5 words that broke my mom's heart (and how she responded)anxietyreliefkids
It's our knee-jerk reaction to problem solve for our children. Immediate problem-solving can backfire as it allows no room for the negative emotions to surface. Kids want to know we get what they're going through, and their emotions need a voice. So, even if you haven't gone through the same exact experience, you've likely experienced the emotions they are feeling, relay that to them. Replace the words "It's going to be OK" with "I get it" or "I understand you."
5 words that broke my mom's heart (and how she responded)anxietyreliefkids
It's our knee-jerk reaction to problem solve for our children. Immediate problem-solving can backfire as it allows no room for the negative emotions to surface. Kids want to know we get what they're going through, and their emotions need a voice. So, even if you haven't gone through the same exact experience, you've likely experienced the emotions they are feeling, relay that to them. Replace the words "It's going to be OK" with "I get it" or "I understand you."
1. Desain
Arsitektur
Bruce Acher, 1965: Suatu aktivitas pemecahan masalah yang
diarahkan pada tujuan (Goal). Desain merupakan suatu
aktivitas pemecahan masalah atau cara, sedangkan yang
dipecahkan adalah elemen-elemen dan diarahkan pada
kesesuaian tujuan Beer, 1966 dan Quode, 1968.
Maria Evans, 1973: Pemilihan dan penggabungan bahan-
bahan untuk mencapai suatu akibat yang diinginkan; Proses
penyusunan dengan memakai unsur-unsur seni visual
seperti: garis bentuk, ruang, cahaya, warna , tekstur, untuk
mewujudkan tujuan tertentu.
2. J. Christoper Jones, 1978: Penyelesaian, pemecahan yang optimal terhadap
sejumlah kebutuhan dalam kerangka kondisi khusus; Proses perancangan yang
mengakibatkan perintisan perubahan-perubahan benda kesatuan manusia;
Metode Desain dalam Arsitektur
Menurut Jones, ( 1978 ), bahwa ada dua cara atau metode seorang desainer atau
seorang arsitek dalam memecahkan / merancang sesuatu yang berkaitan dengan
hasil desain. Metode tersebut yaitu :
Desain white box/glass box
Model ini berkeyakinan bahwa proses desain yang paling utama sebenarnya
terletak di dalam proses berpikir melalui tukar pikiran secara bebas kemudian di
transformasikan secara sistematis. Proses berpikir itu dapat pula dilakukan secara
sintetis dengan mengkaji permasalahan sebagai umpan, kemudian menganalogikan
secara sistematis dalam black-box keluaran yang dihasilkan dengan cara itu telah
diolah berdasarkan perjalanan.
3. Yang paling penting pada proses desain black box adalah apa yang keluar dari
pemikiran desainer/ perancang yang merupakan bagian yang tidak terjangkau
dari kontrol kesadarannya. Pada Desain Black Box, sebagai proses pemecahan
masalah dimana masalah sebagai input dalam proses berpikir, analogi sebagai
sintesis dalam pemecahan masalah pada solusi desain atau output. Pada
dasarnya metode Black Box dapat dikatakan, Rasional dalam Skill Actionnya tapi
Irasional dalam penjelasan/ Explanasi.
Desain black box
Model ini berkeyakinan bahwa proses desain dapat dilakukan secara rasional
dan sistematis. Seperti halnya sebuah komputer, otak menerima umpan
permasalahan, kemudian mengkaji secara terencana, analitis, sintetis dan
evaluatif sehingga kita akan mendapatkan optimasi pemecahan yang
mungkin dilakukan. Beberapa karakteristik metode glass-box adalah: Sasaran,
variable, dan kriteria ditetapkan sebelumnya; Mengadakan analisis sebelum
melakukan pemecahan masalah; Mencoba mensintesiskan hal-hal yang di
dapat secara sistematis; Mengevaluasi secara logis (kebalikan dari
eksperimental). (Sachari ;1999;20-30).
4. Metode penggabungan black box dan glass box
Metode pengendalian diri (self organizer)
Metode ini muncul di karenakan desain black box dan glass box tidak dapat di
pisahkan antara satu sama lain maka di gunakan metode ini sebagai sarana
untuk membuatnya tampak balance . Caranya adalah memilah-milah
masalah yang di timbulkan dari suatu permasalahan desain kemudian
menggunakan pola pikir glass box sebagai awal sedangkan metode desain
black box sebagai akhir, artinya kita harus bereksperimen denagn pola pikir
namun hasil akhir harus tetap rasional .