SlideShare a Scribd company logo
THREE GENERATIONS OF DISTANCE
EDUCATION PEDAGOGY
BY: TERRY ANDERSON AND JON DRON
ATHABASCA UNIVERSITY, CANADA
Oleh : Catur Wulandari
Pendidikan jarak jauh dimediasi secara
teknologi agar dapat menjangkau
jarak geografis dan temporal antar
peserta didik, guru, dan institusi.
Teoretikus pendidikan jarak jauh (Garrison,
1985; Nipper, 1989) menggambarkan dan
mendefinisikan pendidikan jarak jauh
berdasarkan pada teknologi yang
mendominasi dan digunakan.
Artikel ini mengeksplorasi
sistem pendidikan jarak jauh
karena telah berkembang
melalui tiga era,
perkembangan pendidikan,
sosial, dan psikologis.
Setiap era mengembangkan
pedagogi, teknologi, aktivitas
belajar, dan kriteria penilaian yang
berbeda, sesuai dengan
pandangan dunia sosial saat itu
Pendidikan
pedagogi
jarak jauh
Masing-masing model pembelajaran
jarak jauh diperiksa menggunakan model
community inquiry (COI) (Arbaugh, 2008;
Garrison, 2009; Garrison, Archer, &
Anderson, 2003) dengan fokus pada
pengajaran, kognitif, dan keadaan sosial.
Desain demikian merangkum
pandangan dunia (Aerts,
Apostel, De Moor, Hellemans,
Maex, Van Belle, & Van Der
Veken, 1994) yang
mendefinisikan akar
epistemologis, model
pengembangan, dan
teknologi yang digunakan,
bahkan ketika penerapan
pandangan dunia ini
berkembang dalam era baru
Secara historis dibentuk dalam pola pikir
dan perilaku orang-orang yang
mengembangkan, menguji, dan menerapkan
sistem yang dulu merupakan sistem baru.
Generasi keempat atau kelima
kurang jelas kecuali pada
penggunaan basis data cerdas
(Taylor, 2002) yang
menciptakan "pembelajaran
fleksibel cerdas" atau yang
menggabungkan teknologi
web 2.0 atau semantic web.
Teknologi pendidikan jarak
jauh generasi ketiga
memperkenalkan teknologi
interaktif: pertama audio, lalu
teks, video, lalu web dan
konferensi mendalam.
Teknologi pendidikan
jarak jauh generasi
pertama dilakukan melalui
korespondensi pos.
Teknologi pendidikan jarak
jauh generasi kedua melalui
media massa yaitu televisi ,
radio, dan produksi film
Seiring dengan perkembangan teknologi, tidak satu pun dari ketiga generasi
pedagogis ini telah hilang, dan kami berpendapat bahwa ketiganya dapat
dan harus efektif digunakan untuk mengatasi spektrum penuh kebutuhan
belajar dan aspirasi pelajar abad ke-21
TIPOLOGI SEDERHANA
PERBEDAAN TIGA GENERASI
PENDIDIKAN PEDAGOGI
JARAK JAUH
1. The Cognitive-Behaviourist
Pedagogy of Distance Education
2. Social-Constructivist Pedagogy
of Distance Education
3. Connectivist Pedagogy of
Distance Education
1. The Cognitive-Behaviourist
Pedagogy of Distance Education
• Pedagogi kognitif dan behavioris (CB) berfokus
pada cara di mana pembelajaran didominasi,
dipraktekkan, dan diteliti pada paruh kedua
abad ke-20.
• Teori pembelajaran perilaku dimulai dengan
gagasan tentang pembelajaran yang umumnya
didefinisikan sebagai perilaku baru atau
perubahan perilaku sebagai akibat respons
individu terhadap rangsangan, terfokus pada
individu dan kebutuhan untuk mengukur
perilaku aktual dan bukan sikap atau kapasitas.
• Ahli teori pembelajaran behavioris utama
mencakup psikolog Amerika Edward Watson,
John Thordike, dan B.F. Skinner.
Konsep Behaviourist sangat menarik untuk digunakan dalam
program pelatihan karena hasil pembelajaran biasanya diukur
dengan jelas dan ditunjukkan secara perilaku.
Dari tradisi behavioris muncul revolusi kognitif, dimulai pada akhir
1950-an (Miller, 2003). Pedagogi kognitif muncul secara parsial sebagai
respon terhadap kebutuhan untuk memperhitungkan motivasi,
sikap, dan hambatan mental yang mungkin hanya sebagian
dikaitkan atau ditunjukkan melalui perilaku.
Yang juga penting, model kognitif didasarkan pada pemahaman
tentang fungsi dan operasi otak yang berkembang, terutama cara
model komputer digunakan untuk mendeskripsikan dan menguji
pembelajaran dan pemikiran.
Teknologi yang digunakan pada generasi ini adalah media massa,
print, tv, dan radio sehingga akivitas pembelajar adalah membaca
dan menonton.
Telekonferensi mungkin adalah cara yang paling sukses yang
tersedia namun disertai dengan biaya dan kompleksitas yang
terkait yang membatasi kegunaannya. Layanan pos dan publikasi
atau redistribusi pesan sangat lambat, mahal, dan terbatas untuk
interaktivitas.
Cognitive Presence in Cognitive-
Behaviourist Models
• Model CB pendidikan pedagogi
jarak jauh menekankan
pentingnya menggunakan model
perancangan sistem instruksional
dimana tujuan pembelajaran
diidentifikasi dan dinyatakan
dengan jelas dan ada selain
peserta didik dan konteks
studinya karena berifat one to
one atau individual.
• Teori kognitif telah mencoba
merancang materi pembelajaran
dengan cara memaksimalkan
efisiensi dan efektivitas otak
dengan memperhatikan jenis,
urutan, waktu, dan sifat stimulasi
pembelajaran.
Social Presence in
Cognitive-Behaviourist
Models
• Pembelajaran dianggap sebagai
proses individual, karena itu
hanya sedikit bedanya jika ada
yang membaca buku, menonton
film, atau berinteraksi dengan
program pembelajaran yang
dibantu komputer oleh diri
sendiri atau di perusahaan
pelajar lain.
• Fokus pada pembelajaran
individual menghasilkan tingkat
kebebasan dan ruang siswa yang
sangat tinggi dan dilengkapi
dengan teknologi paket cetak,
media massa (radio dan televisi),
dan interaksi antarkorespondensi
pos.
Teaching Presence in
Cognitive-Behaviourist
Models
• Meskipun tidak adanya guru
secara umum dalam pedagogi CB
ini, seseorang tidak dapat
mengabaikan kehadiran pengajar
yang berpotensi dapat
dikembangkan melalui
korespondensi tertulis satu lawan
satu, percakapan telepon, atau
interaksi tatap muka sesekali
antara guru dan siswa.
• Peran kehadiran pengajar dalam
pengajaran ternyata
membingungkan karena model
pedagogi CB seharusnya mandiri
dan lengkap, hanya memerlukan
interaksi guru-peserta didik untuk
menandai dan mengevaluasi.
Strengths and Weaknesses
of Cognitive-Behaviourist
Models
• Model CB memaksimalkan akses dan
kebebasan siswa, dan mampu
menskalakan jumlah yang sangat
besar dengan biaya yang jauh lebih
rendah daripada pendidikan
tradisional, seperti yang ditunjukkan
oleh mega univer sitas yang sukses
(Daniel, 1996)
• Ketika tujuan pembelajaran sangat
jelas, model CB menghindari
berurusan dengan kekayaan dan
kompleksitas manusia yang belajar
(Vaill, 1996). Orang bukan papan
tulis kosong tapi mulai dengan
model dan pengetahuan dunia dan
belajar dan ada dalam konteks sosial
yang sangat rumit dan mendalam.
•
2. SOCIAL-CONSTRUCTIVIST
PEDAGOGY OF DISTANCE EDUCATION
Pedagogi sosial-konstruktivisme dikembangkan
bersamaan dengan perkembangan teknologi
komunikasi dua arah (many to many, diskusi).
Guru tidak hanya mentransmisikan pengetahuan
untuk dikonsumsi secara pasif oleh peserta
didik; Sebaliknya, setiap pembelajar
membangun sarana yang dengannya
pengetahuan baru diciptakan dan diintegrasikan
dengan pengetahuan yang ada.
Teknologi yang digunakan adalah audio, video,
dan web, aktivitas pembelajar adalah diskusi,
berkreativitas, dan berkontruksi
COGNITIVE PRESENCE IN SOCIAL-
CONSTRUCTIVIST PEDAGOGY
SOCIAL PRESENCE IN SOCIAL-
CONSTRUCTIVIST PEDAGOGY
 Konstruktivis menekankan
pentingnya pengetahuan yang
memiliki makna individual
 Garrison (1997) dan yang
lainnya berpendapat bahwa
pembelajaran berbasis
konstruktivis dengan interaksi
siswa-siswa dan siswa-guru
yang kaya merupakan era
baru "era pasca-industrialis"
pendidikan jarak jauh. Namun,
fokus pada interaksi manusia
ini membatasi aksesibilitas
dan menghasilkan model
pendidikan jarak jauh yang
lebih mahal (Annand, 1999).
 Interaksi sosial adalah ciri
pendorong pedogogogi
konstruktivis
 peserta didik menjadi lebih
aklimatisasi dan terampil
dalam menggunakan
komunikasi bergerak dan
teknologi tertanam yang
selalu ada, bahwa hambatan
yang terkait dengan
kurangnya kehadiran sosial
akan semakin berkurang,
memungkinkan model
konstruktivis berkembang.
TEACHING PRESENCE IN SOCIAL-
CONSTRUCTIVIST PEDAGOGY
STRENGTHS AND WEAKNESSES OF
CONSTRUCTIVIST MODELS
 Kanuka dan Anderson (1999)
mengemukakan bahwa dalam model
ini, "pendidik adalah pemandu,
penolong, dan mitra di mana konten
itu sekunder terhadap proses
pembelajaran;
 Penilaian dalam model ini jauh lebih
rumit, seperti yang David Jonassen
(1991) kemukakan: "Mengevaluasi
bagaimana pembelajar membangun
pengetahuan lebih penting dari sudut
pandang konstruktivis daripada
produk yang dihasilkan”;
 Kehadiran pengajar berfokus pada
membimbing dan mengevaluasi tugas
otentik yang dilakukan dalam konteks
realistis.
 Pengajaran pedagogi
konstruktivis jarak jauh
memindahkan pembelajaran
jarak jauh melampaui jenis
transmisi pengetahuan sempit
yang dapat dienkapsulasi
dengan mudah di media melalui
penggunaan pembelajaran
berbasis komunikasi sinkron
dan asinkron.
 model pembelajaran jarak jauh
konstruktivisme mulai
membagikan banyak biaya dan
kewajiban pendidikan berbasis
kampus, dengan potensi
dominasi guru, pemberian
ceramah pasif, dan pembatasan
akses geografis dan temporal
3. Connectivist Pedagogy of Distance
Education
 Pembelajaran konstruktivis berfokus pada membangun dan
memelihara koneksi jaringan yang lancar dan cukup fleksibel
untuk diterapkan pada masalah yang ada dan yang muncul.
 Konektivitas juga mengasumsikan bahwa informasi itu
banyak dan bahwa peran peserta didik bukan untuk
menghafal atau bahkan mengerti segalanya, namun memiliki
kapasitas untuk menemukan dan menerapkan pengetahuan
kapan dan di mana dibutuhkan sehingga aktivitas
pembelajaran berupa eksplorasi, berkreativitas, koneksi, dan
evaluasi.
 Konektivitas mengasumsikan bahwa banyak pemrosesan
mental dan pemecahan masalah dapat dan harus di-load ke
mesin, yang mengarah ke klaim kontroversial Siemens (2005)
bahwa "pembelajaran mungkin berada dalam alat non-
manusia." Dengan demikian, connectivism menempatkan
dirinya dalam konteks aktor. Teori jaringan dengan
Cognitive Presence in
Connectivist Pedagogy
 Kehadiran konektivitas kognitif
dimulai dengan anggapan bahwa
peserta didik memiliki akses ke
jaringan yang kuat dan, yang
penting, cukup melek huruf dan
cukup percaya diri untuk
memanfaatkan jaringan ini dalam
menyelesaikan tugas belajar.
 Konektivitas kehadiran kognitif
ditingkatkan dengan fokus pada
refleksi dan pendistribusian
refleksi ini di blog, posting twitter,
dan webcast multimedia
 Dalam prosesnya, mereka
mengembangkan jaringan mereka
sendiri dan meningkatkan modal
sosial mereka yang berkembang
(Davies, 2003; Phillips, 2002)
Social Presence in
Connectivist Pedagogy
• Pengembangan kehadiran sosial dan
modal sosial melalui penciptaan dan
kelangsungan jaringan pelajar saat ini
dan masa lalu dan orang-orang
dengan pengetahuan yang relevan
dengan tujuan pembelajaran.
• Kegiatan peserta didik tercermin
dalam kontribusi mereka terhadap
wiki, Twitter, konferensi berulir,
Voicethreads, dan alat jaringan
lainnya. Selanjutnya, kehadiran sosial
dipertahankan dan dipromosikan
melalui komentar, kontribusi, dan
wawasan siswa untuk memperkaya
jaringan interaksi siswa.
Teaching Presence in
Connectivist Pedagogy
• Guru tidak bertanggung jawab
untuk menentukan, menghasilkan,
atau menugaskan konten.
Melainkan, peserta didik dan guru
berkolaborasi untuk menciptakan isi
pelajaran, dan dalam proses
menciptakan kembali konten itu
untuk penggunaan masa depan
oleh orang lain.
• Penilaian dalam pedagogi
konstruktivis menggabungkan
refleksi diri dengan penilaian guru
tentang kontribusi terhadap kursus
saat ini dan masa depan, berupa
refleksi, komentar kritis, objek
belajar dan sumber daya, dan
artefak digital lainnya tentang
penciptaan pengetahuan,
diseminasi, dan pemecahan
masalah, serta contoh-contoh.
Strengths and Weaknesses
of Connectivist Pedagogy
• Pendekatan connectivist memerlukan
banyak energi dari konektor pusat
untuk secara aktif menjaga jaringan,
dan ini adalah keluhan umum bahwa
siswa setidaknya mulai dengan
perasaan tersesat dan bingung dalam
pengaturan konstruktivis (Dron &
Anderson, 2009; Hall, 2008).
• Ini hanya sebagian karena kesulitan
dalam mempelajari banyak teknologi
dan menavigasi dunia maya,
walaupun aspek ini bisa menjadi isu
penting (McLoughlin & Lee, 2008).
• Selanjutnya, seperti yang diamati
oleh Kop and Hill (2008), tidak semua
peserta didik memiliki otonomi yang
cukup di suatu daerah untuk dapat
atau mau menjalankan kontrol yang
dibutuhkan di lingkungan semacam
itu.
GENERASI MASA DEPAN
PENDIDIKN PEDAGOGI JARAK
JAUH?
• Model pedagogis kognitif-behaviourist muncul di
lingkungan teknologi yang membatasi komunikasi
ke model pra-Web, satu-ke-satu, dan satu-ke-
banyak; sosial-konstruktivisme berkembang dalam
konteks teknologi Web 1.0, banyak-ke-banyak; dan
connectivism setidaknya sebagian merupakan
produk dari dunia Web 2.0 yang berjejaring.
• Beberapa melihat Web 3.0 sebagai Web semantik
akan dihasilkan oleh generasi berikutnya, sementara
yang lain mencakup mobilitas, realitas yang
ditambah, dan kesadaran lokasi dalam campuran
(Hendler, 2009).
KESIMPULAN
Pendidikan jarak jauh telah berkembang melalui
banyak teknologi dan setidaknya tiga generasi
pedagogi. Tidak ada satu generasi pun yang telah
memberikan semua jawaban, masing-masing telah
membangun pedoman yang disediakan oleh
pendahulunya daripada mengganti prototipe
sebelumnya (Irlandia, 2007).
Meskipun aktor utama di ketiga generasi tetap sama -
guru, siswa, dan konten - pengembangan hubungan
di antara ketiganya meningkat dari peran kritis
interaksi siswa-siswa dalam konstruktivisme terhadap
keterkaitan konten siswa yang rasakan dalam
pedagogis konstruktivis, dengan fokus mereka pada
jaringan dan konten.
Efektivitas belajar dapat ditingkatkan dengan
menerapkan pemahaman tentang bagaimana orang
dapat belajar lebih efektif: Cognitivis, behavioris,
konstruktivis , dan teori connectivist masing-masing
memainkan peran penting
SOAL DISKUSI
1. Bagaimana perkembangan teknologi dan
peran pengajar generasi pertama pendidikan
pedagogi jarak jauh?
2. Bagaimana perkembangan teknologi dan
peran pengajar generasi kedua pendidikan
pedagogi jarak jauh?
3. Bagaimana perkembangan teknologi dan
peran pengajar generasi ketiga pendidikan
pedagogi jarak jauh?
Three generations of distance education pedagogy

More Related Content

What's hot

Ting2016 st2 14
Ting2016 st2 14Ting2016 st2 14
Ting2016 st2 14
munajad Arifin
 
Pemanfatan ict dalam_pembelajaran
Pemanfatan ict dalam_pembelajaranPemanfatan ict dalam_pembelajaran
Pemanfatan ict dalam_pembelajaran
tugaspasca
 
Desain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINER
Desain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINERDesain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINER
Desain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINER
Vina Serevina
 
Makalah sarbaini FKIP UNLAM
Makalah sarbaini FKIP UNLAMMakalah sarbaini FKIP UNLAM
Makalah sarbaini FKIP UNLAMAnang Sarbaini
 
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIKInovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK
Uwes Chaeruman
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 

What's hot (10)

Wiki
WikiWiki
Wiki
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas teori comunikcasi
Tugas teori comunikcasi Tugas teori comunikcasi
Tugas teori comunikcasi
 
Pendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiriPendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiri
 
Ting2016 st2 14
Ting2016 st2 14Ting2016 st2 14
Ting2016 st2 14
 
Pemanfatan ict dalam_pembelajaran
Pemanfatan ict dalam_pembelajaranPemanfatan ict dalam_pembelajaran
Pemanfatan ict dalam_pembelajaran
 
Desain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINER
Desain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINERDesain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINER
Desain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINER
 
Makalah sarbaini FKIP UNLAM
Makalah sarbaini FKIP UNLAMMakalah sarbaini FKIP UNLAM
Makalah sarbaini FKIP UNLAM
 
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIKInovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK
Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
 

Similar to Three generations of distance education pedagogy

Pedagogy vs andragogy presentation
Pedagogy vs andragogy presentationPedagogy vs andragogy presentation
Pedagogy vs andragogy presentationBroto Mudjianto
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Sus Mudioko
 
Presentasi karya ilmiah.pptx
Presentasi karya ilmiah.pptxPresentasi karya ilmiah.pptx
Presentasi karya ilmiah.pptx
ssuserb3ab142
 
Jurnal tugas m2 kb1
Jurnal tugas m2 kb1Jurnal tugas m2 kb1
Jurnal tugas m2 kb1
Joe Sangpremancinta
 
Manajemen Kurikulum.pdf
Manajemen Kurikulum.pdfManajemen Kurikulum.pdf
Manajemen Kurikulum.pdf
Zukét Printing
 
Manajemen Kurikulum.docx
Manajemen Kurikulum.docxManajemen Kurikulum.docx
Manajemen Kurikulum.docx
Zukét Printing
 
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blogUpaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
Ade Fathurahman
 
Karakteristik online learner pendidikan tinggi dan implikasi pedagogis-nya
Karakteristik online learner pendidikan tinggi dan implikasi pedagogis-nyaKarakteristik online learner pendidikan tinggi dan implikasi pedagogis-nya
Karakteristik online learner pendidikan tinggi dan implikasi pedagogis-nya
Djadja Sardjana
 
Musriani
MusrianiMusriani
Musriani
awalassyafii
 
Modul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauhModul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauh
dewi rafiul
 
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
awalalazhar1
 
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIKPeningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Suedi Ahmad
 
Modul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauhModul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauh
nuning nuning
 
Uas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiUas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiGhifari Chaula
 
Pengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iiiPengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iii
hartoni tastie
 
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptxKelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Ilham384361
 
KAJIAN PILIHAN TEORI KONTEMPORER.pptx
KAJIAN PILIHAN TEORI KONTEMPORER.pptxKAJIAN PILIHAN TEORI KONTEMPORER.pptx
KAJIAN PILIHAN TEORI KONTEMPORER.pptx
JefryAulia
 

Similar to Three generations of distance education pedagogy (20)

Pedagogy vs andragogy presentation
Pedagogy vs andragogy presentationPedagogy vs andragogy presentation
Pedagogy vs andragogy presentation
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentasi karya ilmiah.pptx
Presentasi karya ilmiah.pptxPresentasi karya ilmiah.pptx
Presentasi karya ilmiah.pptx
 
Jurnal tugas m2 kb1
Jurnal tugas m2 kb1Jurnal tugas m2 kb1
Jurnal tugas m2 kb1
 
Manajemen Kurikulum.pdf
Manajemen Kurikulum.pdfManajemen Kurikulum.pdf
Manajemen Kurikulum.pdf
 
Manajemen Kurikulum.docx
Manajemen Kurikulum.docxManajemen Kurikulum.docx
Manajemen Kurikulum.docx
 
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blogUpaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
Upaya peningkatan minat belajar geografi melalui distance learning berupa blog
 
Karakteristik online learner pendidikan tinggi dan implikasi pedagogis-nya
Karakteristik online learner pendidikan tinggi dan implikasi pedagogis-nyaKarakteristik online learner pendidikan tinggi dan implikasi pedagogis-nya
Karakteristik online learner pendidikan tinggi dan implikasi pedagogis-nya
 
Musriani
MusrianiMusriani
Musriani
 
Modul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauhModul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauh
 
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
Modul awal pembelajaran_jarak_jauh[1]
 
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
 
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
 
Utama 1
Utama 1Utama 1
Utama 1
 
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIKPeningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
Peningkatan Mutu Pembelajaran Berbasis TIK
 
Modul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauhModul awal pembelajaran jarak jauh
Modul awal pembelajaran jarak jauh
 
Uas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiUas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astuti
 
Pengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iiiPengembangan kurikulum semiters iii
Pengembangan kurikulum semiters iii
 
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptxKelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
Kelompok 2 (Learning Science in Digital Age).pptx
 
KAJIAN PILIHAN TEORI KONTEMPORER.pptx
KAJIAN PILIHAN TEORI KONTEMPORER.pptxKAJIAN PILIHAN TEORI KONTEMPORER.pptx
KAJIAN PILIHAN TEORI KONTEMPORER.pptx
 

Recently uploaded

ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 

Recently uploaded (20)

ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 

Three generations of distance education pedagogy

  • 1. THREE GENERATIONS OF DISTANCE EDUCATION PEDAGOGY BY: TERRY ANDERSON AND JON DRON ATHABASCA UNIVERSITY, CANADA Oleh : Catur Wulandari
  • 2. Pendidikan jarak jauh dimediasi secara teknologi agar dapat menjangkau jarak geografis dan temporal antar peserta didik, guru, dan institusi. Teoretikus pendidikan jarak jauh (Garrison, 1985; Nipper, 1989) menggambarkan dan mendefinisikan pendidikan jarak jauh berdasarkan pada teknologi yang mendominasi dan digunakan.
  • 3. Artikel ini mengeksplorasi sistem pendidikan jarak jauh karena telah berkembang melalui tiga era, perkembangan pendidikan, sosial, dan psikologis. Setiap era mengembangkan pedagogi, teknologi, aktivitas belajar, dan kriteria penilaian yang berbeda, sesuai dengan pandangan dunia sosial saat itu Pendidikan pedagogi jarak jauh Masing-masing model pembelajaran jarak jauh diperiksa menggunakan model community inquiry (COI) (Arbaugh, 2008; Garrison, 2009; Garrison, Archer, & Anderson, 2003) dengan fokus pada pengajaran, kognitif, dan keadaan sosial. Desain demikian merangkum pandangan dunia (Aerts, Apostel, De Moor, Hellemans, Maex, Van Belle, & Van Der Veken, 1994) yang mendefinisikan akar epistemologis, model pengembangan, dan teknologi yang digunakan, bahkan ketika penerapan pandangan dunia ini berkembang dalam era baru Secara historis dibentuk dalam pola pikir dan perilaku orang-orang yang mengembangkan, menguji, dan menerapkan sistem yang dulu merupakan sistem baru.
  • 4. Generasi keempat atau kelima kurang jelas kecuali pada penggunaan basis data cerdas (Taylor, 2002) yang menciptakan "pembelajaran fleksibel cerdas" atau yang menggabungkan teknologi web 2.0 atau semantic web. Teknologi pendidikan jarak jauh generasi ketiga memperkenalkan teknologi interaktif: pertama audio, lalu teks, video, lalu web dan konferensi mendalam. Teknologi pendidikan jarak jauh generasi pertama dilakukan melalui korespondensi pos. Teknologi pendidikan jarak jauh generasi kedua melalui media massa yaitu televisi , radio, dan produksi film Seiring dengan perkembangan teknologi, tidak satu pun dari ketiga generasi pedagogis ini telah hilang, dan kami berpendapat bahwa ketiganya dapat dan harus efektif digunakan untuk mengatasi spektrum penuh kebutuhan belajar dan aspirasi pelajar abad ke-21
  • 5. TIPOLOGI SEDERHANA PERBEDAAN TIGA GENERASI PENDIDIKAN PEDAGOGI JARAK JAUH 1. The Cognitive-Behaviourist Pedagogy of Distance Education 2. Social-Constructivist Pedagogy of Distance Education 3. Connectivist Pedagogy of Distance Education
  • 6. 1. The Cognitive-Behaviourist Pedagogy of Distance Education • Pedagogi kognitif dan behavioris (CB) berfokus pada cara di mana pembelajaran didominasi, dipraktekkan, dan diteliti pada paruh kedua abad ke-20. • Teori pembelajaran perilaku dimulai dengan gagasan tentang pembelajaran yang umumnya didefinisikan sebagai perilaku baru atau perubahan perilaku sebagai akibat respons individu terhadap rangsangan, terfokus pada individu dan kebutuhan untuk mengukur perilaku aktual dan bukan sikap atau kapasitas. • Ahli teori pembelajaran behavioris utama mencakup psikolog Amerika Edward Watson, John Thordike, dan B.F. Skinner.
  • 7. Konsep Behaviourist sangat menarik untuk digunakan dalam program pelatihan karena hasil pembelajaran biasanya diukur dengan jelas dan ditunjukkan secara perilaku. Dari tradisi behavioris muncul revolusi kognitif, dimulai pada akhir 1950-an (Miller, 2003). Pedagogi kognitif muncul secara parsial sebagai respon terhadap kebutuhan untuk memperhitungkan motivasi, sikap, dan hambatan mental yang mungkin hanya sebagian dikaitkan atau ditunjukkan melalui perilaku. Yang juga penting, model kognitif didasarkan pada pemahaman tentang fungsi dan operasi otak yang berkembang, terutama cara model komputer digunakan untuk mendeskripsikan dan menguji pembelajaran dan pemikiran. Teknologi yang digunakan pada generasi ini adalah media massa, print, tv, dan radio sehingga akivitas pembelajar adalah membaca dan menonton. Telekonferensi mungkin adalah cara yang paling sukses yang tersedia namun disertai dengan biaya dan kompleksitas yang terkait yang membatasi kegunaannya. Layanan pos dan publikasi atau redistribusi pesan sangat lambat, mahal, dan terbatas untuk interaktivitas.
  • 8. Cognitive Presence in Cognitive- Behaviourist Models • Model CB pendidikan pedagogi jarak jauh menekankan pentingnya menggunakan model perancangan sistem instruksional dimana tujuan pembelajaran diidentifikasi dan dinyatakan dengan jelas dan ada selain peserta didik dan konteks studinya karena berifat one to one atau individual. • Teori kognitif telah mencoba merancang materi pembelajaran dengan cara memaksimalkan efisiensi dan efektivitas otak dengan memperhatikan jenis, urutan, waktu, dan sifat stimulasi pembelajaran. Social Presence in Cognitive-Behaviourist Models • Pembelajaran dianggap sebagai proses individual, karena itu hanya sedikit bedanya jika ada yang membaca buku, menonton film, atau berinteraksi dengan program pembelajaran yang dibantu komputer oleh diri sendiri atau di perusahaan pelajar lain. • Fokus pada pembelajaran individual menghasilkan tingkat kebebasan dan ruang siswa yang sangat tinggi dan dilengkapi dengan teknologi paket cetak, media massa (radio dan televisi), dan interaksi antarkorespondensi pos.
  • 9. Teaching Presence in Cognitive-Behaviourist Models • Meskipun tidak adanya guru secara umum dalam pedagogi CB ini, seseorang tidak dapat mengabaikan kehadiran pengajar yang berpotensi dapat dikembangkan melalui korespondensi tertulis satu lawan satu, percakapan telepon, atau interaksi tatap muka sesekali antara guru dan siswa. • Peran kehadiran pengajar dalam pengajaran ternyata membingungkan karena model pedagogi CB seharusnya mandiri dan lengkap, hanya memerlukan interaksi guru-peserta didik untuk menandai dan mengevaluasi. Strengths and Weaknesses of Cognitive-Behaviourist Models • Model CB memaksimalkan akses dan kebebasan siswa, dan mampu menskalakan jumlah yang sangat besar dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada pendidikan tradisional, seperti yang ditunjukkan oleh mega univer sitas yang sukses (Daniel, 1996) • Ketika tujuan pembelajaran sangat jelas, model CB menghindari berurusan dengan kekayaan dan kompleksitas manusia yang belajar (Vaill, 1996). Orang bukan papan tulis kosong tapi mulai dengan model dan pengetahuan dunia dan belajar dan ada dalam konteks sosial yang sangat rumit dan mendalam. •
  • 10. 2. SOCIAL-CONSTRUCTIVIST PEDAGOGY OF DISTANCE EDUCATION Pedagogi sosial-konstruktivisme dikembangkan bersamaan dengan perkembangan teknologi komunikasi dua arah (many to many, diskusi). Guru tidak hanya mentransmisikan pengetahuan untuk dikonsumsi secara pasif oleh peserta didik; Sebaliknya, setiap pembelajar membangun sarana yang dengannya pengetahuan baru diciptakan dan diintegrasikan dengan pengetahuan yang ada. Teknologi yang digunakan adalah audio, video, dan web, aktivitas pembelajar adalah diskusi, berkreativitas, dan berkontruksi
  • 11. COGNITIVE PRESENCE IN SOCIAL- CONSTRUCTIVIST PEDAGOGY SOCIAL PRESENCE IN SOCIAL- CONSTRUCTIVIST PEDAGOGY  Konstruktivis menekankan pentingnya pengetahuan yang memiliki makna individual  Garrison (1997) dan yang lainnya berpendapat bahwa pembelajaran berbasis konstruktivis dengan interaksi siswa-siswa dan siswa-guru yang kaya merupakan era baru "era pasca-industrialis" pendidikan jarak jauh. Namun, fokus pada interaksi manusia ini membatasi aksesibilitas dan menghasilkan model pendidikan jarak jauh yang lebih mahal (Annand, 1999).  Interaksi sosial adalah ciri pendorong pedogogogi konstruktivis  peserta didik menjadi lebih aklimatisasi dan terampil dalam menggunakan komunikasi bergerak dan teknologi tertanam yang selalu ada, bahwa hambatan yang terkait dengan kurangnya kehadiran sosial akan semakin berkurang, memungkinkan model konstruktivis berkembang.
  • 12. TEACHING PRESENCE IN SOCIAL- CONSTRUCTIVIST PEDAGOGY STRENGTHS AND WEAKNESSES OF CONSTRUCTIVIST MODELS  Kanuka dan Anderson (1999) mengemukakan bahwa dalam model ini, "pendidik adalah pemandu, penolong, dan mitra di mana konten itu sekunder terhadap proses pembelajaran;  Penilaian dalam model ini jauh lebih rumit, seperti yang David Jonassen (1991) kemukakan: "Mengevaluasi bagaimana pembelajar membangun pengetahuan lebih penting dari sudut pandang konstruktivis daripada produk yang dihasilkan”;  Kehadiran pengajar berfokus pada membimbing dan mengevaluasi tugas otentik yang dilakukan dalam konteks realistis.  Pengajaran pedagogi konstruktivis jarak jauh memindahkan pembelajaran jarak jauh melampaui jenis transmisi pengetahuan sempit yang dapat dienkapsulasi dengan mudah di media melalui penggunaan pembelajaran berbasis komunikasi sinkron dan asinkron.  model pembelajaran jarak jauh konstruktivisme mulai membagikan banyak biaya dan kewajiban pendidikan berbasis kampus, dengan potensi dominasi guru, pemberian ceramah pasif, dan pembatasan akses geografis dan temporal
  • 13. 3. Connectivist Pedagogy of Distance Education  Pembelajaran konstruktivis berfokus pada membangun dan memelihara koneksi jaringan yang lancar dan cukup fleksibel untuk diterapkan pada masalah yang ada dan yang muncul.  Konektivitas juga mengasumsikan bahwa informasi itu banyak dan bahwa peran peserta didik bukan untuk menghafal atau bahkan mengerti segalanya, namun memiliki kapasitas untuk menemukan dan menerapkan pengetahuan kapan dan di mana dibutuhkan sehingga aktivitas pembelajaran berupa eksplorasi, berkreativitas, koneksi, dan evaluasi.  Konektivitas mengasumsikan bahwa banyak pemrosesan mental dan pemecahan masalah dapat dan harus di-load ke mesin, yang mengarah ke klaim kontroversial Siemens (2005) bahwa "pembelajaran mungkin berada dalam alat non- manusia." Dengan demikian, connectivism menempatkan dirinya dalam konteks aktor. Teori jaringan dengan
  • 14. Cognitive Presence in Connectivist Pedagogy  Kehadiran konektivitas kognitif dimulai dengan anggapan bahwa peserta didik memiliki akses ke jaringan yang kuat dan, yang penting, cukup melek huruf dan cukup percaya diri untuk memanfaatkan jaringan ini dalam menyelesaikan tugas belajar.  Konektivitas kehadiran kognitif ditingkatkan dengan fokus pada refleksi dan pendistribusian refleksi ini di blog, posting twitter, dan webcast multimedia  Dalam prosesnya, mereka mengembangkan jaringan mereka sendiri dan meningkatkan modal sosial mereka yang berkembang (Davies, 2003; Phillips, 2002) Social Presence in Connectivist Pedagogy • Pengembangan kehadiran sosial dan modal sosial melalui penciptaan dan kelangsungan jaringan pelajar saat ini dan masa lalu dan orang-orang dengan pengetahuan yang relevan dengan tujuan pembelajaran. • Kegiatan peserta didik tercermin dalam kontribusi mereka terhadap wiki, Twitter, konferensi berulir, Voicethreads, dan alat jaringan lainnya. Selanjutnya, kehadiran sosial dipertahankan dan dipromosikan melalui komentar, kontribusi, dan wawasan siswa untuk memperkaya jaringan interaksi siswa.
  • 15. Teaching Presence in Connectivist Pedagogy • Guru tidak bertanggung jawab untuk menentukan, menghasilkan, atau menugaskan konten. Melainkan, peserta didik dan guru berkolaborasi untuk menciptakan isi pelajaran, dan dalam proses menciptakan kembali konten itu untuk penggunaan masa depan oleh orang lain. • Penilaian dalam pedagogi konstruktivis menggabungkan refleksi diri dengan penilaian guru tentang kontribusi terhadap kursus saat ini dan masa depan, berupa refleksi, komentar kritis, objek belajar dan sumber daya, dan artefak digital lainnya tentang penciptaan pengetahuan, diseminasi, dan pemecahan masalah, serta contoh-contoh. Strengths and Weaknesses of Connectivist Pedagogy • Pendekatan connectivist memerlukan banyak energi dari konektor pusat untuk secara aktif menjaga jaringan, dan ini adalah keluhan umum bahwa siswa setidaknya mulai dengan perasaan tersesat dan bingung dalam pengaturan konstruktivis (Dron & Anderson, 2009; Hall, 2008). • Ini hanya sebagian karena kesulitan dalam mempelajari banyak teknologi dan menavigasi dunia maya, walaupun aspek ini bisa menjadi isu penting (McLoughlin & Lee, 2008). • Selanjutnya, seperti yang diamati oleh Kop and Hill (2008), tidak semua peserta didik memiliki otonomi yang cukup di suatu daerah untuk dapat atau mau menjalankan kontrol yang dibutuhkan di lingkungan semacam itu.
  • 16. GENERASI MASA DEPAN PENDIDIKN PEDAGOGI JARAK JAUH? • Model pedagogis kognitif-behaviourist muncul di lingkungan teknologi yang membatasi komunikasi ke model pra-Web, satu-ke-satu, dan satu-ke- banyak; sosial-konstruktivisme berkembang dalam konteks teknologi Web 1.0, banyak-ke-banyak; dan connectivism setidaknya sebagian merupakan produk dari dunia Web 2.0 yang berjejaring. • Beberapa melihat Web 3.0 sebagai Web semantik akan dihasilkan oleh generasi berikutnya, sementara yang lain mencakup mobilitas, realitas yang ditambah, dan kesadaran lokasi dalam campuran (Hendler, 2009).
  • 17. KESIMPULAN Pendidikan jarak jauh telah berkembang melalui banyak teknologi dan setidaknya tiga generasi pedagogi. Tidak ada satu generasi pun yang telah memberikan semua jawaban, masing-masing telah membangun pedoman yang disediakan oleh pendahulunya daripada mengganti prototipe sebelumnya (Irlandia, 2007). Meskipun aktor utama di ketiga generasi tetap sama - guru, siswa, dan konten - pengembangan hubungan di antara ketiganya meningkat dari peran kritis interaksi siswa-siswa dalam konstruktivisme terhadap keterkaitan konten siswa yang rasakan dalam pedagogis konstruktivis, dengan fokus mereka pada jaringan dan konten. Efektivitas belajar dapat ditingkatkan dengan menerapkan pemahaman tentang bagaimana orang dapat belajar lebih efektif: Cognitivis, behavioris, konstruktivis , dan teori connectivist masing-masing memainkan peran penting
  • 18.
  • 19. SOAL DISKUSI 1. Bagaimana perkembangan teknologi dan peran pengajar generasi pertama pendidikan pedagogi jarak jauh? 2. Bagaimana perkembangan teknologi dan peran pengajar generasi kedua pendidikan pedagogi jarak jauh? 3. Bagaimana perkembangan teknologi dan peran pengajar generasi ketiga pendidikan pedagogi jarak jauh?