Disampaikan pada Matrikulasi Program Magister Terapan Administrasi Pembangunan Negara, Poltek STIA LAN Bandung
Jakarta, 20 Agustus 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
Â
Disampaikan pada Lokakarya Inovasi Birokrasi di Era Disrupsi, diselenggarakan oleh Balitbangda Provinsi Sulawesi Tenggara
Kendari, 30 Maret 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Matrikulasi Program Magister Terapan Administrasi Pembangunan Negara, Poltek STIA LAN Bandung
Jakarta, 20 Agustus 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Inovasi dan Kepemimpinan untuk Menjawab Tantangan Pemerintahan di Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
Â
Disampaikan pada Lokakarya Inovasi Birokrasi di Era Disrupsi, diselenggarakan oleh Balitbangda Provinsi Sulawesi Tenggara
Kendari, 30 Maret 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
4. SERIES
DATA STORYTELLING
Earlando
Storytelling with Data | Interactive Dashboard With Excel |
Business Intelligence with Power BI and Excel | Data Analysis, Visualization and
Storytelling | Storytelling For Buzz Presentation | Visual Comm With Powerpoint |
7. Cole Nussbaummer Knaflic
Jeniffer Aaker
The power of Story
Dr Howard Gardner
Frame of mind
Scott Berinato
Good Charts
Chaterine Madden
Information designer
Good Charts
Storytelling with Data
Nancy Duarte
Good Charts
Slideology,Resonate, Data Story
%
8. Why Most Powerpoint Presentation
Suck & How You Can Make Them Event
Better
-Rick Altman
9. According to Swedish studies PowerPoint is
used in 92% of all presentations. 81% of
these presentations were deemed “terrible”
-David J Phillips
15. Listening to stories is part oh human DNA, long
before the Homo sapiens—people were already
creating and listening to stories.
16. In 2006, New York Times
Magazine journalist Rob
Walker set out to determine if
storytelling was the most
powerful tool of all.
How storytelling increased the value of an eBay item by
6395%
medium.com
54. Millennials are financially fragile
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Clark Mc Mutain dan Earlando dari The Young Executives Network
bahwa kalum milenial lebih rentan dengan urusan keuangan.
Survei yang dilakukan ke 1000 anak muda di 5 kota besar antara lain Singapura, Jakarta, Bangkok, Hongkong
dan Kuala Lumpur mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka kurang paham tentang informasi pasar
modal, asuransi, perbankan dan urusan keuangan lainnya, termasuk fintech yang menawarkan uang tunai
instan.
50% dari mereka gagal paham tentang pasar modal, 30% memiliki pemahaman yang minim dan 20% paham
tapi tidak bisa menjelaskan dengan lugas, Yang mengenai dunia perbankan, hanya 30% yang bisa
menjelaskan beda funding dan lending, sisanya hanya paham rekening tabungan, rekening koran dan
deposito.
Terhadap penggunaan kartu kredit yang bunganya menjerat, 60% kaum milenials tidak dapat membayar
cicilan dengan baik, sebagian besar dari mereka gagal membayar cicilan tepat waktu, sebagain mampu
membayar tagihan minimum.
55. Millennials are financially fragile
Menurut survei oleh Clark Mc Moutain dan Ady Subagya
dari The Young Executives Network bahwa kalum
milenial lebih rentan dengan urusan keuangan.
Survei yang dilakukan ke 1000 anak muda di 5 kota besar
antara lain Singapura, Jakarta, Bankok, Hongkong dan Kuala
Lumpur mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka
kurang paham tentang informasi pasar modal, asuransi,
perbankan dan urusan keuangan lainnya.
50% dari mereka gagal paham tentang pasar modal, 30%
memiliki pemahaman yang minim dan 20% paham tapi tidak
bisa menjelaskan dengan lugas, 20% ini merupakan praktisi. Mengenai dunia perbankan, hanya 30% yang bisa
menjelaskan beda funding dan lending, sisanya hanya paham rekening tabungan, rekening koran dan deposito.
Terhadap penggunaan kartu kredit yang bunganya menjerat, 60% kaum milenials tidak dapat membayar cicilan
dengan baik, sebagian besar dari mereka gagal membayar cicilan tepat waktu, sebagain mampu membayar
tagihan minimum.
56. Millennials are financially fragile
Menurut survei oleh Clark Mc Moutain dan Ady Subagya dari The Young
Executives Network bahwa kalum milenial lebih rentan dengan urusan
keuangan.
Survei yang dilakukan ke 1000 anak muda di 5 kota besar antara lain
Singapura, Jakarta, Bankok, Hongkong dan Kuala Lumpur mengatakan bahwa
sebagian besar dari mereka kurang paham tentang informasi pasar modal,
asuransi, perbankan dan urusan keuangan lainnya.
50% dari mereka gagal paham tentang pasar modal, 30% memiliki
pemahaman yang minim dan 20% paham tapi tidak bisa menjelaskan dengan
lugas, 20% ini merupakan praktisi. Mengenai dunia perbankan, hanya 30%
yang bisa menjelaskan beda funding dan lending, sisanya hanya paham
rekening tabungan, rekening koran dan deposito.
Terhadap penggunaan kartu kredit yang bunganya menjerat, 60% kaum
milenials tidak dapat membayar cicilan dengan baik, sebagian besar dari
mereka gagal membayar cicilan tepat waktu, sebagain mampu membayar
tagihan minimum.
Of millennials
don’t believe
they could come
up with $2,000 if
an unexpected
need arose
within the next
month.
Nealy
50%
57. Pasar Modal Perbankan
Singapura 72 77
Jakarta 35 33
Bangkok 30 32
Hongkong 77 65
Kuala Lumpur 44 30
Millennials are financially fragile
Pemahaman millennials terhadap Pasar Modal dan Perbankan
58. Nealy Nealy
50% 30% 53%
Millennials are financially fragile
Sequence
Milenial tidak
percaya mereka
bisa menghasilkan
Rp 25 jt jika
kebutuhan tak
terduga muncul
dalam bulan
depan.
Milenial menarik
terlalu banyak
pada rekening
giro mereka
Membawa saldo
kartu kredit
dalam 12 bulan
terakhir
60. Of millennials
don’t believe
they could come
up with $2,000 if
an unexpected
need arose
within the next
month.
Nearly
Of millennials are
overdrawing on
their checking
accounts
17% Carried over a
credit card
balance in the
last 12 month
23%
50%
00% 30%
00% 36%
53%
00%
Millennials are financially fragile
Not less than At least
61. Perkembangan Pertumbuhan Kredit Perbankan
• Berdasarkan valuta, peningkatan kredit Rupiah (ytd) didukung proyek infrastruktur & kredit rumah tangga
• Kredit valas berasal dari sektor industri & perdagangan terkait komoditas serta jasa dunia usaha.
Pertumbuhan kredit terus meningkat dari 7,86% (yoy) di Des’16 menjadi 9,24% di Maret 2017,
didorong oleh peningkatan kredit infrastruktur, konsumsi dan jasa sosial.
Pertumbuhan Kredit dan DPK (YOY %) Pertumbuhan YOY Kredit per Valuta YTD Kredit per Maret
Pertumbuhan Kredit Rupiah Pertumbuhan Kredit Valas
dalam % 2016 JAN-17 FEB-17 TW-I 2017
KREDIT(YOY) 7.86 8.28 8.57 9.24
DPK (YOY) 9.60 10.04 9.21 10.02
LDR 90.50 89.38 88.89 88.88
DES-16 APR-17 APR-16 APR-17 APR-16 APR-17
KREDIT RUPIAH 9.1 9.7 335.3 331.3 0.8 18.9 100.0
Pertanian 9.6 10.2 33.5 23.0 6.6 8.6 6.6
Pertambangan 4.2 5.9 (2.6) 1.6 (1.2) (0.8) 0.8
Industri 2.1 2.2 56.0 11.0 (19.7) (19.5) 13.6
Listrik 43.2 47.2 15.0 33.9 2.3 6.2 2.8
Konstruksi 26.8 27.9 22.8 45.8 4.0 6.7 5.6
Perdagangan 7.8 7.7 80.2 62.4 (1.2) (2.1) 23.2
Pengangkutan 0.8 (3.5) 16.8 (4.8) 2.9 (2.9) 3.5
Jasa Dunia Usaha 16.1 16.1 27.2 45.9 (3.4) (4.0) 8.8
Jasa Sosial (2.3) 7.8 0.5 6.3 (8.9) (0.5) 2.3
Lain-lain 8.9 9.4 86.1 106.1 19.5 27.2 32.7
SEKTOR PANGSA
PERTUMBUHAN YOY (%) YOY (Rp T) YTD (Rp T)
DES-16 APR-17 APR-16 APR-17 APR-16 APR-17
KREDIT VALAS (dlm USD) 3.6 7.3 (4.0) 1.7 (1.9) (0.4) 100.0
Pertanian 21.8 13.0 1.0 0.7 0.1 (0.2) 8.1
Pertambangan (7.2) 5.2 (1.1) (0.6) (0.9) (0.0) 15.1
Industri 7.3 6.9 (0.2) 1.3 0.1 0.1 39.7
Listrik 23.1 (0.7) 0.1 0.5 (0.0) (0.6) 4.5
Konstruksi (7.6) (10.0) (0.1) (0.1) (0.1) (0.1) 1.5
Perdagangan (7.9) 9.7 (1.6) (0.4) (0.5) 0.3 10.2
Pengangkutan (12.9) (1.4) (1.3) (0.4) (0.3) 0.1 6.3
Jasa Dunia Usaha 16.2 20.1 (0.8) 0.7 (0.1) 0.0 11.0
Jasa Sosial 6.9 62.8 (0.0) 0.1 (0.0) 0.5 3.2
Lain-lain (18.4) (68.9) 0.1 (0.2) (0.2) (0.6) 0.5
SEKTOR PANGSA
PERTUMBUHAN YOY (%) YOY (Miliar US$) YTD (Miliar US$)
Dataoverloaded
63. Perkembangan Pertumbuhan Kredit Perbankan
• Berdasarkan valuta, peningkatan kredit Rupiah (ytd) didukung proyek infrastruktur & kredit rumah tangga
• Kredit valas berasal dari sektor industri & perdagangan terkait komoditas serta jasa dunia usaha.
Pertumbuhan kredit terus meningkat dari 7,86% (yoy) di Des’16 menjadi 9,24% di Maret 2017,
didorong oleh peningkatan kredit infrastruktur, konsumsi dan jasa sosial.
Pertumbuhan Kredit dan DPK (YOY %) Pertumbuhan YOY Kredit per Valuta YTD Kredit per Maret
Pertumbuhan Kredit Rupiah Pertumbuhan Kredit Valas
dalam % 2016 JAN-17 FEB-17 TW-I 2017
KREDIT(YOY) 7.86 8.28 8.57 9.24
DPK (YOY) 9.60 10.04 9.21 10.02
LDR 90.50 89.38 88.89 88.88
DES-16 APR-17 APR-16 APR-17 APR-16 APR-17
KREDIT RUPIAH 9.1 9.7 335.3 331.3 0.8 18.9 100.0
Pertanian 9.6 10.2 33.5 23.0 6.6 8.6 6.6
Pertambangan 4.2 5.9 (2.6) 1.6 (1.2) (0.8) 0.8
Industri 2.1 2.2 56.0 11.0 (19.7) (19.5) 13.6
Listrik 43.2 47.2 15.0 33.9 2.3 6.2 2.8
Konstruksi 26.8 27.9 22.8 45.8 4.0 6.7 5.6
Perdagangan 7.8 7.7 80.2 62.4 (1.2) (2.1) 23.2
Pengangkutan 0.8 (3.5) 16.8 (4.8) 2.9 (2.9) 3.5
Jasa Dunia Usaha 16.1 16.1 27.2 45.9 (3.4) (4.0) 8.8
Jasa Sosial (2.3) 7.8 0.5 6.3 (8.9) (0.5) 2.3
Lain-lain 8.9 9.4 86.1 106.1 19.5 27.2 32.7
SEKTOR PANGSA
PERTUMBUHAN YOY (%) YOY (Rp T) YTD (Rp T)
DES-16 APR-17 APR-16 APR-17 APR-16 APR-17
KREDIT VALAS (dlm USD) 3.6 7.3 (4.0) 1.7 (1.9) (0.4) 100.0
Pertanian 21.8 13.0 1.0 0.7 0.1 (0.2) 8.1
Pertambangan (7.2) 5.2 (1.1) (0.6) (0.9) (0.0) 15.1
Industri 7.3 6.9 (0.2) 1.3 0.1 0.1 39.7
Listrik 23.1 (0.7) 0.1 0.5 (0.0) (0.6) 4.5
Konstruksi (7.6) (10.0) (0.1) (0.1) (0.1) (0.1) 1.5
Perdagangan (7.9) 9.7 (1.6) (0.4) (0.5) 0.3 10.2
Pengangkutan (12.9) (1.4) (1.3) (0.4) (0.3) 0.1 6.3
Jasa Dunia Usaha 16.2 20.1 (0.8) 0.7 (0.1) 0.0 11.0
Jasa Sosial 6.9 62.8 (0.0) 0.1 (0.0) 0.5 3.2
Lain-lain (18.4) (68.9) 0.1 (0.2) (0.2) (0.6) 0.5
SEKTOR PANGSA
PERTUMBUHAN YOY (%) YOY (Miliar US$) YTD (Miliar US$)
64. PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN KREDIT PERBANKAN
2016 7.86%
2017 9,24%
PERTUMBUHAN KREDIT
• Infrastruktur
• Konsumsi
• Jasa sosial.
• Berdasarkan valuta, peningkatan kredit
Rupiah (ytd) didukung proyek infrastruktur
& kredit rumah tangga
• Kredit valas berasal dari sektor industri &
perdagangan terkait komoditas serta jasa
dunia usaha.
KLIK DATA KREDIT PER MATA UANG
SCAN FOR INTERACTIVE DATA ON
YOUR PHONE
71. Of millennials
don’t believe
they could come
up with $2,000 if
an unexpected
need arose
within the next
month.
Nearly
Of millennials are
overdrawing on
their checking
accounts
17% Carried over a
credit card
balance in the
last 12 month
23%
50%
00% 30%
00% 36%
53%
00%
Millennials are financially fragile
Sequence
Not less than At least
SLIDE POWERPOINT
75. 1. An Imagined Idea
or goal toward
which one aspires.
Vision
2. An Imagined Idea
or goal toward
which one aspires
Strategy
3. An Imagined Idea
or goal toward
which one aspires
Success
Itwillwork.Weare
MarketingGenius.
4. An Imagined Idea
or goal toward
which one aspires
Future
Analysis
76. 1. An Imagined Idea
or goal toward
which one aspires.
Vision
2. An Imagined Idea
or goal toward
which one aspires
Strategy
3. An Imagined Idea
or goal toward
which one aspires
Success
Itwillwork.Weare
MarketingGenius.
4. An Imagined Idea
or goal toward
which one aspires
Future
Analysis
How to be a Data Storyteller
Sebuah pelatihan bagaimana menjadi terampil bercerita tentang bisnis
How to be a Data Storyteller
Sebuah pelatihan bagaimana menjadi terampil bercerita tentang bisnis
Scott Berinato, Harvard Business ReviewNancy is the advisor of US President-Barrack Obama
Most Powerpoint suck because it does not craft stories—neither the presenter have good design education” -Rick Altman
-------------According to Swedish studies PowerPoint is used in 92% of all presentations. 81% of these presentations were deemed “terrible” by the employees. But why is that and what is it that makes them so terrible? PowerPoint is one of the absolute best visual aids, but only when used correctly.David J Phillips
According to Swedish studies PowerPoint is used in 92% of all presentations. 81% of these presentations were deemed “terrible” by the employees. But why is that and what is it that makes them so terrible? PowerPoint is one of the absolute best visual aids, but only when used correctly.Next>Presentation Zen: Simplicity
SimplicityNEXT>“Help your audience see what you say” –Nancy Duarte
Was this a one off? Not really. In total, he spent $197 dollars on the items and he ended up selling them for almost $8000. That’s a markup of more than 6300%! And all thanks to the stories which had transformed these otherwise trite objects into things of value. Clickbait.
Was this a one off? Not really. In total, he spent $197 dollars on the items and he ended up selling them for almost $8000. That’s a markup of more than 6300%! And all thanks to the stories which had transformed these otherwise trite objects into things of value. Clickbait.
Kita harus mengenal struktur, konstruksi dari ceita
Story has journey
Good story has journey
A report from McKinsey & Co. stated that by 2009, companies with more than 1,000 employees already had more than 200 terabytes of data of their customer’s lives stored
https://www.simplilearn.com/how-facebook-is-using-big-data-article
A report from McKinsey & Co. stated that by 2009, companies with more than 1,000 employees already had more than 200 terabytes of data of their customer’s lives stored
https://www.simplilearn.com/how-facebook-is-using-big-data-article
Apakah Data itu
Bambang Mustari "Bob" Sadino (9 March 1933 – 19 January 2015)
Apakah Data itu
Kerudung Merah tidak pernah lupa menjenguk neneknya yang tinggal di hutan jika ada waktu. Biasanya sepulang sekolah, ia akan langsung menuju ke sana ditemani anjingnya yang setia.
          Hari ini dia mendengar sang nenek sedang sakit. Maka ia langsung meminta ijin pada orang tuanya untuk menjenguk beliau. Oleh ibunya ia dibawakan kue pisang dan jus anggur serta beberapa butir obat untuk diminum agar sakitnya bisa sembuh.
          Maka dengan langkah seringan kapas, ia bernyanyi-nyanyi kecil menyusuri jalan menuju ke rumah nenek. Anjingnya menemani dibelakang dengan senang hati.
          Si Kerudung Merah tidak menyadari jika ada sosok lain tengah bersembunyi mengawasinya sedari tadi. Sosok itu adalah seekor serigala yang tengah kelaparan. Ia sebenarnya ingin memangsa Kerudung Merah namun takut akan diserang oleh anjing yang mengawal gadis baik hati itu. Akhirnya dia hanya bertanya sekadarnya.
          “Halo, nona kecil yang cantik. Mau kemana nih? Kelihatannya buru-buru sekali,”Serigala menyapa dengan ramah agar Kerudung Merah tidak takut padanya.
          “Oh, Tuan Serigala. Aku mau menjenguk nenekku yang sedang sakit. Aku juga membawa obat untuknya agar dia sembuh,”jawab Kerudung Merah sedih.
          “Sungguh kamu cucu yang baik. Tapi menurutku belum lengkap kalau tidak membawa bunga yang indah untuk nenekmu. Dia pasti akan senang sekali,”saran Serigala. Ia kini punya rencana lain.
          Ternyata Si Kerudung Merah menuruti saran Serigala. Ia lalu sibuk mencari bunga-bunga yang harum dan indah untuk diberikan ke neneknya. Saat bersamaan Serigala langsung menuju ke rumah nenek dan menyamar sebagai Si Kerudung Merah. Penampilannya sangat mirip sehingga si nenek tertipu. Ia mempersilahkan Serigala masuk ke rumah. Dan ketika lengah, Serigala langsung memangsanya dengan lahap.
          Serigala lalu tiduran di ranjang sambil menunggu kedatangan Si Kerudung Merah. Ketika gadis itu tiba dan mengetuk pintu, ia langsung mempersilahkan masuk.
          “Halo, Nenek! Bagaimana kabarmu, Nek? Sudah makan belum?”sapa Kerudung Merah disamping nenek atau Serigala yang sedang menyamar sebagai neneknya.
          “Aku sudah makan tadi. Sekarang kondisi nenek sudah mulai membaik. Tidak seperti kemarin, kepalaku pusing sekali,” balas Serigala berbohong.
          Namun Si Kerudung Merah merasa heran dengan kondisi neneknya itu. Ia tampak aneh sekali. Tidak seperti biasanya.
          “Tapi Nek, kenapa telingamu panjang sekali?”tanya Kerudung Merah penasaran.
          “Oh ini agar aku bisa mendengar suaramu dengan lebih jelas,”jawab Serigala.
          “Terus kenapa mata Nenek besar sekali?”tanya Kerudung Merah curiga.
          “Ini karena aku ingin bisa melihatmu dengan lebih jelas, Cu,”balas Serigala.
          “Tapi kenapa tanganmu jadi semakin besar begini, Nek?”timpal Kerudung Merah terus bertanya seperti tak puas dengan jawaban Serigala.
          “Tangan besarku ini agar bisa memelukmu lebih erat, Cu,”jawab Serigala sambil meraih tubuh Kerudung Merah ke dalam dekapannya.
          “Nek, kenapa mulutmu lebar sekali?”tanya Kerudung Merah lagi.
          “Ha…ha…ha… ini semua karena aku ingin bisa dengan mudah menelanmu!”jawab Serigala lantang. Ia lalu menelan bulat-bulat tubuh Kerudung Merah. Ia yang kekenyangan lalu tertidur pulas di ranjang.
          Seorang penebang pohon di hutan yang biasa mampir ke rumah nenek untuk beristirahat atau meminta minum datang dan merasa curiga ketika ucapan salamnya tidak dijawab nenek. Ia malah mendengar dengan jelas suara dengkur Serigala yang kekenyangan.
          Ia lalu masuk dan mendapati binatang jahat itu tidur lelap dengan perut membuncit. Penebang pohon yang penasaran lalu membedah perut Serigala dan berhasil menemukan Nenek dan Kerudung Merah ada di dalamnya. Setelah keduanya berhasil keluar dengan selamat. Ia lalu mengisi perut Serigala dengan beberapa bongkah batu besar. Perut itu kemudian dijahitnya kembali.
          Serigala yang kehausan lalu pergi mencari sungai untuk minum. Namun karena banyak batu diperutnya, ia terjerembab ke sungai dan tenggelam ke dasar sungai karena tidak dapat berenang untuk menyelamatkan diri.
Ceritaanakdunia.com-------------------Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Kerudung Merah, yang mengenakan kerudung/jubah merah (di dongeng Perrault) atau topi sederhana (dalam versi Grimms' disebut topi merah kecil). Gadis itu berjalan melalui hutan untuk memberikan makanan kepada neneknya yang sedang sakit (jus anggur dan roti pisang).
Seekor serigala ingin memakan gadis itu, dan roti pisang dalam keranjang, tetapi takut dengan anjing kecil yang dibawanya. Serigala itu mendekati si Kerudung Merah dan bertanya ke mana gadis itu pergi. Dia menyarankan gadis itu untuk memilih beberapa bunga. Sementara itu, serigala pergi ke rumah nenek dan berhasil masuk dengan berpura-pura menjadi gadis itu. Dia menelan seluruh tubuh nenek, (dalam beberapa cerita, dia mengunci nenek di dalam lemari), dan menunggu gadis itu dengan menyamar sebagai nenek.
Ketika gadis itu tiba, dia melihat neneknya terlihat sangat aneh. Si Kerudung Merah kemudian berkata, "Telinga Nenek besar sekali!," ("Supaya aku bisa mendengar suaramu lebih jelas", jawab serigala), "Tapi, Nek, mata Nenek besar sekali!," ("Supaya aku bisa melihatmu lebih jelas", jawab serigala), "Tapi Nek tangan Nenek besar sekali!," ("Supaya aku bisa memelukmu dengan erat", jawab serigala) dan terakhir "Tapi Nek mulutmu besar sekali!" ("Supaya aku dengan gampang memakanmu!", jawab serigala). Serigala langsung melompat dari tempat tidur dan menelan si Kerudung Merah, kemudian tertidur lelap.
Seorang penebang pohon (dalam Grimm Brothers, dan dalam tradisi Jerman seorang pemburu), datang untuk menyelamatkan mereka dan membuka perut serigala yang masih tertidur dengan kapaknya. Si Kerudung Merah dan neneknya keluar tanpa terluka. Lalu mereka mengisi tubuh serigala dengan batu-batu berat. Serigala terbangun dan mencoba melarikan diri, tetapi batu-batu itu menyebabkan dia ambruk dan mati.[3]Wikipedia
Kita harus mengenal struktur, konstruksi dari ceita
Storytelling is about giving ideas to your audience.
Storytelling is about giving ideas to your audience.
Apakah Data itu
Apakah Data itu
Apakah Data itu
Characters menghubungkan 1 slide dengan slide lainnya
Audience mengikuti Tokohnya