagai faktor pengaruh psikologis yang
dapat mempengaruhi efektivitas dan kualitas komunikasi antar anggota
komunitas. Faktor-faktor ini meliputi sikap dan nilai pribadi, kecerdasan
emosional, persepsi dan interpretasi pesan, dinamika kelompok, konflik dan
konsensus, kepemimpinan, budaya dan nilai-nilai komunitas, struktur organisasi
komunitas, serta penggunaan media dan teknologi komunikasi. Memahami
faktor-faktor ini membantu kita meningkatkan komunikasi dalam komunitas dan
menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan produktif. Selain faktor
pengaruh, strategi pengembangan juga penting dalam mengoptimalkan
komunikasi komunitas. Strategi-strategi ini mencakup meningkatkan kesadaran
diri dan empati, meningkatkan keterampilan komunikasi, membangun hubungan
dan kepercayaan, serta mengelola konflik dengan pendekatan kolaboratif.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, kita dapat meningkatkan komunikasi
dalam komunitas, mengatasi hambatan-hambatan, dan menciptakan lingkungan
yang inklusif dan berdaya guna.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang faktor pengaruh dan penerapan
strategi pengembangan yang tepat, komunikasi dalam komunitas dapat
ditingkatkan secara signifikan. Hal ini berdampak positif pada kualitas hubungan
antar anggota komunitas, meningkatkan partisipasi, kolaborasi, dan pencapaian
tujuan bersama. Komunikasi yang efektif dalam komunitas juga memberikan
kesempatan untuk mendengarkan berbagai perspektif, meningkatkan
pemahaman, dan memperkuat rasa saling menghormati.