read it

1. Disusun Oleh : Wintarsih
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. Y 28 TAHUN G2P1A0 33-34 MINGGU DENGAN
RIWAYAT PREMATUR KONTRAKSI DAN ANEMIA
RINGAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SAMBONGPARI

2. Latar Belakang
Kehamilan merupakan salah satu tahap kehidupan yang harus dipersiapkan oleh seorang perempuan.
Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis kehamilan tidak dapat diabaikan.
Pada dasarnya, ibu hamil akan mengalami beberapa perubahan dalam tubuhnya, baik dalam segi fisiologis dan
psikologis. Perubahan yang terjadi seringkali menjadikan ibu stress dan cemas, terlebih ketika ibu hamil memasuki
kehamilan pada Trimester III.
Kecemasan adalah perasaan khawatir, gugup atau gelisah tentang sesuatu dengan hasil yang tidak
pasti dan dapat mengiringi, memengaruhi, atau menyebabkan depresi (Kajdy et al.,2020). Kecemasan ketakukan
dan panik berdampak negatif pada ibu sejak masa kehamilan sampai persalinan. Kecemasan dan ketakukan akan
menimbulkan stress. Stress yang terus menerus selama kehamilan akan mempengaruhi perkembangan fisiologis
dan psikologis janin. Stress ekstrem dapat menyebabkan kelahiran premature, BBLR, hiperaktif dan mudah marah
(Latifah,et al.,2019).

3. TINJAUAN
KASUS
Next
Back
Start Table of contents
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. Y 39 TAHUN G2P1A0 38-39 MINGGU
DENGAN RIWAYAT PREMATUR KONTRAKSI DAN
ANEMIA RINGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SAMBONGPARI

4. Back
Start Table of contents Next
Tanggal Pengkajian : 21 November 2022
Waktu Pengkajian : 08.00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Sambongpari
Pengkaji : Wintarsih
1. Biodata
Nama : Ny. Y / Tn. W
Umur : 28 Th / 33 Th
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SMA
Pekerjaan : IRT / Buruh
Golongan Darah : O / -
Alamat : Tuguraja

5. Back
Start Table of contents Next
Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan kadang kadang muncul kontraksi .
Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi
Pertama kali haid usia 14 tahun, siklus teratur 28 hari, lamanya 7-8 hari, ganti balutan 3x sehari,
tidak ada keluhan. HPHT : 30/3/2022
Riwayat Kehamilan Sekarang
Ini merupakan kehamilan yang kedua. Gerakan janin pertama kali yang dirasakan ibu saat usia
kehamilan 4 bulan dan saat ini gerakannya aktif, periksa rutin ke Bidan, status imunisasi T3.
Obat- obatan yang dikonsumsi selama kehamilan ini seperti tablet Fe, dan kalsium. Tidak
mengonsumsi jamu-jamuan. Ibu mengatakan sudah melakukan pemeriksaan laboratorium pada
tanggal 2-6-2022, dengan hasil Hb 12,5g/dL, HIV No-Reaktif, HbsAg Non-Reaktif, Sifilis Non-
Reaktif. TP : 09 Januari 2023. Pada tanggal 27 Oktober 2022 ibu mengalami kontraksi saat usia
kandungan 31-32 mgg.

6. Back
Start Table of contents Next
- Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
NO Tahun
Kehamilan Persalinan Bayi
Penyulit
Nifas
Uk Penyulit Cara Tempat/
Penolong
Penyulit BB Sex Keadaan
Lahir
1 2015 9 bln Tidak ada Spontan Bidan - 3200 Perempuan Hidup -
2 2022 Hamil ini
Riwayat Ginekologi
Ibu tidak pernah menderita penyakit alat kelamin/kandungan.
Riwayat Perkawinan
Ini merupakan perkawinan yang pertama, baik ibu maupun suami.
Riwayat Kesehatan
Ibu tidak pernah menderita penyakit berat seperti hipertensi, diabetes mellitus, malaria,
jantung, ginjal, asma, tidak ada penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS.

7. Back
Start Table of contents Next
Riwayat KB
Sebelum kehamilannya ibu mengunakan KB suntik 1 bulan.
Riwayat Psikososial
Ibu, suami dan keluarga sangat bahagia dengan kehamilan ini dan berharap dapat melahirkan dengan selamat dan sehat.tetapi ibu khawatir dan cemas
bayinya lahir sebelum waktunya.
Gaya Hidup Yang Mempengaruhi Kesehatan
Ibu tidak pernah merokok dan minum minuman keras.
Pola Kebiasaan Sehari-hari
- Nutrisi Makan : selama kehamilan ibu makan secara rutin,dan teratur,dalamsehari makan 3 kali dalam porsi sedang, menu bervariasi. Minum :
>7-8 gelas air putih, minum rutin, tablet Fe dengan air putih
- Eliminasi BAB: lancar 1 kali sehari, tidak ada keluhan, BAK: 6-7 kali sehari, tidak ada keluhan
- Istirahat dan Tidur: Tidur 6-7 jam, tidur siang 1 jam
- Aktifitas sehari-sehari: mengerjakan pekerjaan rumah tangga
- Personal Hygiene: mandi 2x sehari, keramas 2 hari 1x , ganti celana dalam 2-3x dalam sehari
Persiapan Persalinan
Ibu sudah menyiapkan persiapan untuk persalinannya (Tempat bersalin : PMB, Penolong + Pendamping : Bidan, Pendamping : Suami/keluarga,
Perlengkapan ibu + bayi : sudah disiapkan, Bank darah : sudah disiapkan.

8. Data
Objekti
f
Next
Back
Start Table of contents
- BB sebelum hamil: 46 Kg
- BB sekarang: 52 Kg - IMT :19,4
- TB: 152 cm - LILA: 24 cm
- TD: 110/70 mmHg - R: 20x/menit
- N: 82x/menit - S: 36,5 °C
Keadaan umum baik, kesadaran Compos Mentis, keadaan emosi
stabil
Antropometri
Tanda-tanda vital

9. Data
Objekti
f
Next
Back
Start Table of contents
- Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
- Wajah : Simetris,tidak ada chloasma gravidarum tidak oedema, tidak pucat
- Mata : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, pandangan tidak
kabur.
- Hidung : Bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip, tidak ada sumbatan
jalan nafas, tidak terdapat pengeluaran cairan abnormal
- Mulut dan Gigi : Bersih, lembab, tidak ada stomatitis, terdapat karies.
- Telinga : Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pengeluaran cairan yang
abnormal, pendengaran jelas
- Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, limfe dan vena jugularis
•Pemeriksaan Fisik

10. Data
Objekti
f
Next
Back
Start Table of contents
•Pemeriksaan Fisik
Payudara : Simetris, tidak ada benjolan dan dimpling, tidak ada nyeri tekan, puting menonjol
menghitam, kolostrum (+).
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, kandung kemih tidak penuh terdapat striae
gravidarum dan linea nigra
Leopold I : Teraba bulat lunak, kurang melenting di bagian fundus uteri ibu, TFU pertengahan
PX-pusat
Leopold II : Teraba bagian keras memanjang seperti ada tahanan di bagian kiri perut ibu,
teraba bagian-bagian kecil janin di bagian kanan perut ibu
Leopold III : Teraba bagian bulat keras melenting di bagian perut bawah ibu, Belum masuk
PAP
TFU : 29 cm
Auskultasi
TBBJ
Kontraksi
: DJJ 146x/menit Regular
2635 gram
-
Ekstremitas Atas : Simetris, tidak ada oedema, tidak anemis
Ekstremitas Bawah : Simetris, tidak ada oedema, tidak anemis, tidak terdapat varises, reflex patella +/+

11. Next
Back
Start Table of contents
Analisa
Pemeriksaan Penunjang
Hb : 10,8 g/dl
Protein Urine : -

12. Next
Back
Start Table of contents
Penatalaksanaan
- Membina hubungan baik dengan ibu dan keluarga. Evaluasi : Respon ibu dan keluarga baik
- Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu dan bayi dalam keadaan baik. Evaluasi
:Usia Kehamilan 33-34 Minggu, taksiran persalinan 9/1/ 2023 . DJJ : 146x/m Regular, TBBJ : 2.635
gram
- Memotivasi ibu agar tenang dan menanamkan Afirmasi Positif. Evaluasi : Ibu merasa tenang
- KIE mengenai tanda-tanda persalinan. Evaluasi : ibu mengerti dan mengetahui setidaknya 3 tanda-tanda
persalinan seperti pecahhnya air ketuban, keluar lendir bercampur darah, kontraksi yang berlangsung
terus-menerus.
- KIE mengenai persiapan persalinan dengan media poster. Evaluasi : Ibu telah mempersiapkan peralatan
ibu bayi, pendonor, pendamping, kendaraan, berkas-berkas dan uang untuk menghadapi persalinan
nanti.
- Mengajarkan teknik relaksasi, dan melakukan hypnosis pada ibu untuk membantu mengatasi kecemasan
yang ibu alami. Evaluasi : ibu bersedia
- Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi sayuran terutama bayam merah, makanan tinggi protein, dan
buah-buahan seperti buah bit untuk membantu ibu meningkatkan Hb. Evaluasi : Ibu mengerti

13. PEMBAHASAN
Next
Back
Start Table of contents

14. DATA SUBJEKTIF
Berdasarkan fakta Ny. “Y” kontrol ANC terpadu Trimester 1 sebanyak 2 kali, Trimester II
sebanyak 3 kali, Trimester III baru 1 kali dan melakukan pemeriksaan ANC terpadu pada trimester III
sebanyak 1x selama kehamilan, ibu sudah melakukan USG 1x dengan hasil keadaan ibu dan janin dalam
keadaan baik. Menurut penulis, kontrol ANC Ny.”Y” sesuai dengan standar kontrol ANC, standar
pemeriksaan ANC dilakukan minimal 4 kali dan 2 pemeriksaan oleh dokter, untuk mendeteksi dini adanya
komplikasi pada ibu hamil dan juga janin yang dikandungnya agar kehamilan ibu bisa terpantau dengan
baik, pemeriksaan ANC dilakukan secara rutin lebih dari 4 kali atau dilakukan rutin setiap bulannya dan
juga melakukan pemeriksaan ANC terpadu guna mendeteksi secara dini adanya komplikasi pada ibu.

15. Berdasarkan faktanya pada saat usia kandungan 31-32 minggu, Ny”Y” merasakan kontraksi, saat ini ibu
terkadang ibu masih merasa mulas-mulas, ibu merasa cemas ditakutkan anaknya lahir sebelum waktunya.
Menurut Potter (2019), Kecemasan yang dirasakan ibu seperti takut terjadi komplikasi pada ibu dan janin, takut
tidak bisa melahirkan secara normal, takut akan biaya yang akan dikeluarkan. Beban psikologis ibu menjadi
kompleks, jika tidak ditangani dengan tepat akan mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis ibu maupun janin.
Kontraksi uterus pada prematur disebabkan oleh inflamasi, perdarahan desidua, peregangan uterus
berlebihan dan aktivitas prematur dari pencetus terjadinya persalinan.
Lanjutan…..

16. Pada proses inflamasi atau infeksi, bakteri akan masuk dan merangsang monosit untuk mengeluarkan sitokin.
Sitokin akan merangsang terbentuknya bahan baku asam arakhidonat yang kemudian akan membentuk prostaglandin
merangsang uterus untuk berkontraksi. Peningkatan platelet activating factor dapat mempercepat terbentuknya prostaglandin
sehingga dapat meningkatkan kontraksi uterus.
Pencetus terjadinya kontraksi prematur dapat berasal dari ibu maupun janin, mekanisme ini biasanya ditandai
dengan stress atau anxietas. Stress pada ibu maupun janin dapat menyebabkan plasenta melepaskan hormon CRH lebih banyak,
inilah yang menyebabkan persalinan premature (Asplund, 2018).
Oleh karena itu, ibu memiliki kecemasan karena takut melahirkan sebelum waktunya, Kecemasan ketakukan
dan panik berdampak negatif pada ibu sejak masa kehamilan sampai persalinan. Kecemasan dan ketakukan akan menimbulkan
stress. Stress yang terus menerus selama kehamilan akan mempengaruhi perkembangan fisiologis dan psikologis janin. Stress
ekstrem dapat menyebabkan kelahiran premature, BBLR, hiperaktif dan mudah marah (Latifah,et al.,2019).
Lanjutan…..

17. Data Objektif
Pada data objektif didapat BB sebelum 46 kg, BB sekarang 52 kg sehingga kenaikan selama
kehamilan sudah mencapai 6 kg. Untuk mencapai kebutuhan nutrisi yang diharapkan terpenuhi bagi ibu
selama kehamilan dan janinnya, ibu hamil harus mencapai penambahan berat badan pada angka tertentu
selama hamil. Diharapkan selama kehamilan berat badan ibu akan bertambah ± 12,5 kg tergantung ukuran
tubuh dan berat badan sebelum hamil. Penambahan berat badan yang diharapkan pada kehamilan trimester I
adalah 2– 4 kg, pada trimester II 0,4 kg per minggu, dan trimester III 0,5 kg atau kurang per minggu
(Asplund, 2018). Tinggi badan 152 cm. Hasil pemeriksaan Tanda-tanda vital dan keadaan umum dalam batas
normal.
Ukuran LILA Ny “Y” 24cm. Pengukuran LILA sangat penting karna dapat di gunakan untuk
melihat status gizi ibu hamil, dari pemantauan status gizi baik. Normalnya LILA ada hubungannya dengan
gizi yang cukup pada ibu, terbukti ibu selama hamil makan secara teratur. Menurut Ari (2019) bahwa LILA
kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu kurang atau buruk. Kelebihanya jika di
bandingkan dengan ukuran barat badan, ukuran LILA lebih mengambarkan keadaan atau status gizi ibu
hamil. Berdasarkan hal tersebut, tidak di temukan kesenjangan antara fakta dan teori.

18. Hasil pemeriksaan fisik data focus yang didapatkan, yaitu muka tidak odema, sklera putih, konjungtiva
merah muda, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid, tidak ada bendungan vena jugularis,puting
susu menonjol, kolostrum sudah keluar, perut ibu tampak membesar. Menurut Penulis hal ini fisiologis
dengan tidak adanya tanda bahaya pada Trimester III, sehingga menunjukkan bahwa ibu dalam keadaan
baik. Pemeriksaan pada setiap ibu hamil sangat penting dilakukan karena untuk mendeteksi dini masalah
yang terjadi pada ibu hamil dan tanda bahaya ibu hamil. Hal ini sesuai dengan pendapat Romauli (2019)
perubahan fisiologis terjadi pada ibu hamil trimester II dan III didapatkan tidak ada odema pada muka,
sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada bendungan vena jugularis, puting susu menonjol, dan
kolostrum sudah keluar, terjadi pembesaran membujur pada abdomen. Berdasarkan hal tersebut, tidak di
temukan kesenjangan antara fakta dan teori.

19. Pada pemeriksaan abdomen secara palpasi (Leoplod) hasil pemeriksaan TFU mc donald 29 cm, bagian-
bagian kecil janin teraba di kiri perut ibu, janin tunggal dengan prentasi kepala dan belum masuk PAP., hal
ini dapat diketahui bahwa Ny Y tidak mengalami kelainan letak pada kehamilannya. Hasil pemeriksaan
penunjang yaitu Hb yang ke 2 dengan hasil 10,8 g/dl dan protein urine (-). Pentingnya pemeriksaan HB
adalah untuk menentukan kadar hemoglobin atau sel darah merah dan kesehatan ibu hamil. Karana kadar
normal HB pada ibu hamil berbeda dengan orang yang tidak hamil. Anemia ringan: anemia pada ibu hamil
disebut ringan apabila kadar hemoglobin ibu 10,9 g/dl sampai 10g/dl. Penyebab anemia pada ibu hamil
bermacam-macam, salah satunya adalah kekurangan zat besi dan vitamin b12. Hal ini dipengaruhi oleh pola
makan yang tidak sehat. Selain itu kondisi medis lain seperti perdarahan, pernyakit ginjal, dan gangguan
sistem imun tubuh juga menyebabkan anemia. Oleh karena itu tidak di temukan kesenjangan antara fakta
dan teori.

20. Bayam merah memiliki manfaat baik bagi tubuh karena merupakan sumber kalsium, kandungan vitamin pada bayam
adalah vitamin A, B2, B6, B12, C,K, mangan, magnesium, zat besi, kalsium, kalium, fosfor, serat dan juga betakaroten.
Selain itu, bayam juga memiliki kandungan zat besi yang tinggi untuk mencegah anemia, kandungan mineral dalam
bayam cukup tinggi, terutama Fe yang dapat digunakan untuk mencegah kelelahan akibat anemia (Dieny, 2020).
Hypnosis merupakan sebuah pendekatan yang kerap digunakan untuk mengatasi kecemasan. Strategi yang digunakan
berupa kombinasi rileksasi fisik dan merestruksturisasi kognitif. Seperti penanganan kecemasan dengan menggunakan
disentisasi sistematis atau relaksasi otot progresif sehingga ibu hamil akan diperintahkan untuk rileks dari keluhan fisik serta
mengabaikan rangsangan kecemasan. Relaksasi untuk mengatasi kecemasan ibu hamil juga sudah banyak dibuktikan
keberhasilannya (Ni Yoman, 2018).
Pelaksanaan kegiatan ini sejalan dengan pendekatan memberikan Asuhan yang berfokus pada Wanita
dengan memperhatikan pemenuhan hak pasien yaitu memberikan asuhan sesuai dengan kompetensi, kode etik,
standar profesi, standar pelayanan dan SOP yang ada (Peran Bidan Dalam Implementasi Women Centered Care, Dr.
Marcia Soumokil, 2020).

21. Kesimpula
n
Next
Back
Start Table of contents
Asuhan kebidanan pada Ny “Y” yang dilakukan di Puskesmas Sambongpari didapatkan hasil bahwa
ibu mengalami cemas karena takut bayinya lahir sebelum waktunya.
Adapun penatalaksanaan yang diberikan dilakukan sesuai dengan evidance based practice dan
pilihan untuk asuhan komplementer diberikan sepenuhnya kepada klien, yaitu dilakukan hypnosis, karena
dapat membantu calon ibu merasa siap, serta mengurangi persepsi akan ketakukan, kecemasan atau tegang.
Dengan kondisi rileks, gelombang otak akan menjadi lebih tenang sehingga dapat menerima masukan baru
yang kemudian akan menimbulkan reaksi positif pada tubuh, dan sangat memungkinkan jika tubuh ibu
akan mengikuti masukan baru yang diniatkan. Semua temuan data dalam pengkajian dan penatalaksanaan
yang dilakukan didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

22. TERIMAKASIH