2. HANDOYO
STAF UDD PMI KABUPATEN
MAGETAN
handoyondoyod@gmail.com
083114804204
Jl. MT. Haryono no 14, Magetan
Rt 01/RW 01 Ds. Manjung, Panekan
3. Mandat Utama PMI:
(UU No. 01 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan ;
Bab V Pasal 22 - 31)
Tugas PMI
Memberi bantuan kepada korban konflik
bersenjata dan gangguan keamanan lainnya
Memberikan pelayanan donor darah UDD
Pembinaan relawan
Melaksanakan Diklat Kepalangmerahan
Menyebarluaskan Informasi Kepalangmerahan
Utama
Membantu dalam penanganan
musibah/bencana di dalam atau luar negeri
Membantu pelayanan kesehatan dan sosial
Melaksanakan tugas kemanusiaan yang
diberikan oleh pemerintah
Perbantuan
Rujukan Pelaksanaan :
PP No. 07 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 01 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan
4. “Pengelolaan dan pelaksanaan
usaha transfusi darah ditugaskan
kepada Palang Merah Indonesia,
atau Instansi lain yang ditetapkan
oleh Menteri. ”
Mandat Utama PMI:
(bab IV pasal 6 ayat 1 PP 18 tahun 1980 tentang
Transfusi Darah)
5. Mandat Utama PMI:
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG KEGIATAN PALANG MERAH
INDONESIA DI BIDANG KESEHATAN
BAB II
Pemberian Pertolongan Pertama
Pasal 2
Palang Merah Indonesia menyelenggarakan pertolongan
pertama pada kecelakaan dan pertolongan Kesehatan lainnya
yang dianggap perlu kepada korban – korban bencana, baik yang
disebabkan oleh alam maupun oleh manusia
Pasal 3
Palang Merah Indonesia memberi pertolongan kepada korban
bencana perang atau pertikaian bersenjata sesuai dengan
jonferensi – konferensi Jenewa
6. PERATURAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG KEGIATAN PALANG MERAH
INDONESIA DI BIDANG KESEHATAN
BAB V
TRANSFUSI DARAH
Pasal 7
Palang Merah Indonesia diberi tugas untuk
menyelnggarakan Usaha Transfusi darah dan
pelaksanaannya akan diatur dengan peraturan tersendiri
oleh Menteri Kesehatan
Mandat Utama PMI:
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972)
7. Mandat Utama PMI:
(Ps. 2 Keppres RI No. 246 Th. 1963)
“PMI Mempersiapkan diri untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas bantuan
pertama pada tiap-tiap bentjana alam
jang terdjadi baik didalam negeri maupun
diluar negeri, dengan tudjuan untuk
mentjari ketangkasan-ketangkasan
dalam melaksanakan tugas-tugas pada
waktu ada perang disampingnja tudjuan
pokok dari PMI dalam lapangan peri-
kemanusiaan”
8. Pengertian Umum :
Palang Merah Indonesia (PMI), adalah lembaga
sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri,
yang didirikan dengan tujuan untuk membantu
pemerintah dalam meringankan penderitaan
sesama manusia akibat bencana, baik bencana
alam maupun bencana akibat ulah manusia
(konflik), tanpa membedakan latar belakang
korban yang ditolong.
Tujuannya semata - mata hanya untuk
mengurangi penderitaan sesama manusia
sesuai dengan kebutuhan dan mendahulukan
keadaan yang lebih parah.
9. ANGGARAN DASAR
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PALANG MERAH INDONESIA
PERIODE 2019-2024
Sesuai
Undang-undang No. 1 Tahun 2018, Tentang Kepalangmerahan
Dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2019,
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 2018
Tentang Kepalangmerahan
10. 2 Anggaran Rumah Tangga
1
Anggaran Dasar
Definisi
KBBI Peraturan penting yang menjadi dasar peraturan yang lain-
lain
Anggaran Dasar (AD), yaitu keseluruhan aturan umum yang meliputi
pengaturan secara langsung kehidupan organisasi dan hubungan organisasi
dengan antar komponen agar tercipta tertib organisasi.
KBBI Peraturan pelaksanaan anggaran dasar
Anggaran Rumah Tangga (ART), yaitu peraturan yang merupakan
Penjabaran Anggaran Dasar
12. 1. Memelihara reputasi organisasi PMI di tingkat nasional dan internasional;
2. Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan layanan berkualitas
kepada masyarakat sesuai Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah;
3. Meningkatkan integritas dan kemandirian organisasi melalui kerjasama strategis
yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan, masyarakat
dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan PMI dengan
mengutamakan keberpihakan kepada masyarakat yang memerlukan bantuan
Terwujudnya PMI yang Profesional dan Berintegritas
serta bergerak bersama Masyarakat
VISI PMI 2019 - 2024
MISI PMI 2019 - 2024
13. KARAKTERISTIK ORGANISASI
1. Organisasi yang mandiri, namun memiliki mandat dari Pemerintah (dinyatakan
dalam hukum nasional/UU dan Konvensi Jenewa)
2. Organisasi sukarela, memberikan pelayanan berdasarkan kepemimpinan yang
sukarela dan kegiatan yang sukarela
3. Manajemen otonom,
dengan prinsip fleksibilitas dalam pengelolaan organisasi, sesuai sikon setempat
dengan tetap berpegang pada ketentuan AD / ART sebagai konstitusi organisasi.
4. Keputusannya bersifat kolektif
5. Bertanggung jawab kepada konstituen, klien dan ‘stakeholder’ (+Gerakan)
6. Kesuksesan Organisasi bergantung pada Cabang, yang berakar dalam
masyarakat, sebagai pelaku utama dalam pelayanan
15. KOMPONEN GERAKAN PALANG MERAH
DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
Perhimpunan Nasional
Palang Merah/
Bulan Sabit Merah
(1864)
Komite
Internasional
Palang Merah
(1863)
Federasi
Internasional
Perhimpunan
Palang Merah dan
Bulan Sabit
Merah (1919)
16.
17. . . . . adalah organisasi kemanusiaan yang
netral, tidak berpihak dan mandiri yang semata-
mata melaksanakan tugas kemanusiaan untuk
melindungi kehidupan dan martabat korban-
korban perang dan kekerasan dalam negeri serta
memberi bantuan kepada mereka.
18. KEHADIRAN ICRC
Diterima oleh Pemerintah
Kerjasama dengan Perhimpunan
Nasional/PMI
Diketahui oleh Pemerintah setempat
19. 2021 : Indonesia
40 staf nasional dan 6 internasional
Delegasi Regional di Jakarta, kantor di Dili
27. Henry P. Davison
(Palang Merah Amerika)
• Berdiri tahun 1919, Pasca PD I dengan nama Liga Perhimpunan Palang Merah.
• Anggota pertama: Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Italia dan Inggris.
• Tahun 1983, berubah nama menjadi Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah.
• Tahun 1991, Nama Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah mulai digunakan.
• Berfungsi Sebagai Badan Koordinasi Antar Perhimpunan Nasional.
• Beranggotakan seluruh Perhimpunan Nasional.
31. • Promosi Prinsip-prinsip
Dasar dan Nilai-nilai
Kemanusiaan
• Tanggap Bencana
• Kesiapsiagaan Bencana
• Kesehatan dan layanan
kepada masyarakat
• Pengembangan Kapasitas
Organisasi
KEGIATAN
32. ARAH STRATEGIS FEDERASI
• Program-program
Perhimpunan Nasional yang
efektif
• Memastikan Perhimpunan
Nasional dapat berkerja
dengan baik
• Sebuah jaringan global dari
Perhimpunan Nasional
34. KEMANUSIAAN
Mencegah dan meringankan
penderitaan manusia
Melindungi kehidupan dan
kesehatan manusia
Memastikan penghormatan
terhadap individu
Mempromosikan
perdamaian abadi
35. KESAMAAN
Bantuan didahulukan
kepada mereka yang
paling membutuhkan
Ditujukan kepada korban,
orang per orang
Tidak melakukan diskriminasi
atas kebangsaan, ras,
kepercayaan/agama, golongan,
atau pandangan politik
Tindakan harus realistik,
cocok-tepat-pantas dan
proporsional sesuai kebutuhan
Prioritas bantuan kepada
kasus-kasus yang paling
mendesak
36. KENETRALAN
Menjaga dan mempertahankan
kepercayaan
Sikap tidak berpihak,
menahan diri terhadap
kontraversi-kontraversi yang
tidak termasuk dalam lingkup
kerja Gerakan
Tidak melibatkan diri
dalam permusuhan dan
pertentangan politik,
ras, agama atau
masalah-masalah
ideologis lainnya
37. KEMANDIRIAN
Sekalipun merupakan bagian
dari pelayanan kemanusiaan
dari pemerintah dan tunduk
pada undang-undang
(mendukung otoritas publik)
namun tetap harus
mempertahankan otonominya
sehingga dalam keadaan
apapun dapat bertindak sesuai
dengan prinsip-prinsip Gerakan
Menolak segala bentuk campur
tangan politik, ideologi,
ekonomi dan dalam bentuk apa
pun tidak mempengaruhi
seperti masalah keuangan,
pemilihan program atau
rekruitmen sukarelawan)
38. KESUKARELAAN
Memberikan bantuan
tidak didorong oleh
keinginan untuk
memperoleh
keuntungan tertentu
dengan cara apapun
Intinya adalah spontanitas dan
tidak memikirkan diri sendiri.
39. KESATUAN
Hanya boleh ada satu
perhimpunan nasional
Tidak ada diskriminasi
dalam perekruitan
anggota
Aktif melaksanakan
tugas kemanusiaan
di seluruh
wilayahnya
40. KESEMESTAAN
Semua perhimpunan
nasional mempunyai
status yang setara
Semua perhimpunan
nasional mempunyai
tanggung -jawab dan
kewajiban yang
sama dalam
membantu satu sama
lain, meliputi
seluruh dunia
43. PENGADOPSIAN
SATU LAMBANG PEMBEDA
• Menawarkan status NETRAL, dengan demikian
menjamin PERLINDUNGAN
• Status netral: menuntut diadopsinya satu lambang
• Konferensi Internasional tahun 1863 memilih
lambang palang merah di atas dasar putih untuk
tanda pengenal kesatuan medis tentara.
• Lambang palang merah merupakan KEBALIKAN
DARI BENDERA SWISS sebagai PENGHORMATAN
TERHADAP NEGARA SWISS
45. UU No. 1 Tahun
2018
Konferensi Internasional PM/BSM ke-20 Tahun 1965 di Jenewa
Lambang
Kepalangmerahan
Dasar Penetapan
Hasil kerja dewan Delegasi Gerakan PM/BSM Internasional
Tahun 1991 di Budapest
Pengaturan penggunaan lambang PM/BSM
oleh Perhimpunan Nasional
46. 1. Tugas
2. Lambang
3. Organisasi
4. Kerja sama/Koordinasi
5. Pendanaan
PMI
Negara memberi
pengakuan pada PMI
Palang Merah Indonesia
(Pasal 22-31)
47. Bentuk dan Penggunaan Lambang Palang Merah
(Pasal 6-19)
Negara Indonesia Menggunakan Lambang Palang Merah Sebagai Lambang
Kepalangmerahan
Pemerintah menetapkan Lambang Palang Merah
Negara menetapkan Lambang Palang Merah
1945
2018
Lambang Kepalangmerahan
Setiap Negara harus menggunakan 1 Lambang
Lambang Palang
Merah
Bulan Sabit
Merah
Singa Matahari
Merah
Kristal
Merah
Jumlah
Negara
157 34 - 1
Tanggung-jawab Negara:
Membuat legislasi nasional untuk perlindungan Lambang (saat
ini 124 negara sudah memiliki UU Perlindungan Lambang,
termasuk Indonesia melalui UU No.1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan)
48. FUNGSI LAMBANG
Tanda Pelindung
• Dipakai pada saat konflik
bersenjata oleh sukarelawan dari
Perhimpunan Nasional, ICRC, unit
medis/sarana transportasi medis
dari kesatuan medis tentara
• Sebagai Pembeda yang berfungsi
di Hormati dan dilindungi
Tanda Pengenal
• Memperlihatkan dimasa damai bahwa
seseorang atau suatu obyek berkaitan
dengan Gerakan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Internasional, apakah itu
Perhimpunan Nasional, IFRC atau ICRC,
unit medis/sarana transportasi medis
dari kesatuan medis tentara
• Sebagai Pembeda berfungsi memberikan
ciri pengenal pada sebuah Organisasi
yang memakainya dengan selalu
berdasarkan pada 7 prinsip gerakan
kepalangmerahan
49.
50. Satuan Kesehatan TNI (personil, rohaniawan, sarana transportasi,
fasilitas dan peralatan kesehatan
PMI yang perbantukan
Tenaga Kesehatan Sipil
RS Sipil
Sarana dan transportasi kesehatan sipil
Tanda Pelindung
Satuan Kesehatan TNI
PMI
Unit Kesehatan non-PMI
Tanda Pengenal
UU No. 1
Tahun
2018
Bentuk dan Penggunaan Lambang Palang Merah
Tata Cara dan
Penggunaannya izin
dari Panglima TNI
Persetujuan Tertulis PP PMI
51. Subbid Pengembangan SDM, PMR dan Relawan
PMI Provinsi Jawa Timur
sdmpmijatim@gmail.com
081357740884
53. Lambang PMI (Pasal 23)
Lambang
Negara Memberi Pengakuan
Lambang PMI
1945 – Pemerintah memilih
Lambang Palang Merah
1970 – PMI menyempurnakan
Lambang PMI dengan
menambahkan ornamen
berupa kelopak melati
2017 – Negara menetapkan Lambang
PMI
54. Bentuk dan Tata Cara Penggunaan Lambang Palang Merah
dalam Kerusuhan/ Konflik Bersenjata diatur dalam peraturan
PMI?
Pusat Kedokteran dan Kesehatan
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Satuan Kesehatan TNI
Kementerian/Lembaga
PMI
Pengguna
Lambang Palang Merah Sebagai Tanda
Pengenal (Pasal 40-42)
PP No. 7
Tahun
2019
55. Peraturan dari Pemerintah
Peraturan dari Panglima TNI
Peraturan dari (Pengurus Pusat) PMI
AD/ART PMI
UU No. 1
Tahun
2018
Tindak Lanjut
Peraturan Organisasi
Surat Edaran
56. Permendagri
No. 33 Tahun
2019
Pendanaan di Daerah
Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun 2020
• Sesuai dengan Proposal dari masing-masing tingkatan
kepengurusan PMI
• Mengikuti proses penyusunan APBD
Pemerintah Daerah dapat menyediakan alokasi anggaran dalam
APBD tahun anggaran 2020, antara lain untuk:
a. Palang Merah Indonesia (PMI) sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 30 ayat
(1) UU No. 1 Tahun 2018 Tentang Kepalangmerahan dan Pasal 43 ayat (2) PP
No. 7 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksana UU No. 1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan, dalam bentuk program dan kegiatan pada SKPD terkait tugas
dan fungsi dan/atau belanja hibah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
Halaman 119, nomor 52
59. PENIRUAN
Penggunaan tanda-tanda yang mungkin bisa membingungkan
dengan lambang palang merah atau bulan sabit merah (warna
dan design yang mirip)
60. • digunakan oleh pihak-pihak yang tidak berhak
(perusahaan komersial, LSM, perorangan, dokter,
apoteker, dll).
• Digunakan oleh mereka yang berhak tetapi tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan
PENGGUNAAN YG TDK TEPAT
61. PELANGGARAN BERAT
digunakan untuk melindungi kombatan bersenjata atau
objek militer lainnya (ambulans, helikopter berlambang
mengangkut tentara atau amunisi)
68. LAMBANG BERDASARKAN PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2018
KONSEKUENSI PENYALAHGUNAAN LAMBANG
Pasal 36 UU No.1 Th 2018
Bukan merupakan pihak yang berhak menggunakan.
Penyalahgunaan untuk kepentingan pribadi.
Penggunaan untuk alasan komersialitas (produk atau badan
hukum)
Penyalahgunaan lambang yang menimbulkan
persepsi/kerancuan
69. LAMBANG BERDASARKAN PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2018
KONSEKUENSI PENYALAHGUNAAN LAMBANG
Penggunaan untuk alasan komersialitas (produk atau badan
hukum)
Pasal 25 (UU No. 1 Th 2018)
(1). Lambang PMI hanya dapat digunakan oleh pihak lain untuk tujuan yang mendukung kegiatan
Kepalangmerahan setelah mendapat persetujuan Pengurus Pusat PMI.
(2). Dalam hal pihak lain menggunakan Lambang PMI bersama dcngan logo atau merek suatu
produk barang atau jasa untuk kepentingan mendukung kegiatan Kcpalangmerahan,
persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat PMI.
70. LAMBANG BERDASARKAN PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2018
KONSEKUENSI PENYALAHGUNAAN LAMBANG
Pasal 37 – 40 UU No.1 Th 2018
(Sanksi Pidana)
Adanya Pidana Penjara mulai dari 1 (satu) tahun sampai dengan 10
(sepuluh) tahun;
Denda Mulai dari Rp. 100 Juta sampai dengan Rp. 10 Milyar