1. “Motif Partisipasi Kaum Intelektual Mengikuti Program
Vaksinasi Covid-19”
Penyusun :
Richard Anderson Sinaga (530076999),
Berto Muharman (530079457), Jeri Dermawan (530079496), Henny Asmara (530078068), Ajeng Puji
Rahayu (530080483) dan
Arnawati (530077793)
Proposal dan Tugas 3
Menyusun Metode Penelitian dan Proposal
2. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
3. UU 23 TAHU 2014
Latar Belakang
WHO (World Health Organization) secara resmi
menyebut penyakit yang disebabkan oleh virus 2019-
nCov sebagai Virus Corona 2019 (Covid-19) pada
tanggal 11 Februari 2020. Sebuah penyakit baru yang
menyerang saluran pernafasan atas dan berbeda
dengan gejala pneumonia pada umumnya dan
penularan yang sangat cepat dan masif1. Pandemi
Covid-19 dianggap sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/ Public
Health Emergency of International Concern (PHEIC).
4. UU 23 TAHU 2014
Latar Belakang
Saat ini pandemic COVID-19 masih memberikan tanda-tanda
berupa gejala dan penyebarannya. Menurut data Satuan Tugas
Penanganan COVID-19 terdata pasien yang telah terkonfirmasi
covid-19 mencapai 6.039. 266 orang, dengan kasus sembuh
5.822.947 orang atau sebesar 96,4% dari kasus terkonfirmasi
sedangkan kasus kematian mencapai 155.844 orang atau
senilai 2,58% dari kasus terkonfirmasi2. Hal ini menjadi
perhatian khususnya pemerintah dalam menangani COVID-19
di wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia telah melakukan
langkah dan upaya dalam mengendalikan penyebaran COVID-
19. Berbagai langkah yang ditempuh pemerintah dalam
menanggulangi COVID-19 seperti Pemberlakuan PSBB,
menganjurkan kepada masyarakat agar melakukan protokol
kesehatan seperti mencuci tangan secara berkala, menjaga
jarak dan juga memakai masker.
5. UU 23 TAHU 2014
Latar Belakang
Kaum intelektual sendiri menurut Coser (1965)
dapat diartikan sebagai orang-orang berilmu yang
tidak pernah merasa puas menerima kenyataan
sebagaimana adanya. Mereka selalu berpikir soal
alternatif terbaik dari segala hal yang oleh
masyarakat sudah dianggap baik . Sementara itu
Shils (1972) berpandangan bahwa kaum
intelektual selalu mencari kebenaran yang
batasannya tidak berujung.
6. Latar Belakang
Jika di kaitkan dengan topik penelitian yang dilakukan
terkait partisipasi kaum intelektual dalam mengikuti
progran vaksinasi covid-19 maka dapat di simpulkan
bahwa kaum intelektual cenderung untuk mendapatkan
peran sebagai Agent Of Change. Peran merubah inilah
yang menempatkan mereka menjadi change maker
dimulai dari diri sendiri kemudian dimanfaatkan dan
diselo0opbarkan kepada masyarakat yang lain. Pola
hubungan partisipasi dengan tindakan yang dilakukan
oleh kaum intelektual tergambar nyata dalam motif
pelaksanaan program vaksinasi covid-19 yang dilakukan
saat ini.
7. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
8. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah
disampaikan sebelumnya, peneliti dapat
merumuskan permasalahan penelitian yaitu
sebagai berikut:
1. Apa motif para kaum intelektual akademisi
dalam mengikuti vaksinasi covid-19?
2. Terdapatnya kesimpangsiuran informasi
mengenai eksistensi pandemi covid-19. Apa
pendapat para kaum intelektual terkait
eksistensi fenomena pandemi covid -19 itu
sendiri?
9. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
10. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian dapat
diperoleh tujuan penelitian adalah sebagai
berikut:
1.Mengetahui motif-motif apa saja yang
berkembang di masyarakat atas
partisipasinya dalam program vaksinasi
2.Mengetahui motif-motif kaum intelektual
dalam mengikuti vaksinasi
3.Mengetahui lebih mendalam ataupun
pengalaman para interviewee terkait
eksistensi pandemi covid-19.
11. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
12. Variable Penelitian
Dalam melakukan penelitian, penulis mencoba menggunakan
metodologi penelitian yang sesuai dengan topik penelitian
yaitu “Motif Partisipasi Kaum Intelektual Mengikuti Vaksinasi
Covid19” dengan pendekatan kualitatif fenomenologi dan
memakai Teknik pengumpulan data berupa pendekatan
wawancara yang medalam (indepth interview) dan study
referensi. Para kaum intelektual sebagai interviewee dalam
penelitian ini merupakan para mahasiswa Pasca Sarjana
Program Magister Ilmu Administrasi Publik Angkatan 2022.1
Universitas Terbuka dengan jumlah interviewee sebanyak 10
mahasiswa. Variabel penelitian tidak bersifat variabel yang
dapat diukur secara eksak namun variabel yang dapat
menggambarkan pengalaman dari para aktor dalam
komunitas penelitian yakni mendapatkan gambaran motif-
motif apa saja yang menjadi dasar kaum intelektual ikut
berpartisipasi dalam program vaksinasi covid-19.
13. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
14. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, peneliti
mencoba melakukan tinjauan pustaka yang
membantu penulis dalam memahami landasan
teori yang berkaitan dengan penelitian dan juga
membantu penulis dalam melihat apa yang
menjadi kelebihan dan kekurangan pada
penelitian terdahulu. Berikut merupakan hasil
penelitian terlalu yang masih memiliki kaitan
terhadap tema yang peneliti ingin kaji.
15. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan hasil bahwa
6 (enam) informan yang dipilih oleh peneliti
terdahulu merasakan andanya pengalaman yang
tidak biasa dan juga pengalaman yang luar biasa
pasca terkena COVID-19 begitu juga ketika informan
tersebut telah selesai dalam proses recovery namun
kondisinya tidak sepenuhnya sehat dan khawatir
tidak bisa berkumpul dengan keluarga dikarenakan
salah satu informan mengalami gejala yang berat,
Begitu juga dengan adanya cara cemas dan
khawatir, kondisi mental yang terganggu terkait
dengan konflik batin yang dialami seorang penyintas
COVID-19
16. Penelitian Terdahulu
Melalui penelitian yang dilakukan, hasil dan pembahasan
dapat diketahui bahwa berbagai motif yang mendasari
warga Surabaya melakukan vaksinasi COVID-19 diantara
yaitu pengalaman sebelumnya secara historis terhadap
kegiatan vaksinasi yang dilakukan, motif selanjutnya yaitu
vaksinasi berguna sebagai suatu syarat dalam bepergian,
mengakses fasilitas umum yang disediakan oleh
pemerintah, mengurus dokumen-dokumen, memproteksi
diri dalam penyebaran virus COVID-19, dan sebagaian
besar merupakan anjuran dari pemerintah terkait dengan
vaksinasi. Dengan vaksinasi juga membuat terjadinya herd
immunity antara kelompok yang akan meredam potensi
penyebaran COVID-19 pada warga Surabaya.
17. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang didapat berdasarkan temuan
peneliti yaitu masyarakat Kayuloe paham akan
adanya pandemi yang terjadi dan pandemi COVID-
19 yang sedang mewabah dan masyarakat tersebut
paham tata cara dan protokol kesehatan terkait
pencegahan COVID-19 agar terhindar dari virus
COVID-19. Dengan adanya wabah pandemi ini,
mengakibatkan terjadi perubahan dari sisi ekonomi
maupun dampak sosial yang dimana masyarakat
semakin kesulitan baik dalam pemenuhan
kebutuhan dan sebagainya.
18. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
19. Kerangka Teori
Motif, atau "motive" dalam bahasa Inggris, berasal dari kata Latin
movere atau motion, yang berarti "bergerak" atau "segala sesuatu
yang bergerak". Dalam ilmu psikologi, kata motivasi sangat erat
kaitannya dengan “gerakan” atau gerak manusia yang sering
dikenal dengan tindakan atau perilaku dalam Sarlinto (2009:137).
Lebih lanjut, menurut Giddens dalam Alex Sobur (2006:267), motif
didefinisikan sebagai dorongan atau implus yang menggerakkan
aktivitas manusia sepanjang lintasan kognitif/perilaku menuju
pemenuhan keinginan, motif juga tidak harus diperhatikan secara
sadar, yang ini lebih merupakan "kondisi emosional". Motif menurut
Nasution dalam Alex Sobur (2006:267) adalah segala pengaruh
yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif adalah
struktur prospektif dan laten yang dihasilkan oleh pengalaman yang
umumnya bertahan meskipun ada kemungkinan perubahan dan
bekerja untuk mendorong dan mengarahkan tindakan menuju
tujuan tertentu.
20. Kerangka Teori
Singkatnya, partisipasi didefinisikan sebagai setiap orang yang ikut
serta dalam suatu kegiatan, yang merupakan tindakan yang
dilakukan di dalam perusahaan ataupun organisasi untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Dalam pembangunan untuk mencapai tujuan
pembangunan nasional, seperti meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, masyarakat sebagai subjek
pembangunan diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
apa yang diperlukan. Dorongan untuk memberi kontribusi ini tidak
datang secara alami, melainkan didorong oleh alasan-alasan
tertentu. Selain itu, upaya pemerintah untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pembangunan merupakan fungsi
pemerintah, sebagaimana dijelaskan oleh S.P Siagaan, yang
mengatakan pergerakan sebagai “seluruh proses pemberian
motivasi kerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka
mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan
organisasi yang efisien dan hemat biaya.
21. Kerangka Teori
Setidaknya ada tiga faktor penting yang mendasari mengapa kaum
intelektual harus berperan. Pertama, kaum intelektual sebagai
“agent of change”, peran “perubahan” ini merupakan fungsi
“pembuat perubahan” agar seorang intelektual dapat berfungsi
dengan baik, dimulai dari dirinya sendiri kemudian digunakan dan
didistribusikan kepada masyarakat. Kemudian, kedua, ilmu adalah
“Gudang Besi”, aset, cadangan dan harapan masa depan bangsa.
Dengan demikian, kaum intelektual diharapkan mampu
berkembang menjadi manusia yang tangguh, cakap, dan berakhlak
mulia yang nantinya akan menggantikan generasi sebelumnya.
Seorang intelektual sebagai manusia yang selalu berpikir ilmiah
untuk mencari kebenaran harus mampu menjadi “model” dalam
politik dan kepemimpinan. Ketiga, kaum intelektual adalah
“pemegang nilai”, yaitu berperan sebagai penjaga nilai-nilai
perkembangan dalam masyarakat.
22. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
23. Rumusan Kerangka Berfikir Penelitian
Kerangka berfikir dapat didefenisikan sebagai
sebuah model konseptual dan teori yang saling
berkaitan satu dengan yang lain terhadap berbagai
macam faktor yang telah diidentifikasi sebagai fokus
sebuah masalah yang penting. Wabah virus COVID-
19 telah menyebar keseluruh dunia khususnya
menyebar pada lapisan masyarakat dan tidak
membeda-bedakan baik dari segi fisik, usia, dan
juga pekerjaan ataupun sosial ekonomi seorang
manusia. Dengan adanya penyebaran COVID-19 ini
maka pemerintah menjadikan kasus ini menjadi
perhatian nasional dengan mengeluarkan kebijakan
yang relevan akibat pandemic COVID- 19.
24. Rumusan Kerangka Berfikir Penelitian
Vaksinasi COVID-19
oleh pemerintah
Mahasiswa Magister
Administrasi Publik
Motif Partisipasi
Mahasiswa terhadap
Vaksinasi COVID -19
Situasi dan Kondisi
Pandemi COVID-19
di Indoensia
Vaksinasi menjadi sebuah program
prioritas pemerintah yang akan
menyasar seluruh lapisan
masyarakat bagi yang sudah lanjut
usia, usia aktif dalam bekerja,
orang yang sedang menempuh
pendidikan di sekolah maupun
pada perguruan tinggi, dengan
syarat dan ketentuan yang sudah
diatur dalam pemberian vaksinasi
tersebut. Berdasarkan uraian
diatas, maka kerangka berfikir
dalam penelitian ini dapat
25. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
26. Asumsi- Asumsi Terkait Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka penulis dapat menarik asumsi-
asumsi dasar terkait penelitian “Motif Partisipasi Kaum
Intelektual Mengikuti Program Vaksinasi (Studi Kasus :
Mahasiswa Magister Ilmu Administrasi Publik)”,
Adanya motif dasar vaksinasi yakni untuk proteksi diri dan
menciptakan lingkungan yang kebal penyakit (herd
community)
1. Adanya motif untuk persyaratan bepergian dan akses
fasilitas umum mengingat pola perilaku kaum intelektual
yang tinggi lalulintas perjalanannya.
2. Adanya motif partisipasi ber dasarkan perintah unit
organisasi atau kelompok kerja, mengingat kaum
intelektual sebagian besar adalah kaum pekerja.
3. Adanya motif-motif lain yang mungkin dapat
ditemukan dalam proses pelaksanaan penelitian di
27. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
28. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Metode penelitian kualititatif bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman terhadap kondisi suatu konteks
dengan mendeskripsikan secara jelas dan mendalam
mengenai potret kondisi yang alami atau mendeskripsikan
keadaan yang sebenarnya terjadi dilapangan. Sedangkan
pendekatan fenomenologi merupakan pendekatan
penelitian dengan melakukan pengamatan secara
langsung, partisipasi terhadap lingkup penelitian,
wawancara terbuka dan dokumentasi pribadi (Nugrahani,
2014: hal.183).
29. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
30. Subjek Penelitian
Pengambilan sampling dalam penelitian kualitatif menggunakan model internal
sampling yakni sampelnya digunakan bukan untuk maksud generalisasi namun
untuk mendapatkan informasi yang terwakili. Kelengkapan dan kedalaman
informasi yang digali tidak ditentukan oleh banyaknya sumber informasinya
namun keterwakilan dari informasinya yang jelas, akurat dan komprehensif.
Dengan demikian dalam pemilihan subjek penelitian, peneliti mengambil 10
mahasiswa pasca sarjana dari 27 mahasiswa dari kelas yang sama.
Dalam teknik internal sampling dilakukan pendekatan purposive sampling
yakni dengan sengaja melakukan pemilihan narasumber atau bersifat selektif.
Peneliti ingin mendapat informasi dari faktor-faktor kontekstual, tidak mewakili
populasi namun dapat mewakili informasinya. Oleh karena itu teknik purposive
sampling dilakukan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai
macam sumber beserta kontstruknya. Dengan maksud tidak mecari-cari
perbedaan namun untuk mendapatkan informasi khusus ke dalam konteks
yang unik. Selain itu juga untuk menggali informasi yang akan menjadi dasar
dari rancangan teori yang diperoleh. Penggunaan purposive sampling pada
penelitian ini berdasarkan oleh kriteria narasumber yang merupakan para
31. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
32. Teknik Pengumpulan Data
Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun
dokumentasi yang bersifat audio visual.
Dokumen yang dimaksud berkenaan dengan
dokumen resmi yang terkait dengan penelitian
ini seperti data terkait perkembangan
persebaran covid-19, data pribadi para
narasumber dan data dokumen resmi lainnya.
33. Teknik Pengumpulan Data
Narasumber adalah sumber data yang bukan sekedar
memberikan tanggapan terhadap masalah yang
ditanyakan, tetapi juga individu yang memilih arah dan
selera dalam menyajikan informasi yang dimilikinya. Teknik
pengumpulan data berupa pendekatan wawancara yang
medalam (indepth interview) untuk mendapatkan informasi
yang akurat dan komprehensif. Untuk memperoleh
informasi yang lengkap dan beragam, narasumber yang
dipilih dengan beragam latar belakang yang berbeda, yang
memungkinkan akses informasi yang dimiliki sesuai
dengan kebutuhan penelitian. Tipe-tipe mahasiswa pasca
sarjana yang menjadi subjek penelitian memiliki latar
belakang berbeda-beda. sehingga informan memberikan
hasil yang lebih beragam dan mencerminkan tingkat
realibilitas yang tinggi.
34. Teknik Pengumpulan Data
Melalui pengamatan terhadap suatu peristiwa atau
aktivitas, dapat diketahui bagaimana sesuatu terjadi secara
lebih pasti, karena disaksikan secara langsung oleh
peneliti. Aktivitas sebagai sumber data penelitian dapat
berlangsung secara disengaja ataupun tidak, secara rutin
dan berulang, atau hanya sekali saja terjadi (Sutopo,
2002:51). Dalam penelitian ini, untuk memahami tentang
bagaimana motif-motif yang mendasari para kaum
intelektual mengikuti vaksinasi covid-19, diperlukan
pengamatan terhadap perilaku dan aktivitas dari para
informan sehingga dapat memberikan keterangan secara
jujur, terbuka dan valid.
35. Teknik Pengumpulan Data
Tempat atau lokasi penelitian juga dimanfaatkan
sebagai sumber data dalam penelitian ini. Dari
pemahaman terhadap lokasi atau tempat dan
lingkungan terjadinya peristiwa atau aktivitas, secara
kritis dapat ditarik simpulan yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian (Sutopo, 2002:52). Adapun
yang dimaksudkan tempat atau lokasi dalam
penelitian ini adalah informan yang menjadi
mahasiswa Magister Ilmu Administrasi Publik
Universitas Terbuka dengan proses ajar-mengajar
yang dilakukan secara online.
36. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
37. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis data model Fenomenologi dari Bogdan
& Taylor. Menurut Bogdan & Taylor dari
Nugrahani model penelitian fenomenologi
terdapat 3 tahapan yang harus dilakukan
secara linier yakni:
A. tahap pralapangan,
B. tahap di lapangan, dan
C. tahap pasca lapangan (analisis data).
38. Outline
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Variable Penelitian
Penelitian Terdahulu
Kerangka Teori
Rumusan Kerangka Berfikir
Penelitian
Asumsi –Asumsi Terkait
Penelitian
Rancangan Penelitian
Subjek Penelitian
Teknik Pengumpulan
Data
Teknik Analisis Data
Uji Validasi Data
39. UJI VALIDASI DATA
Validitas data pada penelitian kualitatif adalah
derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan data yang dapat
dilaporkan peneliti. Validitas data juga
menunjukkan kapastian bersama apakah hasil
penelitian sudah akurat dari perspektif peneliti,
partisipan dan pembaca secara umum. Dalam
menetukan uji validitas data terdapat 4 uji
validitas pada metode sbb:
40. UJI VALIDASI DATA
Uji
Kredibilita
s
Data yang memiliki kredibilitas atau
kepercayaan yang tinggi yaitu terdapat
kesesuaian antara fakta di lapangan yang
dilihat dari perspektif informan, narasumber
ataupun partisipan. Kegiatan penelitian
menggunakan triangulasi data yaitu teknik
pengecekan dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu.
41. UJI VALIDASI DATA
Uji
Transferbilitas
Uji transferbilitas adalah uji derajat ketepatan
atau dapat di transfer hasil penelitian pada
konteks atau settingan yang lain atau sejauh
mana temuan penelitian yang dilakukan suatu
kelompok dapat diterapkan pada kelompok
lain. Kegiatan uji transferbilitas dilakukan
dengan membuat laporan dengan memberikan
uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat
42. UJI VALIDASI DATA
Uji
Dependabilitas
Adanya pengecekan atau penilaian akan
ketepatan penelitian yang dilakukan oleh tim
pembimbing dan penguji. Dalam uji
dependabilitas ini pembimbing melakukan audit
keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan
penelitian, bagaimana peneliti mulai
menentukan masalah atau fokus, memasuki
lapangan, menentukan sumber data,
43. UJI VALIDASI DATA
Uji
Konfirmabilitas
Uji konfirmabilitas disebut jug dengan uji
objektivitas penelitian. Penelitian dapat
dikatakan objektif apabila hasil penelitian
disepakati oleh banyak pihak. Strategi untuk
meningkatkan konfirmabilitas adalah dengan
menelusuri dan mendeskripsikan contoh-
contoh negatif yang bertentangan dengan
pengamatan sebelumnya.