SlideShare a Scribd company logo
TAUHID 
Mengesakan Allah semata dalam beribadah dan tidak 
menyekutukan-Nya. Dan hal ini merupakan ajaran semua 
Rasul alaihimusshalatuwassalam 
Disarikan dari Tauhid (Abduloh Haidir )
Tauhid adalah 
• Mengesakan Allah semata dalam beribadah dan 
tidak menyekutukan-Nya. Dan hal ini merupakan 
ajaran semua Rasul alaihimusshalatuwassalam. 
• Bahkan tauhid merupakan pokok yang dibangun 
diatasnya semua ajaran, maka jika pokok ini tidak 
ada, amal perbuatan menjadi tidak bermanfaat 
dan gugur, karena tidak sah sebuah ibadah tanpa 
tauhid.
Tauhid terbagi tiga 
1. Tauhid Rububiyah, 
2. Tauhid Asma’ dan Sifat 
3. Tauhid Uluhiyah.
1. Tauhid Rububiyah 
• Tidak ada Tuhan Penguasa seluruh alam kecuali Allah yang menciptakan mereka 
dan memberinya rizki. 
• Tauhid macam ini juga telah dinyatakan oleh orang2 musyrik pada masa2 pertama 
dahulu. Mereka menyatakan bahwa Allah semata yang Maha Pencipta, Penguasa, 
Pengatur, Yang Menghidupkan,Yang Mematikan, tidak ada sekutu bagi-Nya. 
• “Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang 
menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu 
mereka akan menjawab: “Allah” maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari 
jalan yang benar)” (Al Ankabut 61) 
• Akan tetapi pernyataan dan persaksian mereka tidak membuat mereka masuk 
Islam dan tidak membebaskan mereka dari api neraka serta tidak melindungi harta 
dan darah mereka, karena mereka tidak mewujudkan tauhid Uluhiyah, bahkan 
mereka berbuat syirik kepada Allah dalam beribadah kepada-Nya dengan 
memalingkannya kepada selain mereka
2. Tauhid Asma’ dan Sifat 
• Beriman bahwa Allah ta’ala memiliki zat yg tidak 
serupa dg berbagai zat yg ada, serta memiliki sifat yg 
tidak serupa dg berbagai sifat yg ada. Dan bahwa 
nama2-Nya merupakan petunjuk yg jelas akan sifat-Nya 
yg sempurna secara mutlak. 
• “Tidak ada yang meyerupainya sesuatupun, dan Dia 
Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (As Syuro 110)
Keterangan 
• Begitu juga halnya (beriman kepada Asma’ dan Sifat Allah) berarti 
menetapkan apa yg Allah tetapkan untuk diri-Nya dlm Kitab-Nya atau apa 
yg telah ditetapkan oleh Rasul-Nya saw dg penetapan yg layak sesuai 
kebesaran-Nya tanpa ada penyerupaan dg sesuatupun, tidak juga 
memisalkannya dan meniadakannya, tidak merubahnya, tidak 
menafsirkannya dg penafsiran yg lain dan tidak menanyakan bagaimana 
hal-Nya. Kita tidak boleh berusaha baik dg hati kita, perkiraan kita, lisan 
kita untuk ber-tanya2 tentang bagaimana sifat2-Nya dan juga tidak boleh 
menyamakan-Nya dg sifat2 makhluk .
3. Tauhid Uluhiyah 
• Tauhid Uluhiyah adalah tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah dalam seluruh 
amalan ibadah yang Allah perintahkan seperti berdoa, khouf (takut), raja’ (harap), 
tawakkal, raghbah (berkeinginan), rahbah (takut), Khusyu’, Khasyah (takut disertai 
pengagungan), taubat, minta pertolongan, menyembelih, nazar dan ibadah yang 
lainnya yang diperintahkan-Nya. 
• “Dan sesungguhnya mesjid2 itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu 
menyembah seseorangpun didalamnya di samping (menyembah) Allah” (Al Jin 18) 
• Manusia tidak boleh memalingkan sedikitpun ibadahnya kepada selain Allah ta’ala, 
tidak kepada malaikat, kepada para Nabi dan tidak juga kepada para wali yang 
sholeh dan tidak kepada siapapun makhluk yang ada. 
• Karena ibadah tidak sah kecuali jika untuk Allah, maka siapa yang memalingkannya 
kepada selain Allah dia telah berbuat syirik yang besar dan semua amalnya gugur.
Keterangan 
• Kesimpulannya adalah seseorang harus berlepas diri dari penghambaan 
(ibadah) kepada selain Allah, menghadapkan hati sepenuhnya hanya 
untuk beribadah kepada Allah. 
• Tidak cukup dalam tauhid sekedar pengakuan dan ucapan syahadat saja 
jika tidak menghindar dari ajaran orang-orang musyrik serta apa yang 
mereka lakukan seperti berdoa kepada selain Allah misalnya kepada orang 
yang telah mati dan semacamnya, atau minta syafaat kepada mereka 
(orang-orang mati) agar Allah menghilangkan kesusahannya dan 
menyingkirkannya, dan minta pertolongan kepada mereka atau yang 
lainnya yang merupakan perbuatan syirik. 
• hakikatnya adalah mengarahkan ruhani dan hati kepada Allah baik dalam 
hal mencintai, takut (khouf), taubat, tawakkal, berdoa, ikhlas, 
mengagunggkan-Nya, membesarkan-Nya dan beribadah kepada-Nya
Dasar-dasar Memahami Tauhid 
Ketahuilah, bahwa sesunguhnya kelurusan ajaran Nabi 
Ibrahim 'alaihis salam adalahberibadah kepada Allah 
secara ikhlas dalam melaksanakan ibadah kepada-Nya. 
Allahberfirman [artinya]: "Dan Aku tidak menciptakan 
jin dan manusia melainkan supayamereka beribadah 
kepada-Ku. (Adz-Dzariyaat1:56)
disebut ibadah kecuali bila disertai dg 
tauhid 
• Sebagaimana shalat, tidaklah disebut shalat bila tidak disertai 
dengan bersuci. 
• Bila ibadah dicampuri syirik, maka rusaklah ibadah itu, 
sebagaimana rusaknya shalat biladisertai adanya hadatz (tidak 
suci). Allah berfirman :" Tidaklah pantas orang2 musyrik itu 
memakmurkan mesjid2 Allah, sedang mereka mengakui bahwa 
mereka sendiri kafir. Itulah orang2 yg sia2 pekerjaannya, dan 
mereka itu kekal di dlm neraka" (At-Taubah: 17) 
• Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa ibadah yang bercampur 
dengan kesyirikan akan merusak ibadah itu sendiri. Dan ibadah 
yang bercampur dengan syirik itu akanmenggugurkan amal 
sehingga pelakunya menjadi penghuni neraka, Allah berfirman 
• "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia 
mengampunisegala dosa yg selain dari (syirik) itu, bagi siapa yg 
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yg mempersekutukan Allah, maka 
sungguh ia telah berbuat dosa yg besar." (An-Nisaa': 48)
Kemurnian ibadah memahami 4 kaidah 
• Kaidah Pertama 
• Engkau harus mengetahui bahwa orang2 kafir yg diperangi 
oleh Rasulullah SAW mereka meyakini bahwa Allah sebagai 
Pencipta, Pemberi rizki, Yang menghidupkan, Yang 
mematikan, Yang memberi manfa'at, Yang memberi 
madzarat, Yang mengatur segala urusan (tauhid rububiyah). 
Tetapi semuanya itu tidakmenyebabkan mereka sebagai 
muslim, Allah berfirman: 
• "Katakanlah: 'Siapa yang memberi rizki kepadamu dari langit 
dan bumi, atau siapa yang kuasa[menciptakan] pendengaran 
dan penglihatan, dan siapa yg mengeluarkan yang mati dari 
yg hidup, dan siapa yang mengatur segala urusan?' Maka 
mereka akan menjawab:'Allah'. Makakatakanlah:'Mengapa 
kamu tidak bertakwa [kepada-Nya]." (Yunus:31)
Kemurnian ibadah memahami kaidah Kedua 
• Mereka (musyrikin) berkata :"Kami tidak berdo'a kepada 
mereka (Nabi, orang-2 shalih dll) kecuali agar bisa 
mendekatkan kpd Allah dan mereka nantinya akan memberi 
syafa'at. Maksud kami kepada Allah, bukan kepada mereka. 
• Namun hal tersebut dilakukan dg cara melalui syafaat dan 
mendekatkan diri kepada mereka".Dalil tentang 
mendekatkan diri yaitu firman Allah [artinya]:"Dan orang2 yg 
mengambil pelindung selain Allah (berkata):"Kami tidak 
menyembah mereka melainkan supaya mereka 
mendekatkan kami kepada Allah dg sedekat2 nya". 
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka 
tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya 
Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan 
sangat ingkar" ( Az-Zumar: 3)
Kemurnian ibadah memahami kaidah Kedua 
• Adapun dalil tentang syafa'at yaitu firman Allah 
[artinya]:"Dan mereka menyembah selainAllah apa 
yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan 
kepada mereka dan tidak pula kemanfa'atan, dan 
mereka berkata:"Mereka itu adalah pemberi syafa'at 
kepada kami di sisi Allah". Katakanlah:"Apakah kamu 
mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui- 
Nya dilangit dan tidak [pula] di bumi" Maha Suci Allah 
dan Maha Tinggi dari apa yang mereka 
mempersekutukan [itu]." (Yuunus: 18)
Kemurnian ibadah 
• Syafa'at itu ada 2 macam: 
• • Syafa'at munfiyah (yang ditolak) 
• • Syafa'at mutsbitah (yang diterima) 
• Syafa'at munfiyah adalah syafa'at yang dicari dari selain Allah. Sebab 
tidak seorangpunyang berkuasa dan berhak untuk memberikannya 
kecuali Allah, Allah berfirman]:"Hai orang2 yg beriman, belanjakanlah 
[di jalan Allah] sebagian dari rezki yg telah Kami berikan kepadamu 
sebelum datang hari yg pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak 
ada lagi persahabatan yg akrab dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang2 
kafir itulah orang2 yg zalim. (Al-Baqarah: 254) 
• Adapun syafa'at mutsbitah adalah syafa'at yg dicari dari Allah. Pemberi 
syafa'at itu dimuliakan dg syafa'at, sedangkan yg diberi hak untuk 
memberikan syafa'at adalah orang yg diridhai Allah, baik ucapan 
maupun perbuatannya setelah memperoleh izinNya
Kemurnian ibadah kaidah Ketiga 
• Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menerangkan 
kapada manusia tentang macam2 sistem peribadatan yg dilakukan 
oleh manusia. Diantara mereka adayang menyembah matahari dan 
bulan, diantara mereka ada pula yg menyembah orang2 shaleh, para 
malaikat, para wali, pepohonan, dan bebatuan.Mereka semua 
diperangi oleh Rasulullah saw dalilnya adalah firmanAllah 
[artinya]:"Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan 
dien ini menjadi milik Allah semuanya."(Al-Baqarah:193) 
• Sedangkan dalil larangan beribadah kepada matahari dan bulan 
adalah firman Allah "Dan sebagian dari tanda2 kekuasaan-Nya ialah 
malam, siang, matahari dan bulan.Janganlah bersujud kepada 
matahari dan janganlah [pula] kepada bulan, tetapi bersujudlah 
kepada Allah Yg menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja 
menyembah."(Fushilat:37)
Kemurnian ibadah kaidah Ketiga 
• Dan dalil larangan beribadah kepada orang2 shaleh adalah: 
"Katakanlah:'Panggillah mereka yg kamu anggap selain Allah, maka mereka 
tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya 
daripadamu dan tidak pula memindahkannya'. 
• Orang2 yg mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kpd Rabb mereka 
siapa di antara mereka yg lebih dekat [kepada Allah] dan mengharapkan 
rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Rabbmu adalah 
sesuatu yang [harus] ditakuti. (Al-Ishra:56-57) Adapun dalil tentang 
larangan beribadah kpd para malaikat adalah: "Dan [ingatlah] hari [yang di 
waktu itu] Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah 
berfirman kepada malaikat:"Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?" 
Malaikat2 itu menjawab:"Maha Suci Engkau.Engkaulah pelindung kami, 
bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka 
beriman kepada jin itu".Maka pada hari ini sebahagian kamu tidak berkuasa 
[untuk memberikan] kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan kpd 
sebahagian yg lain.Dan Kami katakan kepada orang2 yg zalim:"Rasakanlah 
olehmu azab neraka yg dahulunya kamu dustakan itu". (Sabaa': 40-42)
Kemurnian ibadah kaidah Ketiga 
• Larangan beribadah kpd para Nabi :"Dan [ingatlah] ketika Allah 
berfirman"Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kpd 
manusia:"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Ilah selain Allah". 
• 'Isa menjawab:"Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa 
yg bukan hakku [mengatakannya]. Jika aku pernah mengatakan nya maka 
tentulah Engkau telah mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak 
mengetahui apa yg ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha 
Mengetahui perkara yg ghaib2"Aku tidak pernah mengatakan kpd mereka 
kecuali apa yg Engkau perintahkan kepadaku [mengatakannya 
yaitu:"Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabbmu", dan adalah aku menjadi 
saksi terhadap mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, 
Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Meyaksikan 
atas segala sesuatu. Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya 
adalah hamba2 Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, 
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Al- 
Maidah:116-118)
Kemurnian ibadah kaidah keempat 
• Orang2 musyrik pada masa kita justru lebih parah kesyirikannya 
daripada orang2 musyrik zaman dahulu. Sebab orang2terdahulu 
hanya berbuat syirik di kala lapang dan beribadah (berdoa) dg ikhlas 
di kala sempit. Adapun orang2 musyrik di masa kita melakukan 
syirik secara terus menerus, baik ketika lapang ataupun ketika 
terjepit. 
• Dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah ta’ala (yang 
artinya), “Apabila mereka sudah naik di atas kapal (dan diterpa 
ombak yang hebat, pen) maka mereka pun menyeru (berdoa) 
kepada Allah dengan penuh ikhlas mempersembahkan amalnya. 
Namun setelah Allah selamatkan mereka ke daratan, tiba-tiba 
mereka kembali berbuat kesyirikan.” (QS. Al ‘Ankabuut [29]: 65)
Kesimpulannya tidak ada dalam hati seorang hamba sesuatupun 
selain Allah, dan tidak ada keinginan terhadap apa yang Allah 
tidak inginkan dari perbuatan-perbuatan syirik, bid’ah, maksiat 
yang besar maupun kecil, dan tidak ada kebencian terhadap apa 
yang Allah perintahkan. 
Itulah hakikat tauhid dan hakikat Laa Ilaaha Illallah.

More Related Content

What's hot

Persentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiPersentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iii
Herry Erwanto
 
2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah
Agus Candra
 
Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43
WAN ARIF
 

What's hot (19)

Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kuburSeri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
Seri Kajian Minhajul Muslim Bab 1 Pasal 11 Iman kepada azab dan nikmat kubur
 
Kejernihan hati
Kejernihan hatiKejernihan hati
Kejernihan hati
 
Pengertian taqwa
Pengertian   taqwaPengertian   taqwa
Pengertian taqwa
 
Persentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iiiPersentasi aqidah kel iii
Persentasi aqidah kel iii
 
Syirik bahaya
Syirik bahayaSyirik bahaya
Syirik bahaya
 
Ppt macam macam tauhid
Ppt macam macam tauhidPpt macam macam tauhid
Ppt macam macam tauhid
 
Rahasia AlFatihah dan Penyelesaian Masalah
Rahasia AlFatihah dan Penyelesaian MasalahRahasia AlFatihah dan Penyelesaian Masalah
Rahasia AlFatihah dan Penyelesaian Masalah
 
Rahasia AlFatihah dan Penyelesaian Masalah
Rahasia AlFatihah dan Penyelesaian MasalahRahasia AlFatihah dan Penyelesaian Masalah
Rahasia AlFatihah dan Penyelesaian Masalah
 
Power point agama islam
Power point agama islamPower point agama islam
Power point agama islam
 
12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat
12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat
12 FOUNDATION STONES – PELAJARAN 2B: Roh Kudus - Karunia-karunia dan manfaat
 
2.8 ar ridho
2.8 ar ridho2.8 ar ridho
2.8 ar ridho
 
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodarikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
ikhlas dan ridla kepada qodlo' dan qodar
 
Dzikir alma tsurat
Dzikir alma tsuratDzikir alma tsurat
Dzikir alma tsurat
 
Sikap Kita Terhadap Al-Quran
Sikap Kita Terhadap Al-QuranSikap Kita Terhadap Al-Quran
Sikap Kita Terhadap Al-Quran
 
TASAWUF PERBANDINGAN (SITR WAL TAJALLI)
TASAWUF PERBANDINGAN (SITR WAL TAJALLI)TASAWUF PERBANDINGAN (SITR WAL TAJALLI)
TASAWUF PERBANDINGAN (SITR WAL TAJALLI)
 
2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah2 akhlak kpd allah
2 akhlak kpd allah
 
Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43
 
Asmaul Husna
Asmaul HusnaAsmaul Husna
Asmaul Husna
 
Tahlil Arwah
Tahlil ArwahTahlil Arwah
Tahlil Arwah
 

Similar to Tauhid maknanya

2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim
Shahirah Said
 
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
iramadjid
 

Similar to Tauhid maknanya (20)

2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim2. akidah teras pembangunan muslim
2. akidah teras pembangunan muslim
 
Laa ilaaha illallaah
Laa ilaaha illallaahLaa ilaaha illallaah
Laa ilaaha illallaah
 
Syirik ppt
Syirik pptSyirik ppt
Syirik ppt
 
173568320 makalah-tauhid
173568320 makalah-tauhid173568320 makalah-tauhid
173568320 makalah-tauhid
 
Tasauf
TasaufTasauf
Tasauf
 
Macam – Macam Tauhid
Macam – Macam TauhidMacam – Macam Tauhid
Macam – Macam Tauhid
 
Belajar mudah tauhid uluhiyyah diterjemah oleh ust. ade nurdin
Belajar mudah tauhid uluhiyyah diterjemah oleh ust. ade nurdinBelajar mudah tauhid uluhiyyah diterjemah oleh ust. ade nurdin
Belajar mudah tauhid uluhiyyah diterjemah oleh ust. ade nurdin
 
Thauhid dasar2
Thauhid dasar2Thauhid dasar2
Thauhid dasar2
 
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadisCara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
Cara bahagia itu sederhana dalam alquran dan hadis
 
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
Seri kajian minhajul muslim bab satu pasal 3, bab akidah pasal beriman dengan...
 
Mulakhosh Syarh Kitab Tauhid.pdf
Mulakhosh Syarh Kitab Tauhid.pdfMulakhosh Syarh Kitab Tauhid.pdf
Mulakhosh Syarh Kitab Tauhid.pdf
 
syirik-ppt.pdf
syirik-ppt.pdfsyirik-ppt.pdf
syirik-ppt.pdf
 
01 Apa Erta Intima Saya Kpd Islam.pptx
01 Apa Erta Intima Saya Kpd Islam.pptx01 Apa Erta Intima Saya Kpd Islam.pptx
01 Apa Erta Intima Saya Kpd Islam.pptx
 
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlid
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlidPsi f5 ma'rifatullah dan taqlid
Psi f5 ma'rifatullah dan taqlid
 
Tauhid
TauhidTauhid
Tauhid
 
Assalamu
AssalamuAssalamu
Assalamu
 
Kajian tauhid persentasion
Kajian tauhid persentasionKajian tauhid persentasion
Kajian tauhid persentasion
 
Tauhid
TauhidTauhid
Tauhid
 
Laa ilaaha illallah
Laa ilaaha illallahLaa ilaaha illallah
Laa ilaaha illallah
 
Aqidah islam fondasi seorang muslim
Aqidah islam   fondasi seorang muslimAqidah islam   fondasi seorang muslim
Aqidah islam fondasi seorang muslim
 

More from Helmon Chan (20)

We believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengersWe believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
 
Understand quran
Understand   quranUnderstand   quran
Understand quran
 
The message of_islam
The message of_islamThe message of_islam
The message of_islam
 
My lord i_love_you
My   lord i_love_youMy   lord i_love_you
My lord i_love_you
 
Hajj and umrah
Hajj    and  umrahHajj    and  umrah
Hajj and umrah
 
Haji and umrah
Haji   and umrahHaji   and umrah
Haji and umrah
 
Haji and umrah
Haji and umrahHaji and umrah
Haji and umrah
 
Turkish Islam 08
Turkish Islam      08Turkish Islam      08
Turkish Islam 08
 
Turkish Islam 09
Turkish Islam   09Turkish Islam   09
Turkish Islam 09
 
Turkish Islam 10
Turkish Islam  10Turkish Islam  10
Turkish Islam 10
 
Turkish Islam 15
Turkish Islam  15Turkish Islam  15
Turkish Islam 15
 
Turkish Islam 16
Turkish Islam  16Turkish Islam  16
Turkish Islam 16
 
Turkish Islam 17
Turkish Islam  17Turkish Islam  17
Turkish Islam 17
 
Turkish Islam 18
Turkish Islam  18Turkish Islam  18
Turkish Islam 18
 
Turkish Islam 03
Turkish Islam 03Turkish Islam 03
Turkish Islam 03
 
Turkish Islam 02
Turkish Islam  02Turkish Islam  02
Turkish Islam 02
 
Yoruba Islam 01
Yoruba Islam  01Yoruba Islam  01
Yoruba Islam 01
 
Yoruba Islam 03
Yoruba Islam  03Yoruba Islam  03
Yoruba Islam 03
 
Yoruba Islam 05
Yoruba Islam  05Yoruba Islam  05
Yoruba Islam 05
 
telugu islam 13
telugu  islam 13telugu  islam 13
telugu islam 13
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 

Tauhid maknanya

  • 1. TAUHID Mengesakan Allah semata dalam beribadah dan tidak menyekutukan-Nya. Dan hal ini merupakan ajaran semua Rasul alaihimusshalatuwassalam Disarikan dari Tauhid (Abduloh Haidir )
  • 2. Tauhid adalah • Mengesakan Allah semata dalam beribadah dan tidak menyekutukan-Nya. Dan hal ini merupakan ajaran semua Rasul alaihimusshalatuwassalam. • Bahkan tauhid merupakan pokok yang dibangun diatasnya semua ajaran, maka jika pokok ini tidak ada, amal perbuatan menjadi tidak bermanfaat dan gugur, karena tidak sah sebuah ibadah tanpa tauhid.
  • 3. Tauhid terbagi tiga 1. Tauhid Rububiyah, 2. Tauhid Asma’ dan Sifat 3. Tauhid Uluhiyah.
  • 4. 1. Tauhid Rububiyah • Tidak ada Tuhan Penguasa seluruh alam kecuali Allah yang menciptakan mereka dan memberinya rizki. • Tauhid macam ini juga telah dinyatakan oleh orang2 musyrik pada masa2 pertama dahulu. Mereka menyatakan bahwa Allah semata yang Maha Pencipta, Penguasa, Pengatur, Yang Menghidupkan,Yang Mematikan, tidak ada sekutu bagi-Nya. • “Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah” maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar)” (Al Ankabut 61) • Akan tetapi pernyataan dan persaksian mereka tidak membuat mereka masuk Islam dan tidak membebaskan mereka dari api neraka serta tidak melindungi harta dan darah mereka, karena mereka tidak mewujudkan tauhid Uluhiyah, bahkan mereka berbuat syirik kepada Allah dalam beribadah kepada-Nya dengan memalingkannya kepada selain mereka
  • 5. 2. Tauhid Asma’ dan Sifat • Beriman bahwa Allah ta’ala memiliki zat yg tidak serupa dg berbagai zat yg ada, serta memiliki sifat yg tidak serupa dg berbagai sifat yg ada. Dan bahwa nama2-Nya merupakan petunjuk yg jelas akan sifat-Nya yg sempurna secara mutlak. • “Tidak ada yang meyerupainya sesuatupun, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (As Syuro 110)
  • 6. Keterangan • Begitu juga halnya (beriman kepada Asma’ dan Sifat Allah) berarti menetapkan apa yg Allah tetapkan untuk diri-Nya dlm Kitab-Nya atau apa yg telah ditetapkan oleh Rasul-Nya saw dg penetapan yg layak sesuai kebesaran-Nya tanpa ada penyerupaan dg sesuatupun, tidak juga memisalkannya dan meniadakannya, tidak merubahnya, tidak menafsirkannya dg penafsiran yg lain dan tidak menanyakan bagaimana hal-Nya. Kita tidak boleh berusaha baik dg hati kita, perkiraan kita, lisan kita untuk ber-tanya2 tentang bagaimana sifat2-Nya dan juga tidak boleh menyamakan-Nya dg sifat2 makhluk .
  • 7. 3. Tauhid Uluhiyah • Tauhid Uluhiyah adalah tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah dalam seluruh amalan ibadah yang Allah perintahkan seperti berdoa, khouf (takut), raja’ (harap), tawakkal, raghbah (berkeinginan), rahbah (takut), Khusyu’, Khasyah (takut disertai pengagungan), taubat, minta pertolongan, menyembelih, nazar dan ibadah yang lainnya yang diperintahkan-Nya. • “Dan sesungguhnya mesjid2 itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun didalamnya di samping (menyembah) Allah” (Al Jin 18) • Manusia tidak boleh memalingkan sedikitpun ibadahnya kepada selain Allah ta’ala, tidak kepada malaikat, kepada para Nabi dan tidak juga kepada para wali yang sholeh dan tidak kepada siapapun makhluk yang ada. • Karena ibadah tidak sah kecuali jika untuk Allah, maka siapa yang memalingkannya kepada selain Allah dia telah berbuat syirik yang besar dan semua amalnya gugur.
  • 8. Keterangan • Kesimpulannya adalah seseorang harus berlepas diri dari penghambaan (ibadah) kepada selain Allah, menghadapkan hati sepenuhnya hanya untuk beribadah kepada Allah. • Tidak cukup dalam tauhid sekedar pengakuan dan ucapan syahadat saja jika tidak menghindar dari ajaran orang-orang musyrik serta apa yang mereka lakukan seperti berdoa kepada selain Allah misalnya kepada orang yang telah mati dan semacamnya, atau minta syafaat kepada mereka (orang-orang mati) agar Allah menghilangkan kesusahannya dan menyingkirkannya, dan minta pertolongan kepada mereka atau yang lainnya yang merupakan perbuatan syirik. • hakikatnya adalah mengarahkan ruhani dan hati kepada Allah baik dalam hal mencintai, takut (khouf), taubat, tawakkal, berdoa, ikhlas, mengagunggkan-Nya, membesarkan-Nya dan beribadah kepada-Nya
  • 9. Dasar-dasar Memahami Tauhid Ketahuilah, bahwa sesunguhnya kelurusan ajaran Nabi Ibrahim 'alaihis salam adalahberibadah kepada Allah secara ikhlas dalam melaksanakan ibadah kepada-Nya. Allahberfirman [artinya]: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supayamereka beribadah kepada-Ku. (Adz-Dzariyaat1:56)
  • 10. disebut ibadah kecuali bila disertai dg tauhid • Sebagaimana shalat, tidaklah disebut shalat bila tidak disertai dengan bersuci. • Bila ibadah dicampuri syirik, maka rusaklah ibadah itu, sebagaimana rusaknya shalat biladisertai adanya hadatz (tidak suci). Allah berfirman :" Tidaklah pantas orang2 musyrik itu memakmurkan mesjid2 Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang2 yg sia2 pekerjaannya, dan mereka itu kekal di dlm neraka" (At-Taubah: 17) • Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa ibadah yang bercampur dengan kesyirikan akan merusak ibadah itu sendiri. Dan ibadah yang bercampur dengan syirik itu akanmenggugurkan amal sehingga pelakunya menjadi penghuni neraka, Allah berfirman • "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampunisegala dosa yg selain dari (syirik) itu, bagi siapa yg dikehendaki-Nya. Barangsiapa yg mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yg besar." (An-Nisaa': 48)
  • 11. Kemurnian ibadah memahami 4 kaidah • Kaidah Pertama • Engkau harus mengetahui bahwa orang2 kafir yg diperangi oleh Rasulullah SAW mereka meyakini bahwa Allah sebagai Pencipta, Pemberi rizki, Yang menghidupkan, Yang mematikan, Yang memberi manfa'at, Yang memberi madzarat, Yang mengatur segala urusan (tauhid rububiyah). Tetapi semuanya itu tidakmenyebabkan mereka sebagai muslim, Allah berfirman: • "Katakanlah: 'Siapa yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapa yang kuasa[menciptakan] pendengaran dan penglihatan, dan siapa yg mengeluarkan yang mati dari yg hidup, dan siapa yang mengatur segala urusan?' Maka mereka akan menjawab:'Allah'. Makakatakanlah:'Mengapa kamu tidak bertakwa [kepada-Nya]." (Yunus:31)
  • 12. Kemurnian ibadah memahami kaidah Kedua • Mereka (musyrikin) berkata :"Kami tidak berdo'a kepada mereka (Nabi, orang-2 shalih dll) kecuali agar bisa mendekatkan kpd Allah dan mereka nantinya akan memberi syafa'at. Maksud kami kepada Allah, bukan kepada mereka. • Namun hal tersebut dilakukan dg cara melalui syafaat dan mendekatkan diri kepada mereka".Dalil tentang mendekatkan diri yaitu firman Allah [artinya]:"Dan orang2 yg mengambil pelindung selain Allah (berkata):"Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dg sedekat2 nya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar" ( Az-Zumar: 3)
  • 13. Kemurnian ibadah memahami kaidah Kedua • Adapun dalil tentang syafa'at yaitu firman Allah [artinya]:"Dan mereka menyembah selainAllah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfa'atan, dan mereka berkata:"Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah:"Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui- Nya dilangit dan tidak [pula] di bumi" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka mempersekutukan [itu]." (Yuunus: 18)
  • 14. Kemurnian ibadah • Syafa'at itu ada 2 macam: • • Syafa'at munfiyah (yang ditolak) • • Syafa'at mutsbitah (yang diterima) • Syafa'at munfiyah adalah syafa'at yang dicari dari selain Allah. Sebab tidak seorangpunyang berkuasa dan berhak untuk memberikannya kecuali Allah, Allah berfirman]:"Hai orang2 yg beriman, belanjakanlah [di jalan Allah] sebagian dari rezki yg telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yg pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yg akrab dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang2 kafir itulah orang2 yg zalim. (Al-Baqarah: 254) • Adapun syafa'at mutsbitah adalah syafa'at yg dicari dari Allah. Pemberi syafa'at itu dimuliakan dg syafa'at, sedangkan yg diberi hak untuk memberikan syafa'at adalah orang yg diridhai Allah, baik ucapan maupun perbuatannya setelah memperoleh izinNya
  • 15. Kemurnian ibadah kaidah Ketiga • Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menerangkan kapada manusia tentang macam2 sistem peribadatan yg dilakukan oleh manusia. Diantara mereka adayang menyembah matahari dan bulan, diantara mereka ada pula yg menyembah orang2 shaleh, para malaikat, para wali, pepohonan, dan bebatuan.Mereka semua diperangi oleh Rasulullah saw dalilnya adalah firmanAllah [artinya]:"Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan dien ini menjadi milik Allah semuanya."(Al-Baqarah:193) • Sedangkan dalil larangan beribadah kepada matahari dan bulan adalah firman Allah "Dan sebagian dari tanda2 kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah [pula] kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yg menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah."(Fushilat:37)
  • 16. Kemurnian ibadah kaidah Ketiga • Dan dalil larangan beribadah kepada orang2 shaleh adalah: "Katakanlah:'Panggillah mereka yg kamu anggap selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya'. • Orang2 yg mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kpd Rabb mereka siapa di antara mereka yg lebih dekat [kepada Allah] dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Rabbmu adalah sesuatu yang [harus] ditakuti. (Al-Ishra:56-57) Adapun dalil tentang larangan beribadah kpd para malaikat adalah: "Dan [ingatlah] hari [yang di waktu itu] Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat:"Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?" Malaikat2 itu menjawab:"Maha Suci Engkau.Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu".Maka pada hari ini sebahagian kamu tidak berkuasa [untuk memberikan] kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan kpd sebahagian yg lain.Dan Kami katakan kepada orang2 yg zalim:"Rasakanlah olehmu azab neraka yg dahulunya kamu dustakan itu". (Sabaa': 40-42)
  • 17. Kemurnian ibadah kaidah Ketiga • Larangan beribadah kpd para Nabi :"Dan [ingatlah] ketika Allah berfirman"Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kpd manusia:"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Ilah selain Allah". • 'Isa menjawab:"Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yg bukan hakku [mengatakannya]. Jika aku pernah mengatakan nya maka tentulah Engkau telah mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yg ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yg ghaib2"Aku tidak pernah mengatakan kpd mereka kecuali apa yg Engkau perintahkan kepadaku [mengatakannya yaitu:"Sembahlah Allah, Rabbku dan Rabbmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Meyaksikan atas segala sesuatu. Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya adalah hamba2 Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Al- Maidah:116-118)
  • 18. Kemurnian ibadah kaidah keempat • Orang2 musyrik pada masa kita justru lebih parah kesyirikannya daripada orang2 musyrik zaman dahulu. Sebab orang2terdahulu hanya berbuat syirik di kala lapang dan beribadah (berdoa) dg ikhlas di kala sempit. Adapun orang2 musyrik di masa kita melakukan syirik secara terus menerus, baik ketika lapang ataupun ketika terjepit. • Dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah ta’ala (yang artinya), “Apabila mereka sudah naik di atas kapal (dan diterpa ombak yang hebat, pen) maka mereka pun menyeru (berdoa) kepada Allah dengan penuh ikhlas mempersembahkan amalnya. Namun setelah Allah selamatkan mereka ke daratan, tiba-tiba mereka kembali berbuat kesyirikan.” (QS. Al ‘Ankabuut [29]: 65)
  • 19. Kesimpulannya tidak ada dalam hati seorang hamba sesuatupun selain Allah, dan tidak ada keinginan terhadap apa yang Allah tidak inginkan dari perbuatan-perbuatan syirik, bid’ah, maksiat yang besar maupun kecil, dan tidak ada kebencian terhadap apa yang Allah perintahkan. Itulah hakikat tauhid dan hakikat Laa Ilaaha Illallah.