SlideShare a Scribd company logo
Perkembangan Ilmu Ekonomi 
• Secara tidak formal, 
ilmu ekonomi muncul 
seiring dengan 
diturunkannya manusia 
di bumi seiring 
dengan adanya 
kebutuhan-kebutuhan 
manusia (makanan, 
pakaian, tempat tinggal 
dsb) berkaitan 
dengan masalah 
ekonomi 1
Pembagian Ilmu Ekonomi 
(Alfred W. Stonier & Douglas C. Hague) 
• Descriptive Economics (ilmu ekonomi deskriptif). Berkaitan dengan 
dikumpulkannya semua kenyataan yang penting tentang pokok 
pembicaraan (topik) yang tertentu, misalnya: sistem pertanian 
pertanian di Bali, atau industri katun di India 
• Economic Theory (Ilmu ekonomi teori atau teori ekonomi atau analisis 
ekonomi). Berkaitan dengan memberikan penjelasan yang 
disederhanakan tentang caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan 
ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu. 
• Apllied Economics (ilmu ekonomi terapan). Disini kita mencoba 
mempergunakan rangka dasar umum dan analisis yang diberikan oleh 
ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya 
kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif 
2
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi 
• Ilmu ekonomi merupakan bidang disiplin yang kurang jelas 
batasan-batasannya, karena mencakup terlalu banyak hal. 
Batasan selalu berubah-ubah , dan defenisi yang digunakan 
pun sering merupakan subjek yang kontroversial sifatnya. 
Setiap orang menafsirkannya berbeda-beda, bahkan sesama 
ahli ekonomi pun sering dijumpai ketidaksepakatan 
• Pada dasarnya semua orang terlibat dalam kegiatan ekonomi, 
jadi setiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi baik secara 
formal maupun non formal. 
3
• Di Universitas/Pendidikan Tinggi, pengajaran ilmu ekonomi 
dibagi 3 yaitu: 
A. Ilmu Ekonomi teori atau ilmu ekonomi murni al: 
 Pengantar Ekonomi 
 Teori Ekonomi Mikro 
 Teori Ekonomi Makro 
B. Ilmu ekonomi Terapan al: 
 Ekonomi Internasional 
 Akuntansi Keuangan 
 Lab Keuangan 
C. Kelompok yang bersifat penunjang al: 
 Matematika 
 Statistika 
4
SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI 
• Setiap teori mempunyai 4 unsur penting, yaitu: 
1. Variabel 
variabel adal suatu faktor atau besaran yang nilainya dapat 
mengalami perubahan dan merupakan unsur yang penting 
dalam setiap teori. Sifat variabel dibedakan menjadi 2 jenis 
yaitu: 
a. Variabel endogen, yaitu variabel yang sifatnya diterangkan 
dalam teori tersebut 
b. Variabel eksogen, adalah variabel yang mempengaruhi 
variabel endogen, tetapi ia ditentukan oleh faktor-faktor yang 
berada di luar teori tersebut. 
5
2. Asumsi 
• Membuat asumsi atau pemisalan-pemisalan merupakan salah 
satu syarat yang penting dalam membuat teori dalam ilmu 
sosial, karena tanpa asumsi sangat sulit untuk menjelaskan 
sifat-sifat perhubungan diantara nerbagai variabel. 
• Dengan demikian teori harus membuat penyederhanaan atas 
kejadian yang sebenarnya dalam masyarakat, 
penyederhanaan tersebut dilakukan dengan membuat 
pemisalan/asumsi. Pemisalan tersebut dikenal dengan ceteris 
paribus (bahasa latin: hal-hal lain tidak mengalami 
perubahan). 
6
3. Hipotesis 
Hipotesis yaitu suatu pernyataan yang menggambarkan 
keadaan yang pada umumnya, dengan demikian tidak seratus 
persen benar, akan terdapat sifat hubungan diantara variabel 
yang berbeda dengan hipotesis yang dibuat. Hipotesis juga 
suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang 
dibicarakan berkaitan satu sama lain. Sifat hubungan ini 
dibedakan menjadi 2 golongan yaitu: 
i. Hubungan langsung, yaitu suatu keadaan dimana perubahan 
nilai-nilai variabel yang dibicarakan bergerak kearah yang 
bersamaan 
ii. Hubungan terbalik, yaitu apabila nilai-nilai variabel yang 
dibicarakan bergerak kearah yang bertentangan. 
7
4. Membuat Ramalan 
Teori ekonomi dapat pula meramalkan 
keadaan yang akan berlaku. Peramalan 
tersebut dapat digunakan sebagai landasan 
dalam merumuskan langkah-langkah untuk 
memperbaiki kedaan dalam perekonomian 
8
Analisa Teori Ekonomi Mikro 
1. Scarcity (Kelangkaan) 
Alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas sementara 
kebutuhan manusia tidak terbatas. 
2. Choices (Pilihan-Pilihan) 
Terbatasnya alat pemuas kebutuhan manusia sementara kebutuhan tidak 
terbatas mendorong manusia melakukan pilihan-pilihan yang bersifat 
individu maupun kolektif. 
3. Opportunity Cost (Biaya Kesempatan) 
Manusia bersifat rasional artinya pertimbangan menurut prinsif ekonomi 
dan untung rugi. Oleh karena itu ekonom akan memandang bahwa alat 
pemuas kebutuhan akan dinilai berdasarkan alternatif penggunaannya 
untuk kesempatan yang lain. 
Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana 
individu dan msyarakat mendayagunakan sumberdaya –nya 
yang terbatas untuk memproduksi barang dan jasa sebagai 
pemuas keinginan yang tidak terbatas 
9
MASALAH KELANGKAAN 
10 
FAKTOR 
PRODUKSI 
Tanah 
Tenaga 
kerja 
Modal 
Teknologi 
PRODUKSI KONSUMSI 
BARANG & 
JASA 
KEBUTUHAN 
MANUSIA: 
Fisik 
Psikologis 
Rohani 
Biologis 
MEMBUAT 
PILIHAN 
TERBATAS TIDAK TERBATAS
PERMASALAHAN EKONOMI 
11 
SCARCITY 
CHOICE 
OPPORTUNITY 
COST 
Kelangkaan Sumber Daya 
Membuat Pilihan 
Setiap Pilihan 
Mempunyai Biaya 
kesempatan
MASALAH DASAR EKONOMI 
12 
APA YANG AKAN 
DIPRODUKSI 
BAGAIMANA 
MEMPRODUKSI 
UNTUK SIAPA BARANG 
DIPRODUKSI 
S 
O 
L 
U 
S 
I 
SISTEM EKONOMI 
1.EKONOMI 
PASAR 
2.EKONOMI 
TERPUSAT 
3.EKONOMI 
CAMPURAN
Masalah Ekonomi : 
• Apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya ? 
• Bagaimana memproduksinya ? 
• Untuk siapa barang dan jasa diproduksi ? 
Barang dan Jasa 
• Barang Ekonomi dan Barang Bebas 
• Barang Akhir : 
• Durable goods (barang tahan lama) 
• Undurable goods 
• Barang Modal (barang dibuat untuk menghasilkan barang lain). 
• Barang Antara (barang yang belum dapat langsung digunakan 
konsumen/perlu diolah lebih lanjut). 
Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi ? 
• Memperbaiki cara berfikir yang membantu pengambilan keputusan. 
• Membantu memahami masyarakat. 
• Membantu memahami masalah-masalah internasional. 
• Bermanfaat dalam membangun masyarakat. 
13
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi 
Teori Ekonomi Mikro 
 Interaksi di pasar barang (penjual vs pembeli) 
 Tingkah laku pembeli dan penjual (pembeli 
memuaskan kebutuhannya dan penjual/produsen 
memaksimumkan keuntungan). 
 Interaksi di pasar faktor produksi (Tk, modal, tanah, 
wirausaha) 
Teori Ekonomi Makro 
– Penentuan tingkat ekonomi negara. 
– Pengeluaran agregat (C + G + I + (X-M)) 
– Mengatasi pengangguran dan inflasi 
14
Perkembangan Teori Ekonomi Mikro 
dan Makro 
a. Teori Ekonomi Mikro sebagai teori ekonomi klasik Titik awal 
perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat 
Adam Smith menerbitkan buku An Inquiri into the nature and 
causes of the wealth of nations, berisi tentang analisis ilmu 
ekonomi dengan melepasnya dari belenggu teori moral dan 
teologis 
Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang 
berjalan serba teratur, system ekonomi akan mampu 
memulihakan dirinya sendiri karena ada kekuatan pengatur yang 
disebut sebagai invisible hands. 
b. Jean Baptite Say dikenal sebagai hukum Say yaitu 
barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan 
sampai tercapai keseimbangan pasar. 
15
c. Revolusi Keynes: Lahirnya teori ekonomi makro 
John Maynard Keynes bukunya The General Theory of 
Employment, Interest and Money 
16
Metodologi Ilmu Ekonomi 
a. Teori Ekonomi 
• Berusaha menjelaskan dan melakukan prediksi-prediksi 
atas gejala yang 
• diamati. 
b. Model Ekonomi 
• Penyederhanaan dari keadaan yang sebenarnya baik 
dalam bentuk verbal, diagram, dan matematis. 
• Metoda Deduktif (umum ke khusus) dan Induktif 
(khusus ke umum) 
• Ceteris Paribus dan Fallacy Composition (memiliki 
pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum 
tentu baik dalam skala besar (keseluruhan)). 
• Ekonomi positif (apa yang terjadi) dan ekonomi 
normatif (apa yang seharusnya terjadi). 
17
Bussines Cycle 
18
Bab 4: KEKUATAN PASAR TERHADAP 
PENAWARAN DAN PERMINTAAN
• Dalam Bab 4 akan: 
 Mempelajari apa yang dimaksud dengan pasar 
kompetitif 
 Meneliti faktor-faktor penentu permintaan 
barang dalam pasar kompetitif 
 Meneliti faktor-faktor penentu penawaran 
barang dalam pasar kompetitif 
 Menelaah bagaimana penawaran dan 
permintaan secara bersama-sama menentukan 
harga dan kuantitas barang yang terjual 
 Mempertimbangkan peranan kunci harga dalam 
pengalokasian sumberdaya langka dalam 
perekonomian pasar
• Supply and demand are the two words that 
economists use most often. 
• Supply and demand are the forces that make 
market economies work. 
• Modern microeconomics is about supply, 
demand, and market equilibrium.
Pasar & Kompetisi 
• Pasar: Sekelompok pembeli dan penjual dari 
suatu barang dan jasa 
• Pasar kompetitif: pasar yang didalamnya 
terdapat banyak pembeli dan penjual sehingga 
masing-masing pembeli atau penjual memiliki 
pengaruh yang sangat kecil terhadap harga pasar 
• Kompetisi terdiri atas 2 yaitu: 
1. Sempurna 
2. Tidak sempurna
• Pasar kompetisi sempurna memiliki asumsi 
sbb: 
1.Barang-barang yang dijual semuanya sama 
2.Terdapat banyak pembeli dan penjual 
sehingga tidak terdapat pembeli atau penjual 
tunggal yang dapat mempengaruhi harga 
pasar. Harga ditentukan oleh pasar = Price 
takers 
Ex: Beras
• Pasar kompetitif tidak sempurna mencakup: 
monopoli, ologopoli, monopolistik. 
• Monopoli: pasar yang terdapat satu penjual, 
sehingga penjual mampu mengontrol harga 
(price makers) 
• Oligopoli: pasar yang terdapat beberapa penjual. 
Ex: industri penerbangan, cirinya biasa 
menghindari kompetisi yang tinggi sehingga 
mampu menjual dengan harga yang tinggi. 
• Monopolistik: pasar yang terdapat banyak 
penjual namun masing-masing penjual barang 
yang sedikit berbeda jenisnya sehingga masing-masing 
penjual tersebut mampu menentukan 
harganya masing-masing. Ex: majalah
PERMINTAAN 
• Jumlah permintaan (quantity demand): jumlah 
barang yang rela dan mampu dibayar oleh 
pembeli. 
• Hukum permintaan: jika harga suatu barang 
meningkat maka jumlah permintaan akan barang 
tersebut akan turun. 
• Skedul permintaan: tabel yang menunjukan 
hubungan antara harga suatu barang dengan 
jumlah permintaan barang itu. 
• Kurva permintaan: garis yang menurun yang 
menghubungkan harga dengan jumlah 
permintaan suatu barang
Skedul Permintaan Chaterine 
Price ($) Quantity Demand 
(Unit) 
4 40 
6 28 
8 20 
10 12 
12 2
Figure 1 Catherine’s Demand Schedule and Demand Curve 
Price ($) Quantity 
Copyright © 2004 South-Western 
Price of 
Ice-Cream Cone 
0 
12 
10 
8 
6 
4 
2 12 20 28 40 Quantity of 
Ice-Cream Cones 
$ 
D 
1. A decrease 
in price ... 
2. ... increases quantity 
of cones demanded. 
Demand (Unit) 
4 40 
6 28 
8 20 
10 12 
12 2
Permintaan Pasar VS Permintaan 
individu 
• Jumlah permintaan pasar adal adalah jumlah 
permintaan pembeli individu pada masing-masing 
harga. 
• Kurva permintaan pasar diperoleh dengan 
menjumlahkan kurva permintaan individu 
secara horisontal.
Example: 
Harga es 
krim 
Catherine + Nicholas = Perminta 
an Pasar 
$ 0.00 12 7 19 
0,50 10 6 16 
1,00 8 5 13 
1,50 6 4 10 
2,00 4 3 7 
2,50 2 2 4
Pergeseran kurva permintaan 
• Disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: 
1.Pendapatan 
2.Harga barang-barang terkait 
3.Selera 
4.Harapan 
5.Jumlah pembeli
1. Pendapatan: akan mempengaruhi konsumsi 
Barang normal: Barang yang jumlah 
permintaannya akan naik ketika 
pendapatannya naik, ceteris paribus. 
Barang inferior: barang yang jumlah 
permintaannya akan naik ketika pendapatan 
turun, ceteris paribus. Ex: Tiket busway
2. Harga barang-barang terkait 
Barang subtitusi: Barang pengganti, jika salah 
satu barang mengalami peningkatan 
permintaan maka barang yang lain akan 
mengikuti, begitupun sebaliknya. (tergantung 
perubahan harga). Ex: ice cream & yoghurt, 
jagung & beras dll. 
Barang komplementer: suatu pasangan barang 
yang jika salah satu mengalami peningkatan 
permintaan, permintaan yang lain akan turun. 
Ex: bensin & mobil, tinta dan printer. Dll.
Figure 3 Shifts in the Demand Curve / pergeseran kurva 
permintaan 
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning 
Price of 
Ice-Cream 
Cone 
Quantity of 
Ice-Cream Cones 
Increase 
in demand 
Decrease 
in demand 
Demand curve, D3 
Demand 
curve, D1 
Demand 
curve, D2 
0
Determinan Permintaan
Table 1 Variables That Influence Buyers 
Copyright©2004 South-Western
Changes in Quantity Demanded/ move 
a long demand curve/ pergerakan 
kurva demand 
• Perubahan jumlah barang yang diminta di 
sepanjang kurva disebabkan oleh perubahan 
harga barang itu sendiri.
Changes in Quantity Demanded/ move 
0 
a long demand curve 
A tax that raises the price of ice-cream 
cones results in a movement along the 
demand curve. 
D 
Price of Ice- 
Cream 
Cones 
A 
Quantity of Ice-Cream Cones 
B 
8 
$2.0 
0 
1.00 
4
PENAWARAN 
• Jumlah penawaran (quantity supplied); jumlah 
barang yang rela dan mampu dijual oleh penjual 
• Hukum penawaran: ketika harga suatu barang 
meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan 
akan meningkat. 
• Skedul penawaran: tabel yang menunjukkan 
hubungan antara harga suatu barang dengan 
jumlah penawaran barang tersebut 
• Kurva penawaran: garis yang menaik yang 
menghubungkan harga dengan jumlah 
penawaran suatu barang
Figure 5 Ben’s Supply Schedule and Supply Curve 
Price ($) Quantity 
Supply (Unit) 
4 0 
6 10 
8 15 
10 20 
12 25 
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning 
Price of 
Ice-Cream 
Cone 
0 
12 
10 
8 
6 
10 15 20 25 30 Quantity of 
Ice-Cream Cones 
S 
4 
1. An 
increase 
in price ... 
2. ... increases quantity of cones supplied.
Penawaran pasar sebagai jumlah 
penawaran individu 
• Jumlah penawaran pasar adalah jumlah 
seluruh penawaran penjual individu pada 
masing-masing harga
Shifts in the Supply Curve 
• Input prices 
• Technology 
• Expectations 
• Number of sellers
Figure 7 Shifts in the Supply Curve 
Supply 
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning 
Price of 
Ice-Cream 
Cone 
Quantity of 
Ice-Cream Cones 
0 
Supply curve, S3 
Decrease 
in supply 
Increase 
in supply 
curve, 
S1 
Supply 
curve, S2
Table 2 Variables That Influence Sellers 
Copyright©2004 South-Western
KESEIMBANGAN PASAR 
(MARKET EQUILIBRIUM) 
• Titik keseimbangan dimana harga telah membuat 
jumlah permintaan dan jumlah penawaran sama 
besar. 
• Harga keseimbangan adalah harga yang 
menyeimbangkan jumlah penawaran dan jumlah 
permintaan 
• Jumlah keseimbangan: jumlah barang yang 
diminta sekaligus ditawarkan pada harga 
keseimbangan 
• Harga di luar keseimbangan akan mengakibatkan 
excess permintaan atau excess penawaran.
Figure 9 Markets Not in Equilibrium 
Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning 
Price of 
Ice-Cream 
Cone 
0 
Supply 
Demand 
Quantity 
demanded 
Excess Supply 
S>D 
Quantity 
supplied 
Quantity of 
Ice-Cream 
Cones 
4 
$2.50 
10 
2.00 
Excess 
Demand 
D>S 
7 
Equilibrium 
(S=D)
Kurva Keseimbangan Pasar 
Price (S) Quantity 
Demand 
(Unit) 
Quantity 
Supply 
(Unit) 
Kes 
4 40 10 ED 
6 28 15 ED 
8 20 20 Equilibrium 
10 12 25 ES 
12 2 30 ES 
P 
Supply 
Equilibrium 
Demand 
46 
Q 
Excess Supply 
S > D 
E 
D > S 
Excess Demand 
Pe= 
$8 
Qe=20 unit 
S = D
Kegagalan Pasar 
Pasar akan mengakibatkan tidak efisien jika terjadi: 
a. Incomplete Information 
b. Monopoly Power 
c. Externality (social cost) 
d. Public Goods [Non Rival, non exclusive, non divisible) 
e. Altruism Goods [kemanusiaan] 
Intervensi Pemerintah 
a. Kontrol harga 
1. Floor Price (minimum) 
2. Ceiling Price (maksimum) 
3. Quota (pembatasan produksi) 
b. Pajak 
c. Subsidi 
47
Kontrol Harga Oleh Pemerintah 
a. Harga Dasar (Floor Price) 
Adalah harga minimum yang diberlakukan Pemerintah 
dalam rangka melindungi produsen/penjual produk 
tertentu. 
b. Harga Maksimum (Ceiling Price) 
Adalah batas harga jual tertinggi yang boleh dicapai 
oleh produsen. [untuk melindungi konsumen] 
(kebijakan ini tidak bermanfaat apabila ada kekuatan 
oligopoli, monopoli dan kartel misalnya HPS semen). 
c. Kuota 
Selain dengan cara membeli, Pemerintah juga dapat 
melakukan pembatasan jumlah produksi (kuota). 
48
Pajak dan Subsidi 
a. Pajak 
Pajak akan meningkatkan harga menjadi 
mahal tetapi diperlukan sebagai sumber 
penerimaan negara. 
b. Subsidi 
Subsidi merupakan kebalikan dari pajak 
karena subsidi menambah pendapatan nyata 
baik kepada konsumen maupun produsen. 
49
c. Tarif dan Kuota 
• Pada perekonomian yang terbuka (global), 
harga yang berlaku adalah harga 
internasional. Bila harga domestik lebih tinggi 
dari harga internasional biasanya akan 
melakukan impor. 
• Dalam rangka proteksi terhadap produsen 
domestik Pemerintah dapat menerapkan 
kebijakan tarif (pajak impor) dan kuota impor. 
50

More Related Content

What's hot

Ekonomi makro tugas menjawab soal profit
Ekonomi makro tugas menjawab soal profitEkonomi makro tugas menjawab soal profit
Ekonomi makro tugas menjawab soal profit
Yusva Ferdiawan
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Agustina Hapsari
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Yusron Blacklist
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
Melly Chairul
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
Puw Elroy
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
Haidar Bashofi
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
mas karebet
 

What's hot (20)

Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
 
produksi
produksiproduksi
produksi
 
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
 
Ekonomi makro tugas menjawab soal profit
Ekonomi makro tugas menjawab soal profitEkonomi makro tugas menjawab soal profit
Ekonomi makro tugas menjawab soal profit
 
Model Ekonomi
Model EkonomiModel Ekonomi
Model Ekonomi
 
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uasPasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
 
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiPermintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan][EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
[EM-Fajri] Ekonomi Kesejahteraan]
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
 
5 paradox leontief dan harberler
5 paradox leontief dan harberler5 paradox leontief dan harberler
5 paradox leontief dan harberler
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
Kekuatan Pasar Penawaran dan Permintaan
Kekuatan Pasar Penawaran dan PermintaanKekuatan Pasar Penawaran dan Permintaan
Kekuatan Pasar Penawaran dan Permintaan
 
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya MarginalMatematika Ekonomi - Biaya Marginal
Matematika Ekonomi - Biaya Marginal
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
 

Similar to Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi

Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptPengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
BangRio4
 
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
aaztrader
 
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
xjnbrkrx64
 
Kuliah teori ekonomi tho
Kuliah teori ekonomi thoKuliah teori ekonomi tho
Kuliah teori ekonomi tho
Tossan Ihsan
 
1 mengapa belajar ekonomi
1 mengapa belajar ekonomi1 mengapa belajar ekonomi
1 mengapa belajar ekonomi
Dhiah Fitrayati
 

Similar to Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi (20)

BAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptx
BAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptxBAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptx
BAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.pptPengantar Ilmu Ekonomi.ppt
Pengantar Ilmu Ekonomi.ppt
 
Bahan ajar (1)
Bahan ajar (1)Bahan ajar (1)
Bahan ajar (1)
 
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdfKelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
 
Ekonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi - Konsep Ilmu EkonomiEkonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
Ekonomi - Konsep Ilmu Ekonomi
 
Konsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPSKonsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPS
 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomi
 
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxKELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
 
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.pptPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI.ppt
 
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
1pengertiandanruanglingkupilmuekonomi-220927060642-0f3760c8.pdf
 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomi
 
M1 11-38
M1 11-38M1 11-38
M1 11-38
 
KONSEP EKONOMI MIKRO.pdf
KONSEP EKONOMI MIKRO.pdfKONSEP EKONOMI MIKRO.pdf
KONSEP EKONOMI MIKRO.pdf
 
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
 
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdfKelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
 
Pengantar Ilmu Ekonomi pertemuann ke2.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi pertemuann ke2.pptxPengantar Ilmu Ekonomi pertemuann ke2.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi pertemuann ke2.pptx
 
Kuliah teori ekonomi tho
Kuliah teori ekonomi thoKuliah teori ekonomi tho
Kuliah teori ekonomi tho
 
1 mengapa belajar ekonomi
1 mengapa belajar ekonomi1 mengapa belajar ekonomi
1 mengapa belajar ekonomi
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 

More from Aditya Panim (6)

Quis Statistik
Quis StatistikQuis Statistik
Quis Statistik
 
Bab 5 surat surat berharga
Bab 5 surat surat berhargaBab 5 surat surat berharga
Bab 5 surat surat berharga
 
Judul hukum
Judul hukumJudul hukum
Judul hukum
 
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 

Recently uploaded

Recently uploaded (6)

1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
 
PPT METODE PERSIDANGAN TINGKAT DASAR PEMULA
PPT METODE PERSIDANGAN TINGKAT DASAR PEMULAPPT METODE PERSIDANGAN TINGKAT DASAR PEMULA
PPT METODE PERSIDANGAN TINGKAT DASAR PEMULA
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
 
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptxPUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
 

Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi

  • 1. Perkembangan Ilmu Ekonomi • Secara tidak formal, ilmu ekonomi muncul seiring dengan diturunkannya manusia di bumi seiring dengan adanya kebutuhan-kebutuhan manusia (makanan, pakaian, tempat tinggal dsb) berkaitan dengan masalah ekonomi 1
  • 2. Pembagian Ilmu Ekonomi (Alfred W. Stonier & Douglas C. Hague) • Descriptive Economics (ilmu ekonomi deskriptif). Berkaitan dengan dikumpulkannya semua kenyataan yang penting tentang pokok pembicaraan (topik) yang tertentu, misalnya: sistem pertanian pertanian di Bali, atau industri katun di India • Economic Theory (Ilmu ekonomi teori atau teori ekonomi atau analisis ekonomi). Berkaitan dengan memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu. • Apllied Economics (ilmu ekonomi terapan). Disini kita mencoba mempergunakan rangka dasar umum dan analisis yang diberikan oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif 2
  • 3. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi • Ilmu ekonomi merupakan bidang disiplin yang kurang jelas batasan-batasannya, karena mencakup terlalu banyak hal. Batasan selalu berubah-ubah , dan defenisi yang digunakan pun sering merupakan subjek yang kontroversial sifatnya. Setiap orang menafsirkannya berbeda-beda, bahkan sesama ahli ekonomi pun sering dijumpai ketidaksepakatan • Pada dasarnya semua orang terlibat dalam kegiatan ekonomi, jadi setiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi baik secara formal maupun non formal. 3
  • 4. • Di Universitas/Pendidikan Tinggi, pengajaran ilmu ekonomi dibagi 3 yaitu: A. Ilmu Ekonomi teori atau ilmu ekonomi murni al:  Pengantar Ekonomi  Teori Ekonomi Mikro  Teori Ekonomi Makro B. Ilmu ekonomi Terapan al:  Ekonomi Internasional  Akuntansi Keuangan  Lab Keuangan C. Kelompok yang bersifat penunjang al:  Matematika  Statistika 4
  • 5. SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI • Setiap teori mempunyai 4 unsur penting, yaitu: 1. Variabel variabel adal suatu faktor atau besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan dan merupakan unsur yang penting dalam setiap teori. Sifat variabel dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: a. Variabel endogen, yaitu variabel yang sifatnya diterangkan dalam teori tersebut b. Variabel eksogen, adalah variabel yang mempengaruhi variabel endogen, tetapi ia ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar teori tersebut. 5
  • 6. 2. Asumsi • Membuat asumsi atau pemisalan-pemisalan merupakan salah satu syarat yang penting dalam membuat teori dalam ilmu sosial, karena tanpa asumsi sangat sulit untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan diantara nerbagai variabel. • Dengan demikian teori harus membuat penyederhanaan atas kejadian yang sebenarnya dalam masyarakat, penyederhanaan tersebut dilakukan dengan membuat pemisalan/asumsi. Pemisalan tersebut dikenal dengan ceteris paribus (bahasa latin: hal-hal lain tidak mengalami perubahan). 6
  • 7. 3. Hipotesis Hipotesis yaitu suatu pernyataan yang menggambarkan keadaan yang pada umumnya, dengan demikian tidak seratus persen benar, akan terdapat sifat hubungan diantara variabel yang berbeda dengan hipotesis yang dibuat. Hipotesis juga suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lain. Sifat hubungan ini dibedakan menjadi 2 golongan yaitu: i. Hubungan langsung, yaitu suatu keadaan dimana perubahan nilai-nilai variabel yang dibicarakan bergerak kearah yang bersamaan ii. Hubungan terbalik, yaitu apabila nilai-nilai variabel yang dibicarakan bergerak kearah yang bertentangan. 7
  • 8. 4. Membuat Ramalan Teori ekonomi dapat pula meramalkan keadaan yang akan berlaku. Peramalan tersebut dapat digunakan sebagai landasan dalam merumuskan langkah-langkah untuk memperbaiki kedaan dalam perekonomian 8
  • 9. Analisa Teori Ekonomi Mikro 1. Scarcity (Kelangkaan) Alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas sementara kebutuhan manusia tidak terbatas. 2. Choices (Pilihan-Pilihan) Terbatasnya alat pemuas kebutuhan manusia sementara kebutuhan tidak terbatas mendorong manusia melakukan pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. 3. Opportunity Cost (Biaya Kesempatan) Manusia bersifat rasional artinya pertimbangan menurut prinsif ekonomi dan untung rugi. Oleh karena itu ekonom akan memandang bahwa alat pemuas kebutuhan akan dinilai berdasarkan alternatif penggunaannya untuk kesempatan yang lain. Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu dan msyarakat mendayagunakan sumberdaya –nya yang terbatas untuk memproduksi barang dan jasa sebagai pemuas keinginan yang tidak terbatas 9
  • 10. MASALAH KELANGKAAN 10 FAKTOR PRODUKSI Tanah Tenaga kerja Modal Teknologi PRODUKSI KONSUMSI BARANG & JASA KEBUTUHAN MANUSIA: Fisik Psikologis Rohani Biologis MEMBUAT PILIHAN TERBATAS TIDAK TERBATAS
  • 11. PERMASALAHAN EKONOMI 11 SCARCITY CHOICE OPPORTUNITY COST Kelangkaan Sumber Daya Membuat Pilihan Setiap Pilihan Mempunyai Biaya kesempatan
  • 12. MASALAH DASAR EKONOMI 12 APA YANG AKAN DIPRODUKSI BAGAIMANA MEMPRODUKSI UNTUK SIAPA BARANG DIPRODUKSI S O L U S I SISTEM EKONOMI 1.EKONOMI PASAR 2.EKONOMI TERPUSAT 3.EKONOMI CAMPURAN
  • 13. Masalah Ekonomi : • Apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya ? • Bagaimana memproduksinya ? • Untuk siapa barang dan jasa diproduksi ? Barang dan Jasa • Barang Ekonomi dan Barang Bebas • Barang Akhir : • Durable goods (barang tahan lama) • Undurable goods • Barang Modal (barang dibuat untuk menghasilkan barang lain). • Barang Antara (barang yang belum dapat langsung digunakan konsumen/perlu diolah lebih lanjut). Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi ? • Memperbaiki cara berfikir yang membantu pengambilan keputusan. • Membantu memahami masyarakat. • Membantu memahami masalah-masalah internasional. • Bermanfaat dalam membangun masyarakat. 13
  • 14. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Teori Ekonomi Mikro  Interaksi di pasar barang (penjual vs pembeli)  Tingkah laku pembeli dan penjual (pembeli memuaskan kebutuhannya dan penjual/produsen memaksimumkan keuntungan).  Interaksi di pasar faktor produksi (Tk, modal, tanah, wirausaha) Teori Ekonomi Makro – Penentuan tingkat ekonomi negara. – Pengeluaran agregat (C + G + I + (X-M)) – Mengatasi pengangguran dan inflasi 14
  • 15. Perkembangan Teori Ekonomi Mikro dan Makro a. Teori Ekonomi Mikro sebagai teori ekonomi klasik Titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat Adam Smith menerbitkan buku An Inquiri into the nature and causes of the wealth of nations, berisi tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepasnya dari belenggu teori moral dan teologis Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, system ekonomi akan mampu memulihakan dirinya sendiri karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai invisible hands. b. Jean Baptite Say dikenal sebagai hukum Say yaitu barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar. 15
  • 16. c. Revolusi Keynes: Lahirnya teori ekonomi makro John Maynard Keynes bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money 16
  • 17. Metodologi Ilmu Ekonomi a. Teori Ekonomi • Berusaha menjelaskan dan melakukan prediksi-prediksi atas gejala yang • diamati. b. Model Ekonomi • Penyederhanaan dari keadaan yang sebenarnya baik dalam bentuk verbal, diagram, dan matematis. • Metoda Deduktif (umum ke khusus) dan Induktif (khusus ke umum) • Ceteris Paribus dan Fallacy Composition (memiliki pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan)). • Ekonomi positif (apa yang terjadi) dan ekonomi normatif (apa yang seharusnya terjadi). 17
  • 19. Bab 4: KEKUATAN PASAR TERHADAP PENAWARAN DAN PERMINTAAN
  • 20. • Dalam Bab 4 akan:  Mempelajari apa yang dimaksud dengan pasar kompetitif  Meneliti faktor-faktor penentu permintaan barang dalam pasar kompetitif  Meneliti faktor-faktor penentu penawaran barang dalam pasar kompetitif  Menelaah bagaimana penawaran dan permintaan secara bersama-sama menentukan harga dan kuantitas barang yang terjual  Mempertimbangkan peranan kunci harga dalam pengalokasian sumberdaya langka dalam perekonomian pasar
  • 21. • Supply and demand are the two words that economists use most often. • Supply and demand are the forces that make market economies work. • Modern microeconomics is about supply, demand, and market equilibrium.
  • 22. Pasar & Kompetisi • Pasar: Sekelompok pembeli dan penjual dari suatu barang dan jasa • Pasar kompetitif: pasar yang didalamnya terdapat banyak pembeli dan penjual sehingga masing-masing pembeli atau penjual memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap harga pasar • Kompetisi terdiri atas 2 yaitu: 1. Sempurna 2. Tidak sempurna
  • 23. • Pasar kompetisi sempurna memiliki asumsi sbb: 1.Barang-barang yang dijual semuanya sama 2.Terdapat banyak pembeli dan penjual sehingga tidak terdapat pembeli atau penjual tunggal yang dapat mempengaruhi harga pasar. Harga ditentukan oleh pasar = Price takers Ex: Beras
  • 24. • Pasar kompetitif tidak sempurna mencakup: monopoli, ologopoli, monopolistik. • Monopoli: pasar yang terdapat satu penjual, sehingga penjual mampu mengontrol harga (price makers) • Oligopoli: pasar yang terdapat beberapa penjual. Ex: industri penerbangan, cirinya biasa menghindari kompetisi yang tinggi sehingga mampu menjual dengan harga yang tinggi. • Monopolistik: pasar yang terdapat banyak penjual namun masing-masing penjual barang yang sedikit berbeda jenisnya sehingga masing-masing penjual tersebut mampu menentukan harganya masing-masing. Ex: majalah
  • 25. PERMINTAAN • Jumlah permintaan (quantity demand): jumlah barang yang rela dan mampu dibayar oleh pembeli. • Hukum permintaan: jika harga suatu barang meningkat maka jumlah permintaan akan barang tersebut akan turun. • Skedul permintaan: tabel yang menunjukan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah permintaan barang itu. • Kurva permintaan: garis yang menurun yang menghubungkan harga dengan jumlah permintaan suatu barang
  • 26. Skedul Permintaan Chaterine Price ($) Quantity Demand (Unit) 4 40 6 28 8 20 10 12 12 2
  • 27. Figure 1 Catherine’s Demand Schedule and Demand Curve Price ($) Quantity Copyright © 2004 South-Western Price of Ice-Cream Cone 0 12 10 8 6 4 2 12 20 28 40 Quantity of Ice-Cream Cones $ D 1. A decrease in price ... 2. ... increases quantity of cones demanded. Demand (Unit) 4 40 6 28 8 20 10 12 12 2
  • 28. Permintaan Pasar VS Permintaan individu • Jumlah permintaan pasar adal adalah jumlah permintaan pembeli individu pada masing-masing harga. • Kurva permintaan pasar diperoleh dengan menjumlahkan kurva permintaan individu secara horisontal.
  • 29. Example: Harga es krim Catherine + Nicholas = Perminta an Pasar $ 0.00 12 7 19 0,50 10 6 16 1,00 8 5 13 1,50 6 4 10 2,00 4 3 7 2,50 2 2 4
  • 30. Pergeseran kurva permintaan • Disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1.Pendapatan 2.Harga barang-barang terkait 3.Selera 4.Harapan 5.Jumlah pembeli
  • 31. 1. Pendapatan: akan mempengaruhi konsumsi Barang normal: Barang yang jumlah permintaannya akan naik ketika pendapatannya naik, ceteris paribus. Barang inferior: barang yang jumlah permintaannya akan naik ketika pendapatan turun, ceteris paribus. Ex: Tiket busway
  • 32. 2. Harga barang-barang terkait Barang subtitusi: Barang pengganti, jika salah satu barang mengalami peningkatan permintaan maka barang yang lain akan mengikuti, begitupun sebaliknya. (tergantung perubahan harga). Ex: ice cream & yoghurt, jagung & beras dll. Barang komplementer: suatu pasangan barang yang jika salah satu mengalami peningkatan permintaan, permintaan yang lain akan turun. Ex: bensin & mobil, tinta dan printer. Dll.
  • 33. Figure 3 Shifts in the Demand Curve / pergeseran kurva permintaan Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning Price of Ice-Cream Cone Quantity of Ice-Cream Cones Increase in demand Decrease in demand Demand curve, D3 Demand curve, D1 Demand curve, D2 0
  • 35. Table 1 Variables That Influence Buyers Copyright©2004 South-Western
  • 36. Changes in Quantity Demanded/ move a long demand curve/ pergerakan kurva demand • Perubahan jumlah barang yang diminta di sepanjang kurva disebabkan oleh perubahan harga barang itu sendiri.
  • 37. Changes in Quantity Demanded/ move 0 a long demand curve A tax that raises the price of ice-cream cones results in a movement along the demand curve. D Price of Ice- Cream Cones A Quantity of Ice-Cream Cones B 8 $2.0 0 1.00 4
  • 38. PENAWARAN • Jumlah penawaran (quantity supplied); jumlah barang yang rela dan mampu dijual oleh penjual • Hukum penawaran: ketika harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat. • Skedul penawaran: tabel yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah penawaran barang tersebut • Kurva penawaran: garis yang menaik yang menghubungkan harga dengan jumlah penawaran suatu barang
  • 39. Figure 5 Ben’s Supply Schedule and Supply Curve Price ($) Quantity Supply (Unit) 4 0 6 10 8 15 10 20 12 25 Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning Price of Ice-Cream Cone 0 12 10 8 6 10 15 20 25 30 Quantity of Ice-Cream Cones S 4 1. An increase in price ... 2. ... increases quantity of cones supplied.
  • 40. Penawaran pasar sebagai jumlah penawaran individu • Jumlah penawaran pasar adalah jumlah seluruh penawaran penjual individu pada masing-masing harga
  • 41. Shifts in the Supply Curve • Input prices • Technology • Expectations • Number of sellers
  • 42. Figure 7 Shifts in the Supply Curve Supply Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning Price of Ice-Cream Cone Quantity of Ice-Cream Cones 0 Supply curve, S3 Decrease in supply Increase in supply curve, S1 Supply curve, S2
  • 43. Table 2 Variables That Influence Sellers Copyright©2004 South-Western
  • 44. KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM) • Titik keseimbangan dimana harga telah membuat jumlah permintaan dan jumlah penawaran sama besar. • Harga keseimbangan adalah harga yang menyeimbangkan jumlah penawaran dan jumlah permintaan • Jumlah keseimbangan: jumlah barang yang diminta sekaligus ditawarkan pada harga keseimbangan • Harga di luar keseimbangan akan mengakibatkan excess permintaan atau excess penawaran.
  • 45. Figure 9 Markets Not in Equilibrium Copyright©2003 Southwestern/Thomson Learning Price of Ice-Cream Cone 0 Supply Demand Quantity demanded Excess Supply S>D Quantity supplied Quantity of Ice-Cream Cones 4 $2.50 10 2.00 Excess Demand D>S 7 Equilibrium (S=D)
  • 46. Kurva Keseimbangan Pasar Price (S) Quantity Demand (Unit) Quantity Supply (Unit) Kes 4 40 10 ED 6 28 15 ED 8 20 20 Equilibrium 10 12 25 ES 12 2 30 ES P Supply Equilibrium Demand 46 Q Excess Supply S > D E D > S Excess Demand Pe= $8 Qe=20 unit S = D
  • 47. Kegagalan Pasar Pasar akan mengakibatkan tidak efisien jika terjadi: a. Incomplete Information b. Monopoly Power c. Externality (social cost) d. Public Goods [Non Rival, non exclusive, non divisible) e. Altruism Goods [kemanusiaan] Intervensi Pemerintah a. Kontrol harga 1. Floor Price (minimum) 2. Ceiling Price (maksimum) 3. Quota (pembatasan produksi) b. Pajak c. Subsidi 47
  • 48. Kontrol Harga Oleh Pemerintah a. Harga Dasar (Floor Price) Adalah harga minimum yang diberlakukan Pemerintah dalam rangka melindungi produsen/penjual produk tertentu. b. Harga Maksimum (Ceiling Price) Adalah batas harga jual tertinggi yang boleh dicapai oleh produsen. [untuk melindungi konsumen] (kebijakan ini tidak bermanfaat apabila ada kekuatan oligopoli, monopoli dan kartel misalnya HPS semen). c. Kuota Selain dengan cara membeli, Pemerintah juga dapat melakukan pembatasan jumlah produksi (kuota). 48
  • 49. Pajak dan Subsidi a. Pajak Pajak akan meningkatkan harga menjadi mahal tetapi diperlukan sebagai sumber penerimaan negara. b. Subsidi Subsidi merupakan kebalikan dari pajak karena subsidi menambah pendapatan nyata baik kepada konsumen maupun produsen. 49
  • 50. c. Tarif dan Kuota • Pada perekonomian yang terbuka (global), harga yang berlaku adalah harga internasional. Bila harga domestik lebih tinggi dari harga internasional biasanya akan melakukan impor. • Dalam rangka proteksi terhadap produsen domestik Pemerintah dapat menerapkan kebijakan tarif (pajak impor) dan kuota impor. 50