Dokumen tersebut membahas tentang tata cara penyusunan, peninjauan kembali, revisi, dan penerbitan persetujuan rencana tata ruang wilayah provinsi, kabupaten, kota, dan rencana detail tata ruang. Termasuk proses penyusunan rencana tata ruang wilayah, muatan rencana tata ruang wilayah, dan proses penyusunan rencana detail tata ruang kabupaten/kota.
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan rencana tata ruang wilayah dan kebijakannya, (2) Materi yang dibahas antara lain kedudukan rencana tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota serta prosedur persetujuan rencana tata ruang, (3) Dokumen ini juga membahas tentang perspektif anggaran berbasis kinerja dan rencana pembang
Penyusunan Rencana (studi rinci) ini, untuk membuat dokumen panduan dalam merancang dan membangun suatu kawasan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan penataan lingkungan
Dokumen tersebut menjelaskan pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah. Metode yang digunakan meliputi identifikasi, inventarisasi, wawancara, survei, dan pengumpulan data. Prosesnya meliputi analisis spasial, partisipatif, dan studi literatur. Hasil akhirnya adalah program aksi pengembangan kawasan. Metodologinya ter
Dokumen tersebut membahas rencana penyusunan peta dasar dan tematik untuk penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perbatasan Kawasan Strategis Nasional di beberapa lokasi, mencakup pendekatan, metodologi, dan tahapan pelaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi geomatika dan pemanfaatannya di Kementerian Pekerjaan Umum. Geomatika adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan dan publikasi informasi geografis. Kementerian Pekerjaan Umum memanfaatkan geomatika untuk pemetaan, monitoring proyek, inventarisasi aset, dan penyediaan layanan informasi geospasial.
Dokumen tersebut membahas rencana identifikasi drainase perkotaan di wilayah timur Provinsi Aceh dengan tujuan mengetahui kondisi drainase saat ini, masalah, dan kebutuhan perencanaan drainase berwawasan lingkungan. Sasaran dokumen ini adalah merekomendasikan wilayah-wilayah yang tepat untuk pengelolaan drainase perkotaan dan mengumpulkan data awal untuk perencanaan drainase.
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan rencana tata ruang wilayah dan kebijakannya, (2) Materi yang dibahas antara lain kedudukan rencana tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota serta prosedur persetujuan rencana tata ruang, (3) Dokumen ini juga membahas tentang perspektif anggaran berbasis kinerja dan rencana pembang
Penyusunan Rencana (studi rinci) ini, untuk membuat dokumen panduan dalam merancang dan membangun suatu kawasan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan penataan lingkungan
Dokumen tersebut menjelaskan pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah. Metode yang digunakan meliputi identifikasi, inventarisasi, wawancara, survei, dan pengumpulan data. Prosesnya meliputi analisis spasial, partisipatif, dan studi literatur. Hasil akhirnya adalah program aksi pengembangan kawasan. Metodologinya ter
Dokumen tersebut membahas rencana penyusunan peta dasar dan tematik untuk penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perbatasan Kawasan Strategis Nasional di beberapa lokasi, mencakup pendekatan, metodologi, dan tahapan pelaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi geomatika dan pemanfaatannya di Kementerian Pekerjaan Umum. Geomatika adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan dan publikasi informasi geografis. Kementerian Pekerjaan Umum memanfaatkan geomatika untuk pemetaan, monitoring proyek, inventarisasi aset, dan penyediaan layanan informasi geospasial.
Dokumen tersebut membahas rencana identifikasi drainase perkotaan di wilayah timur Provinsi Aceh dengan tujuan mengetahui kondisi drainase saat ini, masalah, dan kebutuhan perencanaan drainase berwawasan lingkungan. Sasaran dokumen ini adalah merekomendasikan wilayah-wilayah yang tepat untuk pengelolaan drainase perkotaan dan mengumpulkan data awal untuk perencanaan drainase.
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, landasan hukum, dan tata cara penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah (RPJP/MD); (2) RPJP merupakan rencana 20 tahun sementara RPJM merupakan rencana 5 tahun; (3) Penyusunan RPJP/M harus memperhatikan aspirasi masyarakat dan dokumen perencanaan di atasny
Dokumen ini membahas rencana penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Perkotaan Karawang Bagian Utara. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, lingkup wilayah dan substansi, dasar hukum, serta kriteria perencanaan RDTR dan Peraturan Zonasi untuk memandu pembangunan fisik dan pengendalian ruang di kawasan perkotaan.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara penyusunan rencana induk penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan yang meliputi pengumpulan data, evaluasi sistem yang ada, perencanaan penanganan sampah, program pengembangan, dan kriteria pelayanan."
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
Dokumen tersebut merangkum proses penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kabupaten/kota yang meliputi persiapan, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis, perumusan konsepsi, dan penyusunan naskah akademis serta peraturan daerah. Proses tersebut melibatkan berbagai pihak dan dilaksanakan selama kurang lebih 12 bulan.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKP Desa) berbasis Indeks Desa Membangun (IDM) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Desa.
Studi kelayakan infrastruktur ini bertujuan mengevaluasi rencana pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Studi ini akan menganalisis kondisi saat ini, merumuskan strategi pembangunan, dan menilai kelayakan rencana pembangunan secara finansial, konstruksi, dan sosial. Hasilnya berupa laporan yang merekomendasikan kebijakan dan rencana peng
Dokumen tersebut membahas perubahan urusan pemerintahan antara pemerintah pusat dan daerah setelah diberlakukannya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, termasuk implikasinya terhadap perencanaan pembangunan daerah.
1) Kabupaten Gunungkidul perlu menetapkan bagian wilayah yang akan disusun RDTR-nya sesuai PP Nomor 15 Tahun 2010, salah satunya Kecamatan Karangmojo.
2) RDTRK merupakan pedoman pengaturan dan penataan kegiatan ruang di Kecamatan Karangmojo agar terwujud kondisi ruang yang serasi dan produktif serta mencakup aspek perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang.
3) Penyusunan RD
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, landasan hukum, dan tata cara penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah (RPJP/MD); (2) RPJP merupakan rencana 20 tahun sementara RPJM merupakan rencana 5 tahun; (3) Penyusunan RPJP/M harus memperhatikan aspirasi masyarakat dan dokumen perencanaan di atasny
Dokumen ini membahas rencana penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Perkotaan Karawang Bagian Utara. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, lingkup wilayah dan substansi, dasar hukum, serta kriteria perencanaan RDTR dan Peraturan Zonasi untuk memandu pembangunan fisik dan pengendalian ruang di kawasan perkotaan.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara penyusunan rencana induk penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan yang meliputi pengumpulan data, evaluasi sistem yang ada, perencanaan penanganan sampah, program pengembangan, dan kriteria pelayanan."
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
Dokumen tersebut merangkum proses penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kabupaten/kota yang meliputi persiapan, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis, perumusan konsepsi, dan penyusunan naskah akademis serta peraturan daerah. Proses tersebut melibatkan berbagai pihak dan dilaksanakan selama kurang lebih 12 bulan.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKP Desa) berbasis Indeks Desa Membangun (IDM) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Desa.
Studi kelayakan infrastruktur ini bertujuan mengevaluasi rencana pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Studi ini akan menganalisis kondisi saat ini, merumuskan strategi pembangunan, dan menilai kelayakan rencana pembangunan secara finansial, konstruksi, dan sosial. Hasilnya berupa laporan yang merekomendasikan kebijakan dan rencana peng
Dokumen tersebut membahas perubahan urusan pemerintahan antara pemerintah pusat dan daerah setelah diberlakukannya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, termasuk implikasinya terhadap perencanaan pembangunan daerah.
1) Kabupaten Gunungkidul perlu menetapkan bagian wilayah yang akan disusun RDTR-nya sesuai PP Nomor 15 Tahun 2010, salah satunya Kecamatan Karangmojo.
2) RDTRK merupakan pedoman pengaturan dan penataan kegiatan ruang di Kecamatan Karangmojo agar terwujud kondisi ruang yang serasi dan produktif serta mencakup aspek perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang.
3) Penyusunan RD
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
1. TATA CARA PENYUSUNAN, PENINJAUAN KEMBALI,
REVISI, DAN PENERBITAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI,
KABUPATEN, KOTA,
DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2021
2. Proses penyusunan RTRW Provinsi,
Kabupaten, dan Kota
• persiapan;
• pengumpulan data dan informasi;
• pengolahan data dan analisis;
• perumusan konsepsi; dan
• penyusunan rancangan peraturan daerah tentang RTRW provinsi,
kabupaten, dan kota.
Proses penyusunan RTRW provinsi, kabupaten, dan diselesaikan paling lama
12 (dua belas) bulan
Melibatkan Pemangku Kepentingan melalui konsultasi publik
3. • Pengumpulan data dan
informasi:
• data wilayah administrasi;
• data dan informasi kependudukan;
• data dan informasi bidang
pertanahan;
• data dan informasi kebencanaan;
dan
• peta dasar (merupakan peta
rupabumi Indonesia dan/atau peta
dasar lainnya) dan peta tematik
yang dibutuhkan
• Pengolahan data dan analisis, meliputi :
• potensi dan permasalahan regional dan global;
• kebijakan spasial dan sektoral, termasuk kebijakan
pembangunan nasional yang bersifat strategis;
• kedudukan dan peran daerah provinsi, daerah
kabupaten atau kota dlm wilayah yang lebih luas;
• fisik wilayah;
• sosial kependudukan;
• ekonomi wilayah;
• transportasi;
• sarana dan prasarana;
• penguasaan tanah termasuk penatagunaan tanah;
• sistem pusat permukiman untuk wilayah daerah
provinsi atau kabupaten dan bentuk serta struktur
kota untuk wilayah daerah kota;
• daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
• pengurangan risiko bencana;
• kemampuan keuangan pembangunan daerah;
• penatagunaan sumber daya air; dan
• pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi
4. Muatan RTRW Provinsi, Kabupaten, dan Kota
• tujuan, kebijakan dan strategi
penataan ruang;
• rencana struktur ruang;
• rencana pola ruang;
• kawasan strategis;
• arahan pemanfaatan ruang; dan
• pengendalian pemanfaatan
ruang
Ditambahkan muatan:
• ruang terbuka hijau publik dan
pendistribusiannya;
• ruang terbuka hijau privat;
• ruang terbuka nonhijau;
• prasarana dan sarana jaringan
pejalan kaki,
• angkutan umum, kegiatan
sektor informal; dan
• ruang evakuasi bencana
5. • Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang merupakan terjemahan dari visi
dan misi pengembangan wilayah provinsi, kabupaten, dan kota yang dapat
dicapai dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun visi misi RPJPD?
• Rencana Struktur Ruang, meliputi :
• rencana sistem perkotaan untuk wilayah provinsi/kabupaten dan sistem pusat pelayanan
untuk wilayah kota; dan
• rencana sistem jaringan prasarana wilayah provinsi, kabupaten, dan kota
• Rencana pola ruang meliputi:
• kawasan lindung; dan
• kawasan budi daya
• Arahan pemanfaatan ruang : arahan pembangunan/pengembangan wilayah
provinsi, kabupaten, dan kota untuk mewujudkan struktur dan pola ruang, yang
meliputi:
• Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
• Indikasi program utama jangka menengah 5 (lima) tahunan
• RTRW provinsi dituangkan ke dalam peta dengan tingkat ketelitian skala 1:250.000.
• RTRW kabupaten peta skala 1:50.000.
• RTRW kota peta skala 1:25.000
6. Proses penyusunan RDTR Kabupaten/Kota
• persiapan;
• pengumpulan data dan informasi;
• pengolahan data dan analisis;
• perumusan konsepsi; dan
• penyusunan rancangan peraturan daerah tentang RDTR kabupaten/kota.
Proses penyusunan RTRW provinsi, kabupaten, dan diselesaikan paling lama
8 (delapan) bulan
Melibatkan Pemangku Kepentingan melalui konsultasi public
Dituangkan dalam peta skala 1 : 5.000
7. • Pengumpulan data dan
informasi:
• data wilayah administrasi;
• data dan informasi kependudukan;
• data dan informasi bidang
pertanahan;
• data dan informasi kebencanaan;
dan
• peta dasar (merupakan peta
rupabumi Indonesia dan/atau peta
dasar lainnya) dan peta tematik
yang dibutuhkan
• Pengolahan data dan analisis, meliputi :
• struktur internal bagian wilayah perencanaan;
• sistem penggunaan lahan;
• kedudukan dan peran bagian wilayah perencanaan dalam wilayah
yang lebih luas;
• sumber daya alam dan fisik atau lingkungan bagian wilayah
perencanaan;
• sosial budaya;
• kependudukan;
• ekonomi dan sektor unggulan;
• transportasi;
• sumber daya buatan;
• kondisi lingkungan binaan;
• kelembagaan;
• pembiayaan pembangunan;
• karakteristik peruntukan zona;
• jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang dan
mungkin akan berkembang di masa mendatang;
• kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona/subzona;
• dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/subzone
pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada suatu zona;
• gap antara kualitas peruntukan/zona/subzona yang diharapkan
dengan kondisi yang terjadi di lapangan;
• karakteristik spesifik lokasi;
• ketentuan dan standar setiap sektor terkait; dan
• kewenangan dalam perencanaan, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang