Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi dalam ekonomi, termasuk definisi konsumsi, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, tujuan konsumsi, dan ciri-ciri barang konsumsi. Juga dibahas mengenai teori perilaku konsumen, pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen, serta kondisi keseimbangan konsumen."
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi dan masalah-masalah yang terkait dengan konsumsi. Konsumsi didefinisikan sebagai kegiatan mengurangi nilai manfaat barang atau jasa. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi seperti pendapatan dan harga, serta contoh masalah konsumsi seperti penggunaan pulsa berlebihan. Langkah-langkah yang dianjurkan untuk mengatasi masalah konsum
1. 2. 4. 7. KONSEP EKONOMI DAN MEKANISME PASAR.pdfPuputEdiyarsari
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ekonomi dan mekanisme pasar khususnya teori demand dan supply dalam konteks pelayanan kesehatan. Terdapat pembahasan mengenai pengertian ekonomi kesehatan, faktor-faktor yang mempengaruhi demand dan supply layanan kesehatan, serta hubungan antara kesehatan dan ekonomi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen dan bisnis dalam membeli barang dan jasa, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, proses pengambilan keputusan pembelian, dan jenis-jenis pembelian bisnis.
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi dalam ekonomi, termasuk definisi konsumsi, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, tujuan konsumsi, dan ciri-ciri barang konsumsi. Juga dibahas mengenai teori perilaku konsumen, pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen, serta kondisi keseimbangan konsumen."
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi dan masalah-masalah yang terkait dengan konsumsi. Konsumsi didefinisikan sebagai kegiatan mengurangi nilai manfaat barang atau jasa. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi seperti pendapatan dan harga, serta contoh masalah konsumsi seperti penggunaan pulsa berlebihan. Langkah-langkah yang dianjurkan untuk mengatasi masalah konsum
1. 2. 4. 7. KONSEP EKONOMI DAN MEKANISME PASAR.pdfPuputEdiyarsari
Dokumen tersebut membahas tentang konsep ekonomi dan mekanisme pasar khususnya teori demand dan supply dalam konteks pelayanan kesehatan. Terdapat pembahasan mengenai pengertian ekonomi kesehatan, faktor-faktor yang mempengaruhi demand dan supply layanan kesehatan, serta hubungan antara kesehatan dan ekonomi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen dan bisnis dalam membeli barang dan jasa, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, proses pengambilan keputusan pembelian, dan jenis-jenis pembelian bisnis.
Modul ini membahas strategi menjalankan usaha kecil dan menengah, meliputi:
1. Faktor yang mempengaruhi perubahan dalam dunia usaha seperti ekonomi, pasar, teknologi, dan iklim.
2. Dampak perubahan terhadap strategi usaha dan perlu disesuaikan.
3. Strategi yang dapat diambil antara lain penetrasi pasar, pertahanan pasar, atau inovasi.
4. Pentingnya memahami perilaku konsumen dan teori perm
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen dan teori-teori yang melandasinya. Teori-teori tersebut meliputi hukum nilai guna marginal yang semakin menurun, hukum Gossen I dan II, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen seperti pendapatan, harga, selera, dan status sosial.
KAJIAN TERHADAP AMALAN DAN TINGKAHLAKU PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN LESTARI D...mandalina landy
Kajian ini membahasikan amalan dan tingkahlaku pengguna terhadap penggunaan lestari dan kualiti hidup. Ia mengenal pasti faktor-faktor yang mempengaruhi tingkahlaku penggunaan lestari seperti ciri-ciri demografi, citarasa produk, harga dan jenama. Kajian ini juga mengkaji hubungan antara tingkahlaku penggunaan lestari dengan tahap penggunaan lestari untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera. Ia
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi dan perilaku konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi lingkungan, individu, dan proses psikologis. Ada dua pendekatan dalam ilmu perilaku konsumen yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Keduanya berusaha menjelaskan tindakan konsumen dalam memenuhi kebutuhan dengan pendapatan tertentu, meskipun ada perbedaan dalam pengukuran tingkat kepuasan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi dan perilaku konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi lingkungan, individu, dan proses psikologis. Ilmu perilaku konsumen digunakan untuk strategi pemasaran, kebijakan, dan informasi. Faktor eksternal dan internal mempengaruhi perilaku, seperti kelompok sosial dan motivasi. Ada dua pendekatan untuk memahami perilaku konsumen: pendekatan kardinal yang mengukur ke
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen yang mempelajari bagaimana konsumen memuaskan kebutuhannya dengan membeli barang dan jasa, termasuk teori konsumsi, pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya nilai tambahan (marginal utility), dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi produsen dan konsumen."
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen yang mempelajari bagaimana konsumen memuaskan kebutuhannya dengan membeli barang dan jasa, termasuk teori konsumsi, pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya nilai tambahan (marginal utility), dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi produsen dan konsumen."
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055retnoduwi
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab sosial perusahaan terhadap konsumen, termasuk hak-hak konsumen, praktik bisnis yang merugikan konsumen, dan masalah kualitas makanan di Indonesia. Dokumen tersebut juga membahas undang-undang yang melindungi kepentingan konsumen serta beberapa kasus yang melibatkan keamanan pangan dan keluhan pelayanan.
Menurut dokumen tersebut:
1. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti kepribadian dan pikiran bawah sadar yang dapat memicu impuls belanja.
2. Etika pemasaran mempengaruhi empat unsur pemasaran yaitu harga, produk, promosi, dan penempatan.
3. Konsumen memiliki hak dasar seperti hak atas informasi, pilihan, dan keamanan produk berdasarkan Undang-Undang Hak
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
More Related Content
Similar to slide dr.Labib DASAR-DASAR EKOKES 2023.pptx
Modul ini membahas strategi menjalankan usaha kecil dan menengah, meliputi:
1. Faktor yang mempengaruhi perubahan dalam dunia usaha seperti ekonomi, pasar, teknologi, dan iklim.
2. Dampak perubahan terhadap strategi usaha dan perlu disesuaikan.
3. Strategi yang dapat diambil antara lain penetrasi pasar, pertahanan pasar, atau inovasi.
4. Pentingnya memahami perilaku konsumen dan teori perm
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen dan teori-teori yang melandasinya. Teori-teori tersebut meliputi hukum nilai guna marginal yang semakin menurun, hukum Gossen I dan II, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen seperti pendapatan, harga, selera, dan status sosial.
KAJIAN TERHADAP AMALAN DAN TINGKAHLAKU PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN LESTARI D...mandalina landy
Kajian ini membahasikan amalan dan tingkahlaku pengguna terhadap penggunaan lestari dan kualiti hidup. Ia mengenal pasti faktor-faktor yang mempengaruhi tingkahlaku penggunaan lestari seperti ciri-ciri demografi, citarasa produk, harga dan jenama. Kajian ini juga mengkaji hubungan antara tingkahlaku penggunaan lestari dengan tahap penggunaan lestari untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera. Ia
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi dan perilaku konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi lingkungan, individu, dan proses psikologis. Ada dua pendekatan dalam ilmu perilaku konsumen yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Keduanya berusaha menjelaskan tindakan konsumen dalam memenuhi kebutuhan dengan pendapatan tertentu, meskipun ada perbedaan dalam pengukuran tingkat kepuasan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi dan perilaku konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi lingkungan, individu, dan proses psikologis. Ilmu perilaku konsumen digunakan untuk strategi pemasaran, kebijakan, dan informasi. Faktor eksternal dan internal mempengaruhi perilaku, seperti kelompok sosial dan motivasi. Ada dua pendekatan untuk memahami perilaku konsumen: pendekatan kardinal yang mengukur ke
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen yang mempelajari bagaimana konsumen memuaskan kebutuhannya dengan membeli barang dan jasa, termasuk teori konsumsi, pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya nilai tambahan (marginal utility), dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi produsen dan konsumen."
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen yang mempelajari bagaimana konsumen memuaskan kebutuhannya dengan membeli barang dan jasa, termasuk teori konsumsi, pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya nilai tambahan (marginal utility), dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi produsen dan konsumen."
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055retnoduwi
Dokumen tersebut membahas tanggung jawab sosial perusahaan terhadap konsumen, termasuk hak-hak konsumen, praktik bisnis yang merugikan konsumen, dan masalah kualitas makanan di Indonesia. Dokumen tersebut juga membahas undang-undang yang melindungi kepentingan konsumen serta beberapa kasus yang melibatkan keamanan pangan dan keluhan pelayanan.
Menurut dokumen tersebut:
1. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti kepribadian dan pikiran bawah sadar yang dapat memicu impuls belanja.
2. Etika pemasaran mempengaruhi empat unsur pemasaran yaitu harga, produk, promosi, dan penempatan.
3. Konsumen memiliki hak dasar seperti hak atas informasi, pilihan, dan keamanan produk berdasarkan Undang-Undang Hak
Similar to slide dr.Labib DASAR-DASAR EKOKES 2023.pptx (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. Supply dan Demand dalam
Layanan Kesehatan
dr.Mohammad Labib, MPH
Dasar-Dasar
Ekonomi Kesehatan
2. Pemahaman – Check Wikipedia
Konsumsi adalah pemakaian atau menggunaan
(use) barang atau jasa, baik bersifat kebutuhan
atau keinginan.
Need/Kebutuhan – pengukuran objektif
konsumsi (bukan dibeli) oleh seseorang atau
instansi untuk berfungsi pada suatu tingkat
yang diharapkan/disyaratkan.
Demand = felt need, want: dipengaruhi faktor
psikologis/selera.
Permintaan (demand) adalah jumlah
barang atau jasa yang ingin dan mampu
dibeli oleh konsumen, pada berbagai
harga, dan waktu tertentu.
1 Penawaran (supply)/suplai, pasokan adalah
jumlah barang atau jasa yang tersedia dan
dapat dijual pada berbagai harga, dan waktu
tertentu.
2
3
4
5
3. Sumber: internet
Tes wiraswasta: mana yang
lebih menguntungkan?
dagangan untuk konsumsi
fisiologis atau psikologis?
Pendalaman Pengertian
Kebutuhan/butuh:
• Makanan: konsumsi minimal untuk memenuhi fungsi tubuh normal (konsumsi fisiologis,
dasar), sesuai usia dan beban kerja fisik/pikiran seseorang. Batas miskin 2.100 kal
• Untuk kebutuhan protein, apakah kita butuh daging sapi? Sapi Wagyu? Jengkol, tahu,
atau tempe?
• Ruang ber-AC: kebutuhan atau keinginan atau demand?
Konsumsi fisiologis: penuhi kebutuhan. Makan, minum (pangan),
pakaian (sandang), rumah 8m2 per orang (papan), dll. Ada batas
alamiah?
Konsumsi psikologis (keinginan): tidak ada batas alamiah. Moral
hazard/greedy/rakus/korup.
Sebutkan Kebutuhan Dasar Kesehatan!
4. Konsumsi Kesehatan: Kebutuhan/Keinginan?
1. Seorang peserta JKN menderita sindroma Guillain Barre
dirawat di RS swasta dengan tagihan berdasarkan Ina-CBG
bernilai lebih Rp 1 milyar setahun.
• Konsumsi kebutuhan? Keinginan?
• Perlu dijamin? Tidak dijamin karena mahal?
2. Seorang peserta baru JKN “ngomel-ngomel” karena dokter
Sp.PD tidak memberikan obat hipertensi merek X (Rp
1.500/tablet) yang biasa dia beli sebelumnya. Si dokter hanya
memberikan resep amlodipine 10 mg (Rp500/tablet).
• Peserta menuntut kebutuhan/keinginan? Hak manfaat?
3. Jika si pasien bukan peserta JKN, si dokter akan meresepkan
• Obat dengan merek dagang atau obat generik?
• Mengapa?
DISKUSI:
Kebutuhan Dasar
Kesehatan? Yang
murah? Yang mahal?
Yang tersedia? Hak
orang? Perilaku
penjual/penyedia
layanan?
5. Pola Hubungan Kebutuhan dan Permintaan
Layanan Kesehatan
Sebutkan beberapa contoh dalam bidang kesehatan:
• Ada kebutuhan, tidak ada demand
• Ada demand, tidak ada kebutuhan
• Mana yang harus masuk dalam Kebutuhan Dasar
Kesehatan?
• Mana yang harus didanai APBN/APBD/JKN?
• Jelaskan alasan jawaban anda.
Demand/
Konsumsi
Need/
Kebutuhan
6. Kurva S-D: Alat dan Penyajian Analisis Ekonomi
(termasuk Objek Kesehatan)
0
Titik ekuilibrium S-D
Harga relative konstan
Harga mangga
HM super/kg
Rp50.000
Penjualan bulanan, 5 ton
Apa yang terjadi ketika tidak ada
musim panas, banyak pohon manga
Harum Manis (HM) tidak berbuah,
S = 2 ton.
• Harga naik atau turun?
Pandemi Covid-19, pendapatan
(income) penduduk turun.
• Konsumsi/D naik atau turun?
• Berapa harga oksigen/tabung,
Januari 2021, Juli 2021, dan
Januari 2022. Mengapa?
KESIMPULAN?
S1
H (P), Rp
K (Q), unit
7. Pasar Bersifat Dinamis
0
Harga baru,
misal
Rp 70.000/kg
Suplai baru, bulanan, 2 ton
Apa yang terjadi kemudian?
Pengusaha mengimpor mangga
dari Filipina dan Pakistan.
Meskipun bukan HM, rasa mirip.
Suplai naik jadi 8 ton. Jumlah
penduduk dan selera masih sama
(ceteris paribus)
• Harga naik atau turun?
• Berapa persen kenaikan atau
penurunan harga?
KESIMPULAN?
8 ton
Bagaimana harga mangga di Probolinggo, daerah
produsen manga?
Harga lebih mahal atau lebih murah?
Mengapa?
D S1
S2
H (P), Rp
K (Q), unit
Titik ekuilibrium awal
S1=10 ton
S2 max 3 ton
Harga lama
Rp50.000/kg
8. Faktor yang Mempengaruhi Demand
1
Harga barang/jasa – bergantung kemampuan produsen (S)
2 Harga sumber produksi barang/jasa – bahan baku utama dan bahan proses (S)
3
Harga barang/jasa substitusi – pengganti barang/jasa yang berperan serupa (Sa)
4
Tingkat produksi barang/jasa. Sekala Ekonomi (economic of scales) – semakin banyak
barang/jasa diproduksi, semakin rendah biaya produksi/harga barang (S)
5
Ekspektasi/utilitas (utility) pembeli/pengguna (konsumen/pasien). Tiap orang punya
tingkat utilitas sendiri, akibat selera, budaya, agama, kemampuan ekonominya (D)
6
Regulasi pemerintah/agama/budaya (S & D)
9. Faktor yang Mempengaruhi Pasokan (Supply)
1
Harga barang/jasa. Ketika harga pasar tinggi, perkiraan surplus/laba besar, pemasok &
pesaing akan masuk pasar. (free entry) (S)
2
Harga barang/jasa substitusi. Semakin banyak barang/jasa substitusi, semakin kompetitif
harga barang/jasa serupa. Sebagian pemasuk berhenti (free exit) (S)
3
Tingkat pendapatan/income pembeli/pengguna. Tergantung jenis barang (esensial, normal,
mewah) pemasok cerdas akan memilih masuk pasar sesuai visinya. (D) fungsi utilitas
4
Selera pembeli/pengguna (konsumen/pasien). Sesuai dengan tingkat kemampuan pemasok
dalam membidik target konsumen/user.(D) fungsi utilitas
5
Tingkat persaingan. Pada persaingan yang sangat ketat, sebagian pemasok keluar/pindah
menjual/produksi barang/jasa lain (S)
6
Regulasi pemerintah/agama/larangan budaya (S&D)
10. Faktor apa yang paling
penting? pengaruhi D dan S?
a) Alamiah: harga dan
produksi/persediaan barang/jasa
b) Informasi keamanan barang/jasa
c) Kemudahtan transaksi
Apa hubungan harga dan
biaya produksi? Status
Pajak
a) Surplus/laba/marjin
b) Defisit/rugi/impas (break even)
Siapa yang kendalikan?
a) Pemerintah? Mengapa?
b) Musim?
c) Alamiah, mekanisme pasar.
Masuk keluarnya S-D. free entry &
free exit. Syarat Pasar Kompetitif
d) Sentimen/politik/SARA
Siapa yang paling menentukan?
D atau S?
Harga dan Demand Berubah-Ubah
11. Teori S-D Layanan Medis (Tarif (P)/Konsul)
0
ekuilibrium
awal
P1. Rp 200.000
Fakta menunjukkan ketika jumlah
dokter spesialis sedikit, tarif konsul
lebih rendah dibanding sekarang
dengan jumlah spesialis semakin
banyak.
Supplier-Induced Demand (SID)
Moral hazard?
Fraud?
Q2: 5 konsul/th
Q1: 2 konsul/th
S1, dr
S2, dr
D1
D2
H (P), Rp
K (Q), unit
P2. Rp 300.000
ekuilibrium
baru
12. Elastisitas Demand
1. Terhadap harga
a) Perubahan harga, pendapatan tetap
b) Persen perubahan D/Persen perubahan harga (%ΔQ/ %ΔP)
2. Terhadap pendapatan/income (%ΔQ/ %ΔI). Harga barang tetap
3. Silang, harga produk substitusi (%ΔQ/ %ΔPs). Harga barang tetap
4. Pengukuran
a) >1: elastis
b) 0 = netral
c) <1: inelastis
Δ = perubahan
Q = jumlah yang dibeli/dikonsumsi
P = harga barang/jasa
I = income/pendapatan
S = substitusi
13. Jenis Barang atau Jasa Apa dengan Kurva
Berikut?
0
• Apa arti kurva model ini?
• Berapa elastisitas D1 dan D2
• Mengapa perubahan S1 dan
S2 tidak berpengaruh?
• Apakah ada barang atau jasa
dengan kurva model ini?
• Bisa sebutkan?
• KESIMPULAN?
S1
H (P), Rp
K (Q), unit
D1 D2
S2
Q1 Q2
18. Pemahaman Barang dan Jasa (Pelayanan)
Goods/Barang
• benda umum (segala sesuatu yang berwujud atau berjasad):
• barang/produk: sesuatu yang dapat diperjualbelikan.
transfer kepemilikan
• Terjadi barang dari penjual ke pembeli
Service/Jasa
• A transaction in which no physical goods are transferred from the seller to the buyer. Using
resources, skill, ingenuity, and experience, service providers benefit service consumers.
• Jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud namun dapat dirasakan/dinikmati/dikonsumsi
interaksi dengan konsumen
• Aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah atau dengan barang-
barang milik, tidak berbentuk barang
Tidak
• menghasilkan transfer kepemilikan
19. Karakteristik Jasa/Layanan/Pelayanan
(Payne, 2001:9)
1.
Tidak berwujud Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dicicipi
atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
2.
Heteregonitas Jasa merupakan variabel non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa
suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan
oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai
interaksi tersebut.
3.
Tidak dapat dipisahkan Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan
partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang
dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut.
4.
Tidak tahan lama Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa
disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa di mana ia
membeli jasa.
20. Menghitung Demand. Jumlah mana yang dibeli
lebih banyak oleh orang yang sama.
Obat maag cair dengan harga
Rp15.000 per botol
atau
Satu liter teh manis dengan harga
Rp15.000 per botol
Jelaskan alasan pilihan anda
21. Barang/Jasa: Bidang Kesehatan
Ingat: Jumlah (Q) demand suatu barang/jasa sangat bergantung pada
variabel dalam formula sebelumnya. Supply (S) juga dipengaruhi harga
barang/jasa di pasaran dan faktor lain.
Suplai komoditas barang/jasa pelayanan Kesehatan apa yang responsif
terhdap perubahan demand?
Siapa yang bisa membeli dan menjual pelayanan Kesehatan?
1. Fee Entry? Siapa saja boleh menjual
2. Free Exit? Penjual dapat bebas berhenti “jualan”
3. Cita rasa/pilihan apa yang responsif?
4. Jumlah (Q) demand produk kesehatan?
5. Pengaruh tingkat kekayaan/pendapatan?
22. Berdasarkan Sifat Demand, Barang/Jasa Terbagi:
Barang Esensial:
• Barang esensial, untuk memenuhi kebutuhan (kelangsungan hidup) individu atau masyarakat.
• permintaan barang esensial HAMPIR tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan konsumen.
Barang Normal: demand barang normal sangat dipengaruhi tingkat pendapatan.
Barang inferior: demand menurun seiring dengan peningkatan pendapatan.
Barang superior: jumlah permintaannya naik apabila pendapatan meningkat.
Barang Mewah (luxury goods) adalah jenis barang yang permintaanya sangat responsif
terhadap kenaikan pendapatan konsumen.
Barang apa yang
merupakan
konsumsi
fisiologis dan
yang merupakan
konsumsi
psikologis?
YANKES?
23. Berdasarkan Cara Perolehan Barang/Jasa
Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak
akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Sama dengan barang esensial?
• A pure public good is a good or service that can be consumed simultaneously by everyone and from which no
one can be excluded (non-excluded). A pure public good is one for which consumption is non-rivalry and from
which it is impossible to exclude a consumer.
Barang privat (private goods) adalah barang yang jika digunakan oleh satu individu atau
perusahaan tidak tersedia untuk orang lain. Untuk mendapatkannya, konsumen harus
membayarnya.
• A pure private good is one for which consumption is rival and from which consumers can be excluded.
Barang merit (merit goods) adalah barang yang konsumsinya dianggap bermanfaat
secara intrinsik dan penting artinya kepada masyarakat yang dapat diproduksikan oleh
swasta dan dipungut bayaran, tetapi mempengaruhi kemakmuran/kepentingan rakyat
24. Pembagian Lain
Capital Goods: things such as factory machines that are used for
producing other goods
Customer goods: things such as food, clothing, etc. bought by individual
customers
Durable goods: things that are expected to last for a long time after
they have been bought, such as cars, televisions, etc.
bukan aturan/prinsip absolut bahwa barang publik harus
dibeli dengan dana publik dan sebaliknya.
SEBUTKAN TIGA BARANG PUBLIK DIBELI SWASTA
25. Kenali Barang/Jasa dalam Pelayanan Kesehatan
Obat (antibiotik, obat jantung, obat kanker) dan bahan habis
pakai (perban, antiseptik, layanan teknologi medis, dll)
• Berapa variasi harga barang/jasa kesehatan?
• Barang normal/inferior/superior/mewah?
• Apa konsekuensi terhadap perlakuan sama barang/jasa dengan pelayanan Kesehatan
Layanan/jasa dokter (medis): konsultasi, pembedahan, dll)
• Berapa variasi harga jasa Kesehatan?
• Barang normal/inferior/superior/mewah?
• Apa konsekuensi terhadap perlakuan sama barang/jasa dengan pelayanan Kesehatan
(penggunaan, utilisasi)
Berapa banyak konsumsi/demand yang
dibutuhkan seorang pasien?
Bagaimana sifat demand pelayanan Kesehatan terhadap variasi
pendapatan (income) pasien?
26. • Barang normal: permintaan (D)
bertambah ketika pendapatan (I)
bertambah.
• Perubahan demand relatif terhadap
pendapatan disebut elastisitas.
• Elastisitas (terhadap pendapatan)
permintaan terhadap pendapatan positif,
jika pendapatan naik demand meningkat.
Sebaliknya disebut elastisitas negatif.
• Konsep elastisitas yang sama berlaku
untuk harga (P) barang/jasa
Barang Normal dan Elastisitas
I/P
Q
5%
5%
D
27. Diskusi: Apa Arti Kurva Berikut?
I/P
Q
D
I/P
Q
D
I/P
Q
D
I/P
Q
D
1
4
3
2
32. UUD 1945. Pelayanan Kesehatan = Jasa?
Hanya ada kata “jasa” dalam “tanda jasa”
Pasal 18A
Hubungan
Pemerintah dan
Pemda.
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintahan pusat
dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan
selaras berdasarkan undang-undang.
Pasal 28H (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pasal 34 (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
33. Pelayanan Umum = Pelayanan Publik
Wikipedia: Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan,
baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha
Milih Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
34. Cascade Kesmas: Esensial? Normal?
(2) Specific protection
(3) Early diagnosis
(5) Rehabilitation
Mati
UKP
(JKN/BPJS Kesehatan)
UKM/
Pemerintah
(4) Prompt treatment
Mana yang bersifat
barang/jasa publik
dan mana yang
privat?
SEHAT PRODUKTIF
(1) Promotion
UKM: Upaya Kesehatan Masyarakat
UKP: Upaya Kesehatan Perorangan
39. Sebelum Membahas Biaya dan Harga, Mari
Tengok Laporan Keuangan Beberapa
Perusahaan/Lembaga
40. Dalam Juta Rupiah
Berapa biaya produksi?
Berapa harga?
Apa itu laba kotor?
Catatan/
2020 Notes 2019
2s,
Penjualan bersih 92,425,210 19,20,27 106,055,176 Net revenues
Beban pokok penjualan (73,653,975) 20,21,27 (79,932,195) Cost of goods sold
Laba kotor 18,771,235 26,122,981 Gross profit
Beban penjualan (6,258,339) 21,27 (6,621,032) Selling expenses
General and administrative
Beban umum dan administrasi (2,110,740) 21,27 (2,424,862) expenses
Penghasilan lain-lain 84,397 100,120 Other income
Beban lain-lain (44,199) (74,773) Other expenses
Penghasilan keuangan 765,556 22,27 1,198,798 Finance income
Biaya keuangan
Bagian atas hasil bersih
(49,983) 23,27 (53,454) Finance costs
Share of net results
entitas asosiasi 3,539 2b,8 11,645 of associate
Laba sebelum pajak
penghasilan 11,161,466 18,259,423 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan (2,580,088) 2r,14c,14g (4,537,910) Income tax expenses
Laba tahun berjalan 8,581,378 13,721,513 Profit for the year
Neraca PT HM Sampoerna2019-2020
41. Neraca Dana JKN,
BPJS Kesehatan
Apa yang anda lihat disini?
Mana yang merupakan biaya?
Berapa laba?
Dimana harga?
Apa yang dikejarantaraharga
dan biaya?
42. NeracaPT RS SiloamTbk
EBITDA: Earning Before Interest,Taxes, Depreciation,andAmortization
Dibandingkan dengan
dua neraca pada slide
sebelumnya,
Apa yang segera dapat
anda lihat disini?
Berapa %
laba/revenue
43. Neraca
Bank Indonesia
Dalam neraca ini, apa yang
berbeda dibandingkan dengan
neraca sebelumnya?
Apa kira-kira sebab terdapat
perbedaan tersebut?
Apa kira-kira biaya dan harga yang
menjadi dasar dari perhitungan
neraca?
44. Mari Mulai denganBiaya dan Pembagiannya
Biaya (cost, ongkos) adalah pengorbanan yang dinilai (valuation) dalam mata uang untuk
tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu
• Konsep akuntansi: nilai uang (Rp 250 ribu Ongkos tes PCR Covid-19). Biaya atau harga?
• Konsep ekonomi: mencakup non-moneter, Biaya peluang (opportunity costs)
Biaya yang telah diserap, disebut Beban
Biaya Menurut Fungsi:
• Produksi/pelayanan
• Administrasi dan umum
• Pemasaran/humas
• Operasional
• Modal
• Unit penunjang
• dll
45. PembagianBiaya (2)
Hubungan Biaya dengan yang Dibiayai
1. Biaya Langsung (Direct Cost): biaya memproduksi suatu barang/jasa,
misal:
a) Obat bius bagi pasien yang dioperasi
b) Gaji/honor/jasa dokter atau perawat
c) Alat-alat medis
2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost): biaya suatu barang/jasa yang
berperan secara keseluruhan
a) Direksi dan manajemen
b) Laundry
c) Dapur/makan
d) dll
46. PembagianBiaya – HubungandenganOUTPUT
Biaya tetap (Fixed costs)/Investasi = FC tidak dipengaruhi besaran output, jangka waktu tertentu
Annualized fixed cost (AFC) cara mendistribusikan komponen biaya investasi jangka panjang ke dalam beban
tahunan
Biaya variable/tidak tetap (Variable Cost) = VC belanja yang dipengaruhi jumlah output/bervariasi
Rp
Jumlah pasien
Gedung, Rp 1 M
Jumlah pasien
Rp
Amoksisilin
caplet
47. BiayaDisetahunkan, Biaya Satuan dan
Titik Impas
BS = HB (1 + r ) t
M
(1 + r )t = discount rate
BS = Biaya Disetahunkan (Annualized investment cost)
HB = Harga beli barang/jasa
r = Tingkat bunga (perkiraan) tingkat bunga pinjaman
bank/perkiraan bagi hasil (inflasi), misal 0,1 = 10%
t = tahun beban biaya, misal tahun ke-5
M = Masa pakai normal (life time), misal 10 tahun
Contoh:
5
1. Harga USG Rp 100 juta dibeli tahun 2019.
2. Masa pakai jaminan perusahaan 5 tahun
3. Berapa biaya USG tahun 2022? Rata-rata
bunga 5%/tahun
4. Berapa unit layanan diperlukan agar biaya
tahun 2020 tertutup (titik impas)?
5. Tarif harga pasar Rp 100.000/USG
Nilai USG tahun ke-3 =
100 (1 + 1,07)3
= 23.152.500
Titik Impas (target minimal)
= Rp 23.152.500/100.000
= 232 USG per tahun
48. Biaya Tetap/Investasi >1 tahun
1.
2.
• Tanah
• Gedung/bangunan
3.
• Ruang-ruangan
4.
• Alat medis, non medis berusia > 1 tahun
5.
6.
• Izin-izin
• Kendaraan dinas/ambulan
7.
• Akreditasi/kontrol kualitas
8.
9.
• Modal (bunga/bagi hasil pinjaman)
• Dll.
49. Obat dan bahan medis habis pakai
Pelengkap pasien (gelang, rekam medis, APD)
Operasional lain: perjalanan, jamuan, dll
Biaya semi variabel
• Gaji pegawai tetap
• Utilities (listrik, telepon, air)
• Pemeliharaan: gedung, alat medis dan non medis
• Pemasaran/Humas
• Sisem informasi
dll
Biaya Variabel
50. Biaya Bertahap
Seperti biaya tetap tetapi hanya sampai ambang batas tertentu tercapai.
Ketika aktivitas meningkat lebih jauh, biaya naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Biaya ini berlanjut saat aktivitas meningkat.
51. Sepanjang Waktu, BiayaTetapBerubah
Kapasitas terbatas
Biaya variabel-1
Biaya total-2
Biaya tetap
Biaya total-1
Q, jumlah produksi
Biaya tetap dan biaya
variabel berubah:
Persaingan, Analisis
Skala ekonomi, economy of scale
Biaya satuan semakin kecil sejalan
dengan meningkatkannyajumlah
produksi
Rp
52. PerilakuBiaya – Output Pelajaran Apa?
Mana yang biaya langsung dan biaya tidak langsung?
Kolom mana yang menunjukkan Skala Ekonomi?
Apa implikasi taktik/strategibisnis?
Apa implikasi strategi pelayan publik?
Bagaimana dengan jasa dokter?
Gedung
Rp/Th
Pasien/Th
(Q)
Gedung/Pasien,
Rp
Obat/Pasien,
Rp
Rek Med/Th,
Rp
Satuan/Pasien,
Rp
100.000.000 1.000 100.000 50.000 1.000 151.000
100.000.000 5.000 20.000 50.000 1.000 71.000
100.000.000 10.000 10.000 50.000 1.000 61.000
100.000.000 25.000 4.000 50.000 1.000 55.000
100.000.000 50.000 2.000 50.000 1.000 53.000
100.000.000 100.000 1.000 50.000 1.000 52.000
53. Sewa Gedung.
Rp/Th
Gaji Dr FT, Rp #Pasien/th (Q)
Gedung/ pasien,
Rp
Per konsul
dr, Rp
Obat/
pasien, Rp
Rek
Med/Ps, Rp
Satuan/
Konsul, Rp
100.000.000 120.000.000 1.000 100.000 120.000 50.000 1.000 271.000
100.000.000 120.000.000 5.000 20.000 24.000 50.000 1.000 95.000
100.000.000 120.000.000 10.000 10.000 12.000 50.000 1.000 73.000
100.000.000 240.000.000 25.000 4.000 9.600 50.000 1.000 64.600
150.000.000 600.000.000 50.000 3.000 12.000 50.000 1.000 66.000
200.000.000 1.200.000.000 100.000 2.000 12.000 50.000 1.000 65.000
Kini TambahBiaya LangsungDokter
Jika anda seorang dokter dan punya pilihan, anda akan pilih gaji tetap Rp10
juta/bulan atau konsinyasi Jasa Konsultasi Rp100.000 per konsul?
55. Asah Pikir – Tugas
Non Kesehatan Kesehatan
Satuan apa? Sebutkan berbagai satuan biaya
Apa dan siapa yang menentukan satuan?
Apa hubungan biaya satuan dengan harga
satuan?
Siapa penentu harga satuan? Satuan apa?
Apa langkah manajemen jika biaya dan harga
satuan pasar berhimpit
Kapan dan bagaimana meningkatkan efisiensi?
Dengan mengambil ilustrsi sebuah klinik pada slide sebelumnya, berapa
harga konsul + obat (harus ada apoteker)per konsul yang anda sarankan?
56. Kurva Harga Pasar dan Biaya Produksi Per Unit
Rp
Harga pasar
Biaya produksi Firma X
D
S
Rp
Harga pasar
Biaya produksi baru
Firma X, setelah analisis
biaya
D
S
Adakah inovasi lain
untuk meningkatkan
pendapatan/revenue??
57.
58. D
S
Biaya produksi RS X, CBG Y,
jumlah produksi N
InaCBG Y
Q
Apa yang akan Anda lakukan?
Analisis Biaya Marjinal,
tambahan biaya produksi akibat
peningkatan satu unit output
Jika, biaya marjinal > pendapatan
marjinal. Buat IKS (jual produk)?
Sebagai Direktur RS Swasta, BelumIKS
dengan BPJSKesehatan
Rp
59. BeberapaAspekBiaya dan Harga
Inflasi: perubahan harga-harga barang/jasa secara berkala karena mekanisme pasar (dalam
% thd tahun sebelumnya):
• Demand meningkat secara alamiah,
• Konsumsi karena kelebihan likuiditas kenaikan pendapatan
• Spekulasi pedagang
• Kekurangan produkusi/ketidaklancaran distribusi
Nilai konstan: nilai yang disesuaikan terhadap inflasi
Surplus/laba: aspek teknis ekonomi (pendapatan > biaya)
Laba/profit: konsep pajak. Pendapatan > biaya dan nilai surplus dibagikan sebagai dividen.
Laba adalah sebuah kenikmatan, taxable.
63. Memahami Pasar > Ingat Kurva S-D
1
2
3
5
6
Pasar adalah tempat bertemu S dan D dan berwujud keseimbangan
yang menghasilkan “harga murah” dan “kualitas bagus”.
Kedua elemen S dan D (individu maupun institusi) sama-sama mampu
memutuskan “menjual” atau “membeli”
Siapa saja (individu maupun institusi) bebas menjual atau membeli,
free entry and free exit
4 Penjual (S) “terpaksa” mengambil harga pasar (price taker)
Pembeli (D) bebas mencari informasi harga dan kualitas barang dari pesaing
dan harga barang substitusi untuk keseimbangan informasi (terdapat atau
memungkinkan terwujud informasi simetris)
Pembeli (D) mampu dan bebas menentukan barang yang mau dibeli
(willingness to pay) dan jumlah yang dibeli (konsumsi) – persepsi ‘kebutuhan”
dan kemampuan keuangan (ability to pay)
FAKTA SEBUAH
“PASAR"
64. Analisis – see the unseen!
Mari coba uji fakta mekanisme pasar tersebut
untuk suatu produk sederhana buah pisang.
• Apa satuan penjualan dan berapa harga
satuan?
• Siapa atau peraturan apa yang menetapkan
satuan dan harga satuan pisang?
• Apa syarat penjual pisang?
• Berapa perbedaan harga pisang di tingkat
petani, pasar tradisional, dan di toserba?
• Setinggi apa tingkat kedaulatan pembeli (D)?
• Seberapa banyak kita mendengar, membaca,
chat, sebar hoaks tentang pisang dan harga
pisang?
• MENGAPA?
Mari coba fakta dengan pertanyaan yang sama
untuk produk JASA
• Layanan salon kecantikan atau potong rambut,
yang sama-sama jasa terhadap individual
dengan layanan kesehatan?
• Layanan hotel, yang sama-sama membutuhkan
gedung, layanan 24/7/365?
• Berapa banyak kita dapatkan, bahas, atau
perdebatkan kualitas, harga, atau hoaks
layanan tersebut?
65. Esensi
Pasar vs Pasar Layanan Kesehatan?
Pasar (persaingan) sempurna menjamin harga tertentu (termurah
buat konsumen) dengan kualitas terbaik buat konsumen.
• Harga pisang stabil, tanpa ada yang atur
• Pisang jelek otomatis tidak laku atau dijual dibawah harga pasar
• Cek tarif (harga) konsultasi dokter. Suplai bertambah, harga turun?
• Bandingkan tarif kamar RS di lingkungan anda sekarang dan 10 tahun lalu. Naik
atau turun?
• Jika harga barang normal naik, orang tidak membeli (tidak mampu atau tidak
mau): tidak ada masalah. Dalam layanan medis?
• Bagaimana pembeli (pasien, D) menilai kebutuhan dan keinginan?
Kemauan membayar (willingness to pay): orang mau beli/bayar
jika dia menilai barang itu memenuhi kebutuhan atau keinginan?
66. Layanan Kesehatan/Medis?
1. Kunci layanan kesehatan: Konsultasi dokter (jasa layanan medis).
Yang lain adalah pelengkap/layanan ikutan
2. Mari mulai dengan konsultasi dokter (sebelum/di luar lingkup JKN):
a. Siapa yang memulai terjadinya “pasar” layanan konsultasi dokter? S atau D?
b. Siapa yang bisa “menjual” layanan konsultasi dokter? Ada kebebasan bagi setiap orang?
c. Siapa yang menentukan harga jasa layanan konsultasi dokter?
d. Bagaimana kemampuan pasien (D) menilai harga dan kualitas layanan konsultasi dokter?
e. Bagaimana pasien mendapatkan harga pesaing dan harga substitusi jasa layanan konsultasi
dokter? Apa peluang dan hambatannya?
f. Bagaimana dan berapa (Qd) pasien memutuskan untuk membeli jasa layanan dokter?
3. Beberapa hal penting dalam Yankes
a. Barang (obat dan bahan habis pakai) selain layanan medis tetap bukan barang normal
b. Ketidakmampuan “konsumen” menilai kualitas. Konsumsi psikologis dalam kualitas layanan
medis
c. Kebutuhan yang tidak diketahui (uncertainty)
d. Ketidakmampuan ekonomi pasien yang memiskinkan (katastrofik)
e. Aspek moral dalam unsur laba/dividen bagi pemodal
f. Aspek keadilan membayar, eksternalitas
67. Bagaimana dengan Pasar Asuransi Kesehatan?
1.
• Apa esensi asuransi kesehatan? Kita akan bahas khusus nanti
2.
• Apa beda asuransi dan jaminan? Garansi?
3.
• Bagaimana seseorang menilai perlu-tidaknya asuransi Kesehatan?
4.
5.
• Apa yang sesungguhnya dibeli oleh seseorang jika ia membeli
asuransi kesehatan?
• Layanan apa saja yang dijamin dalam suatu produk asuransi
kesehatan?
6.
• Bagaimana premi asuransi kesehatan ditetapkan?
7.
• Bagaimana seseorang menentukan premi suatu produk asuransi
kesehatan lebih murah dari produk asuransi Kesehatan lainnya?
68. Eksternalitas Layanan Kesehatan
Eksternalitas: konsumsi suatu barang
oleh seseorang mempengaruhi
manfaat atau mudarat orang lain
a) Positif: baik.
Imunisasi, tanam pohon, pakai masker,
naik kendaraan umum, dll
b) Negatif: buruk.
Rokok, bakar hutan, tidak pakai masker,
naik mobil pribadi, dll
c) Hubungan sebab-akibat eksternalitas
umumnya jangka panjang
Eksternalitas menuntut pendanaan
publik, bukan privat. Not fair to pay,
mekanisme pasar gagal menarik D
(pembeli)
a) Esensi pendanaan publik: tidak ada
hubungan antara nilai kontribusi
(besaran bayaran) dengan nilai
konsumsi. Jalan umum, penerangan
jalan, jembatan sungai umum,
mercu suar, dll
b) Umumnya dana dikelola
pemerintah atau oleh publik non
pemerintah.
c) Pendanaan publik non pemerintah:
rumah ibadah, layanan karitas,
layanan bencana, dll
69. Pengenalan Pendanaan Publik
memaksa, UUD45 pasal 23A Pendanaan privat (pasar)
Pendanaan publik bersifat
bersifat sukarela
Umumnya bersifat progresif – semakin tinggi pendapatan semakin tinggi porsi
kontribusi. Regresif, semakin tinggi pendapatan semakin kecil porsi kontribusi
Jenis-jenis Pendanaan Publik:
• Sumber pajak: tujuan redistribusi pendapatan dan beban, PPh umumnya progresif. PPN dan pajak lain
bisa bersifat regresif.
• Sumber iuran wajib asuransi sosial (relatif regresif) – dapat dianggap “earmarked tax”
• Zakat, perpuluhan, dll kewajiban agama: pendanaan publik oleh masyarakat
Proses redistribusi (gotong=royong, subsidi pemerintah) melalui:
• Demand side, kepada orang, misalnya subsidi iuran JKN (PBI)
• Supply side, misal subsidi solar, gas 3 Kg, dan bensin premium, pendanaan RSU/RSK milik pemerintah
• Subsidi ke pihak swasta agar harga jual terjangkau. Dilakukan banyak negara maju kepada para petani
70. Layanan Puskesmas dan RSUD/RSUP
Layanan fasilitas kesehatan milik pemerintah, fasilitas kesehatan publik
merupakan mekanisme subsidi supply side. Pengakuan kegagalan pasar
Suatu pilihan pemerintah untuk menutup kegagalan pasar yang umum dilakukan
dalam pelayanan dasar negara (essential/ basic needs).
Dapat diberikan gratis ketika menggunakan (bayar--pajak atau iuran wajib--
ketika sehat) atau bayar “harga/tarif subsidi” (user fees)
Semua negara maju dan berkembang memiliki fasilitas kesehatan publik dengan
variasi bayaran dan luasnya layanan
Umumnya dipersepsi memiliki kualitas layanan tidak sebaik/responsif layanan
swasta (public failure).
Petugas/pegawai sulit berprilaku rasa memiliki (sense of belonging, ownership).
Cendrung kurang responsif terhadap upaya efisiensi
Prinsip universal:
semua orang
normalnya responsif
terhadap insentif
finansial
71. Ringkasan: Karakteristik Demand Yankes
Uncertainty of needs: Response mekanisme asuransi (penjaminan)
•Problem WTP, willingness to pay. Mau? Atau Terpaksa?
•Problem ATP, ability to pay. Mampu? Atau terpaksa jual harta benda? Impoversihment, catastrophic.
•Problem risk-behavior
•Sifat sebagian demand yankes absolut Inelastis
•Masalah Kemanusiaan dan legal – hidup mati, tidak berbuat sesuatu menyebabkan nyawa orang melayang
(pembunuhan?).
Informasi asimetris: Perlu paksanaan/regulasi Pemerintah
•Patient ignorance
•Supply induce demand: moral hazard, fraud, biaya naik
•Tidak mampu (incompetent) menetapkan jumlah konsumsi (Qd)
•Tidak mampu menilai kualitas jasa dan barang layanan Kesehatan
Kompleks dan pluralistik: membutuhkan teknologi tinggi. Semakin mahal
dengan teknologi baru
Layanan jasa yang luas variasi dan kebutuhannya: sulit otomatisasi dan sekala
ekonomi
Externalitas: mengharuskan dana publik
•Siapa yang harus menanggung biaya? Siapa berbuat, dia bertanggung jawab?
72. Perbedaan Karakteristik Barang/Jasa
Barang/Jasa Normal
• Kebutuhan dan konsumsi terukur –
hampir pasti: dapat dijadwal dan
dianggarkan
• Informasi simetris/D mampu mencari
informasi hampir simetris
• Tidak ada atau sekala eksternalitas
rendah
• Umumnya relatif simple dan
seragam. Mudah mencapai skala
ekonomi/efisien
Barang/Jasa Layanan Kesehatan
• Ketidakpastian: Tidak bisa dijadwal
dan dianggarkan oleh rumah tangga
• Informasi asimetris tinggi
Patient ignorance
Supply induce demand
Harga sulit mencapai
kesetimbangan
Kegagalan pasar
• Eksternalitas
Pendanaan publik
• Pluralistik: sulit mencapai skala
ekonomi
73. MARI DISKUSI DAN DALAMI
KEGAGALAN MEKANISME PASAR DAN
KEGAGALAN PROGRAM PUBLIK
75. Tujuan Penetapan Harga
Memaksimalkan keuntungan atau laba
Mendapatkan dan mempertahankan pasar
Mengejar return of investment atau pengembalian modal usaha
Melakukan stabilitas harga
Menjaga kelangsungan dan keutuhan perusahaan
1
2
3
4
5
76. Strategi Penetapan Harga (3C)
01
Strategi Penetapan Harga
Berdasarkan Biaya (Cost)
02
Strategi Penetapan Harga
Berdasarkan Pelanggan
(Customer)
03
Strategi Penetapan Harga
Berdasarkan Persaingan
(Competition)
78. Cost-Plus Pricing Method
Penetapan harga jual per unit berdasarkan jumlah biaya per unit ditambah jumlah
tertentu sebagai laba atau margin.
Formula harga jual = biaya total + laba
Jika Harga Pokok Produksi Layanan-A adalah Rp 100.000 dengan laba 25% dari total
biaya
Harga pokok produksi + (Harga Pokok Produksi x Laba)
100.000 + (100.000 x 0,25) = 125.000
79. Mark-up Pricing
Penetapan harga yang sering digunakan untuk barang/ produk dengan menambahkan
harga beli dengan sejumlah laba tertentu.
Formula harga jual = harga beli + laba/ markup
Jika biaya per unit sebuah obat adalah Rp16.000 dan farmasi RS ingin markup 20% dari
penjualan
Biaya Satuan / (1 - % laba atas penjualan yang diinginkan)
16.000 / (1-0,20)
16.000 / 0,8 = 20.000
Jadi, farmasi akan menjual Rp20.000 untuk obat tsb dan akan memperoleh keuntungan
Rp4.000 per unit.
80. Fixed Fee Pricing
Penetapan harga berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh
produsen produk tersebut ditambah sejumlah fee yang telah
disepakati.
81. Target Pricing
Penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi (ROI)
sesuai dengan target yang diinginkan.
Jika Fasyankes menginvestasikan 1.000.000.000 dan mengharapkan ROI 30% yaitu
300.000.000
Asumsi jumlah tindakan 1.200 per tahun dan Average Total Cost 1.000.000, total
cost = 1.200.000.000 (1.200 x 1.000.000)
Target keuntungan per tindakan 300.000.000 / 1.200.000.000 = 25%
Target Return Pricing = 1.250.000
83. Price Sensitivity Meter (PSM)
01
02
03
Penetapan harga yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan
pendekatan terhadap kebutuhan/ permintaan pelanggan.
Metode ini didasari persepsi pelanggan terhadap nilai/ value
atas produk/ layanan yang diterima, apakah sebanding atau
tidak.
Untuk mengetahui apakah value suatu produk/ layanan dapat
diterima oleh pelanggan, bisa mengukurnya dengan PSM.
84. Diskriminasi Harga
Kebijakan untuk menentukan harga jual yang berbeda-beda untuk
satu jenis produk/ layanan yang sama dalam beberapa segmen pasar.
Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi diskriminasi harga misalnya
wilayah, konsumen, waktu, kualitas, dan bentuk produk/ layanan.
86. Perceived Value Fixing
1.
• Penetapan harga jual berdasarkan harga jual rata-rata produk sejenis.
2.
• Proses dimana produsen menetapkan suatu harga product dengan mempertimbangkan 'brand’.
3.
• Pelanggan bersedia membayar suatu produk berdasarkan persepsi mereka tentang produk
tersebut.
4.
• Percieved value pricing tidak berdasar pada cost-of-product melainkan pada nilai-nilai yang
dipercaya oleh pelanggan yang akan mereka dapatkan dari produk tersebut.
5.
• Customer rela membayar mahal untuk secangkir kopi karena 'percieved-value' yang mereka
miliki atas starbucks.
87. Sealed Bid Pricing
Penetapan harga jual berdasarkan penawaran yang diajukan
oleh perusahaan.
Metode semacam ini sangat umum dalam kasus pembelian di
pemerintahan, di mana calon pemasok mengajukan penawaran
mereka dalam amplop tertutup, tidak mengungkapkan
penawaran kepada siapa pun.
88. Perhitungan Kebutuhan Biaya (Costing)
Traditional Costing
Activity Based Costing (ABC)
Time Driven Activity Based Costing (TDABC)
Performance-Focused Activity Based Costing (PFABC)
Ratio of Cost to Charges (RCCs)
89. Traditional Costing
Merupakan metodologi akuntansi biaya yang menghitung biaya keseluruhan pada
sebuah program dengan tingkat persentase tertentu (Paulus, van Raak, and Keijzer,
2002).
Perhitungan dengan metode ini mudah, tetapi dikritisi karena diaggap gagal untuk
menghitung biaya berbagai layanan dan tidak menunjukkan biaya yang akurat (Carroll
and Lord, 2016)
90. Activity Based Costing
01
Merupakan metodologi akuntasi biaya yang menghitung semua
biaya kegiatan yang ada untuk mendukung terlaksananya sebuah
program.
02
Metode ini juga menghitung biaya tidak langsung yang
berhubungan dalam pelaksaan sebuah program (Velmurugan,
2010).
03
Pengunaan metode ini memberi pengambil kebijakan informasi
yang lebih akurat.
04
Keakuratan metode ini menjadi keunggulan dibandingkan
pendekatan perhitungan biaya lain sehingga banyak digunakan
dalam berbagai evaluasi biaya dan keuntungan (Namazi, 2009).
91. Time Driven Activity Based Costing (TDABC)
Merupakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang
mengatasi beberapa kekurangan dari metode Activity
Based Costing (ABC).
Metode TDABC berasumsi bahwa sebagian besar sumber
daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas, memiliki
kapasitas yang dapat diukur dari sisi waktu (Namazi, 2009).
92. Performance-Focused Activity Based Costing
(PFABC)
Merupakan iterasi ketiga dari metode ABC.
Perhitungan dengan metode PFABC dapat menilai setiap kegiatan dengan
berbagai cara, yaitu berdasarkan pemanfaatan waktu atau kualitas.
Metode PFABC memiliki beberapa keuntungan, yaitu dapat
mengidentifikasi kegiatan yang penting (Namazi, 2009).
93. Ratio of Cost to Charges (RCCs)
Merupakan penetapan biaya khusus untuk industri kesehatan.
Rumah sakit diberikan wewenang untuk memperkirakan seluruh biaya dari
setiap departemen penghasil pendapatan dan memasangkannya semua total
biaya tiap departemen untuk menghitung rasio tingkat biaya yang
dikeluarkan rumah sakit terhadap harga yang dikenakan kepada pasien.
95. Langkah #1
1.
• Sumber daya kesehatan diidentifikasi dengan mengestimasi berbagai
kategori yang akan dimasukkan ke dalam analisis.
2.
• Kategori-kategori ini misalnya staff, peralatan, readmisi, overhead,
bahan habis pakai, instalasi, dan kedaruratan
96. Langkah #2
• Setiap kategori diukur dengan satuan-satuan yang sesuai.
1.
2.
• Staff diukur misalnya dengan tipe staff, peralatan diukur dengan satuan tipe
peralatan, kedaruratan dengan frekuensi kejadian darurat, dan sebagainya.
97. Langkah #3
• Sumber daya kemudian divaluasi menggunakan nilai uang.
1.
2.
• Sebagai contoh, staff diubah ke nilai uang dengan menggunakan gaji staff,
peralatan dengan harga pembelian, kedaruratan dengan tarif, dan sebagainya.
100. Ilustrasi Dinamika Ekonomi/Usaha
Penjual mangga berharga per kilo Rp 70 ribu dan volume satu kuintal, maka
pendapatan kotor sebesar Rp 70.000 x 100 = 7.000.000 per hari. Selama 300 hari
dagang, pendapatan setahun = Rp 2,1 milyar.
Jika modal beli per kilo (biaya pokok) Rp 40.000 x 100 kg x 300 hari = 1,2 Milyar
Biaya operasional (ruangan, gaji pegawai, dll sebesar Rp 2 juta per hari = Rp
600juta/tahun), maka Laba sebelum pajak = Rp 2,1 M – Rp 1,2 M – Rp 0,6 M = Rp 300
juta
Berapa PPh yang harus dibayar Penjual?
101. Badan Hukum Apa? Apa Insentif dan
Pengaruh Harga?
Skema penjualan mangga tersebut pada slide sebelumnya cocok
terjadi pada badan hukum
• Penjual perorangan
• Penjual UD/CV
• Penjual Perusahaan PT
• Penjual BUMN
• Penjual Yayasan
• Penjual Pemda
Adakah aspek gotong royong dalam skema/skenario jual-beli berdasar
badan hukum?
Gotong royong apa?
Jika kita berusaha, bentuk badan hukum apa yang kita pilih?
102. Pajak Penghasilan sebagai Instrumen
Gotong-Royong?
Tarif Pajak
5%
15%
25%
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
• Rp 0 sampai dengan Rp. 50.000.000
• >Rp 50.000.000 sampai dengan Rp
250.000.000
• >Rp 250.000.000 sampai dengan Rp
500.000.000
• > Rp 500.000.000 30%
Tarif Pajak Orang Pribadi
Progresif/Regresif?
103. Tarif Pajak Perseroan Terbatas 2019
(PPh25) 25%, Contoh PT AM
1. Peredaran Bruto Rp 52 M
2. Penghasilan Neto Rp 6,6 M
3. Kompensasi Kerugian Rp 1,5 M
4. Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 5,1 M
5. PPh Terutang: (25% x PKP) = 25% x 5,1 M = Rp 1,275 M
Sumber: https://klikpajak.id/blog/berita-regulasi/tarif-pajak-penghasilan-badan-turun-22-persen/
Tahun 2020, tarif pajak PPh Pasal 25 turun menjadi 22%.
Progresif/Regresif?
104. Memahami Firma (Firm)
Sering digunakan dalam Buku Teks Ekonomi
business
Oxford Dictionary: A concern, especially one involving
partnership
a of two or more people.
Perserikatan dagang
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia): yg
didirikan untuk menjalankan usaha dagang bersama di bawah
satu nama yg setiap pesertanya turut bertanggung jawab
105. Badan Hukum = Legal Entity
Oxford: An individual, company, or organization that has legal rights and
obligations
Meriam Webster: an entity (as a corporation or labor union) having under the
law rights and responsibilities and especially the capacity to sue and be sued
KBBI
badan (perkumpulan dsb) yg dll hukum diakui sbg
subjek hukum (perseroan, yayasan, lembaga, dsb)
badan atau organisasi yang oleh hukum
oran
g
, yaitu memegang hak
diperlakukan sebagai
dan menanggung kewajiban (legal entity)
106. Anatomi “Pelaku” Ekonomi–
Insentif Ekonomi, Harga, Pajak, dan Efek Upaya Efisiensi
Badan Hukum: Subyek & Obyek Ekonomi
Publik
(Pemerintah,
DPR, BPK,
MA, Pemda)
Publik lain
(BI, BPJS)
Yayasan
Amil Zakat
Perkumpulan
Koperasi
Mutual
Dana Pensiun
BUMN
Perum
Persero
PT Tbk
Go Public)
Perseoran
terbatas
Orang
Pribadi
Tidak Bertujuan Mencari Laba (Nirlaba, NOT
for Profit: untuk dibagi kepada
Kontributor/Pengelola)
Bertujuan Mencari Laba (Pro Laba, FOR Profit untuk dibagi pada
Pemilik /pemegang saham/Pengelola)
Insentif Efisiensi, Mencari Output Terbesar/Terbaik dengan Input yang Sama: Semakin Besar
Responsiveness dan Kecepatan Pengambilan Keputusan Semakin Besar
BH Publik Pemerintah Bukan
BH Pemerintah (Privat/swasta)
107. Badan (Hukum) Publik?
Makna Publik
Oxford Dict Public:
• of or concerning the people as a whole
open to or shared
• by all the people of an area or country
• of or involved in the affairs of the community, especially in government or
entertainment
• of or provided by the state rather than an independent, commercial company.
KBBI: Publik – Kurang konsisten dengan definisi global
• Orang banyak (umum)
• Semua orang yang datang (menonton, mengunjungi, dan sebagainya)
108. Badan (Hukum) Publik
Didirikan/dibentuk oleh negara DENGAN suatu UU melalui wakil yang disepakati dalam KONTRAK
UTAMA pembentukan suatu negara (Konstitusi): UUD45
Tidak disebutkan nama pendiri atau pemilik badan hukum (pemegang saham). TIDAK BERTUJUAN
mencari LABA (NOT FOR Profit to a number of individuals or entities)
Tujuan: Kemasalahatan BERSAMA. Tidak ada pembagian hasil usaha (dividen)
Biaya operasional digotong BERSAMA secara PAKSA disebut pajak berbasis KEMAMPUAN EKONOMI
(PPh) dan jumlah konsumsi (PPN, PBB, dll)
Pengelolaan (governance) diatur dalam Konstitusi/UU. Di Indonesia – Trias Politika (tiga kelompok
badan hukum publik)
• Legislatif (MPR, DPR, DPD, DPRD)
• Eksekutif (Pemerintah, pemerintah daerah, badan khusus seperti Bank Indonesia dan BPJS)
• Yudikatif (Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi)
109. Manfaat Badan Hukum Publik
1.
• Dimiliki SEMUA orang yang secara legal adalah penduduk (anggota/rakyat)
2.
• Menjamin pemenuhan hak-hak setiap orang secara berkeadilan, kesetaraan hak dan
kewajiban dalam kebinekaan sosial-ekonomi
3.
• Memiliki KEKUASAAN memaksa setiap anggota (pemilik) BH Publik
4.
• Setiap orang memiliki peluang mengelola BH Publik sesuai prosedur yang disepakati (UUD,
UU dan Turunan UU)
5.
• Tatakelola (governance, manajemen/administrasi) bersifat terbuka/transparan
6.
• Memfasilitasi semua anggota/rakyat (fasilitas umum) berupaya memaksimalkan utilitasnya,
dalam koridor kesepakatan Bersama (UU)
7.
• dll
110. Masalah Badan Hukum Publik
Pengambilan keputusan (kebijakan)– responsiveness-- lambat, memerlukan kesepakatan bersama
melalui perwakilan
Keberagaman politik – wakil resmi variasi kepentingan anggota – dapat menimbulkan
perpecahan dan hambatan kemajuan
Rasa memiliki (sense of belonging dan sense of responsibility) bergantung pada orang-orang
terpilih sebagai pengelola (pemerintah) – rawan korupsi
Transparansi keuangan dapat menimbulkan multi-interpretasi dan reaksi
Sulit atau proses panjang dalam upaya pemenuhan kecukupan dana Bersama (APBN/APBD, Dana
Amanat)
Cendrung sulit mencapai efisiensi tinggi. Tidak ada atau kecil risiko finansial bagi pengelola jika
terjadi inefisiensi atau inefektifitas upaya (program)
dll
111. Badan Hukum Privat (Swasta)
Oxford:
• belonging to or for the use of one particular person or group of people only
• involving only a particular person or group, and often dealing with matters that are not to be
disclosed to others.
• not to be revealed to others.
• quiet and free from people who may interrupt
• provided or owned by an individual or an independent, commercial company rather than the
state.
KBBI: 1. Pribadi, 2. Tersendiri, 3. Partikelir, 4. Swasta (tidak begitu jelas
peran penduduk/warga negara dan peran negara)
112. Matrik Perbandingan Badan Hukum Non-Pemerintah
Badan Hukum Pendiri Tujuan Modal Dividen
Perkumpulan, Yayasan,
Amil zakat
Orang dengan interes
serupa
Sosial, nirlaba Sukarela, bersifat
sumbangan
Tidak ada. Dapat diberi
insentif pajak PPh
Koperasi, Mutual, Dana
Pensiun Swasta
Orang dengan interes
serupa. Memiliki saham
yang sama
Pro laba bagi anggota.
Mutual – pembeli
adalah pemegang saham
Modal tiap anggota.
Umumnya sama, tidak
ada saham mayoritas
Dibagikan dan
dikenakan PPh
BUMN (Perum dan
Persero), BUMD,
Bumdes
Pemerintah, pemda,
pemdes selaku
pemegang saham
Pro laba. Menambah
APBN/APBD
Dipisahkan dari
kekayaan pemerintah
Dibagikan kepada
pemegang saham.
Dikenakan PPh
PT (Perseroan Terbatas)
Tbk
Orang pribadi dan badan
hukum sbg pemodal
Pro laba.
Saham diperjualbelikan
umum/terbuka
Dipisahkan dari
kekayaan pribadi atau
badan hukum
Dibagikan per saham.
Dikenakan PPh
PT non Tbk Orang pribadi dan badan
hukum sbg pemodal
Pro laba.
Saham diperjualbelikan
tertutup
Dipisahkan dari
kekayaan pribadi atau
badan hukum
Dibagikan per saham.
Dikenakan PPh
Orang pribadi Orang pribadi Pro laba Tidak dipisahkan dari
asset orang
Digunakan sendiri,
dikenakan PPh
113. Variasi Tujuan dan Bentuk BH Privat (non-Pemerintah)
di Suatu Negara
1.
• Perbedaan tujuan menuntut perbedaan bentuk, modal dan pengelolaan BH Privat
2.
• Variasi tujuan sosial (nirlaba) kebersamaan dan substitusi peran publik terbatas sampai eksklusif tujuan
pribadi satu orang
3.
• Perlu peraturan (UU) agar tidak terjadi benturan kepentingan/tujuan dan konsistensi pengelolaan dengan
tujuan
4.
DALAM UU
• Dibentuk sehingga menghasilkan BANYAK BH privat sejenis (memfasilitasi persaingan) –
diurus oleh Notaris dan disahkan oleh Pemerintah (Menkumham)
5.
• Perorangan diperlakukan sebagai badan hukum
6.
• Laba (pendapatan orang pribadi) menjadi obyek pajak untuk kemaslahatan bersama – gotong royong
tidak langsung
114. Manfaat Badan Hukum Privat
Memfasilitasi beragaman kepentingan, selera, dan tujuan sekumpulan orang (yang
mempunyai kesamaan kepentingan) atau orang pribadi
Memfasilitasi, memberi insentif, dan mendorong persaingan (market) yang meningkatkan
efisiensi dan peningkatan status sosial ekonomi rakyat
Memiliki potensi proses pengambilan keputusan cepat, sesuai bentuk BH Privat
Memfasilitas pemilik modal meningkatkan usaha dan membuka lapangan kerja
Memungkinkan BH Publik (Pemerintah) meningkatkan ekonomi melalui BH privat pro-laba
(memungut pajak progresif)
Dapat digunakan oleh BH Publik untuk inovasi yang kurang birokratis
dll
115. Masalah Badan Hukum Privat
Tidak memungkinkan mewujudkan keadilan sosial dan pemenuhan hak-hak orang pribadi
Tidak semua orang dapat dan mampu mendirikan atau memproleh manfaat BH Privat
Berpotensi konflik antar BH Privat secara luas
Berpotensi “perbudakan terselubung”/pelanggaran hak orang lain
Dapat disalahgunakan sebagai alat memaksimalkan utilitas orang perorang yang merugikan
pihak lain (setara korupsi dalam BH Publik)
Berpotensi menimbulkan kesenjangan sosial besar
dll
116. Subyek Hukum: Konteks Ekokes – Pajak, Iuran, Premi
Pengaruhi Biaya Produksi dan Harga Barang/Jasa
UU 28/2007 tentang Pajak
Pasal 1: Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pasal 3. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer (CV), perseroan lainnya, badan usaha milik
negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma,
kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya
termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
122. KONSEP LEAN
Manajemen dan organisasi > memerlukan pendekatan-pendekatan tersendiri
> mencapai efektivitas dan efisiensi.
Dari semua jenis pendekatan yang ada > lean merupakan pendekatan yang
dipandang paling berhasil (Puvanasvaran et al, 2010).
Lean bertujuan > meningkatkan proses, baik itu proses produksi maupun
proses manajemen > dengan mengurangi ketidakstabilan proses, mengurangi
pemborosan proses, dan mengurangi variasi proses (Van Den Bos et al, 2014).
123. 3M: Mura,
Muri, dan
Muda
Variasi proses disebut Mura.
Ketidakstabilan proses disebut sebagai
Muri.
Pemborosan proses disebut sebagai
Muda.
Lean > bertujuan menghilangkan 3M:
Mura, Muri, dan Muda.
126. IMPLEMENTASI
LEAN
Lean juga diterapkan pada
perusahaan kelas dunia
lainnya seperti Porsche dan
Tesco, sebuah perusahaan
retail internasional (Agrahari
et al, 2015).
127. IMPLEMENTASI LEAN
Tidak ketinggalan pula Daimler AG dan
Hershey yang turut menerapkan lean
dalam mencapai tujuan jangka panjang
mereka (Hung et al, 2013).
128. LEAN “RUMAH SAKIT”
• Lean juga telah diterapkan dalam bidang pelayanan
kesehatan (Machado et al, 2014).
• Lean diterapkan dalam bidang ini untuk membantu
meningkatkan mutu pelayanan sekaligus mengurangi biaya.
• Hal ini wajar mengingat pelayanan kesehatan sangat
dituntut untuk memiliki kualitas tinggi namun juga dituntut
untuk menyediakannya secara murah dan terjangkau.
129. LEAN “RUMAH SAKIT”
Biasanya hal ini sulit dilakukan
sekaligus.
Bila ingin pelayanan berkualitas,
maka harganya akan sangat
mahal.
Sebaliknya, pelayanan kesehatan
yang murah berarti kualitas yang
rendah.
Lean mampu memecahkan
dilema ini dengan mengurangi
pemborosan dan meningkatkan
nilai pelayanan kesehatan.
130. PENERAPAN LEAN
DI RUMAH SAKIT
• Penerapan lean di rumah sakit
memberikan hasil yang baik.
• Ada banyak contoh untuk hal ini,
baik dalam skala operasi tertentu
atau keseluruhan rumah sakit.
• RS University of Michigan berhasil
menurunkan 36% waktu rata-rata
penempatan kateter sentral yang
dimasukkan secara periferal (PICC –
Peripherally Inserted Central
Catheter) (Furfari, 2010).
131. Manfaat Implementasi LEAN;
Studi Literatur pada 28 Rumah Sakit oleh Poksinska (2010)
Menurunnya waktu
yang dihabiskan
pasien dalam
perawatan: 8 kasus
Meningkatnya
jumlah pasien yang
dapat ditangani: 5
kasus
Berkurangnya
jumlah kesalahan
dan insiden: 7 kasus
Berkurangnya
waktu antrian: 4
kasus
Meningkatnya
kepuasan pasien: 5
kasus
Meningkatnya
kepuasan
karyawan: 5 kasus
Berkurangnya
waktu lembur: 2
kasus
Menurunnya biaya
persediaan: 2 kasus
Berkurangnya jarak
tempuh atau waktu
tempuh pasien dan
staf: 3 kasus
132. ADAPTASI PENERAPAN LEAN DI RS
Beberapa rumah sakit memperoleh manfaat ganda sehingga total terdapat 14 rumah
sakit dalam sembilan manfaat di atas.
14 rumah sakit > gagal > disebabkan oleh kurangnya pelatihan dari pelatih yang
memiliki latar belakang di bidang pelayanan kesehatan, sehingga lean diterapkan tanpa
mengindahkan karakteristik khusus rumah sakit (Poksinska, 2010).
Proses dan karateristik rumah sakit yang tentunya berbeda dengan pabrik.
Lean tidak dapat diterapkan langsung tanpa memperhitungkan perbedaan ini > perlu
adaptasi.
133. MANFAAT IMPLEMENTASI LEAN
Rata-rata satu rumah sakit yang berhasil menerapkan
implementasi lean memperoleh tiga manfaat dari sembilan
manfaat ini.
Rumah sakit yang paling berhasil mampu memperoleh tujuh dari
sembilan manfaat di atas.
134. MANFAAT
IMPLEMENTASI
LEAN > NHS
Trust
1. menurunnya waktu yang dihabiskan pasien
dalam perawatan,
2. mengurangi jumlah kesalahan dan insiden,
3. meningkatkan kepuasan pasien,
4. meningkatkan kepuasan karyawan, dan
5. menurunkan waktu tempuh pasien dan staff.
135. ALAT-ALAT IMPLEMENTASI LEAN
• Poksinska (2010)
mengenali adanya 18
alat yang digunakan
dalam implementasi
lean di rumah sakit.
• Walau demikian, alat
yang benar-benar
bermanfaat ada enam.
136. 5S
• 5S adalah proses berulang-ulang
yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan menghapus
segala bentuk pemborosan.
• 5S merupakan singkatan dari Sort,
Straighten, Shine, Standardize,
dan Sustain (Pai, 2010).
• 5S akan menghasilkan sebuah
Visual workplace, yaitu ruang
kerja yang sepenuhnya tidak
memiliki pemborosan sama sekali
dalam sekali tampak (visual).
138. FOUNDATION
Tetap pada tujuan.
• Lean menuntut agar semua orang
berkomitmen pada fokus
menerapkan lean.
Menghargai manusia.
• Lean harus diimplementasikan
dengan respek terhadap unsur
manusia, misalnya dengan
pemberdayaan.
Perbaikan berkelanjutan dan mengejar
kesempurnaan.
• Penting untuk menjaga lean tetap
terus berjalan dan semakin baik.
140. PERSPECTIVE
• Suara konsumen.
Lean harus berfokus pada konsumen,
karena konsumen yang menentukan
sebenarnya apa yang tergolong VA
dan NVA.
Ini artinya lean sebenarnya
dikendalikan oleh pelanggan.
Hal ini dilakukan dengan
mendefinisikan nilai dari perspektif
pelanggan akhir dalam bentuk
layanan, kapabilitas, harga, dan
waktu.
141. PERSPECTIVE
• Kualitas terletak pada
sumber.
• Ini bermakna bahwa
kualitas telah
ditingkatkan sejak awal
produksi dimulai.
• Seiring proses berjalan,
pemborosan-
pemborosan dihapus dan
nilai semakin membesar
hingga ke akhir.
142. PERSPECTIVE
• Berpikir sistem.
Berpikir secara sistemik akan
menjadikan gambaran proses
secara keseluruhan terlihat.
Hal ini akan menurunkan
tingkat kompleksitas dengan
cepat.
Akibatnya, pekerjaan menjadi
lebih sederhana.
143. FLOW
• Mengalir, menarik (pull), dan JIT.
Prinsip ini bermakna program
lean berjalan sesuai aliran
dari pelanggan yang menarik
sistem produksi.
144. CAPSTONE
• Budaya disini adalah keyakinan dan nilai bersama di organisasi yang
termanifestasi dalam sikap dan perilaku (Bell dan Orzen, 2011).
• Lean menjadi sangat kuat tertanam jika ia telah dianggap sebagai
sebuah keyakinan dan nilai bersama oleh orang-orang yang ada di
organisasi.
154. Konsinyasi
Adalah persediaan obat yang diperlukan oleh RS yang
disediakan oleh perusahaan farmasi. Dengan konsinyasi
maka didapatkan margin tanpa perlu pembelian. Kerugian
dari kebijakan ini adalah tidak adanya discount kecuali obat
tersebut dijual dengan harga discount.
155. Retur penjualan
Kegiatan ini berupa pengembalian obat oleh pelanggan
karena tidak digunakan lagi atau diganti dengan obat lain.
Retur dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan,
sebab barang yang diretur dibeli dengan harga netto
sedangkan dijualnya dengan harga bruto.
156. • Ditentukan oleh kehendak konsumen
• Perusahaan harus menyesuaikan diri
JIT - system tarik
(pull system)
177. • Persediaan tambahan digunakan cadangan
untuk keadaan di luar kebiasaan
• Biasanya ada dua keadaan di luar kebiasaan
yang diperhitungkan
Safety Stock
178. Suatu kondisi jumlah stock tertentu dimana
harus melakukan permintaan berikutnya
Reorder Point
179. • Jumlah barang yang akan dipesan
• Mengalikan antara satuan kebutuhan x
periode stock
Order Quantity
188. Evaluasi Menjawab
02
Sejauh mana intervensi tersebut di lapangan berfungsi?
Effectiveness Evidence Based
03
Memilih intervensi yang menghasilkan efek atau dampak yang
diharapkan dan biaya yang dibutuhkan?
Evaluasi Ekonomi kebijakan/keputusan rasional
01
Dapatkah suatu intervensi berfungsi?
Efficacy Perencanaan
04
Apakah suatu intervensi sampai kepada rakyat?
Akses ekuitas, egaliter/liberter
189. Analisis Ekonomi Mencakup
1
2
3
4
5
6
Mengenali berbagai alternatif intervensi
Mengukur keluaran/hasil/dampak masing-masing intervensi
Menghitung biaya yang dihabiskan masing-masing intervensi
Mengukur pilihan & kepuasan konsumen tiap intervensi
Mengukur dan memilih pilihan terbaik sebanding dengan biaya yang dihabiskan
(evaluasi ekonomi)
Menghasilkan rekomendasi kebijakan kerjakan, teruskan, ganti,
hentikan suatu intervensi
190. Evaluasi Ekonomi Mikro
Alquran, Al-Baqarah 219. Abad ke-7.
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar (minuman keras) dan judi. Katakanlah:
“Pada keduanya terdapat dosa (biaya) yang besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” Dan mereka bertanya
kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ” Yang lebih dari kebutuhanmu.”
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.”
191. Evaluasi Ekonomi di Tingkat Klinik
Pharingitis
Eritromisin
Total Biaya Rp 90.000
50% sembuh
7 hari
Azitromisin
Total Biaya Rp 150.000
95% sembuh
3 hari
Intervensi Hasil
Pilih mana?
Perspektif siapa?
192. Pilihan Rasional: Evaluasi Biaya-Manfaat
Perspektif Pasien/Penanggung Biaya
• Bandingkan Expected Cost/Cure (outcome) – EC/C
• EC/C Eritromisin = (100/50) x Rp 90.000 = Rp 180.000
• EC/C Azitromisin = (100/95) x Rp 150.000 = Rp 158.000
• Pilih yang EC/C yang lebih murah, lebih COST-EFFECTIVE.
Perspektif penjual obat?
Perspektif dokter?
Perspektif pasien? Tambah 4 hari produktif pada terapi azitromisin
193. Jenis Evaluasi Ekonomi (Efisiensi)
Analisis biaya
Apakah efektivitas keduanya setara/sama? Ya Tdk
Tdk Ya
Cost minimization
Dapatkan semua outcome dinilai dengan uang? Ya
Cost benefit analysis
Tdk
Apakah outcome dapat diukur
dengan quality adjusted life years?
Ya
Tdk
Cost-effectiveness analysis
Cost-utility analysis
Apakah ada bukti kuat efektivitas => 2 intervensi yang akan dievaluasi?
194. Proses Evaluasi Ekonomi
• Merumuskan definisi dan perspektif evaluasi
• Menetapkan alternatif intervensi yang akan dievaluasi
• Memilih desain evaluasi yang tepat
• Mendata cara ukur komponen biaya dan efek/dampak
• Mengukur dan menilai biaya dan manfaat
• Menyesuaikan/menghitung biaya dan manfaat sesuai waktu (diskon, inflasi)
• Mengukur biaya dan manfaat marjinal/inkremental
• Menguji sensitifitas pengukuran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. • Presentasi hasil untuk rekomendasi perubahan
Evaluasi ekonomi membutuhkan keahlian multidisiplin
Langkah-Langkah:
195. Analisis Biaya
Mengukur nilai sumber daya (uang, tenaga, waktu, alat, dll) yang digunakan
untuk menghasilkan perbaikan kebijakan atau manajemen suatu layanan atau
institusi kesehatan
Pemetaan pola biaya dalam suatu instansi atau wilayah untuk meningkatkan
efisiensi teknis, dalam suatu proses kegiatan
Efisiensi alokatif:
• Memilih suatu intervensi yang berdampak pada efisiensi jangka panjang
• Biaya untuk pencegahan suatu penyakit seringkali kurang:
• Secara politis, layanan medis/kedokteran/kuratif lebih tampak
• Sering terlalaikan karena short sighted - tangible
196. Analisis Biaya Minimal/Cost-Minimisation
Analysis
Menghitung biaya yang dihabiskan oleh dua atau lebih alternatif
intervensi.
Efek keduanya SAMA/identik, sembuh, turun tekanan darah,
turun gua darah/HbA1C, waktu intervensi, dll
Pilihan obat generik atau obat bermerek atau obat paten
Contoh: E-catalog dalam pengadaan pemerintah
Baik untuk kondisi yang sesuai
Latihan….
197. Analisis Biaya Manfaat/Cost-Benefit
Analysis
Sering disebut rasio manfaat-biaya
Mengukur/menghitung input/intervensi dan SELURUH hasil dalam nilai uang
Dalam program publik (bangun jalan, dam, konservasi, dll) dapat digunakan
Dalam usaha dagang/bisnis mudah dipahami, menghitung profitabilitas usaha/dagang.
Modal vs laba.
Jika nilai manfaat/laba (Rp) > dari nilai biaya (investasi), >1 – suatu intervensi layak
dijalankan.
Berguna untuk evaluasi berbagai intervensi yang sesuai. Dalam Kesehatan, jarang
digunakan
198. Analisis Biaya Efektif/Cost-Effectiveness
Analysis
Paling banyak digunakan dalam layanan kesehatan
Untuk =>2 intervensi berbeda dengan hasil/dampak berbeda tingkatnya
Manfaat diukur dalam ukuran quantifiable, unit efek alamiah, BUKAN nilai uang seperti:
• Klinik – kadar gula, tekanan darah, sembuh, dsb
• prilaku-makan buah/sayur cukup
Lebih mudah diukur dan difahami
Umumnya kesimpulan diukur dengan rasio biaya-manfaat dan rasio biaya marginal
(Incremental Cost Effective Ratio)
199. Cost-Utility Analysis
1. Menggunakan ukuran hasil yang umum dan bersifat jangka panjang
(perpanjangan tahun hidup) untuk berbagai intervensi yang berbeda
2. Manfaat diukur dengan utilitas dimana seseoang menilai penambahan
lama dan kualitas hidup akibat suatu intervensi, menggunakan alat ukur
yang disepakati (standar) oleh ilmuwan.
a) QALYs (quality adjusted life years)
b) DALYS (disability adjusted life years)
c) HYE (healthy year equivalents)
3. Banyak digunakan untuk mengukur beban penyakit (BOD, burden of
diseases) untuk perencanaan intervensi layanan seperti dan efisiensi
alokatif pada intervensi berdampak jangka panjang seperti kanker,
tindakan dialisis, dll
200. Biaya +
Efek -
E
Biaya - /murah
Efek -
D
Biaya –
Efek +
C
Mis Rp 30 juta
per QALY
Biaya >
A
B
Efek +
Biaya +
%
Area Rekomendasi “DO”
%
%
Efek >
Simpulan Evaluasi
dan Pengambilan
Kebijakan
(Nilai nominal
atau ICER)
203. Capaian Pembelajaran
1
2
3
Menjelaskan hubungan antara kompetensi inti dengan pengalihdayaan
Menyebutkan berbagai keuntungan pengalihdayaan
Menggunakan analisis titik impas untuk menentukan apakah
pengalihdayaan sudah tepat biaya
204. Definisi
Pengalihdayaan (ontsourcing) adalah upaya memperoleh produk atau jasa yang
biasanya merupakan bagian suatu organisasi dari pemasok luar. Dengan kata lain,
suatu perusahaan mengalihkan fungsi-fungsi yang dulunya dilakukan di dalam
perusahaan agar dilakukan oleh perusahaan lain.
205. Jenis-Jenis Pengalihdayaan
Hampir semua kegiatan usaha dapat dialihkan.
Contoh yang tepat dari penyedia pengalihdayaan (outsourcer) adalah seorang kontraktor
dalam industri bangunan yang mengalihkan berbagai kegiatan pembangunan yang
diperlukan untuk membangun suatu rumah
Semua bagian dari proses pembangunan, termasuk rancangan arsitek, analisis lokasi
pembangunan oleh konsultan, pekerjaan ahli hukum untuk memperoleh izin mendirikan
bangunan, instalasi pipa-pipa, kelistrikan, pemasangan tembok partisi, pengecatan,
instalasi tungku perapian, pembuatan taman, biasanya dialihkan.
206. Perencanaan Strategis dan Kompetensi Inti
02
03
01
04
Proses perencanaan strategis bermula dari pernyataan dasar misi dan
penetapan sasaran
Setelah misi dan sasarannya jelas, perencana strategis melakukan
analisis internal dari organisasi untuk mengenali banyak atau sedikitnya
setiap kegiatan usaha berperan dalam usaha mencapai misi organisasi
Selama proses analisis tersebut, perusahaan mengenali kekuatan-
kekuatannya, yaitu hal-hal yang dapat dilakukan dengan baik atau lebih
baik dari saingannya.
Keterampilan, bakat, dan kemampuan unik ini disebut kompetensi
inti (core competencies).
207. Perencanaan Strategis dan Kompetensi Inti
06
07
05
08
Kompetensi inti dapat berupa pengetahuan khusus, teknologi atau
informasi pribadi, dan metode produksi yang unik.
Triknya adalah mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan oleh
organisasi tersebut dengan lebih baik daripada organisasi lain.
Secara logis, kompetensi inti adalah kegiatan yang harus dilakukan
oleh suatu perusahaan
Sebaliknya, kegiatan bukan inti yang mungkin merupakan bagian besar
dari keseluruhan usaha organisasi mungkin dapat dialihkan
213. Studi Kasus
RS X telah berusia 20 tahun. Biaya tetap tahunan unit Loundry saat
ini 4 milyar dan biaya tidak tetapnya sebesar 9 ribu per kg cucian.
Sebuah perusahaan yang bernama PT. Y memberikan penawaran
alih daya (outsorcing) pada RS X dengan mutu yang sama dengan
pembayaran biaya tetap tahunan sebesar 1 milyar dan biaya tidak
tetap per kg adalah 25 ribu. Saat ini, kinerja loundry RS X sebanyak
250 ribu kg cuci kering setiap tahunnya.
Apakah RS X perlu mengalihdayakan cuciannya ke PT. Y?
214. Studi Kasus
Melalui pelatihan dan pengendalian mutu yang baik, PT. Y
yakin dapat mengurangi biaya tidak tetap dari setiap kg
cucian dari 25 ribu menjadi 20 ribu.
Apakah RS X harus mengalihdayakan cuciannya ke PT. Y?