SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI UMUM
ā€œTEKNIK ISOLASI BAKTERIā€
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Mikrobiologi Umum
Disusun oleh :
Nama : Suria Paloh
NIM : 4442210007
Kelas : II A
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum dengan judul
ā€œTeknik Isolasi Bakteriā€ ini dengan baik. Laporan ini saya buat setelah melakukan
praktikum.
Adapun laporan ini saya susun sebagai salah satu syarat mata kuliah
Mikrobiologi Umum. Dalam laporan ini penulis menjelaskan secara umum isolasi
dan metode-metode yang digunakan untuk isolasi bakteri.
Dalam menyusun laporan ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Abdul Hasyim Sodiq, S.P., M.Si., selaku dosen mata kuliah mikrobiologi
dasar yang sudah memberi arahan terkait praktikum ini.
2. Julio Eiffelt Rossaffelt Rumbiak, SP., MP, MPM., selaku dosen mata kuliah
mikrobiologi dasar yang sudah memberi arahan terkait praktikum ini.
3. Endang Sulistyorini., S.P., M.Si., selaku dosen mata kuliah mikrobiologi
dasar yang sudah memberi arahan terkait praktikum ini.
4. Wahyudin selaku asisten praktikum mikrobiologi dasar kelas IIA yang sudah
membantu dalam berjalannya praktikum ini.
Pada kesempatan kali ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih, semoga laporan hasil praktikum
ini bermanfaat bagi pembaca.
Serang, Mei 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Teknik pada Isolasi Bakteri........................................................................5
2.2.1 Metode Gores.......................................................................................5
2.3.2 Metode Tuang......................................................................................6
2.3.3 Metode Sebar.......................................................................................7
2.4 Identifikasi Bakteri ....................................................................................7
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................................9
3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................9
3.3 Cara Kerja .................................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil........................................................................................................10
4.2 Pembahasan............................................................................................. 13
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................................18
5.2 Penutup ...................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Pengamatan................................................................................. 10
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bakteri................................................................................................4
Gambar 2. Teknik Isolasi Bakteri.........................................................................5
Gambar 3. Metode gores (streak plate).................................................................6
Gambar 4. Metode tuang (pour plate)...................................................................6
Gambar 5. Metode sebar (spread plate) ................................................................7
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang semua makhluk hidup
dalam bentuk sel tunggal, multisel, maupun aselular seperti bakteri, microfungi,
kapang, mikroalga, dan Archaea (Fibriana et al., 2016). Dalam bidang ilmu
mikrobiologi, untuk dapat menelaah bakteri khususnya dalam skala laboratorium.
Maka terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan
yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri yang kita butuhkan tersebut tanpa
adanya kontaminasi dari mikroba lainnya.
Dalam mikroorganisme suatu bakteri di dalam laboratorium dapat diisolasi
menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari
morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya. Menurut (Putri et al., 2017)
mikroba yang hidup di alam terdapat dalam bentuk populasi campuran. Sangat
jarang mikroba di alam dijumpai sebagai spesies yang tunggal. Dengan demikian,
agar mikroba tersebut dapat diidentifikasikan, sehingga mudah dipelajari sifat
pertumbuhan, morfologis, dan fisiologis masing-masing mikroba maka langkah
pertama yang harus dilakukan yaitu spesies tersebut dipisahkan dari organisme lain
yang umum dijumpai dalam habitatnya, kemudian ditumbuhkan menjadi biakan
murni yaitu suatu biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu spesies.
Dengan demikian, diperlukan teknik-teknik yang harus dilakukan dalam
mengembiakkan bakteri, hal tersebut memungkinkan memliki karena suatu teknik
ini berpengaruh terhadap perkembangbiakkan bakteri itu sendiri. Agar sifat-sifat
tersebut tampak jelas, bakteri perlu dibiakkan pada medium padat yaitu dengan
menggunakan teknik isolasi bakteri. Menurut Mikdarullah et al. (2017) isolasi
mikroba adalah memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungannya di alam dan menumbuhkannya di media buatan sehingga diperoleh
kultur murni atau biakan murni.
Berdasarkan masalah di atas maka dilakukan praktikum ini untuk
mengetahui teknik dari isolasi bakteri Sebelum pengamatan mikrobiologi terlebih
dahulu dibiakkan ke dalam biakan murni. Biakan murni adalah suatu biakan yang
2
berasal dari perbanyakan satu spesies tunggal atau suatu biakan yang terdiri dari
satu spesies mikrobia. Biakan murni biasa digunakan dalam kegiatan identifikasi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara
mengisolasi bakteri dan pengenceran dari sampel tanah sekitar perakaran tanaman.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Bakteri
Bakteri adalah salah satu golongan mikroorganisme prokariotik (bersel
tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak mempunyai selubung inti namun mampu
hidup dimana saja. Menurut klasifikasinya bakteri dibagi menjadi 2 yaitu bakteri
Gram positif dan bakteri Gram negatif. Beberapa bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif merupakan flora normal pada tubuh manusia. Flora normal adalah
mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa menimbulkan penyakit pada
inang yang ditempati (Holderman et al., 2017).
Berdasarkan bentuk selnya, bakteri dibagi atas bentuk bulat (coccus),
batang, spiral, vibriio dan lain sebagainya. sementara itu berdasarkan sifat
pewarnannnya, bakteri dibagi atas pewarnaan sederhana, diferensial dan pewarnaan
khusus. berdasarkan sifat pertumbuhannya, bakteri dibagi atas aerob, anaerob dan
mikroaerofilik. disamping itu, berdasarkan metabolisme tubuh yang berlangsung,
bakteri dibagi atas bakteri autotrof dan heterotrof (Putri et al., 2017).
Bakteri mempunyai ciri- ciri seperti pada uniseluler dan multiseluler,
prokariotik, tidak terdapat klorofil, bereproduksi secara seksual dan membelah diri,
memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam serta beberapa spesies dapat hidup
pada suhu tinggi. Selain ciri-ciri di atas, bakteri juga dapat bermetabolisme
sebagaimana makhluk hidup lainnya. Akan tetapi terdapat perbedaan yang
mendasar, yaitu bahwa pada bakteri makanan dicerna secara langsung tanpa melalui
proses yang panjang sehingga jumlah bakteri yang melakukan reproduksi sangatlah
banyak bahkan bisa mencapai jutaan bakteri dalam satu waktu (Aini et al., 2021).
Satuan ukuran tubuh bakteri adalah mikron atau mikrometer. Satu
mikron (Āµ) sama dengan1/1000 milimeter (mm) atau 10-3 mm. Panjang
tubuh bakteri sekitar 1-2 Āµ,sedangkan lebarnya sekitar 2-5 Āµ. Sel-sel individu
bakteri mempunyai beragamvariasi bentuk seperti bola (kokus), batang (basil),
dan spiral (spirillum). Masing-masing bentuk atau ciri ini penting dalam
mencirikan morfologi suatu spesies (Saleh et al., 2016).
4
Bakteri normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa
menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati. Tempat paling umum dijumpai
bakteri normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia luar yaitu kulit, mata,
mulut, saluran pernafasan atas, saluran pencernaan dan saluran urogenital (Nufus,
2016).
Bakteri normal berperan penting dalam mensintesis vitamin, mensekresi
enzim, dan membantu pencernaan nutrien. Bakteri normal dapat menekan
pertumbuhan bakteri patogen sehingga dapat melindungi inang dari serangan
penyakit serta merangsang fungsi kekebalan tubuh. Keseimbangan bakteri normal
merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan status kesehatan pada inang
(Nufus, 2016).
Gambar 1. Bakteri
(Sumber: Generasibiologi, 2017)
2.2 Tinjauan Umum Teknik Isolasi
Isolasi mikroba ialah memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungan alamiahnya dan menumbuhkannya pada media buatan sehingga
diperoleh kultur murni. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal
dari pembelahan dari satu sel tunggal. Kultur murni sangat berguna di dalam
mikrobiologi yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme dan
menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam media buatan (Wati, 2013).
Isolasi bakteri dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan sifat aslinya,
maka organisme yang dipelajari harus dapat dipisahkan menjadi biakan murni yang
hanya mengandung satu jenis bakteri saja. Teknik inokuasi merupakan suatu
pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru
dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi (Tito, 2014).
5
Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-
sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya. Beberapa cara
atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua
diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode
cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk
memperoleh spesies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah
dari satu jenis sel yang dapat diamati (Sabbathini et al., 2017).
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar
dan cukup kompleks. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai
contoh, sekali kita bersin dapat menebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Jenis
mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, kapang dan sebagainya. Populasi
dari mikroba yang ada di lingkungan ini sangatlah beraneka ragam dan masih dalam
bentuk campuran. Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari
biakan campuran menjadi satu biakan murni berbagai habitat ini memerlukan
teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya
dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spesies yang berbeda- beda yang
dikenal dengan istilah biakan murni, dengan kata lain terdiri dari beberapa jenis
mikroorganisme atau belum murni. Biakan murni ini terdiri dari satu populasi sel
yang semuanya berasal dari satu sel induk (Mirsadiq, 2013).
Gambar 2. Teknik Isolasi Bakteri
(Sumber: Buletin Tanah dan Lahan, 2017)
2.3 Teknik pada Isolasi Bakteri
2.3.1 Metode Gores
Metode gores atau streak plate adalah metode yang menggunakan loop ose
dan menggoreskannya ke permukaan media agar dengan pola tertentu. Isolasi
bakteri dengan cara pennggoresan bertujuan untuk membuat garis sebanyak
mungkin pada permukaan medium pembiakkan, dengan menggunakan jarum ose
6
yang terlepas pada garis-garis tersebut semakin lama semakin sedikit, sehingga
permukaan medium agar bakteri yang tumbuh pada garis-garis terakhir berupa
koloni yang terpisah-pisah (Irianto, 2012).
Mikroba yang terlepas pada garis-garis goresan tersebut semakin lama
semakin sedikit, sehigga pada garis terkahir koloni terbentuk akan terpisaj agak
jauh dan sebagai koloni tunggal. Koloni tunggal adalah koloni yang timbul dan
tumbuh secara terpisah dari satu sel atau beberapa sel. pada umumnya koloni sel
memiliki ukuran kecil-kecil (Irianto, 2012).
Gambar 3. Metode gores (streak plate)
(Sumber: Biologi UIN Malang, 2020)
2.3.2 Metode Tuang
Metode tuang atau pour plate yaitu mencampur suspensi bakteri dengan
medium agar pada suhu 50Ā°C dan menuangkannya pada cawan petri. Pemeriksaan
angka bakteri dengan metode tuang adalah suatu teknik untuk menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan media yang
masih cair dengan stok kultur bakteri, sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan
diam dengan baik di permukaan agar atau di dalam agar. Dalam metode ini
diperlukan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan
petri. Setelah diinkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah
yang dapat dihitung (Damayanti et al., 2020).
Gambar 4. Metode tuang (pour plate)
(Sumber: Biologi UIN Malang, 2020)
7
2.3.3 Metode Sebar
Metode sebar atau spread plate dilakukan dengan menuangkan suspensi
bakteri ke atas medium agar kemudian menyebarkannya secara merata
menggunakan trigalski atau L glass. Teknik di dalam menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan cara pat menuangkan stok kultur
bakteri di atas media yang telah padat (Mikdarullah et al., 2017).
Isolasi dengan penyebaran hampir sama dengan metode isolasi bakteri pada
penuangan. Hal yang membedakan adalah pada saat penuangan suspensi sampel ke
dalam medium isolasi dimulai dengan melakukan pengencrean sampel setiap
penuaangan. Medium yang telah dipersiapkan dituangkan ke dalam cawan petri
steril. Kemudian tunggu hingga medium memadat, setelah itu dituangkan suspensi
sampel ke dalam cawan petri yang telah berisikan medium yang memadat.
Penyebaran suspensi sampel dilakuakn dengan menyebarkan suspensi dengan
batang Drugalsky yang telah dipanaskan terlebih dahulu (Mikdarullah et al., 2017).
Gambar 5. Metode sebar (spread plate)
(Sumber: Biologi UIN Malang, 2020)
2.4 Identifikasi Bakteri
Identifikasi dan determinasi suatu biakkan murni bakteri yang diperoleh dari
hasil isolasi dapat dilakukan melalui pengamatan ciri-ciri morfologi koloni tersebut
serta pengujian fisiologi dan biokimianya. Dengan menanam bakteri pada medium,
makan akan diketahui sifat suatu koloni bakteri. Sifat metaboisme bakteri dalam uji
biokimia dapat dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan
reagen kimia yang digunakan (Fitri et al., 2011).
Ada juga sebagian dari bakteri Gram-positif dan bateri Garm-negatif misalnya
Streptococcus aerus yang dapat menyebabkan penyakit jika mencapai jumlah
8
1.000.000 atau 106
per Gram yang merupakan suatu jumlah yang cukup untuk
memperoduksi toksin (Synder, 1988 dalam Holderman, 2017).
Dalam mengidentifikasi suatu bakteri dapat dilakukan dengan mengamati
karakteristik makroskopis, mikroskopis, dan uji biokimia bakteri tersebut.
Karakteristik makroskopis yang dapat diamati meliputi bentuk koloni yaitu
berbentuk bulat, titik, tidak teratur, seperti akar, dan filamen atau berbenang, serta
kumparan. Karakteristik mikroskopis yang dapat diamati meliputi bentuk sel,
ukuran sel, dan pewarnaan bentuk sel bakteri seperti batang (basil), bulat (kokus),
dan spiral dengan masing-masing kombinasinya. Pengukuran sel bakteri secara
mikroskopis dapat dilakukan dengan mikrometer. Serta pewarnaan yang dilakukan
meliputi pewarnaan gram dan pewarnaan endospora (Holderman et al, 2017).
9
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 09 April 2022 pukul 09.10-
11.00 WIB. Bertempat di keluarahan Taman Banjar Agung Indah, RT 03/RW 09,
Cipocok Jaya. Kota Serang, Banten. Pada platform Google Meeting.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu Test tube 10 ml,
petridish, batang L/Grugalsky, mikropipet, tip mikropipet, wrapping plastik, jarum
ose, bunsen, botol vial 1 ml, tissu gulung, handspray, rak test tube, erlenmeyer, dan
LAV. Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu media NA
instant, alkohol 70%, aquadest, dan sampel tanah pada sekitar perakaran tanaman
hortikultura.
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum Teknik Isolasi Bakteri diantaranya
sebagai berikut:
1. Disiapkan serta dijelaskan materi mengenai teknik isolasi bakteri oleh
asisten praktikum.
2. Diamati alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum pada modul
penuntun praktikum.
3. Diperhatikan dan dicatat penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh
asisten.
4. Disimak video dan penjelasan dari asisten beberapa cara inokulasi
kemudian catat hasil pengamatan.
5. Dilakan teknik isolasi dengan metode gores, metode tuang dan metode
sebar.
6. Dibuat laporan praktikum disertakan bentuk tabel dalam hasil pengamatan.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan
No Metode Isolasi Penjelasan beserta diagram alir
1 Metode gores (pour plate)
Teknik penanaman mikroba dengan
goresan bertujuan untuk mengisolasi
mikroorganisme dari campurannya atau
meremajakan kultur ke dalam medium
baru. Cara gores umumnya digunakan
untuk mengisolasi koloni mikroba pada
medium-agar sehingga didapatkan koloni
terpisah dan merupakan biakan murni.
Penjelasan cara kerja:
a. Panaskan jarum ose hingga memijar di
atas bunsen, kemudian beri jarak dari
bunsen dan diamkan hingga dingin.
b. Gunakan ose yang telah dingin untuk
mengambil kultur murni bakteri (ambil
sebanyak 1 ose).
c. Goreskan pada permukaan medium-
agar dimulai dari satu ujung (Perhatikan
teknik / tipe penggoresan). Hati-hati
saat menggores, jangan sampai medium
rusak! Ose yang disentuhkan pada
11
permukaan medium sebaiknya tidak
ditekan terlalu dalam.
d. Inkubasikan cawan petri berisi mikroba
dengan posisi terbalik pada suhu ruang
atau pada suhu tertentu dalam incubator
selama 24-48 jam dan amati
pertumbuhannya.
2 Metode tuang (pour plate)
Menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya
pada permukaan medium agar saja
melainkan sel terendam dalam medium (di
dalam agar) sehingga terdapat sel yang
tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2
dan ada yang tumbuh di dalam agar dengan
kandungan oksigen sedikit. Teknik ini
memerlukan agar yang belum padat
(>45ā„ƒ) untuk dituang bersama suspensi
bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian
dihomogenkan dan dibiarkan memadat.
Penjelasan cara kerja:
a. Teteskan 1 ml suspensi sel kedalam
cawan petri kosong yang telah steril
secara aseptis.
b. Tuangkan media agar yang hangat
(suhu 45 ā€“ 50ā„ƒ) ke cawan yang telah
berisi suspensi bakteri tersebut dan
tutup.
12
c. Homogenkan campuran media dan
suspensi dengan cara goyangkan atau
putar cawan petri secara perlahan
membentuk angka delapan (8) di atas
meja yang rata dalam kondisi aseptis.
d. Setelah agar memadat cawan petri
diinkubasi dengan posisi terbalik pada
suhu kamar ataupun inkubator selama
24 jam.
3 Metode sebar (spread plate)
Teknik spread plate merupakan teknik
isolasi mikroba dengan cara menginokulasi
kultur mikroba secara pulasan/sebaran di
permukaan media agar yang telah memadat.
Penjelasan cara kerja:
a. Pindahkan 0,1 mL suspensi berisi
bakteri secara aseptis ke permukaan
media yang telah memadat dalam cawan
petri menggunakan pipet.
b. Sterilisasi batang bengkok/batang
Drigalsky dengan cara dicelupkan dalam
alkohol 70% kemudian dibakar dengan
dilewatkan diatas api, biarkan spreader
dingin.
c. Tebarkan/sebarkan kultur bakteri
dengan spreader secara merata dan
biarkan sampai permukaan agar
mengering.
13
d. Setelah permukaan agar mengering,
selanjutnya inkubasikan secara terbalik
selama 24 jam pada suhu kamar ataupun
inkubator dan amati pertumbuhannya.
4.2 Pembahasan
Praktikum dengan topik ā€œTeknik Isolasi Bakteriā€ dengan kondisi umum
yang dilakukan di platform Google Meeting diberikan arahan oleh asisten
praktikum. Sebelum dilaksanakannya praktikum ini asisten praktikum memberikan
modul sebagai bahan bacaan sebelum dilakukan pertemuan praktikum lalu setiap
mahasiswa mempelajari materi sterilisasi secara individu yang kemudian akan
dijelaskan kembali pada saat pertemuan praktikum guna mahasiswa dapat
memahami lebih dalam materinya.
Pada Praktikum ini yaitu mengenai beberapa tahapan untuk isolasi bakteri
dimana dilakukan beberapa metode yang dilakukan. Menurut Putri et al, (2018)
Isolasi mikroba yaitu memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya dari
berbagai macam campuran mikroba dengan tujuan untuk mendapatkan biakan
murni. Identifikasi mikroba yaitu untuk mengetahui sifat-sifat morfologi, biokimia
dan molekuler dari bakteri. isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba satu
dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba untuk dapat
mempelajari sifat biakan, morfologi dan sifat mikroba lainnya.
Pada isolasi ada juga yang dinamakan inokulasi bakteri. kedua teknik ini
memiliki makna yang hampir sama namun ada sedikit perbedaan pada kedua teknik
ini. Menurut Badaring (2020) perbedaan kedua teknik tersebut adalah
proses isolasi digunakan untuk memperoleh mikroba murni dari lingkungan
sedangkan inokulasi digunakan untuk memperoleh mikroba murni dan media
biakan mikroba itu sendiri. Menurut Surbakti (2010) inokulasi sendiri memiliki
perbedaan dengan isolasi, dimana inokulasi bertujuan untuk menanam bakteri ke
medium baru sedangkan isolasi bertujuan untuk mendapatkan kultur murni yang
bisa digunakan untuk penelitian. Teknik inokulasi sendiri terbagi menjadi beberapa
metode, pada praktikum kali ini akan dibahan mengenai metode tusuk, sebar, gores
dan tuang.
14
Pada praktikum ini akan yaitu mengenai isolasi bakteri dan metode-metode
yang dilakukan pada isolasi bakteri. Menurut Seniati (2017) metode isolasi terbagi
menjadi tiga yaitu metode sebar, metode tuang atau metode gores. Teknik
penanaman mikroba dengan goresan bertujuan untuk mengisolasi
mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam
medium baru. Teknik metode tuang teknik ini adalah untuk menyebarkan
sel-sel bakteri tidak hanya pada perrmukaan medium agar saja melainkan
sel terendam dalam medium (di dalam agar) sehingga terdapat sel yang
tumbuh dipermukaan agaryang kaya O2 dan ada yang tumbuh di dalam
agar dengan kandungan oksigen sedikit. Teknik ini memerlukan agar yang
belum padat (>45oC) untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam
cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat.
Sedangkan untuk metode sebar yaitu Teknik spread plate merupakan
teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi kultur mikroba secara
pulasan/sebaran di permukaan media agar yang telah memadat.
Hasil pengamatan pada isolasi bakteri yang terdiri dari metode
isolasi dan penjelasan serta diagram alir pada setiap metode tersaji pada
tabel 1. Pengamatan pertama yaitu didapatkan metode gores (pour plate)
didapatkan diagram alir dengan tahapan-tahapan yang terdiri dari Panaskan jarum
ose hingga memijar di atas bunsen, kemudian beri jarak dari bunsen dan diamkan
hingga dingin lalu gunakan ose yang telah dingin untuk mengambil kultur murni
bakteri (ambil sebanyak 1 ose) kemudian goreskan pada permukaan medium-agar
dimulai dari satu ujung (Perhatikan teknik / tipe penggoresan). Hati-hati saat
menggores, jangan sampai medium rusak! Ose yang disentuhkan pada permukaan
medium sebaiknya tidak ditekan terlalu dalam selanjutnya inkubasikan cawan
petri berisi mikroba dengan posisi terbalik pada suhu ruang atau pada suhu tertentu
dalam incubator selama 24-48 jam dan amati pertumbuhannya. Hal ini diperkuat
oleh Wardhani et al, (2020) metode gores umumnya digunakan untuk mengisolasi
koloni mikroba pada cawan agar sehingga didapatkan koloni terpisah dan
merupakan biakan murni. Dasar dari prosedur ini adalah untuk menggoreskan
suspensi bahan mikroba ke permukaan media agar yang sesuai dalam cawan petri.
Pada tahap pasca inkubasi, terlihat bekas gores dapat menumbuhkan koloni
15
terpisah yang berasal dari sel mikroba dan selanjutnya memisahkannya. Jika
tergores sepenuhnya, koloni dapat terpisah. Ada empat jenis metode goresan: T,
stroke radian, goresan kuadran, dan goresan sinabung.
Hasil pengamatan kedua didapatkan teknik isolasi dengan metode tuang
dimana didapatkan hasil diagram alir dan prosedur langkah kerja yang terdiri dari
beberapa tahapan diantaranya teteskan 1 ml suspensi sel kedalam cawan petri
kosong yang telah steril secara aseptis, kemudian tuangkan media agar yang hangat
(suhu 45 ā€“ 50ā„ƒ) ke cawan yang telah berisi suspensi bakteri tersebut dan tutup,
selanjutnya homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara goyangkan
atau putar cawan petri secara perlahan membentuk angka delapan (8) di atas meja
yang rata dalam kondisi aseptis dan terkahir setelah agar memadat cawan petri
diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu kamar ataupun inkubator selama 24
jam. Metode yang digunakan yaitu untuk menghitung mikroba Total Plate Count.
Menurut Yunita et al, (2015) pengujian Total Plate Count (TPC) bertujuan untuk
menunjukkan jumlah mikroba yang terdapat dalam suatu produk dengan cara
menghitung koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media agar.
Hasil pengamatan yang ketiga menunjukkan hasil dimana metode yang digunaka
pada isolasi bakteri yaitu dengan mennggunakan metode sebar. Menurut Damayanti et al,
(2017) metode spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan cara pat menuangkan stok kultur bakteri di
atas media yang telah padat. Tahapan yang dapat dilakukan pada metode ini yaitu dengan
cara Pindahkan 0,1 mL suspensi berisi bakteri secara aseptis ke permukaan media
yang telah memadat dalam cawan petri menggunakan pipet, kemudian sterilisasi
batang bengkok/batang Drigalsky dengan cara dicelupkan dalam alkohol 70%
kemudian dibakar dengan dilewatkan diatas api, biarkan spreader dingin,
selanjutnya tebarkan/sebarkan kultur bakteri dengan spreader secara merata dan
biarkan sampai permukaan agar mengering, terkahir setelah permukaan agar
mengering, selanjutnya inkubasikan secara terbalik selama 24 jam pada suhu kamar
ataupun inkubator dan amati pertumbuhannya.
Pada setiap metode tentu memiliki keunggulan dan kekurangan pada setiap
langkahnya dalam hal ini tentu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pengujian
yang dilakukan. Dalam metode sebar dan tuang memliki keunggulan daan
kekurangan yang dimiliki. Hal ini diperkuat oleh pendapat Damayaanti et al, (2017)
16
teknik penanaman sebar dan tuang tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan
masing-masing, keunggulan metode tuang adalah dapat digunakan untuk
memperoleh biakan murni, sedangkan pada metode cawan sebar dapat digunakan
untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam satua sel. Adapun kekurangan pada
metode cawan tuang adalah hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel
mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin
membentuk satu koloni, mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada
medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menjalar,
memerlukan persiapan dan waktu inkubasi sehingga pertumbuhan koloni dapat
dihitung.
Dalam teknik isolasi suatu bakteri memiliki sifat-sifat yang dimilikinya.
Menurut Dwidjoseputro (2005), sifat-sifat koloni pada agar-agar lempengan
mengenai bentuk, permukaan dan tepi. Bentuk koloni dilukiskan sebagai titik-titik,
bulat berbenang, tak teratur, serupa akar, serum kumparan. Permukaan koloni dapat
datar, timbul mendatar, timbul melengkung, timbul mencembung, timbul membukit
dan timbul berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, ada yang berombak, ada yang
berbelah-belah, ada yang bergerigi, ada yang berbenang-benang dan ada yang
keriting. Pada sifat-sifat koloni pada agar-agar miring. Sifat ini berkisar pada bentuk
dan tepi koloni dan sifat itu dinyatakan dengan kata-kata seperti : serupa pedang,
serupa duri, serupa tasbih, serupa titik-titik, serupa batang dan serupa akar dan
untuk sifat koloni tusukan dalam gelatin. Ada bakteri yang dapat mengencerkan
gelatin. Karena itu, maka bentuk-bentuk koloninya juga berbeda-beda. Lagipula
bentuk koloni yang tidak dapat mengencerkan gelatin. Bila dilihat dari samping
koloni yang tidak mengencerkan gelatin dapat serupa pedang, tasbih, bertonjol-
tonjol dan berjonjot. Jika bakteri mampu mengencerkan gelatin, maka bentuk
koloninya dapat serupa kawah, serupa mangkuk, serupa corong, pundi-pundi dan
berlapis.
Dalam hal ini karakteristik setiap bakteri yang dilakukan pengamatan
dengan menggunakan teknik isolasi dengan metode gores, tuang dan sebar yaitu
untuk pengamatan setiap morfologi bakteri yang ditumbuh. Menurut Sabdaningsih
et al, (2013) karakterisasi morfologi bertujuan untuk mengamati baik morfologi
koloni maupun morfologi sel bakteri pada isolat bakteri yang telah lolos seleksi.
17
Mikroorganisme yang ditumbuhkan pada media yang bervariasi akan menunjukkan
penampakan makroskopis yang berbeda-beda pada pertumbuhannya. Perbedaan ini
disebut dengan karakteristik kultur, yang digunakan sebagai dasar untuk
memisahkan mikroorganisme dalam kelompok taksonomik. Isolat bakteri ini
diamati morfologi koloni dengan melihat bentuk koloni, warna, tepian dan elevasi.
Pada umumnya bentuk koloni bakteri berbentuk circular, irregular, filamentous,
rhizoid. Elevasi berbentuk raised, convex, flat, umbonate, crateriform. Tepian yang
berbentuk entire, undulate, filiform, curled dan lobate.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil praktikum di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Isolasi bakteri merupakan proses satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya
dari berbagai macam campuran mikroba dengan tujuan untuk mendapatkan
biakan murni. Identifikasi mikroba yaitu untuk mengetahui sifat-sifat
morfologi, biokimia dan molekuler dari bakteri.
2. Metode isolasi bakteri terdiri dari tiga yaitu metode gores yaitu metode yang
menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke permukaan media agar
dengan pola tertentu, metode tuang yaitu mencampur suspensi bakteri dengan
medium agar pada suhu 50Ā°C dan menuangkannya pada cawan petri, dan
metode sebar yaitu dilakukan dengan menuangkan suspensi bakteri ke atas
medium agar kemudian menyebarkannya secara merata menggunakan
trigalski atau L glass.
3. Bakteri yang diisolasi memliki karakteristik yang berbeda dengan cara
pemisahannya.
5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini yaitu dapat memperhatikan prosedur
yang benar-benar teliti agar mendapatkan hasil yang maksimal dan juga tepat.
Pemisahan bakteri dengaan isolasi merupaakan cara baik dalam
mengembangbiakkan bakteri yang positif. Kemudian Diharapkan praktikan bisa
memperhatikan video dan penjelasan asisten praktikum dengan sangat baik agar
tidak terjadi kesalahan dalam penulisan laporan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Aini, M., Rahayuni, S., Mardina, V., Quranayati, dan Aisah, N. 2021. Bakteri
Lactobacillus spp dan Peranannya Bagi Kehidupan. Jurnal Jeumpa. 8(2):
614-624.
Badaring, D., R., Fiqriansyah, W., dan Arsad, B. 2020. Identifikasi Morfologi
Mikroba pada Ruangan Water Closet Jurusan Biologi Universitas Negeri
Makassar. Prosiding Seminar Nasional Biologi FMIPA UNM. 8: 161-168.
Damayanti, N., W., E., Abadi, M., F., dan Bintari, N., W., D. Perbedaan Jumlah
Bakteriuri Pada Wanita Lanjut Usia Berdasarkan Kultur Mikrobiologi
Menggunakan Teknik Cawan Tuang dan Cawan Sebar. Mediotory. 8(1): 1-
4.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Fibriana, F., Amalia, A., V. 2016. Potensi Kitchen Microbiology untuk
Meningkatkan Keterampilan Teknik Hands-On dalam Pembelajaran
Mikrobiologi. Unnes Science Education Journal. 5(2): 1210-1216.
Fitri, L., dan Yasmin, Y. 2011. Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. 3(2); 20-25.
Holderman, M., Queljoe, E., D., dan Rododuwu, S., B. 2017. Identifikasi Bakteri
pada Pegangan Eskalator di salah satu Pusat Perbelanjaan di Kota Manado.
Jurnal Ilmiah Sains. 17(1): 13-18.
Irianto, K. 2012. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung: Yrama
Wigya.
Mikdarullah dan Aditiya, N. 2017. Teknik Isolasi Bakteri Proteolitik Dari Sumber
Air Panas Ciwidey, Bandung. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur 15 (1):
11-14.
Mirsadiq, L., 2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian. Surakarta. UNS
Press.
Nufus, N, B. 2016. Populasi Bakteri Normal dan Bakteri Kitinolitik pada Saluran
Pencernaan Lobster Pasir (panulirus homarus L.) yang diberi Kitosan.
Universitas Mataram. Mataram. Jurnal Biologi Tropis. 16 (1):15-23.
20
Putri, A., L., O., dan Endang, K. 2018. Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat
dari pangan fermentasi berbasis ikan (Inasua) yang diperjualbelikan di
Maluku-Indonesia. Jurnal Biologi Tropika. 1(2): 6-12.
Putri, M., H. 2021. Mikrobiologi Keperawatan Gigi. Pekalongan : PT. Nasya
Expanding Management.
Sabbathini, G., C., Puijyanto, S., Wijanarka dan Lsidiyanti, P. 2017. Isolasi dan
Identifikasi Bakteri Genus Sphingomonas Dari Daun Padi (Oryza Sativa) Di
Area Persawahan Cibinong. Jurnal Biologi. 6(1): 59-64.
Sabdaningsih, A., Anto, B., dan Endang, . 2013. Isolasi dan Karakterisasi Morfologi
Koloni Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodophyta) dari Perairan Kutuh Bali.
Jurnal Biologi. 2 (2): 11-17.
Saleh A, William KP, Rahma DY. 2016. Peningkatan Persentase Metana pada
Biogas Menggunakan Variasi Ukuran Pori Mmebran Nilon dan Variasi
waktu Purufikasi. Jurnal Teknik Kimia. 4(22): 1-7.
Seniati, Marbiah dan Nurhayati. 2017. Kajian Uji Konfrontasi Terhadap Bakteri
Pathogen Dengan Menggunakan Metode Sebar, Metode Tuang dan Metode
Gores. Jurnal Galung Tropika. 6 (1): 42-48.
Tito, I., M. 2014. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Kitinolitik yang Terdapat pada
Cangkang Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus). Skripsi. Surabaya:
Universitas Airlangga Press.
Wardhani, A.D., Uktolseja, dan Djohan. 2020. Identifikasi Morfologi dan
Pertumbuhan Bakteri pada Cairan Terfermentasi Silase Pakan Ikan. Artikel
Pemakalah Pararel.
Wati, D., S., dan Rukmanasari. 2013. Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Industri
Bioetanol Melalui Proses Anaerob. Semarang: Universitas Diponegoro
Press.
Yunita, Hendrawan dan Ylianingsih. 2015. Analisis Kuantitatif Mikrobiologi pada
Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasar TPC
(Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate. Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem. 3 (3): 237-248.

More Related Content

Similar to Suria paloh_4442210007_Acara 5 (1).pdf

Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
Vina Widya Putri
Ā 
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesLaporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
AlmiraJasmin2
Ā 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
Wendi Hermawan
Ā 
Laporan mikrobiologi
Laporan mikrobiologiLaporan mikrobiologi
Laporan mikrobiologi
Arista April
Ā 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
Wan Na
Ā 
Isolasi bakteri
Isolasi bakteriIsolasi bakteri
Isolasi bakterif' yagami
Ā 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
pjj_kemenkes
Ā 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaLisa Tri Setiawati
Ā 
Biologi Dasaar Pertemuan 1.ppt
Biologi Dasaar Pertemuan 1.pptBiologi Dasaar Pertemuan 1.ppt
Biologi Dasaar Pertemuan 1.ppt
kamaruddin32
Ā 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Tidar University
Ā 
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 4.2
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 4.2RPP BIOLOGI KLS 12 KD 4.2
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 4.2almansyahnis .
Ā 
R LINKUP BIOLOGI (1).pptx
R LINKUP BIOLOGI (1).pptxR LINKUP BIOLOGI (1).pptx
R LINKUP BIOLOGI (1).pptx
MentariAzaliyyah
Ā 
Bakteriologi dasar
Bakteriologi dasar Bakteriologi dasar
Bakteriologi dasar
StefaniArachma
Ā 
Rpp jamur welly
Rpp jamur wellyRpp jamur welly
Rpp jamur wellyWelly Andrei
Ā 
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)fitriwirnamasari
Ā 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarahITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarahFransiska Puteri
Ā 
Ipa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdfIpa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdf
SMPK Stella Maris
Ā 
Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019 seri keterampilan sputum 2
Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019   seri keterampilan sputum 2Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019   seri keterampilan sputum 2
Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019 seri keterampilan sputum 2
ihsanotriami
Ā 

Similar to Suria paloh_4442210007_Acara 5 (1).pdf (20)

Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
Ā 
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioprosesLaporan tetap(inokulasi) bioproses
Laporan tetap(inokulasi) bioproses
Ā 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
Ā 
Laporan mikrobiologi
Laporan mikrobiologiLaporan mikrobiologi
Laporan mikrobiologi
Ā 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
Ā 
Isolasi bakteri
Isolasi bakteriIsolasi bakteri
Isolasi bakteri
Ā 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
Ā 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Ā 
Biologi Dasaar Pertemuan 1.ppt
Biologi Dasaar Pertemuan 1.pptBiologi Dasaar Pertemuan 1.ppt
Biologi Dasaar Pertemuan 1.ppt
Ā 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Ā 
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 4.2
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 4.2RPP BIOLOGI KLS 12 KD 4.2
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 4.2
Ā 
R LINKUP BIOLOGI (1).pptx
R LINKUP BIOLOGI (1).pptxR LINKUP BIOLOGI (1).pptx
R LINKUP BIOLOGI (1).pptx
Ā 
Test
TestTest
Test
Ā 
Bakteriologi dasar
Bakteriologi dasar Bakteriologi dasar
Bakteriologi dasar
Ā 
Rpp jamur welly
Rpp jamur wellyRpp jamur welly
Rpp jamur welly
Ā 
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Ā 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarahITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
ITP UNS SEMESTER 2 Mikrobioligi sejarah
Ā 
Ipa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdfIpa7 kd2b-pdf
Ipa7 kd2b-pdf
Ā 
Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019 seri keterampilan sputum 2
Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019   seri keterampilan sputum 2Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019   seri keterampilan sputum 2
Buku pedoman kk blok 2.6 tahun 2019 seri keterampilan sputum 2
Ā 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
Ā 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Ā 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Ā 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Ā 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Ā 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
Ā 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Ā 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Ā 

Recently uploaded (20)

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Ā 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Ā 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Ā 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Ā 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Ā 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Ā 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Ā 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
Ā 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Ā 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Ā 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Ā 

Suria paloh_4442210007_Acara 5 (1).pdf

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM ā€œTEKNIK ISOLASI BAKTERIā€ Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Mikrobiologi Umum Disusun oleh : Nama : Suria Paloh NIM : 4442210007 Kelas : II A JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2022
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum dengan judul ā€œTeknik Isolasi Bakteriā€ ini dengan baik. Laporan ini saya buat setelah melakukan praktikum. Adapun laporan ini saya susun sebagai salah satu syarat mata kuliah Mikrobiologi Umum. Dalam laporan ini penulis menjelaskan secara umum isolasi dan metode-metode yang digunakan untuk isolasi bakteri. Dalam menyusun laporan ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Abdul Hasyim Sodiq, S.P., M.Si., selaku dosen mata kuliah mikrobiologi dasar yang sudah memberi arahan terkait praktikum ini. 2. Julio Eiffelt Rossaffelt Rumbiak, SP., MP, MPM., selaku dosen mata kuliah mikrobiologi dasar yang sudah memberi arahan terkait praktikum ini. 3. Endang Sulistyorini., S.P., M.Si., selaku dosen mata kuliah mikrobiologi dasar yang sudah memberi arahan terkait praktikum ini. 4. Wahyudin selaku asisten praktikum mikrobiologi dasar kelas IIA yang sudah membantu dalam berjalannya praktikum ini. Pada kesempatan kali ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih, semoga laporan hasil praktikum ini bermanfaat bagi pembaca. Serang, Mei 2022 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.........................................................................................i DAFTAR ISI ......................................................................................................ii DAFTAR TABEL .............................................................................................iii DAFTAR GAMBAR.........................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1 1.2 Tujuan.......................................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.2 Teknik pada Isolasi Bakteri........................................................................5 2.2.1 Metode Gores.......................................................................................5 2.3.2 Metode Tuang......................................................................................6 2.3.3 Metode Sebar.......................................................................................7 2.4 Identifikasi Bakteri ....................................................................................7 BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................................9 3.2 Alat dan Bahan..........................................................................................9 3.3 Cara Kerja .................................................................................................9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil........................................................................................................10 4.2 Pembahasan............................................................................................. 13 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan .................................................................................................18 5.2 Penutup ...................................................................................................18 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18
  • 4. iii DAFTAR TABEL Tabel 1. Hasil Pengamatan................................................................................. 10
  • 5. iv DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bakteri................................................................................................4 Gambar 2. Teknik Isolasi Bakteri.........................................................................5 Gambar 3. Metode gores (streak plate).................................................................6 Gambar 4. Metode tuang (pour plate)...................................................................6 Gambar 5. Metode sebar (spread plate) ................................................................7
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang semua makhluk hidup dalam bentuk sel tunggal, multisel, maupun aselular seperti bakteri, microfungi, kapang, mikroalga, dan Archaea (Fibriana et al., 2016). Dalam bidang ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelaah bakteri khususnya dalam skala laboratorium. Maka terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lainnya. Dalam mikroorganisme suatu bakteri di dalam laboratorium dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya. Menurut (Putri et al., 2017) mikroba yang hidup di alam terdapat dalam bentuk populasi campuran. Sangat jarang mikroba di alam dijumpai sebagai spesies yang tunggal. Dengan demikian, agar mikroba tersebut dapat diidentifikasikan, sehingga mudah dipelajari sifat pertumbuhan, morfologis, dan fisiologis masing-masing mikroba maka langkah pertama yang harus dilakukan yaitu spesies tersebut dipisahkan dari organisme lain yang umum dijumpai dalam habitatnya, kemudian ditumbuhkan menjadi biakan murni yaitu suatu biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu spesies. Dengan demikian, diperlukan teknik-teknik yang harus dilakukan dalam mengembiakkan bakteri, hal tersebut memungkinkan memliki karena suatu teknik ini berpengaruh terhadap perkembangbiakkan bakteri itu sendiri. Agar sifat-sifat tersebut tampak jelas, bakteri perlu dibiakkan pada medium padat yaitu dengan menggunakan teknik isolasi bakteri. Menurut Mikdarullah et al. (2017) isolasi mikroba adalah memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya di media buatan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Berdasarkan masalah di atas maka dilakukan praktikum ini untuk mengetahui teknik dari isolasi bakteri Sebelum pengamatan mikrobiologi terlebih dahulu dibiakkan ke dalam biakan murni. Biakan murni adalah suatu biakan yang
  • 7. 2 berasal dari perbanyakan satu spesies tunggal atau suatu biakan yang terdiri dari satu spesies mikrobia. Biakan murni biasa digunakan dalam kegiatan identifikasi. 1.2 Tujuan Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara mengisolasi bakteri dan pengenceran dari sampel tanah sekitar perakaran tanaman.
  • 8. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Bakteri Bakteri adalah salah satu golongan mikroorganisme prokariotik (bersel tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak mempunyai selubung inti namun mampu hidup dimana saja. Menurut klasifikasinya bakteri dibagi menjadi 2 yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Beberapa bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif merupakan flora normal pada tubuh manusia. Flora normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati (Holderman et al., 2017). Berdasarkan bentuk selnya, bakteri dibagi atas bentuk bulat (coccus), batang, spiral, vibriio dan lain sebagainya. sementara itu berdasarkan sifat pewarnannnya, bakteri dibagi atas pewarnaan sederhana, diferensial dan pewarnaan khusus. berdasarkan sifat pertumbuhannya, bakteri dibagi atas aerob, anaerob dan mikroaerofilik. disamping itu, berdasarkan metabolisme tubuh yang berlangsung, bakteri dibagi atas bakteri autotrof dan heterotrof (Putri et al., 2017). Bakteri mempunyai ciri- ciri seperti pada uniseluler dan multiseluler, prokariotik, tidak terdapat klorofil, bereproduksi secara seksual dan membelah diri, memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam serta beberapa spesies dapat hidup pada suhu tinggi. Selain ciri-ciri di atas, bakteri juga dapat bermetabolisme sebagaimana makhluk hidup lainnya. Akan tetapi terdapat perbedaan yang mendasar, yaitu bahwa pada bakteri makanan dicerna secara langsung tanpa melalui proses yang panjang sehingga jumlah bakteri yang melakukan reproduksi sangatlah banyak bahkan bisa mencapai jutaan bakteri dalam satu waktu (Aini et al., 2021). Satuan ukuran tubuh bakteri adalah mikron atau mikrometer. Satu mikron (Āµ) sama dengan1/1000 milimeter (mm) atau 10-3 mm. Panjang tubuh bakteri sekitar 1-2 Āµ,sedangkan lebarnya sekitar 2-5 Āµ. Sel-sel individu bakteri mempunyai beragamvariasi bentuk seperti bola (kokus), batang (basil), dan spiral (spirillum). Masing-masing bentuk atau ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatu spesies (Saleh et al., 2016).
  • 9. 4 Bakteri normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati. Tempat paling umum dijumpai bakteri normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia luar yaitu kulit, mata, mulut, saluran pernafasan atas, saluran pencernaan dan saluran urogenital (Nufus, 2016). Bakteri normal berperan penting dalam mensintesis vitamin, mensekresi enzim, dan membantu pencernaan nutrien. Bakteri normal dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen sehingga dapat melindungi inang dari serangan penyakit serta merangsang fungsi kekebalan tubuh. Keseimbangan bakteri normal merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan status kesehatan pada inang (Nufus, 2016). Gambar 1. Bakteri (Sumber: Generasibiologi, 2017) 2.2 Tinjauan Umum Teknik Isolasi Isolasi mikroba ialah memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan alamiahnya dan menumbuhkannya pada media buatan sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Kultur murni sangat berguna di dalam mikrobiologi yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam media buatan (Wati, 2013). Isolasi bakteri dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan sifat aslinya, maka organisme yang dipelajari harus dapat dipisahkan menjadi biakan murni yang hanya mengandung satu jenis bakteri saja. Teknik inokuasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi (Tito, 2014).
  • 10. 5 Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel- sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya. Beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat diamati (Sabbathini et al., 2017). Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan cukup kompleks. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat menebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di lingkungan ini sangatlah beraneka ragam dan masih dalam bentuk campuran. Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakan campuran menjadi satu biakan murni berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spesies yang berbeda- beda yang dikenal dengan istilah biakan murni, dengan kata lain terdiri dari beberapa jenis mikroorganisme atau belum murni. Biakan murni ini terdiri dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk (Mirsadiq, 2013). Gambar 2. Teknik Isolasi Bakteri (Sumber: Buletin Tanah dan Lahan, 2017) 2.3 Teknik pada Isolasi Bakteri 2.3.1 Metode Gores Metode gores atau streak plate adalah metode yang menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke permukaan media agar dengan pola tertentu. Isolasi bakteri dengan cara pennggoresan bertujuan untuk membuat garis sebanyak mungkin pada permukaan medium pembiakkan, dengan menggunakan jarum ose
  • 11. 6 yang terlepas pada garis-garis tersebut semakin lama semakin sedikit, sehingga permukaan medium agar bakteri yang tumbuh pada garis-garis terakhir berupa koloni yang terpisah-pisah (Irianto, 2012). Mikroba yang terlepas pada garis-garis goresan tersebut semakin lama semakin sedikit, sehigga pada garis terkahir koloni terbentuk akan terpisaj agak jauh dan sebagai koloni tunggal. Koloni tunggal adalah koloni yang timbul dan tumbuh secara terpisah dari satu sel atau beberapa sel. pada umumnya koloni sel memiliki ukuran kecil-kecil (Irianto, 2012). Gambar 3. Metode gores (streak plate) (Sumber: Biologi UIN Malang, 2020) 2.3.2 Metode Tuang Metode tuang atau pour plate yaitu mencampur suspensi bakteri dengan medium agar pada suhu 50Ā°C dan menuangkannya pada cawan petri. Pemeriksaan angka bakteri dengan metode tuang adalah suatu teknik untuk menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan media yang masih cair dengan stok kultur bakteri, sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam dengan baik di permukaan agar atau di dalam agar. Dalam metode ini diperlukan pengenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan petri. Setelah diinkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung (Damayanti et al., 2020). Gambar 4. Metode tuang (pour plate) (Sumber: Biologi UIN Malang, 2020)
  • 12. 7 2.3.3 Metode Sebar Metode sebar atau spread plate dilakukan dengan menuangkan suspensi bakteri ke atas medium agar kemudian menyebarkannya secara merata menggunakan trigalski atau L glass. Teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara pat menuangkan stok kultur bakteri di atas media yang telah padat (Mikdarullah et al., 2017). Isolasi dengan penyebaran hampir sama dengan metode isolasi bakteri pada penuangan. Hal yang membedakan adalah pada saat penuangan suspensi sampel ke dalam medium isolasi dimulai dengan melakukan pengencrean sampel setiap penuaangan. Medium yang telah dipersiapkan dituangkan ke dalam cawan petri steril. Kemudian tunggu hingga medium memadat, setelah itu dituangkan suspensi sampel ke dalam cawan petri yang telah berisikan medium yang memadat. Penyebaran suspensi sampel dilakuakn dengan menyebarkan suspensi dengan batang Drugalsky yang telah dipanaskan terlebih dahulu (Mikdarullah et al., 2017). Gambar 5. Metode sebar (spread plate) (Sumber: Biologi UIN Malang, 2020) 2.4 Identifikasi Bakteri Identifikasi dan determinasi suatu biakkan murni bakteri yang diperoleh dari hasil isolasi dapat dilakukan melalui pengamatan ciri-ciri morfologi koloni tersebut serta pengujian fisiologi dan biokimianya. Dengan menanam bakteri pada medium, makan akan diketahui sifat suatu koloni bakteri. Sifat metaboisme bakteri dalam uji biokimia dapat dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen kimia yang digunakan (Fitri et al., 2011). Ada juga sebagian dari bakteri Gram-positif dan bateri Garm-negatif misalnya Streptococcus aerus yang dapat menyebabkan penyakit jika mencapai jumlah
  • 13. 8 1.000.000 atau 106 per Gram yang merupakan suatu jumlah yang cukup untuk memperoduksi toksin (Synder, 1988 dalam Holderman, 2017). Dalam mengidentifikasi suatu bakteri dapat dilakukan dengan mengamati karakteristik makroskopis, mikroskopis, dan uji biokimia bakteri tersebut. Karakteristik makroskopis yang dapat diamati meliputi bentuk koloni yaitu berbentuk bulat, titik, tidak teratur, seperti akar, dan filamen atau berbenang, serta kumparan. Karakteristik mikroskopis yang dapat diamati meliputi bentuk sel, ukuran sel, dan pewarnaan bentuk sel bakteri seperti batang (basil), bulat (kokus), dan spiral dengan masing-masing kombinasinya. Pengukuran sel bakteri secara mikroskopis dapat dilakukan dengan mikrometer. Serta pewarnaan yang dilakukan meliputi pewarnaan gram dan pewarnaan endospora (Holderman et al, 2017).
  • 14. 9 BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 09 April 2022 pukul 09.10- 11.00 WIB. Bertempat di keluarahan Taman Banjar Agung Indah, RT 03/RW 09, Cipocok Jaya. Kota Serang, Banten. Pada platform Google Meeting. 3.2 Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu Test tube 10 ml, petridish, batang L/Grugalsky, mikropipet, tip mikropipet, wrapping plastik, jarum ose, bunsen, botol vial 1 ml, tissu gulung, handspray, rak test tube, erlenmeyer, dan LAV. Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu media NA instant, alkohol 70%, aquadest, dan sampel tanah pada sekitar perakaran tanaman hortikultura. 3.3 Cara Kerja Adapun cara kerja dalam praktikum Teknik Isolasi Bakteri diantaranya sebagai berikut: 1. Disiapkan serta dijelaskan materi mengenai teknik isolasi bakteri oleh asisten praktikum. 2. Diamati alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum pada modul penuntun praktikum. 3. Diperhatikan dan dicatat penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh asisten. 4. Disimak video dan penjelasan dari asisten beberapa cara inokulasi kemudian catat hasil pengamatan. 5. Dilakan teknik isolasi dengan metode gores, metode tuang dan metode sebar. 6. Dibuat laporan praktikum disertakan bentuk tabel dalam hasil pengamatan.
  • 15. 10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tabel 1. Hasil Pengamatan No Metode Isolasi Penjelasan beserta diagram alir 1 Metode gores (pour plate) Teknik penanaman mikroba dengan goresan bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Cara gores umumnya digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba pada medium-agar sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni. Penjelasan cara kerja: a. Panaskan jarum ose hingga memijar di atas bunsen, kemudian beri jarak dari bunsen dan diamkan hingga dingin. b. Gunakan ose yang telah dingin untuk mengambil kultur murni bakteri (ambil sebanyak 1 ose). c. Goreskan pada permukaan medium- agar dimulai dari satu ujung (Perhatikan teknik / tipe penggoresan). Hati-hati saat menggores, jangan sampai medium rusak! Ose yang disentuhkan pada
  • 16. 11 permukaan medium sebaiknya tidak ditekan terlalu dalam. d. Inkubasikan cawan petri berisi mikroba dengan posisi terbalik pada suhu ruang atau pada suhu tertentu dalam incubator selama 24-48 jam dan amati pertumbuhannya. 2 Metode tuang (pour plate) Menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan medium agar saja melainkan sel terendam dalam medium (di dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan ada yang tumbuh di dalam agar dengan kandungan oksigen sedikit. Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45ā„ƒ) untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Penjelasan cara kerja: a. Teteskan 1 ml suspensi sel kedalam cawan petri kosong yang telah steril secara aseptis. b. Tuangkan media agar yang hangat (suhu 45 ā€“ 50ā„ƒ) ke cawan yang telah berisi suspensi bakteri tersebut dan tutup.
  • 17. 12 c. Homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara goyangkan atau putar cawan petri secara perlahan membentuk angka delapan (8) di atas meja yang rata dalam kondisi aseptis. d. Setelah agar memadat cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu kamar ataupun inkubator selama 24 jam. 3 Metode sebar (spread plate) Teknik spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi kultur mikroba secara pulasan/sebaran di permukaan media agar yang telah memadat. Penjelasan cara kerja: a. Pindahkan 0,1 mL suspensi berisi bakteri secara aseptis ke permukaan media yang telah memadat dalam cawan petri menggunakan pipet. b. Sterilisasi batang bengkok/batang Drigalsky dengan cara dicelupkan dalam alkohol 70% kemudian dibakar dengan dilewatkan diatas api, biarkan spreader dingin. c. Tebarkan/sebarkan kultur bakteri dengan spreader secara merata dan biarkan sampai permukaan agar mengering.
  • 18. 13 d. Setelah permukaan agar mengering, selanjutnya inkubasikan secara terbalik selama 24 jam pada suhu kamar ataupun inkubator dan amati pertumbuhannya. 4.2 Pembahasan Praktikum dengan topik ā€œTeknik Isolasi Bakteriā€ dengan kondisi umum yang dilakukan di platform Google Meeting diberikan arahan oleh asisten praktikum. Sebelum dilaksanakannya praktikum ini asisten praktikum memberikan modul sebagai bahan bacaan sebelum dilakukan pertemuan praktikum lalu setiap mahasiswa mempelajari materi sterilisasi secara individu yang kemudian akan dijelaskan kembali pada saat pertemuan praktikum guna mahasiswa dapat memahami lebih dalam materinya. Pada Praktikum ini yaitu mengenai beberapa tahapan untuk isolasi bakteri dimana dilakukan beberapa metode yang dilakukan. Menurut Putri et al, (2018) Isolasi mikroba yaitu memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya dari berbagai macam campuran mikroba dengan tujuan untuk mendapatkan biakan murni. Identifikasi mikroba yaitu untuk mengetahui sifat-sifat morfologi, biokimia dan molekuler dari bakteri. isolasi mikroba adalah memisahkan mikroba satu dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba untuk dapat mempelajari sifat biakan, morfologi dan sifat mikroba lainnya. Pada isolasi ada juga yang dinamakan inokulasi bakteri. kedua teknik ini memiliki makna yang hampir sama namun ada sedikit perbedaan pada kedua teknik ini. Menurut Badaring (2020) perbedaan kedua teknik tersebut adalah proses isolasi digunakan untuk memperoleh mikroba murni dari lingkungan sedangkan inokulasi digunakan untuk memperoleh mikroba murni dan media biakan mikroba itu sendiri. Menurut Surbakti (2010) inokulasi sendiri memiliki perbedaan dengan isolasi, dimana inokulasi bertujuan untuk menanam bakteri ke medium baru sedangkan isolasi bertujuan untuk mendapatkan kultur murni yang bisa digunakan untuk penelitian. Teknik inokulasi sendiri terbagi menjadi beberapa metode, pada praktikum kali ini akan dibahan mengenai metode tusuk, sebar, gores dan tuang.
  • 19. 14 Pada praktikum ini akan yaitu mengenai isolasi bakteri dan metode-metode yang dilakukan pada isolasi bakteri. Menurut Seniati (2017) metode isolasi terbagi menjadi tiga yaitu metode sebar, metode tuang atau metode gores. Teknik penanaman mikroba dengan goresan bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Teknik metode tuang teknik ini adalah untuk menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada perrmukaan medium agar saja melainkan sel terendam dalam medium (di dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agaryang kaya O2 dan ada yang tumbuh di dalam agar dengan kandungan oksigen sedikit. Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45oC) untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Sedangkan untuk metode sebar yaitu Teknik spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara menginokulasi kultur mikroba secara pulasan/sebaran di permukaan media agar yang telah memadat. Hasil pengamatan pada isolasi bakteri yang terdiri dari metode isolasi dan penjelasan serta diagram alir pada setiap metode tersaji pada tabel 1. Pengamatan pertama yaitu didapatkan metode gores (pour plate) didapatkan diagram alir dengan tahapan-tahapan yang terdiri dari Panaskan jarum ose hingga memijar di atas bunsen, kemudian beri jarak dari bunsen dan diamkan hingga dingin lalu gunakan ose yang telah dingin untuk mengambil kultur murni bakteri (ambil sebanyak 1 ose) kemudian goreskan pada permukaan medium-agar dimulai dari satu ujung (Perhatikan teknik / tipe penggoresan). Hati-hati saat menggores, jangan sampai medium rusak! Ose yang disentuhkan pada permukaan medium sebaiknya tidak ditekan terlalu dalam selanjutnya inkubasikan cawan petri berisi mikroba dengan posisi terbalik pada suhu ruang atau pada suhu tertentu dalam incubator selama 24-48 jam dan amati pertumbuhannya. Hal ini diperkuat oleh Wardhani et al, (2020) metode gores umumnya digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba pada cawan agar sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni. Dasar dari prosedur ini adalah untuk menggoreskan suspensi bahan mikroba ke permukaan media agar yang sesuai dalam cawan petri. Pada tahap pasca inkubasi, terlihat bekas gores dapat menumbuhkan koloni
  • 20. 15 terpisah yang berasal dari sel mikroba dan selanjutnya memisahkannya. Jika tergores sepenuhnya, koloni dapat terpisah. Ada empat jenis metode goresan: T, stroke radian, goresan kuadran, dan goresan sinabung. Hasil pengamatan kedua didapatkan teknik isolasi dengan metode tuang dimana didapatkan hasil diagram alir dan prosedur langkah kerja yang terdiri dari beberapa tahapan diantaranya teteskan 1 ml suspensi sel kedalam cawan petri kosong yang telah steril secara aseptis, kemudian tuangkan media agar yang hangat (suhu 45 ā€“ 50ā„ƒ) ke cawan yang telah berisi suspensi bakteri tersebut dan tutup, selanjutnya homogenkan campuran media dan suspensi dengan cara goyangkan atau putar cawan petri secara perlahan membentuk angka delapan (8) di atas meja yang rata dalam kondisi aseptis dan terkahir setelah agar memadat cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu kamar ataupun inkubator selama 24 jam. Metode yang digunakan yaitu untuk menghitung mikroba Total Plate Count. Menurut Yunita et al, (2015) pengujian Total Plate Count (TPC) bertujuan untuk menunjukkan jumlah mikroba yang terdapat dalam suatu produk dengan cara menghitung koloni bakteri yang ditumbuhkan pada media agar. Hasil pengamatan yang ketiga menunjukkan hasil dimana metode yang digunaka pada isolasi bakteri yaitu dengan mennggunakan metode sebar. Menurut Damayanti et al, (2017) metode spread plate (cawan sebar) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara pat menuangkan stok kultur bakteri di atas media yang telah padat. Tahapan yang dapat dilakukan pada metode ini yaitu dengan cara Pindahkan 0,1 mL suspensi berisi bakteri secara aseptis ke permukaan media yang telah memadat dalam cawan petri menggunakan pipet, kemudian sterilisasi batang bengkok/batang Drigalsky dengan cara dicelupkan dalam alkohol 70% kemudian dibakar dengan dilewatkan diatas api, biarkan spreader dingin, selanjutnya tebarkan/sebarkan kultur bakteri dengan spreader secara merata dan biarkan sampai permukaan agar mengering, terkahir setelah permukaan agar mengering, selanjutnya inkubasikan secara terbalik selama 24 jam pada suhu kamar ataupun inkubator dan amati pertumbuhannya. Pada setiap metode tentu memiliki keunggulan dan kekurangan pada setiap langkahnya dalam hal ini tentu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pengujian yang dilakukan. Dalam metode sebar dan tuang memliki keunggulan daan kekurangan yang dimiliki. Hal ini diperkuat oleh pendapat Damayaanti et al, (2017)
  • 21. 16 teknik penanaman sebar dan tuang tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, keunggulan metode tuang adalah dapat digunakan untuk memperoleh biakan murni, sedangkan pada metode cawan sebar dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri dalam satua sel. Adapun kekurangan pada metode cawan tuang adalah hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni, mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menjalar, memerlukan persiapan dan waktu inkubasi sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung. Dalam teknik isolasi suatu bakteri memiliki sifat-sifat yang dimilikinya. Menurut Dwidjoseputro (2005), sifat-sifat koloni pada agar-agar lempengan mengenai bentuk, permukaan dan tepi. Bentuk koloni dilukiskan sebagai titik-titik, bulat berbenang, tak teratur, serupa akar, serum kumparan. Permukaan koloni dapat datar, timbul mendatar, timbul melengkung, timbul mencembung, timbul membukit dan timbul berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, ada yang berombak, ada yang berbelah-belah, ada yang bergerigi, ada yang berbenang-benang dan ada yang keriting. Pada sifat-sifat koloni pada agar-agar miring. Sifat ini berkisar pada bentuk dan tepi koloni dan sifat itu dinyatakan dengan kata-kata seperti : serupa pedang, serupa duri, serupa tasbih, serupa titik-titik, serupa batang dan serupa akar dan untuk sifat koloni tusukan dalam gelatin. Ada bakteri yang dapat mengencerkan gelatin. Karena itu, maka bentuk-bentuk koloninya juga berbeda-beda. Lagipula bentuk koloni yang tidak dapat mengencerkan gelatin. Bila dilihat dari samping koloni yang tidak mengencerkan gelatin dapat serupa pedang, tasbih, bertonjol- tonjol dan berjonjot. Jika bakteri mampu mengencerkan gelatin, maka bentuk koloninya dapat serupa kawah, serupa mangkuk, serupa corong, pundi-pundi dan berlapis. Dalam hal ini karakteristik setiap bakteri yang dilakukan pengamatan dengan menggunakan teknik isolasi dengan metode gores, tuang dan sebar yaitu untuk pengamatan setiap morfologi bakteri yang ditumbuh. Menurut Sabdaningsih et al, (2013) karakterisasi morfologi bertujuan untuk mengamati baik morfologi koloni maupun morfologi sel bakteri pada isolat bakteri yang telah lolos seleksi.
  • 22. 17 Mikroorganisme yang ditumbuhkan pada media yang bervariasi akan menunjukkan penampakan makroskopis yang berbeda-beda pada pertumbuhannya. Perbedaan ini disebut dengan karakteristik kultur, yang digunakan sebagai dasar untuk memisahkan mikroorganisme dalam kelompok taksonomik. Isolat bakteri ini diamati morfologi koloni dengan melihat bentuk koloni, warna, tepian dan elevasi. Pada umumnya bentuk koloni bakteri berbentuk circular, irregular, filamentous, rhizoid. Elevasi berbentuk raised, convex, flat, umbonate, crateriform. Tepian yang berbentuk entire, undulate, filiform, curled dan lobate.
  • 23. 18 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil praktikum di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Isolasi bakteri merupakan proses satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya dari berbagai macam campuran mikroba dengan tujuan untuk mendapatkan biakan murni. Identifikasi mikroba yaitu untuk mengetahui sifat-sifat morfologi, biokimia dan molekuler dari bakteri. 2. Metode isolasi bakteri terdiri dari tiga yaitu metode gores yaitu metode yang menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke permukaan media agar dengan pola tertentu, metode tuang yaitu mencampur suspensi bakteri dengan medium agar pada suhu 50Ā°C dan menuangkannya pada cawan petri, dan metode sebar yaitu dilakukan dengan menuangkan suspensi bakteri ke atas medium agar kemudian menyebarkannya secara merata menggunakan trigalski atau L glass. 3. Bakteri yang diisolasi memliki karakteristik yang berbeda dengan cara pemisahannya. 5.2 Saran Adapun saran pada praktikum kali ini yaitu dapat memperhatikan prosedur yang benar-benar teliti agar mendapatkan hasil yang maksimal dan juga tepat. Pemisahan bakteri dengaan isolasi merupaakan cara baik dalam mengembangbiakkan bakteri yang positif. Kemudian Diharapkan praktikan bisa memperhatikan video dan penjelasan asisten praktikum dengan sangat baik agar tidak terjadi kesalahan dalam penulisan laporan.
  • 24. 19 DAFTAR PUSTAKA Aini, M., Rahayuni, S., Mardina, V., Quranayati, dan Aisah, N. 2021. Bakteri Lactobacillus spp dan Peranannya Bagi Kehidupan. Jurnal Jeumpa. 8(2): 614-624. Badaring, D., R., Fiqriansyah, W., dan Arsad, B. 2020. Identifikasi Morfologi Mikroba pada Ruangan Water Closet Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar. Prosiding Seminar Nasional Biologi FMIPA UNM. 8: 161-168. Damayanti, N., W., E., Abadi, M., F., dan Bintari, N., W., D. Perbedaan Jumlah Bakteriuri Pada Wanita Lanjut Usia Berdasarkan Kultur Mikrobiologi Menggunakan Teknik Cawan Tuang dan Cawan Sebar. Mediotory. 8(1): 1- 4. Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan. Fibriana, F., Amalia, A., V. 2016. Potensi Kitchen Microbiology untuk Meningkatkan Keterampilan Teknik Hands-On dalam Pembelajaran Mikrobiologi. Unnes Science Education Journal. 5(2): 1210-1216. Fitri, L., dan Yasmin, Y. 2011. Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. 3(2); 20-25. Holderman, M., Queljoe, E., D., dan Rododuwu, S., B. 2017. Identifikasi Bakteri pada Pegangan Eskalator di salah satu Pusat Perbelanjaan di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Sains. 17(1): 13-18. Irianto, K. 2012. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung: Yrama Wigya. Mikdarullah dan Aditiya, N. 2017. Teknik Isolasi Bakteri Proteolitik Dari Sumber Air Panas Ciwidey, Bandung. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur 15 (1): 11-14. Mirsadiq, L., 2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian. Surakarta. UNS Press. Nufus, N, B. 2016. Populasi Bakteri Normal dan Bakteri Kitinolitik pada Saluran Pencernaan Lobster Pasir (panulirus homarus L.) yang diberi Kitosan. Universitas Mataram. Mataram. Jurnal Biologi Tropis. 16 (1):15-23.
  • 25. 20 Putri, A., L., O., dan Endang, K. 2018. Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat dari pangan fermentasi berbasis ikan (Inasua) yang diperjualbelikan di Maluku-Indonesia. Jurnal Biologi Tropika. 1(2): 6-12. Putri, M., H. 2021. Mikrobiologi Keperawatan Gigi. Pekalongan : PT. Nasya Expanding Management. Sabbathini, G., C., Puijyanto, S., Wijanarka dan Lsidiyanti, P. 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Genus Sphingomonas Dari Daun Padi (Oryza Sativa) Di Area Persawahan Cibinong. Jurnal Biologi. 6(1): 59-64. Sabdaningsih, A., Anto, B., dan Endang, . 2013. Isolasi dan Karakterisasi Morfologi Koloni Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodophyta) dari Perairan Kutuh Bali. Jurnal Biologi. 2 (2): 11-17. Saleh A, William KP, Rahma DY. 2016. Peningkatan Persentase Metana pada Biogas Menggunakan Variasi Ukuran Pori Mmebran Nilon dan Variasi waktu Purufikasi. Jurnal Teknik Kimia. 4(22): 1-7. Seniati, Marbiah dan Nurhayati. 2017. Kajian Uji Konfrontasi Terhadap Bakteri Pathogen Dengan Menggunakan Metode Sebar, Metode Tuang dan Metode Gores. Jurnal Galung Tropika. 6 (1): 42-48. Tito, I., M. 2014. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Kitinolitik yang Terdapat pada Cangkang Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus). Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga Press. Wardhani, A.D., Uktolseja, dan Djohan. 2020. Identifikasi Morfologi dan Pertumbuhan Bakteri pada Cairan Terfermentasi Silase Pakan Ikan. Artikel Pemakalah Pararel. Wati, D., S., dan Rukmanasari. 2013. Pembuatan Biogas Dari Limbah Cair Industri Bioetanol Melalui Proses Anaerob. Semarang: Universitas Diponegoro Press. Yunita, Hendrawan dan Ylianingsih. 2015. Analisis Kuantitatif Mikrobiologi pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasar TPC (Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 3 (3): 237-248.