Port State Control (PSC) adalah suatu badan hukum dengan sistem dimana setiap Negara-negara anggota wajib melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal berbendera asing yang mengunjungi pelabuhannya. PSC melakukan pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa kapal-kapal asing yang melakukan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan mereka memenuhi standard yang diterima secara internasional, dan kapalnya diawaki oleh ABK/Perwira yang cakap dalam mengoperasikan kapal-kapal tersebut sesuai STCW 95 dan MANILA AMENDMENTS 2010.
keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu
Tubrukan kapal berarti terjadi benturan atau sentuhan kapal yang satu dengan yang lainnya. Bila tubrukan kapal disebabkan oleh hal yang tidak disengaja, oleh hal di luar kekuasaan, atau bila terdapat keragu-raguan mengenai sebab tubrukan kapal, maka kerugian dipikul oleh mereka yang menderita
PT. BINA MITRA GLOBALINDO (BMG TRAINING AND DEVELOPMENT)
Website : https://jadwaltraining.co.id/ dan http://bmgtraining.co.id
======================================================
Permintaan Brosur penawaran Training ( Harga, Waktu dan Tempat) silahkan Menghubungi kami.
======================================================
Catatan :
Pelatihan ini dapat di-customized sesuai kebutuhan perusahaan Anda bila diselenggarakan dalam bentuk In-House Training. Untuk permintaan In-House Training dengan jenis topik lainya, silahkan mengirimkan ke alamat email yang tercantum di web kami.
----------------------------------------------------------------------------------------
Request Training. Jika anda membutuhkan informasi pelatihan yang belum tercantum pada website ini, atau anda ingin memberikan usulan materi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan perusahaan anda, silahkan mengirimkan ke alamat emailyang tercantum.
----------------------------------------------------------------------------------------
Bila tidak ada tanggal dan waktu atau yang tercantum sudah kadaluarsa didalam artikel mohon tanyakan kepada kami untuk jadwal terbarunya.
----------------------------------------------------------------------------------------
Peserta bisa mengajukan Tanggal Pelatihan / Training selain yang tertera pada silabus penawaran.
----------------------------------------------------------------------------------------
Venue : di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bogor, Cirebon, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Bali, Lombok, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Medan, Palembang, Lampung, Timor Leste, Thailand, Singapore , Kuala Lumpur. (dengan harga dan minimal kuota yang berbeda)
----------------------------------------------------------------------------------------
Info Jadwal training 2019 , Jadwal training 2019 , Informasi Jadwal training 2019 , Jadwal training 2020 , Jadwal training 2021 , Jadwal training 2022.
----------------------------------------------------------------------------------------
#ptBinaMitraGlobalindo #trainingproviderindonesia #BMGTrainingAndDevelopment #trainingprovider #jadwaltraining2019 #infotraining2019 #indonesiatraining #bbmtraining #trainingbbm #ptborneobinamitra #providertraining #seminar #trainingcourses #training #bimtek #pelatihan #bimbinganteknis #jadwaltraining #infotraining #indonesiatraining #bbmtraining #trainingbmg #ptborneobinamitra #providertrainingIndonesia #infoseminar #trainingcoursesindonesia #direktoritraining #bimtek2019 #pelatihan2019 #bimbinganteknis
ANNEX V MARPOL 73/78 MERUPAKAN PERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN SAMPAH DARI KAPAL
BANYAK KAPAL-KAPAL YANG LALAI MEMENUHI ATURAN INI, MUNGKIN KARENA BELUM MENGERTI ATURAN INI, ATAU MEMANG SENGAJA MENGABAIKANNYA, SEHINGGA LAUT, PANTAI, SUNGAI DAN DANAU TERCEMAR OLEH SAMPAH, KHUSUSNYA SAMPAH PLASTIC.
MUDAH-MUDAHAN SLIDE INI DAPAT MENAMBAH WAWASAN BAGI PELAUT PEMULA, CADETS DAN PERWIRA JUNIOR.
CLEAN SHIP, CLEAN SEAS.
WASALAM !
follow me on youtube:
http://www.youtube.com/channel/UC793T-JDti4aDAa_tf5aQIA
Presentasi mengenai siklus minyak dan gas di hulu dan hilir; menggambarkan mengenai konsep umum keselamatan dan kesehatan kerja, bahaya umum bekerja di lepas pantai dan persiapan yang harus dilakukan untuk dapat bekerja secara selamat di lepas pantai.
Port State Control (PSC) adalah suatu badan hukum dengan sistem dimana setiap Negara-negara anggota wajib melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal berbendera asing yang mengunjungi pelabuhannya. PSC melakukan pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa kapal-kapal asing yang melakukan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan mereka memenuhi standard yang diterima secara internasional, dan kapalnya diawaki oleh ABK/Perwira yang cakap dalam mengoperasikan kapal-kapal tersebut sesuai STCW 95 dan MANILA AMENDMENTS 2010.
keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu
Tubrukan kapal berarti terjadi benturan atau sentuhan kapal yang satu dengan yang lainnya. Bila tubrukan kapal disebabkan oleh hal yang tidak disengaja, oleh hal di luar kekuasaan, atau bila terdapat keragu-raguan mengenai sebab tubrukan kapal, maka kerugian dipikul oleh mereka yang menderita
PT. BINA MITRA GLOBALINDO (BMG TRAINING AND DEVELOPMENT)
Website : https://jadwaltraining.co.id/ dan http://bmgtraining.co.id
======================================================
Permintaan Brosur penawaran Training ( Harga, Waktu dan Tempat) silahkan Menghubungi kami.
======================================================
Catatan :
Pelatihan ini dapat di-customized sesuai kebutuhan perusahaan Anda bila diselenggarakan dalam bentuk In-House Training. Untuk permintaan In-House Training dengan jenis topik lainya, silahkan mengirimkan ke alamat email yang tercantum di web kami.
----------------------------------------------------------------------------------------
Request Training. Jika anda membutuhkan informasi pelatihan yang belum tercantum pada website ini, atau anda ingin memberikan usulan materi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan perusahaan anda, silahkan mengirimkan ke alamat emailyang tercantum.
----------------------------------------------------------------------------------------
Bila tidak ada tanggal dan waktu atau yang tercantum sudah kadaluarsa didalam artikel mohon tanyakan kepada kami untuk jadwal terbarunya.
----------------------------------------------------------------------------------------
Peserta bisa mengajukan Tanggal Pelatihan / Training selain yang tertera pada silabus penawaran.
----------------------------------------------------------------------------------------
Venue : di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bogor, Cirebon, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Bali, Lombok, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, Makassar, Medan, Palembang, Lampung, Timor Leste, Thailand, Singapore , Kuala Lumpur. (dengan harga dan minimal kuota yang berbeda)
----------------------------------------------------------------------------------------
Info Jadwal training 2019 , Jadwal training 2019 , Informasi Jadwal training 2019 , Jadwal training 2020 , Jadwal training 2021 , Jadwal training 2022.
----------------------------------------------------------------------------------------
#ptBinaMitraGlobalindo #trainingproviderindonesia #BMGTrainingAndDevelopment #trainingprovider #jadwaltraining2019 #infotraining2019 #indonesiatraining #bbmtraining #trainingbbm #ptborneobinamitra #providertraining #seminar #trainingcourses #training #bimtek #pelatihan #bimbinganteknis #jadwaltraining #infotraining #indonesiatraining #bbmtraining #trainingbmg #ptborneobinamitra #providertrainingIndonesia #infoseminar #trainingcoursesindonesia #direktoritraining #bimtek2019 #pelatihan2019 #bimbinganteknis
ANNEX V MARPOL 73/78 MERUPAKAN PERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN SAMPAH DARI KAPAL
BANYAK KAPAL-KAPAL YANG LALAI MEMENUHI ATURAN INI, MUNGKIN KARENA BELUM MENGERTI ATURAN INI, ATAU MEMANG SENGAJA MENGABAIKANNYA, SEHINGGA LAUT, PANTAI, SUNGAI DAN DANAU TERCEMAR OLEH SAMPAH, KHUSUSNYA SAMPAH PLASTIC.
MUDAH-MUDAHAN SLIDE INI DAPAT MENAMBAH WAWASAN BAGI PELAUT PEMULA, CADETS DAN PERWIRA JUNIOR.
CLEAN SHIP, CLEAN SEAS.
WASALAM !
follow me on youtube:
http://www.youtube.com/channel/UC793T-JDti4aDAa_tf5aQIA
Presentasi mengenai siklus minyak dan gas di hulu dan hilir; menggambarkan mengenai konsep umum keselamatan dan kesehatan kerja, bahaya umum bekerja di lepas pantai dan persiapan yang harus dilakukan untuk dapat bekerja secara selamat di lepas pantai.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
• PELATIHAN
SHIP SECURITY OFFICER
TUJUAN :
KURSUS MODEL INI DITUJUKAN UNTUK MEMBEKALI
PENGETAHUAN BAGI YANG DITUNJUK UNTUK
MELAKSANAKAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERWIRA
KEAMANAN KAPAL ( seperti yg difenisikan dalam seksi A/2.1.6
dan seksi A/12 ) ISPS CODE DAN KHUSUSNYA TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB YANG BERKENAAN DENGAN
KEAMANAN KAPAL UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN DAN
MEMPERTAHANKAN SHIP SECURITY PLAN (SSP) DAN
BERHUBUNGAN DENGAN COMPANY SECURITY OFFICER
(CSO) DAN PORT FACILITY SECURITY OFFICER ( PFSO ).
3
6. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Introduction
1. Course overview (Sekilas kursus )
2. Competences to be achieved
Kompetensi yang akan dicapai
3. Current security threats and patterns
Ancaman keamanan dini dan polanya
4. Vessel and port operations and
conditions
Operasi dan kondisi Kapal dan
Pelabuhan
7. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Setelah peristiwa tragis 11 September
2001 (World Trade Centre terbakar &
serangan markas Pentagon).
IMO menyiapkan upaya pengembangan
terkait dengan keamanan kapal dan
fasilitas pelabuhan.
Konferensi diplomatik London December
2002 menetapkan persyaratan baru pada
Konvensi Internasional Safety of Life at
Sea terkait keamanan maritim.
Sekilas kursus
8. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
“Internasional Ship and Port Fasility
Security (ISPS Code) adalah seperangkat
langkah-langkah untuk meningkatkan
keamanan kapal & fasilitas pelabuhan,
dikembangkan sebagai respons terhadap
ancaman yang dirasakan untuk kapal dan
fasilitas pelabuhan setelah serangan
11 Sept. di Amerika Serikat"
8
Langkah-langkah yang disepakati di bawah
ISPS Code diberlakukan
pada tanggal 1 Juli 2004.
9. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
5 LANGKAH UNTUK IMPLEMENTASI
PERATURAN ISPS CODE.
langkah-langkah :
1. Penilaian Keamanan Kapal – dilaksanakan.
2. Rencana Keamanan Kapal – dikembangkan
3. Rencana Keamanan Kapal – disetujui + diimplemen-
tasikan.
4. Sistim Keamanan - diverifikasi.
5. Sertifikat Internasional untuk keamanan Kapal.
( International Ship Security Certificate-ISSC ).
9
10. PMTC-Bank Transparant /04/2010
Competences to be Achieved
10
Kontribusi Manajer ship owners dan port facility
terkait penerapan ISPS- Code.
Penguasaan terhadap wilayah terancam di-
lingkungan industri maritim.
Persyaratan sebagaimanan tercantum pada
ISPS- Code.
Tanggung jawab Negara anggota (Contracting
Government).
Kewajiban perusahaan, Company Security
Officer (CSO), Ship Security Officer (SSO)
dan Port Facility Security Officer (PFSO).
Deklarasi keamanan (Declaration of Security).
11. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Sejak 11 Sept., dunia berubah. Ancaman
yang sekarang kita hadapi sangat ekstrim
dan tak terduga.
Potensi teroris menggunakan alat
transportasi untuk mengirimkan bahan
peledak atau merubah alat transportasi
tsb. menjadi bom, sehingga pentingnya
pelatihan-pelatihan keamanan yang dapat
membantu kita mempersiapkan diri dalam
menghadapi munculnya terorisme dengan
skala menghancurkan.
11
12. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Current Security Threats &
Patterns(ancaman keamanan dini &
polanya).
a. Piracy and armed attacks
(pembajakan dan serangan bersenjata).
b. Terrorism (teroris).
c. Contraband smuggling (penyelundupan).
d. Stowaways and refugees
(penumpang gelap & pengungsian).
e. Cargo theft (pencurian muatan).
f. Collateral damage (kerusakan bersamaan).
12
13. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Mencirikan sifat antar moda
transportasi
13
Kondisi operasi kapal dan
pelabuhan
16. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Tiga Dominan wilayah Sasaran
Respon cepat pihak terkait (kejadian 9/11).
Jenis ancaman teroris terhadap angkutan
antar moda transportasi adalah fasilitas &
sistem.
16
1. Keterkaitan keamanan atas ancaman terorisme
terhadap angkutan antar moda
20. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
MS Achille Lauro, 7 October 1985
4 org PLF membajak kapal Italia MS Achille Lauro
di lepas pantai Mesir, Didalangi Muhammad Zaidan,
pemimpin PLF. 1 orang tua laki-laki Yahudi Leon
Klinghoffer, dibunuh dan dibuang ke laut.
21. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
SUA (Suppression of Unlawful Acts /
Penekanan terhadap Perbuatan yang melawan
Hukum ) Convention and Protocol -
1988
Penyitaan kapal dengan paksa;
Tindakan kekerasan terhadap orang-orang
di atas kapal; and
Penempatan perangkat dikapal yang
cenderung untuk menghancurkan atau
merusak
Protokol memperluas persyaratan Konvensi
untuk platform dan orang-orang yang terlibat
dalam eksplorasi minyak lepas pantai dan gas.
22. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
• Konvensi ini adalah untuk penerapan
hukuman atau ekstradisi orang-orang
yang melakukan atau telah diduga
melakukan kejahatan-kejahatan seperti
yang ditetapkan dalam Perjanjian.
22
SUA (Suppression of Unlawful Acts)
Convention and Protocol - 1988
24. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 1.24
Undang-undang Maritim Internasional selalu ada
perubahan setelah bencana besar
– TITANIC (1912) SOLAS I (1914)
– SEVERAL ACCIDENTS 76 & 77 MARPOL
Protocol 1978
– TEXACO CARIBBEAN TSS systems
– ESTONIA ISM on board of Ro-Ro’s
– EXXON VALDEZ OPA90 & MARPOL 13F&G
– ERIKA Accelerated phasing out of single
hull tankers
– AND SO ON ! ! ! ! !
25. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 25
Kejadian / Accident yang
terjadi hingga
mempercepat untuk
amendement SOLAS
27. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
USS COLE – October 2000
Bom bunuh diri menyerang kapal USS Cole, tgl
12/10/2000 di pelabuhan Yaman Aden. 17 pelaut
Amerika tewas, dan 39 terluka. Ini adalah serangan
paling mematikan terhadap sebuah kapal perang
angkatan laut Amerika Serikat sejak 1987. Org. al-
Qaeda claimed responsibility for the attack.
30. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
• Serangan 11 September 2001
Serangkaian serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap
beberapa target di New York city dan Washington DC.
11 September 2001 pagi, 19 orang pembajak dari kelompok militan
Islam Al Qaeda, membajak 4 pesawat yet penumpang
2 pesawat ke World Trade Center di New York city, runtuh dalam
waktu 2 jam.
Pesawat ke 3 ke Penthagon di Virginia
Penumpang berusaha mengambil alih pesawat ke 4 penerbangan
nomor 93, jatuh di Pensilvania, gagal mencapai target
Washington DC.
Dalam peristiwa diatas lebih kurang 3.000 jiwa tewas dalam
serangan tersebut.
30
33. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
6 Oktober 2002, MT. LIMBURG, memuat
397.000 bbrl minyak mentah dari Iran,
Bendera Perancis disewa oleh Petronas
Malaysia.
Setelah lepas pantai di Teluk Aden,Yaman,
sebuah perahu dgn bahan peledak
menabrak lambung kanan kapal dan meledak.
1 org crew Bulgaria 38 thn bernama Atanas
Atanasov, dead, 12 crew lainnya terluka dan
terjadi pencemaran yang luas.
35. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
a. Meningkatkan upaya pelacakan dan
pemeriksaan terhadap pengiriman jenis barang
tertentu.
b. Skala prioritas pemeriksaan terhadap
terowongan, jembatan & wilayah terpencil.
c. Peningkatan kualitas keamanan sarana bus
sekolah, truk, kereta (atas dan bawah tanah)
serta alat transportasi lain.
35
2. Solusi Saat Ini
36. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Meng-optimalisasi metoda penelitian &
pendekatan modern guna penerapan keamanan.
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan.
Meningkatkan performance melalui penerapan
teknologi baru guna mendukung kualitas respon
terhadap serangan teroris secara fokus
(mencegah & menghalau ancaman).
36
3. Solusi masa depan yang di-usulkan
37. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Keterkaitan antara Kapal & Moda lain
Persyaratan
Menyiapkan infrastruktur yang sesuai.
Menggunakan teknologi terkini dan melakukan
penyesuaian secara teratur.
Revisi peraturan yang mengakomodasi terkait
perpindahan (pertukaran).
Persyaratan standar memuat muatan.
Terpenuhi standar navigasi.
37
39. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 39
KEBIJAKAN keamanan bertujuan
untuk menyediakan lingkungan kerja
yang aman pada kapal, dengan
membangun dan mempertahankan
langkah-langkah keamanan yang
diperlukan untuk mencegah tindakan
melanggar hukum yang mengancam
keselamatan dan keamanan personil
dan kapal.
40. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Familiarisasi terhadap Relevant International Conventions,
Codes, and Recommendations.
40
International Convention
International Convention for the Safety of Life at Sea
(SOLAS), 74 and amendment.
International Convention on Standards of Training.
Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW
78) and amendments.
Convention relating to Maritime Safety & Security and
Ship- Port Interface (e.g. Collreg 72, LL 66, SAR 79).
ISPS Code - International Ship and Port Facility
Security Code. .
41. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Relevant International Conventions, Codes, and
Recommendations.
41
International Codes
ISPS Code - International Ship and Port Facility Security
Code.
SOLAS Amendments 2002 – XI-2 International Ship and Port
Facility Security Code.
Part A : Mandatory Part B : Recommendatory.
SOLAS Amendments 2002 – Chapter V implementation of
AIS.
SOLAS Amendments 2002 – XI-1 (Ships identification
number/ IMO number – Continuous Synopsis Record).
ILO Code - new seafarer identity and code of practices for
the security of all port areas.
Familiarisasi terhadap Relevant International Conventions,
Codes, and Recommendations.
42. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Koda terpisah dalam 2 (dua) bagian dokumen mencakup
persyaratan minimal bagi keamanan ships dan ports.
Part A- Persyaratan wajib harus di-penuhi.
Untuk : Pemerintah, Kpl/Company, Fasilitas pelabuhan.
Part B- Panduan untuk penerapan.
Pedoman : Latar belakang, Pemenuhan, Bantuan.
42
ISPS Code berlaku bagi :
PELAYARAN INTERNASIONAL.
Kapal penumpang
Kapal barang s/d atau lebih 500 GRT
MODU (Mobile off shore Drilling Unit).-
Fasilitas pelabuhan (port facilities) yang melayani kapal
berlayar internasional.
43. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Perubahan SOLAS Bab XI
terkait materi ISPS- Code
Chapter XI-1
Tindakan khusus guna meningkatkan persyaratan
“keselamatan maritim” terkait organisasi yang
bertanggung jawab untuk melaksanakan surveys and
inspections, enhanced surveys, ship identification
number scheme, dan persyaratan operasional.
( Peraturan 3 : No. Identifikasi kapal / IMO number ).
( Peraturan 5 : Dokumen riwayat hidup kapal ).
Chapter XI-2
Tindakan khusus untuk meningkatkan “keamanan
maritim” tercakup pada International Ship and Port
Facility Security Code (ISPS Code).
(Peraturan 1 s/d 13).
43
44. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 44
Recommendations
MSC/ Circs. 622 & 623 – Guidelines for administrations
& industry on combating acts of piracy & armed robbery
against ships. (Pedoman untuk Administrasi dan
Industri dlm memerangi tindakan pembajakan &
perampokan bersenjata thd kapal2.).
MSC/ Circs. 754 on passanger ferry security, providing
recommendations on security measures for passanger
ferries on international voyages shorter than 24 hours,
and ports. (Rekomendasi langkah2 keamanan untuk
pelabuhan & Ferri penumpang yg pelayaran
Internasionalnya kurang d/p 24 jam ).
45. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Assembly Resolution A. 871 (20)
Pedoman alokasi tanggung jawab untuk mencari
penyelesaian secara sukses atas kasus penumpang
gelap.
Assembly resolution A. 872 (20) on guidelines for the
prevention and suppression of the smuggling of drugs,
psychotropic subtances and precursor chemicals on
ships engaged in International Maritime traffic.
( Pedoman untuk pencegahan dan pemberantasan
penyelundupan obat-obatan psikotropika, zat dan bahan
baku kimia pada kapal-kapal yang terlibat dalam lalu
lintas Maritim Internasional ).
45
46. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
• Resolution A. 924 (22) – 2001
Review of measures and procedures to prevent acts
of Terrorism which threaten the security of passanger
and crews and the safety of ships.
( Langkah-langkah dan prosedur untuk mencegah
tindakan terorisme yang mengancam keamanan
penumpang dan crew dan keselamatan kapal).
46
47. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Government Legislation & Regulations
Non SOLAS Ship
Port Facility di-gunakan Non SOLAS Ship
Offshore Activities
47
Peraturan Maritim Nasional & pemenuhan persyaratan
(compliance) guna memastikan operasi kapal yang aman dan
efektip dan perlindungan lingkungan laut.
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2010
Perlindungan Lingkungan Maritim
Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 33 Tahun 2003
ISPS – Code
Kep. DIRJENHUPLA No. KL.93/1/3-04
Penetapan RSO
KepMen Perhubungan :KM 03 thn 2004 – Penunjukan DIRJENHUPLA
sebagai DA pelaksana pengawasan kpl & Fasilitas Pelabuhan.
50. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Ship Security Plan
• Merupakan rencana (pedoman) penerapan tindakan keamanan
di- atas kapal.
• Melindungi SDM di-atas kapal, muatan, unit transportasi, ship's
stores terhadap resiko insident keamanan kapal.
Company Security Officer
• Personil di- tunjuk oleh ship owners/Company..
• Menyusun pedoman.
• Melaksanakan penilaian keamanan kapal (ship security
assessment).
• Updating ship security plan.
• Mengajukan SSP approval.
• Monitor implementasi SSP.
• Mewakili perusahaan terkait komunikasi dengan Port Facility
Security Officers (PFSO) dan Ship Security Officer (SSO).
50
Definitions
51. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Ship Security Officer
• Personil di- atas kapal bertanggung jawab kepada Master di-
tunjuk oleh perusahaan terkait keamanan di-atas kapal.
• Menerapkan rencana keamanan kapal (ship security plan).
• Mewakili kapal terkait komunikasi dengan port facility security
officers (PFSO) dan company security officer (CSO).
• Mengusulkan perubahan SSP.
• Melaporkan kekurangan & ketidak sesuaian kepada CSO
• Memotivasi kesadaran terhadap keamanan kapal.
• Melaporkan kejadian keamanan
Port Facility Security Officer
• Personil yang di- tunjuk sebagai penanggung jawab terkait
keamanan pelabuhan.
• Pengembangan, penerapan, perbaikan (revisi) PFSP.
• Mewakili port facility terkait komunikasi dengan ship security
officers (SSO), company security officers (CSO) dan Port
Security Committee (PSC).
51
52. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Port Facility Security Plan
• Merupakan rencana kemanan di-lingkungan port facility.
• Melindungi fasilitas pelabuhan dan kapal (port facility &
ships), personil, muatan, unit transportasi, ship's stores.
• Melindungi & meng-eliminasi resiko terjadinya insiden
keamanan (security incident).
Port Facility
• Merupakan area media interaksi dengan kapal.
• Termasuk pergerakan orang atau barang, jasa layanan
dari dan menuju kapal.
• Seluruh kegiatan demikian harus di- lindungi thd adanya
barang berbahaya.
• Perusakan (pengambilan) obyek port facility (kapal) secara
tidak legal.
52
53. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Declaration of Security (DoS)
Sebuah kesepakatan antara personil bertanggung
jawab (SSO/ VSO dan PFSO).
Atau antara sesama SSO & SSO pada kegiatan
vessel-to-vessel interface (STS).
Kesepakatan di- maksudkan untuk menjamin
terselenggaranya pertukaran informasi keamanan.
Selama kapal sandar di lingkungan fasilitas
pelabuhan ataupun selama kegiatan Ship-to-Ship
interface (STS).
53
54. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Security Incident
• Merupakan suatu tindakan yang mengancam
keamanan kapal atau terminal.
Security Levels
• Tingkat Keamanan sebagaimana tercantum
pada ISPS- Code & secara internasional
setara dengan MARSEC Level.
54
56. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
"Contracting Government"
• Negara peserta IMO.
• Bertindak sebagai Designated Authority (DA) –
(Direktur Jendral Perhubungan Laut).
56
Ship to Ship Activity
• Setiap kegiatan kapal tidak terkait dengan fasilitas
atau pelabuhan.
• Tetapi terkait dengan pemindahan barang atau
personil dari satu kapal ke kapal lainnya.
57. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
DESIGNATED AUTHORITY - DA
• Merupakan sebuah organisasi (beberapa
organisasi), atau administrasi (beberapa
administrasi).
• Berada di- lingkungan pemerintah.
• Bertanggung jawab melaksanakan
pengembangan, penerapan & pemeliharaan
Ship Security Plan (SSP) negara bendera
atau Port Facility Security Plan (PFSP).
57
58. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Ship-to-Facility interface
• Interaksi terkait kegiatan pergerakan personil, barang,
persyaratan jasa layanan fasilitas menuju/ atau dari
kapal.
• Dampak yang terjadi ber-langsung cepat ketika terjadi
security incident.
Ship-to-Port Interface
• Interaksi terkait kegiatan pergerakan personil, barang,
terkait persyaratan jasa layanan pelabuhan menuju/
atau dari kapal.
• Dampak yang terjadi ber-langsung cepat ketika terjadi
security incident.
58
60. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Information
Jalur Informasi
Seluruh kapal harus di-lengkapi dengan peralatan
& sistem komunikasi yang baik.
Di-perlukan memiliki jalur komunikasi antara crew
dan perwira kapal, antara perwira kapal dengan
staf yang berada di- darat.
Memiliki data informasi kapal yang berada di kantor
pusat (perusahaan).
Data informasi di- maksud merupakan tanggung
jawab ship security officer (SSO) terhadap proses
up- dating.
60
61. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Communications
Peralatan komunikasi di- kapal.
• Tersedia daftar peralatan komunikasi di- kapal.
On board
Seluruh crew (tim keamanan) harus dilengkapi
radio/HT ketika melaksanakan dinas jaga.
Master harus meyakini seluruh perangkat
komunikasi bekerja pada security frequency serta
memiliki cadangan jalur (emergencies).
Crew lainnya dilarang memantau frekuensi kerja
keamanan di- maksud.
61
62. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Pedoman Security Level
62
Security Level- One
• Melaksanakan kegiatan rutin kapal (laporan kondisi
kapal).
• CSO mempertimbangkan kapabilitas komunikasi
rahasia di-perlukan pada security level lebih tinggi
(e.g.; bahasa koda, panic/ emergency button on
BOATRACS, GMDSS, AIS equipment)
63. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Di tingkat normal, kapal dan pelabuhan kegiatan
operasional dilakukan secara normal.
Langkah-langkah keamanan minimum selalu
dipertahankan di kapal dan di pelabuhan.
Kegiatan kapal dan pelabuhan dilakukan sesuai
dengan rencana keamanan kapal dan pelabuhan.
Pihak pelabuhan memastikan di bawah
pengawasannya untuk tetap menjaga area
pelabuhan 'tidak ada akses masuk'.
Kapal dan otoritas pelabuhan saling mengawasi
operasi bongkar muat kargo, kontrol akses dan
kriteria keamanan minimum lainnya.
Akses minimal di kapal tetap dijaga setiap saat
63
64. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 64
Security Level Two
• Peningkatan interval laporan kapal.
• Menyelenggarakan proses komunikasi
engine room-wheelhouse (security
emergency).
65. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Di tingkat 2, ancaman terhadap keamanan lebih tinggi
daripada tingkat normal.
Operasional rutin dan kargo tetap berjalan ada peningkatan
dalam langkah-langkah keamanan di kapal dan pelabuhan.
Look-outs in no access zone and waterside area is to be
increased by port and ship authorities.
Access control is maintained all the time with escorting
the visitors and use of security equipments like metal
detector etc.
Communication between port authority and ship
administration is always maintained in case of increase in
security level.
Preparing a full or partial search operation of ship.
A declaration of security is undertaken between port
state and ship administration.
65
66. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 66
Security Level Three
• Menyelenggarakan komunikasi (gagal
aman).
• Menyiapkan sistem pelaporan kondisi
kapal (e.g. apabila kapal gagal lapor
pada waktu tertentu (dikehendaki).
• Perusahaan menghubungi kapal
melalui AIS system).
68. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
External Ship to Shore Communications
68
Masters menjamin kapal melaksanakan komunikasi
(kapal – darat) secara rutin sesuai pedoman pada setiap
tingkat keamanan (security level).
Security Level One
• Menyusun rencana komunikasi dengan kantor pusat
(perusahaan) termasuk situasi insiden keamanan
(e.g. menghubungi national response center,
company officials, local & federal authorities, lock
operators, vendors dan pihak lain di-perlukan).
• Lengkapi crew dengan perangkat komunikasi ganda
(e.g. radio, cellular phones,…)
• Buat laporan Notice of Arrival (NOA).
• Pemberitahuan khusus kepada “lock operators”
69. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Security Level Two
• Tidak berubah
Security Level Three
• Melaksanakan komunikasi darurat lokal.
• Komunikasi berbasis publikasi informasi
ancaman kepada pemerintah.
• Terselenggaranya komunikasi antara SSO
(kapal) dengan CSO (perusahaan).
69
70. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Information Security
• Merupakan informasi dan sistem yang di-
lindungi dari akses tidak di- kenal.
• Penyalah gunaan, pembajakan, di- modifikasi,
di- ketahui orang lain.
• di- copy (di-rusak).
70
• Mengutamakan kerahasiaan, integritas.
• Penggunaan (penggandaan) data sehubungan
data elektronik, pencetakan dan format lain.
71. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Confidentiality &
non-disclosure information
1) Pekerja kontrak sesuai peraturan organisasi
tidak membocorkan terkait dengan informasi
keamanan pelabuhan.
2) Menjaga data terkait security training, access
control systems, locations of security atau
communications equipment.
3) Tidak memberikan informasi kepada personil
tidak berkepentingan terkait kegiatan rutin
bisnis pelabuhan.
71
72. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Confidentiality of Information
• Ship Security Plan – Port Facility Security Plan
harus di-lindungi dari penyebaran kepada
personil yang tidak memiliki kepentingan serta
pembajakan informasi.
72
74. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Contracting Governments
• Menetapkan Security Level (tingkat keamanan).
• Memberikan persetujuan terhadap SSP.
• Menyetujui perubahan SSP yang di-ajukan.
• Memeriksa persyaratan Bab XI-2 Bagian A dari Koda.
• Menentukan fasilitas pelabuhan di wilayah
teritorialnya.
• Menerbitkan Sertifikat Keamanan Kapal Internasional
(ISSC).
• Menerbitkan Statement of Compliance of Port Facility
Certificate.
• Menetapkan Recognize Security Organization (RSO).
74
75. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Recognized Security Organization - RSO
• Membantu menyiapkan SSP dan PFSP.
• Pengesahan Rencana Keamanan Kapal (SSP) se-izin
contracting government.
• Verfikasi dan Sertifikasi kelengkapan kapal sesuai
Chapter XI-2 bagian A - ISPS- code.
• Melaksanakan Penilaian Keamanan Fasilitas
Pelabuhan (PFSA).
• SSP dan PFSP apabila tidak menggunakan bahasa
Inggris maka harus di-terjemahkan pada salah satu
bahasa (English, French or Spanish).
75
76. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
• Menunjuk personil sebagai Company Security
Officer dan Ship Security Officer.
• Menetapkan kewenangan Master secara tertulis
pada Ship Security Plan (SSP).
• Melaksanakan program kepedulian keamanan
(security awareness) pada seluruh pekerja.
• Melaksanakan best practices management.
• Melengkapi dokumen Ship Security Plan pada
seluruh armada kapal.
• Menjamin pedoman keamanan (SSP) selalu up-
date.
• Berkoordinasi dengan pihak terkait security.
76
Company
77. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Ship
Harus memenuhi persyaratan Ship Security Plan
(SSP) sesuai tingkat keamanan (security level ).
77
Ship security plan (SSP) di- approve oleh
Administrasi.
Perencanaan (plan) harus memenuhi
persyaratan 3 (tiga) tingkat keamanan sesuai
disebutkan pada Koda Keamanan.
78. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Port Facility
Merupakan lokasi di lingkungan kerja pelabuhan
tempat di- lakukannya kegiatan maritim komersil.
Bagian pelabuhan tempat tambat, docks, bangunan
dan fasilitas lain digunakan untuk menaikan
(menurunkan) penumpang, crew, kendaraan dari
(menuju kapal).
Fasilitas di-maksud harus memenuhi persyaratan
Maritime Transportation Security Act of 2002 dan/ atau
Chapter XI-2 of SOLAS 74 dan perubahannya dan/
atau IMO ISPS Code.
Fasilitas harus melengkapi tindakan yang harus di-
lakukan pada setiap tingkat keamanan (security level)
di-syahkan oleh Administrasi.
78
79. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Ship Security Officer
• Ditunjuk (penetapan) oleh perusahaan.
• Tugas dan tanggung jawab tercantum pada SSP.
• Melaksanakan pemeriksaan keamanan (security
inspections) secara teratur.
• Memelihara dan mengajukan usulan perubahan SSP.
• Melaksanakan koordinasi terkait aspek keamanan.
• Melaporkan kepada CSO atas ketidaksesuaian,
insiden keamanan, security equipment, tested,
calibrated dan pelaksanaan maintenance.
• Melaksanakan security drill & exercise.
79
80. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Company Security Officer
• Di-tunjuk (penetapan) oleh perusahaan.
• Ber-tanggung jawab terhadap satu kapal (lebih) di-
lingkungan armada perusahaan.
• Perusahaan dapat menunjuk beberapa Company Security
Officer (CSO).
• Tanggung jawab Company Security Officer (CSO)
tercantum pada manual keamanan kapal (SSP).
• Memastikan deficiencies dan non-conformities ter-
identifikasi saat internal audits, tinjauan ulang, security
inspections dan verifications segera di-perbaiki.
• Memastikan ship security plan (SSP) telah up-date.
• Menyelenggarakan program drill & exercise dengan fungsi
terkait.
80
81. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Port Facility Security Officer
• Penunjukan Port Facility Security Officer (PFSO) oleh
entitas business terminal.
• Bertanggung jawab atas satu (lebih) port facility.
• Memiliki tanggung jawab tercantum pada Rencana
Keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSP).
• Mengembangkan, memelihara, merevisi Rancangan
Keamanan Faslitas Pelabuhan (PFSP).
• Melaksanakan inspeksi keamanan secara teratur untuk
menjamin tindakan keamanan dapat diterapkan secara
terus-menerus.
• Melakukan koordinasi pelaksanaan Rancangan
Keamanan Fasilitas Pelabuhan dengan Port Security
Committe-Company Security Officer dan Ship Security
Officer.
81
82. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Port Facility Security Officer
• Melaksanakan evaluasi & analisa penerapan terkait
keamanan.
• Menyelenggarakan program drill & exercise dengan
fungsi terkait.
• Memastikan deficiencies dan non-conformities ter-
identifikasi saat internal audits, tinjauan ulang, security
inspections dan verifications segera di-perbaiki.
• Memastikan Port Facility Security Plan (PFSP) telah
up-date.
• Melakukan penilaian keamanan awal secara
komprehensip dengan memperhatikan penilaian
keamanan kapal yang relevan.
82
83. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Ship Personnel w/ Specific Security
Duties
Selain daripada SSO.
Diantara crew kapal dapat di-tunjuk
untuk melaksanakan tugas keamanan
sehubungan dengan Ship Security Plan
(SSP).
83
84. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Ship’s Crew
• Crew kapal yang memiliki tugas keamanan
khusus.
• Harus memahami tanggung jawab mereka
terkait keamanan kapal seperti yang
dijelaskan dalam ship security plan (SSP).
• Memiliki pengetahuan yang cukup dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas.
84
85. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Port Facility Personnel
W/ Specific Security Duties
Selain daripada PFSO.
Personil lainnya dapat ditunjuk
melaksanakan tugas terkait keamanan.
Sebagaimana di-jelaskan pada Port
Facility Security Plan.
85
86. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Other personnel Involve
Personil lainnya di lingkungan kapal dan
fasilitas pelabuhan.
Dapat berkontribusi terhadap
peningkatan keamanan maritim.
86
88. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Ship Security Assessment
Ship security assessment merupakan hal yang
esensial dan terintegrasi sebagai bagian proses
pengembangan updating (pembaharuan) Ship
Security Plan (SSP).
Company Security Officer (CSO) memastikan
bahwa Ship Security Assessment (SSA) di-
laksanakan oleh personil yang memiliki
keterampilan melakukan evaluasi keamanan kapal.
Sesuai persyaratan Recognized Security
Organization (RSO) dapat melaksanakan Ship
Security Assessment.
88
89. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Assessment Tools
Ship Security Assessment checklist.
Diskusi terkait hasil analisa lapangan.
Melaksanakan harmonisasi antara bukti
lapangan dengan Ship Security Plan (SSP).
89
90. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Mencakup :
Daftar persyaratan persiapan sebelum menuju TKP.
Daftar prosedur dan kegiatan yang harus di-evaluasi pada
TKP.
Diskusi terkait aspek keamanan sehubungan dengan
layout kapal.
Pembagian tugas survey berdasarkan :
• Physical Security
• Structural integrity
• Personnel protection systems
• Procedural policies
• Radio & Telecommunication systems
90
On-scene Security Survey
(Survey Keamanan di tempat)
91. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Diskusi mengenai elemen penting sehubungan dengan
keamanan phisik di-atas kapal.
Menetapkan struktur ter-integrasi yang signifikan anatara
kapal dan struktural lain.
Membahas komponen dan sistem pengoperasian guna
melindungi personil kapal.
Peran dan prosedur terbaik guna menghindari serta
mengurangi terjadinya insiden keamanan.
Penggunaan teknologi informasi dan sistem komunikasi di-
atas kapal guna mempertahankan & menjaga keamanan
kapal.
Mengidentifikasi wilayah lain yang memungkinkan dapat
mengganggu personil, property dan kegiatan kapal.
Memiliki dan tersedia emergency plan terhadap rencana
contingency.
91
92. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Identifikasi pelaksanaan tindakan keamanan, prosedur
dan kegiatan operasional.
Identifikasi dan evaluasi terhadap “key ship
operations” yang harus dilindungi.
Identifikasi kemungkinan ancaman terhadap “key ship
operations” terkait seberapa besar kemungkinan dan
kerugian yang di-derita bila terjadi.
Identifikasi kelemahan (faktor SDM, infrastruktur,
kebijakan dan prosedur.
92
93. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Hasil yang di harapkan (on scene survey)
Guna memastikan kinerja penerapan tugas keamanan.
Pengawasan terhadap access to the ship (optimalisasi
penggunaan systems).
Pengawasan embarkasi dan dampaknya (personal effect,
baggage).
Pengawasan terhadap kegiatan muatan, ship store/ spare
parts dll.
Memantau deck areas termasuk area tertutup atas
kemungkinan adanya piracy dan arm robbery.
Meyakini seluruh sumberdaya bekerja baik (komunikasi,
informasi, peralatan).
93
94. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Ship Security Assessment harus ter-
dokumentasi baik.
Dilakukan tinjau ulang.
Di-syahkan oleh RSO
Disimpan oleh perusahaan sesuai jangka
simpan.
94
Ship Security Assessment (SSA)
96. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Familiarization of Security Equipment on Board the
Ship
Demonstration used of security equipment.
Keterbatasan security equipment & systems.
Testing, calibration, maintenance of security
equipment systems.
96
Security Equipment & Systems
a) Ship Security Alert System (SSAS).
b) Ship Security Alarm System (located in three areas).
c) Sampaikan apabila diketahui crew tidak familiar
dengan sistem tsb kepada SSO (untuk di-jelaskan).
98. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Security Equipment
Perangkat yang terdapat di- kapal
• - X-ray machine
• - Hand held metal detectors
• - Gas detectors
• - Sniffer equipment
• - Scenes of crime bag
• - Blast blanket
• - Plastic handcuffs
98
Sniffer Equipment
Plastic handcuffs
99. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Security Equipment
99
AIS (Automatic Identification
Systems)
Ship Security Alert System
(SSAS)
Locks
Lighting
Handheld Radio
GMDSS Equipment
Closed Circuit Televisions
(CCTV)
Automatic Intrusion Detection
Device (Burglar Alarm)
Metal Detectors
Explosive Detectors
Baggage Screening Equipment
Container X-ray Devices
General Alarm
Long Range Acoustic Device
(LRAD)
Razor Wire
Electric Fencing
Yacht Radar
Netting
Slippery Foam
Security Glass Film
Water and Foam Monitors
Other anti-piracy Devices
105. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Limitation of Security Equipment
1. High technology.
2. Human factors.
3. Limitation of performance.
4. High cost.
5. Familiarization.
6. Different manufacturing.
7. Variable characteristic.
8. Needs training
105
106. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Equipment Responsibilities
Tanggung jawab SSO – PFSO memastikan
1. Personil secara individu di-lengkapi perlengkapan yang
benar.
2. Kapal & Port Facility menerima perlengkapan keamanan
secara benar.
3. Seluruh peralatan keamanan di-jamin bekerja baik
4. Di-laksanakan perbaikan & perawatan peralatan keamanan.
5. Menyusun laporan terkait penggunaan peralatan keamanan.
6. Pelaksanaan testing security equipment & kalibrasi,
perawatan.
106
107. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Tanggung Jawab Crew - Personil
Memastikan dirinya adalah merupakan bagian
dari pada security equipment.
Pertahankan perlengkapan dalam keadaan
bekerja baik.
Laporkan apabila ada kehilangan atau
kerusakan guna penggantian.
107
110. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 110
The Ship Security Alert System (SSAS)
Merupakan salah satu tindakan keselamatan.
Persyaratan International Ship and Port Facility
Security Code (ISPS code).
Meningkatkan security performance kapal.
Ship Security Reporting
Systems (SSRS)
111. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 111
Ship Security Alert System (SSAS)
a) Metode pengiriman alert messages kepada
maritime resque departments.
b) Sangat bermanfaat mencegah pembajakan di
kapal.
112. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Long Range Identification and Tracking (LRIT)
112
on 19 May 2006 by the International Maritime Organization (IMO) as resolution MSC.202(81)
113. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Persyaratan LRIT kapal melakukan pelayaran internasional.
Semua kapal penumpang termasuk high-speed craft.
Cargo ships, termasuk high speed craft 300 gross tonnage
dan lebih.
Mobile offshore drilling units (MODU).
113
Kapal tsb harus melaporkan posisi kepada Flag
Administration minimal 4 (empat) kali sehari.
Kebanyakan kapal menggunakan perubahan existing
satellite communications systems secara otomatis terkait
laporan di-atas.
Negara anggota dapat mensyaratkan informasi kapal
mengacu pada regulasi di-atas (IMO).
115. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Automatic Identification Sistem (AIS) digunakan untuk
menukar data secara elektronik termasuk :
identifikasi, posisi, kegiatan atau keadaan kapal, dan
kecepatan, dengan kapal terdekat yang lainnya dan
stasiun VTS.
115
Persyaratan IMO – SOLAS mewajibkan penggunaan AIS
1. Pada pelayaran kapal internasional dengan Gross
Tonnage (GT) lebih dan sama dengan 300 GT.
2. Semua kapal penumpang tanpa memperhatikan
segala ukuran.
125. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Actions Required by Different Security Levels
125
1. Prosedur tindakan dilakukan berdasarkan kriteria
pedoman kapal tercantum pada SSP.
2. Masing – masing tindakan harus dilakukan mengacu
pada security level (Marsec Level) berlangsung.
3. Persetujuan pelaksanaan tindakan melalui komunikasi
internal dan eksternal secara komprehensip.
4. Koordinasi dilakukan oleh SSO – PFSO – PSC – DA
(Designated Authority).
5. Penyesuaian security level kapal hanya dapat
dilakukan berdasarkan persetujuan DA.
6. Penyesuaian security level berdasarkan laporan data
lapangan.
126. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Maintaining security of the ship/ port interface
126
1. Tindakan pencegahan terhadap (weapons, dangerous
substances & devices) yang digunakan oleh personil
tidak berkepentingan.
2. Identifikasi wilayah terbatas guna menghindari
kehadiran personil yang tidak memiliki izin masuk &
pencegahan kehadiran personil tidak dikenal keatas
kapal.
3. Prosedur antisipasi terkait instruksi Contracting
Governments sehubungan kondisi keamanan security
level -3.
4. Prosedur evakuasi dalam hal ancaman keamanan.
128. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 128
5. Prosedur terkait kegiatan audit & koordinasi kapal –
port facility
6. Prosedur pelaksanaan training – drill – exercise sesuai
perencanaan.
7. Prosedur tinjauan ulang mengenai plan dan
pemutakhiran.
8. Prosedur mengenai sistem pelaporan security
incidents.
9. Identifikasi terkait keamanan dilakukan oleh ship
security officer.
10.Pemantauan keamanan dilakukan oleh company
security officer selama 24- jam melalui media kontak
langsung.
131. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Recognition and detection of weapons, dangerous
substances and devices – Mendeteksi & mengenal
berbagai jenis senjata & bahan campuran berbahaya.
131
133. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Perilaku Mencurigakan
1. Personil tidak dikenal melakukan pengambilan gambar
(vessels atau facilities).
2. Personil tidak dikenal memasuki wilayah (vessels atau
facilities).
3. Bisnis pribadi (food stands) status mengganggu disekitar
wilayah (facilities).
4. Personil tidak dikenal berada disekitar port facilities (jangka
waktu tertentu).
5. Personil dalam kendaraan melakukan pengambilan data
wilayah port facilities.
6. Kehadiran boat disekitar (vessels atau facilities).
7. Kehadiran pesawat udara mengitari wilayah port facilities.
133
139. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Recognition, on a non-discriminatory basis, of persons
posing potential security risks.
( Jangan ada diskriminasi periksa semua )
139
140. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Techniques used to circumvent security measures
( Teknik-teknik pengelabuan ).
140
143. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Actions required by different security levels
Prosedur minimal yang harus tercantum pada
Ship Security Plan (SSP)
Access to the port facility.
Restricted areas within the port facility.
Handling of cargo.
Delivery of ship’s stores.
Handling unaccompanied (tidak di-jinjing oleh
pemilik) baggage.
Monitoring the security of the port facility.
143
144. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Actions Required by Different Security Levels
144
Prosedur tindakan dilakukan berdasarkan kriteria
pedoman kapal tercantum pada SSP.
Masing – masing tindakan harus dilakukan mengacu
pada security level (Marsec Level) berlangsung.
Persetujuan pelaksanaan tindakan melalui komunikasi
internal dan eksternal secara komprehensip.
Koordinasi dilakukan oleh SSO – PFSO – PSC – DA
(Designated Authority).
Penyesuaian security level kapal hanya dapat
dilakukan berdasarkan persetujuan DA.
Penyesuaian security level berdasarkan laporan data
lapangan.
145. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Maintaining security of the ship/ port interface
145
Tindakan pencegahan terhadap (weapons, dangerous substances
& devices) yang digunakan oleh personil tidak berkepentingan.
Identifikasi wilayah terbatas guna menghindari kehadiran personil
yang tidak memiliki izin masuk.
Tindakan pencegahan kehadiran personil tidak dikenal keatas
kapal.
Respon terhadap ancaman keamanan termasuk pengawasan
pemenuhan persyaratan terkait kegiatan operasional kritis kapal
atau ship/port interface.
Prosedur antisipasi terkait instruksi Contracting Governments
sehubungan kondisi keamanan security level 3.
Prosedur evakuasi dalam hal ancaman keamanan.
Tugas personil kapal yang bertanggung jawab atas keamanan dan
personil lain yang ditunjuk melaksanakan pengamanan.
147. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 147
Prosedur terkait kegiatan audit mengenai aktivitas
keamanan.
Prosedur pelaksanaan training – drill – exercise sesuai
perencanaan.
Prosedur terkait aktivitas keamanan sehubungan kegiatan
koordinasi kapal dengan port facility.
Prosedur tinjauan ulang mengenai plan dan pemutakhiran.
Prosedur mengenai sistem pelaporan security incidents.
Identifikasi terkait keamanan dilakukan oleh ship security
officer.
Pemantauan keamanan dilakukan oleh company security
officer selama 24- jam melalui media kontak langsung.
149. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Familiarization with the Declaration of Security
149
Penerbitan Declaration of Security merupakan kesepakatan
antara ship dan port facility (ship & ship).
Kesepakatan diperlukan guna melakukan tindakan sesuai
security plan masing-masing.
DoS dapat diselesaikan apabila Ship Master (SSO)
memerlukan atau jika Contracting Government dari port
facility memerlukan hal yang sama.
DoS diperlukan apabila :
• Security level lebih tinggi (perbedaan security level).
• Security kapal lebih tinggi dari port facility (STS).
• Ship/port interface (ship-to-ship activities) berdampak
pada meningkatnya resiko terhadap (persons, property
atau environment, muatan, penumpang).
151. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Reporting Security Incidents
151
Dapat dilaksanakan melalui hard copy (paper
work).
Ditujukan kepada contracting government.
Diterbitkan oleh ship master.
Re-play kepada Company Security Officer, Port
Facility Security Officer (apabila perlu).
Pengiriman melalui Maritime security incident
“repot online Form”.
153. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 153
Part One
Type of incident
Part Two
Incident Details
Part Three
Ship details (if applicable & if known)
Part Four
Building/ Structural Identifier (if applicable & if known)
Part Five
Incident Narrative & Respect Taken
154. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 154
Part Six
Other MIPs / OIPs Involve
Part Seven
Has the Incident been previously reported?
Part Eight
If applicable has incident been reported to …….
Part Nine
Details of Person Completing Report
Part Ten
Others relevant report
155. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Execution of security procedures
155
Prosedur dilaksanakan sesuai kondisi security level
berlangsung terhadap seluruh kegiatan (aktivitas) kapal
ketika berada di wilayah port facility.
Kegiatan minimal yang tercantum pada Ship Security
Plan (SSP) adalah
Access to the port facility.
Restricted areas within the port facility.
Handling of cargo.
Delivery of ship’s stores.
Handling unaccompanied (tidak di-jinjing oleh
pemilik) baggage.
Monitoring the security of the port facility.
157. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Execution of security procedures
157
Persyaratan bagi Ship Security Officer melaksanakan security
inspections secara periodik.
Daftar tindakan keamanan sesuai prosedur pada setiap tahap tiga
tingkat keamanan (security levels) diperlukan guna
• Meyakini kinerja seluruh armada terkait tugas keamanan
kapal.
• Pengawasan jalan penghubung ke kapal (access).
• Pengawasan terhadap embarkasi personil serta dampaknya.
• Pemantauan terhadap area terbatas (restricted areas) untuk
memastikan bahwa hanya personil yang memiliki otorisasi
dapat masuk.
• Memantau area dek dan lokasi terpencil di-atas kapal.
• Koordinasi aspek keamanan terkait kegiatan penanganan
muatan dan perbekalan kapal.
• Meyakini komunikasi keamanan siap digunakan.
160. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Execution of Contingency plans
160
Diskusi terkait tindakan yang harus dilakukan apabila
terjadi ketidaksetabilan keamanan.
Diskusi terkait contingency plans
Hijacking
bomb threat
Unidentified objects / explosives on vessel
Damage to / destruction of facility
Piracy and other depredations
Stowaways
161. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Security drills and exercises
161
Drills and exercises harus di-test guna menilai
keterampilan personil yang melaksanakan tugas
keamanan pada seluruh maritime security level.
Penilaian efektivitas terhadap penerapan PFSP.
Kemampuan PFSO mengidentifikasi ketidaksesuaian
keamanan.
Drill dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan.
Exercise dilaksanakan setahun sekali maksimum 18
(delapanbelas) bulan sekali.
162. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Apabila kapal tambat di lingkungan
fasilitas dan pada hari tsb fasilitas
merencanakan drill pihak kapal tidak
harus berpartisipasi dalam hal kegiatan
drill yang di-selenggarakan oleh fasilitas.
Drills harus dilaksanakan ulang dalam
waktu satu minggu setelah drill terakhir
apabila ketidak hadiran / pergantian
personil melebihi 25 % pada saat
pelaksanaan vessel security drill.-
162
163. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
• ASSESSMENT OF SECURITY DRILL &
EXERCISES
Pada akhir latihan petugas keamanan kapal
(SSO) akan meninjau latihan dan memastikan
bahwa setiap kesalahan yang dibuat atau
kekurangan yang diidentifikasi segera diberbaiki.
Semua personil yang terlibat harus memberikan
komentarnya mengenai efektivitas latihan
163
164. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Full scale exercises
Functional exercises
Drills
Games
Tabletops
Workshops
Seminars
Capability
Planning/Training
Low Level
High Level
Low Level High Level
Discussions
Actual operations
Pelaksanaan Exercises
164
166. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Documentation and Records
(Catatan didokumentasikan).
166
1. Documentation & records seluruh aktivitas terkait security.
2. Reporting security incident.
3. Monitoring & control aktivitas keamanan.
4. Pelaksanaan security audit & inspection.
5. Laporan non conformities/penyimpangan-penyimpangan
terkait keamanan.
6. Palaporan penggunaan ship – shore access.
7. Catatan kehadiran petugas (tamu) ke kapal.
8. Catatan pelaksanaan dan evaluasi drill and exercise terkait
keamanan.
9. Catatan penerbitan DoS.
10.Continuous Synopsis Records (CSR)
167. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Reporting Security Incidents
167
Dapat dilaksanakan melalui hard copy (paper
work).
Ditujukan kepada contracting government.
Diterbitkan oleh ship master.
Re-play kepada Company Security Officer, Port
Facility Security Officer (apabila perlu).
Pengiriman melalui Maritime security incident
“report online Form”.
169. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 169
Part One
Type of incident
Part Two
Incident Details
Part Three
Ship details (if applicable & if known)
Part Four
Building/ Structural Identifier (if applicable & if known)
Part Five
Incident Narrative & Respect Taken
170. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013 170
Part Six
Other MIPs / OIPs Involve
Part Seven
Has the Incident been previously reported?
Part Eight
If applicable has incident been reported to …….
Part Nine
Details of Person Completing Report
Part Ten
Others relevant report
Marine Industry Participants
Offshore Industry Participants
174. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Familiarization with the Declaration of Security
174
1. Penerbitan Declaration of Security merupakan kesepakatan
antara ship dan port facility (ship & ship).
2. Kesepakatan diperlukan guna melakukan tindakan sesuai
security plan masing-masing.
3. DoS dapat diselesaikan apabila Ship Master (SSO)
memerlukan atau jika Contracting Government dari port
facility memerlukan hal yang sama.
4. DoS diperlukan apabila
• Security level lebih tinggi (perbedaan security level).
• Security kapal lebih tinggi dari port facility (STS).
• Ship/port interface (ship-to-ship activities) berdampak
pada meningkatnya resiko terhadap (persons, property
atau environment, muatan, penumpang).
176. PMTC-Bank Transparant /PFSO/ 10/2013
Cakupan Materi Training
176
1. Security awareness terkait security, safety, healthy,
environment.
2. Training fokus terkait peran & tugas di-lingkungan Port
Facility.
3. Security & penegakan hukum personil.
4. Terkait aktifitas muatan, proviands, ship’s store, spare
parts.
5. Peran & tugas personil yang tidak terkait langsung
terhadap aktifitas di- lingkungan kerja port facility.
6. Menghadapi suatu lingkungan yang tidak terdukung
oleh security yang memadai.
7. Implementasi drill & exercise.