1. Tugas 1
Kenapa ekonomi koperasi di Indonesia maju tidak mundur pun tidak?
Konsentrasi ekonomi yang terpusat di tangan swasta dalam struktur pasar yang
diwarnai oligopoli, monopoli maupun kartel, membuat ruang gerak koperasi kian
terbatas.
Koperasi yang dulunya berpredikat mandiri, akhirnya bangkrut, tabungan maupun
deposito masyarakat sulit tertagih. Di sisi lain, swalayan hadir sampai di desa-desa.
Hal lain yang menyebabkan koperasi bak pepatah ‘Maju kena mundur kena itu’
karena basis dari struktur sosial masyarakat Indonesia yang juga tak cukup kuat.
Dicontohkan, bagi petani, tanah jadi basis struktur mereka.
Namun kenyataannya, kebanyakan petani merupakan buruh tani bahkan tidak
memiliki tanah alias landless sehingga mereka tidak mempunyai faktor produksi.
Dalam era liberalisasi dan privatisasi BUMN, persaingan yang dihadapi koperasi tak
hanya soal modal, tetapi juga profesionalisme pengurusnya. Ini akan tercapai jika
sumber daya manusia (SDM) koperasi benar-benar berkualitas.
Tujuan mulia gerakan koperasi tak diimbangi dengan kualitas SDM yang baik dan
jujur. Atau barangkali saat itu, KKNK sudah begitu membudaya sampai tingkat
paling bawah (koperasi). Langkah-langkah hukum sudah banyak dilakukan terhadap
oknum pengurus koperasi. Tetapi bersamaan itu pula, kepercayaan masyarakat
terhadap koperasi juga memudar. Untuk membangun kembali kepercayaan itu perlu
proses panjang dan kesadaran kita.
Dapat disimpulkan bahwa Faktor-Faktor Penyebab Koperasi Tidak Maju adalah :
1. Kurangnya sosialisasi koperasi kepada masyarakat
2. Meningkatnya perusahaan yang mendalami perkreditan untuk usaha
3. Banyaknya kesalahan yang terjadi pada koperasi
4. Koperasi hanya mensejahterakan anggotanya saja
5. Kurangnya bantuan dana dari pemerintah
2. 6. Kurangnya fasilitas koperasi dari pemerintah
7. Kurangnya tata hubungan usaha dengan instansi swasta
8. Menurunnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap koperasi
Sumber:
http://konidiana.blogspot.com/2010/11/faktor-dan-penyebab-koperasi-di.html
http://www.harianterbit.com/2012/07/15/koperasi-di-indonesia-masih-mati-suri/