SlideShare a Scribd company logo
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
Nama : Nida Astia Indriyani
Nim : 1413361013
Jurusan/fakultas : BKI b/UAD
Semester : III
Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian
Dosen Pengampu : Jaja Suteja, M.Pd.I
MENGAPA BELAJAR KEPRIBADIAN?
Kepribadian “tidak memerlukan pengantar”. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari
pun sedikitnya sudah bisa memahami kepribadian dengan hebat. Kita bisa membedakan secara
fisik mana orang yang sedang bahagia, sedih dan marah sekalipun. Pengetahuan ini digunakan
untuk bagaimana memahami peristiwa, sehingga mampu memprediksikan persistiwa yang terjadi
di sekitar, dan untuk membantu teman kita yang dalam keadaan mendapati kegoncangan,
tekanan batin dan hal-hal lain yang secara otomatis kita mampu menganalisis kepribadian.
Secara tidak langsung kita menggunakan teori kepribadian kita sendiri, dan hanya mampu
meneliti orang-orang terdekat dengan kita tanpa menciptakan suatu teori, namun berbeda dengan
para teoritikus kepribadian, yang mencoba menciptakan kerangka sistematik yang diuji secara
ilmiah dan meneliti semua tipe manusia yang bermakna sosial ataupun ilmiah yang
menghasilkan sebuah teori dalam sebuah bidang ilmu.
Bidang kepribadian menghadapi tiga isu yang terakadang sulit untuk disatukan:
1. Universal manusia
2. Perbedaan individual
3. Keunikan individual
Para Filusuf mengajarkan kepada kita bahwa “jika seseorang ingin mengetahui apa yang
dimaksud dengan sebuah kata, maka seseorang harus melihat bagaimana kata tersebut
digunakan”. Oleh karenanya kita harus mampu mengetahui makna kata baik secar verbal
maupun nonverbal yang disampaikan oleh orang lain, dengan mempelajari psikologi
kepribadian.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan tingkah laku manusia sebagai
gambaran dari gejala-gejala kejiwaan. Karena jiwa itu sifatnya abstrak, jadi jiwa manusia hanya
bisa diprediksikan dari gejala yang tampak, yaitu sikap dan tingkah laku yang ditampilkan.
Psikologi dibebani tanggung jawab untuk mengembangkan teori ilmiah:
1. Adanya observasi ilmiah
2. Mengembangkan cara formal
3. Objektif dalam mempelajari seseorang.
Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi
perasaan, pemikiran dan perilaku nyata manusia. Para ilmuan kepribadian mencoba
mengembangkan teori yang memungkinkan seseorang untuk memahamai berbagai pola tingkah
laku dan berharap bisa digunakan untuk kesejahteraan manusia.
Psikologi kepribadian bukan hanya menjelaskan aspek-aspek yang menarik dan mendalam
tentang manusia, tetapi juga mengembangkan kerangka teoritis yang kredibel dan dapat diuji
secara ilmiah. Hal ini membedakan ide dari psikologi kepribadian dengan ide penyair, seniaman
dan sebagainya, dan setiap kepribadian memiliki “struktur kepribadian”.
Struktur kepribadian adalah kualitas tetap yang ada pada individu, diukur dari aspek tubuh,
konsep atom dan molekul dalam ilmu fisika.
Banyak sekali pengertian dan definisi tentang kepribadian, karena banyaknya teoritikus
kepribadian yang lahir dan berusaha meneliti kepribadian manusia dari berbagai perspektif,
disini saya akan membahas kepribadian menurut beberapa tokoh barat dan tokoh muslim.
Ada beberapa fersi dalam pemberian struktuk kepribadian manusia. Al-Ghazali membagi
menjadi empat, yaitu qalbu, roh, nafs, dan akal. Sementara itu, Al-Ghazali dalam versi mujib
membagi tiga yaitu hawa nafs, aql dan qalb, ketiganya disebut nafs, kemudian dibagi kepada dua
secara garis besar yaitu jasad dan roh.
Sigmund Freud mengemukakan tiga struktur kepribadian yaitu:
a) Id merupakan libido murni atau energi psikis yang bersifat irasional. Id merupakan
sebuah keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan dan berusaha untuk memuaskan
kebutuhan ini.
b) Ego merupakan sebuah pengatur agar id dapat dipuaskan atau disalurkan dalam
lingkungan sosial. Sistem kerjanya
c) Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan nilai baik-
buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan Ego yaitu Id.
Freud menyusun tipologinya berdasarkan 4 macam fungsi tubuh pada manusia, yaitu:
1. Motorik
2. Pernapasan
3. Pencernaan
4. Susunan saraf
1. Motorik
Orang mempunyai tipe ini adalah orang yang kuat fungsi geraknyak, termasuk maskulin.
Ciri-cirinya yaitu:
 Anggota badannya serba panjang
 Berotot
 serba bersudut
2. pernapasan
orang yang mempunyai tipe ini adalah kuat dalam pernapasannya.
Ciri-cirinya:
 memiliki bentuk dada yang membusung
 memiliki wajah lebar
3. pencernaan
Orang yang kuat dalam pencernaannya.
Ciri-cirinya:
 perut besar
 pinggang lebar
4. susunan saraf
Orang yang kuat saraf sentralnya.
Ciri-cirinya:
 langsing
 tulang tengkoraknya besar
Psikologi kepribadian Carl Gustav Jung berfokus pada masa lalu atau sejarah, dan melihat
kepribadian dalam konteks tujuan dan orientasi masa depannya, juga sering membicarakan hal-
hal spiritual atau supranatural dibandingkan dengan teori freud. Menurut teori Jung pikiran
terbagi menjadi 3:
1. Ego sadar (jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi,ingatan-ingatan,pikiran-pikiran
dan perasaan-perasaan sadar)
2. Ketidaksadaran personal ( ketidaksadran pribadi adalah daerah yang berdekatan dengan
ego. Ketidaksadaran pribadi terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi
kemudian di-refresi-kan, dilupakan atau diabaikan serta pengalaman-pengalaman yang
terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada sang pribadi)
3. Ketidaksadaran kolektif ( pengaruh ingatan-ingatan yang berasal dari nenek moyang
kita, hasil dari faktor kebiasaan leluhur, entah budaya, karakter, atau lainnya, namun
sebenarnya tidak menekankan pada pewarisan tetapi pada kecenderungan bawaan, setiap
kali pengalaman merangsang respon faktor biologis yang diwariskan).
Jung membedakan dua aspek kepribadian, yaitu sikap dan fungsi:
1. Sikap terdiri dari introvet dan ekstrovet
2. fungsi terdiri dari thinking, feeling, dan intuiting.
Dari kedua sikap kepribadian itu, munculah tipologi kepribadian Jung, tipologi adalah tipe
karakter seseorang dilihat dari sikap dan cara berfikir manusia dalam bertingkah laku.
1) Introversion- thinking
Orang dengan sikap introvert dan fungsi thinking yang dominan biasanya tidak memiliki emosi
dan tidak ramah serta kurang bisa bergaul. Mereka lebih mengejar dan memperhatikan
pemikirannya, tanpa mempedulikan ide dari orang lain, biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh
para philosophers.
2) Ekstraversion- Thinking
Contoh orang yang memiliki sikap dan fungsi seperti diatas adalah ilmuwan dan peneliti, mereka
cenderung muncul seorang diri, dingin dan sombong. Kenyataan yang objektif merupakan aturan
mereka. Dan menginginkan orang lain berfikir sama sepertinya, fungsi disini sama seperti fungsi
diatas.
3) Introversion- feeling
Orang yang empunyai pengalaman emosi yang kuat, tetapi mereka menutupinya, contoh orang
yang memiliki sifat dan fungsi ini adalah seniman dan penulis, mereka mengekspresikannya
hanya dengan bentuk seni. Namun perasaan mereka dapat meledak tiba-tiba.
4) Ekstraversion – feeling
Orang bertipe seperti ini adalah orang yang perasaannya dapat berubah-ubah sebanyak situasi
yang berubah. Kebanyakan dari mereka adalah aktor. Mereka cenderung emosional dan moody,
tetapi sikap sosialnya dapat muncul.
5) Introversion – sensation
Orang ini cenderung dalam sensasi fisik mereka dan untuk mencari sesuatu yang tidak menarik
dari dunia sebagai perbandingan. Biasanya mereka adalah orang yang tenang, kalem, tetapi
mereka membosankan dan kurang bisa berkomunikasi.
6) Ekstraversion – sensation
Orang dengan tipe ini adalah bisnismen, biasanya realistis, praktis, dan pekerja keras. Mereka
menikamati apa yang dapat mereka indrai dari dunia ini, menikmati cinta, dan mencari
kegairahan. Mereka mudah dipengaruhi oleh peraturan dan mudah ketagihan pada berbagai hal.
7) Introversion – intuiting
Orang ini mempunyai jiwa pemimpin, memiliki sifat dan fungsi yang aneh lebih dominan,
mereka terisolasi dalam gambaran-gambaran yang primitif, artinya sesuatu yang tidak mereka
ketahui namun selalu ada dalam pikiran mereka, memiliki kesulitan dalam berkomunikasi
dengan orang lain, tidak praktis, tetapi mempunyai intuisi yang sangat tajam dibanding orang
lain.
8) Ekstraversion – intuiting
Penemu dan pengusaha biasanya memiliki sifat ini, mereka selalu mencari sesuatu yang baru,
sangat baik dan mempromosikan hal-hal yang baru namun tidak dapat bertahan pada satu ide,
pekerjaan maupun lingkungan, karena sesuatu yang baru merupakan tujuannya
Pada ilmuan Islam yang membahas tentang analisis adalah Ar-Razi, untuk menganalisis potensi-
potensi psikis, Ar-Razi memadukan pendekatan kefilsafatan dan medis. Karena itu disamping
ada beberapa segi perbedaan, dan sekalipun antara Ar-Razi dan Freud berbeda dalam
menempatkan kedudukan rasio dalam sistem kejiwaan, terdapat kesamaan pandangan antara
keduanya, yakni bahwa rasionalitas merupakan perangkat pengendali utama bagi kecenderungan
jiwa.
Dalam perkembangannya, Ar-Razi menyederhanakan dorongan psikis manusia ke dalam dua
bagian, yakni dorongan atas pertimbangan akal dan dorongan nafsu. Dalam hal ini pemikiran
Ar-Razi tampak lebih dekat dengan Psikologi Analitisnya salah seorang murid Freud, Carl
Gustav Jung, khususnya berkenaan dengan analisis struktur kesadaran.
Dalam pemikiran ar-Razi,
1. an-nafs an-natiqah dipandang sebagai daya yang menyadarkan manusia
2. an-nafs asy-syahwaniyyah sebagai daya yang tidak tahu apa-apa (tak sadar).
Ketidaksadaran terjadi bila unsur asy-syahwaniyyah terlalu dominan dalam perilaku seseorang,
sehingga unsur an-natiqah tidak dapat berfungsi optimal, yang di antaranya ditandai dengan
kurangnya rasa malu. Ar-Razi menyebut keadaan ini sebagai lalai (al-ghaflah) atau lupa diri (al-
sahw), yang menyebabkan tersingkapnya sesuatu yang semestinya disembunyikan.
Analisis psikologis tersebut juga membantu meneliti kepribadian bermasalah, sebagai dasar
pemberian terapi yang tepat. Perhimpunan para Pencinta Filsafat di Mesir saat ini
mengembangkan gagasan-gagasan ar-Razi tersebut ke dalam studi psikiatri modern (at-Tibb an-
Nafsi al-Mu’asirah), Psikoterapi Keagamaan (‘Ilaj an-Nafsi ad-Dini), serta Psikoterapi ajaran
Syari’ah (at-Tibb an-Nafs asy-Syar’i).
Sumbangan teoritis ar-Razi yang masih relevan dan dapat lebih dikembangkan lagi hingga saat
ini di antaranya tentang pengaruh kehidupan psikis terhadap kesehatan fisik. Pandangan tentang
kecenderungan terhadap masing-masing unsur jiwa setidaknya juga telah menjadi pemikiran
awal bagi kajian mengenai pengaruh emosionalitas terhadap rasionalitas. Dalam studi
kependidikan saat ini, diakui adanya pengaruh faktor perasaan (emosi) terhadap kemurnian
kecerdasan atau sifat cerdas seseorang. Kecerdasan yang memadai akan timbul bila terjadi
pemusatan mental yang mampu menghindarkan hal-hal yang bersifat emosional.
Jadi, fungsi mempelajari kepribadian atau psikologi kepribadian adalah agar mampu mengetahui
bagaimana tipe dan karakter manusia yang berbeda-beda, dengan demikian sebagai konselor
mudah untuk membantu klien yang mengalami masalah ataupun klien yang sedang bahagia,
tidak hanya itu, konselor pun mampu beradaptasi di tempat baru manapun yang ia diami,
sehingga ucapannya terjaga, sikapnya disenangi orang lain, dan terutama pikiran terhadap diri
sendiri maupun orang lain akan selalu positif meski dalam keadaan buruk sekalipu. Terutama
mampu memahami berbagai teori, baik dari teori muslim, maupun teori barat.
Teori-teori islam tentang psikologi kepribadian sesungguhnya sudah jauh lebih dulu muncul
dibandingkan dengan teori Barat.
Sumber:
Pervin,Lawrene a, dkk. 2010. Psikologi Kepribadian (terjemahan). Jakarta: Media Group.
Aini Oktaviani, Nur. 2014. Simple Ways To Read People Characteristics. Jogjakarta: DIVA
Press.
S. Friedman, Howard, dkk. 2006. Kepribadian Teori Klasik & Riset Modern. Jakarta:
PENERBIT ERLANGGA

More Related Content

What's hot

Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
ilmanafia13
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
dita rahmawati
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianZakiyul Mu'min
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuanMuhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
Dwi Kamal
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negaraBab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Syaiful Ahdan
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
firman afriansyah
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
Rico Afrinando
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
Fredika Ayu Lestari
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
AlwiAssegaf
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Fox Broadcasting
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Wahyuda5
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
Marfizal Marfizal
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
dayurikaperdana19
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
kikiismayanti
 

What's hot (20)

Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitian
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuanMuhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
Muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negaraBab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
 
penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBDHakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
Hakekat Keragaman dan Kesetaraan Manusia - ISBD
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swot
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 

Similar to TUGAS ARTIKEL INDIVIDU

Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2ceurik
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikUlanJegeg
 
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptxBAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
AnnisaNovita6
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
psepti17
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia neelmakrufi
 
Manusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan PsikologiManusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan Psikologi
MelkiasAdu
 
Paper dokmatika III
Paper dokmatika IIIPaper dokmatika III
Paper dokmatika III
MelkiasAdu
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.pptMATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
riki554567
 
PENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI.pptPENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
MahyudinRosi1
 
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.pptPENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
Madarinafitria
 
Teori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitiTeori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitifong kai hung
 

Similar to TUGAS ARTIKEL INDIVIDU (20)

Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
Makalah pak fatah
Makalah pak fatahMakalah pak fatah
Makalah pak fatah
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptxBAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Psikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia nePsikologi kepribadia ne
Psikologi kepribadia ne
 
Manusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan PsikologiManusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan Psikologi
 
Paper dokmatika III
Paper dokmatika IIIPaper dokmatika III
Paper dokmatika III
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.pptMATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
MATERI PENGANTAR PSIKOLOGI KULIAH UMUM.ppt
 
PENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI.pptPENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI.ppt
 
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.pptPENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
PENGANTAR DASAR ILMU PSIKOLOGI DAN JIWA.ppt
 
Teori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitiTeori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personaliti
 

TUGAS ARTIKEL INDIVIDU

  • 1. TUGAS ARTIKEL INDIVIDU Nama : Nida Astia Indriyani Nim : 1413361013 Jurusan/fakultas : BKI b/UAD Semester : III Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian Dosen Pengampu : Jaja Suteja, M.Pd.I MENGAPA BELAJAR KEPRIBADIAN? Kepribadian “tidak memerlukan pengantar”. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari pun sedikitnya sudah bisa memahami kepribadian dengan hebat. Kita bisa membedakan secara fisik mana orang yang sedang bahagia, sedih dan marah sekalipun. Pengetahuan ini digunakan untuk bagaimana memahami peristiwa, sehingga mampu memprediksikan persistiwa yang terjadi di sekitar, dan untuk membantu teman kita yang dalam keadaan mendapati kegoncangan, tekanan batin dan hal-hal lain yang secara otomatis kita mampu menganalisis kepribadian. Secara tidak langsung kita menggunakan teori kepribadian kita sendiri, dan hanya mampu meneliti orang-orang terdekat dengan kita tanpa menciptakan suatu teori, namun berbeda dengan para teoritikus kepribadian, yang mencoba menciptakan kerangka sistematik yang diuji secara ilmiah dan meneliti semua tipe manusia yang bermakna sosial ataupun ilmiah yang menghasilkan sebuah teori dalam sebuah bidang ilmu. Bidang kepribadian menghadapi tiga isu yang terakadang sulit untuk disatukan: 1. Universal manusia 2. Perbedaan individual 3. Keunikan individual Para Filusuf mengajarkan kepada kita bahwa “jika seseorang ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan sebuah kata, maka seseorang harus melihat bagaimana kata tersebut digunakan”. Oleh karenanya kita harus mampu mengetahui makna kata baik secar verbal maupun nonverbal yang disampaikan oleh orang lain, dengan mempelajari psikologi kepribadian.
  • 2. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan. Karena jiwa itu sifatnya abstrak, jadi jiwa manusia hanya bisa diprediksikan dari gejala yang tampak, yaitu sikap dan tingkah laku yang ditampilkan. Psikologi dibebani tanggung jawab untuk mengembangkan teori ilmiah: 1. Adanya observasi ilmiah 2. Mengembangkan cara formal 3. Objektif dalam mempelajari seseorang. Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi perasaan, pemikiran dan perilaku nyata manusia. Para ilmuan kepribadian mencoba mengembangkan teori yang memungkinkan seseorang untuk memahamai berbagai pola tingkah laku dan berharap bisa digunakan untuk kesejahteraan manusia. Psikologi kepribadian bukan hanya menjelaskan aspek-aspek yang menarik dan mendalam tentang manusia, tetapi juga mengembangkan kerangka teoritis yang kredibel dan dapat diuji secara ilmiah. Hal ini membedakan ide dari psikologi kepribadian dengan ide penyair, seniaman dan sebagainya, dan setiap kepribadian memiliki “struktur kepribadian”. Struktur kepribadian adalah kualitas tetap yang ada pada individu, diukur dari aspek tubuh, konsep atom dan molekul dalam ilmu fisika. Banyak sekali pengertian dan definisi tentang kepribadian, karena banyaknya teoritikus kepribadian yang lahir dan berusaha meneliti kepribadian manusia dari berbagai perspektif, disini saya akan membahas kepribadian menurut beberapa tokoh barat dan tokoh muslim. Ada beberapa fersi dalam pemberian struktuk kepribadian manusia. Al-Ghazali membagi menjadi empat, yaitu qalbu, roh, nafs, dan akal. Sementara itu, Al-Ghazali dalam versi mujib membagi tiga yaitu hawa nafs, aql dan qalb, ketiganya disebut nafs, kemudian dibagi kepada dua secara garis besar yaitu jasad dan roh.
  • 3. Sigmund Freud mengemukakan tiga struktur kepribadian yaitu: a) Id merupakan libido murni atau energi psikis yang bersifat irasional. Id merupakan sebuah keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan ini. b) Ego merupakan sebuah pengatur agar id dapat dipuaskan atau disalurkan dalam lingkungan sosial. Sistem kerjanya c) Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan nilai baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan Ego yaitu Id. Freud menyusun tipologinya berdasarkan 4 macam fungsi tubuh pada manusia, yaitu: 1. Motorik 2. Pernapasan 3. Pencernaan 4. Susunan saraf 1. Motorik Orang mempunyai tipe ini adalah orang yang kuat fungsi geraknyak, termasuk maskulin. Ciri-cirinya yaitu:  Anggota badannya serba panjang  Berotot  serba bersudut 2. pernapasan orang yang mempunyai tipe ini adalah kuat dalam pernapasannya. Ciri-cirinya:  memiliki bentuk dada yang membusung  memiliki wajah lebar 3. pencernaan Orang yang kuat dalam pencernaannya. Ciri-cirinya:
  • 4.  perut besar  pinggang lebar 4. susunan saraf Orang yang kuat saraf sentralnya. Ciri-cirinya:  langsing  tulang tengkoraknya besar Psikologi kepribadian Carl Gustav Jung berfokus pada masa lalu atau sejarah, dan melihat kepribadian dalam konteks tujuan dan orientasi masa depannya, juga sering membicarakan hal- hal spiritual atau supranatural dibandingkan dengan teori freud. Menurut teori Jung pikiran terbagi menjadi 3: 1. Ego sadar (jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi,ingatan-ingatan,pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan sadar) 2. Ketidaksadaran personal ( ketidaksadran pribadi adalah daerah yang berdekatan dengan ego. Ketidaksadaran pribadi terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah sadar tetapi kemudian di-refresi-kan, dilupakan atau diabaikan serta pengalaman-pengalaman yang terlalu lemah untuk menciptakan kesan sadar pada sang pribadi) 3. Ketidaksadaran kolektif ( pengaruh ingatan-ingatan yang berasal dari nenek moyang kita, hasil dari faktor kebiasaan leluhur, entah budaya, karakter, atau lainnya, namun sebenarnya tidak menekankan pada pewarisan tetapi pada kecenderungan bawaan, setiap kali pengalaman merangsang respon faktor biologis yang diwariskan). Jung membedakan dua aspek kepribadian, yaitu sikap dan fungsi: 1. Sikap terdiri dari introvet dan ekstrovet 2. fungsi terdiri dari thinking, feeling, dan intuiting. Dari kedua sikap kepribadian itu, munculah tipologi kepribadian Jung, tipologi adalah tipe karakter seseorang dilihat dari sikap dan cara berfikir manusia dalam bertingkah laku. 1) Introversion- thinking Orang dengan sikap introvert dan fungsi thinking yang dominan biasanya tidak memiliki emosi dan tidak ramah serta kurang bisa bergaul. Mereka lebih mengejar dan memperhatikan
  • 5. pemikirannya, tanpa mempedulikan ide dari orang lain, biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh para philosophers. 2) Ekstraversion- Thinking Contoh orang yang memiliki sikap dan fungsi seperti diatas adalah ilmuwan dan peneliti, mereka cenderung muncul seorang diri, dingin dan sombong. Kenyataan yang objektif merupakan aturan mereka. Dan menginginkan orang lain berfikir sama sepertinya, fungsi disini sama seperti fungsi diatas. 3) Introversion- feeling Orang yang empunyai pengalaman emosi yang kuat, tetapi mereka menutupinya, contoh orang yang memiliki sifat dan fungsi ini adalah seniman dan penulis, mereka mengekspresikannya hanya dengan bentuk seni. Namun perasaan mereka dapat meledak tiba-tiba. 4) Ekstraversion – feeling Orang bertipe seperti ini adalah orang yang perasaannya dapat berubah-ubah sebanyak situasi yang berubah. Kebanyakan dari mereka adalah aktor. Mereka cenderung emosional dan moody, tetapi sikap sosialnya dapat muncul. 5) Introversion – sensation Orang ini cenderung dalam sensasi fisik mereka dan untuk mencari sesuatu yang tidak menarik dari dunia sebagai perbandingan. Biasanya mereka adalah orang yang tenang, kalem, tetapi mereka membosankan dan kurang bisa berkomunikasi. 6) Ekstraversion – sensation Orang dengan tipe ini adalah bisnismen, biasanya realistis, praktis, dan pekerja keras. Mereka menikamati apa yang dapat mereka indrai dari dunia ini, menikmati cinta, dan mencari kegairahan. Mereka mudah dipengaruhi oleh peraturan dan mudah ketagihan pada berbagai hal. 7) Introversion – intuiting Orang ini mempunyai jiwa pemimpin, memiliki sifat dan fungsi yang aneh lebih dominan, mereka terisolasi dalam gambaran-gambaran yang primitif, artinya sesuatu yang tidak mereka ketahui namun selalu ada dalam pikiran mereka, memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, tidak praktis, tetapi mempunyai intuisi yang sangat tajam dibanding orang lain. 8) Ekstraversion – intuiting
  • 6. Penemu dan pengusaha biasanya memiliki sifat ini, mereka selalu mencari sesuatu yang baru, sangat baik dan mempromosikan hal-hal yang baru namun tidak dapat bertahan pada satu ide, pekerjaan maupun lingkungan, karena sesuatu yang baru merupakan tujuannya Pada ilmuan Islam yang membahas tentang analisis adalah Ar-Razi, untuk menganalisis potensi- potensi psikis, Ar-Razi memadukan pendekatan kefilsafatan dan medis. Karena itu disamping ada beberapa segi perbedaan, dan sekalipun antara Ar-Razi dan Freud berbeda dalam menempatkan kedudukan rasio dalam sistem kejiwaan, terdapat kesamaan pandangan antara keduanya, yakni bahwa rasionalitas merupakan perangkat pengendali utama bagi kecenderungan jiwa. Dalam perkembangannya, Ar-Razi menyederhanakan dorongan psikis manusia ke dalam dua bagian, yakni dorongan atas pertimbangan akal dan dorongan nafsu. Dalam hal ini pemikiran Ar-Razi tampak lebih dekat dengan Psikologi Analitisnya salah seorang murid Freud, Carl Gustav Jung, khususnya berkenaan dengan analisis struktur kesadaran. Dalam pemikiran ar-Razi, 1. an-nafs an-natiqah dipandang sebagai daya yang menyadarkan manusia 2. an-nafs asy-syahwaniyyah sebagai daya yang tidak tahu apa-apa (tak sadar). Ketidaksadaran terjadi bila unsur asy-syahwaniyyah terlalu dominan dalam perilaku seseorang, sehingga unsur an-natiqah tidak dapat berfungsi optimal, yang di antaranya ditandai dengan kurangnya rasa malu. Ar-Razi menyebut keadaan ini sebagai lalai (al-ghaflah) atau lupa diri (al- sahw), yang menyebabkan tersingkapnya sesuatu yang semestinya disembunyikan. Analisis psikologis tersebut juga membantu meneliti kepribadian bermasalah, sebagai dasar pemberian terapi yang tepat. Perhimpunan para Pencinta Filsafat di Mesir saat ini mengembangkan gagasan-gagasan ar-Razi tersebut ke dalam studi psikiatri modern (at-Tibb an- Nafsi al-Mu’asirah), Psikoterapi Keagamaan (‘Ilaj an-Nafsi ad-Dini), serta Psikoterapi ajaran Syari’ah (at-Tibb an-Nafs asy-Syar’i). Sumbangan teoritis ar-Razi yang masih relevan dan dapat lebih dikembangkan lagi hingga saat ini di antaranya tentang pengaruh kehidupan psikis terhadap kesehatan fisik. Pandangan tentang
  • 7. kecenderungan terhadap masing-masing unsur jiwa setidaknya juga telah menjadi pemikiran awal bagi kajian mengenai pengaruh emosionalitas terhadap rasionalitas. Dalam studi kependidikan saat ini, diakui adanya pengaruh faktor perasaan (emosi) terhadap kemurnian kecerdasan atau sifat cerdas seseorang. Kecerdasan yang memadai akan timbul bila terjadi pemusatan mental yang mampu menghindarkan hal-hal yang bersifat emosional. Jadi, fungsi mempelajari kepribadian atau psikologi kepribadian adalah agar mampu mengetahui bagaimana tipe dan karakter manusia yang berbeda-beda, dengan demikian sebagai konselor mudah untuk membantu klien yang mengalami masalah ataupun klien yang sedang bahagia, tidak hanya itu, konselor pun mampu beradaptasi di tempat baru manapun yang ia diami, sehingga ucapannya terjaga, sikapnya disenangi orang lain, dan terutama pikiran terhadap diri sendiri maupun orang lain akan selalu positif meski dalam keadaan buruk sekalipu. Terutama mampu memahami berbagai teori, baik dari teori muslim, maupun teori barat. Teori-teori islam tentang psikologi kepribadian sesungguhnya sudah jauh lebih dulu muncul dibandingkan dengan teori Barat. Sumber: Pervin,Lawrene a, dkk. 2010. Psikologi Kepribadian (terjemahan). Jakarta: Media Group. Aini Oktaviani, Nur. 2014. Simple Ways To Read People Characteristics. Jogjakarta: DIVA Press. S. Friedman, Howard, dkk. 2006. Kepribadian Teori Klasik & Riset Modern. Jakarta: PENERBIT ERLANGGA