SlideShare a Scribd company logo
Partikel Dasar Penyusun Atom, Nomor Atom
dan Nomor Massa, Isotop, Isobar, dan Isoton,
Konfigurasi elektron, Elektron Valensi dan
Massa Atom Relatif
Partikel Dasar Penyusun Atom
Pada 1808, John Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Teori atom Dalton bertahan hingga ditemukannya partikel dasar penyusun atom pada 1896.
Atom demikian kecil sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. Akan tetapi sifat
atom dapat dipelajari dari gejala yang timbul bila diberi medan listrik, medan magnet, atau
cahaya. Dari gejala tersebut telah dibuktikan bahwa atom mengandung elektron, proton, dan
neutron yang disebut partikel dasar pembentuk atom.
1). Elektron
Pada tahun 1875, Crookes membuat tabung kaca yang kedua ujungnya dilengkapi dengan
sekeping logam sebagai elektroda (gambar 1). Setelah udara dalam tabung divakumkan dan
kedua elektroda dihubungkan dengan arus searah bertegangan tinggi, ternyata timbul sinar pada
kutub negatif (katoda) yang bergerak ke kutub positif (anoda). Oleh sebab itu, sinar ini disebut
sinar katoda dan alatnya disebut tabung sinar katoda.
Gambar 1. Tabung sinar katoda.
Sinar mengalir dari katoda (-) ke anoda (+)
Sinar katoda bersifat sebagai berikut:
a) Secara normal sinar katoda bergerak lurus.
b) Sinar ini dapat memutar baling-baling kecil yang diletakkan antara kedua elektroda. Berarti
sinar ini mempunyai energi dan bersifat sebagai materi.
c) Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnet. Arah pembelokan itu menunjukkan
bahwa sinar ini bermuatan negatif.
d) Dengan menggunakan spektroskopi massa ternyata partikel ini mempunyai e/m = -1,76 x
108 C g–.
e) Kemudian pada tahun 1908, R.A. Milikan mengukur sinar katoda dengan alat tetesan
minyak, ternyata muatan partikelnya = -1,6 x 10-19 C.
Dari kedua percobaan diatas diperoleh massa elektron = 9,11 x 10-28 g. Hasil penyelidikan
selanjutnya menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan partikel yang paling ringan dan paling
kecil. Sifat sinar katoda ini tidak bergantung pada bahan katoda yang digunakan. Hal ini
dibuktikan oleh Thomson dengan mengganti katoda percobaan Crookes dengan logam lain, dan
ternyata hasilnya sama. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa sinar katoda adalah partikel negatif
yang terdapat pada semua atom. Partikel ini kemudian diberi nama elektron (Syukri, 1999, hal.
116).
2). Proton
Goldstein pada tahun 1886, membuat alat yang mirip tabung Crookes. Katoda dibuat
berlubangdan diletakkan agak ke dalam (gambar 2). Tabung diisi gas hidrogen bertekanan
rendah. Setelah dialirkan listrik menghasilkan dua macam sinar. Pertama sinar katoda (elektron)
yang bergerak dari katoda ke anoda. Kedua, sinar yang bergerak ke katoda dan sebagian masuk
ke dalam lobang (saluran) sehingga disebut juga sinar saluran.
Gambar 2. Tabung sinar negatif yang mempunyai lubang-lubang
pada katoda, sehinga dilewati oleh sinar positif.
Hasil penyelidikan terhadap sinar saluran adalah sebagai berikut :
a) Diuji dengan medan listrik atau magnet ternyata sinar ini bermuatan positif, maka disebut
juga sinar positif.
b) Jika tabung diisi gas lain, seperti helium, oksigen, dan nitrogen, menghasilkan sinar positif
yang berbeda. Berarti sinar yang dihasilkan bergantung pada jenis gas dalam tabung.
c) Nilai e/m sinar ini berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini berarti sinar positif
mempunyai massa dan muatan tertentu. Massa sinar positif jauh lebih besar daripada elektron.
d) Sinar positif yang paling ringan berasal dari gas hidrogen dan bermuatan sebesar muatan
elektron, tetapi tandanya berlawanan. Partikel ini kemudian dikenal dengan nama proton. Massa
proton = 1,6726 x 10-24 g (Syukri, 1999, hal. 117).
3). Neutron
Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis
Rutherford bahwa dalam inti atom terdapat neutron. Ia menembak atom berilium dengan sinar
alfa. Dari hasil penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan yang mempunyai
massa hampir sama dengan proton. Karena sifatnya netral, partikel tersebut dinamakan neutron.
Neutron mempunyai massa 1,6750 x 10-24 g.
b. Nomor Atom dan Nomor Massa
1). Nomor Atom
Nomor atom suatu unsur menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam atom. Dalam atom
netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menunjukkan
banyaknya jumlah elektron yang terdapat pada atom. Hal ini berlaku untuk atom netral. Nomor
atom diberi lambang Z.
2). Nomor massa
Nomor massa
menggambarkan massa partikel-partikel penyusun atom, yaitu massa proton, massa elektron, dan
massa neutron. Massa elektron sangat kecil dibandingkan massa proton dan neutron sehingga
massa elektron ini dapat diabaikan. Nomor massa diberi notasi A dan dapat didefenisikan
sebagai jumlah proton dan jumlah neutron.
Notasi atom lengkap dapat
ditulis sebagai berikut :
A
Z
dimana X : lambang unsur
A : nomor massa (jumlah proton + jumlah neutron)
Z : nomor atom (jumlah proton)
Contoh :
23 Na :
11
jumlah proton (Z) = 11
jumlah elektron (Z) = 11
jumlah neutron (A-Z) = 23 – 11 = 12
Ion :
jumlah proton (Z) = 9
jumlah elektron (Z + 1) = 10
Nomor atom = Z = jumlah proton = jumlah elektron
Nomor massa = A = jumlah proton + jumlah neutron
eleelektronjumlahelektron
jumlah neutron (A-Z) = 19 – 9 = 10
c. Isotop, Isobar, dan Isoton
1). Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama, tetapi nomor massanya berbeda.
Nomor atom ditentukan oleh jumlah proton. Jumlah proton dalam isotop-isotop adalah sama,
yang berbeda hanyalah jumlah neutronnya.
Contoh :
memiliki 6 proton dan 6 neutron
memiliki 6 proton dan 7 neutron
memiliki 6 proton dan 8 neutron
Isotop-isotop tersebut, ketiganya merupakan atom karbon yang sifat-sifat kimianya identik.
Perbedaan isotop-isotop ini terletak pada sifat fisikanya, seperti massa.
2). Isobar
Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa sama, tetapi nomor atomnya berbeda.
Contoh :
dan memiliki nomor massa sama yaitu 14.
dan memiliki nomor massa 24.
Sifat kimia setiap isobar sangat berbeda karena unsurnya memang berbeda. Satu-satunya
kesamaan isobar adalah massanya.
3). Isoton
Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama, tetapi jumlah proton berbeda.
Contoh :
dan memiliki 7 neutron.
dan memiliki 16 neutron.
Isoton-isoton memiliki massa dan sifat yang berbeda.
d. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
Menurut teori atom Bohr, elektron berada dalam suatu lintasan atau orbit tertentu yang disebut
lintasan elektron atau kulit elektron. Berdasarkan jaraknya dari inti atom, terdapat beberapa kulit.
1) Kulit ke-1 atau kulit K
2) Kulit ke-2 atau kulit L
3) Kulit ke-3 atau kulit M
4) Kulit ke-4 atau kulit N
5) Kulit ke-5 atau kulit O
6) Kulit ke-6 atau kulit P
7) Kulit ke-7 atau kulit Q
Setiap kulit memiliki tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke inti atom, semakin kecil tingkat
energinya. Sebaliknya, semakin jauh dari inti atom, semakin besar tingkat energinya.
Berdasarkan hal tersebut, urutan tingkat energi dapat dituliskan sebagai berikut:
1). Konfigurasi
Elektron
Elektron dalam atom
tersusun berdasarkan tingkat energinya. Pengisian atau penyebaran elektron-elektron pada kulit-
kulit atom dinamakan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron per kulit didasarkan pada
jumlah elektron maksimum yang dapat mengisi setiap kulit sesuai dengan rumusan :
Σ e maksimum per kulit = 2n2
Harga n menunjukkan kulit yang ditempati elektron, yang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah elektron maksimum di setiap kulit
Kulit n Σ e maksimum
KLMN 1234 2(1)2= 22(2)2=
82(3)2= 182(4)2
= 32
Sumber: (Sutresna, 2007, hal. 18)
Kulit K< kulit L< kulit M< kulit N< kulit O< kulit P<kulit Q,
atau E1< E2< E3< E4< E5< E6< E7
Urutan pengisian elektron dimulai dari kulit yang memiliki tingkat energi terendah, kemudian
kulit berikutnya yang memiliki energi lebih tinggi, sampai pada kulit terakhir, contohnya dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Konfigurasi elektron atom berkulit K sampai N
Atom Jumlah
elektron
Kulit K(n
= 1)
Kulit L(n
= 2)
Kulit M(n
= 3)
Kulit N(n
= 4)
1H3Li6C12Mg33As1361233 12222 -1488 —218 —-5
Sumber: ( Sutresna, 2007, hal. 19)
Jika jumlah elektron yang tersedia tidak mencapai jumlah elektron maksimum dalam suatu kulit,
bahkan lebih besar dari jumlah elektron maksimum kulit sebelumnya, maka kulit yang akan
ditempati elektron harus menggunakan jumlah elektron yang sama dengan jumlah elektron
maksimum dalam kulit sebelumnya. Hal tersebut dapat digambarkan dengan bagan sebagai
berikut:
Kulit K
2 (jika elektron yang tersedia ≥ 2)
1 (hanya untuk H)
Kulit L
8 (jika elektron yang tersedia ≥ 8)
Jumlah elektron sisa (jika elektron yang tersedia < 8)
Kulit M
18 ( jika elektron yang tersedia > 18)
8 (jika 8 ≤ elektron < 18 yang tersedia)
Jumlah elektron sisa (jika elektron yang tersedia < 8)
32 (jika elektron yang tersedia > 32)
Kulit N
18 (jika 18 ≤ elektron < 32 yang tersedia)
8 (jika 8 ≤ elektron < 18 yang tersedia)
Sisa (jika elektron yang tersedia < 8)
Sumber: (Sutresna, 2007, hal. 19)
2). Elektron Valensi

More Related Content

What's hot

1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
Mastudiar Daryus
 
Bab 2 STRUKTUR ATOM
Bab 2 STRUKTUR ATOMBab 2 STRUKTUR ATOM
Bab 2 STRUKTUR ATOM
heylongordadsiuadAD
 
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik AudiCB
 
Atom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atomAtom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atom
aditya rakhmawan
 
Bab 5 atom
Bab 5 atomBab 5 atom
Bab 5 atom
Willy Chandra
 
Atom, ion, dan molekul
Atom, ion, dan molekulAtom, ion, dan molekul
Atom, ion, dan molekul
Viviantika Nurifda K
 
Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5
fawwazputro
 
Struktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem PeriodikStruktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem Periodik
Arda
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
Bandung
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atompandji57
 
Struktur atom
Struktur atom Struktur atom
Struktur atom
Resma Puspitasari
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
Zahro Dhila
 
1 materi1
1 materi11 materi1
1 materi1
Mario Yuven
 
Soal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Soal Ulangan Harian Atom dan MolekulSoal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Soal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Sugeng Yuwono
 
1. sistem periodik &amp; struktur atom
1. sistem periodik &amp; struktur atom1. sistem periodik &amp; struktur atom
1. sistem periodik &amp; struktur atom
IsnandaNuriskasari1
 
struktur atom
 struktur atom struktur atom
struktur atom
mfebri26
 

What's hot (19)

1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
1.sistem perioe &amp; struktur atom powerpoint
 
Bab 2 STRUKTUR ATOM
Bab 2 STRUKTUR ATOMBab 2 STRUKTUR ATOM
Bab 2 STRUKTUR ATOM
 
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
Bab 1 struktur atom dan tabel periodik
 
Atom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atomAtom, molekul, dan spektrum atom
Atom, molekul, dan spektrum atom
 
Bab 5 atom
Bab 5 atomBab 5 atom
Bab 5 atom
 
Atom, ion, dan molekul
Atom, ion, dan molekulAtom, ion, dan molekul
Atom, ion, dan molekul
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5Kimia Dasar - Bab 5
Kimia Dasar - Bab 5
 
Struktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem PeriodikStruktur Atom dan Sistem Periodik
Struktur Atom dan Sistem Periodik
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Struktur atom
Struktur atom Struktur atom
Struktur atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
1 materi1
1 materi11 materi1
1 materi1
 
Soal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Soal Ulangan Harian Atom dan MolekulSoal Ulangan Harian Atom dan Molekul
Soal Ulangan Harian Atom dan Molekul
 
1. sistem periodik &amp; struktur atom
1. sistem periodik &amp; struktur atom1. sistem periodik &amp; struktur atom
1. sistem periodik &amp; struktur atom
 
struktur atom
 struktur atom struktur atom
struktur atom
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 

Similar to Partikel dasar penyusun atom

kimia 10 (ATOM)
kimia 10 (ATOM)kimia 10 (ATOM)
kimia 10 (ATOM)
RIZALFAHMI55
 
Partikel dasar atom
Partikel dasar atomPartikel dasar atom
Partikel dasar atom
rifkyags
 
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
yahyakurnia23
 
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
yahyakurnia23
 
Partikel dasar atom tugas V
Partikel dasar atom tugas VPartikel dasar atom tugas V
Partikel dasar atom tugas V
Mercubuana University
 
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
deslisland22
 
Bab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xBab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xSinta Sry
 
Bab2 struktur atom | Kimia X
Bab2 struktur atom | Kimia XBab2 struktur atom | Kimia X
Bab2 struktur atom | Kimia X
Bayu Ariantika Irsan
 
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01sanoptri
 
Partikel Dasar Atom
Partikel Dasar AtomPartikel Dasar Atom
Partikel Dasar Atom
Rahthino Giovanni
 
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Paarief Udin
 
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Paarief Udin
 
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah AtasSTRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
elhaningsih
 
Stuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas xStuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas x
Riata Dheasita
 
Konsep Struktur Atom dan Sistem
Konsep Struktur Atom dan SistemKonsep Struktur Atom dan Sistem
Konsep Struktur Atom dan Sistem
mokhalfanz
 
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docxBAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
EmiLiawati7
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulMustahal SSi
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
Kalderizer
 

Similar to Partikel dasar penyusun atom (20)

kimia 10 (ATOM)
kimia 10 (ATOM)kimia 10 (ATOM)
kimia 10 (ATOM)
 
Partikel dasar atom
Partikel dasar atomPartikel dasar atom
Partikel dasar atom
 
KIMIA Teori atom SMA kelas X
KIMIA Teori atom SMA kelas XKIMIA Teori atom SMA kelas X
KIMIA Teori atom SMA kelas X
 
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
 
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
 
Partikel dasar atom tugas V
Partikel dasar atom tugas VPartikel dasar atom tugas V
Partikel dasar atom tugas V
 
Partikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas vPartikel dasar atom tugas v
Partikel dasar atom tugas v
 
Bab2 stru
Bab2 struBab2 stru
Bab2 stru
 
Bab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xBab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas x
 
Bab2 struktur atom | Kimia X
Bab2 struktur atom | Kimia XBab2 struktur atom | Kimia X
Bab2 struktur atom | Kimia X
 
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
Bab2strukturatomkelasx 141109045943-conversion-gate01
 
Partikel Dasar Atom
Partikel Dasar AtomPartikel Dasar Atom
Partikel Dasar Atom
 
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2
 
Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2Anitya nor azizah xii ipa 2
Anitya nor azizah xii ipa 2
 
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah AtasSTRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
STRUKTUR ATOM Kimia Kelas x Sekolah Menengah Atas
 
Stuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas xStuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas x
 
Konsep Struktur Atom dan Sistem
Konsep Struktur Atom dan SistemKonsep Struktur Atom dan Sistem
Konsep Struktur Atom dan Sistem
 
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docxBAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
BAHAN AJAR 2 STRUKTUR ATOM.docx
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekul
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 

Partikel dasar penyusun atom

  • 1. Partikel Dasar Penyusun Atom, Nomor Atom dan Nomor Massa, Isotop, Isobar, dan Isoton, Konfigurasi elektron, Elektron Valensi dan Massa Atom Relatif Partikel Dasar Penyusun Atom Pada 1808, John Dalton menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Teori atom Dalton bertahan hingga ditemukannya partikel dasar penyusun atom pada 1896. Atom demikian kecil sehingga tidak dapat dilihat walaupun dengan mikroskop. Akan tetapi sifat atom dapat dipelajari dari gejala yang timbul bila diberi medan listrik, medan magnet, atau cahaya. Dari gejala tersebut telah dibuktikan bahwa atom mengandung elektron, proton, dan neutron yang disebut partikel dasar pembentuk atom. 1). Elektron Pada tahun 1875, Crookes membuat tabung kaca yang kedua ujungnya dilengkapi dengan sekeping logam sebagai elektroda (gambar 1). Setelah udara dalam tabung divakumkan dan kedua elektroda dihubungkan dengan arus searah bertegangan tinggi, ternyata timbul sinar pada kutub negatif (katoda) yang bergerak ke kutub positif (anoda). Oleh sebab itu, sinar ini disebut sinar katoda dan alatnya disebut tabung sinar katoda. Gambar 1. Tabung sinar katoda. Sinar mengalir dari katoda (-) ke anoda (+) Sinar katoda bersifat sebagai berikut: a) Secara normal sinar katoda bergerak lurus. b) Sinar ini dapat memutar baling-baling kecil yang diletakkan antara kedua elektroda. Berarti sinar ini mempunyai energi dan bersifat sebagai materi. c) Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnet. Arah pembelokan itu menunjukkan bahwa sinar ini bermuatan negatif. d) Dengan menggunakan spektroskopi massa ternyata partikel ini mempunyai e/m = -1,76 x 108 C g–. e) Kemudian pada tahun 1908, R.A. Milikan mengukur sinar katoda dengan alat tetesan minyak, ternyata muatan partikelnya = -1,6 x 10-19 C.
  • 2. Dari kedua percobaan diatas diperoleh massa elektron = 9,11 x 10-28 g. Hasil penyelidikan selanjutnya menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan partikel yang paling ringan dan paling kecil. Sifat sinar katoda ini tidak bergantung pada bahan katoda yang digunakan. Hal ini dibuktikan oleh Thomson dengan mengganti katoda percobaan Crookes dengan logam lain, dan ternyata hasilnya sama. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa sinar katoda adalah partikel negatif yang terdapat pada semua atom. Partikel ini kemudian diberi nama elektron (Syukri, 1999, hal. 116). 2). Proton Goldstein pada tahun 1886, membuat alat yang mirip tabung Crookes. Katoda dibuat berlubangdan diletakkan agak ke dalam (gambar 2). Tabung diisi gas hidrogen bertekanan rendah. Setelah dialirkan listrik menghasilkan dua macam sinar. Pertama sinar katoda (elektron) yang bergerak dari katoda ke anoda. Kedua, sinar yang bergerak ke katoda dan sebagian masuk ke dalam lobang (saluran) sehingga disebut juga sinar saluran. Gambar 2. Tabung sinar negatif yang mempunyai lubang-lubang pada katoda, sehinga dilewati oleh sinar positif. Hasil penyelidikan terhadap sinar saluran adalah sebagai berikut : a) Diuji dengan medan listrik atau magnet ternyata sinar ini bermuatan positif, maka disebut juga sinar positif. b) Jika tabung diisi gas lain, seperti helium, oksigen, dan nitrogen, menghasilkan sinar positif yang berbeda. Berarti sinar yang dihasilkan bergantung pada jenis gas dalam tabung. c) Nilai e/m sinar ini berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini berarti sinar positif mempunyai massa dan muatan tertentu. Massa sinar positif jauh lebih besar daripada elektron. d) Sinar positif yang paling ringan berasal dari gas hidrogen dan bermuatan sebesar muatan elektron, tetapi tandanya berlawanan. Partikel ini kemudian dikenal dengan nama proton. Massa proton = 1,6726 x 10-24 g (Syukri, 1999, hal. 117). 3). Neutron Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan eksperimen untuk membuktikan hipotesis Rutherford bahwa dalam inti atom terdapat neutron. Ia menembak atom berilium dengan sinar alfa. Dari hasil penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan yang mempunyai massa hampir sama dengan proton. Karena sifatnya netral, partikel tersebut dinamakan neutron. Neutron mempunyai massa 1,6750 x 10-24 g. b. Nomor Atom dan Nomor Massa 1). Nomor Atom
  • 3. Nomor atom suatu unsur menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam atom. Dalam atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menunjukkan banyaknya jumlah elektron yang terdapat pada atom. Hal ini berlaku untuk atom netral. Nomor atom diberi lambang Z. 2). Nomor massa Nomor massa menggambarkan massa partikel-partikel penyusun atom, yaitu massa proton, massa elektron, dan massa neutron. Massa elektron sangat kecil dibandingkan massa proton dan neutron sehingga massa elektron ini dapat diabaikan. Nomor massa diberi notasi A dan dapat didefenisikan sebagai jumlah proton dan jumlah neutron. Notasi atom lengkap dapat ditulis sebagai berikut : A Z dimana X : lambang unsur A : nomor massa (jumlah proton + jumlah neutron) Z : nomor atom (jumlah proton) Contoh : 23 Na : 11 jumlah proton (Z) = 11 jumlah elektron (Z) = 11 jumlah neutron (A-Z) = 23 – 11 = 12 Ion : jumlah proton (Z) = 9 jumlah elektron (Z + 1) = 10 Nomor atom = Z = jumlah proton = jumlah elektron Nomor massa = A = jumlah proton + jumlah neutron eleelektronjumlahelektron
  • 4. jumlah neutron (A-Z) = 19 – 9 = 10 c. Isotop, Isobar, dan Isoton 1). Isotop Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama, tetapi nomor massanya berbeda. Nomor atom ditentukan oleh jumlah proton. Jumlah proton dalam isotop-isotop adalah sama, yang berbeda hanyalah jumlah neutronnya. Contoh : memiliki 6 proton dan 6 neutron memiliki 6 proton dan 7 neutron memiliki 6 proton dan 8 neutron Isotop-isotop tersebut, ketiganya merupakan atom karbon yang sifat-sifat kimianya identik. Perbedaan isotop-isotop ini terletak pada sifat fisikanya, seperti massa. 2). Isobar Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa sama, tetapi nomor atomnya berbeda. Contoh : dan memiliki nomor massa sama yaitu 14. dan memiliki nomor massa 24. Sifat kimia setiap isobar sangat berbeda karena unsurnya memang berbeda. Satu-satunya kesamaan isobar adalah massanya. 3). Isoton Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama, tetapi jumlah proton berbeda. Contoh : dan memiliki 7 neutron. dan memiliki 16 neutron. Isoton-isoton memiliki massa dan sifat yang berbeda. d. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
  • 5. Menurut teori atom Bohr, elektron berada dalam suatu lintasan atau orbit tertentu yang disebut lintasan elektron atau kulit elektron. Berdasarkan jaraknya dari inti atom, terdapat beberapa kulit. 1) Kulit ke-1 atau kulit K 2) Kulit ke-2 atau kulit L 3) Kulit ke-3 atau kulit M 4) Kulit ke-4 atau kulit N 5) Kulit ke-5 atau kulit O 6) Kulit ke-6 atau kulit P 7) Kulit ke-7 atau kulit Q Setiap kulit memiliki tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke inti atom, semakin kecil tingkat energinya. Sebaliknya, semakin jauh dari inti atom, semakin besar tingkat energinya. Berdasarkan hal tersebut, urutan tingkat energi dapat dituliskan sebagai berikut: 1). Konfigurasi Elektron Elektron dalam atom tersusun berdasarkan tingkat energinya. Pengisian atau penyebaran elektron-elektron pada kulit- kulit atom dinamakan konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron per kulit didasarkan pada jumlah elektron maksimum yang dapat mengisi setiap kulit sesuai dengan rumusan : Σ e maksimum per kulit = 2n2 Harga n menunjukkan kulit yang ditempati elektron, yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah elektron maksimum di setiap kulit Kulit n Σ e maksimum KLMN 1234 2(1)2= 22(2)2= 82(3)2= 182(4)2 = 32 Sumber: (Sutresna, 2007, hal. 18) Kulit K< kulit L< kulit M< kulit N< kulit O< kulit P<kulit Q, atau E1< E2< E3< E4< E5< E6< E7
  • 6. Urutan pengisian elektron dimulai dari kulit yang memiliki tingkat energi terendah, kemudian kulit berikutnya yang memiliki energi lebih tinggi, sampai pada kulit terakhir, contohnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Konfigurasi elektron atom berkulit K sampai N Atom Jumlah elektron Kulit K(n = 1) Kulit L(n = 2) Kulit M(n = 3) Kulit N(n = 4) 1H3Li6C12Mg33As1361233 12222 -1488 —218 —-5 Sumber: ( Sutresna, 2007, hal. 19) Jika jumlah elektron yang tersedia tidak mencapai jumlah elektron maksimum dalam suatu kulit, bahkan lebih besar dari jumlah elektron maksimum kulit sebelumnya, maka kulit yang akan ditempati elektron harus menggunakan jumlah elektron yang sama dengan jumlah elektron maksimum dalam kulit sebelumnya. Hal tersebut dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut: Kulit K 2 (jika elektron yang tersedia ≥ 2) 1 (hanya untuk H) Kulit L 8 (jika elektron yang tersedia ≥ 8) Jumlah elektron sisa (jika elektron yang tersedia < 8) Kulit M 18 ( jika elektron yang tersedia > 18) 8 (jika 8 ≤ elektron < 18 yang tersedia) Jumlah elektron sisa (jika elektron yang tersedia < 8) 32 (jika elektron yang tersedia > 32) Kulit N
  • 7. 18 (jika 18 ≤ elektron < 32 yang tersedia) 8 (jika 8 ≤ elektron < 18 yang tersedia) Sisa (jika elektron yang tersedia < 8) Sumber: (Sutresna, 2007, hal. 19) 2). Elektron Valensi