1) Taksonomi Bloom digunakan untuk mengklasifikasi tujuan pembelajaran dalam tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2) Masing-masing ranah terdiri atas tingkatan-tingkatan keterampilan yang berurutan dari yang paling rendah hingga tingkat yang paling tinggi.
3) Taksonomi ini berguna bagi guru untuk merancang tujuan pembelajaran dan menilai pencapaian siswa.
1) Taksonomi Bloom adalah klasifikasi hierarkis dari tujuan pembelajaran dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2) Ranah kognitif terdiri atas 6 tingkatan yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
3) Ranah afektif dan psikomotorik mencakup berbagai indikator perilaku yang diharapkan muncul setelah pem
Pembelajaran yang tidak berbasis pada desain yang jelas tidak akan memberikan perubahan yang berarti sebagaimana yang ditargetkan, demikian pula halnya dengan desain tanpa upaya untuk mengejawantahkannya secara serius tidak akan terjadi perubahan tersebut. untuk itu "lakukan apa yang anda tulis, dan tuliskan apa yang akan anda lakukan!" maka tunggu dan tersenyumlah dengan apa yang terjadi setelah anda lakukan itu ...
Dokumen tersebut membahas penggunaan pendekatan kognitif dan sosial dalam pembelajaran IPS SD, termasuk penjelasan konsep, metode, dan langkah penerapannya seperti metode inkuiri, pertemuan kelas, serta evaluasi nilai dan sikap sosial. Dokumen juga membahas pendekatan wilayah dan metode proyek dalam pembelajaran IPS terpadu.
Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Dalam Pembelajaran merupakan materi pada Mata Kuliah Psikologi Pendidikan dalam Program Studi S1 - Pendidikan Matematika. Sangat penting dipelajari sebelum terjun ke dunia sekolah bagi calon pendidik.
1) Taksonomi Bloom adalah klasifikasi hierarkis dari tujuan pembelajaran dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2) Ranah kognitif terdiri atas 6 tingkatan yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
3) Ranah afektif dan psikomotorik mencakup berbagai indikator perilaku yang diharapkan muncul setelah pem
Pembelajaran yang tidak berbasis pada desain yang jelas tidak akan memberikan perubahan yang berarti sebagaimana yang ditargetkan, demikian pula halnya dengan desain tanpa upaya untuk mengejawantahkannya secara serius tidak akan terjadi perubahan tersebut. untuk itu "lakukan apa yang anda tulis, dan tuliskan apa yang akan anda lakukan!" maka tunggu dan tersenyumlah dengan apa yang terjadi setelah anda lakukan itu ...
Dokumen tersebut membahas penggunaan pendekatan kognitif dan sosial dalam pembelajaran IPS SD, termasuk penjelasan konsep, metode, dan langkah penerapannya seperti metode inkuiri, pertemuan kelas, serta evaluasi nilai dan sikap sosial. Dokumen juga membahas pendekatan wilayah dan metode proyek dalam pembelajaran IPS terpadu.
Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Dalam Pembelajaran merupakan materi pada Mata Kuliah Psikologi Pendidikan dalam Program Studi S1 - Pendidikan Matematika. Sangat penting dipelajari sebelum terjun ke dunia sekolah bagi calon pendidik.
Taksonomi tujuan instruksional membagi tujuan pendidikan dan instruksional ke dalam tiga kategori yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Taksonomi Bloom mengelompokkan tujuan kognitif ke dalam enam tingkat, sedangkan taksonomi Krathwohl mengelompokkan tujuan afektif ke dalam lima tingkat. Taksonomi Harrow mengelompokkan tujuan psikomotor ke dalam lima tingkat. Perumusan tujuan instruksional
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan pengembangan alat penilaian hasil belajar PKN di SD. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian penilaian, tujuan penilaian, fungsi penilaian, prinsip-prinsip penilaian, domain taksonomi Bloom, teknik pengembangan alat penilaian kognitif, afektif dan psikomotor, serta contoh model tes untuk masing-masing domain.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran terpadu yang merupakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok untuk secara aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah perancangan pembelajaran terpadu mulai dari penjajakan, penstrukturan, perancangan model, hingga pengujian model
Kurikulum dan pengajaran membahas konsep-konsep dasar kurikulum seperti kurikulum formal dan informal, aspek-aspek yang mempengaruhi kurikulum seperti filosofis, sosiologis, dan psikologis, serta bahan pelajaran. Buku ini juga membahas berbagai pendekatan dalam pengembangan kurikulum, tujuan pengajaran, ranah belajar, strategi dan sumber mengajar, perencanaan evaluasi kurikulum, desain instruksional
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mengajarkan ketrampilan berpikir kritis kepada siswa sejak dini, kendala dalam mengajarkannya, dan cara mengajarkan serta mengukur kemampuan berpikir kritis pada siswa.
Dimensi afektif dalam pembelajaran IPA meliputi 5 kategori menurut Bloom dan Krathwohl yaitu penerimaan terhadap fenomena, tanggapan terhadap fenomena, penilaian, organisasi, dan internalisasi nilai-nilai. Pembelajaran IPA bertujuan menumbuhkembangkan sikap positif siswa seperti kerjasama, kemandirian, dan objektivitas serta menggeser sikap negatif menjadi netral kemudian positif.
Makalah ini membahas tentang penerapan taksonomi Bloom dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Taksonomi Bloom membagi tujuan pendidikan menjadi tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif terdiri dari enam tingkatan mulai dari yang paling rendah yaitu mengingat hingga yang tertinggi yaitu berkreasi. Makalah ini juga menjelaskan pentingnya menerapkan ketiga domain taksonomi
Buku ini membahas tentang kurikulum dan pengajaran. Ia menjelaskan pengertian kurikulum, asas-asas dan determinan kurikulum, pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber mengajar, desain evaluasi kurikulum, dasar desain instruksional, pemecahan masalah, dan pendidikan afektif. Buku ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan mengembangkan kur
Buku ini membahas berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pendidikan, dimulai dari penjelasan mengenai standar proses pendidikan, peran guru, sistem pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan berbagai strategi seperti pembelajaran ekspositori, inkuiri, berbasis masalah, peningkatan kemampuan berpikir, kooperatif, hingga kontekstual.
Taksonomi Bloom merupakan kerangka klasifikasi tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir siswa. Taksonomi ini membagi domain kemampuan intelektual menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik yang masing-masing terdiri dari beberapa tingkatan kemampuan. Ranah kognitif meliputi enam tingkatan kemampuan berpikir dari yang paling rend
Taksonomi Bloom merupakan kerangka klasifikasi tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir. Taksonomi ini membagi domain kemampuan intelektual menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif terdiri dari 6 tingkat kemampuan berpikir dari yang rendah hingga tinggi.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Taksonomi tujuan instruksional membagi tujuan pendidikan dan instruksional ke dalam tiga kategori yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Taksonomi Bloom mengelompokkan tujuan kognitif ke dalam enam tingkat, sedangkan taksonomi Krathwohl mengelompokkan tujuan afektif ke dalam lima tingkat. Taksonomi Harrow mengelompokkan tujuan psikomotor ke dalam lima tingkat. Perumusan tujuan instruksional
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan pengembangan alat penilaian hasil belajar PKN di SD. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian penilaian, tujuan penilaian, fungsi penilaian, prinsip-prinsip penilaian, domain taksonomi Bloom, teknik pengembangan alat penilaian kognitif, afektif dan psikomotor, serta contoh model tes untuk masing-masing domain.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran terpadu yang merupakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok untuk secara aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah perancangan pembelajaran terpadu mulai dari penjajakan, penstrukturan, perancangan model, hingga pengujian model
Kurikulum dan pengajaran membahas konsep-konsep dasar kurikulum seperti kurikulum formal dan informal, aspek-aspek yang mempengaruhi kurikulum seperti filosofis, sosiologis, dan psikologis, serta bahan pelajaran. Buku ini juga membahas berbagai pendekatan dalam pengembangan kurikulum, tujuan pengajaran, ranah belajar, strategi dan sumber mengajar, perencanaan evaluasi kurikulum, desain instruksional
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mengajarkan ketrampilan berpikir kritis kepada siswa sejak dini, kendala dalam mengajarkannya, dan cara mengajarkan serta mengukur kemampuan berpikir kritis pada siswa.
Dimensi afektif dalam pembelajaran IPA meliputi 5 kategori menurut Bloom dan Krathwohl yaitu penerimaan terhadap fenomena, tanggapan terhadap fenomena, penilaian, organisasi, dan internalisasi nilai-nilai. Pembelajaran IPA bertujuan menumbuhkembangkan sikap positif siswa seperti kerjasama, kemandirian, dan objektivitas serta menggeser sikap negatif menjadi netral kemudian positif.
Makalah ini membahas tentang penerapan taksonomi Bloom dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Taksonomi Bloom membagi tujuan pendidikan menjadi tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif terdiri dari enam tingkatan mulai dari yang paling rendah yaitu mengingat hingga yang tertinggi yaitu berkreasi. Makalah ini juga menjelaskan pentingnya menerapkan ketiga domain taksonomi
Buku ini membahas tentang kurikulum dan pengajaran. Ia menjelaskan pengertian kurikulum, asas-asas dan determinan kurikulum, pendekatan-pendekatan dalam pengembangan kurikulum, tujuan pengajaran, strategi dan sumber mengajar, desain evaluasi kurikulum, dasar desain instruksional, pemecahan masalah, dan pendidikan afektif. Buku ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan mengembangkan kur
Buku ini membahas berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pendidikan, dimulai dari penjelasan mengenai standar proses pendidikan, peran guru, sistem pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan berbagai strategi seperti pembelajaran ekspositori, inkuiri, berbasis masalah, peningkatan kemampuan berpikir, kooperatif, hingga kontekstual.
Taksonomi Bloom merupakan kerangka klasifikasi tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir siswa. Taksonomi ini membagi domain kemampuan intelektual menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik yang masing-masing terdiri dari beberapa tingkatan kemampuan. Ranah kognitif meliputi enam tingkatan kemampuan berpikir dari yang paling rend
Taksonomi Bloom merupakan kerangka klasifikasi tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir. Taksonomi ini membagi domain kemampuan intelektual menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif terdiri dari 6 tingkat kemampuan berpikir dari yang rendah hingga tinggi.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. Dr. Farhil Huda, M.Pd
TAKSONOMI BLOOM RANAH KOGNITIF,
AFEKTIF (SIKAP-SIKAP ILMIAH) DAN
PSIKOMOTORIK (KETERAMPILAN ILMIAH)
2. Benjamin Samuel Bloom
Lahir di Lansford, Pennsylvania, 21 Februari 1913 –
meninggal 13 September 1999, adalah seorang psikolog
pendidikan dari Amerak Serikat, dengan kontribusi utamanya
adalah dalam penyusunan taksonomi tujuan pendidikan dan
pembuatan teori belajar tuntas.
3. Taksonomi Bloom
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein berarti untuk mengklasifikasi dan
nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari sesuatu
atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam,
tempat, dan kejadian-kejadian sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifika
sikan menurut beberapa skema taksonomi.
Taksonomi tujuan pembelajaran adalah pengelompokan tujuan pembelajaran
Dalam kawasan kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan pembelajaran merupak
an salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan pembelaj
aran, karena segala kegiatan pembelajaran bermuara pada tercapainya tujuan te
rsebut. Agar proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik, maka seoran
g guru dituntut untuk mampu menyusun dan merumuskan tujuan pembelajaran
secara jelas dan tegas.
4. Taksonomi Bloom memiliki hirarki yang paling banyak (6
hirarki), baik yang belum direvisi maupun yang sudah dire
visi. Taksonomi Bloom pertama kali disusun oleh Benjamin
S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan
pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah,
kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke
dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu:
5. Ranah Kognitif
Ranah Kognitif berisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektu
al, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Indikator kognitif
proses merupakan perilaku (behavior) siswa yang diharapkan muncul setelah me
lakukan serangkaian kegiatan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Selain r
anah afektif dan psikomotorik, hasil belajar yang perlu diperhatikan adalah dala
m ranah kognitif. Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu dalam dirinya apa
bila telah terjadi perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan terjadi. Hasil b
elajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk da
ri proses belajar. Perilaku ini sejalan dengan keterampilan proses sains, tetapi y
ang karakteristiknya untuk mengembangkan kemampuan berfikir siswa. Indikator
kognitif produk berkaitan dengan perilaku siswa yang diharapkan tumbuh untuk
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Indikator kognitif produk disusun de
ngan menggunakan kata kerja operasional aspek kognitif.
6. Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi oleh David R. Krathwohl di jurnal
Theory into Practice, aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang yang
diurutkan seperti pada gambar berikut ini.
7. Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatann
ya. Untuk dapat menjadi bagian belajar bermakna, maka tugas me
ngingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan
yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan teris
olasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu
mengenali (recognizing) dan mengingat. Beberapa kata kerja op
erasional yang berkaitan dengan mengingat antara lain Menget
ahui, Mengutip, Menjelaskan, Menggambar, Menyebutkan, Membi
lang, Mengidentifikasi, Memasangkan, Menandai, Menamai, Men
gutip, Menyebutkan, Menjelaskan, Menggambar, Membilang, Men
gidentifikasi, Mendaftar, Menunjukkan, Memberi label, Memberi i
ndeks, Memasangkan, Menamai, Menandai, Membaca, Menyadari,
Menghafal, Meniru, Mencatat, Mengulang, Mereproduksi, Meninja
u, Memilih, Menyatakan, Mempelajari, Mentabulasi, Memberi kode,
Menelusuri, Menulis.
1). Knowledge / Remember (C1)
8. 2). Comprehension / Understanding (C2)
Pertanyaan pemahaman menuntut siswa agar dapat menunjukkan bah
wa mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk m
engorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketah
ui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pe
rtanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali informasi,
namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang dike
tahuinya.
Kata kerja operasional yang berkaitan dengan memahami antara
lain Menafsirkan, Meringkas, Mengklasifikasikan, Membandingkan,
Menjelaskan, Membeberkan, Memperkirakan, Menjelaskan, Mengkat
egorikan, Mencirikan, Merinci, Mengasosiasikan, Membandingkan,
Menghitung, Mengkontraskan, Mengubah, Mempertahankan, Meng
uraikan, Menjalin, Membedakan, Mendiskusikan, Menggali, Mencon
tohkan, Menerangkan, Mengemukakan, Mempolakan, Memperluas,
Menyimpulkan, Meramalkan, Merangkum, Menjabarkan.
9. 3). Application / Applying (C3)
Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedu
r untuk menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Ol
eh karena itu, mengaplikasikan berkaitan erat dengan penge
tahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori ini
hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori i
ni mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan
dan mengimplementasikan. Kata kerja oprasionalnya antara l
ain Melaksanakan, Menggunakan, Menjalankan, Melakukan,
Mempraktekan, Memilih, Menyusun, Memulai, Menyelesaikan,
Mendeteks, Menugaskan, Mengurutkan, Menerapkan, Menyes
uaikan, Mengkalkulasi, Memodifikasi, Mengklasifikasi, Menghit
ung, Membangun , Membiasakan, Mencegah, Menentukan,
Menggambarkan, Menggunakan, Menilai, Melatih, Menggali,
Mengemukakan, Mengadaptasi, Menyelidiki, Mengoperasikan,
Mempersoalkan, Mengkonsepkan, Melaksanakan, Meramalkan,
Memproduksi, Memproses, Mengaitkan, Menyusun, Mensimula
sikan, Memecahkan, Melakukan, Mentabulasi, Meramalkan.
10. 4). Analysis / Analysing (C4)
Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau o
byek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling
keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. Kata kerja oprasional
nya antara lain Menguraikan, Membandingkan, Mengorganisi,
Menyusun ulang, Mengubah struktur, Mengkerangkakan, Men
yusun outline, Mengintegrasikan, Membedakan, Menyamakan,
Membandingkan, Mengintegrasikan, Menganalisis, Mengaudit,
Memecahkan, Menegaskan, Mendeteksi, Mendiagnosis, Menye
leksi, Merinci, Menominasikan, Mendiagramkan, Megkorelasika
n, Merasionalkan, Menguji, Mencerahkan, Menjelajah, Memba
gankan, Menyimpulkan, Menemukan, Menelaah, Memaksimalk
an, Memerintahkan, Mengedit, Mengaitkan, Memilih, Mengu
kur, Melatih, Mentransfer
11. 5). Sintesis / Evaluation (C5)
Teori Bloom Sebelum direvisi
Dengan kata kerja operasional Mengabstraksi, Mengatur,
Menganimasi, Mengumpulkan, Mengkategorikan, Mengkode,
Mengombinasikan, Menyusun, Mengarang, Membangun, Men
anggulangi, Menghubungkan, Menciptakan, Mengkreasikan, M
engoreksi, Merancang, Merencanakan, Mendikte, Meningkatka
n, Memperjelas, Memfasilitasi, Membentuk, Merumuskan, Me
nggeneralisasi, Menggabungkan, Memadukan, Membatas, Me
reparasi, Menampilkan, Menyiapkan Memproduksi, Merangkum,
Merekonstruksi.
Teori Bloom Setelah direvisi
Mengevaluasi adalah membuat suatu pertimbangan berdasar
kan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kog
nitif yang tercakup dalam kategori ini adalah memeriksa dan m
engkritik. Kata operasionalnya antara lain Menyusun hipotesis,
Mengkritik, Memprediksi, Menilai, Menguji, Membenarkan, M
enyalahkan.
12. 6). Evaluation / Creating (C6)
Teori Bloom Sebelum direvisi
Dengan kata kerja operasional Membandingkan, Menyimpu
lkan, Menilai, Mengarahkan, Mengkritik, Menimbang, Memutu
skan, Memisahkan, Memprediksi, Memperjelas, Menugaskan, M
enafsirkan, Mempertahankan, Memerinci, Mengukur, Merangku
m, Membuktikan, Memvalidasi, Mengetes, Mendukung, Memil
ih, Memproyeksikan
Teori Bloom Setelah direvisi
Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi
suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang te
rgolong dalam kategori ini yaitu Membuat, Merencanakan, dan
Memproduksi. Kata kerja oprasionalnya antara lain Merancang,
Membangun, Merencanakan, Memproduksi, Menemukan, Me
mbaharui, Menyempurnakan, Memperkuat, Memperindah, Meng
gubah.
13. Ranah Afektif
Indikator pada ranah afektif merupakan sikap yang diharapkan
saat dan setelah siswa melakukan serangkaian kegiatan pem
belajaran. Dalam pembelajaran IPA, indikator afektif
berkaitan dengan salah satu hakekat IPA yaitu sikap ilmiah.
Oleh karena itu, indikator afektif disusun dengan
menggunakan kata kerja operasional dengan objek sikap
ilmiah. Beberapa contoh sikap ilmiah adalah : berlaku jujur,
peduli, tanggungjawab dan lain-lain.
14. Selain itu, indikator Afektif juga perlu memunculkan keterampilan social
misalnya : bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar
yang baik, berkomunikasi dan lain sebagainya. Beberapa hal yang berk
aitan dengan ranah afektif antara lain :
1) Menerima (A1) : Memilih, Mempertanyakan, Mengikuti, Memberi, Me
nganut, Mematuhi, Meminati
2) Menanggapi (A2) : Menjawab, Membantu, Mengajukan, Mengompromi
ka, Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, M
elaporkan, Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak.
3) Menilai (A3) : Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan, Mem
perjelas, Memprakarsai, Mengimani, Mengundang, Menggabungkan, Men
gusulkan, Menekankan, Menyumbang.
4) Mengelola (A4) : Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan, M
engombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Membentuk pendapat,
Memadukan, Mengelola, Menegosiasi, Merembuk.
5) Menghayati (A5) : Mengubah perilaku, Berakhlak mulia, Mempengaruh
i, Mendengarkan, Mengkualifikasi, Melayani, Menunjukkan, Membuktikan,
Memecahkan.
15. Ranah Psikomotorik
Indikator psikomotorik merupakan perilaku (behavior)
siswa yang diharapkan tampak setelah siswa
mengikuti pembelajaran untuk mencapai kompetensi
yang telah ditetapkan. Selama proses pembelajaran
IPA, diperlukan kegiatan yang berkaitan dengan
percobaan, penemuan atau pembuktian konsep.
16. Kegiatan ini melibatkan aktivitas fisik, misalnya merangkai, mengukur, me
mbuat dan lain sebagainya. hal-hal yang berkaitan dengan ranah Psikomo
tor, antara lain :
1) Menirukan (P1) : Mengaktifkan, Menyesuaikan, Menggabungkan, Mela
mar, Mengatur, Mengumpulkan, Menimbang, Memperkecil, Membangun,
Mengubah, Membersihkan, Memposisikan, Mengonstruksi.
2) Memanipulasi (P2) : Mengoreksi, Mendemonstrasikan, Merancang, Me
milah, Melatih, Memperbaiki, Mengidentifikasikan, Mengisi, Menempatkan
, Membuat, Memanipulasi, Mereparasi, Mencampur.
3) Pengalamiahan (P3) : Mengalihkan, Menggantikan, Memutar, Mengiri
m, Memindahkan, Mendorong, Menarik, Memproduksi, Mencampur, Mengop
erasikan, Mengemas, Membungkus.
4) Artikulasi (P4) : Mengalihkan, Mempertajam, Membentuk, Memadan
kan, Menggunakan, Memulai, Menyetir, Menjeniskan, Menempel, Mensek
etsa, Melonggarkan, Menimbang.