PENDIDIKAN PANCASILA - SILA PERSATUAN INDONESIA sebagai PARADIGMA KEHIDUPAN ...Ahmad Ahadi Yusuf
Dokumen presentasi Pendidikan Pcancasila FKIP PKN Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam materi SILA PERSATUAN INDONESIA sebagaiPARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA
Presentasi PKN : Pancasila sebagai paradigma pembangunanMontyPython97
Paradigma pancasila ? apaan tuh ? Paradigma pembangunan ?? apaan sih ?
presentasi ini akan menjelaskan tentang apa itu Pancasila dan Bagaimana penggunaan pancasila sebagai paradigma pembangunan !
PENDIDIKAN PANCASILA - SILA PERSATUAN INDONESIA sebagai PARADIGMA KEHIDUPAN ...Ahmad Ahadi Yusuf
Dokumen presentasi Pendidikan Pcancasila FKIP PKN Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam materi SILA PERSATUAN INDONESIA sebagaiPARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA
Presentasi PKN : Pancasila sebagai paradigma pembangunanMontyPython97
Paradigma pancasila ? apaan tuh ? Paradigma pembangunan ?? apaan sih ?
presentasi ini akan menjelaskan tentang apa itu Pancasila dan Bagaimana penggunaan pancasila sebagai paradigma pembangunan !
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosialmusniumar
Revolusi mental yang hampir identik dengan revolusi akhlak telah diucapkan dan dilaksanakan Nabi Muhammad SAW.
Revolusi mental yang berintikan perbaikan akhlak manusia sangat penting dan menentukan dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Itu sebabnya Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya "Sesungguhnya saya di utus oleh Allah untuk menyempurnakan akklak mulia".
Perbaikan mental secara cepat yang sering disebut revolusi mental, harus mulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakar, bangsa dan negara.
Melalui revolusi mental akan terjadi perubahan cara berpikir, cara pandang, prilaku dan perangai serta perbuatan. Hasil (out put) dari revolusi mental akan menghadirkan nilai baru yaitu niat, semangat, tekad, kerja keras, disiplin, dan menghargai waktu yang merupakan prasyarat untuk meraih kemajuan dan peningkatan kesejahteraan sosial.
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosialmusniumar
Revolusi mental yang hampir identik dengan revolusi akhlak telah diucapkan dan dilaksanakan Nabi Muhammad SAW.
Revolusi mental yang berintikan perbaikan akhlak manusia sangat penting dan menentukan dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Itu sebabnya Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya "Sesungguhnya saya di utus oleh Allah untuk menyempurnakan akklak mulia".
Perbaikan mental secara cepat yang sering disebut revolusi mental, harus mulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakar, bangsa dan negara.
Melalui revolusi mental akan terjadi perubahan cara berpikir, cara pandang, prilaku dan perangai serta perbuatan. Hasil (out put) dari revolusi mental akan menghadirkan nilai baru yaitu niat, semangat, tekad, kerja keras, disiplin, dan menghargai waktu yang merupakan prasyarat untuk meraih kemajuan dan peningkatan kesejahteraan sosial.
materi pelengkap modul yang sudah disiapkan oleh LAN RI sekaligus bahan pembelajaran mata diklat Pilar-Pilar kebangsaan pada Diklatpim IV Provinsi NTB Tahun 2016
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. EVOLUSI KETAHANAN NASIONAL
20 MEI 1965
LAHIR LEMBAGA PERTAHANAN
NASIONAL
1968-1969
AWAL PERKEMBANGAN
KONSEP TANNAS. KETAHANAN
REVOLUSI, KETAHANAN
NASIONAL
1972 TANNAS
IPOLEKSOSBUD
ATHG
1973 KONSEPSI
TANNAS
DIMASUKKAN
DALAM GBHN
1982 Doktrin CADEK
TANNAS DOKTRIN
DASAR NASIONAL
1998 REFORMASI
GBHN DIHAPUS
TANNAS MENURUN,
RAWAN
2019-2024
INDONESIA UNGGUL
SEMANGAT
KEBANGKITAN NASIONAL
PERTAHANAN
Konsep kekuatan
Unsur apa saja yang
ada dan seharusnya
dimiliki agar
kelangsungan hidup
bangsa Indonesia
terjamin
1969 Lahir istilah Tannas, Konseptual pemikiran
Lemhanas merupakan langkah maju dibanding
sebelumnya, yaitu detemukan nya unsur unsur
dari tata kehidupan nasional yang berupa ideologi,
politik, ekonomi, sosial dan militer. Diperluas
ATHG
"kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam
menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan
dan gangguan baik yang datang dari luar maupun
dalam, yang langsung maupun tak langsung yang
membahayakan identitas, integritas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam mencapai cita cita dan tujuan
nasionalnya".
2
National resilance. dalam
teknologi barat, terminolgi yang
kurang lebih semakna dengan
ketahanan nasional, dikenal
dengan istilah national power
(kekuatan nasional).
Ketahanan Nasional
Ketahanan Regional
World Class
institution
Human Capital
PERUBAHAN MINDSET
KONSEP KEKUATAN KE
KETAHANAN
NATIONAL DEFENCE KE
RESILIENCE ATAU
NATIONAL POWERTINJAUAN KRITIS TANNAS
4. KETAHANAN NASIONAL
KURANG TANGGUH
• SKA
• IDEOLOGI
• POLITIK
• SOSIAL BUDAYA
• BUDAYA DAN
PERADAPAN
– Doktrin
– Tannas
– Legislasi
LABKURTANNAS
POKJA
4TINJAUAN KRITIS TANNAS
5. TRANSFORMASI KETAHANAN
NASIONAL
-Traformasi ketahanan nasional kedepan pada perang persepsi dan
perang generasi 4.0 dengan pendekatan Budaya dan peradaban.
Sebagai bagian dari Kewaspadaan Nasional.
-TRANSFORMASI ketahanan nasional sebagai Metode berfikir (sistemik
utuh menyeluruh terpadu) , kondisi dan Doktrin dasar Nasional. 5TINJAUAN KRITIS TANNAS
6. BUTUH KONSISTENSI TULISAN TATA URUT DOKTRIN, TANNAS, LEGISLASI
ATAU TANNAS, DOKTRIN, LEGISLASI
TANNAS
TANGGUH
KELANGSUNGAN HIDUP BANGSA TERJAMIN
MAJU
6
TINJAUAN KRITIS TANNAS
-Menurunya kharakter bangsa
-Kurang berkualitasnya sistem
penyelenggaraan berbangsa dan
bernegara
-kurang proaktif terhadap
perkembangan lingstra
-kurangnya produktivitas dan daya
saing
-Belum tercapainya masyarakat adil
makmur dan sentosa
7. TANNAS
-Apakah Sudah Menjawab Persoalan Sosial Dinamis Bangsa: Ideologi,
Politik Dan Sosial Budaya:, dalam buku ini dikemukakan masalahTannas
menghadapi ATHG wawasan kebangsaan, integritas, karakter bangsa
-Tannas Tanggung Jawab Seluruh Bangsa Indonesia , Institusi
Lemhannas, Wantannas Termasuk TNI Dan Polri 7TINJAUAN KRITIS TANNAS
8. DOKTRIN
I Persoalan doktrin peran fungsi dan kegunaan belum berjalan secara
optimal. Doktrin masih berlaku dalam lingkup institusi terbatas
BUTUH SOSIALISASI TERUS MENERUS
8TINJAUAN KRITIS TANNAS
9. DOKTRIN
II Jabaran doktrin Tannas sebagai doktrin Dasar Kedalam doktrin Induk
dan Doktrin Pelaksanaan Belum ada perlu dibuat dan dijabarkan
9TINJAUAN KRITIS TANNAS
10. LEGISLASI
I. Sependapat Di Buat RUU Ketahanan Nasional dan Kelembagaan
Dewan Ketahanan Nasional dan Lemhannas
II Perlu Dibuat Perpres Jabaran doktrin Tannas sebagai doktrin Dasar
Kedalam doktrin Induk dan Doktrin Pelaksanaan Belum ada perlu dibuat
dan dijabarkan. 10TINJAUAN KRITIS TANNAS
11. PENUTUP
• Mengucapkan Apresiasi kepada pokja terhadap pemikiran Tannas
termasuk diterbitkannya buku ini.
• Kreatifitas dan Inovasi pemikiran baru sangat dibutuhkan sebagi evolusi
Ketahanan nasional melalui pemikiran yang brillian, untuk
mengembangkan TANNAS dari konsep kekuatan pertahanan, ke ketahanan
nasional yang sepadan dengan National Power, Adap dan Peradapan yang
kuat, tentunya perlu pembinaan yang berlanjut.
TINJAUAN KRITIS TANNAS 11