This present how cognitive human learning work.

1. Microlearning
(Membangun Bahan Ajar INIXINDO
yang Efektif)

2. Latar Belakang
• Perkembangan teknologi informasi saat ini, walaupun sudah diprediksi , ternyata
jauh lebih cepat ketimbang kesiapan Lembaga Pendidikan untuk memberikan
pelatihan yang memadai.
• Microlearning mengacu pada strategi pembelajaran yang dirancang
menggunakan rangkaian konten singkat, yang disebut sebagai inti atau core dari
bahan ajar.
• Dengan memecah topik besar menjadi unit-unit yang lebih kecil, segmen
pembelajaran mikro berfokus hanya pada satu hasil pembelajaran tertentu. (satu
obyektif)
• Unit belajar yang kecil dapat mengejar perubahan teknologi informasi secara
cepat dan fleksibel

3. Teori Microlearning

4. Spacing Effect Theory
• pembelajaran yang dipisahkan dalam waktu dan ruang yang cukup jauh akan
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang terkonsentrasi dalam satu
waktu dan tempat
• Penelitian tentang efek jarak sudah ada sejak Ebbinghaus (1885) dan bukunya,
Memory: A Contribution to Experimental Psychology

5. SOURCE: Ebinghaus, Memory: A Contribution to Experimental Psychology.

6. Forgetting Curves
• Mempertahankan (retensi) agar apa yang dipelajari tetap ada di
memori, yaitu dengan memperlambat proses lupa (forgetting curves).
• Seseorang perlu mengingat atau mengakses kembali informasi
tersebut setelah pertama kali mempelajarinya
(bahan ajar harus tetap dapat diakses setelah proses pembelajaran selesai)
• Meninjau informasi kembali pada interval tertentu akan membantu
mengingat dengan persentase pemahaman materi yang lebih besar
Ketekunan akan memudahkan mengingat dengan akurasi 100% (Frank Dempster , 1920)

7. Teori Konstruktivisme
• Seseorang akan membentuk pengetahuannya sendiri secara aktif melalui
pengalaman, refleksi, eksplorasi, keterlibatan aktif secara mandiri.
• Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses interaksi antara individu dengan
lingkungannya yang menghasilkan pemahaman baru.
• Dalam konteks microlearning peserta didik harus mempunyai kemampuan
belajar mandiri agar dapat berhasil dalam proses pembelajaran yang dituju.
• Konstruktivisme pertama kali dicetuskan oleh Jean Piaget (Perancis, 1920) kemudian Lev Vygotsky (Rusia,
1925) dan Jerome Brunner (Amerika, 1926)

8. Teori Cognitive Load
• Teori ini menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif harus
memperhitungkan keterbatasan kapasitas kognitif siswa.
• Dalam pembelajaran microlearning, materi pembelajaran disajikan
dalam potongan kecil yang dapat dijangkau oleh kapasitas kognitif
sehingga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.
• Manusia memiliki kapasitas kognitif yang terbatas dan akan
mengalami kesulitan dalam memproses informasi jika beban kognitif
yang ditangani terlalu banyak atau terlalu kompleks.
• (Cognitive Load Theory, Sweller, Van Merrienboer & Paas, 2019)

9. Teori Mobile Learning
• Pembelajaran melalui perangkat mobile (ponsel, laptop, tablet) dapat
memfasilitasi secara fleksibel, dan aksesabilitas tinggi ( kapan saja dan
di mana saja)
• Dalam konteks microlearning, penggunaan perangkat mobile
memudahkan akses terhadap materi pembelajaran (sumber daya),
komunikasi dan interaksi online
• Keunggulan portabilitas mempromosikan efektifitas dan efisiensi
proses pembelajaran.

10. Beban Kognitif
• Intrinsik
• Diperlukan untuk memahami materi atau tugas yang sedang dipelajari
• Ekstrinsik
• Disebabkan oleh faktor eksternal seperti lingkungan atau peralatan yang
digunakan.
• Germane (relevant & appropriate)
• Beban kognitif yang diperlukan untuk mengintegrasikan informasi baru ke
dalam pengetahuan sebelumnya (dikenal sebagai prasyarat sebelum
mengikuti pelatihan)

11. Desain Pembelajaran yang Efektif
• Mengurangi beban kognitif peserta didik dan mengoptimalkan
pengalaman belajar.
• Salah satu pendekatan desain pembelajaran yang didasarkan pada
teori ini adalah multimedia learning, yang mengintegrasikan teks,
gambar, suara, dan animasi untuk mengoptimalkan pemrosesan
informasi oleh otak manusia
• (The Cambridge Handbook of Multimedia Learning, Richard Mayer, 2nd edition 2014).

12. Dimensi Micro Learning
• Waktu
• Microlearning dirancang untuk memberikan informasi dalam waktu singkat.
Durasi pembelajaran bisa berkisar dari 5 hingga 10 menit.
• Fokus
• Microlearning menitik-beratkan pada satu topik atau konsep yang spesifik
dan terfokus sehingga informasi yang diberikan terkonsentrasi dan mudah
dicerna oleh pembelajar.
• Aksesibilitas
• Microlearning dapat diakses dari berbagai perangkat seperti ponsel, tablet
atau laptop sehingga pelajar dapat belajar di mana saja dan kapan saja.

13. Dimensi Micro Learning
• Relevansi
• Materi yang disajikan harus relevan dan berguna bagi pelajar sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan mereka secara signifikan.
• Interaktif
• Melibatkan peserta didik dalam interaksi menggunakan game, kuis, metaware, atau
simulasi yang dapat membantu mempertajam pemahaman mereka terhadap materi.
• Personalisasi
• Microlearning dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu, dengan memberikan
konten yang tepat dan sesuai tingkat pengetahuan dan minat mereka dengan tujuan
belajar mandiri
• Evaluasi
• Microlearning memberikan umpan balik yang berkualitas kepada peserta didik dan
fasilitator agar mereka dapat menilai sejauh mana pemahaman materi yang
diberikan.

14. End of Presentation