Dokumen tersebut membahas tentang mata dan penglihatan. Menguraikan fungsi dan anatomi mata serta proses penglihatan, termasuk peran sel kerucut dan sel batang di retina, jalur penglihatan ke otak, serta penjelasan mengenai buta warna dan tes untuk mendeteksi buta warna.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang indra penglihatan (mata) yang mencakup pengertian, bagian-bagian, mekanisme kerja, dan kelainan-kelainan pada mata. Mata berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan memberikan pengertian visual melalui beberapa bagiannya seperti kornea, lensa, iris, pupil, retina, dan saraf mata. Kelainan seperti rabun dekat, rabun jauh, astigmatisma, buta warna
Mata adalah alat indra penglihatan yang terdiri dari berbagai bagian seperti kornea, iris, lensa, retina, dan saraf optik. Bagian-bagian ini bekerja sama untuk menerima cahaya, membentuk bayangan, dan mengirimkan sinyal ke otak agar kita dapat melihat. Faktor keturunan seperti gen dapat mempengaruhi fungsi penglihatan, misalnya menyebabkan buta warna.
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)LeonartMaruli
Dokumen tersebut merangkum sistem visual manusia, mulai dari bagian-bagian mata seperti pupil, lensa, retina, hingga proses kerja sistem visual seperti transduksi cahaya menjadi sinyal saraf, jalur retina-otak, dan ilusi visual. Juga dibahas tentang arus dorsal dan ventral yang menghubungkan korteks visual primer dengan area lain otak.
Dokumen ini membahas tentang sistem penglihatan pada manusia, mulai dari pentingnya cahaya, proses pembentukan bayangan di mata, bagian-bagian mata, dan berbagai gangguan penglihatan seperti miopi, hipermetropi, astigmatisme, dan buta warna.
Dokumen ini membahas sistem penglihatan manusia, termasuk struktur mata dan fungsi organ-organ penglihatan lainnya. Juga dijelaskan proses penglihatan mulai dari masuknya cahaya ke mata hingga pemrosesan sinyal di otak. Berbagai masalah penglihatan juga diidentifikasi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang indra penglihatan (mata) yang mencakup pengertian, bagian-bagian, mekanisme kerja, dan kelainan-kelainan pada mata. Mata berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan memberikan pengertian visual melalui beberapa bagiannya seperti kornea, lensa, iris, pupil, retina, dan saraf mata. Kelainan seperti rabun dekat, rabun jauh, astigmatisma, buta warna
Mata adalah alat indra penglihatan yang terdiri dari berbagai bagian seperti kornea, iris, lensa, retina, dan saraf optik. Bagian-bagian ini bekerja sama untuk menerima cahaya, membentuk bayangan, dan mengirimkan sinyal ke otak agar kita dapat melihat. Faktor keturunan seperti gen dapat mempengaruhi fungsi penglihatan, misalnya menyebabkan buta warna.
Presentasi Sistem Visual (Leonart M, Ridwan Panji L, Putri Septiani)LeonartMaruli
Dokumen tersebut merangkum sistem visual manusia, mulai dari bagian-bagian mata seperti pupil, lensa, retina, hingga proses kerja sistem visual seperti transduksi cahaya menjadi sinyal saraf, jalur retina-otak, dan ilusi visual. Juga dibahas tentang arus dorsal dan ventral yang menghubungkan korteks visual primer dengan area lain otak.
Dokumen ini membahas tentang sistem penglihatan pada manusia, mulai dari pentingnya cahaya, proses pembentukan bayangan di mata, bagian-bagian mata, dan berbagai gangguan penglihatan seperti miopi, hipermetropi, astigmatisme, dan buta warna.
Dokumen ini membahas sistem penglihatan manusia, termasuk struktur mata dan fungsi organ-organ penglihatan lainnya. Juga dijelaskan proses penglihatan mulai dari masuknya cahaya ke mata hingga pemrosesan sinyal di otak. Berbagai masalah penglihatan juga diidentifikasi.
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai struktur dan organ-organ penting mata serta penjelasan singkat mengenai fungsi dan letaknya. Juga dijelaskan proses penglihatan, penyakit-penyakit mata, serta cara menjaga kesehatan mata.
Kelompok 2 IPA membahas tentang organ mata manusia dan sistem kerjanya. Mata terdiri dari organ luar dan dalam yang bekerja sama untuk memfokuskan cahaya ke retina. Iris dan lensa dapat beradaptasi terhadap kondisi cahaya. Penyakit mata meliputi miopi, hipermetropi, presbiopi, dan katarak.
[Ringkuman]
Teks tersebut membahas tentang alat optik alami yaitu mata dan beberapa alat optik buatan seperti kamera, lup, mikroskop, dan teropong. Mata merupakan alat optik alami yang paling canggih dan rumit namun tidak ada alat optik buatan yang dapat menyainginya. Teks tersebut juga menjelaskan bagian-bagian dan fungsi mata serta beberapa cacat penglihatan dan cara mengatasinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan struktur mata manusia, termasuk aksesori mata, ilustrasi struktur mata, anatomi mata, struktur-struktur utama mata seperti tunika fibrosa, sklera, kornea, iris, pupil, lensa, retina, mekanisme penglihatan, adaptasi cahaya, dan kelainan-kelainan penglihatan seperti miopi dan hipermetropi.
Dokumen tersebut membahas tentang indra penglihatan manusia, meliputi pentingnya cahaya bagi penglihatan, bagian-bagian mata, dan gangguan-gangguan penglihatan seperti rabun dekat, rabun jauh, buta warna, presbiopi, dan astigmatisma.
Teks tersebut membahas tentang indra penglihatan manusia dan hewan, serta bagian-bagian mata dan gangguan penglihatan. Teks ini menjelaskan fungsi mata, mekanisme kerja indra penglihatan, dan bagian-bagian utama mata seperti kornea, iris, lensa, dan retina. Juga dibahas gangguan penglihatan seperti rabun dekat dan jauh.
The document discusses the five senses and provides details about vision and the anatomy of the eye. It describes the main parts of the eye, including the retina, lens, cornea, iris, and muscles. The document outlines how light enters the eye and is focused on the retina to form images. It also explains how the lens and ciliary muscles work together to focus on near and far objects. Furthermore, it discusses the role of cones in color vision and different types of color blindness.
Thermoregulation control of body temperatureAhmad Fauzan
This document discusses thermoregulation and temperature homeostasis in humans. It explains that the core body temperature is tightly regulated at 37°C by the hypothalamus. The hypothalamus monitors core temperature using thermoreceptors and activates mechanisms to increase or decrease heat based on negative feedback. When core temperature rises above 37°C, the hypothalamus signals sweat glands to secrete more sweat and dilate blood vessels in the skin to increase heat loss. When core temperature drops below 37°C, the hypothalamus triggers shivering and constricts blood vessels to reduce heat loss and increase heat production. Together, these mechanisms maintain core body temperature within a narrow range.
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai struktur dan organ-organ penting mata serta penjelasan singkat mengenai fungsi dan letaknya. Juga dijelaskan proses penglihatan, penyakit-penyakit mata, serta cara menjaga kesehatan mata.
Kelompok 2 IPA membahas tentang organ mata manusia dan sistem kerjanya. Mata terdiri dari organ luar dan dalam yang bekerja sama untuk memfokuskan cahaya ke retina. Iris dan lensa dapat beradaptasi terhadap kondisi cahaya. Penyakit mata meliputi miopi, hipermetropi, presbiopi, dan katarak.
[Ringkuman]
Teks tersebut membahas tentang alat optik alami yaitu mata dan beberapa alat optik buatan seperti kamera, lup, mikroskop, dan teropong. Mata merupakan alat optik alami yang paling canggih dan rumit namun tidak ada alat optik buatan yang dapat menyainginya. Teks tersebut juga menjelaskan bagian-bagian dan fungsi mata serta beberapa cacat penglihatan dan cara mengatasinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan struktur mata manusia, termasuk aksesori mata, ilustrasi struktur mata, anatomi mata, struktur-struktur utama mata seperti tunika fibrosa, sklera, kornea, iris, pupil, lensa, retina, mekanisme penglihatan, adaptasi cahaya, dan kelainan-kelainan penglihatan seperti miopi dan hipermetropi.
Dokumen tersebut membahas tentang indra penglihatan manusia, meliputi pentingnya cahaya bagi penglihatan, bagian-bagian mata, dan gangguan-gangguan penglihatan seperti rabun dekat, rabun jauh, buta warna, presbiopi, dan astigmatisma.
Teks tersebut membahas tentang indra penglihatan manusia dan hewan, serta bagian-bagian mata dan gangguan penglihatan. Teks ini menjelaskan fungsi mata, mekanisme kerja indra penglihatan, dan bagian-bagian utama mata seperti kornea, iris, lensa, dan retina. Juga dibahas gangguan penglihatan seperti rabun dekat dan jauh.
The document discusses the five senses and provides details about vision and the anatomy of the eye. It describes the main parts of the eye, including the retina, lens, cornea, iris, and muscles. The document outlines how light enters the eye and is focused on the retina to form images. It also explains how the lens and ciliary muscles work together to focus on near and far objects. Furthermore, it discusses the role of cones in color vision and different types of color blindness.
Thermoregulation control of body temperatureAhmad Fauzan
This document discusses thermoregulation and temperature homeostasis in humans. It explains that the core body temperature is tightly regulated at 37°C by the hypothalamus. The hypothalamus monitors core temperature using thermoreceptors and activates mechanisms to increase or decrease heat based on negative feedback. When core temperature rises above 37°C, the hypothalamus signals sweat glands to secrete more sweat and dilate blood vessels in the skin to increase heat loss. When core temperature drops below 37°C, the hypothalamus triggers shivering and constricts blood vessels to reduce heat loss and increase heat production. Together, these mechanisms maintain core body temperature within a narrow range.
This document provides information on evaluating and diagnosing acute and chronic abdominal pain. It discusses the history, physical exam, diagnostic studies, and management of various acute conditions like appendicitis, diverticulitis, cholecystitis, and perforated ulcer. It also covers chronic pain syndromes like irritable bowel syndrome and chronic pancreatitis. The goal is to distinguish between organic and functional causes of abdominal pain.
Neurons conduct electrical signals through three main parts - the cell body, dendrites, and axon. The axon transmits signals to other neurons through an electrical impulse known as an action potential. At rest, the inside of the neuron maintains a negative charge compared to the outside through active transport of ions. When stimulated, the neuron's membrane becomes permeable to sodium ions, causing the inside to depolarize and generate an action potential if the threshold is reached. This signal then propagates rapidly along the axon before the neuron enters a refractory period.
Neurons conduct impulses through three main parts - the cell body, dendrites, and axon. The axon transmits impulses to other neurons via electrical and chemical signals. At rest, the neuron maintains different concentrations of ions inside and outside its cell membrane via active transport, giving the inside a negative charge. When stimulated, the membrane becomes permeable to sodium ions, causing depolarization and generating an all-or-none action potential if the threshold is reached. The potential then resets during the absolute and relative refractory periods before another impulse can be sent. Myelination of axons increases conduction speed.
The document discusses HIV and AIDS, providing information on:
- HIV is a virus that causes AIDS by invading T cells and replicating. AIDS weakens the immune system.
- The four stages of HIV infection from initial infection to developing AIDS.
- Common opportunistic infections associated with AIDS like tuberculosis, pneumonia, and cancers.
- HIV can be transmitted through unprotected sex, blood transfusions, needle sharing, and from mother to baby.
- Testing methods, counseling, and treatments for HIV including antiretroviral drugs and opportunistic infection treatments.
- Abstinence, monogamy, condoms, and clean needles are effective prevention methods.
The document discusses the five senses and provides details about vision and the anatomy of the eye. It describes the main parts of the eye, including the retina, lens, cornea, iris, and muscles. The document outlines how light enters the eye and is focused on the retina to form images. It also explains how the lens and ciliary muscles work together to focus on near and far objects. Furthermore, it discusses the role of cones in color vision and the visual pathway in the brain.
1. The Eye and Vision
By Sawiji Amani
Mobile phone: 081 328 028333
E-mail: sawijiamani@gmail.com
Lecturer and Researcher
Nursing Basic Science Department
Muhammadiyah Gombong University
July 2009
2. Kind of senses
• General senses of touch
– Temperature
– Pressure
– Pain
• Special senses
1. Sight
2. Smell
3. Taste
4. Hearing
5. Equilibrium
11. Eye Reflexes
• Internal muscles are controlled by the
autonomic nervous system
– Bright light causes pupils to constrict through
action of radial and ciliary muscles
– Viewing close objects causes accommodation
• External muscles control eye movement to
follow objects
• Viewing close objects causes
convergence (eyes moving medially)
12.
13.
14.
15. Lens Accommodation:
• Light must be focused
to a point on the
retina for optimal
vision
• The eye is set for
distance vision
(over 20 ft away)
• The lens must change
shape to focus for
closer objects
17. • FOKUS PENGLIHATAN JAUH:
1. Relaksasi m. Ciliaris
2. Corpus ciliaris relaksasi
3. Tegangan pada ligamentum
suspensory lentik bertambah
4. Lensa menjadi tipis (mendatar)
• FOKUS PENGLIHATAN DEKAT:
5. Mampu melihat jauh
1. Kontraksi m. Ciliaris
2. Corpus ciliaris bergerak ke depan
dan ke belakang
3. Tegangan pada ligamentum
suspensory lentik dikurangi
4. Lensa menebal (membulat) karena
elastisitasnya
5. Mampu melihat dekat
23. Cell body
ROD
Synaptic
knobs
Membranous discs
containing visual pigments
CONE
24. Sel Batang
• Terletak sebagian besar pada perifer/tepi
• Fungsi pada cahaya yang kurang
• Bertanggung jawab thd penglihatan malam
• Mengandung pigmen penglihatan : rhodopsin
• Terdapat 125 juta pada retina manusia
• Tak dapat mendeteksi obyek scr detail
• Melihat hitam, putih dan abu-abu
• Beberapa sel batang membagi 1 sel bipolar & 1 sel
ganglion
• Kemampuan sel batang untuk hal detail kurang, tapi jika
menggabung semua kemampuannya, sekumpulan sel
batang mampu membuat kita melihat dengan cahaya
yang sedikit
25. A
B
C
Sel batang mampu melihat dengan cahaya kurang tetapi kurang detail,
Sehingga OTAK melihat objek sebagai satu titik yang kabur
26. Sel Kerucut
• Terletak sbgn besar di fovea
• Bekerja terbaik di cahaya yang terang
• Bertanggung jawab utk melihat warna
• Tak berfungsi untuk penglihatan malam
• Mengandung pigmen penglihatan/fotopsin
• Terdapat 3 tipe : biru, hijau, merah berdasar warna yg
diserap fotopsin
• Terdapat 6 juta pada retina manusia
• Membuat kita mampu melihat obyek jelas dan detail
• Tiap sel kerucut mempunyai satu sel bipolar dan
ganglion
• Hal tsbt membuat kita mampu melihat obyek detail yang
memerlukan cahaya yang terang
27. A
B
Sel kerucut dapat melihat detail tetapi membutuhkan
cahaya yang banyak, sehingga OTAK melihat A dan B
28. Cone Sensitivity
• There are three types
of cones
• Different cones are
sensitive to different
wavelengths
• Color blindness is the
result of lack of one
cone type
29. Visual Pathway:
1. Photoreceptors of
the retina
2. Optic nerve
3. Optic nerve crosses
at the optic chiasma
4. Optic tracts
5. Thalamus (axons
form optic radiation)
6. Visual cortex of the
occipital lobe
33. Buta Warna
• Ketidakmampuan mengenali warna; kekurangan
sel kerucut atau sel kerucut yang kurang berfungsi
– Kasus buta warna total adl jarang
• Kelemahan Warna : Ketidakmampuan
membedakan beberapa warna
– Merah-hijau paling sering; lbh banyak pria daripada
wanita
– Resesif, sex-linked trait pada kromosom X
• TES ISHIHARA :
Tes untuk buta warna atau kelemahan warna
34. Fig. 5.15 Color blindness and color weakness.
(a) Photograph illustrates normal color vision.
(b) Photograph is printed in blue and yellow and gives an
impression of what a red-green color-blind person sees.
(c) Photograph simulates total color blindness.
If you are totally colorblind, all three photos will look nearly
identical.
35. Buta Warna
• Trikromatis: normal penglihatan warna
• Dikromatis: tak dpt membedakan warna
– merah dari hijau atau
– kuning dari biru
• Monokromatis: total buta warna
Editor's Notes
Focusing the image To focus on an object close to our eyes, we involuntarily contract the ciliary muscles in our eyes, which pull the ciliary body slightly forward and inward, reducing the tension on the suspensory ligaments attached to the lens capsule. When the tension is reduced, the elastic lens becomes thicker (rounds up). The rounder lens is able to focus on a close object. When distant object are viewed, the ciliary muscle relax. As they relax, the tension on the suspensory ligaments becomes greater, so that the lens thinner (flattened)
Mechanism of accommodation Here are the mechanism of accommodation.