Laporan ini membahas proses sertifikasi dan regulasi yang berlaku untuk pengait-lepas (tow release) yang digunakan pada pesawat glider dan seaplane. Dijelaskan proses sertifikasi melalui Technical Standard Order (TSO) dan regulasi-regulasi terkait seperti CS 22.581 dan 22.583 serta pengujian yang diperlukan seperti pengujian sudut pelepasan, pengukuran gaya pelepasan, dan uji beban."
Laporan Tugas Besar Studi Sertifikasi Selang Rem PesawatNauvalRifdan
Berikut adalah laporan tugas besar kelompok 7 AE3140 Sertifikasi Kelaikudaraan, Program Studi Teknik Dirgantara Institut Teknologi Bandung, dengan anggota sebagai berikut:
1. Jorghy S. B 13617002
2. M. Dino W. 13617024
3. Nauval R. H. 13617032
4. Sam M. 13617049
Laporan hasil studi sertifikasi LRU sabuk pengaman yang dilaksanakan untuk memenuhi tugas besar mata kuliah AE3140 Sertifikasi Kelaikudaraan pada program studi Teknik Dirgantara ITB di tahun 2019.
Studi Sertifikasi Tali Penahan Kargo (Cargo Restraint Straps)Destya Maharani
Tujuan dari studi akademik ini adalah untuk mempelajari bagaimana proses pengembangan (desain dan produksi) cargo restraint straps dengan merujuk pada regulasi-regulasi terkait seperti FAR part 25 Cargo or Baggage Compartment part (d), (e), dan (f), TSO C172A Cargo Restraint Strap Assemblies, SAE AS 5385C Cargo Restraint Straps - Design Criteria and Testing Methods, dan lain sebagainya.
Laporan Tugas Besar Studi Sertifikasi Selang Rem PesawatNauvalRifdan
Berikut adalah laporan tugas besar kelompok 7 AE3140 Sertifikasi Kelaikudaraan, Program Studi Teknik Dirgantara Institut Teknologi Bandung, dengan anggota sebagai berikut:
1. Jorghy S. B 13617002
2. M. Dino W. 13617024
3. Nauval R. H. 13617032
4. Sam M. 13617049
Laporan hasil studi sertifikasi LRU sabuk pengaman yang dilaksanakan untuk memenuhi tugas besar mata kuliah AE3140 Sertifikasi Kelaikudaraan pada program studi Teknik Dirgantara ITB di tahun 2019.
Studi Sertifikasi Tali Penahan Kargo (Cargo Restraint Straps)Destya Maharani
Tujuan dari studi akademik ini adalah untuk mempelajari bagaimana proses pengembangan (desain dan produksi) cargo restraint straps dengan merujuk pada regulasi-regulasi terkait seperti FAR part 25 Cargo or Baggage Compartment part (d), (e), dan (f), TSO C172A Cargo Restraint Strap Assemblies, SAE AS 5385C Cargo Restraint Straps - Design Criteria and Testing Methods, dan lain sebagainya.
Studi Sertifikasi Evacuation Slides (Tubes Sertifikasi Kelaikudaraan 2020)Ezra Purwa
Menjelaskan mengenai hal-hal terkait sertifikasi Evacuation Slides pada pesawat terbang, mencakup deskripsi part, regulasi yang mengatur, dan pengujian yang dibutuhkan.
Studi Sertifikasi Instrumen Pengukur Ketinggian (Altimeter)abian nurrohmad
this document write in Bahasa Indonesia. This document explain about aircraft altimeter certification. what is the regulation, what is the test that must be done, and where is the place to conduct the test. this document also explain the manufacturer of aircraft altimeter and feasibility study to make this product in Indonesia.
Studi Sertifikasi Alat Pelindung PernapasanSilviaAmanda2
Laporan Tugas Besar Kuliah AE3140 Sertifikasi Kelaikudaraan dengan Judul "Studi Sertifikasi Alat Pelindung Pernapasan"
Oleh:
Silvia Amanda
Wilbert Alexsoh
M Ridho Alhafiz
Nayotama Putra S
Julius Indra P
Aulia Sufian Adi
Studi Sertifikasi Evacuation Slides (Tubes Sertifikasi Kelaikudaraan 2020)Ezra Purwa
Menjelaskan mengenai hal-hal terkait sertifikasi Evacuation Slides pada pesawat terbang, mencakup deskripsi part, regulasi yang mengatur, dan pengujian yang dibutuhkan.
Studi Sertifikasi Instrumen Pengukur Ketinggian (Altimeter)abian nurrohmad
this document write in Bahasa Indonesia. This document explain about aircraft altimeter certification. what is the regulation, what is the test that must be done, and where is the place to conduct the test. this document also explain the manufacturer of aircraft altimeter and feasibility study to make this product in Indonesia.
Studi Sertifikasi Alat Pelindung PernapasanSilviaAmanda2
Laporan Tugas Besar Kuliah AE3140 Sertifikasi Kelaikudaraan dengan Judul "Studi Sertifikasi Alat Pelindung Pernapasan"
Oleh:
Silvia Amanda
Wilbert Alexsoh
M Ridho Alhafiz
Nayotama Putra S
Julius Indra P
Aulia Sufian Adi
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Studi Sertifikasi Pengait Lepas (Tow Release) berdasarkan ETSO-2C5313
1. 1
LAPORAN KELAIKAN UDARA (AE4060)
STUDI DESAIN DAN SERTIFIKASI PENGAIT-LEPAS
Dosen:
Dr. Ir. Rais Zain M.Eng.
Oleh:
David Linardy 13614022
Ahmad Musthafa Syauqi 13614046
PROGRAM STUDI AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA
FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
2. 2
1 KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga timpenulis mampu menyelesaikan laporan berjudul Studi
Desain dan Sertifikasi Tow Release pada pesawat udara sebagai tanda berakhirnya
tugas Major Assignment kuliah Kelaikan Udara ini.
Dalam kesempatan ini timpenulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu serta mendukung selama keberjalanan proses
penulisan laporan kerja praktek ini, yaitu kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Rais Zain sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan
kritik dan saran yang berarti bagi Tim Penulis.
2. Saudara Imam Safi’I selaku asisten kuliah AE4060 Kelaikan Udara yang telah
memberikan saran bagi Tim Penulis.
3. Semua pihak yang turut membantu dalam kelancaran proses pengerjaan Major
Assignment kuliah AE4060 Kelaikan Udara ini.
Tim penulis sadar bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga kritik
dan saran sangat dibutuhkan dalam proses penyempurnaannya. Pada akhirnya,
penulis berharap semoga Major Assignment ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, terutama bagi yang membacanya.
Bandung, 19 Desember 2017
Tim Penulis
3. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
BAB I
Pendahuluan
1.1 Penjelasan Singkat Produk
Pengait-lepas (Tow release) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
menderek pesawat. Kait yang terdapat pada pesawat yang diderek akan
dihubungkan dengan sebuah kabel logam/suspensi. Kait yang digunakan harus
memenuhi regulasi-regulasi melalui beberapa pengujian yang telah ditentukan.
1.2 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang jauh daari Sabang
hingga Merauke. Tranportasi yang paling efektif untuk sebuah negara
kepulauan tentunya adalah transportasi udara. Kondisi Indonesia saat ini
cukup memprihatinkan karena setelah merdeka selama lebih dari 70 tahun,
Indonesia belum dapat berbuat banyak dibidang aviasi walaupun begitu
banyak orang pintar dan juga perusahaan yang dapat mendukung hal tersebut.
Laporan ini diharapkan sebagai awal yang baik bagi aviasi di Indonesia.
Walaupun Indonesia sudah sanggup menciptakan pesawat sendiri, tetapi
belum banyak orang yang sadar bahwa komponen-komponen kecil pada
pesawat maupun benda aviasi lainnya cukup berperan penting karena
perbaikan atau perawatan tentunya tetap harus diperlukan pada pesawat.
Penulis akan membahas bagaiman proses sertifikasi dan pengujian pada
pengait-lepes (Tow release) dan memperikirakan perusahaan apa yang
sanggup untuk memproduksi dan juga menguji produk tersebut.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang terdapat pada penelitian sebagai
berikut :
• Bagaimana proses sertifikasi sautu komponen dilakukan?
• Apa saja regulasi yang digunakan untuk mengatur Tow Release?
• Bagaimana proses sertifikasi Tow Release?
4. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
1.4 Tujuan Penelitian
Berikut merupakan tujuan dari penelitian yang dilakukan :
• Memahami proses sertifikasi suatu komponen pesawat udara.
• Mengetahui regulasi-regulasi yang digunakan dalam proses mendesain dan
memproduksi Tow Release.
• Mengetahui proses sertifikasi Tow Release berdasarkan regulasi-regulasi
dasar yang ada.
1.5 Ruang Lingkup Kajian
Berdasarkan permasalahan yang diangkat oleh penulis pada penelitian ini,
maka ruang lingkup kajiannya adalah sebagai berikut :
• Regulasi Tow Release pada pesawat glider atau seaplane
• Analisis proses sertifikasi Tow Release.
1.6 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulis menggunakan beberapa
metode dan teknik pengumpulan data yang diperlukan yaitu:
• Studi Literatur :
Studi Literatur adalah metode pengumpulang data yang merujuk ke data-
data yang dapat diperoleh dari internet baik berupa regulasi-regulasi
ataupun jurnal-jurnal mengenai Tow Release.
5. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
BAB II
Deskripsi Produk dan Produsen
2.1 Pendahuluan
Untuk mengetahui proses sertifikasi dan regulasi-regulasi yang dapat
digunakan pada suatu produk, terlebih dahulu produsen perlu mengetahui
deskripsi produk tersebut. Deskripsi sebuah produk dapat berupa pengetahuan
terhadap fungsi dan cara kerja secara umum maupun khusus dari produk
tersebut. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi produk Tow
Release dan juga produsen yang dapat memproduksinya.
2.2 Deskripsi Produk
Pengait-lepas (Tow release) merupakan sebuah produk dengan sebuah
lengan yang berhubungan dengan mulut pasang (rig). Alat ini biasanya
dipasangkan pada daerah sekitar ban glider maupun bawahdaerah sekitar
nose. Pengait-lepas dihubungkan pada sebuah kabel suspensi yang ditarik
oleh alat lainnya seperti pesawat maupun derek.
6. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
2.3 Produsen di Luar dan Dalam Negeri
1. Pordusen di luar negeri
Berikut merupakan beberapa produsen Tow Release di luar negeri :
• Wings and Wheels
Wings and Wheels merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aviasi
sailplane dan glider.
Gambar . Logo Wings and Wheels
2. Produsen di dalam negeri
Berikut merupakan beberapa produsen Tow Release di luar negeri :
• PT. DI
• PT. GMF
• PT. Kereta Api Indonesia
2.4 TSO (Technical Standard Order)
Pada bagian ini, penulis akan membahas bagian-bagian yang terdapat pada
TSO :
2.4.1 Umum
Tow release yang berlaku sebagai bukti pemenuhan ketentuan kelaikan
udara ETSO-2C513 ini adalah sebagai berikut:
a. Towing benda yang mampu disetir atau tow benda yang tidak mampu
disetir. Sebagai contoh, tow benda yang dapat disetir adalah glider dan
towing benda yang tidak dapat disetir adalah banner.
b. Towing dengan menggunakan mesin derek atau kendaraan bermotor.
7. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
2.4.2 Desain dan Konstruksi
• Material
Kecocokan dan keandalan material yang digunakan harus dapat dibuktikan
berdasarkan pengalaman operasi ataupun testing. Semua bagian material
yang bertegangan harus memenuhi deskripsi dan spesifikasi yang diakui
lembaga terkait.
• Perlindungan pada parts
Setiap bagian yang menyalurkan beban dari rangka harus:
A. Sedapat mungkin terproteksi sepenuhnya terhadap pengaruh yang dapat
menyebabkan kerusakan atau pengurangan kekuatan saat operasi,
termasuk akibat korosi dan aus.
B. Dan didesain sedemikian rupa sehingga
• tidak ada air yang terkumpul dalam bagian tersebut dan;
• semua kotoran yang ada di dalam tow release dapat dihilangkan
tanpa harus dibongkar.
• Elemen penyambung keamanan
Perangkat keamanan yang diterima harus dapat digunakan untuk semua
elemen penyambung tidak permanen dari tow release
• Pengaitan pada Pesawat
Tow Release harus didesain agar dapat dikaitkan pada pesawat
menggunakan elemen penyambung yang tidak permanen.
• Persyaratan Khusus
1. Tow release dengan cincin rahang yang bergerak maupun tetap harus
didesain sedemikian rupa sehingga pemasangan cincin oval besar
dengan pasangan cincin penyambung tidak memungkinkan.
Sehingga tidak dimungkinkan cincin penyambung tersangkut di
belakang atau kedua sisi dari pengait.
2. Dalam keadaan operasi, pasangan cincin penyambung tidak
diperbolehkan tersangkut pada mulut tow release yang dapat
menghambat proses pelepasan (release).
8. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
3. Tow release yang diletakkan dekat dengan titik centre of gravity
pesawat harus mampu juga beroperasi untuk rilis otomatis.
• Prestasi Jangka Panjang
Di dalam dokumentasi mengenai prestasi dari tow release perlu terdapat
bukti sekurangnya 10,000 aktuasi dalam kondisi operasi. Tidak ada
kerusakan yang terjadi dalam janga waktu ini.
2.4.3 Pengujian yang diperlukan.
Terdapat beberapa jenis pengujian yang perlu dilakukan, antara lain
sebagai berikut.
a) Pengujian sudut pelepasan
b) Pengujian Pengukuran Gaya Pelepasan
c) Uji mulut uji
d) Skema Pengujian dan Penentuan Diagram Beban, yang terdiri dari:
• Pengujian hingga Uji Safe Load
• Uji Batas Perhitungan Beban (calculated breaking load)
2.4.4 Standar Prestasi Tow Release
2.5 Deskripsi Pengajuan sertifikasi ke DKUPPU
Hal-hal yang diperlukan untuk pengajuan sertifikasi TSO ke DKUPPU antara
lain sebagai berikut.
Basis Sertifikasi Specifications Sections Note
Related Regulations CS 22.581 Aerotowing
9. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
22.583 Winch-
Launching
CASR 22.581
22.583
Special Conditions - - -
Equivalent Safety
Findings
FAA H-8083
(Glider Flying
Handbook)
Chapter 12
Means of Compliance
10. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
BAB III
Regulasi Terkait
European Technical Standard Order (ETSO)
Subject: TOW RELEASE
1 - Applicability
This ETSO specifies the requirements which Tow Releases that are manufactured
on or after the date of this ETSO must meet in order to be identified with the
applicable ETSO marking.
2 - Procedures
2.1 - General
Applicable procedures are detailed in CS-ETSO Subpart A.
2.2 - Specific
None.
3 - Technical Conditions
3.1 - Basic
3.1.1 - Minimum Performance Standard
Standard given in the Minimum Performance Standard for Tow Release is given
in the Appendix 1.
3.1.2 - Environmental Standard
The equipment must be tested according to the applicable environmental
standards contained in EUROCAE ED-14E (RTCA/DO-160E) “Environmental
Conditions and Test Procedures for Airborne Equipment” from March 2005.
3.1.3 - Computer Software
See CS-ETSO Subpart A paragraph 2.2
11. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
3.2 - Specific
None.
4 - Marking
4.1 - General
Marking is detailed in CS-ETSO Subpart A paragraph 1.2.
4.2 - Specific
None.
5 - Availability of Referenced Document
See CS-ETSO Subpart A paragraph 3.
A copy of the reference LN (Luftfahrt-Norm) may be obtained from the web-site:
www.normung.din.de
APPENDIX 1. TOW RELEASE
1. GENERAL
1.1 Type and applicability of airworthiness requirements
These airworthiness requirements for tow releases (ETSO-2C513) are valid for
proof of airworthiness of tow releases that are used for:
a) towing steerable or non-steerable tow or built into such tow;
b) or for towing by winch or motor vehicle.
Note: Gliders and powered gliders are examples of steerable tows.
Banners are examples of non-steerable tows.
All the individual specifications listed below for ensuring the airworthiness of tow
releases are minimum requirements that have been derived from operating
experience and have been quantified as practical numerical values.
Deviations from these requirements may be approved or requested by the Agency,
if justified by new findings or safety considerations.
12. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
1.2 Type approval
1.2.1. A tow release type can be approved on application in the form of an ETSO
entitlement, provided that the airworthiness requirements are fully met, or, in the
event of non-compliance of one or more requirements, if proof is provided that an
equivalent safety level is achieved.
The decision of the Agency is final.
1.2.2. The burden of proof is borne by the applicant, who also has to compile the
type documentation.
1.2.3. The type documentation includes all the documentation necessary for the
design specification of the tow release and all its design features that are subject
matters of this ETSO.
2. DESIGN AND CONSTRUCTION
2.1 Materials
The suitability and reliability of the materials used must be shown based on
operating experience or materials testing.
All materials used for stressed parts must correspond to descriptions and
specifications recognized by the Agency.
2.2 Protection of parts
Each part of the load transmitting assembly must
a) be protected as fully as possible against influences that could cause damage or
diminish strength during operation, including corrosion and wear;
b) and designed in such a way that:
• no water can be collected and that;
• any dirt inside the tow release can be removed without disassembly.
2.3 Securing connecting elements
Accepted security devices must be used for all non permanent connecting
elements of the tow release.
2.4 Connecting ring pair
For each tow release with a hook, a connecting ring pair according to LN
(Luftfahrt-Norm) 65091 in the current valid version must be used.
2.5 Attachment to the aircraft
13. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
The tow release must be designed to be attached to the aircraft using non
permanent connecting elements.
2.6 Special requirements
2.6.1 Tow releases with a moveable or fixed ring jaw must be designed in such a
way that it is impossible to hook up the large oval ring of the connecting ring pair.
It must be also impossible for the connecting ring pair to jam behind or either side
of the hook.
2.6.2 It must not be possible, in any operating state, for the connecting ring pair to
jam in the tow release jaw and thus inhibit the release.
2.6.3 Tow releases installed near the centre of gravity of the aircraft must have a
mean for automatic release.
2.7 Long-term performance
The documentation must include proof of at least 10,000 actuations of the tow
release under operating conditions. No damage should occur during this time.
3. STRENGTH
3.1 Strength calculations
Load tests according to § 4.2.5 and § 4.2.6 must show that the strength of the tow
release is adequate to withstand any loads that may be put on it in any operating
state that experience has shown may occur.
3.2 Criteria for sufficient dimensioning and safety factor
3.2.1 The strength requirements are specified by the safe test load (the maximum
expected cable load during operation) and the calculated breaking load (the
maximum cable load multiplied by the specified safety factor) defined in § 3.3.
These loads are specified as limiting values in the test schedules for the functional
tests.
3.2.2 A safety factor of 1.5 is specified.
The unit must be able to:
a) accept the safe test load without permanent damage in the form of
deformation, notches, cracks, etc.;
b) withstand the calculated breaking load without failure for at least 3 seconds.
3.3 Safe test load
14. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
Tow releases used for the purposes as listed in § 1.1 must be designed for a safe
test load Lmax N that is derived as follows from CS 22.581 and CS 22.583:
Lmax = 1.2 x 1.3 x m x 9.81 [N]
where 1.2 and 1.3: safety factors
m: max. take-off weight
9.81 m/s²: gravitational acceleration/conversion to Newton
Note: For a maximum towed mass of, for instance, 850 kg the safe test load is
thus:
Lmax = 1.2 x 1.3 x 850 x 9.81 = 13,008 N = Lmax
In-line weak links are ignored when determining the safe test load.
4. OPERATING BEHAVIOUR
4.1 Performance under load
4.1.1 Safe operating range
Within the limits of cable loads and cable angles specified in § 5.1, every tow
release must be able both to withstand the resultant load without impairing
operational reliability and to release reliably.
4.1.2 Automatic release angle
For tow releases for installation in gliders or powered gliders for towing by winch
or motor vehicle the tow cable must release reliably at the automatic release angle
specified in § 5.1.
4.1.3 Release force
When loading the hook of the tow release within the limits specified for cable
loads and cable angles, the maximum permissible release FK measured at the
release lever with a reference length l of 68 mm (see Fig. 1) must lie between 60
and 140 N.
4.2 Functional tests
4.2.1 Type of tests
15. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
The aim of the functional tests using a suitable test rig is to prove that the tow
release for which type approval is to be granted meets the requirements as listed
above in § 4.1.1 to § 4.1.3.
The available restoring force after releasing the tow cable must be measured
according to § 4.2.4.
Note: Type testing of a tow release should include its use in actual flight
operations in order to gain more information on its operating performance.
4.2.3 Test rig
Using only the bore holes and bearing surface provided for installation in the
aircraft, mount the tow release in a suitable test rig in such a way that the cable
loads can be applied via the connecting ring pair for all specified load angles and
that in each case the required release force FK can be measured at the release lever.
In addition, for tow releases with automatic release (so-called safety tow releases),
the cable angle and the magnitude of the cable load that results in automatic
release must be measured.
4.2.4 Measurement of the restoring force
Measure the restoring force as follows prior to the start of the actual functional
tests:
a) Fully open the unloaded tow release mounted in the test rig using the
release lever (lever length l = 68 mm).
b) Measure the restoring force between the release lever stops, in relation to
the release travel a.
Enter the measurement results in a diagram.
The restoring force FR must not be greater than 100 N nor less than 60 N.
4.2.5 Test schedules and determination of the load diagram:
Tow releases for aero tow of steerable and non-steerable tows (use according
to § 1.1.a)
a) Test up to safe test load
With the tow release mounted in the test rig, load the hook via the
connecting ring pair according to the cable (test) load schedule in Table 1.
• Apply the load at a rate of 300 N/s.
16. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
• Apply the load for 5 seconds at each load stage and measure the release
force FK using a reference release lever length of l = 68 mm.
• Disassembly test
Disassemble the tow release completely on completion of the load test.
Inspect the tow release to ensure that
• no part of it is permanently deformed and that no notches, cracks, etc.,
have appeared and that
• on reassembly the tow release is once again fully functional.
b) Test to calculated breaking load
Subsequent to the disassembly test and with the tow release remounted in
the test rig, load the hook via the connecting ring pair up to the calculated
breaking load with cable angles
α = 0 degrees and β = 0 degrees.
Maintain the calculated breaking load for 3 seconds. Then release and
measure the release force FK. Then disassemble the tow release completely
and inspect it for any permanent deformation, notches, cracks, etc.
4.2.6 Test schedules and determination of the load diagram:
Tow release for installation in gliders or powered gliders for towing by winch
or motor vehicle (use according to § 1.1.b)
a) Test up to safe test load
With the tow release mounted in the test rig, load the hook via the
connecting ring pair according to the cable (test) load schedule in Table 2.
• Apply the load at a rate of 300 N/s.
• Apply the load for 5 seconds at each load stage and measure the release
force FK using a reference release lever length of l = 68 mm.
Automatic release of the tow release is not allowed during this test schedule.
• Disassembly test Disassemble the tow release completely on completion of
the load test. Inspection the tow release to ensure that
17. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
• no part of it is permanently deformed and that no notches, cracks, etc.,
have appeared and that
• on reassembly the tow release is once again fully functional.
b) Determining the angle for automatic release
• With the tow release mounted in the test rig, load the hook via the
connecting ring pair according to the cable (test) load schedule in
Table 3.
• At each load stage measure the angle αs, at which release occurs
automatically.
c) Test to calculated breaking load
On completion of the load test according to a) with subsequent disassembly
test and the determination of the angle at which automatic release occurs
according to b), remount the tow release in the test rig and load the hook via
the connecting ring pair up to the calculated breaking load with cable angles
α = 0 degrees and β = 0 degrees.
Maintain the calculated breaking load for 3 seconds. Then release and
measure the release force FK. Then disassemble the tow release completely
and inspect it for any permanent deformation, notches, cracks, etc.
5. OPERATING LIMITS, MARKINGS AND DOCUMENTATION
5.1 Operating limits
5.1.1 The operating limits listed in § 4.2.5 and § 4.2.6 must be specified for every
tow release and be provided to the holder of the aircraft in which a tow release of
the type in question is being installed
5.2 Operating and maintenance documentation
5.2.1 On delivery, each tow release must be accompanied by operating and
maintenance documentation. This documentation must contain all the information
necessary to maintain the tow release in a fully operational condition.
5.2.2 A copy of the service and maintenance documentation must be shown to the
Agency.
18. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
5.2.3 All the information in § 5.1 and any further information necessary for safe
and reliable operation of the tow release must be included in the operating
documentation.
5.2.4 As a minimum, the maintenance documentation must cover the following:
a) Installation of the tow release in the aircraft
b) Set-up data necessary for the safe and reliable functioning of the tow release
c) Checks and tests to be carried out after installation
d) Cleaning and care of the tow release
e) Detailed description and frequency of maintenance work (inspection schedules)
CS. 22
CS 22.581 Aerotowing (a) The sailplane must be initially assumed to be in
stabilized level flight at speed VT with a cable load acting at the launching hook
in the following directions: (1) horizontally forwards; (2) in plane of symmetry
forwards and upwards at an angle of 20° with the horizontal; (3) in plane of
symmetry forwards and downwards at an angle of 40° with the horizontal; and (4)
horizontally forwards and sidewards at an angle of 30° with the plane of
symmetry. (b) With the sailplane initially assumed to be subjected to the same
conditions as specified in CS 22.581 (a), the cable load due to surging suddenly
increases to Qnom, assuming the use of a textile rope. (1) The resulting cable load
increment must be balanced by linear and rotational inertia forces. These
additional loads must be superimposed on those arising from the conditions of CS
22.581(a). (2) Qnomis the rated ultimate strength of the towing cable (or weak
link if employed). For the purpose of these requirements it must be assumed to be
not less than 1·3 times the sailplane maximum weight and not less than 500 daN.
CS 22.583 Winch-launching (a) The sailplane must be initially assumed to be in
level flight at speed VW with a cable load acting at the launching hook in a
forward and downward direction at an angle ranging from 0° to 75° with the
horizontal. (b) The cable load must be determined as the lesser of the following
two values: (1) 1·2 Qnom as defined in CS 22.581(b), or (2) the loads at which
19. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
equilibrium is achieved, with either: (i) the elevator fully deflected in upward
direction, or (ii) the wing at its maximum lift. A horizontal inertia force may be
assumed to complete the equilibrium of horizontal forces. (c) In the conditions of
CS 22.583(a), a sudden increase of the cable load to the value of 1·2 Qnom as
defined in CS 22.581(b), is assumed. The resulting incremental loads must be
balanced by linear and rotational inertia forces. CS 22.585 Strength of launching
hook attachment (a) The launching hook attachment must be designed to carry a
limit load of 1·5 Qnom, as defined in CS 22.581(b), acting in the directions
specified in CS 22.581 and CS 22.583.The launching hook attachment must be
designed to carry a limit load equal to the maximum weight of the sailplane,
acting at an angle of 90° to the plane of symmetry.
20. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
BAB IV
Proses Pengujian
4.1 Pendahuluan
Dalam proses pembuktian apakah suatu produk laik untuk digunakan dan
dioperasikan, proses pengujian harus dilakukan dengan berbagai kondisi.
Proses pengujian yang dilakukan harus memenuhi standar kelaikan yang
terlah ditetapkan.
4.2 Persyaratan Produk (Product Requirements)
Tow release yang berlaku sebagai bukti pemenuhan ketentuan kelaikan udara
ETSO-2C513 adalah sebagai berikut:
a. Towing benda yang mampu disetir atau tow benda yang tidak mampu
disetir. Sebagai contoh, tow benda yang dapat disetir adalah glider dan
towing benda yang tidak dapat disetir adalah banner.
b. Towing dengan menggunakan mesin derek atau kendaraan bermotor.
4.3 Prestasi saat pembebanan
Adapaun prestasi-prestasi yang harus tercapai pada saat proses pengujian
dilakukan seperti berikut :
➢ Daerah Operasi Keselamatan (Safe Operating Range)
Setiap tow release harus dapat menerima beban resultan tanpa mengganggu
tingkat keandalan operasi dan secara andal dirilis.
➢ Sudut rilis otomatis
Untuk tow release pemasangan pada glider maupun glider berdaya
menggunakan mesin kerekan atau kendaraan bermotor, kabel tow harus
mampu dirilis secara andal pada sudut rilis otomatis.
➢ Gaya saat Pelepasan
Ketika pembebanan pada pengait tow release berada dalam batas beban kabel
dan sudut batasnya, gaya pelepasan yang diizinkan FK diukur saat panjang
tuas pelepasan sebesar l = 68 mm harus berada di antara 60 dan 140 N.
21. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
4.4 Safe test load
Jenis tow release yang digunakan harus dapat didesain untuk beban safe test
Lmax N yang didapat mengikuti CS 22.581 dan CS 22.583:
Lmax = 1.2 x 1.3 x M x 9.81 [N]
Keterangan :
• 1.2 and 1.3 merupakan safety factors
• M : Maximum Take-off Weight (MTOW)
• Percepatan gravitasi : 9.81 m/s²
Catatan: Untuk besaranbenda yang diderek (towed), sebagai contoh, 850 kg
beban safe test adalah
Lmax = 1.2 x 1.3 x 850 x 9.81 = 13,008 N
Sambungan segaris yang lemah diabaikan dalam hal penentuan beban safe
test.
4.5 Functional Test
➢ Load schedule
22. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
x-axis = Longitudinal axis (in flight direction)
y-axis = Lateral axis (in wing span direction)
z-axis = Vertical axis
L = Cable load in N
l = Original lever length of type in mm
FK = Release force of release lever in N
FR = Restoring force in N
α = Angle between L and x-y plane
a = Travel of release lever
β = Angle between L and x-z plane between stops in mm
The normal or 0-degrees cable angle is parallel to the x-y plane
➢ Test rig (pengujian mulit ring)
Hanya menggunakan lubang dan permukaan bearing yang disediakan untuk
pemasangan pada pesawat, penyokong tow release pada rig pengujian yang sesuai
sedemikian rupa. Beban dari kabel dapat diterapkan melalui pasangan cincin
penyambung untuk setiap sudut beban yang dispesifikasi dan dalam tiap kasus,
besar gaya pelepasan FK dapat diukur menggunakan tuas saat pelepasan.
Sebagai tambahan, untuk tow release dengan pelepasan otomatis (atau sering
disebut safety tow release), sudut kabel dan besaran beban kabel yang terjadi pada
pelepasan otomatis harus dapat diukur.
➢ Measurement of the restoring force (pengukuran gaya pemulihan)
Pengukuran gaya pengembalian mengikuti awal dari pengujian fungsional
sebelumnya:
a) Buka tow release tak berbeban yang disokong pada mulut pengujian
menggunakan tuas pelepasan (panjang tuas l = 68 mm).
b) Ukur gaya pengembalian saat pelepasan hingga tuas berhenti, sebagai
hubungan dari pelepasan a.
Buat hasil pengukuran dalam diagram. Gaya kembali FR tidak boleh melebihi
140 N atau kurang dari 60 N.
23. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
➢ Test schedule and determination of the load diagram (Penentuan diagram
beban) dari aero tow yang dapat disetir dan tidak dapat disetir (steerable
and non-steerable tows).
A. Pengujian hingga Uji Safe Load
Dengan tow release terpasang pada mulut uji, beri beban pengait melalui
pasangan cincing penyambung menurut skema pembebanan yang diberikan pada
tabel berikut.
• Beri beban pada kecepatan pembebanan 300 N/s.
• Beri beban selama 5 detik untuk setiap fase pembebanan dan ukur gaya
kembali menggunakan panjang referensi tuas pelepasan l = 68 mm.
Uji Pembongkaran (Disassembly test)
Bongkar tow release secara menyeluruh setelah uji beban selesai. Periksa dan
pastikan bahwa bagian tow release:
• tidak memiliki bagian yang terdeformasi permanen dan tanpa crack, tekuk dan
lain sebagainya. telah muncul dan
• saat pemasangan kembali, tow release berkerja secara fungsional kembali
secara penuh.
B. Uji Batas Beban (calculated breaking load)
Setelah uji pembongkaran dan dengan tow release kembali dipasang pada
mulut uji, beri beban pengait melalui pasangan cincing penyambung hingga beban
batas perhitungan breaking tercapai dengan sudut kabel
α = 0 derajat and β = 0 derajat.
Pertahankan beban batas putus tersebut selama 3 detik. Lepas dan kemudian
ukur besar gaya pelepasan FK. Kemudian bongkar tow release secara menyeluruh
dan periksa jika terjadi deformasi permanen, tekuk, crack, dll.
24. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
➢ Test schedule and determination of the load diagram (Penentuan diagram
beban) pemasangan pada gliders atau glider bertenaga untuk pengerekan
menggunakan mesin derek atau kendaraan bermotor.
A. Pengujian hingga Uji Safe Load
Dengan tow release terpasang pada mulut uji, beri beban pengait melalui
pasangan cincing penyambung menurut skema pembebanan yang diberikan pada
tabel berikut• Apply the load at a rate of 300 N/s.
• Beri beban pada kecepatan pembebanan 300 N/s.
• Beri beban selama 5 detik untuk setiap fase pembebanan dan ukur gaya
kembali menggunakan panjang referensi tuas pelepasan l = 68 mm
Pelepasan tow release secara otomatis tidak diperkenankan untuk pengujian ini.
Uji Pembongkaran (Disassembly test)
Bongkar tow release secara menyeluruh setelah uji beban selesai.
Periksan dan pastikan bahwa bagian tow release:
• tidak memiliki bagian yang terdeformasi permanen dan tanpa crack, tekuk
dan lain sebagainya. telah muncul dan
• saat pemasangan kembali, tow release berkerja secara fungsional kembali
secara penuh.
B. Pengukuran sudut pelepasan otomatis
Dengan tow release terpasang pada mulut uji, beri beban pengait melalui
pasangan cincing penyambung menurut skema pembebanan yang diberikan pada
tabel berikut.
25. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
C. Uji Batas Beban (calculated breaking load)
Setelah uji pembebanan menurut bagian A dengan dilakukan uji
pembongkaran setelahnya dan sudut pelepasan otomatis didapat dari langkah B,
lepas tow release dari pasangan cincing penyambung, tow release dilepas dari
pengaitnya. Beri beban pada pengait melalui pasangan cincin hingga batas beban
pada sudut α = 0 derajat and β = 0 derajat.
Pertahankan beban batas tersebut hingga 3 detik. Lepas dan ukur gaya
pelepasan FK. Tow release dibongkar keseluruhan dan diperiksa dengan
memastikan tidak ada bagian yang terdeformasi permanen dan tanpa crack, tekuk
dan lain sebagainya. telah muncul dan lain sebagainya.
4.6 Tempat dan alat pengujian
Berikut ini merupakan tempat dan alat-alt pengujian yang digunakan dalam
menguji pengait-lepas (tow release)
Alat pengujian
• Kabel suspensi
Untuk menghubungkan pengait-lepas dan juga pesawat/derek penarik glider.
Biasanya berbahan dasar material logam.
26. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
• Winch
Mesin derek bertenaga besar yang digunakan dalam menarik glider ketika
didarat dan melepasnya ketika glider telah mencapai kecepatan dan sudut lepas
tertentu.
• Kamera
Untuk mengukur sudut-sudut dalam proses pengujian. Kamera yang digunakan
merupakan kamera dengan frame per sekon yang tinggi untuk hasil uji yang
detail.
• Mekanisme pengukuran gaya
Dalam hal ini dibutuhkan alat untuk mengukur gaya. Alat ini dinamakan
dinamometer. Gaya yang diukur untuk pengujian adalah untuk besaran gaya
tarik yang dibebankan pada tali serta untuk mengukur gaya rilis (release force).
• Glider/ bentuk ekivalen glider.
Glider atau bentuk ekivalennya harus terdapat pada proses pengujian. Pengait-
lepas (tow release) dipasang pada glider tersebut. Hal ini dilakukan sebagai
prasyarat pengujian yang DKUPPU wajibkan untuk setiap pengujiannya.
27. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
BAB V
SARAN DAN SIMPULAN
• Saran
Untuk pengembangan atau penelitian kedepannya, saran yang diberikan adalah
sebagai berikut :
1. Mekanisme tow release jika terjadi kegagalan pelepasan (tidak dapat
dilepas)
2. Proses pengujian yang dilakukan dapat dirincikan lebih detail lagi
3. Menanyakan tempat pengujian potensial perihal fasilitas pengujian yang
ada.
• Simpulan
1. Proses sertifikasi sebuah produk dilakukan dengan memenuhi semua
compliances
2. Regulasi terkait yang digunakan dalam studi sertifikasi adalah ETSO-
2C513 , CS 22.581 , CS 22.583
3. Proses pengujian yang dilakukan adalah uji safe test load dan juga uji
breaking load
28. Laporan Kelaikan Udara – AE4060
Referensi :
https://www.skybrary.aero/index.php/Aircraft_Towing , diakses pada 7
Desember 2017.
https://en.wikipedia.org/wiki/Pushback , diakses pada 30 November 2017
https://www.mototok.com/free-tug-
consulting?gclid=Cj0KCQiA0b_QBRCeARIsAFntQ9o4pt7W2TVFJW2eyUTOg
E1r470jOqqeRALPvrKLKxSWrF_beRreGvUaAkVGEALw_wcB diakses pada 5
Desember 2017
http://wingsandwheels.com/g-series-tow-release.html , diakses pada 14
Desember 2017