SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
SOSIALISASI KEPALANGMERAHAN
PMI MAGETAN
HANDOYO
STAF UDD PMI KABUPATEN
MAGETAN
handoyondoyod@gmail.com
083114804204
Jl. MT. Haryono no 14, Magetan
Rt 01/RW 01 Ds. Manjung, Panekan
Mandat Utama PMI:
(UU No. 01 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan ;
Bab V Pasal 22 - 31)
Tugas PMI
 Memberi bantuan kepada korban konflik
bersenjata dan gangguan keamanan lainnya
 Memberikan pelayanan donor darah  UDD
 Pembinaan relawan
 Melaksanakan Diklat Kepalangmerahan
 Menyebarluaskan Informasi Kepalangmerahan
Utama
 Membantu dalam penanganan
musibah/bencana di dalam atau luar negeri
 Membantu pelayanan kesehatan dan sosial
 Melaksanakan tugas kemanusiaan yang
diberikan oleh pemerintah
Perbantuan
Rujukan Pelaksanaan :
PP No. 07 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 01 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan
“Pengelolaan dan pelaksanaan
usaha transfusi darah ditugaskan
kepada Palang Merah Indonesia,
atau Instansi lain yang ditetapkan
oleh Menteri. ”
Mandat Utama PMI:
(bab IV pasal 6 ayat 1 PP 18 tahun 1980 tentang
Transfusi Darah)
Mandat Utama PMI:
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG KEGIATAN PALANG MERAH
INDONESIA DI BIDANG KESEHATAN
BAB II
Pemberian Pertolongan Pertama
Pasal 2
Palang Merah Indonesia menyelenggarakan pertolongan
pertama pada kecelakaan dan pertolongan Kesehatan lainnya
yang dianggap perlu kepada korban – korban bencana, baik yang
disebabkan oleh alam maupun oleh manusia
Pasal 3
Palang Merah Indonesia memberi pertolongan kepada korban
bencana perang atau pertikaian bersenjata sesuai dengan
jonferensi – konferensi Jenewa
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
TENTANG KEGIATAN PALANG MERAH
INDONESIA DI BIDANG KESEHATAN
BAB V
TRANSFUSI DARAH
Pasal 7
Palang Merah Indonesia diberi tugas untuk
menyelnggarakan Usaha Transfusi darah dan
pelaksanaannya akan diatur dengan peraturan tersendiri
oleh Menteri Kesehatan
Mandat Utama PMI:
(Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972)
Mandat Utama PMI:
(Ps. 2 Keppres RI No. 246 Th. 1963)
“PMI Mempersiapkan diri untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas bantuan
pertama pada tiap-tiap bentjana alam
jang terdjadi baik didalam negeri maupun
diluar negeri, dengan tudjuan untuk
mentjari ketangkasan-ketangkasan
dalam melaksanakan tugas-tugas pada
waktu ada perang disampingnja tudjuan
pokok dari PMI dalam lapangan peri-
kemanusiaan”
Pengertian Umum :
Palang Merah Indonesia (PMI), adalah lembaga
sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri,
yang didirikan dengan tujuan untuk membantu
pemerintah dalam meringankan penderitaan
sesama manusia akibat bencana, baik bencana
alam maupun bencana akibat ulah manusia
(konflik), tanpa membedakan latar belakang
korban yang ditolong.
Tujuannya semata - mata hanya untuk
mengurangi penderitaan sesama manusia
sesuai dengan kebutuhan dan mendahulukan
keadaan yang lebih parah.
ANGGARAN DASAR
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PALANG MERAH INDONESIA
PERIODE 2019-2024
Sesuai
Undang-undang No. 1 Tahun 2018, Tentang Kepalangmerahan
Dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2019,
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 2018
Tentang Kepalangmerahan
2 Anggaran Rumah Tangga
1
Anggaran Dasar
Definisi
KBBI Peraturan penting yang menjadi dasar peraturan yang lain-
lain
Anggaran Dasar (AD), yaitu keseluruhan aturan umum yang meliputi
pengaturan secara langsung kehidupan organisasi dan hubungan organisasi
dengan antar komponen agar tercipta tertib organisasi.
KBBI  Peraturan pelaksanaan anggaran dasar
Anggaran Rumah Tangga (ART), yaitu peraturan yang merupakan
Penjabaran Anggaran Dasar
Hierarki Hukum PMI
1. Memelihara reputasi organisasi PMI di tingkat nasional dan internasional;
2. Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan layanan berkualitas
kepada masyarakat sesuai Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah;
3. Meningkatkan integritas dan kemandirian organisasi melalui kerjasama strategis
yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan, masyarakat
dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan PMI dengan
mengutamakan keberpihakan kepada masyarakat yang memerlukan bantuan
Terwujudnya PMI yang Profesional dan Berintegritas
serta bergerak bersama Masyarakat
VISI PMI 2019 - 2024
MISI PMI 2019 - 2024
KARAKTERISTIK ORGANISASI
1. Organisasi yang mandiri, namun memiliki mandat dari Pemerintah (dinyatakan
dalam hukum nasional/UU dan Konvensi Jenewa)
2. Organisasi sukarela, memberikan pelayanan berdasarkan kepemimpinan yang
sukarela dan kegiatan yang sukarela
3. Manajemen otonom,
dengan prinsip fleksibilitas dalam pengelolaan organisasi, sesuai sikon setempat
dengan tetap berpegang pada ketentuan AD / ART sebagai konstitusi organisasi.
4. Keputusannya bersifat kolektif
5. Bertanggung jawab kepada konstituen, klien dan ‘stakeholder’ (+Gerakan)
6. Kesuksesan Organisasi bergantung pada Cabang, yang berakar dalam
masyarakat, sebagai pelaku utama dalam pelayanan
Anggota
Kehormatan
Anggota Remaja
( PMR )
Anggota Luar
Biasa
Anggota Biasa
(KSR dan TSR)
Keanggotaan
PMI
KOMPONEN GERAKAN PALANG MERAH
DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL
Perhimpunan Nasional
Palang Merah/
Bulan Sabit Merah
(1864)
Komite
Internasional
Palang Merah
(1863)
Federasi
Internasional
Perhimpunan
Palang Merah dan
Bulan Sabit
Merah (1919)
. . . . adalah organisasi kemanusiaan yang
netral, tidak berpihak dan mandiri yang semata-
mata melaksanakan tugas kemanusiaan untuk
melindungi kehidupan dan martabat korban-
korban perang dan kekerasan dalam negeri serta
memberi bantuan kepada mereka.
KEHADIRAN ICRC
 Diterima oleh Pemerintah
 Kerjasama dengan Perhimpunan
Nasional/PMI
 Diketahui oleh Pemerintah setempat
2021 : Indonesia
40 staf nasional dan 6 internasional
Delegasi Regional di Jakarta, kantor di Dili
Kombatan
MELINDUNGI dan MEMBANTU
KORBAN KONFLIK BERSENJATA
Penduduk Sipil
MANDAT
KEGIATAN
BANTUAN
DISEMINASI
MEMULIHKAN
HUBUNGAN
KELUARGA
KUNJUNGAN
TAHANAN
BANTUAN KEMANUSIAAN
MEMULIHKAN HUBUNGAN KELUARGA/RFL
KUNJUNGAN TAHANAN
DISEMINASI
Per Humanitatem ad Pacem
“With humanity, toward peace”
Henry P. Davison
(Palang Merah Amerika)
• Berdiri tahun 1919, Pasca PD I dengan nama Liga Perhimpunan Palang Merah.
• Anggota pertama: Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Italia dan Inggris.
• Tahun 1983, berubah nama menjadi Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah.
• Tahun 1991, Nama Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah mulai digunakan.
• Berfungsi Sebagai Badan Koordinasi Antar Perhimpunan Nasional.
• Beranggotakan seluruh Perhimpunan Nasional.
Kantor Regional
Service centre
Budapest
Tunis
Dakar
Panama
Lima
Harare
Nairobi
Ankara
Almaty
Beijing
Bangkok
Suva
New Delhi
Amman
Dubai
Kuala
Lumpur
Misi:
Untuk meningkatkan
taraf hidup bagi yang
membutuhkan
dengan memobilisasi
kekuatan
kemanusiaan
Koordinator Perhimpunan
Nasional dalam bantuan
bencana alam/teknologi
dan kesehatan
MANDAT
• Promosi Prinsip-prinsip
Dasar dan Nilai-nilai
Kemanusiaan
• Tanggap Bencana
• Kesiapsiagaan Bencana
• Kesehatan dan layanan
kepada masyarakat
• Pengembangan Kapasitas
Organisasi
KEGIATAN
ARAH STRATEGIS FEDERASI
• Program-program
Perhimpunan Nasional yang
efektif
• Memastikan Perhimpunan
Nasional dapat berkerja
dengan baik
• Sebuah jaringan global dari
Perhimpunan Nasional
Prinsip-prinsip Dasar
Kesamaan
Impartiality
Kenetralan
Neutrality
Kemandirian
Independence
Kesukarelaan
Voluntary Service
Kesatuan
Unity
Kesemestaan
Universality
#our
in
principles
action
Kemanusiaan
Humanity
KEMANUSIAAN
 Mencegah dan meringankan
penderitaan manusia
 Melindungi kehidupan dan
kesehatan manusia
 Memastikan penghormatan
terhadap individu
 Mempromosikan
perdamaian abadi
KESAMAAN
Bantuan didahulukan
kepada mereka yang
paling membutuhkan
 Ditujukan kepada korban,
orang per orang
 Tidak melakukan diskriminasi
atas kebangsaan, ras,
kepercayaan/agama, golongan,
atau pandangan politik
 Tindakan harus realistik,
cocok-tepat-pantas dan
proporsional sesuai kebutuhan
 Prioritas bantuan kepada
kasus-kasus yang paling
mendesak
KENETRALAN
Menjaga dan mempertahankan
kepercayaan
Sikap tidak berpihak,
menahan diri terhadap
kontraversi-kontraversi yang
tidak termasuk dalam lingkup
kerja Gerakan
 Tidak melibatkan diri
dalam permusuhan dan
pertentangan politik,
ras, agama atau
masalah-masalah
ideologis lainnya
KEMANDIRIAN
 Sekalipun merupakan bagian
dari pelayanan kemanusiaan
dari pemerintah dan tunduk
pada undang-undang
(mendukung otoritas publik)
namun tetap harus
mempertahankan otonominya
sehingga dalam keadaan
apapun dapat bertindak sesuai
dengan prinsip-prinsip Gerakan
 Menolak segala bentuk campur
tangan politik, ideologi,
ekonomi dan dalam bentuk apa
pun tidak mempengaruhi
seperti masalah keuangan,
pemilihan program atau
rekruitmen sukarelawan)
KESUKARELAAN
 Memberikan bantuan
tidak didorong oleh
keinginan untuk
memperoleh
keuntungan tertentu
dengan cara apapun
Intinya adalah spontanitas dan
tidak memikirkan diri sendiri.
KESATUAN
 Hanya boleh ada satu
perhimpunan nasional
 Tidak ada diskriminasi
dalam perekruitan
anggota
 Aktif melaksanakan
tugas kemanusiaan
di seluruh
wilayahnya
KESEMESTAAN
 Semua perhimpunan
nasional mempunyai
status yang setara
 Semua perhimpunan
nasional mempunyai
tanggung -jawab dan
kewajiban yang
sama dalam
membantu satu sama
lain, meliputi
seluruh dunia
Lambang Kepalangmerahan
sesuai UU No.1 Tahun 2018 & PP No.7 Tahun 2019
Tentang Kepalangmerahan
Pesan Kunci
•Apa itu Lambang
•Fungsi Lambang
•Kategori Penyalahgunaan Lambang
PENGADOPSIAN
SATU LAMBANG PEMBEDA
• Menawarkan status NETRAL, dengan demikian
menjamin PERLINDUNGAN
• Status netral: menuntut diadopsinya satu lambang
• Konferensi Internasional tahun 1863 memilih
lambang palang merah di atas dasar putih untuk
tanda pengenal kesatuan medis tentara.
• Lambang palang merah merupakan KEBALIKAN
DARI BENDERA SWISS sebagai PENGHORMATAN
TERHADAP NEGARA SWISS
Lambang
Konvensi jenewa
1929 -
1980
1863
- Z
1876 -
Z
2005
- Z
Setiap negara peserta Konvensi Jenewa harus
menggunakan satu lambang saja
UU No. 1 Tahun
2018
Konferensi Internasional PM/BSM ke-20 Tahun 1965 di Jenewa
Lambang
Kepalangmerahan
Dasar Penetapan
Hasil kerja dewan Delegasi Gerakan PM/BSM Internasional
Tahun 1991 di Budapest
Pengaturan penggunaan lambang PM/BSM
oleh Perhimpunan Nasional
1. Tugas
2. Lambang
3. Organisasi
4. Kerja sama/Koordinasi
5. Pendanaan
PMI
Negara memberi
pengakuan pada PMI
Palang Merah Indonesia
(Pasal 22-31)
Bentuk dan Penggunaan Lambang Palang Merah
(Pasal 6-19)
Negara Indonesia Menggunakan Lambang Palang Merah Sebagai Lambang
Kepalangmerahan
Pemerintah menetapkan Lambang Palang Merah
Negara menetapkan Lambang Palang Merah
1945
2018
Lambang Kepalangmerahan
Setiap Negara harus menggunakan 1 Lambang
Lambang Palang
Merah
Bulan Sabit
Merah
Singa Matahari
Merah
Kristal
Merah
Jumlah
Negara
157 34 - 1
Tanggung-jawab Negara:
Membuat legislasi nasional untuk perlindungan Lambang (saat
ini 124 negara sudah memiliki UU Perlindungan Lambang,
termasuk Indonesia melalui UU No.1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan)
FUNGSI LAMBANG
Tanda Pelindung
• Dipakai pada saat konflik
bersenjata oleh sukarelawan dari
Perhimpunan Nasional, ICRC, unit
medis/sarana transportasi medis
dari kesatuan medis tentara
• Sebagai Pembeda yang berfungsi
di Hormati dan dilindungi
Tanda Pengenal
• Memperlihatkan dimasa damai bahwa
seseorang atau suatu obyek berkaitan
dengan Gerakan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah Internasional, apakah itu
Perhimpunan Nasional, IFRC atau ICRC,
unit medis/sarana transportasi medis
dari kesatuan medis tentara
• Sebagai Pembeda berfungsi memberikan
ciri pengenal pada sebuah Organisasi
yang memakainya dengan selalu
berdasarkan pada 7 prinsip gerakan
kepalangmerahan
Satuan Kesehatan TNI (personil, rohaniawan, sarana transportasi,
fasilitas dan peralatan kesehatan
PMI yang perbantukan
Tenaga Kesehatan Sipil
RS Sipil
Sarana dan transportasi kesehatan sipil
Tanda Pelindung
Satuan Kesehatan TNI
PMI
Unit Kesehatan non-PMI 
Tanda Pengenal
UU No. 1
Tahun
2018
Bentuk dan Penggunaan Lambang Palang Merah
Tata Cara dan
Penggunaannya izin
dari Panglima TNI
Persetujuan Tertulis PP PMI
Subbid Pengembangan SDM, PMR dan Relawan
PMI Provinsi Jawa Timur
sdmpmijatim@gmail.com
081357740884
Jika digunakan sebagai tanda pelindung,
lambang harus dapat dilihat dari semua arah
Lambang PMI (Pasal 23)
Lambang
Negara Memberi Pengakuan
Lambang PMI
1945 – Pemerintah memilih
Lambang Palang Merah
1970 – PMI menyempurnakan
Lambang PMI dengan
menambahkan ornamen
berupa kelopak melati
2017 – Negara menetapkan Lambang
PMI
Bentuk dan Tata Cara Penggunaan Lambang Palang Merah
dalam Kerusuhan/ Konflik Bersenjata diatur dalam peraturan
PMI?
Pusat Kedokteran dan Kesehatan
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Satuan Kesehatan TNI
Kementerian/Lembaga
PMI
Pengguna
Lambang Palang Merah Sebagai Tanda
Pengenal (Pasal 40-42)
PP No. 7
Tahun
2019
Peraturan dari Pemerintah
Peraturan dari Panglima TNI
Peraturan dari (Pengurus Pusat) PMI
AD/ART PMI
UU No. 1
Tahun
2018
Tindak Lanjut
Peraturan Organisasi
Surat Edaran
Permendagri
No. 33 Tahun
2019
Pendanaan di Daerah
Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun 2020
• Sesuai dengan Proposal dari masing-masing tingkatan
kepengurusan PMI
• Mengikuti proses penyusunan APBD
Pemerintah Daerah dapat menyediakan alokasi anggaran dalam
APBD tahun anggaran 2020, antara lain untuk:
a. Palang Merah Indonesia (PMI) sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 30 ayat
(1) UU No. 1 Tahun 2018 Tentang Kepalangmerahan dan Pasal 43 ayat (2) PP
No. 7 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksana UU No. 1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan, dalam bentuk program dan kegiatan pada SKPD terkait tugas
dan fungsi dan/atau belanja hibah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
Halaman 119, nomor 52
Tenaga
Dana
Fasilitas
Sarana &
prasarana
Lambang
Nama kepalangmerahan
UU No. 1 Tahun
2018
Peran Serta Masyarakat
Bantuan
Mengawasi kegiatan
kepalangmerahan
Memberi masukan terhadap
kebijakan kepalangmerahan
Informasi terhadap penyalahgunaan
KATEGORI PENYALAHGUNAAN
LAMBANG
 Peniruan (imitation)
 Penggunaan yang tidak tepat
(usurpation)
 Pelanggaran berat (grave misuse)
dan perbuatan curang (pervidy)
PENIRUAN
Penggunaan tanda-tanda yang mungkin bisa membingungkan
dengan lambang palang merah atau bulan sabit merah (warna
dan design yang mirip)
• digunakan oleh pihak-pihak yang tidak berhak
(perusahaan komersial, LSM, perorangan, dokter,
apoteker, dll).
• Digunakan oleh mereka yang berhak tetapi tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan
PENGGUNAAN YG TDK TEPAT
PELANGGARAN BERAT
digunakan untuk melindungi kombatan bersenjata atau
objek militer lainnya (ambulans, helikopter berlambang
mengangkut tentara atau amunisi)
PERUBAHAN LAMBANG NGO
Tanda-tanda Lain untuk Menandai
Fasilitas / Tenaga Kesehatan
Departemen
Kesehatan R.I
Kendaraan Ambulans
Swasta
Fasilitas
Kesehatan
lainnya
SATU LOGO
SATU CITRA
Fungsi :
1. Tanda Pengenal
2. Tanda Pelindung
Pedoman Penerapan Identitas
Palang Merah Indonesia
Penerapan Logo PMI
Penerapan Logo PMI
LAMBANG BERDASARKAN PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2018
KONSEKUENSI PENYALAHGUNAAN LAMBANG
Pasal 36 UU No.1 Th 2018
 Bukan merupakan pihak yang berhak menggunakan.
 Penyalahgunaan untuk kepentingan pribadi.
 Penggunaan untuk alasan komersialitas (produk atau badan
hukum)
 Penyalahgunaan lambang yang menimbulkan
persepsi/kerancuan
LAMBANG BERDASARKAN PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2018
KONSEKUENSI PENYALAHGUNAAN LAMBANG
Penggunaan untuk alasan komersialitas (produk atau badan
hukum)
Pasal 25 (UU No. 1 Th 2018)
(1). Lambang PMI hanya dapat digunakan oleh pihak lain untuk tujuan yang mendukung kegiatan
Kepalangmerahan setelah mendapat persetujuan Pengurus Pusat PMI.
(2). Dalam hal pihak lain menggunakan Lambang PMI bersama dcngan logo atau merek suatu
produk barang atau jasa untuk kepentingan mendukung kegiatan Kcpalangmerahan,
persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat PMI.
LAMBANG BERDASARKAN PERSPEKTIF
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2018
KONSEKUENSI PENYALAHGUNAAN LAMBANG
Pasal 37 – 40 UU No.1 Th 2018
(Sanksi Pidana)
 Adanya Pidana Penjara mulai dari 1 (satu) tahun sampai dengan 10
(sepuluh) tahun;
 Denda Mulai dari Rp. 100 Juta sampai dengan Rp. 10 Milyar
SOSIALISASI KEPALANGMERAHAN FINAL.pptx
SOSIALISASI KEPALANGMERAHAN FINAL.pptx

More Related Content

Similar to SOSIALISASI KEPALANGMERAHAN FINAL.pptx

PPT MUSATIN [Autosaved].pptx
PPT MUSATIN [Autosaved].pptxPPT MUSATIN [Autosaved].pptx
PPT MUSATIN [Autosaved].pptx7IKadekAriArtawan
 
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur mDinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur mUniversitas Islam Balitar
 
MATERI KEPALANGMERAHAN.ppt
MATERI KEPALANGMERAHAN.pptMATERI KEPALANGMERAHAN.ppt
MATERI KEPALANGMERAHAN.pptssuser77132c
 
Ad art lsm gmlb
Ad art lsm gmlbAd art lsm gmlb
Ad art lsm gmlbGmlbNews
 
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
Kebebasan Pers kelas 12 SMA
Kebebasan Pers kelas 12 SMAKebebasan Pers kelas 12 SMA
Kebebasan Pers kelas 12 SMAatika rizki
 
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAAnggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAajijogja
 
PPT PPKN KELAS 7 BAB 5 (KEBERAGAMAN).pdf
PPT PPKN KELAS 7 BAB 5 (KEBERAGAMAN).pdfPPT PPKN KELAS 7 BAB 5 (KEBERAGAMAN).pdf
PPT PPKN KELAS 7 BAB 5 (KEBERAGAMAN).pdfPutraEkaWanda1
 
Gerakan Palang Merah.pptx
Gerakan Palang Merah.pptxGerakan Palang Merah.pptx
Gerakan Palang Merah.pptxkusumosuryanto
 
Advokasi Kebijakan
Advokasi KebijakanAdvokasi Kebijakan
Advokasi KebijakanGiosiaJeff
 
Organisasi - Kebijakan pmi
Organisasi - Kebijakan pmiOrganisasi - Kebijakan pmi
Organisasi - Kebijakan pmiAfdan Rojabi
 
Pengantar Manajemen krisis kesehatan dan bencana
Pengantar Manajemen krisis kesehatan dan bencanaPengantar Manajemen krisis kesehatan dan bencana
Pengantar Manajemen krisis kesehatan dan bencanaSukmaSainiPoltekkesM
 
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik Kontemporer
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik KontemporerDilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik Kontemporer
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik KontemporerIanAtmaja
 
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik Kontemporer
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik KontemporerDilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik Kontemporer
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik KontemporerIanAtmaja
 
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan SosialTentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan SosialLukman Priasmoro
 
MEMBANDINGKAN KOMNAS HAM DAN KPAI
MEMBANDINGKAN KOMNAS HAM DAN KPAIMEMBANDINGKAN KOMNAS HAM DAN KPAI
MEMBANDINGKAN KOMNAS HAM DAN KPAIcalonmayat
 

Similar to SOSIALISASI KEPALANGMERAHAN FINAL.pptx (20)

PPT MUSATIN [Autosaved].pptx
PPT MUSATIN [Autosaved].pptxPPT MUSATIN [Autosaved].pptx
PPT MUSATIN [Autosaved].pptx
 
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur mDinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
Dinamika dan potensi konflik pada masyarakat kota metropolitan novi catur m
 
MATERI KEPALANGMERAHAN.ppt
MATERI KEPALANGMERAHAN.pptMATERI KEPALANGMERAHAN.ppt
MATERI KEPALANGMERAHAN.ppt
 
Ad art lsm gmlb
Ad art lsm gmlbAd art lsm gmlb
Ad art lsm gmlb
 
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
 
Kebebasan Pers kelas 12 SMA
Kebebasan Pers kelas 12 SMAKebebasan Pers kelas 12 SMA
Kebebasan Pers kelas 12 SMA
 
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAAnggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
 
PPT PPKN KELAS 7 BAB 5 (KEBERAGAMAN).pdf
PPT PPKN KELAS 7 BAB 5 (KEBERAGAMAN).pdfPPT PPKN KELAS 7 BAB 5 (KEBERAGAMAN).pdf
PPT PPKN KELAS 7 BAB 5 (KEBERAGAMAN).pdf
 
0rganisasi pmi
0rganisasi pmi0rganisasi pmi
0rganisasi pmi
 
Gerakan Palang Merah.pptx
Gerakan Palang Merah.pptxGerakan Palang Merah.pptx
Gerakan Palang Merah.pptx
 
Advokasi Kebijakan
Advokasi KebijakanAdvokasi Kebijakan
Advokasi Kebijakan
 
Organisasi - Kebijakan pmi
Organisasi - Kebijakan pmiOrganisasi - Kebijakan pmi
Organisasi - Kebijakan pmi
 
Buku Log BSMM
Buku Log BSMMBuku Log BSMM
Buku Log BSMM
 
Pengantar Manajemen krisis kesehatan dan bencana
Pengantar Manajemen krisis kesehatan dan bencanaPengantar Manajemen krisis kesehatan dan bencana
Pengantar Manajemen krisis kesehatan dan bencana
 
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik Kontemporer
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik KontemporerDilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik Kontemporer
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik Kontemporer
 
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik Kontemporer
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik KontemporerDilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik Kontemporer
Dilemma LGBT Dalam Konteks Administrasi Publik Kontemporer
 
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan SosialTentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Tentang UU Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
 
MEMBANDINGKAN KOMNAS HAM DAN KPAI
MEMBANDINGKAN KOMNAS HAM DAN KPAIMEMBANDINGKAN KOMNAS HAM DAN KPAI
MEMBANDINGKAN KOMNAS HAM DAN KPAI
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme
 
8. code of conduct
8. code of conduct8. code of conduct
8. code of conduct
 

SOSIALISASI KEPALANGMERAHAN FINAL.pptx

  • 2. HANDOYO STAF UDD PMI KABUPATEN MAGETAN handoyondoyod@gmail.com 083114804204 Jl. MT. Haryono no 14, Magetan Rt 01/RW 01 Ds. Manjung, Panekan
  • 3. Mandat Utama PMI: (UU No. 01 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan ; Bab V Pasal 22 - 31) Tugas PMI  Memberi bantuan kepada korban konflik bersenjata dan gangguan keamanan lainnya  Memberikan pelayanan donor darah  UDD  Pembinaan relawan  Melaksanakan Diklat Kepalangmerahan  Menyebarluaskan Informasi Kepalangmerahan Utama  Membantu dalam penanganan musibah/bencana di dalam atau luar negeri  Membantu pelayanan kesehatan dan sosial  Melaksanakan tugas kemanusiaan yang diberikan oleh pemerintah Perbantuan Rujukan Pelaksanaan : PP No. 07 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 01 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan
  • 4. “Pengelolaan dan pelaksanaan usaha transfusi darah ditugaskan kepada Palang Merah Indonesia, atau Instansi lain yang ditetapkan oleh Menteri. ” Mandat Utama PMI: (bab IV pasal 6 ayat 1 PP 18 tahun 1980 tentang Transfusi Darah)
  • 5. Mandat Utama PMI: (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972) PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG KEGIATAN PALANG MERAH INDONESIA DI BIDANG KESEHATAN BAB II Pemberian Pertolongan Pertama Pasal 2 Palang Merah Indonesia menyelenggarakan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan Kesehatan lainnya yang dianggap perlu kepada korban – korban bencana, baik yang disebabkan oleh alam maupun oleh manusia Pasal 3 Palang Merah Indonesia memberi pertolongan kepada korban bencana perang atau pertikaian bersenjata sesuai dengan jonferensi – konferensi Jenewa
  • 6. PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG KEGIATAN PALANG MERAH INDONESIA DI BIDANG KESEHATAN BAB V TRANSFUSI DARAH Pasal 7 Palang Merah Indonesia diberi tugas untuk menyelnggarakan Usaha Transfusi darah dan pelaksanaannya akan diatur dengan peraturan tersendiri oleh Menteri Kesehatan Mandat Utama PMI: (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972)
  • 7. Mandat Utama PMI: (Ps. 2 Keppres RI No. 246 Th. 1963) “PMI Mempersiapkan diri untuk dapat melaksanakan tugas-tugas bantuan pertama pada tiap-tiap bentjana alam jang terdjadi baik didalam negeri maupun diluar negeri, dengan tudjuan untuk mentjari ketangkasan-ketangkasan dalam melaksanakan tugas-tugas pada waktu ada perang disampingnja tudjuan pokok dari PMI dalam lapangan peri- kemanusiaan”
  • 8. Pengertian Umum : Palang Merah Indonesia (PMI), adalah lembaga sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri, yang didirikan dengan tujuan untuk membantu pemerintah dalam meringankan penderitaan sesama manusia akibat bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia (konflik), tanpa membedakan latar belakang korban yang ditolong. Tujuannya semata - mata hanya untuk mengurangi penderitaan sesama manusia sesuai dengan kebutuhan dan mendahulukan keadaan yang lebih parah.
  • 9. ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA PALANG MERAH INDONESIA PERIODE 2019-2024 Sesuai Undang-undang No. 1 Tahun 2018, Tentang Kepalangmerahan Dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2019, Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 1 Tahun 2018 Tentang Kepalangmerahan
  • 10. 2 Anggaran Rumah Tangga 1 Anggaran Dasar Definisi KBBI Peraturan penting yang menjadi dasar peraturan yang lain- lain Anggaran Dasar (AD), yaitu keseluruhan aturan umum yang meliputi pengaturan secara langsung kehidupan organisasi dan hubungan organisasi dengan antar komponen agar tercipta tertib organisasi. KBBI  Peraturan pelaksanaan anggaran dasar Anggaran Rumah Tangga (ART), yaitu peraturan yang merupakan Penjabaran Anggaran Dasar
  • 12. 1. Memelihara reputasi organisasi PMI di tingkat nasional dan internasional; 2. Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan layanan berkualitas kepada masyarakat sesuai Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah; 3. Meningkatkan integritas dan kemandirian organisasi melalui kerjasama strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan PMI dengan mengutamakan keberpihakan kepada masyarakat yang memerlukan bantuan Terwujudnya PMI yang Profesional dan Berintegritas serta bergerak bersama Masyarakat VISI PMI 2019 - 2024 MISI PMI 2019 - 2024
  • 13. KARAKTERISTIK ORGANISASI 1. Organisasi yang mandiri, namun memiliki mandat dari Pemerintah (dinyatakan dalam hukum nasional/UU dan Konvensi Jenewa) 2. Organisasi sukarela, memberikan pelayanan berdasarkan kepemimpinan yang sukarela dan kegiatan yang sukarela 3. Manajemen otonom, dengan prinsip fleksibilitas dalam pengelolaan organisasi, sesuai sikon setempat dengan tetap berpegang pada ketentuan AD / ART sebagai konstitusi organisasi. 4. Keputusannya bersifat kolektif 5. Bertanggung jawab kepada konstituen, klien dan ‘stakeholder’ (+Gerakan) 6. Kesuksesan Organisasi bergantung pada Cabang, yang berakar dalam masyarakat, sebagai pelaku utama dalam pelayanan
  • 14. Anggota Kehormatan Anggota Remaja ( PMR ) Anggota Luar Biasa Anggota Biasa (KSR dan TSR) Keanggotaan PMI
  • 15. KOMPONEN GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL Perhimpunan Nasional Palang Merah/ Bulan Sabit Merah (1864) Komite Internasional Palang Merah (1863) Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (1919)
  • 16.
  • 17. . . . . adalah organisasi kemanusiaan yang netral, tidak berpihak dan mandiri yang semata- mata melaksanakan tugas kemanusiaan untuk melindungi kehidupan dan martabat korban- korban perang dan kekerasan dalam negeri serta memberi bantuan kepada mereka.
  • 18. KEHADIRAN ICRC  Diterima oleh Pemerintah  Kerjasama dengan Perhimpunan Nasional/PMI  Diketahui oleh Pemerintah setempat
  • 19. 2021 : Indonesia 40 staf nasional dan 6 internasional Delegasi Regional di Jakarta, kantor di Dili
  • 20. Kombatan MELINDUNGI dan MEMBANTU KORBAN KONFLIK BERSENJATA Penduduk Sipil MANDAT
  • 26. Per Humanitatem ad Pacem “With humanity, toward peace”
  • 27. Henry P. Davison (Palang Merah Amerika) • Berdiri tahun 1919, Pasca PD I dengan nama Liga Perhimpunan Palang Merah. • Anggota pertama: Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Italia dan Inggris. • Tahun 1983, berubah nama menjadi Liga Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. • Tahun 1991, Nama Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mulai digunakan. • Berfungsi Sebagai Badan Koordinasi Antar Perhimpunan Nasional. • Beranggotakan seluruh Perhimpunan Nasional.
  • 29. Misi: Untuk meningkatkan taraf hidup bagi yang membutuhkan dengan memobilisasi kekuatan kemanusiaan
  • 30. Koordinator Perhimpunan Nasional dalam bantuan bencana alam/teknologi dan kesehatan MANDAT
  • 31. • Promosi Prinsip-prinsip Dasar dan Nilai-nilai Kemanusiaan • Tanggap Bencana • Kesiapsiagaan Bencana • Kesehatan dan layanan kepada masyarakat • Pengembangan Kapasitas Organisasi KEGIATAN
  • 32. ARAH STRATEGIS FEDERASI • Program-program Perhimpunan Nasional yang efektif • Memastikan Perhimpunan Nasional dapat berkerja dengan baik • Sebuah jaringan global dari Perhimpunan Nasional
  • 34. KEMANUSIAAN  Mencegah dan meringankan penderitaan manusia  Melindungi kehidupan dan kesehatan manusia  Memastikan penghormatan terhadap individu  Mempromosikan perdamaian abadi
  • 35. KESAMAAN Bantuan didahulukan kepada mereka yang paling membutuhkan  Ditujukan kepada korban, orang per orang  Tidak melakukan diskriminasi atas kebangsaan, ras, kepercayaan/agama, golongan, atau pandangan politik  Tindakan harus realistik, cocok-tepat-pantas dan proporsional sesuai kebutuhan  Prioritas bantuan kepada kasus-kasus yang paling mendesak
  • 36. KENETRALAN Menjaga dan mempertahankan kepercayaan Sikap tidak berpihak, menahan diri terhadap kontraversi-kontraversi yang tidak termasuk dalam lingkup kerja Gerakan  Tidak melibatkan diri dalam permusuhan dan pertentangan politik, ras, agama atau masalah-masalah ideologis lainnya
  • 37. KEMANDIRIAN  Sekalipun merupakan bagian dari pelayanan kemanusiaan dari pemerintah dan tunduk pada undang-undang (mendukung otoritas publik) namun tetap harus mempertahankan otonominya sehingga dalam keadaan apapun dapat bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Gerakan  Menolak segala bentuk campur tangan politik, ideologi, ekonomi dan dalam bentuk apa pun tidak mempengaruhi seperti masalah keuangan, pemilihan program atau rekruitmen sukarelawan)
  • 38. KESUKARELAAN  Memberikan bantuan tidak didorong oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan tertentu dengan cara apapun Intinya adalah spontanitas dan tidak memikirkan diri sendiri.
  • 39. KESATUAN  Hanya boleh ada satu perhimpunan nasional  Tidak ada diskriminasi dalam perekruitan anggota  Aktif melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayahnya
  • 40. KESEMESTAAN  Semua perhimpunan nasional mempunyai status yang setara  Semua perhimpunan nasional mempunyai tanggung -jawab dan kewajiban yang sama dalam membantu satu sama lain, meliputi seluruh dunia
  • 41. Lambang Kepalangmerahan sesuai UU No.1 Tahun 2018 & PP No.7 Tahun 2019 Tentang Kepalangmerahan
  • 42. Pesan Kunci •Apa itu Lambang •Fungsi Lambang •Kategori Penyalahgunaan Lambang
  • 43. PENGADOPSIAN SATU LAMBANG PEMBEDA • Menawarkan status NETRAL, dengan demikian menjamin PERLINDUNGAN • Status netral: menuntut diadopsinya satu lambang • Konferensi Internasional tahun 1863 memilih lambang palang merah di atas dasar putih untuk tanda pengenal kesatuan medis tentara. • Lambang palang merah merupakan KEBALIKAN DARI BENDERA SWISS sebagai PENGHORMATAN TERHADAP NEGARA SWISS
  • 44. Lambang Konvensi jenewa 1929 - 1980 1863 - Z 1876 - Z 2005 - Z Setiap negara peserta Konvensi Jenewa harus menggunakan satu lambang saja
  • 45. UU No. 1 Tahun 2018 Konferensi Internasional PM/BSM ke-20 Tahun 1965 di Jenewa Lambang Kepalangmerahan Dasar Penetapan Hasil kerja dewan Delegasi Gerakan PM/BSM Internasional Tahun 1991 di Budapest Pengaturan penggunaan lambang PM/BSM oleh Perhimpunan Nasional
  • 46. 1. Tugas 2. Lambang 3. Organisasi 4. Kerja sama/Koordinasi 5. Pendanaan PMI Negara memberi pengakuan pada PMI Palang Merah Indonesia (Pasal 22-31)
  • 47. Bentuk dan Penggunaan Lambang Palang Merah (Pasal 6-19) Negara Indonesia Menggunakan Lambang Palang Merah Sebagai Lambang Kepalangmerahan Pemerintah menetapkan Lambang Palang Merah Negara menetapkan Lambang Palang Merah 1945 2018 Lambang Kepalangmerahan Setiap Negara harus menggunakan 1 Lambang Lambang Palang Merah Bulan Sabit Merah Singa Matahari Merah Kristal Merah Jumlah Negara 157 34 - 1 Tanggung-jawab Negara: Membuat legislasi nasional untuk perlindungan Lambang (saat ini 124 negara sudah memiliki UU Perlindungan Lambang, termasuk Indonesia melalui UU No.1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan)
  • 48. FUNGSI LAMBANG Tanda Pelindung • Dipakai pada saat konflik bersenjata oleh sukarelawan dari Perhimpunan Nasional, ICRC, unit medis/sarana transportasi medis dari kesatuan medis tentara • Sebagai Pembeda yang berfungsi di Hormati dan dilindungi Tanda Pengenal • Memperlihatkan dimasa damai bahwa seseorang atau suatu obyek berkaitan dengan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, apakah itu Perhimpunan Nasional, IFRC atau ICRC, unit medis/sarana transportasi medis dari kesatuan medis tentara • Sebagai Pembeda berfungsi memberikan ciri pengenal pada sebuah Organisasi yang memakainya dengan selalu berdasarkan pada 7 prinsip gerakan kepalangmerahan
  • 49.
  • 50. Satuan Kesehatan TNI (personil, rohaniawan, sarana transportasi, fasilitas dan peralatan kesehatan PMI yang perbantukan Tenaga Kesehatan Sipil RS Sipil Sarana dan transportasi kesehatan sipil Tanda Pelindung Satuan Kesehatan TNI PMI Unit Kesehatan non-PMI  Tanda Pengenal UU No. 1 Tahun 2018 Bentuk dan Penggunaan Lambang Palang Merah Tata Cara dan Penggunaannya izin dari Panglima TNI Persetujuan Tertulis PP PMI
  • 51. Subbid Pengembangan SDM, PMR dan Relawan PMI Provinsi Jawa Timur sdmpmijatim@gmail.com 081357740884
  • 52. Jika digunakan sebagai tanda pelindung, lambang harus dapat dilihat dari semua arah
  • 53. Lambang PMI (Pasal 23) Lambang Negara Memberi Pengakuan Lambang PMI 1945 – Pemerintah memilih Lambang Palang Merah 1970 – PMI menyempurnakan Lambang PMI dengan menambahkan ornamen berupa kelopak melati 2017 – Negara menetapkan Lambang PMI
  • 54. Bentuk dan Tata Cara Penggunaan Lambang Palang Merah dalam Kerusuhan/ Konflik Bersenjata diatur dalam peraturan PMI? Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia Satuan Kesehatan TNI Kementerian/Lembaga PMI Pengguna Lambang Palang Merah Sebagai Tanda Pengenal (Pasal 40-42) PP No. 7 Tahun 2019
  • 55. Peraturan dari Pemerintah Peraturan dari Panglima TNI Peraturan dari (Pengurus Pusat) PMI AD/ART PMI UU No. 1 Tahun 2018 Tindak Lanjut Peraturan Organisasi Surat Edaran
  • 56. Permendagri No. 33 Tahun 2019 Pendanaan di Daerah Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2020 • Sesuai dengan Proposal dari masing-masing tingkatan kepengurusan PMI • Mengikuti proses penyusunan APBD Pemerintah Daerah dapat menyediakan alokasi anggaran dalam APBD tahun anggaran 2020, antara lain untuk: a. Palang Merah Indonesia (PMI) sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 30 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2018 Tentang Kepalangmerahan dan Pasal 43 ayat (2) PP No. 7 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksana UU No. 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, dalam bentuk program dan kegiatan pada SKPD terkait tugas dan fungsi dan/atau belanja hibah sesuai dengan ketentuan perundang- undangan Halaman 119, nomor 52
  • 57. Tenaga Dana Fasilitas Sarana & prasarana Lambang Nama kepalangmerahan UU No. 1 Tahun 2018 Peran Serta Masyarakat Bantuan Mengawasi kegiatan kepalangmerahan Memberi masukan terhadap kebijakan kepalangmerahan Informasi terhadap penyalahgunaan
  • 58. KATEGORI PENYALAHGUNAAN LAMBANG  Peniruan (imitation)  Penggunaan yang tidak tepat (usurpation)  Pelanggaran berat (grave misuse) dan perbuatan curang (pervidy)
  • 59. PENIRUAN Penggunaan tanda-tanda yang mungkin bisa membingungkan dengan lambang palang merah atau bulan sabit merah (warna dan design yang mirip)
  • 60. • digunakan oleh pihak-pihak yang tidak berhak (perusahaan komersial, LSM, perorangan, dokter, apoteker, dll). • Digunakan oleh mereka yang berhak tetapi tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan PENGGUNAAN YG TDK TEPAT
  • 61. PELANGGARAN BERAT digunakan untuk melindungi kombatan bersenjata atau objek militer lainnya (ambulans, helikopter berlambang mengangkut tentara atau amunisi)
  • 63. Tanda-tanda Lain untuk Menandai Fasilitas / Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan R.I Kendaraan Ambulans Swasta Fasilitas Kesehatan lainnya
  • 64. SATU LOGO SATU CITRA Fungsi : 1. Tanda Pengenal 2. Tanda Pelindung Pedoman Penerapan Identitas Palang Merah Indonesia
  • 67.
  • 68. LAMBANG BERDASARKAN PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2018 KONSEKUENSI PENYALAHGUNAAN LAMBANG Pasal 36 UU No.1 Th 2018  Bukan merupakan pihak yang berhak menggunakan.  Penyalahgunaan untuk kepentingan pribadi.  Penggunaan untuk alasan komersialitas (produk atau badan hukum)  Penyalahgunaan lambang yang menimbulkan persepsi/kerancuan
  • 69. LAMBANG BERDASARKAN PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2018 KONSEKUENSI PENYALAHGUNAAN LAMBANG Penggunaan untuk alasan komersialitas (produk atau badan hukum) Pasal 25 (UU No. 1 Th 2018) (1). Lambang PMI hanya dapat digunakan oleh pihak lain untuk tujuan yang mendukung kegiatan Kepalangmerahan setelah mendapat persetujuan Pengurus Pusat PMI. (2). Dalam hal pihak lain menggunakan Lambang PMI bersama dcngan logo atau merek suatu produk barang atau jasa untuk kepentingan mendukung kegiatan Kcpalangmerahan, persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat PMI.
  • 70. LAMBANG BERDASARKAN PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2018 KONSEKUENSI PENYALAHGUNAAN LAMBANG Pasal 37 – 40 UU No.1 Th 2018 (Sanksi Pidana)  Adanya Pidana Penjara mulai dari 1 (satu) tahun sampai dengan 10 (sepuluh) tahun;  Denda Mulai dari Rp. 100 Juta sampai dengan Rp. 10 Milyar