SlideShare a Scribd company logo
0
AKTUALISASI NILAI-NILAI WASBANG DI NTB
oleh
Prof. Dr. H M. Natsir, SH; MH
MATARAM, 6 NOV 2019
 Wawasan tentang Nation-State
– Gagasan sejak semula dari para pendiri
bangsa
– Negara didirikan utk seluruh bangsa
– Untuk mewujudkan maslahat umum yang
meliputi seluruh warga negara tanpa kecuali
Penerapan prinsip-prinsip Good Governance
utk menghasilkan clean Government
I
HUKUM SEJARAH
 NEW CHALLENGES
 NEW RESPONSES
5
KONDISI BANGSA
KRISIS MULTI
DIMENSI:
• POLITIK
• EKONOMI
• MONETER
• HUKUM
• KEPERCAYAAN
• KORUPSI
SEBUAH “POHON GUNDUL”
KARAKTER
BANGSA
?
KRISIS IDENTITAS ??
JATI DIRI
TIDAK SINCERE
(TIDAK TULUS IKHLAS –
TIDAK SUNGGUH-SUNGGUH)
SEMU
(SENANG BASA BASI &
BUDAYA A.B.S)
KELEMAHAN UTAMA
Kegiatan ini memberikan
pencerahan
Intoleransi/koflik berlatar belakang agama mengalami pasang surut dlm
sejarah umat manusia. Konflik antar agama dan keyakinan menjadi sisi
kelam sejarah yg tdk bisa dihapus begitu saja, fakta historis ini sedikit
banyak mempengaruhi memori dan kesadaran kolektif generasi
berikutnya.
Pada hal konflik berkepanjangan akan merugikan martabat agama dan
kemanusiaan itu sendiri.
>KEKERASAN BERLATAR BELAKANG AGAMA SERINGKALI TERJADI. ADA BEBERAPA RUMAH
IBADAH DIRUSAK, PULUHAN KENDARAAN DIBAKAR, BEBERAPA BANGUNAN
DIRUSAK DAN DIBAKAR dan KORBAN NYAWA MELAYANG
>KEJADIAN DI LOBAR TENTANG AHMADIYAH, DI CIKEUSIK PANDEGLANG, TEMANGGUNG,
SAMPIT, MADURA, JATENG, SUMBAWA, KOTA MATARAM DLL SBG KONFLIK YG
BERBAU SARA.
>KEJADIAN TERSEBUT MENANDAI SURAMNYA TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN MASY INDONESIA
KITA PERLU BELAJAR BANYAK DARI BERBAGAI PERISTIWA/PENGALAMAN SEJENIS SECARA
LEBIH SUNGGUH-SUNGGUH.
PENGALAMAN YANG BERULANGKALI TERSEBUT MENJADI MODAL PENTING DLM
MENGELOLA KERAGAMAN MASYARAKAT SECARA LEBIH BAIK.
KEKERASAN KRN PERBEDAAN, AGAMA, ALIRAN, KELOMPOK, SUKU, DLL TIDAK
LATAR BELAKANG
>KEBHINEKAAN TERNYATA BELUM SEPENUHNYA DISADARI
SBG KENYATAAN HIDUP YANG INDAH
TETAPI MENJADI SARANA UTK BERPERILAKU SECARA BARBAR.
>PENYELESAIAN MASALAH DG KEPALA DINGIN,
MENGEDEPANKAN DIALOG, JALAN DAMAI BERBASIS NILAI-
NILAI KEMANUSIAAN BELUM MENJADI PILIHAN UTAMA.
>TOLERANSI YG SELAMA INI DIDEGUNGKAN BELUM BERPIJAK
DIBUMI, MASIH TERASA MERIAH DLM WACANA DISKUSI,
SEMENTARA APLIKATIF BARU MENJADI PEMAHAMAN DAN
KESADARAN KALANGAN ELIT AGAMA DAN MASY TERTENTU SAJA
PERBEDAAN PENDIDIKAN, POLA PIKIR, LATAR BELAKANG BUDAYA,
KERAGAMAN LAINNYA MENJADIKAN UMAT BERAGAMA MEMILIKI
PERSEPSI DAN PEMAHAMAN YG BERBEDA TERHADAP TOLERANSI
YG DISOSILALISASIKAN OLEH PARA TOKOH AGAMANYA
PEMECAHAN INTOLERANSI SARA
 METODE MEMBANGUN KESADARAN DG CAKUPAN
LEBIH LUAS MEMILIKI SPEKTRUM YG PANJANG
 PENDIDIKAN MENJADI PILIHAN YG STRATEGIS UTK
MENYOSIALISASIKAN NILAI-NILAI TOLERANSI DAN
SIKAP ARIF TERHADAP KERAGAMAN SECARA
SISTEMATIS, AKAL SEHAT, KRITIS DAN KREATIF
 PENGARUH PENDIDIKAN LEBIH BERJANGKA PANJANG
DIBANDINGKAN DENGAN CARA TENTATIF DAN
REAKSIONER
Pluralisme dan multikulturisme
Konsep ini sbg alternatif/meminimalisisr konflik
 Memahami perbedaan yg ada sesama manusia dan perbedaan itu diterima sbg hal yg
alamiah (natural, sunnatullah).
 Tidak menimbulkan tindakan diskriminasi sbg buah dari pola perilaku dan sikap hidup
yg mencerminkan iri hati, dengki, buruk sangka
 Jangan sinkretisme (menciptakan agama baru dg memadukan unsur2 tt atau sbg unsur
dari beberapa agama) dan jangan menganggap semua agama sama
 Ajaran agama membawa kebenaran, kebaikan dan kedamaian bagi pemeluknya
 Harmoni terbangun ketika masing2 pihak berusaha utk saling memahami dan
mengedepankan toleransi shg terjadi kedamaian
 Konflik terjadi ketika masing2 memegang dg kekukuhan kebenaran yg diyakininya
tanpa krompromi, pihak lain sbg lawan, dikuasi dan ditundukkan
 Didaerah tt terjadi pertarungan fisik dg keteguhan dogmatis-doktriner ajaran agama,
atas nama agama (tuhan) umat beragama terjebak dlm perilaku agresif dan ambisi
penaklukan
 Perlu etika dengan pendekatan nilai, moral dan norma, hukum (sanksi)
PREVENTIF DG Dialog 4 pilar
1. Dialogue of hearts : rasa sbg saudara sesama
mahluk Tuhan, sesama manusia,
2. Dialogue of life : menegakkan nilai-nilai
kehidupan manusia,
3. Dialogue of peace, keberanian utk
memperbicangkan Tuhan dan manusia dlm
kedamaian
4. Dialogue of silence, dimana Tuhan berbicara kpd
manusia (Ngainun Naim, 2011,hlm 46)
Prinsip dlm dialog
1. Frank witness, masing2 tdk menyembunyikan keyakinan utk menghilangkan
kecurigaan/ketakutan yg tdk diungkapkan
2. Mutual respect, simpati terhdp kesulitan org lain dan penghargaan terhdp prestasi org
lain
3. Religious freedom, hak utk memeluk agama tanpa paksaan.
Dialog yg konstruktif bersinambungan merupakan tugas kemunusiaan yg perenTial, yg
abadi tanpa henti2nya pencarian titik temu antar umat beragama dpt dilakukan lewat
berbagai cara.
Dialog kata Yunani “dia”, berarti antara, diantara, bersama, legein = berbicara, bercakap-
cakap, tukar pikiran/gagasan
org yg tdk toleran pd dasarnya tdk pernah dialog, tidak belajar, tidak menggunakan
penalaran utk memahami dan menerima yg lain
DASAR PEMIKIRAN
 Kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat merupakan bagian dari
HAM dalam berbangsa dan bernegara.
 Dalam menjalankan hak dan kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, setiap
orang wajib menghormati HAM dan kebebasan
orang lain dalam rangka tertib hukum, keadilan
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 PERLU LEGALISASI DAN KEBERADAAN
ORPOL/ORMAS/LSM UTK ADANYA KEPASTIAN
HUKUM, KEMANFAATAN DAN KEADILAN
ALUR PEMIKIRAN PEMBANGUNAN DAN PARTISIPASI Masy.
PEMBANGUNAN
TUJUAN NEGARA
PARTISIPASI
ORMAS
PEMERINTAH
PEMERINTAH
DAERAH
Partisipasi masyarakat
merupakan elemen penting
dalam pembangunan. yang
sedang berjalan, tidak akan
sempurna (efektif) jika tidak
terdapat partisipasi masyarakat.
Paling tidak partisipasi dalam
pelaksanaan kebijakan
pembangunan.
Di NTB telah berjalan dg baik
SEJARAH ORPOL/ORMAS/LSM
 Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan
negara RI, Ormas merupakan wadah utama
dalam pergerakan kemerdekaan di antaranya
Boedi Oetomo, Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama, dan Ormas lain yg didirikan sebelum
kemerdekaan RI. Peran dan rekam jejak Ormas
yg telah berjuang secara ikhlas dan sukarela
trsbt mengandung nilai sejarah dan merupakan
aset bangsa yang sangat penting bagi
perjalanan bangsa dan negara.
DINAMIKA ORMAS/TOKOH
 Dinamika Ormas/tokoh dan perubahan sistem
pemerintahan membawa paradigma baru dlm
tata kelola organisasi kemasyarakatan
berdasarkan Ppancasila UUD 45
 Dalam kehidupan demokrasi makin menuntut
peran, fungsi dan tanggung jawab Ormas utk
berpartisipasi dalam upaya mewujudkan cita-
cita nasional bangsa Indonesia, serta menjaga
memelihara keutuhan dan kedaulatan NKR I
BER“KARAKTER”
 Karakter bhs Yunani “karasso” berarti “to mark”
menandai/mengukir,
memfokuskan/mengaplikasikan nilai kebaikan
dalam tindakan atau tingkah laku.
 Karakter : cara berpikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu utk hidup dan
bekerjasama, baik dalam keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara.
 Individu yg berkarakter baik : yg bisa membuat
keputusan dan siap mempertanggungjawabkan
tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
MEMBENTUK KARAKTER BANGSA
 Karakter bangsa: kualitas perilaku kolektif
kebangsaan yang tecermin dalam kesadaran,
pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa,
bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah
rasa dan karsa, olah dari raga seseorang/seklmpok
orang.
 Berdasar pada nilai-nilai Pancasila, norma UUD
1945, dengan prinsip Bhinneka Tunggal
Ika, dan komitmen terhadap NKRI.
21
PERAN DAN STRATEGI PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN
PERSATUAN DAN KESATUAN PARTISIPATIF BERBASIS NILAI-NILAI
PANCASILA BERSAMA Generasi Muda
KEWAJIBAN
PEMDA
PERSATUAN
KESATUAN
KERUKUNAN
LEGISLASI
REGULASI
SINERGI
D
I
P
R
O
S
E
S
PARADIGMA
PEMDA
MENETAPKAN
PRINSIP
PENYELENG-
GARAAN
PEMERINTAHAN
YANG
PARTISIPATIF
DISESUAIKAN
DG KONDISI
KEANEKARAGA-
MAN DAERAH
EXIS HDP
KOLEKTIF
DALAM BEDA
INTERAKSI
INTEGRASI
KOMUNITAS
SECARA DEMOK
TERCEGAH
TERLINDUNGI
MASYA DARI
KEJAHATAN &
PREMANISME
MEWUJUDKAN
KONDISI DAMAI,
PERLU PENGATURAN
YG MEMPRESENTA-
SIKAN
ASPIRASI
22
DOKTRIN >< RESPON
REFRESIF ASPIRATIP
INTIMIDATIF >< INISIATIF
INTROGATIF KREATIF
CURIGA >< SINERGI
P E N D E K A T A N
BERLAKU BAIK
PD DIRI dan
LINGKUNGAN
JUJUR PADA
DIRI SENDIRI
MENGHARGAI
PERBEDAAN
KERUKUNAN
dan KELEBIHAN
PARTISIPASI
YANG BERTANGGUNG
JAWAB
DITUANGKAN DLM
KESEPAKATAN
ETIS
dan DIPATUHI
SECARA KOLEKTIF
D
I
S
E
S
U
A
I
K
A
N
•CIRI KARAKTER
•LINGKUNGAN STRATEGIS
•NILAI KEARIFAN LOKAL
DIALOG
TIGA
ETIKA
DASAR
DEMOKRASI
23
MENETAPKAN
PILIHAN
MENGEDEPANKAN
ARGUMENTASI
KEILMUAN
KONSTITUSI
BUDAYA dan
RELIGI
PENCAPAIAN
TUJUAN
MELALUI
TAHAPAN
TERWUJUDNYA
SITUASI
KONDUSIF
MEWUJUDKAN
TERTIB SOSIAL
Dan HUKUM
PROSES PELAKS
GUNAKAN TAHAPAN
DARI PRA KONDISI
BESIK + AKSI
24
K
E
B
I
J
A
K
A
N
PEMASYARAKATAN
KONSTITUSI
DLL
PEMBINAAN
MEMFASILITASI
• PENCERAHAN KOLEKTIF BAHWA KEHIDUPAN
MASYARAKAT DLM PERBEDAAN ADALAH
SEBUAH KENISCAYAAN SHG TDK ADA ALASAN
UNTUK MENGHADIRKAN KONFLIK
• SEMUA PIHAK KEMBALI PADA POSISI DASAR
KEMANUSIAAN YAITU MANUSIA PUNYA NALURI
ARTINYA; KARENA ADANYA MANUSIA LAIN
SEHINGGA KONFLIK DIPERSIFKAN SBG SBH
KEGAGALAN KOMUNITAS MANUSIA MENGGUN-
AKAN AKAL BUDI + NILAI SPIRITUAL.
UU RI NO 17-2013 TTG ORMAS
 UUD 1945 MENJAMIN kmdkaan BERSERIKAT & berkumpul,
mengeluarkan pendapat, memajukan dirinya dlm memperjuangkan hak
individu & kolektif membangun masy bangsa neg RI.
 Psl 28J ayat 2 UUD RI th 1945, dlm
menjalankan hak asasi & kebebasannya
secara individu & kolektif setiap org wajib
menghormati HAM org lain & wajib tunduk pd
pembatasan men UU, adil, sesuai dg moral,
agama, keamanan, ketertiban
umum,demokratis
25
ASAS-CIRI-SIFAT
 HRS SESUAI DG PANCASILA, UUD1945
 CIRI TT – MENCERMINKAN KEHENDAK &
CITA2 TDK BERTENTANGAN DG
PANCASILA & UUD1945
 BERSIFAT SUKARELA, SOSIAL, MANDIR,
DEMOKRATIS
26
TUJUAN-FUNGSI-RUANG-LINGKUP
 PARTISIPASI & KEBERDAYAAN MASY
 MEMBERI PELAYAN KPD MASY
 MENJAGA NILAI AGAMA, KEPERCAYAAN
 MELESTARIKAN, MEMELIHARA NORMA,
NILAI,MORAL,ETIKA, BUDAYA MASY
 MELESTARIKAN SDA/LINGKUNGAN HIDUP
 KESETIAKAWANAN SOSIAL, GT, TOLERAN
 MENJAGA,MEMELIHARA,MEMPERKUAT
PER1AN-KE1AN, MEWUJUDKAN TUNAS
27
Karakter Positif Bangsa
• Saling menghormati dan saling menghrgai
di antara sesama.
• Rasa kebersamaan dan tolong menolong
• ETOS KERJA
• MEMBINA PERSATUAN & KE1AN
• Di NTB hal ini telah berjalan dg baik
Membangun karakter bangsa pada hakikatnya adalah
semua upaya yg dilakukan agar bangsa atau masyarakat
memiliki karakter :
Langkah Pembinaan ketahanan
Masyarakat
1. Meningkatkan empati dan keperdulian terhadap
yang lemah/korban
2. Melakukan terapan IPTEKS dan IMTAQ dan
interdisipliner dan komprehesif integral
3. Menanamkan nilai kepribadian, Nasionalisme, dan
jiwa Pancasila
4. keuletan, etos kerja, dan tanggung jawab.
5. Kemandirian, Kepemimpinan, dan kewirausahaan.
6. Meningkatkan daya saing daerah dan nasional.
7. Mendorong Learning Community dan Learning
Society.
8. Dilaksnakan secara co-Creation, Co-Cofinancing,
sustainable dan flexible.
Pemberdayaan Masyarakat
Dilakukan Melalui :
1. Menciptakan suasana yang memungkinkan
potensi masyarakat berkembang
(Enabling).
2. Memperkuat potensi/daya yang dimiliki
masyarakat (kearifan lokal) (Empowering).
3. Melindungi yang lemah, Mencegah
terjadinya persaingan yang tidak sehat
dan eksploitasi yang kuat atas yang
lemah.
Nilai-nilai Dasar Wasbang dalam persatuan
dan kesatuan bangsa memiliki :
 Penghargaan terhadap harkat dan martabat
manusia sbg makhluk ciptaan Tuhan.
 Tekad bersama utk berkehidupan kebangsaan yg
bebas, merdeka, dan bersatu.
 Cinta akan tanah air dan bangsa.
 Demokrasi atau kedaulatan rakyat
 Kesetikawanan sosial
 Cita-cita mewujudkan masyarakat sejahtera.
Bangsa mempunyai 4 unsur aspirasi :
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yg terdiri atas
kesatuan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, komunikasi, dan
solidaritas.
2. Keinginan utk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan
bangsa asing terhadap urusan dlm negerinya.
3. Keinginan untuk mandiri, individualitas, keaslian. Misalnya,
menjunjung tinggi bahasa nasional yg bukan diadopsi dari
bahasa bangsa lain.
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa
dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.
Pengertian Bangsa
Bangsa :
1. Bangsa terbentuk krn adanya keinginan
untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dgn
perasaan setia kawan yg agung (Ernest
Renant).
2. Bangsa adalah klmpok manusia yg
mmpunyai persamaan karakter yg tumbuh krn
adanya perasaan senasib (Otto Bauer).
34
Mari kita bina hidup bermasyarakat
berbangsa dan bernegara dengan
nilai-nilai ke arifan lokal
masyarakat NTB

More Related Content

Similar to AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt

Pancasila sebagai ideologi nasional 7 oktober 2014
Pancasila sebagai ideologi nasional 7 oktober 2014Pancasila sebagai ideologi nasional 7 oktober 2014
Pancasila sebagai ideologi nasional 7 oktober 2014
Yani Antariksa
 
PPT_MODUL 2_TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA_RUKUN ITU INDAH.pptx
PPT_MODUL 2_TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA_RUKUN ITU INDAH.pptxPPT_MODUL 2_TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA_RUKUN ITU INDAH.pptx
PPT_MODUL 2_TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA_RUKUN ITU INDAH.pptx
DamarBagaswara2
 
363257863-ppt-pkn-modul-8.pptx
363257863-ppt-pkn-modul-8.pptx363257863-ppt-pkn-modul-8.pptx
363257863-ppt-pkn-modul-8.pptx
RachmatHidayatullah8
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnasjonnimz
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnasjonnimz
 
Kharakter bangsa pancasila laksda TNI Dr. Yani 28 april 2016
Kharakter bangsa pancasila laksda TNI Dr. Yani 28 april 2016Kharakter bangsa pancasila laksda TNI Dr. Yani 28 april 2016
Kharakter bangsa pancasila laksda TNI Dr. Yani 28 april 2016Yani Antariksa
 
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
fikri asyura
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
DaniaAvivah
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
dayurikaperdana19
 
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptxTM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
RafioMahdi
 
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegaraBab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
ermisetyawati
 
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
ssuseracde3c1
 
MATERI BUDAYA BANGSA KELOMPOK 4.docx
MATERI BUDAYA BANGSA KELOMPOK 4.docxMATERI BUDAYA BANGSA KELOMPOK 4.docx
MATERI BUDAYA BANGSA KELOMPOK 4.docx
LailaSari30
 
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatan
Immawan Awaluddin
 
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatan
Immawan Awaluddin
 
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
Fika753292
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
Doris Agusnita
 
Artikel tentang Pancasila
Artikel tentang PancasilaArtikel tentang Pancasila
Artikel tentang Pancasila
Amphie Yuurisman
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
norma 28
 

Similar to AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt (20)

Pancasila sebagai ideologi nasional 7 oktober 2014
Pancasila sebagai ideologi nasional 7 oktober 2014Pancasila sebagai ideologi nasional 7 oktober 2014
Pancasila sebagai ideologi nasional 7 oktober 2014
 
PPT_MODUL 2_TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA_RUKUN ITU INDAH.pptx
PPT_MODUL 2_TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA_RUKUN ITU INDAH.pptxPPT_MODUL 2_TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA_RUKUN ITU INDAH.pptx
PPT_MODUL 2_TEMA BHINEKA TUNGGAL IKA_RUKUN ITU INDAH.pptx
 
363257863-ppt-pkn-modul-8.pptx
363257863-ppt-pkn-modul-8.pptx363257863-ppt-pkn-modul-8.pptx
363257863-ppt-pkn-modul-8.pptx
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnas
 
5 jonni padnas
5 jonni padnas5 jonni padnas
5 jonni padnas
 
Kharakter bangsa pancasila laksda TNI Dr. Yani 28 april 2016
Kharakter bangsa pancasila laksda TNI Dr. Yani 28 april 2016Kharakter bangsa pancasila laksda TNI Dr. Yani 28 april 2016
Kharakter bangsa pancasila laksda TNI Dr. Yani 28 april 2016
 
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
Pancasil sebagai ideologi bangsa (modul pancasila)
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
 
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
 
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptxTM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
TM 4 Prinsip Manusia Pancasila_Kelas E_Kelompok 1.pptx
 
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegaraBab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
Bab 8. membangaun kesadaran berbangsa dan bernegara
 
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
PPT-9-Hub-Konsep-Nilai-Moral-dan-Norma-dengan-Tuntutan-Perilaku-Warga-Negara....
 
MATERI BUDAYA BANGSA KELOMPOK 4.docx
MATERI BUDAYA BANGSA KELOMPOK 4.docxMATERI BUDAYA BANGSA KELOMPOK 4.docx
MATERI BUDAYA BANGSA KELOMPOK 4.docx
 
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatan
 
Keberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatanKeberagaman dan kesederajatan
Keberagaman dan kesederajatan
 
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
6. PANCASILA_SEBAGAI_ETIKA_POLITIK.pptx
 
FILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILAFILSAFAT PANCASILA
FILSAFAT PANCASILA
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Artikel tentang Pancasila
Artikel tentang PancasilaArtikel tentang Pancasila
Artikel tentang Pancasila
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 

Recently uploaded

PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 

Recently uploaded (17)

PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 

AKTUALISASI NILAI WASBANG NTB 19.ppt

  • 1. 0 AKTUALISASI NILAI-NILAI WASBANG DI NTB oleh Prof. Dr. H M. Natsir, SH; MH MATARAM, 6 NOV 2019
  • 2.
  • 3.  Wawasan tentang Nation-State – Gagasan sejak semula dari para pendiri bangsa – Negara didirikan utk seluruh bangsa – Untuk mewujudkan maslahat umum yang meliputi seluruh warga negara tanpa kecuali Penerapan prinsip-prinsip Good Governance utk menghasilkan clean Government
  • 4. I
  • 5.
  • 6. HUKUM SEJARAH  NEW CHALLENGES  NEW RESPONSES 5
  • 7. KONDISI BANGSA KRISIS MULTI DIMENSI: • POLITIK • EKONOMI • MONETER • HUKUM • KEPERCAYAAN • KORUPSI SEBUAH “POHON GUNDUL” KARAKTER BANGSA ? KRISIS IDENTITAS ?? JATI DIRI
  • 8. TIDAK SINCERE (TIDAK TULUS IKHLAS – TIDAK SUNGGUH-SUNGGUH) SEMU (SENANG BASA BASI & BUDAYA A.B.S) KELEMAHAN UTAMA
  • 10. Intoleransi/koflik berlatar belakang agama mengalami pasang surut dlm sejarah umat manusia. Konflik antar agama dan keyakinan menjadi sisi kelam sejarah yg tdk bisa dihapus begitu saja, fakta historis ini sedikit banyak mempengaruhi memori dan kesadaran kolektif generasi berikutnya. Pada hal konflik berkepanjangan akan merugikan martabat agama dan kemanusiaan itu sendiri. >KEKERASAN BERLATAR BELAKANG AGAMA SERINGKALI TERJADI. ADA BEBERAPA RUMAH IBADAH DIRUSAK, PULUHAN KENDARAAN DIBAKAR, BEBERAPA BANGUNAN DIRUSAK DAN DIBAKAR dan KORBAN NYAWA MELAYANG >KEJADIAN DI LOBAR TENTANG AHMADIYAH, DI CIKEUSIK PANDEGLANG, TEMANGGUNG, SAMPIT, MADURA, JATENG, SUMBAWA, KOTA MATARAM DLL SBG KONFLIK YG BERBAU SARA. >KEJADIAN TERSEBUT MENANDAI SURAMNYA TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN MASY INDONESIA KITA PERLU BELAJAR BANYAK DARI BERBAGAI PERISTIWA/PENGALAMAN SEJENIS SECARA LEBIH SUNGGUH-SUNGGUH. PENGALAMAN YANG BERULANGKALI TERSEBUT MENJADI MODAL PENTING DLM MENGELOLA KERAGAMAN MASYARAKAT SECARA LEBIH BAIK. KEKERASAN KRN PERBEDAAN, AGAMA, ALIRAN, KELOMPOK, SUKU, DLL TIDAK LATAR BELAKANG
  • 11. >KEBHINEKAAN TERNYATA BELUM SEPENUHNYA DISADARI SBG KENYATAAN HIDUP YANG INDAH TETAPI MENJADI SARANA UTK BERPERILAKU SECARA BARBAR. >PENYELESAIAN MASALAH DG KEPALA DINGIN, MENGEDEPANKAN DIALOG, JALAN DAMAI BERBASIS NILAI- NILAI KEMANUSIAAN BELUM MENJADI PILIHAN UTAMA. >TOLERANSI YG SELAMA INI DIDEGUNGKAN BELUM BERPIJAK DIBUMI, MASIH TERASA MERIAH DLM WACANA DISKUSI, SEMENTARA APLIKATIF BARU MENJADI PEMAHAMAN DAN KESADARAN KALANGAN ELIT AGAMA DAN MASY TERTENTU SAJA PERBEDAAN PENDIDIKAN, POLA PIKIR, LATAR BELAKANG BUDAYA, KERAGAMAN LAINNYA MENJADIKAN UMAT BERAGAMA MEMILIKI PERSEPSI DAN PEMAHAMAN YG BERBEDA TERHADAP TOLERANSI YG DISOSILALISASIKAN OLEH PARA TOKOH AGAMANYA
  • 12. PEMECAHAN INTOLERANSI SARA  METODE MEMBANGUN KESADARAN DG CAKUPAN LEBIH LUAS MEMILIKI SPEKTRUM YG PANJANG  PENDIDIKAN MENJADI PILIHAN YG STRATEGIS UTK MENYOSIALISASIKAN NILAI-NILAI TOLERANSI DAN SIKAP ARIF TERHADAP KERAGAMAN SECARA SISTEMATIS, AKAL SEHAT, KRITIS DAN KREATIF  PENGARUH PENDIDIKAN LEBIH BERJANGKA PANJANG DIBANDINGKAN DENGAN CARA TENTATIF DAN REAKSIONER
  • 13. Pluralisme dan multikulturisme Konsep ini sbg alternatif/meminimalisisr konflik  Memahami perbedaan yg ada sesama manusia dan perbedaan itu diterima sbg hal yg alamiah (natural, sunnatullah).  Tidak menimbulkan tindakan diskriminasi sbg buah dari pola perilaku dan sikap hidup yg mencerminkan iri hati, dengki, buruk sangka  Jangan sinkretisme (menciptakan agama baru dg memadukan unsur2 tt atau sbg unsur dari beberapa agama) dan jangan menganggap semua agama sama  Ajaran agama membawa kebenaran, kebaikan dan kedamaian bagi pemeluknya  Harmoni terbangun ketika masing2 pihak berusaha utk saling memahami dan mengedepankan toleransi shg terjadi kedamaian  Konflik terjadi ketika masing2 memegang dg kekukuhan kebenaran yg diyakininya tanpa krompromi, pihak lain sbg lawan, dikuasi dan ditundukkan  Didaerah tt terjadi pertarungan fisik dg keteguhan dogmatis-doktriner ajaran agama, atas nama agama (tuhan) umat beragama terjebak dlm perilaku agresif dan ambisi penaklukan  Perlu etika dengan pendekatan nilai, moral dan norma, hukum (sanksi)
  • 14. PREVENTIF DG Dialog 4 pilar 1. Dialogue of hearts : rasa sbg saudara sesama mahluk Tuhan, sesama manusia, 2. Dialogue of life : menegakkan nilai-nilai kehidupan manusia, 3. Dialogue of peace, keberanian utk memperbicangkan Tuhan dan manusia dlm kedamaian 4. Dialogue of silence, dimana Tuhan berbicara kpd manusia (Ngainun Naim, 2011,hlm 46)
  • 15. Prinsip dlm dialog 1. Frank witness, masing2 tdk menyembunyikan keyakinan utk menghilangkan kecurigaan/ketakutan yg tdk diungkapkan 2. Mutual respect, simpati terhdp kesulitan org lain dan penghargaan terhdp prestasi org lain 3. Religious freedom, hak utk memeluk agama tanpa paksaan. Dialog yg konstruktif bersinambungan merupakan tugas kemunusiaan yg perenTial, yg abadi tanpa henti2nya pencarian titik temu antar umat beragama dpt dilakukan lewat berbagai cara. Dialog kata Yunani “dia”, berarti antara, diantara, bersama, legein = berbicara, bercakap- cakap, tukar pikiran/gagasan org yg tdk toleran pd dasarnya tdk pernah dialog, tidak belajar, tidak menggunakan penalaran utk memahami dan menerima yg lain
  • 16. DASAR PEMIKIRAN  Kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat merupakan bagian dari HAM dalam berbangsa dan bernegara.  Dalam menjalankan hak dan kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, setiap orang wajib menghormati HAM dan kebebasan orang lain dalam rangka tertib hukum, keadilan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.  PERLU LEGALISASI DAN KEBERADAAN ORPOL/ORMAS/LSM UTK ADANYA KEPASTIAN HUKUM, KEMANFAATAN DAN KEADILAN
  • 17. ALUR PEMIKIRAN PEMBANGUNAN DAN PARTISIPASI Masy. PEMBANGUNAN TUJUAN NEGARA PARTISIPASI ORMAS PEMERINTAH PEMERINTAH DAERAH Partisipasi masyarakat merupakan elemen penting dalam pembangunan. yang sedang berjalan, tidak akan sempurna (efektif) jika tidak terdapat partisipasi masyarakat. Paling tidak partisipasi dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan. Di NTB telah berjalan dg baik
  • 18. SEJARAH ORPOL/ORMAS/LSM  Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan negara RI, Ormas merupakan wadah utama dalam pergerakan kemerdekaan di antaranya Boedi Oetomo, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Ormas lain yg didirikan sebelum kemerdekaan RI. Peran dan rekam jejak Ormas yg telah berjuang secara ikhlas dan sukarela trsbt mengandung nilai sejarah dan merupakan aset bangsa yang sangat penting bagi perjalanan bangsa dan negara.
  • 19. DINAMIKA ORMAS/TOKOH  Dinamika Ormas/tokoh dan perubahan sistem pemerintahan membawa paradigma baru dlm tata kelola organisasi kemasyarakatan berdasarkan Ppancasila UUD 45  Dalam kehidupan demokrasi makin menuntut peran, fungsi dan tanggung jawab Ormas utk berpartisipasi dalam upaya mewujudkan cita- cita nasional bangsa Indonesia, serta menjaga memelihara keutuhan dan kedaulatan NKR I
  • 20. BER“KARAKTER”  Karakter bhs Yunani “karasso” berarti “to mark” menandai/mengukir, memfokuskan/mengaplikasikan nilai kebaikan dalam tindakan atau tingkah laku.  Karakter : cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu utk hidup dan bekerjasama, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.  Individu yg berkarakter baik : yg bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
  • 21. MEMBENTUK KARAKTER BANGSA  Karakter bangsa: kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa, bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, olah dari raga seseorang/seklmpok orang.  Berdasar pada nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI.
  • 22. 21 PERAN DAN STRATEGI PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN PARTISIPATIF BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA BERSAMA Generasi Muda KEWAJIBAN PEMDA PERSATUAN KESATUAN KERUKUNAN LEGISLASI REGULASI SINERGI D I P R O S E S PARADIGMA PEMDA MENETAPKAN PRINSIP PENYELENG- GARAAN PEMERINTAHAN YANG PARTISIPATIF DISESUAIKAN DG KONDISI KEANEKARAGA- MAN DAERAH EXIS HDP KOLEKTIF DALAM BEDA INTERAKSI INTEGRASI KOMUNITAS SECARA DEMOK TERCEGAH TERLINDUNGI MASYA DARI KEJAHATAN & PREMANISME MEWUJUDKAN KONDISI DAMAI, PERLU PENGATURAN YG MEMPRESENTA- SIKAN ASPIRASI
  • 23. 22 DOKTRIN >< RESPON REFRESIF ASPIRATIP INTIMIDATIF >< INISIATIF INTROGATIF KREATIF CURIGA >< SINERGI P E N D E K A T A N BERLAKU BAIK PD DIRI dan LINGKUNGAN JUJUR PADA DIRI SENDIRI MENGHARGAI PERBEDAAN KERUKUNAN dan KELEBIHAN PARTISIPASI YANG BERTANGGUNG JAWAB DITUANGKAN DLM KESEPAKATAN ETIS dan DIPATUHI SECARA KOLEKTIF D I S E S U A I K A N •CIRI KARAKTER •LINGKUNGAN STRATEGIS •NILAI KEARIFAN LOKAL DIALOG TIGA ETIKA DASAR DEMOKRASI
  • 25. 24 K E B I J A K A N PEMASYARAKATAN KONSTITUSI DLL PEMBINAAN MEMFASILITASI • PENCERAHAN KOLEKTIF BAHWA KEHIDUPAN MASYARAKAT DLM PERBEDAAN ADALAH SEBUAH KENISCAYAAN SHG TDK ADA ALASAN UNTUK MENGHADIRKAN KONFLIK • SEMUA PIHAK KEMBALI PADA POSISI DASAR KEMANUSIAAN YAITU MANUSIA PUNYA NALURI ARTINYA; KARENA ADANYA MANUSIA LAIN SEHINGGA KONFLIK DIPERSIFKAN SBG SBH KEGAGALAN KOMUNITAS MANUSIA MENGGUN- AKAN AKAL BUDI + NILAI SPIRITUAL.
  • 26. UU RI NO 17-2013 TTG ORMAS  UUD 1945 MENJAMIN kmdkaan BERSERIKAT & berkumpul, mengeluarkan pendapat, memajukan dirinya dlm memperjuangkan hak individu & kolektif membangun masy bangsa neg RI.  Psl 28J ayat 2 UUD RI th 1945, dlm menjalankan hak asasi & kebebasannya secara individu & kolektif setiap org wajib menghormati HAM org lain & wajib tunduk pd pembatasan men UU, adil, sesuai dg moral, agama, keamanan, ketertiban umum,demokratis 25
  • 27. ASAS-CIRI-SIFAT  HRS SESUAI DG PANCASILA, UUD1945  CIRI TT – MENCERMINKAN KEHENDAK & CITA2 TDK BERTENTANGAN DG PANCASILA & UUD1945  BERSIFAT SUKARELA, SOSIAL, MANDIR, DEMOKRATIS 26
  • 28. TUJUAN-FUNGSI-RUANG-LINGKUP  PARTISIPASI & KEBERDAYAAN MASY  MEMBERI PELAYAN KPD MASY  MENJAGA NILAI AGAMA, KEPERCAYAAN  MELESTARIKAN, MEMELIHARA NORMA, NILAI,MORAL,ETIKA, BUDAYA MASY  MELESTARIKAN SDA/LINGKUNGAN HIDUP  KESETIAKAWANAN SOSIAL, GT, TOLERAN  MENJAGA,MEMELIHARA,MEMPERKUAT PER1AN-KE1AN, MEWUJUDKAN TUNAS 27
  • 29. Karakter Positif Bangsa • Saling menghormati dan saling menghrgai di antara sesama. • Rasa kebersamaan dan tolong menolong • ETOS KERJA • MEMBINA PERSATUAN & KE1AN • Di NTB hal ini telah berjalan dg baik Membangun karakter bangsa pada hakikatnya adalah semua upaya yg dilakukan agar bangsa atau masyarakat memiliki karakter :
  • 30. Langkah Pembinaan ketahanan Masyarakat 1. Meningkatkan empati dan keperdulian terhadap yang lemah/korban 2. Melakukan terapan IPTEKS dan IMTAQ dan interdisipliner dan komprehesif integral 3. Menanamkan nilai kepribadian, Nasionalisme, dan jiwa Pancasila 4. keuletan, etos kerja, dan tanggung jawab. 5. Kemandirian, Kepemimpinan, dan kewirausahaan. 6. Meningkatkan daya saing daerah dan nasional. 7. Mendorong Learning Community dan Learning Society. 8. Dilaksnakan secara co-Creation, Co-Cofinancing, sustainable dan flexible.
  • 31. Pemberdayaan Masyarakat Dilakukan Melalui : 1. Menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (Enabling). 2. Memperkuat potensi/daya yang dimiliki masyarakat (kearifan lokal) (Empowering). 3. Melindungi yang lemah, Mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat dan eksploitasi yang kuat atas yang lemah.
  • 32. Nilai-nilai Dasar Wasbang dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki :  Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sbg makhluk ciptaan Tuhan.  Tekad bersama utk berkehidupan kebangsaan yg bebas, merdeka, dan bersatu.  Cinta akan tanah air dan bangsa.  Demokrasi atau kedaulatan rakyat  Kesetikawanan sosial  Cita-cita mewujudkan masyarakat sejahtera.
  • 33. Bangsa mempunyai 4 unsur aspirasi : 1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yg terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas. 2. Keinginan utk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dlm negerinya. 3. Keinginan untuk mandiri, individualitas, keaslian. Misalnya, menjunjung tinggi bahasa nasional yg bukan diadopsi dari bahasa bangsa lain. 4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.
  • 34. Pengertian Bangsa Bangsa : 1. Bangsa terbentuk krn adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dgn perasaan setia kawan yg agung (Ernest Renant). 2. Bangsa adalah klmpok manusia yg mmpunyai persamaan karakter yg tumbuh krn adanya perasaan senasib (Otto Bauer).
  • 35. 34 Mari kita bina hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara dengan nilai-nilai ke arifan lokal masyarakat NTB