SlideShare a Scribd company logo
Supply dan Demand dalam
Layanan Kesehatan
dr.Mohammad Labib, MPH
Dasar-Dasar
Ekonomi Kesehatan
Pemahaman – Check Wikipedia
Konsumsi adalah pemakaian atau menggunaan
(use) barang atau jasa, baik bersifat kebutuhan
atau keinginan.
Need/Kebutuhan – pengukuran objektif
konsumsi (bukan dibeli) oleh seseorang atau
instansi untuk berfungsi pada suatu tingkat
yang diharapkan/disyaratkan.
Demand = felt need, want: dipengaruhi faktor
psikologis/selera.
Permintaan (demand) adalah jumlah
barang atau jasa yang ingin dan mampu
dibeli oleh konsumen, pada berbagai
harga, dan waktu tertentu.
1 Penawaran (supply)/suplai, pasokan adalah
jumlah barang atau jasa yang tersedia dan
dapat dijual pada berbagai harga, dan waktu
tertentu.
2
3
4
5
Sumber: internet
Tes wiraswasta: mana yang
lebih menguntungkan?
dagangan untuk konsumsi
fisiologis atau psikologis?
Pendalaman Pengertian
Kebutuhan/butuh:
• Makanan: konsumsi minimal untuk memenuhi fungsi tubuh normal (konsumsi fisiologis,
dasar), sesuai usia dan beban kerja fisik/pikiran seseorang. Batas miskin 2.100 kal
• Untuk kebutuhan protein, apakah kita butuh daging sapi? Sapi Wagyu? Jengkol, tahu,
atau tempe?
• Ruang ber-AC: kebutuhan atau keinginan atau demand?
Konsumsi fisiologis: penuhi kebutuhan. Makan, minum (pangan),
pakaian (sandang), rumah 8m2 per orang (papan), dll. Ada batas
alamiah?
Konsumsi psikologis (keinginan): tidak ada batas alamiah. Moral
hazard/greedy/rakus/korup.
Sebutkan Kebutuhan Dasar Kesehatan!
Konsumsi Kesehatan: Kebutuhan/Keinginan?
1. Seorang peserta JKN menderita sindroma Guillain Barre
dirawat di RS swasta dengan tagihan berdasarkan Ina-CBG
bernilai lebih Rp 1 milyar setahun.
• Konsumsi kebutuhan? Keinginan?
• Perlu dijamin? Tidak dijamin karena mahal?
2. Seorang peserta baru JKN “ngomel-ngomel” karena dokter
Sp.PD tidak memberikan obat hipertensi merek X (Rp
1.500/tablet) yang biasa dia beli sebelumnya. Si dokter hanya
memberikan resep amlodipine 10 mg (Rp500/tablet).
• Peserta menuntut kebutuhan/keinginan? Hak manfaat?
3. Jika si pasien bukan peserta JKN, si dokter akan meresepkan
• Obat dengan merek dagang atau obat generik?
• Mengapa?
DISKUSI:
Kebutuhan Dasar
Kesehatan? Yang
murah? Yang mahal?
Yang tersedia? Hak
orang? Perilaku
penjual/penyedia
layanan?
Pola Hubungan Kebutuhan dan Permintaan
Layanan Kesehatan
Sebutkan beberapa contoh dalam bidang kesehatan:
• Ada kebutuhan, tidak ada demand
• Ada demand, tidak ada kebutuhan
• Mana yang harus masuk dalam Kebutuhan Dasar
Kesehatan?
• Mana yang harus didanai APBN/APBD/JKN?
• Jelaskan alasan jawaban anda.
Demand/
Konsumsi
Need/
Kebutuhan
Kurva S-D: Alat dan Penyajian Analisis Ekonomi
(termasuk Objek Kesehatan)
0
Titik ekuilibrium S-D
Harga relative konstan
Harga mangga
HM super/kg
Rp50.000
Penjualan bulanan, 5 ton
Apa yang terjadi ketika tidak ada
musim panas, banyak pohon manga
Harum Manis (HM) tidak berbuah,
S = 2 ton.
• Harga naik atau turun?
Pandemi Covid-19, pendapatan
(income) penduduk turun.
• Konsumsi/D naik atau turun?
• Berapa harga oksigen/tabung,
Januari 2021, Juli 2021, dan
Januari 2022. Mengapa?
KESIMPULAN?
S1
H (P), Rp
K (Q), unit
Pasar Bersifat Dinamis
0
Harga baru,
misal
Rp 70.000/kg
Suplai baru, bulanan, 2 ton
Apa yang terjadi kemudian?
Pengusaha mengimpor mangga
dari Filipina dan Pakistan.
Meskipun bukan HM, rasa mirip.
Suplai naik jadi 8 ton. Jumlah
penduduk dan selera masih sama
(ceteris paribus)
• Harga naik atau turun?
• Berapa persen kenaikan atau
penurunan harga?
KESIMPULAN?
8 ton
Bagaimana harga mangga di Probolinggo, daerah
produsen manga?
Harga lebih mahal atau lebih murah?
Mengapa?
D S1
S2
H (P), Rp
K (Q), unit
Titik ekuilibrium awal
S1=10 ton
S2 max 3 ton
Harga lama
Rp50.000/kg
Faktor yang Mempengaruhi Demand
1
Harga barang/jasa – bergantung kemampuan produsen (S)
2 Harga sumber produksi barang/jasa – bahan baku utama dan bahan proses (S)
3
Harga barang/jasa substitusi – pengganti barang/jasa yang berperan serupa (Sa)
4
Tingkat produksi barang/jasa. Sekala Ekonomi (economic of scales) – semakin banyak
barang/jasa diproduksi, semakin rendah biaya produksi/harga barang (S)
5
Ekspektasi/utilitas (utility) pembeli/pengguna (konsumen/pasien). Tiap orang punya
tingkat utilitas sendiri, akibat selera, budaya, agama, kemampuan ekonominya (D)
6
Regulasi pemerintah/agama/budaya (S & D)
Faktor yang Mempengaruhi Pasokan (Supply)
1
Harga barang/jasa. Ketika harga pasar tinggi, perkiraan surplus/laba besar, pemasok &
pesaing akan masuk pasar. (free entry) (S)
2
Harga barang/jasa substitusi. Semakin banyak barang/jasa substitusi, semakin kompetitif
harga barang/jasa serupa. Sebagian pemasuk berhenti (free exit) (S)
3
Tingkat pendapatan/income pembeli/pengguna. Tergantung jenis barang (esensial, normal,
mewah) pemasok cerdas akan memilih masuk pasar sesuai visinya. (D) fungsi utilitas
4
Selera pembeli/pengguna (konsumen/pasien). Sesuai dengan tingkat kemampuan pemasok
dalam membidik target konsumen/user.(D) fungsi utilitas
5
Tingkat persaingan. Pada persaingan yang sangat ketat, sebagian pemasok keluar/pindah
menjual/produksi barang/jasa lain (S)
6
Regulasi pemerintah/agama/larangan budaya (S&D)
Faktor apa yang paling
penting? pengaruhi D dan S?
a) Alamiah: harga dan
produksi/persediaan barang/jasa
b) Informasi keamanan barang/jasa
c) Kemudahtan transaksi
Apa hubungan harga dan
biaya produksi? Status
Pajak
a) Surplus/laba/marjin
b) Defisit/rugi/impas (break even)
Siapa yang kendalikan?
a) Pemerintah? Mengapa?
b) Musim?
c) Alamiah, mekanisme pasar.
Masuk keluarnya S-D. free entry &
free exit. Syarat Pasar Kompetitif
d) Sentimen/politik/SARA
Siapa yang paling menentukan?
D atau S?
Harga dan Demand Berubah-Ubah
Teori S-D Layanan Medis (Tarif (P)/Konsul)
0
ekuilibrium
awal
P1. Rp 200.000
Fakta menunjukkan ketika jumlah
dokter spesialis sedikit, tarif konsul
lebih rendah dibanding sekarang
dengan jumlah spesialis semakin
banyak.
Supplier-Induced Demand (SID)
Moral hazard?
Fraud?
Q2: 5 konsul/th
Q1: 2 konsul/th
S1, dr
S2, dr
D1
D2
H (P), Rp
K (Q), unit
P2. Rp 300.000
ekuilibrium
baru
Elastisitas Demand
1. Terhadap harga
a) Perubahan harga, pendapatan tetap
b) Persen perubahan D/Persen perubahan harga (%ΔQ/ %ΔP)
2. Terhadap pendapatan/income (%ΔQ/ %ΔI). Harga barang tetap
3. Silang, harga produk substitusi (%ΔQ/ %ΔPs). Harga barang tetap
4. Pengukuran
a) >1: elastis
b) 0 = netral
c) <1: inelastis
Δ = perubahan
Q = jumlah yang dibeli/dikonsumsi
P = harga barang/jasa
I = income/pendapatan
S = substitusi
Jenis Barang atau Jasa Apa dengan Kurva
Berikut?
0
• Apa arti kurva model ini?
• Berapa elastisitas D1 dan D2
• Mengapa perubahan S1 dan
S2 tidak berpengaruh?
• Apakah ada barang atau jasa
dengan kurva model ini?
• Bisa sebutkan?
• KESIMPULAN?
S1
H (P), Rp
K (Q), unit
D1 D2
S2
Q1 Q2
Klarifikasi dan Diskusi Aplikasi S-D dalam
Bidang Kesehatan
Kesimpulan hari ini dan kegiatan minggu depan
Pelayanan Kesehatan
Barang mana yang kita bisa “lempar”? Mengapa?
Pemahaman Barang dan Jasa (Pelayanan)
Goods/Barang
• benda umum (segala sesuatu yang berwujud atau berjasad):
• barang/produk: sesuatu yang dapat diperjualbelikan.
transfer kepemilikan
• Terjadi barang dari penjual ke pembeli
Service/Jasa
• A transaction in which no physical goods are transferred from the seller to the buyer. Using
resources, skill, ingenuity, and experience, service providers benefit service consumers.
• Jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud namun dapat dirasakan/dinikmati/dikonsumsi
interaksi dengan konsumen
• Aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah atau dengan barang-
barang milik, tidak berbentuk barang
Tidak
• menghasilkan transfer kepemilikan
Karakteristik Jasa/Layanan/Pelayanan
(Payne, 2001:9)
1.
Tidak berwujud Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dicicipi
atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
2.
Heteregonitas Jasa merupakan variabel non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa
suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan
oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai
interaksi tersebut.
3.
Tidak dapat dipisahkan Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan
partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang
dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut.
4.
Tidak tahan lama Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa
disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa di mana ia
membeli jasa.
Menghitung Demand. Jumlah mana yang dibeli
lebih banyak oleh orang yang sama.
Obat maag cair dengan harga
Rp15.000 per botol
atau
Satu liter teh manis dengan harga
Rp15.000 per botol
Jelaskan alasan pilihan anda
Barang/Jasa: Bidang Kesehatan
Ingat: Jumlah (Q) demand suatu barang/jasa sangat bergantung pada
variabel dalam formula sebelumnya. Supply (S) juga dipengaruhi harga
barang/jasa di pasaran dan faktor lain.
Suplai komoditas barang/jasa pelayanan Kesehatan apa yang responsif
terhdap perubahan demand?
Siapa yang bisa membeli dan menjual pelayanan Kesehatan?
1. Fee Entry? Siapa saja boleh menjual
2. Free Exit? Penjual dapat bebas berhenti “jualan”
3. Cita rasa/pilihan apa yang responsif?
4. Jumlah (Q) demand produk kesehatan?
5. Pengaruh tingkat kekayaan/pendapatan?
Berdasarkan Sifat Demand, Barang/Jasa Terbagi:
Barang Esensial:
• Barang esensial, untuk memenuhi kebutuhan (kelangsungan hidup) individu atau masyarakat.
• permintaan barang esensial HAMPIR tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan konsumen.
Barang Normal: demand barang normal sangat dipengaruhi tingkat pendapatan.
Barang inferior: demand menurun seiring dengan peningkatan pendapatan.
Barang superior: jumlah permintaannya naik apabila pendapatan meningkat.
Barang Mewah (luxury goods) adalah jenis barang yang permintaanya sangat responsif
terhadap kenaikan pendapatan konsumen.
Barang apa yang
merupakan
konsumsi
fisiologis dan
yang merupakan
konsumsi
psikologis?
YANKES?
Berdasarkan Cara Perolehan Barang/Jasa
Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak
akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Sama dengan barang esensial?
• A pure public good is a good or service that can be consumed simultaneously by everyone and from which no
one can be excluded (non-excluded). A pure public good is one for which consumption is non-rivalry and from
which it is impossible to exclude a consumer.
Barang privat (private goods) adalah barang yang jika digunakan oleh satu individu atau
perusahaan tidak tersedia untuk orang lain. Untuk mendapatkannya, konsumen harus
membayarnya.
• A pure private good is one for which consumption is rival and from which consumers can be excluded.
Barang merit (merit goods) adalah barang yang konsumsinya dianggap bermanfaat
secara intrinsik dan penting artinya kepada masyarakat yang dapat diproduksikan oleh
swasta dan dipungut bayaran, tetapi mempengaruhi kemakmuran/kepentingan rakyat
Pembagian Lain
Capital Goods: things such as factory machines that are used for
producing other goods
Customer goods: things such as food, clothing, etc. bought by individual
customers
Durable goods: things that are expected to last for a long time after
they have been bought, such as cars, televisions, etc.
bukan aturan/prinsip absolut bahwa barang publik harus
dibeli dengan dana publik dan sebaliknya.
SEBUTKAN TIGA BARANG PUBLIK DIBELI SWASTA
Kenali Barang/Jasa dalam Pelayanan Kesehatan
Obat (antibiotik, obat jantung, obat kanker) dan bahan habis
pakai (perban, antiseptik, layanan teknologi medis, dll)
• Berapa variasi harga barang/jasa kesehatan?
• Barang normal/inferior/superior/mewah?
• Apa konsekuensi terhadap perlakuan sama barang/jasa dengan pelayanan Kesehatan
Layanan/jasa dokter (medis): konsultasi, pembedahan, dll)
• Berapa variasi harga jasa Kesehatan?
• Barang normal/inferior/superior/mewah?
• Apa konsekuensi terhadap perlakuan sama barang/jasa dengan pelayanan Kesehatan
(penggunaan, utilisasi)
Berapa banyak konsumsi/demand yang
dibutuhkan seorang pasien?
Bagaimana sifat demand pelayanan Kesehatan terhadap variasi
pendapatan (income) pasien?
• Barang normal: permintaan (D)
bertambah ketika pendapatan (I)
bertambah.
• Perubahan demand relatif terhadap
pendapatan disebut elastisitas.
• Elastisitas (terhadap pendapatan)
permintaan terhadap pendapatan positif,
jika pendapatan naik demand meningkat.
Sebaliknya disebut elastisitas negatif.
• Konsep elastisitas yang sama berlaku
untuk harga (P) barang/jasa
Barang Normal dan Elastisitas
I/P
Q
5%
5%
D
Diskusi: Apa Arti Kurva Berikut?
I/P
Q
D
I/P
Q
D
I/P
Q
D
I/P
Q
D
1
4
3
2
Berbagai Situasi Elastisitas Harga (Posner, 2019)
Kurva Engel,
beda kurva barang esensial
dan barang mewah
1%
50%
Q: dibeli
I, gaji naik
Pelayanan
Kesehatan?
Imunisasi,
Hemodialisis,
Radioterapi
15%
5%
Q: dibeli
I, gaji naik
Hubungan antara Pembelian Jasa dengan Jumlah
Pembayaran (Phophirul, 2016)
Engel Curve For Essential, Luxury and Inferior
Goods
UUD 1945. Pelayanan Kesehatan = Jasa?
Hanya ada kata “jasa” dalam “tanda jasa”
Pasal 18A
Hubungan
Pemerintah dan
Pemda.
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintahan pusat
dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan
selaras berdasarkan undang-undang.
Pasal 28H (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pasal 34 (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Pelayanan Umum = Pelayanan Publik
Wikipedia: Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan,
baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha
Milih Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Cascade Kesmas: Esensial? Normal?
(2) Specific protection
(3) Early diagnosis
(5) Rehabilitation
Mati
UKP
(JKN/BPJS Kesehatan)
UKM/
Pemerintah
(4) Prompt treatment
Mana yang bersifat
barang/jasa publik
dan mana yang
privat?
SEHAT PRODUKTIF
(1) Promotion
UKM: Upaya Kesehatan Masyarakat
UKP: Upaya Kesehatan Perorangan
Mari Diskusi dan Dalami Komoditas
Pelayanan Kesehatan
Konsep Biaya dan Harga
Mari Mulai dengan Asah Otak
Belajar dari Komentar Sobat yang
Sudah Paham
Perilaku mana yang
menimbulkan biaya
eksternalitas tinggi?
Sebelum Membahas Biaya dan Harga, Mari
Tengok Laporan Keuangan Beberapa
Perusahaan/Lembaga
Dalam Juta Rupiah
Berapa biaya produksi?
Berapa harga?
Apa itu laba kotor?
Catatan/
2020 Notes 2019
2s,
Penjualan bersih 92,425,210 19,20,27 106,055,176 Net revenues
Beban pokok penjualan (73,653,975) 20,21,27 (79,932,195) Cost of goods sold
Laba kotor 18,771,235 26,122,981 Gross profit
Beban penjualan (6,258,339) 21,27 (6,621,032) Selling expenses
General and administrative
Beban umum dan administrasi (2,110,740) 21,27 (2,424,862) expenses
Penghasilan lain-lain 84,397 100,120 Other income
Beban lain-lain (44,199) (74,773) Other expenses
Penghasilan keuangan 765,556 22,27 1,198,798 Finance income
Biaya keuangan
Bagian atas hasil bersih
(49,983) 23,27 (53,454) Finance costs
Share of net results
entitas asosiasi 3,539 2b,8 11,645 of associate
Laba sebelum pajak
penghasilan 11,161,466 18,259,423 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan (2,580,088) 2r,14c,14g (4,537,910) Income tax expenses
Laba tahun berjalan 8,581,378 13,721,513 Profit for the year
Neraca PT HM Sampoerna2019-2020
Neraca Dana JKN,
BPJS Kesehatan
Apa yang anda lihat disini?
Mana yang merupakan biaya?
Berapa laba?
Dimana harga?
Apa yang dikejarantaraharga
dan biaya?
NeracaPT RS SiloamTbk
EBITDA: Earning Before Interest,Taxes, Depreciation,andAmortization
Dibandingkan dengan
dua neraca pada slide
sebelumnya,
 Apa yang segera dapat
anda lihat disini?
 Berapa %
laba/revenue
Neraca
Bank Indonesia
 Dalam neraca ini, apa yang
berbeda dibandingkan dengan
neraca sebelumnya?
 Apa kira-kira sebab terdapat
perbedaan tersebut?
 Apa kira-kira biaya dan harga yang
menjadi dasar dari perhitungan
neraca?
Mari Mulai denganBiaya dan Pembagiannya
Biaya (cost, ongkos) adalah pengorbanan yang dinilai (valuation) dalam mata uang untuk
tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu
• Konsep akuntansi: nilai uang (Rp 250 ribu Ongkos tes PCR Covid-19). Biaya atau harga?
• Konsep ekonomi: mencakup non-moneter, Biaya peluang (opportunity costs)
Biaya yang telah diserap, disebut Beban
Biaya Menurut Fungsi:
• Produksi/pelayanan
• Administrasi dan umum
• Pemasaran/humas
• Operasional
• Modal
• Unit penunjang
• dll
PembagianBiaya (2)
Hubungan Biaya dengan yang Dibiayai
1. Biaya Langsung (Direct Cost): biaya memproduksi suatu barang/jasa,
misal:
a) Obat bius bagi pasien yang dioperasi
b) Gaji/honor/jasa dokter atau perawat
c) Alat-alat medis
2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost): biaya suatu barang/jasa yang
berperan secara keseluruhan
a) Direksi dan manajemen
b) Laundry
c) Dapur/makan
d) dll
PembagianBiaya – HubungandenganOUTPUT
Biaya tetap (Fixed costs)/Investasi = FC  tidak dipengaruhi besaran output, jangka waktu tertentu
Annualized fixed cost (AFC)  cara mendistribusikan komponen biaya investasi jangka panjang ke dalam beban
tahunan
Biaya variable/tidak tetap (Variable Cost) = VC  belanja yang dipengaruhi jumlah output/bervariasi
Rp
Jumlah pasien
Gedung, Rp 1 M
Jumlah pasien
Rp
Amoksisilin
caplet
BiayaDisetahunkan, Biaya Satuan dan
Titik Impas
BS = HB (1 + r ) t
M
(1 + r )t = discount rate
BS = Biaya Disetahunkan (Annualized investment cost)
HB = Harga beli barang/jasa
r = Tingkat bunga (perkiraan) tingkat bunga pinjaman
bank/perkiraan bagi hasil (inflasi), misal 0,1 = 10%
t = tahun beban biaya, misal tahun ke-5
M = Masa pakai normal (life time), misal 10 tahun
Contoh:
5
1. Harga USG Rp 100 juta dibeli tahun 2019.
2. Masa pakai jaminan perusahaan 5 tahun
3. Berapa biaya USG tahun 2022? Rata-rata
bunga 5%/tahun
4. Berapa unit layanan diperlukan agar biaya
tahun 2020 tertutup (titik impas)?
5. Tarif harga pasar Rp 100.000/USG
Nilai USG tahun ke-3 =
100 (1 + 1,07)3
= 23.152.500
Titik Impas (target minimal)
= Rp 23.152.500/100.000
= 232 USG per tahun
Biaya Tetap/Investasi  >1 tahun
1.
2.
• Tanah
• Gedung/bangunan
3.
• Ruang-ruangan
4.
• Alat medis, non medis berusia > 1 tahun
5.
6.
• Izin-izin
• Kendaraan dinas/ambulan
7.
• Akreditasi/kontrol kualitas
8.
9.
• Modal (bunga/bagi hasil pinjaman)
• Dll.
Obat dan bahan medis habis pakai
Pelengkap pasien (gelang, rekam medis, APD)
Operasional lain: perjalanan, jamuan, dll
Biaya semi variabel
• Gaji pegawai tetap
• Utilities (listrik, telepon, air)
• Pemeliharaan: gedung, alat medis dan non medis
• Pemasaran/Humas
• Sisem informasi
dll
Biaya Variabel
Biaya Bertahap
Seperti biaya tetap tetapi hanya sampai ambang batas tertentu tercapai.
Ketika aktivitas meningkat lebih jauh, biaya naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Biaya ini berlanjut saat aktivitas meningkat.
Sepanjang Waktu, BiayaTetapBerubah
Kapasitas terbatas
Biaya variabel-1
Biaya total-2
Biaya tetap
Biaya total-1
Q, jumlah produksi
Biaya tetap dan biaya
variabel berubah:
Persaingan, Analisis
Skala ekonomi, economy of scale
Biaya satuan semakin kecil sejalan
dengan meningkatkannyajumlah
produksi
Rp
PerilakuBiaya – Output  Pelajaran Apa?
Mana yang biaya langsung dan biaya tidak langsung?
Kolom mana yang menunjukkan Skala Ekonomi?
Apa implikasi taktik/strategibisnis?
Apa implikasi strategi pelayan publik?
Bagaimana dengan jasa dokter?
Gedung
Rp/Th
Pasien/Th
(Q)
Gedung/Pasien,
Rp
Obat/Pasien,
Rp
Rek Med/Th,
Rp
Satuan/Pasien,
Rp
100.000.000 1.000 100.000 50.000 1.000 151.000
100.000.000 5.000 20.000 50.000 1.000 71.000
100.000.000 10.000 10.000 50.000 1.000 61.000
100.000.000 25.000 4.000 50.000 1.000 55.000
100.000.000 50.000 2.000 50.000 1.000 53.000
100.000.000 100.000 1.000 50.000 1.000 52.000
Sewa Gedung.
Rp/Th
Gaji Dr FT, Rp #Pasien/th (Q)
Gedung/ pasien,
Rp
Per konsul
dr, Rp
Obat/
pasien, Rp
Rek
Med/Ps, Rp
Satuan/
Konsul, Rp
100.000.000 120.000.000 1.000 100.000 120.000 50.000 1.000 271.000
100.000.000 120.000.000 5.000 20.000 24.000 50.000 1.000 95.000
100.000.000 120.000.000 10.000 10.000 12.000 50.000 1.000 73.000
100.000.000 240.000.000 25.000 4.000 9.600 50.000 1.000 64.600
150.000.000 600.000.000 50.000 3.000 12.000 50.000 1.000 66.000
200.000.000 1.200.000.000 100.000 2.000 12.000 50.000 1.000 65.000
Kini TambahBiaya LangsungDokter
Jika anda seorang dokter dan punya pilihan, anda akan pilih gaji tetap Rp10
juta/bulan atau konsinyasi Jasa Konsultasi Rp100.000 per konsul?
Rehat 5 Menit
Lanjut Asah Otak 2
Tingkatkan Efisiensi
Asah Pikir – Tugas
Non Kesehatan Kesehatan
Satuan apa? Sebutkan berbagai satuan biaya
Apa dan siapa yang menentukan satuan?
Apa hubungan biaya satuan dengan harga
satuan?
Siapa penentu harga satuan? Satuan apa?
Apa langkah manajemen jika biaya dan harga
satuan pasar berhimpit
Kapan dan bagaimana meningkatkan efisiensi?
Dengan mengambil ilustrsi sebuah klinik pada slide sebelumnya, berapa
harga konsul + obat (harus ada apoteker)per konsul yang anda sarankan?
Kurva Harga Pasar dan Biaya Produksi Per Unit
Rp
Harga pasar
Biaya produksi Firma X
D
S
Rp
Harga pasar
Biaya produksi baru
Firma X, setelah analisis
biaya
D
S
Adakah inovasi lain
untuk meningkatkan
pendapatan/revenue??
D
S
Biaya produksi RS X, CBG Y,
jumlah produksi N
InaCBG Y
Q
Apa yang akan Anda lakukan?
Analisis Biaya Marjinal,
tambahan biaya produksi akibat
peningkatan satu unit output
Jika, biaya marjinal > pendapatan
marjinal. Buat IKS (jual produk)?
Sebagai Direktur RS Swasta, BelumIKS
dengan BPJSKesehatan
Rp
BeberapaAspekBiaya dan Harga
Inflasi: perubahan harga-harga barang/jasa secara berkala karena mekanisme pasar (dalam
% thd tahun sebelumnya):
• Demand meningkat secara alamiah,
• Konsumsi karena kelebihan likuiditas kenaikan pendapatan
• Spekulasi pedagang
• Kekurangan produkusi/ketidaklancaran distribusi
Nilai konstan: nilai yang disesuaikan terhadap inflasi
Surplus/laba: aspek teknis ekonomi (pendapatan > biaya)
Laba/profit: konsep pajak. Pendapatan > biaya dan nilai surplus dibagikan sebagai dividen.
Laba adalah sebuah kenikmatan, taxable.
Surplus Produsen
Mari Diskusi dan Dalami Konsep Biaya, Harga
Satuan, dan Berbagai Aspeknya dalam
Pelayanan Kesehatan
Kegagalan Mekanisme Pasar
dan Kegagalan Program Publik
Memahami Pasar > Ingat Kurva S-D
1
2
3
5
6
Pasar adalah tempat bertemu S dan D dan berwujud keseimbangan
yang menghasilkan “harga murah” dan “kualitas bagus”.
Kedua elemen S dan D (individu maupun institusi) sama-sama mampu
memutuskan “menjual” atau “membeli”
Siapa saja (individu maupun institusi) bebas menjual atau membeli,
free entry and free exit
4 Penjual (S) “terpaksa” mengambil harga pasar (price taker)
Pembeli (D) bebas mencari informasi harga dan kualitas barang dari pesaing
dan harga barang substitusi untuk keseimbangan informasi (terdapat atau
memungkinkan terwujud informasi simetris)
Pembeli (D) mampu dan bebas menentukan barang yang mau dibeli
(willingness to pay) dan jumlah yang dibeli (konsumsi) – persepsi ‘kebutuhan”
dan kemampuan keuangan (ability to pay)
FAKTA SEBUAH
“PASAR"
Analisis – see the unseen!
Mari coba uji fakta mekanisme pasar tersebut
untuk suatu produk sederhana buah pisang.
• Apa satuan penjualan dan berapa harga
satuan?
• Siapa atau peraturan apa yang menetapkan
satuan dan harga satuan pisang?
• Apa syarat penjual pisang?
• Berapa perbedaan harga pisang di tingkat
petani, pasar tradisional, dan di toserba?
• Setinggi apa tingkat kedaulatan pembeli (D)?
• Seberapa banyak kita mendengar, membaca,
chat, sebar hoaks tentang pisang dan harga
pisang?
• MENGAPA?
Mari coba fakta dengan pertanyaan yang sama
untuk produk JASA
• Layanan salon kecantikan atau potong rambut,
yang sama-sama jasa terhadap individual
dengan layanan kesehatan?
• Layanan hotel, yang sama-sama membutuhkan
gedung, layanan 24/7/365?
• Berapa banyak kita dapatkan, bahas, atau
perdebatkan kualitas, harga, atau hoaks
layanan tersebut?
Esensi
Pasar vs Pasar Layanan Kesehatan?
Pasar (persaingan) sempurna menjamin harga tertentu (termurah
buat konsumen) dengan kualitas terbaik buat konsumen.
• Harga pisang stabil, tanpa ada yang atur
• Pisang jelek otomatis tidak laku atau dijual dibawah harga pasar
• Cek tarif (harga) konsultasi dokter. Suplai bertambah, harga turun?
• Bandingkan tarif kamar RS di lingkungan anda sekarang dan 10 tahun lalu. Naik
atau turun?
• Jika harga barang normal naik, orang tidak membeli (tidak mampu atau tidak
mau): tidak ada masalah. Dalam layanan medis?
• Bagaimana pembeli (pasien, D) menilai kebutuhan dan keinginan?
Kemauan membayar (willingness to pay): orang mau beli/bayar
jika dia menilai barang itu memenuhi kebutuhan atau keinginan?
Layanan Kesehatan/Medis?
1. Kunci layanan kesehatan: Konsultasi dokter (jasa layanan medis).
Yang lain adalah pelengkap/layanan ikutan
2. Mari mulai dengan konsultasi dokter (sebelum/di luar lingkup JKN):
a. Siapa yang memulai terjadinya “pasar” layanan konsultasi dokter? S atau D?
b. Siapa yang bisa “menjual” layanan konsultasi dokter? Ada kebebasan bagi setiap orang?
c. Siapa yang menentukan harga jasa layanan konsultasi dokter?
d. Bagaimana kemampuan pasien (D) menilai harga dan kualitas layanan konsultasi dokter?
e. Bagaimana pasien mendapatkan harga pesaing dan harga substitusi jasa layanan konsultasi
dokter? Apa peluang dan hambatannya?
f. Bagaimana dan berapa (Qd) pasien memutuskan untuk membeli jasa layanan dokter?
3. Beberapa hal penting dalam Yankes
a. Barang (obat dan bahan habis pakai) selain layanan medis tetap bukan barang normal
b. Ketidakmampuan “konsumen” menilai kualitas. Konsumsi psikologis dalam kualitas layanan
medis
c. Kebutuhan yang tidak diketahui (uncertainty)
d. Ketidakmampuan ekonomi pasien yang memiskinkan (katastrofik)
e. Aspek moral dalam unsur laba/dividen bagi pemodal
f. Aspek keadilan membayar, eksternalitas
Bagaimana dengan Pasar Asuransi Kesehatan?
1.
• Apa esensi asuransi kesehatan? Kita akan bahas khusus nanti
2.
• Apa beda asuransi dan jaminan? Garansi?
3.
• Bagaimana seseorang menilai perlu-tidaknya asuransi Kesehatan?
4.
5.
• Apa yang sesungguhnya dibeli oleh seseorang jika ia membeli
asuransi kesehatan?
• Layanan apa saja yang dijamin dalam suatu produk asuransi
kesehatan?
6.
• Bagaimana premi asuransi kesehatan ditetapkan?
7.
• Bagaimana seseorang menentukan premi suatu produk asuransi
kesehatan lebih murah dari produk asuransi Kesehatan lainnya?
Eksternalitas Layanan Kesehatan
Eksternalitas: konsumsi suatu barang
oleh seseorang mempengaruhi
manfaat atau mudarat orang lain
a) Positif: baik.
Imunisasi, tanam pohon, pakai masker,
naik kendaraan umum, dll
b) Negatif: buruk.
Rokok, bakar hutan, tidak pakai masker,
naik mobil pribadi, dll
c) Hubungan sebab-akibat eksternalitas
umumnya jangka panjang
Eksternalitas menuntut pendanaan
publik, bukan privat. Not fair to pay,
mekanisme pasar gagal menarik D
(pembeli)
a) Esensi pendanaan publik: tidak ada
hubungan antara nilai kontribusi
(besaran bayaran) dengan nilai
konsumsi. Jalan umum, penerangan
jalan, jembatan sungai umum,
mercu suar, dll
b) Umumnya dana dikelola
pemerintah atau oleh publik non
pemerintah.
c) Pendanaan publik non pemerintah:
rumah ibadah, layanan karitas,
layanan bencana, dll
Pengenalan Pendanaan Publik
memaksa, UUD45 pasal 23A Pendanaan privat (pasar)
Pendanaan publik bersifat
bersifat sukarela
Umumnya bersifat progresif – semakin tinggi pendapatan semakin tinggi porsi
kontribusi. Regresif, semakin tinggi pendapatan semakin kecil porsi kontribusi
Jenis-jenis Pendanaan Publik:
• Sumber pajak: tujuan redistribusi pendapatan dan beban, PPh umumnya progresif. PPN dan pajak lain
bisa bersifat regresif.
• Sumber iuran wajib asuransi sosial (relatif regresif) – dapat dianggap “earmarked tax”
• Zakat, perpuluhan, dll kewajiban agama: pendanaan publik oleh masyarakat
Proses redistribusi (gotong=royong, subsidi pemerintah) melalui:
• Demand side, kepada orang, misalnya subsidi iuran JKN (PBI)
• Supply side, misal subsidi solar, gas 3 Kg, dan bensin premium, pendanaan RSU/RSK milik pemerintah
• Subsidi ke pihak swasta agar harga jual terjangkau. Dilakukan banyak negara maju kepada para petani
Layanan Puskesmas dan RSUD/RSUP
Layanan fasilitas kesehatan milik pemerintah, fasilitas kesehatan publik
merupakan mekanisme subsidi supply side. Pengakuan kegagalan pasar
Suatu pilihan pemerintah untuk menutup kegagalan pasar yang umum dilakukan
dalam pelayanan dasar negara (essential/ basic needs).
Dapat diberikan gratis ketika menggunakan (bayar--pajak atau iuran wajib--
ketika sehat) atau bayar “harga/tarif subsidi” (user fees)
Semua negara maju dan berkembang memiliki fasilitas kesehatan publik dengan
variasi bayaran dan luasnya layanan
Umumnya dipersepsi memiliki kualitas layanan tidak sebaik/responsif layanan
swasta (public failure).
Petugas/pegawai sulit berprilaku rasa memiliki (sense of belonging, ownership).
Cendrung kurang responsif terhadap upaya efisiensi
Prinsip universal:
semua orang
normalnya responsif
terhadap insentif
finansial
Ringkasan: Karakteristik Demand Yankes
Uncertainty of needs: Response mekanisme asuransi (penjaminan)
•Problem WTP, willingness to pay. Mau? Atau Terpaksa?
•Problem ATP, ability to pay. Mampu? Atau terpaksa jual harta benda? Impoversihment, catastrophic.
•Problem risk-behavior
•Sifat sebagian demand yankes absolut Inelastis
•Masalah Kemanusiaan dan legal – hidup mati, tidak berbuat sesuatu menyebabkan nyawa orang melayang
(pembunuhan?).
Informasi asimetris: Perlu paksanaan/regulasi Pemerintah
•Patient ignorance
•Supply induce demand: moral hazard, fraud, biaya naik
•Tidak mampu (incompetent) menetapkan jumlah konsumsi (Qd)
•Tidak mampu menilai kualitas jasa dan barang layanan Kesehatan
Kompleks dan pluralistik: membutuhkan teknologi tinggi. Semakin mahal
dengan teknologi baru
Layanan jasa yang luas variasi dan kebutuhannya: sulit otomatisasi dan sekala
ekonomi
Externalitas: mengharuskan dana publik
•Siapa yang harus menanggung biaya? Siapa berbuat, dia bertanggung jawab?
Perbedaan Karakteristik Barang/Jasa
Barang/Jasa Normal
• Kebutuhan dan konsumsi terukur –
hampir pasti: dapat dijadwal dan
dianggarkan
• Informasi simetris/D mampu mencari
informasi hampir simetris
• Tidak ada atau sekala eksternalitas
rendah
• Umumnya relatif simple dan
seragam. Mudah mencapai skala
ekonomi/efisien
Barang/Jasa Layanan Kesehatan
• Ketidakpastian: Tidak bisa dijadwal
dan dianggarkan oleh rumah tangga
• Informasi asimetris tinggi
Patient ignorance
Supply induce demand
Harga sulit mencapai
kesetimbangan
Kegagalan pasar
• Eksternalitas
Pendanaan publik
• Pluralistik: sulit mencapai skala
ekonomi
MARI DISKUSI DAN DALAMI
KEGAGALAN MEKANISME PASAR DAN
KEGAGALAN PROGRAM PUBLIK
Konsep Harga Layanan Kesehatan
Tujuan Penetapan Harga
Memaksimalkan keuntungan atau laba
Mendapatkan dan mempertahankan pasar
Mengejar return of investment atau pengembalian modal usaha
Melakukan stabilitas harga
Menjaga kelangsungan dan keutuhan perusahaan
1
2
3
4
5
Strategi Penetapan Harga (3C)
01
Strategi Penetapan Harga
Berdasarkan Biaya (Cost)
02
Strategi Penetapan Harga
Berdasarkan Pelanggan
(Customer)
03
Strategi Penetapan Harga
Berdasarkan Persaingan
(Competition)
Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost)
Cost-Plus Pricing Method
Penetapan harga jual per unit berdasarkan jumlah biaya per unit ditambah jumlah
tertentu sebagai laba atau margin.
Formula  harga jual = biaya total + laba
Jika Harga Pokok Produksi Layanan-A adalah Rp 100.000 dengan laba 25% dari total
biaya
Harga pokok produksi + (Harga Pokok Produksi x Laba)
100.000 + (100.000 x 0,25) = 125.000
Mark-up Pricing
Penetapan harga yang sering digunakan untuk barang/ produk dengan menambahkan
harga beli dengan sejumlah laba tertentu.
Formula  harga jual = harga beli + laba/ markup
Jika biaya per unit sebuah obat adalah Rp16.000 dan farmasi RS ingin markup 20% dari
penjualan
Biaya Satuan / (1 - % laba atas penjualan yang diinginkan)
16.000 / (1-0,20)
16.000 / 0,8 = 20.000
Jadi, farmasi akan menjual Rp20.000 untuk obat tsb dan akan memperoleh keuntungan
Rp4.000 per unit.
Fixed Fee Pricing
Penetapan harga berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh
produsen produk tersebut ditambah sejumlah fee yang telah
disepakati.
Target Pricing
Penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi (ROI)
sesuai dengan target yang diinginkan.
Jika Fasyankes menginvestasikan 1.000.000.000 dan mengharapkan ROI 30% yaitu
300.000.000
Asumsi jumlah tindakan 1.200 per tahun dan Average Total Cost 1.000.000, total
cost = 1.200.000.000 (1.200 x 1.000.000)
Target keuntungan per tindakan 300.000.000 / 1.200.000.000 = 25%
Target Return Pricing = 1.250.000
Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Pelanggan
(Customer)
Price Sensitivity Meter (PSM)
01
02
03
Penetapan harga yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan
pendekatan terhadap kebutuhan/ permintaan pelanggan.
Metode ini didasari persepsi pelanggan terhadap nilai/ value
atas produk/ layanan yang diterima, apakah sebanding atau
tidak.
Untuk mengetahui apakah value suatu produk/ layanan dapat
diterima oleh pelanggan, bisa mengukurnya dengan PSM.
Diskriminasi Harga
Kebijakan untuk menentukan harga jual yang berbeda-beda untuk
satu jenis produk/ layanan yang sama dalam beberapa segmen pasar.
Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi diskriminasi harga misalnya
wilayah, konsumen, waktu, kualitas, dan bentuk produk/ layanan.
Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan
(Competition)
Perceived Value Fixing
1.
• Penetapan harga jual berdasarkan harga jual rata-rata produk sejenis.
2.
• Proses dimana produsen menetapkan suatu harga product dengan mempertimbangkan 'brand’.
3.
• Pelanggan bersedia membayar suatu produk berdasarkan persepsi mereka tentang produk
tersebut.
4.
• Percieved value pricing tidak berdasar pada cost-of-product melainkan pada nilai-nilai yang
dipercaya oleh pelanggan yang akan mereka dapatkan dari produk tersebut.
5.
• Customer rela membayar mahal untuk secangkir kopi karena 'percieved-value' yang mereka
miliki atas starbucks.
Sealed Bid Pricing
Penetapan harga jual berdasarkan penawaran yang diajukan
oleh perusahaan.
Metode semacam ini sangat umum dalam kasus pembelian di
pemerintahan, di mana calon pemasok mengajukan penawaran
mereka dalam amplop tertutup, tidak mengungkapkan
penawaran kepada siapa pun.
Perhitungan Kebutuhan Biaya (Costing)
Traditional Costing
Activity Based Costing (ABC)
Time Driven Activity Based Costing (TDABC)
Performance-Focused Activity Based Costing (PFABC)
Ratio of Cost to Charges (RCCs)
Traditional Costing
Merupakan metodologi akuntansi biaya yang menghitung biaya keseluruhan pada
sebuah program dengan tingkat persentase tertentu (Paulus, van Raak, and Keijzer,
2002).
Perhitungan dengan metode ini mudah, tetapi dikritisi karena diaggap gagal untuk
menghitung biaya berbagai layanan dan tidak menunjukkan biaya yang akurat (Carroll
and Lord, 2016)
Activity Based Costing
01
Merupakan metodologi akuntasi biaya yang menghitung semua
biaya kegiatan yang ada untuk mendukung terlaksananya sebuah
program.
02
Metode ini juga menghitung biaya tidak langsung yang
berhubungan dalam pelaksaan sebuah program (Velmurugan,
2010).
03
Pengunaan metode ini memberi pengambil kebijakan informasi
yang lebih akurat.
04
Keakuratan metode ini menjadi keunggulan dibandingkan
pendekatan perhitungan biaya lain sehingga banyak digunakan
dalam berbagai evaluasi biaya dan keuntungan (Namazi, 2009).
Time Driven Activity Based Costing (TDABC)
Merupakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang
mengatasi beberapa kekurangan dari metode Activity
Based Costing (ABC).
Metode TDABC berasumsi bahwa sebagian besar sumber
daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas, memiliki
kapasitas yang dapat diukur dari sisi waktu (Namazi, 2009).
Performance-Focused Activity Based Costing
(PFABC)
Merupakan iterasi ketiga dari metode ABC.
Perhitungan dengan metode PFABC dapat menilai setiap kegiatan dengan
berbagai cara, yaitu berdasarkan pemanfaatan waktu atau kualitas.
Metode PFABC memiliki beberapa keuntungan, yaitu dapat
mengidentifikasi kegiatan yang penting (Namazi, 2009).
Ratio of Cost to Charges (RCCs)
Merupakan penetapan biaya khusus untuk industri kesehatan.
Rumah sakit diberikan wewenang untuk memperkirakan seluruh biaya dari
setiap departemen penghasil pendapatan dan memasangkannya semua total
biaya tiap departemen untuk menghitung rasio tingkat biaya yang
dikeluarkan rumah sakit terhadap harga yang dikenakan kepada pasien.
Langkah Menghitung Biaya Kesehatan
Langkah #1
1.
• Sumber daya kesehatan diidentifikasi dengan mengestimasi berbagai
kategori yang akan dimasukkan ke dalam analisis.
2.
• Kategori-kategori ini misalnya staff, peralatan, readmisi, overhead,
bahan habis pakai, instalasi, dan kedaruratan
Langkah #2
• Setiap kategori diukur dengan satuan-satuan yang sesuai.
1.
2.
• Staff diukur misalnya dengan tipe staff, peralatan diukur dengan satuan tipe
peralatan, kedaruratan dengan frekuensi kejadian darurat, dan sebagainya.
Langkah #3
• Sumber daya kemudian divaluasi menggunakan nilai uang.
1.
2.
• Sebagai contoh, staff diubah ke nilai uang dengan menggunakan gaji staff,
peralatan dengan harga pembelian, kedaruratan dengan tarif, dan sebagainya.
MARI DISKUSI LEBIH LANJUT MENGENAI
HARGA LAYANAN KESEHATAN
MANAJEMEN KORPORAT DAN EFISIENSI
PADA FASILITAS KESEHATAN
Ilustrasi Dinamika Ekonomi/Usaha
Penjual mangga berharga per kilo Rp 70 ribu dan volume satu kuintal, maka
pendapatan kotor sebesar Rp 70.000 x 100 = 7.000.000 per hari. Selama 300 hari
dagang, pendapatan setahun = Rp 2,1 milyar.
Jika modal beli per kilo (biaya pokok) Rp 40.000 x 100 kg x 300 hari = 1,2 Milyar
Biaya operasional (ruangan, gaji pegawai, dll sebesar Rp 2 juta per hari = Rp
600juta/tahun), maka Laba sebelum pajak = Rp 2,1 M – Rp 1,2 M – Rp 0,6 M = Rp 300
juta
Berapa PPh yang harus dibayar Penjual?
Badan Hukum Apa? Apa Insentif dan
Pengaruh Harga?
Skema penjualan mangga tersebut pada slide sebelumnya cocok
terjadi pada badan hukum
• Penjual perorangan
• Penjual UD/CV
• Penjual Perusahaan PT
• Penjual BUMN
• Penjual Yayasan
• Penjual Pemda
Adakah aspek gotong royong dalam skema/skenario jual-beli berdasar
badan hukum?
Gotong royong apa?
Jika kita berusaha, bentuk badan hukum apa yang kita pilih?
Pajak Penghasilan sebagai Instrumen
Gotong-Royong?
Tarif Pajak
5%
15%
25%
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
• Rp 0 sampai dengan Rp. 50.000.000
• >Rp 50.000.000 sampai dengan Rp
250.000.000
• >Rp 250.000.000 sampai dengan Rp
500.000.000
• > Rp 500.000.000 30%
Tarif Pajak Orang Pribadi
Progresif/Regresif?
Tarif Pajak Perseroan Terbatas 2019
(PPh25) 25%, Contoh PT AM
1. Peredaran Bruto Rp 52 M
2. Penghasilan Neto Rp 6,6 M
3. Kompensasi Kerugian Rp 1,5 M
4. Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 5,1 M
5. PPh Terutang: (25% x PKP) = 25% x 5,1 M = Rp 1,275 M
Sumber: https://klikpajak.id/blog/berita-regulasi/tarif-pajak-penghasilan-badan-turun-22-persen/
Tahun 2020, tarif pajak PPh Pasal 25 turun menjadi 22%.
Progresif/Regresif?
Memahami Firma (Firm)
Sering digunakan dalam Buku Teks Ekonomi
business
Oxford Dictionary: A concern, especially one involving
partnership
a of two or more people.
Perserikatan dagang
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia): yg
didirikan untuk menjalankan usaha dagang bersama di bawah
satu nama yg setiap pesertanya turut bertanggung jawab
Badan Hukum = Legal Entity
Oxford: An individual, company, or organization that has legal rights and
obligations
Meriam Webster: an entity (as a corporation or labor union) having under the
law rights and responsibilities and especially the capacity to sue and be sued
KBBI
badan (perkumpulan dsb) yg dll hukum diakui sbg
subjek hukum (perseroan, yayasan, lembaga, dsb)
badan atau organisasi yang oleh hukum
oran
g
, yaitu memegang hak
diperlakukan sebagai
dan menanggung kewajiban (legal entity)
Anatomi “Pelaku” Ekonomi–
Insentif Ekonomi, Harga, Pajak, dan Efek Upaya Efisiensi
Badan Hukum: Subyek & Obyek Ekonomi
Publik
(Pemerintah,
DPR, BPK,
MA, Pemda)
Publik lain
(BI, BPJS)
Yayasan
Amil Zakat
Perkumpulan
Koperasi
Mutual
Dana Pensiun
BUMN
Perum
Persero
PT Tbk
Go Public)
Perseoran
terbatas
Orang
Pribadi
Tidak Bertujuan Mencari Laba (Nirlaba, NOT
for Profit: untuk dibagi kepada
Kontributor/Pengelola)
Bertujuan Mencari Laba (Pro Laba, FOR Profit untuk dibagi pada
Pemilik /pemegang saham/Pengelola)
Insentif Efisiensi, Mencari Output Terbesar/Terbaik dengan Input yang Sama:  Semakin Besar
Responsiveness dan Kecepatan Pengambilan Keputusan  Semakin Besar
BH Publik Pemerintah Bukan
BH Pemerintah (Privat/swasta)
Badan (Hukum) Publik?
Makna Publik
Oxford Dict  Public:
• of or concerning the people as a whole
open to or shared
• by all the people of an area or country
• of or involved in the affairs of the community, especially in government or
entertainment
• of or provided by the state rather than an independent, commercial company.
KBBI: Publik – Kurang konsisten dengan definisi global
• Orang banyak (umum)
• Semua orang yang datang (menonton, mengunjungi, dan sebagainya)
Badan (Hukum) Publik
Didirikan/dibentuk oleh negara DENGAN suatu UU melalui wakil yang disepakati dalam KONTRAK
UTAMA pembentukan suatu negara (Konstitusi): UUD45
Tidak disebutkan nama pendiri atau pemilik badan hukum (pemegang saham). TIDAK BERTUJUAN
mencari LABA (NOT FOR Profit to a number of individuals or entities)
Tujuan: Kemasalahatan BERSAMA. Tidak ada pembagian hasil usaha (dividen)
Biaya operasional digotong BERSAMA secara PAKSA disebut pajak berbasis KEMAMPUAN EKONOMI
(PPh) dan jumlah konsumsi (PPN, PBB, dll)
Pengelolaan (governance) diatur dalam Konstitusi/UU. Di Indonesia – Trias Politika (tiga kelompok
badan hukum publik)
• Legislatif (MPR, DPR, DPD, DPRD)
• Eksekutif (Pemerintah, pemerintah daerah, badan khusus seperti Bank Indonesia dan BPJS)
• Yudikatif (Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi)
Manfaat Badan Hukum Publik
1.
• Dimiliki SEMUA orang yang secara legal adalah penduduk (anggota/rakyat)
2.
• Menjamin pemenuhan hak-hak setiap orang secara berkeadilan, kesetaraan hak dan
kewajiban dalam kebinekaan sosial-ekonomi
3.
• Memiliki KEKUASAAN memaksa setiap anggota (pemilik) BH Publik
4.
• Setiap orang memiliki peluang mengelola BH Publik sesuai prosedur yang disepakati (UUD,
UU dan Turunan UU)
5.
• Tatakelola (governance, manajemen/administrasi) bersifat terbuka/transparan
6.
• Memfasilitasi semua anggota/rakyat (fasilitas umum) berupaya memaksimalkan utilitasnya,
dalam koridor kesepakatan Bersama (UU)
7.
• dll
Masalah Badan Hukum Publik
Pengambilan keputusan (kebijakan)– responsiveness-- lambat, memerlukan kesepakatan bersama
melalui perwakilan
Keberagaman politik – wakil resmi variasi kepentingan anggota – dapat menimbulkan
perpecahan dan hambatan kemajuan
Rasa memiliki (sense of belonging dan sense of responsibility) bergantung pada orang-orang
terpilih sebagai pengelola (pemerintah) – rawan korupsi
Transparansi keuangan dapat menimbulkan multi-interpretasi dan reaksi
Sulit atau proses panjang dalam upaya pemenuhan kecukupan dana Bersama (APBN/APBD, Dana
Amanat)
Cendrung sulit mencapai efisiensi tinggi. Tidak ada atau kecil risiko finansial bagi pengelola jika
terjadi inefisiensi atau inefektifitas upaya (program)
dll
Badan Hukum Privat (Swasta)
Oxford:
• belonging to or for the use of one particular person or group of people only
• involving only a particular person or group, and often dealing with matters that are not to be
disclosed to others.
• not to be revealed to others.
• quiet and free from people who may interrupt
• provided or owned by an individual or an independent, commercial company rather than the
state.
KBBI: 1. Pribadi, 2. Tersendiri, 3. Partikelir, 4. Swasta (tidak begitu jelas
peran penduduk/warga negara dan peran negara)
Matrik Perbandingan Badan Hukum Non-Pemerintah
Badan Hukum Pendiri Tujuan Modal Dividen
Perkumpulan, Yayasan,
Amil zakat
Orang dengan interes
serupa
Sosial, nirlaba Sukarela, bersifat
sumbangan
Tidak ada. Dapat diberi
insentif pajak PPh
Koperasi, Mutual, Dana
Pensiun Swasta
Orang dengan interes
serupa. Memiliki saham
yang sama
Pro laba bagi anggota.
Mutual – pembeli
adalah pemegang saham
Modal tiap anggota.
Umumnya sama, tidak
ada saham mayoritas
Dibagikan dan
dikenakan PPh
BUMN (Perum dan
Persero), BUMD,
Bumdes
Pemerintah, pemda,
pemdes selaku
pemegang saham
Pro laba. Menambah
APBN/APBD
Dipisahkan dari
kekayaan pemerintah
Dibagikan kepada
pemegang saham.
Dikenakan PPh
PT (Perseroan Terbatas)
Tbk
Orang pribadi dan badan
hukum sbg pemodal
Pro laba.
Saham diperjualbelikan
umum/terbuka
Dipisahkan dari
kekayaan pribadi atau
badan hukum
Dibagikan per saham.
Dikenakan PPh
PT non Tbk Orang pribadi dan badan
hukum sbg pemodal
Pro laba.
Saham diperjualbelikan
tertutup
Dipisahkan dari
kekayaan pribadi atau
badan hukum
Dibagikan per saham.
Dikenakan PPh
Orang pribadi Orang pribadi Pro laba Tidak dipisahkan dari
asset orang
Digunakan sendiri,
dikenakan PPh
Variasi Tujuan dan Bentuk BH Privat (non-Pemerintah)
di Suatu Negara
1.
• Perbedaan tujuan menuntut perbedaan bentuk, modal dan pengelolaan BH Privat
2.
• Variasi tujuan sosial (nirlaba) kebersamaan dan substitusi peran publik terbatas sampai eksklusif tujuan
pribadi satu orang
3.
• Perlu peraturan (UU) agar tidak terjadi benturan kepentingan/tujuan dan konsistensi pengelolaan dengan
tujuan
4.
DALAM UU
• Dibentuk sehingga menghasilkan BANYAK BH privat sejenis (memfasilitasi persaingan) –
diurus oleh Notaris dan disahkan oleh Pemerintah (Menkumham)
5.
• Perorangan diperlakukan sebagai badan hukum
6.
• Laba (pendapatan orang pribadi) menjadi obyek pajak untuk kemaslahatan bersama – gotong royong
tidak langsung
Manfaat Badan Hukum Privat
Memfasilitasi beragaman kepentingan, selera, dan tujuan sekumpulan orang (yang
mempunyai kesamaan kepentingan) atau orang pribadi
Memfasilitasi, memberi insentif, dan mendorong persaingan (market) yang meningkatkan
efisiensi dan peningkatan status sosial ekonomi rakyat
Memiliki potensi proses pengambilan keputusan cepat, sesuai bentuk BH Privat
Memfasilitas pemilik modal meningkatkan usaha dan membuka lapangan kerja
Memungkinkan BH Publik (Pemerintah) meningkatkan ekonomi melalui BH privat pro-laba
(memungut pajak progresif)
Dapat digunakan oleh BH Publik untuk inovasi yang kurang birokratis
dll
Masalah Badan Hukum Privat
Tidak memungkinkan mewujudkan keadilan sosial dan pemenuhan hak-hak orang pribadi
Tidak semua orang dapat dan mampu mendirikan atau memproleh manfaat BH Privat
Berpotensi konflik antar BH Privat secara luas
Berpotensi “perbudakan terselubung”/pelanggaran hak orang lain
Dapat disalahgunakan sebagai alat memaksimalkan utilitas orang perorang yang merugikan
pihak lain (setara korupsi dalam BH Publik)
Berpotensi menimbulkan kesenjangan sosial besar
dll
Subyek Hukum: Konteks Ekokes – Pajak, Iuran, Premi 
Pengaruhi Biaya Produksi dan Harga Barang/Jasa
UU 28/2007 tentang Pajak
Pasal 1: Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pasal 3. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
perseroan terbatas, perseroan komanditer (CV), perseroan lainnya, badan usaha milik
negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma,
kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya
termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
Neraca PT HM Sampoerna (2019)
Dalam Rp juta
Neraca PT Pertamina
EBITDA: Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, andAmortization
Neraca PT Siloam Tbk
EBITDA: Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, andAmortization
Neraca Bank Indonesia
EFISIENSI
KONSEP LEAN
Manajemen dan organisasi > memerlukan pendekatan-pendekatan tersendiri
> mencapai efektivitas dan efisiensi.
Dari semua jenis pendekatan yang ada > lean merupakan pendekatan yang
dipandang paling berhasil (Puvanasvaran et al, 2010).
Lean bertujuan > meningkatkan proses, baik itu proses produksi maupun
proses manajemen > dengan mengurangi ketidakstabilan proses, mengurangi
pemborosan proses, dan mengurangi variasi proses (Van Den Bos et al, 2014).
3M: Mura,
Muri, dan
Muda
Variasi proses disebut Mura.
Ketidakstabilan proses disebut sebagai
Muri.
Pemborosan proses disebut sebagai
Muda.
Lean > bertujuan menghilangkan 3M:
Mura, Muri, dan Muda.
IMPLEMENTASI LEAN
Selain Toyota, terdapat pula
Rockwell Collins, penyedia
elektronika dan teknologi informasi
penerbangan.
IMPLEMENTASI LEAN
Lean diterapkan dengan nama Lean+ di industri
pesawat terbang Boeing (Dave, 2015).
IMPLEMENTASI
LEAN
Lean juga diterapkan pada
perusahaan kelas dunia
lainnya seperti Porsche dan
Tesco, sebuah perusahaan
retail internasional (Agrahari
et al, 2015).
IMPLEMENTASI LEAN
Tidak ketinggalan pula Daimler AG dan
Hershey yang turut menerapkan lean
dalam mencapai tujuan jangka panjang
mereka (Hung et al, 2013).
LEAN “RUMAH SAKIT”
• Lean juga telah diterapkan dalam bidang pelayanan
kesehatan (Machado et al, 2014).
• Lean diterapkan dalam bidang ini untuk membantu
meningkatkan mutu pelayanan sekaligus mengurangi biaya.
• Hal ini wajar mengingat pelayanan kesehatan sangat
dituntut untuk memiliki kualitas tinggi namun juga dituntut
untuk menyediakannya secara murah dan terjangkau.
LEAN “RUMAH SAKIT”
Biasanya hal ini sulit dilakukan
sekaligus.
Bila ingin pelayanan berkualitas,
maka harganya akan sangat
mahal.
Sebaliknya, pelayanan kesehatan
yang murah berarti kualitas yang
rendah.
Lean mampu memecahkan
dilema ini dengan mengurangi
pemborosan dan meningkatkan
nilai pelayanan kesehatan.
PENERAPAN LEAN
DI RUMAH SAKIT
• Penerapan lean di rumah sakit
memberikan hasil yang baik.
• Ada banyak contoh untuk hal ini,
baik dalam skala operasi tertentu
atau keseluruhan rumah sakit.
• RS University of Michigan berhasil
menurunkan 36% waktu rata-rata
penempatan kateter sentral yang
dimasukkan secara periferal (PICC –
Peripherally Inserted Central
Catheter) (Furfari, 2010).
Manfaat Implementasi LEAN;
Studi Literatur pada 28 Rumah Sakit oleh Poksinska (2010)
Menurunnya waktu
yang dihabiskan
pasien dalam
perawatan: 8 kasus
Meningkatnya
jumlah pasien yang
dapat ditangani: 5
kasus
Berkurangnya
jumlah kesalahan
dan insiden: 7 kasus
Berkurangnya
waktu antrian: 4
kasus
Meningkatnya
kepuasan pasien: 5
kasus
Meningkatnya
kepuasan
karyawan: 5 kasus
Berkurangnya
waktu lembur: 2
kasus
Menurunnya biaya
persediaan: 2 kasus
Berkurangnya jarak
tempuh atau waktu
tempuh pasien dan
staf: 3 kasus
ADAPTASI PENERAPAN LEAN DI RS
Beberapa rumah sakit memperoleh manfaat ganda sehingga total terdapat 14 rumah
sakit dalam sembilan manfaat di atas.
14 rumah sakit > gagal > disebabkan oleh kurangnya pelatihan dari pelatih yang
memiliki latar belakang di bidang pelayanan kesehatan, sehingga lean diterapkan tanpa
mengindahkan karakteristik khusus rumah sakit (Poksinska, 2010).
Proses dan karateristik rumah sakit yang tentunya berbeda dengan pabrik.
Lean tidak dapat diterapkan langsung tanpa memperhitungkan perbedaan ini > perlu
adaptasi.
MANFAAT IMPLEMENTASI LEAN
Rata-rata satu rumah sakit yang berhasil menerapkan
implementasi lean memperoleh tiga manfaat dari sembilan
manfaat ini.
Rumah sakit yang paling berhasil mampu memperoleh tujuh dari
sembilan manfaat di atas.
MANFAAT
IMPLEMENTASI
LEAN > NHS
Trust
1. menurunnya waktu yang dihabiskan pasien
dalam perawatan,
2. mengurangi jumlah kesalahan dan insiden,
3. meningkatkan kepuasan pasien,
4. meningkatkan kepuasan karyawan, dan
5. menurunkan waktu tempuh pasien dan staff.
ALAT-ALAT IMPLEMENTASI LEAN
• Poksinska (2010)
mengenali adanya 18
alat yang digunakan
dalam implementasi
lean di rumah sakit.
• Walau demikian, alat
yang benar-benar
bermanfaat ada enam.
5S
• 5S adalah proses berulang-ulang
yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan menghapus
segala bentuk pemborosan.
• 5S merupakan singkatan dari Sort,
Straighten, Shine, Standardize,
dan Sustain (Pai, 2010).
• 5S akan menghasilkan sebuah
Visual workplace, yaitu ruang
kerja yang sepenuhnya tidak
memiliki pemborosan sama sekali
dalam sekali tampak (visual).
PRINSIP LEAN
(Bell dan Orzen,
2011)
FOUNDATION
 Tetap pada tujuan.
• Lean menuntut agar semua orang
berkomitmen pada fokus
menerapkan lean.
 Menghargai manusia.
• Lean harus diimplementasikan
dengan respek terhadap unsur
manusia, misalnya dengan
pemberdayaan.
 Perbaikan berkelanjutan dan mengejar
kesempurnaan.
• Penting untuk menjaga lean tetap
terus berjalan dan semakin baik.
BEHAVIOUR
Perilaku proaktif bermakna
mengambil inisiatif dengan
mengasumsikan tanggungjawab
pribadi untuk kualitas pekerjaan dan
kualitas lingkungan kerja (Bell dan
Orzen, 2011)
PERSPECTIVE
• Suara konsumen.
 Lean harus berfokus pada konsumen,
karena konsumen yang menentukan
sebenarnya apa yang tergolong VA
dan NVA.
 Ini artinya lean sebenarnya
dikendalikan oleh pelanggan.
 Hal ini dilakukan dengan
mendefinisikan nilai dari perspektif
pelanggan akhir dalam bentuk
layanan, kapabilitas, harga, dan
waktu.
PERSPECTIVE
• Kualitas terletak pada
sumber.
• Ini bermakna bahwa
kualitas telah
ditingkatkan sejak awal
produksi dimulai.
• Seiring proses berjalan,
pemborosan-
pemborosan dihapus dan
nilai semakin membesar
hingga ke akhir.
PERSPECTIVE
• Berpikir sistem.
 Berpikir secara sistemik akan
menjadikan gambaran proses
secara keseluruhan terlihat.
 Hal ini akan menurunkan
tingkat kompleksitas dengan
cepat.
 Akibatnya, pekerjaan menjadi
lebih sederhana.
FLOW
• Mengalir, menarik (pull), dan JIT.
 Prinsip ini bermakna program
lean berjalan sesuai aliran
dari pelanggan yang menarik
sistem produksi.
CAPSTONE
• Budaya disini adalah keyakinan dan nilai bersama di organisasi yang
termanifestasi dalam sikap dan perilaku (Bell dan Orzen, 2011).
• Lean menjadi sangat kuat tertanam jika ia telah dianggap sebagai
sebuah keyakinan dan nilai bersama oleh orang-orang yang ada di
organisasi.
BANGUNAN
LEAN
MARI DISKUSI DAN DALAMI
FIRMA DAN EFISIENSI
EFISIENSI OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI
(BHP) DALAM FASILITAS KESEHATAN
Komponen Pendapatan
Farmasi
Tingkat margin/keuntungan
Angka ini dipengaruhi oleh kebijakan yang
akan ditentukan oleh manajemen
1
Tingkat discount
Discount dapat berupa uang tunai maupun
jumlah (rabat).
Omzet penjualan
Angka ini dipengaruhi oleh beberapa hal
antara lain jumlah pelanggan,
jumlah R/setiap resep dan tingkat
permintaan (demand).
Kenaikan harga
Diasumsikan bahwa kenaikan harga obat per tahun
sebesar 10%.
Donasi
Adalah kebijakan untuk mendapatkan pemberian khusus
untuk biasanya obat/BHP baru.
Konsinyasi
Adalah persediaan obat yang diperlukan oleh RS yang
disediakan oleh perusahaan farmasi. Dengan konsinyasi
maka didapatkan margin tanpa perlu pembelian. Kerugian
dari kebijakan ini adalah tidak adanya discount kecuali obat
tersebut dijual dengan harga discount.
Retur penjualan
Kegiatan ini berupa pengembalian obat oleh pelanggan
karena tidak digunakan lagi atau diganti dengan obat lain.
Retur dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan,
sebab barang yang diretur dibeli dengan harga netto
sedangkan dijualnya dengan harga bruto.
• Ditentukan oleh kehendak konsumen
• Perusahaan harus menyesuaikan diri
JIT - system tarik
(pull system)
Untuk apakah
Just in Time Management
(JIT)?
FLEKSIBILITAS
permintaan konsumen terus berkembang
dan berubah
FOKUS
Pada pengurangan persediaan
meningkatkan perputaran
Efisiensi yang tinggi
meningkatkan daya saing perusahaan
Kemitraan
perbaikan secara terus menerus pengendalian mutu
dengan biaya lebih murah
Prinsip JIT
menghilangkan barang yang
tidak perlu dan tidak mempunyai
nilai tambah
Kanban
suatu alat bantu untuk
menjalankan
JIT
Kanban
Kapan Menggunakan
Just in Time ?
Indonesia?
Jawabanya sangat bisa
Apakah dapat diterapkan di
Langkah
Negosiasi
pembeli dan penjual
Teknik Pembelian
Konsinyasi
Langkah
Barang
Terapkan pada beberapa
Langkah
CONTOH
Penggunaan Kartu KANBAN
CONTOH
Kartu KANBAN
CONTOH
Kartu KANBAN
CONTOH
Kartu KANBAN
CONTOH
Kartu KANBAN
CONTOH
Kartu KANBAN
Siapkan
Kartu Kanban
• Persediaan tambahan digunakan cadangan
untuk keadaan di luar kebiasaan
• Biasanya ada dua keadaan di luar kebiasaan
yang diperhitungkan
Safety Stock
Suatu kondisi jumlah stock tertentu dimana
harus melakukan permintaan berikutnya
Reorder Point
• Jumlah barang yang akan dipesan
• Mengalikan antara satuan kebutuhan x
periode stock
Order Quantity
Tempatkan Kanban pada ROP
2 BIN SYSTEM
(atur barang jadi 2 bin)
Two Bin System
Kanban Post
(menentukan tempat kanban)
Kanban Post
Kanban Post
Mari Diskusi Lebih Lanjut Mengenai Efisiensi
Obat dan BHP dalam Fasilitas Kesehatan
Pengantar Evaluasi Ekonomi dalam Kesehatan
Evaluasi Menjawab
02
Sejauh mana intervensi tersebut di lapangan berfungsi?
Effectiveness Evidence Based
03
Memilih intervensi yang menghasilkan efek atau dampak yang
diharapkan dan biaya yang dibutuhkan?
Evaluasi Ekonomi  kebijakan/keputusan rasional
01
Dapatkah suatu intervensi berfungsi?
Efficacy  Perencanaan
04
Apakah suatu intervensi sampai kepada rakyat?
Akses  ekuitas, egaliter/liberter
Analisis Ekonomi Mencakup
1
2
3
4
5
6
Mengenali berbagai alternatif intervensi
Mengukur keluaran/hasil/dampak masing-masing intervensi
Menghitung biaya yang dihabiskan masing-masing intervensi
Mengukur pilihan & kepuasan konsumen tiap intervensi
Mengukur dan memilih pilihan terbaik sebanding dengan biaya yang dihabiskan
(evaluasi ekonomi)
Menghasilkan rekomendasi kebijakan  kerjakan, teruskan, ganti,
hentikan suatu intervensi
Evaluasi Ekonomi Mikro
Alquran, Al-Baqarah 219. Abad ke-7.
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar (minuman keras) dan judi. Katakanlah:
“Pada keduanya terdapat dosa (biaya) yang besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” Dan mereka bertanya
kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ” Yang lebih dari kebutuhanmu.”
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.”
Evaluasi Ekonomi di Tingkat Klinik
Pharingitis
Eritromisin
Total Biaya Rp 90.000
50% sembuh
7 hari
Azitromisin
Total Biaya Rp 150.000
95% sembuh
3 hari
Intervensi Hasil
Pilih mana?
Perspektif siapa?
Pilihan Rasional: Evaluasi Biaya-Manfaat
Perspektif Pasien/Penanggung Biaya
• Bandingkan Expected Cost/Cure (outcome) – EC/C
• EC/C Eritromisin = (100/50) x Rp 90.000 = Rp 180.000
• EC/C Azitromisin = (100/95) x Rp 150.000 = Rp 158.000
• Pilih yang EC/C yang lebih murah, lebih COST-EFFECTIVE.
Perspektif penjual obat?
Perspektif dokter?
Perspektif pasien? Tambah 4 hari produktif pada terapi azitromisin
Jenis Evaluasi Ekonomi (Efisiensi)
Analisis biaya
Apakah efektivitas keduanya setara/sama? Ya Tdk
Tdk Ya
Cost minimization
Dapatkan semua outcome dinilai dengan uang? Ya
Cost benefit analysis
Tdk
Apakah outcome dapat diukur
dengan quality adjusted life years?
Ya
Tdk
Cost-effectiveness analysis
Cost-utility analysis
Apakah ada bukti kuat efektivitas => 2 intervensi yang akan dievaluasi?
Proses Evaluasi Ekonomi
• Merumuskan definisi dan perspektif evaluasi
• Menetapkan alternatif intervensi yang akan dievaluasi
• Memilih desain evaluasi yang tepat
• Mendata cara ukur komponen biaya dan efek/dampak
• Mengukur dan menilai biaya dan manfaat
• Menyesuaikan/menghitung biaya dan manfaat sesuai waktu (diskon, inflasi)
• Mengukur biaya dan manfaat marjinal/inkremental
• Menguji sensitifitas pengukuran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. • Presentasi hasil untuk rekomendasi perubahan
Evaluasi ekonomi membutuhkan keahlian multidisiplin
Langkah-Langkah:
Analisis Biaya
Mengukur nilai sumber daya (uang, tenaga, waktu, alat, dll) yang digunakan
untuk menghasilkan perbaikan kebijakan atau manajemen suatu layanan atau
institusi kesehatan
Pemetaan pola biaya dalam suatu instansi atau wilayah untuk meningkatkan
efisiensi teknis, dalam suatu proses kegiatan
Efisiensi alokatif:
• Memilih suatu intervensi yang berdampak pada efisiensi jangka panjang
• Biaya untuk pencegahan suatu penyakit seringkali kurang:
• Secara politis, layanan medis/kedokteran/kuratif lebih tampak
• Sering terlalaikan karena short sighted - tangible
Analisis Biaya Minimal/Cost-Minimisation
Analysis
Menghitung biaya yang dihabiskan oleh dua atau lebih alternatif
intervensi.
Efek keduanya SAMA/identik, sembuh, turun tekanan darah,
turun gua darah/HbA1C, waktu intervensi, dll
Pilihan obat generik atau obat bermerek atau obat paten
Contoh: E-catalog dalam pengadaan pemerintah
Baik untuk kondisi yang sesuai
Latihan….
Analisis Biaya Manfaat/Cost-Benefit
Analysis
Sering disebut rasio manfaat-biaya
Mengukur/menghitung input/intervensi dan SELURUH hasil dalam nilai uang
Dalam program publik (bangun jalan, dam, konservasi, dll) dapat digunakan
Dalam usaha dagang/bisnis mudah dipahami, menghitung profitabilitas usaha/dagang.
Modal vs laba.
Jika nilai manfaat/laba (Rp) > dari nilai biaya (investasi), >1 – suatu intervensi layak
dijalankan.
Berguna untuk evaluasi berbagai intervensi yang sesuai. Dalam Kesehatan, jarang
digunakan
Analisis Biaya Efektif/Cost-Effectiveness
Analysis
Paling banyak digunakan dalam layanan kesehatan
Untuk =>2 intervensi berbeda dengan hasil/dampak berbeda tingkatnya
Manfaat diukur dalam ukuran quantifiable, unit efek alamiah, BUKAN nilai uang seperti:
• Klinik – kadar gula, tekanan darah, sembuh, dsb
• prilaku-makan buah/sayur cukup
Lebih mudah diukur dan difahami
Umumnya kesimpulan diukur dengan rasio biaya-manfaat dan rasio biaya marginal
(Incremental Cost Effective Ratio)
Cost-Utility Analysis
1. Menggunakan ukuran hasil yang umum dan bersifat jangka panjang
(perpanjangan tahun hidup) untuk berbagai intervensi yang berbeda
2. Manfaat diukur dengan utilitas dimana seseoang menilai penambahan
lama dan kualitas hidup akibat suatu intervensi, menggunakan alat ukur
yang disepakati (standar) oleh ilmuwan.
a) QALYs (quality adjusted life years)
b) DALYS (disability adjusted life years)
c) HYE (healthy year equivalents)
3. Banyak digunakan untuk mengukur beban penyakit (BOD, burden of
diseases) untuk perencanaan intervensi layanan seperti dan efisiensi
alokatif pada intervensi berdampak jangka panjang seperti kanker,
tindakan dialisis, dll
Biaya +
Efek -
E
Biaya - /murah
Efek -
D
Biaya –
Efek +
C
Mis Rp 30 juta
per QALY
Biaya >
A
B
Efek +
Biaya +
%
Area Rekomendasi “DO”
%
%
Efek >
Simpulan Evaluasi
dan Pengambilan
Kebijakan
(Nilai nominal
atau ICER)
Lebih Lanjut Silahkan Dalami
Evaluasi Ekonomi Kesehatan Indonesia
Pengalihdayaan (Outsourcing)
sebagai Siasat Rantai Pasokan
Capaian Pembelajaran
1
2
3
Menjelaskan hubungan antara kompetensi inti dengan pengalihdayaan
Menyebutkan berbagai keuntungan pengalihdayaan
Menggunakan analisis titik impas untuk menentukan apakah
pengalihdayaan sudah tepat biaya
Definisi
Pengalihdayaan (ontsourcing) adalah upaya memperoleh produk atau jasa yang
biasanya merupakan bagian suatu organisasi dari pemasok luar. Dengan kata lain,
suatu perusahaan mengalihkan fungsi-fungsi yang dulunya dilakukan di dalam
perusahaan agar dilakukan oleh perusahaan lain.
Jenis-Jenis Pengalihdayaan
Hampir semua kegiatan usaha dapat dialihkan.
Contoh yang tepat dari penyedia pengalihdayaan (outsourcer) adalah seorang kontraktor
dalam industri bangunan yang mengalihkan berbagai kegiatan pembangunan yang
diperlukan untuk membangun suatu rumah
Semua bagian dari proses pembangunan, termasuk rancangan arsitek, analisis lokasi
pembangunan oleh konsultan, pekerjaan ahli hukum untuk memperoleh izin mendirikan
bangunan, instalasi pipa-pipa, kelistrikan, pemasangan tembok partisi, pengecatan,
instalasi tungku perapian, pembuatan taman, biasanya dialihkan.
Perencanaan Strategis dan Kompetensi Inti
02
03
01
04
Proses perencanaan strategis bermula dari pernyataan dasar misi dan
penetapan sasaran
Setelah misi dan sasarannya jelas, perencana strategis melakukan
analisis internal dari organisasi untuk mengenali banyak atau sedikitnya
setiap kegiatan usaha berperan dalam usaha mencapai misi organisasi
Selama proses analisis tersebut, perusahaan mengenali kekuatan-
kekuatannya, yaitu hal-hal yang dapat dilakukan dengan baik atau lebih
baik dari saingannya.
Keterampilan, bakat, dan kemampuan unik ini disebut kompetensi
inti (core competencies).
Perencanaan Strategis dan Kompetensi Inti
06
07
05
08
Kompetensi inti dapat berupa pengetahuan khusus, teknologi atau
informasi pribadi, dan metode produksi yang unik.
Triknya adalah mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan oleh
organisasi tersebut dengan lebih baik daripada organisasi lain.
Secara logis, kompetensi inti adalah kegiatan yang harus dilakukan
oleh suatu perusahaan
Sebaliknya, kegiatan bukan inti yang mungkin merupakan bagian besar
dari keseluruhan usaha organisasi mungkin dapat dialihkan
Alasan Alihdaya
03
61%
Meningkatkan pelayanan
04
59%
Memusatkan diri pada kompetensi inti
05
56%
Memperoleh akses teknologi
02
70%
Memperoleh keahlian dari luar
01
77%
Penghematan Biaya
Break-Even Analysis
Break-Even Analysis
A
B
C
D
Break-Even Analysis
Example
FC-in
VC-in
D
FC-out
VC-out
= 2,000,000
= 3,000
= 1,100 units
= 1,000,000
= 4,000
X
2,000,000 – 1,000,000
=
4,000 – 3,000
X = 1,000 units
Break-Even Analysis
Example
FC-in
VC-in
D
FC-out
VC-out
= 2,000,000
= 3,000
= 1,100 units
= 1,000,000
= 3,800
X
2,000,000 – 1,000,000
=
3,800 – 3,000
X = 1,250 units
Studi Kasus
RS X telah berusia 20 tahun. Biaya tetap tahunan unit Loundry saat
ini 4 milyar dan biaya tidak tetapnya sebesar 9 ribu per kg cucian.
Sebuah perusahaan yang bernama PT. Y memberikan penawaran
alih daya (outsorcing) pada RS X dengan mutu yang sama dengan
pembayaran biaya tetap tahunan sebesar 1 milyar dan biaya tidak
tetap per kg adalah 25 ribu. Saat ini, kinerja loundry RS X sebanyak
250 ribu kg cuci kering setiap tahunnya.
Apakah RS X perlu mengalihdayakan cuciannya ke PT. Y?
Studi Kasus
Melalui pelatihan dan pengendalian mutu yang baik, PT. Y
yakin dapat mengurangi biaya tidak tetap dari setiap kg
cucian dari 25 ribu menjadi 20 ribu.
Apakah RS X harus mengalihdayakan cuciannya ke PT. Y?
Terima Kasih
Mari Diskusi Lebih Lanjut

More Related Content

Similar to slide dr.Labib DASAR-DASAR EKOKES 2023.pptx

Harga Keseimbangan Pasar
Harga Keseimbangan PasarHarga Keseimbangan Pasar
Harga Keseimbangan Pasar
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsenKegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Reedha Williams
 
2-konsep-konsep-ekonomi-untuk-ekonomi-kesehatan-1.pdf
2-konsep-konsep-ekonomi-untuk-ekonomi-kesehatan-1.pdf2-konsep-konsep-ekonomi-untuk-ekonomi-kesehatan-1.pdf
2-konsep-konsep-ekonomi-untuk-ekonomi-kesehatan-1.pdf
Norma Gladme Rambe
 
Modul 8 kewirausahaan
Modul 8 kewirausahaanModul 8 kewirausahaan
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
Jogo Hera
 
Analisis dan prediksi prilaku komsumen (1).pptx
Analisis dan prediksi prilaku komsumen (1).pptxAnalisis dan prediksi prilaku komsumen (1).pptx
Analisis dan prediksi prilaku komsumen (1).pptx
SultanGamer18
 
KAJIAN TERHADAP AMALAN DAN TINGKAHLAKU PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN LESTARI D...
KAJIAN TERHADAP AMALAN DAN TINGKAHLAKU PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN LESTARI D...KAJIAN TERHADAP AMALAN DAN TINGKAHLAKU PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN LESTARI D...
KAJIAN TERHADAP AMALAN DAN TINGKAHLAKU PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN LESTARI D...
mandalina landy
 
Demand and supply v
Demand and supply vDemand and supply v
Demand and supply vAgus Candra
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
AG Za Mo
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
AG Za Mo
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
_aldirockz7
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillvianpradipta
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
ruddy_77
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill_aldirockz7
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
Mhd Syahrul Ramadhan
 
Perilku konsumen
Perilku konsumenPerilku konsumen
Perilku konsumen
SMAN 1 SUKARESMI
 
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku KonsumenPengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
retnoduwi
 
Consumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsConsumerology dan ethics
Consumerology dan ethics
YusnitaTRD
 

Similar to slide dr.Labib DASAR-DASAR EKOKES 2023.pptx (20)

Harga Keseimbangan Pasar
Harga Keseimbangan PasarHarga Keseimbangan Pasar
Harga Keseimbangan Pasar
 
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsenKegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
 
2-konsep-konsep-ekonomi-untuk-ekonomi-kesehatan-1.pdf
2-konsep-konsep-ekonomi-untuk-ekonomi-kesehatan-1.pdf2-konsep-konsep-ekonomi-untuk-ekonomi-kesehatan-1.pdf
2-konsep-konsep-ekonomi-untuk-ekonomi-kesehatan-1.pdf
 
Modul 8 kewirausahaan
Modul 8 kewirausahaanModul 8 kewirausahaan
Modul 8 kewirausahaan
 
Perilaku Konsumen
Perilaku KonsumenPerilaku Konsumen
Perilaku Konsumen
 
Analisis dan prediksi prilaku komsumen (1).pptx
Analisis dan prediksi prilaku komsumen (1).pptxAnalisis dan prediksi prilaku komsumen (1).pptx
Analisis dan prediksi prilaku komsumen (1).pptx
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
KAJIAN TERHADAP AMALAN DAN TINGKAHLAKU PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN LESTARI D...
KAJIAN TERHADAP AMALAN DAN TINGKAHLAKU PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN LESTARI D...KAJIAN TERHADAP AMALAN DAN TINGKAHLAKU PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN LESTARI D...
KAJIAN TERHADAP AMALAN DAN TINGKAHLAKU PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN LESTARI D...
 
Demand and supply v
Demand and supply vDemand and supply v
Demand and supply v
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Perilku konsumen
Perilku konsumenPerilku konsumen
Perilku konsumen
 
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku KonsumenPengantar Teori Perilaku Konsumen
Pengantar Teori Perilaku Konsumen
 
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
 
Consumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsConsumerology dan ethics
Consumerology dan ethics
 

Recently uploaded

1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 

Recently uploaded (20)

1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 

slide dr.Labib DASAR-DASAR EKOKES 2023.pptx

  • 1. Supply dan Demand dalam Layanan Kesehatan dr.Mohammad Labib, MPH Dasar-Dasar Ekonomi Kesehatan
  • 2. Pemahaman – Check Wikipedia Konsumsi adalah pemakaian atau menggunaan (use) barang atau jasa, baik bersifat kebutuhan atau keinginan. Need/Kebutuhan – pengukuran objektif konsumsi (bukan dibeli) oleh seseorang atau instansi untuk berfungsi pada suatu tingkat yang diharapkan/disyaratkan. Demand = felt need, want: dipengaruhi faktor psikologis/selera. Permintaan (demand) adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai harga, dan waktu tertentu. 1 Penawaran (supply)/suplai, pasokan adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual pada berbagai harga, dan waktu tertentu. 2 3 4 5
  • 3. Sumber: internet Tes wiraswasta: mana yang lebih menguntungkan? dagangan untuk konsumsi fisiologis atau psikologis? Pendalaman Pengertian Kebutuhan/butuh: • Makanan: konsumsi minimal untuk memenuhi fungsi tubuh normal (konsumsi fisiologis, dasar), sesuai usia dan beban kerja fisik/pikiran seseorang. Batas miskin 2.100 kal • Untuk kebutuhan protein, apakah kita butuh daging sapi? Sapi Wagyu? Jengkol, tahu, atau tempe? • Ruang ber-AC: kebutuhan atau keinginan atau demand? Konsumsi fisiologis: penuhi kebutuhan. Makan, minum (pangan), pakaian (sandang), rumah 8m2 per orang (papan), dll. Ada batas alamiah? Konsumsi psikologis (keinginan): tidak ada batas alamiah. Moral hazard/greedy/rakus/korup. Sebutkan Kebutuhan Dasar Kesehatan!
  • 4. Konsumsi Kesehatan: Kebutuhan/Keinginan? 1. Seorang peserta JKN menderita sindroma Guillain Barre dirawat di RS swasta dengan tagihan berdasarkan Ina-CBG bernilai lebih Rp 1 milyar setahun. • Konsumsi kebutuhan? Keinginan? • Perlu dijamin? Tidak dijamin karena mahal? 2. Seorang peserta baru JKN “ngomel-ngomel” karena dokter Sp.PD tidak memberikan obat hipertensi merek X (Rp 1.500/tablet) yang biasa dia beli sebelumnya. Si dokter hanya memberikan resep amlodipine 10 mg (Rp500/tablet). • Peserta menuntut kebutuhan/keinginan? Hak manfaat? 3. Jika si pasien bukan peserta JKN, si dokter akan meresepkan • Obat dengan merek dagang atau obat generik? • Mengapa? DISKUSI: Kebutuhan Dasar Kesehatan? Yang murah? Yang mahal? Yang tersedia? Hak orang? Perilaku penjual/penyedia layanan?
  • 5. Pola Hubungan Kebutuhan dan Permintaan Layanan Kesehatan Sebutkan beberapa contoh dalam bidang kesehatan: • Ada kebutuhan, tidak ada demand • Ada demand, tidak ada kebutuhan • Mana yang harus masuk dalam Kebutuhan Dasar Kesehatan? • Mana yang harus didanai APBN/APBD/JKN? • Jelaskan alasan jawaban anda. Demand/ Konsumsi Need/ Kebutuhan
  • 6. Kurva S-D: Alat dan Penyajian Analisis Ekonomi (termasuk Objek Kesehatan) 0 Titik ekuilibrium S-D Harga relative konstan Harga mangga HM super/kg Rp50.000 Penjualan bulanan, 5 ton Apa yang terjadi ketika tidak ada musim panas, banyak pohon manga Harum Manis (HM) tidak berbuah, S = 2 ton. • Harga naik atau turun? Pandemi Covid-19, pendapatan (income) penduduk turun. • Konsumsi/D naik atau turun? • Berapa harga oksigen/tabung, Januari 2021, Juli 2021, dan Januari 2022. Mengapa? KESIMPULAN? S1 H (P), Rp K (Q), unit
  • 7. Pasar Bersifat Dinamis 0 Harga baru, misal Rp 70.000/kg Suplai baru, bulanan, 2 ton Apa yang terjadi kemudian? Pengusaha mengimpor mangga dari Filipina dan Pakistan. Meskipun bukan HM, rasa mirip. Suplai naik jadi 8 ton. Jumlah penduduk dan selera masih sama (ceteris paribus) • Harga naik atau turun? • Berapa persen kenaikan atau penurunan harga? KESIMPULAN? 8 ton Bagaimana harga mangga di Probolinggo, daerah produsen manga? Harga lebih mahal atau lebih murah? Mengapa? D S1 S2 H (P), Rp K (Q), unit Titik ekuilibrium awal S1=10 ton S2 max 3 ton Harga lama Rp50.000/kg
  • 8. Faktor yang Mempengaruhi Demand 1 Harga barang/jasa – bergantung kemampuan produsen (S) 2 Harga sumber produksi barang/jasa – bahan baku utama dan bahan proses (S) 3 Harga barang/jasa substitusi – pengganti barang/jasa yang berperan serupa (Sa) 4 Tingkat produksi barang/jasa. Sekala Ekonomi (economic of scales) – semakin banyak barang/jasa diproduksi, semakin rendah biaya produksi/harga barang (S) 5 Ekspektasi/utilitas (utility) pembeli/pengguna (konsumen/pasien). Tiap orang punya tingkat utilitas sendiri, akibat selera, budaya, agama, kemampuan ekonominya (D) 6 Regulasi pemerintah/agama/budaya (S & D)
  • 9. Faktor yang Mempengaruhi Pasokan (Supply) 1 Harga barang/jasa. Ketika harga pasar tinggi, perkiraan surplus/laba besar, pemasok & pesaing akan masuk pasar. (free entry) (S) 2 Harga barang/jasa substitusi. Semakin banyak barang/jasa substitusi, semakin kompetitif harga barang/jasa serupa. Sebagian pemasuk berhenti (free exit) (S) 3 Tingkat pendapatan/income pembeli/pengguna. Tergantung jenis barang (esensial, normal, mewah) pemasok cerdas akan memilih masuk pasar sesuai visinya. (D) fungsi utilitas 4 Selera pembeli/pengguna (konsumen/pasien). Sesuai dengan tingkat kemampuan pemasok dalam membidik target konsumen/user.(D) fungsi utilitas 5 Tingkat persaingan. Pada persaingan yang sangat ketat, sebagian pemasok keluar/pindah menjual/produksi barang/jasa lain (S) 6 Regulasi pemerintah/agama/larangan budaya (S&D)
  • 10. Faktor apa yang paling penting? pengaruhi D dan S? a) Alamiah: harga dan produksi/persediaan barang/jasa b) Informasi keamanan barang/jasa c) Kemudahtan transaksi Apa hubungan harga dan biaya produksi? Status Pajak a) Surplus/laba/marjin b) Defisit/rugi/impas (break even) Siapa yang kendalikan? a) Pemerintah? Mengapa? b) Musim? c) Alamiah, mekanisme pasar. Masuk keluarnya S-D. free entry & free exit. Syarat Pasar Kompetitif d) Sentimen/politik/SARA Siapa yang paling menentukan? D atau S? Harga dan Demand Berubah-Ubah
  • 11. Teori S-D Layanan Medis (Tarif (P)/Konsul) 0 ekuilibrium awal P1. Rp 200.000 Fakta menunjukkan ketika jumlah dokter spesialis sedikit, tarif konsul lebih rendah dibanding sekarang dengan jumlah spesialis semakin banyak. Supplier-Induced Demand (SID) Moral hazard? Fraud? Q2: 5 konsul/th Q1: 2 konsul/th S1, dr S2, dr D1 D2 H (P), Rp K (Q), unit P2. Rp 300.000 ekuilibrium baru
  • 12. Elastisitas Demand 1. Terhadap harga a) Perubahan harga, pendapatan tetap b) Persen perubahan D/Persen perubahan harga (%ΔQ/ %ΔP) 2. Terhadap pendapatan/income (%ΔQ/ %ΔI). Harga barang tetap 3. Silang, harga produk substitusi (%ΔQ/ %ΔPs). Harga barang tetap 4. Pengukuran a) >1: elastis b) 0 = netral c) <1: inelastis Δ = perubahan Q = jumlah yang dibeli/dikonsumsi P = harga barang/jasa I = income/pendapatan S = substitusi
  • 13. Jenis Barang atau Jasa Apa dengan Kurva Berikut? 0 • Apa arti kurva model ini? • Berapa elastisitas D1 dan D2 • Mengapa perubahan S1 dan S2 tidak berpengaruh? • Apakah ada barang atau jasa dengan kurva model ini? • Bisa sebutkan? • KESIMPULAN? S1 H (P), Rp K (Q), unit D1 D2 S2 Q1 Q2
  • 14. Klarifikasi dan Diskusi Aplikasi S-D dalam Bidang Kesehatan
  • 15. Kesimpulan hari ini dan kegiatan minggu depan
  • 17. Barang mana yang kita bisa “lempar”? Mengapa?
  • 18. Pemahaman Barang dan Jasa (Pelayanan) Goods/Barang • benda umum (segala sesuatu yang berwujud atau berjasad): • barang/produk: sesuatu yang dapat diperjualbelikan. transfer kepemilikan • Terjadi barang dari penjual ke pembeli Service/Jasa • A transaction in which no physical goods are transferred from the seller to the buyer. Using resources, skill, ingenuity, and experience, service providers benefit service consumers. • Jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud namun dapat dirasakan/dinikmati/dikonsumsi interaksi dengan konsumen • Aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah atau dengan barang- barang milik, tidak berbentuk barang Tidak • menghasilkan transfer kepemilikan
  • 19. Karakteristik Jasa/Layanan/Pelayanan (Payne, 2001:9) 1. Tidak berwujud Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang. 2. Heteregonitas Jasa merupakan variabel non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut. 3. Tidak dapat dipisahkan Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut. 4. Tidak tahan lama Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa di mana ia membeli jasa.
  • 20. Menghitung Demand. Jumlah mana yang dibeli lebih banyak oleh orang yang sama. Obat maag cair dengan harga Rp15.000 per botol atau Satu liter teh manis dengan harga Rp15.000 per botol Jelaskan alasan pilihan anda
  • 21. Barang/Jasa: Bidang Kesehatan Ingat: Jumlah (Q) demand suatu barang/jasa sangat bergantung pada variabel dalam formula sebelumnya. Supply (S) juga dipengaruhi harga barang/jasa di pasaran dan faktor lain. Suplai komoditas barang/jasa pelayanan Kesehatan apa yang responsif terhdap perubahan demand? Siapa yang bisa membeli dan menjual pelayanan Kesehatan? 1. Fee Entry? Siapa saja boleh menjual 2. Free Exit? Penjual dapat bebas berhenti “jualan” 3. Cita rasa/pilihan apa yang responsif? 4. Jumlah (Q) demand produk kesehatan? 5. Pengaruh tingkat kekayaan/pendapatan?
  • 22. Berdasarkan Sifat Demand, Barang/Jasa Terbagi: Barang Esensial: • Barang esensial, untuk memenuhi kebutuhan (kelangsungan hidup) individu atau masyarakat. • permintaan barang esensial HAMPIR tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan konsumen. Barang Normal: demand barang normal sangat dipengaruhi tingkat pendapatan. Barang inferior: demand menurun seiring dengan peningkatan pendapatan. Barang superior: jumlah permintaannya naik apabila pendapatan meningkat. Barang Mewah (luxury goods) adalah jenis barang yang permintaanya sangat responsif terhadap kenaikan pendapatan konsumen. Barang apa yang merupakan konsumsi fisiologis dan yang merupakan konsumsi psikologis? YANKES?
  • 23. Berdasarkan Cara Perolehan Barang/Jasa Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Sama dengan barang esensial? • A pure public good is a good or service that can be consumed simultaneously by everyone and from which no one can be excluded (non-excluded). A pure public good is one for which consumption is non-rivalry and from which it is impossible to exclude a consumer. Barang privat (private goods) adalah barang yang jika digunakan oleh satu individu atau perusahaan tidak tersedia untuk orang lain. Untuk mendapatkannya, konsumen harus membayarnya. • A pure private good is one for which consumption is rival and from which consumers can be excluded. Barang merit (merit goods) adalah barang yang konsumsinya dianggap bermanfaat secara intrinsik dan penting artinya kepada masyarakat yang dapat diproduksikan oleh swasta dan dipungut bayaran, tetapi mempengaruhi kemakmuran/kepentingan rakyat
  • 24. Pembagian Lain Capital Goods: things such as factory machines that are used for producing other goods Customer goods: things such as food, clothing, etc. bought by individual customers Durable goods: things that are expected to last for a long time after they have been bought, such as cars, televisions, etc. bukan aturan/prinsip absolut bahwa barang publik harus dibeli dengan dana publik dan sebaliknya. SEBUTKAN TIGA BARANG PUBLIK DIBELI SWASTA
  • 25. Kenali Barang/Jasa dalam Pelayanan Kesehatan Obat (antibiotik, obat jantung, obat kanker) dan bahan habis pakai (perban, antiseptik, layanan teknologi medis, dll) • Berapa variasi harga barang/jasa kesehatan? • Barang normal/inferior/superior/mewah? • Apa konsekuensi terhadap perlakuan sama barang/jasa dengan pelayanan Kesehatan Layanan/jasa dokter (medis): konsultasi, pembedahan, dll) • Berapa variasi harga jasa Kesehatan? • Barang normal/inferior/superior/mewah? • Apa konsekuensi terhadap perlakuan sama barang/jasa dengan pelayanan Kesehatan (penggunaan, utilisasi) Berapa banyak konsumsi/demand yang dibutuhkan seorang pasien? Bagaimana sifat demand pelayanan Kesehatan terhadap variasi pendapatan (income) pasien?
  • 26. • Barang normal: permintaan (D) bertambah ketika pendapatan (I) bertambah. • Perubahan demand relatif terhadap pendapatan disebut elastisitas. • Elastisitas (terhadap pendapatan) permintaan terhadap pendapatan positif, jika pendapatan naik demand meningkat. Sebaliknya disebut elastisitas negatif. • Konsep elastisitas yang sama berlaku untuk harga (P) barang/jasa Barang Normal dan Elastisitas I/P Q 5% 5% D
  • 27. Diskusi: Apa Arti Kurva Berikut? I/P Q D I/P Q D I/P Q D I/P Q D 1 4 3 2
  • 28. Berbagai Situasi Elastisitas Harga (Posner, 2019)
  • 29. Kurva Engel, beda kurva barang esensial dan barang mewah 1% 50% Q: dibeli I, gaji naik Pelayanan Kesehatan? Imunisasi, Hemodialisis, Radioterapi 15% 5% Q: dibeli I, gaji naik
  • 30. Hubungan antara Pembelian Jasa dengan Jumlah Pembayaran (Phophirul, 2016)
  • 31. Engel Curve For Essential, Luxury and Inferior Goods
  • 32. UUD 1945. Pelayanan Kesehatan = Jasa? Hanya ada kata “jasa” dalam “tanda jasa” Pasal 18A Hubungan Pemerintah dan Pemda. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang. Pasal 28H (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
  • 33. Pelayanan Umum = Pelayanan Publik Wikipedia: Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milih Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 34. Cascade Kesmas: Esensial? Normal? (2) Specific protection (3) Early diagnosis (5) Rehabilitation Mati UKP (JKN/BPJS Kesehatan) UKM/ Pemerintah (4) Prompt treatment Mana yang bersifat barang/jasa publik dan mana yang privat? SEHAT PRODUKTIF (1) Promotion UKM: Upaya Kesehatan Masyarakat UKP: Upaya Kesehatan Perorangan
  • 35. Mari Diskusi dan Dalami Komoditas Pelayanan Kesehatan
  • 37. Mari Mulai dengan Asah Otak Belajar dari Komentar Sobat yang Sudah Paham
  • 38. Perilaku mana yang menimbulkan biaya eksternalitas tinggi?
  • 39. Sebelum Membahas Biaya dan Harga, Mari Tengok Laporan Keuangan Beberapa Perusahaan/Lembaga
  • 40. Dalam Juta Rupiah Berapa biaya produksi? Berapa harga? Apa itu laba kotor? Catatan/ 2020 Notes 2019 2s, Penjualan bersih 92,425,210 19,20,27 106,055,176 Net revenues Beban pokok penjualan (73,653,975) 20,21,27 (79,932,195) Cost of goods sold Laba kotor 18,771,235 26,122,981 Gross profit Beban penjualan (6,258,339) 21,27 (6,621,032) Selling expenses General and administrative Beban umum dan administrasi (2,110,740) 21,27 (2,424,862) expenses Penghasilan lain-lain 84,397 100,120 Other income Beban lain-lain (44,199) (74,773) Other expenses Penghasilan keuangan 765,556 22,27 1,198,798 Finance income Biaya keuangan Bagian atas hasil bersih (49,983) 23,27 (53,454) Finance costs Share of net results entitas asosiasi 3,539 2b,8 11,645 of associate Laba sebelum pajak penghasilan 11,161,466 18,259,423 Profit before income tax Beban pajak penghasilan (2,580,088) 2r,14c,14g (4,537,910) Income tax expenses Laba tahun berjalan 8,581,378 13,721,513 Profit for the year Neraca PT HM Sampoerna2019-2020
  • 41. Neraca Dana JKN, BPJS Kesehatan Apa yang anda lihat disini? Mana yang merupakan biaya? Berapa laba? Dimana harga? Apa yang dikejarantaraharga dan biaya?
  • 42. NeracaPT RS SiloamTbk EBITDA: Earning Before Interest,Taxes, Depreciation,andAmortization Dibandingkan dengan dua neraca pada slide sebelumnya,  Apa yang segera dapat anda lihat disini?  Berapa % laba/revenue
  • 43. Neraca Bank Indonesia  Dalam neraca ini, apa yang berbeda dibandingkan dengan neraca sebelumnya?  Apa kira-kira sebab terdapat perbedaan tersebut?  Apa kira-kira biaya dan harga yang menjadi dasar dari perhitungan neraca?
  • 44. Mari Mulai denganBiaya dan Pembagiannya Biaya (cost, ongkos) adalah pengorbanan yang dinilai (valuation) dalam mata uang untuk tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu • Konsep akuntansi: nilai uang (Rp 250 ribu Ongkos tes PCR Covid-19). Biaya atau harga? • Konsep ekonomi: mencakup non-moneter, Biaya peluang (opportunity costs) Biaya yang telah diserap, disebut Beban Biaya Menurut Fungsi: • Produksi/pelayanan • Administrasi dan umum • Pemasaran/humas • Operasional • Modal • Unit penunjang • dll
  • 45. PembagianBiaya (2) Hubungan Biaya dengan yang Dibiayai 1. Biaya Langsung (Direct Cost): biaya memproduksi suatu barang/jasa, misal: a) Obat bius bagi pasien yang dioperasi b) Gaji/honor/jasa dokter atau perawat c) Alat-alat medis 2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost): biaya suatu barang/jasa yang berperan secara keseluruhan a) Direksi dan manajemen b) Laundry c) Dapur/makan d) dll
  • 46. PembagianBiaya – HubungandenganOUTPUT Biaya tetap (Fixed costs)/Investasi = FC  tidak dipengaruhi besaran output, jangka waktu tertentu Annualized fixed cost (AFC)  cara mendistribusikan komponen biaya investasi jangka panjang ke dalam beban tahunan Biaya variable/tidak tetap (Variable Cost) = VC  belanja yang dipengaruhi jumlah output/bervariasi Rp Jumlah pasien Gedung, Rp 1 M Jumlah pasien Rp Amoksisilin caplet
  • 47. BiayaDisetahunkan, Biaya Satuan dan Titik Impas BS = HB (1 + r ) t M (1 + r )t = discount rate BS = Biaya Disetahunkan (Annualized investment cost) HB = Harga beli barang/jasa r = Tingkat bunga (perkiraan) tingkat bunga pinjaman bank/perkiraan bagi hasil (inflasi), misal 0,1 = 10% t = tahun beban biaya, misal tahun ke-5 M = Masa pakai normal (life time), misal 10 tahun Contoh: 5 1. Harga USG Rp 100 juta dibeli tahun 2019. 2. Masa pakai jaminan perusahaan 5 tahun 3. Berapa biaya USG tahun 2022? Rata-rata bunga 5%/tahun 4. Berapa unit layanan diperlukan agar biaya tahun 2020 tertutup (titik impas)? 5. Tarif harga pasar Rp 100.000/USG Nilai USG tahun ke-3 = 100 (1 + 1,07)3 = 23.152.500 Titik Impas (target minimal) = Rp 23.152.500/100.000 = 232 USG per tahun
  • 48. Biaya Tetap/Investasi  >1 tahun 1. 2. • Tanah • Gedung/bangunan 3. • Ruang-ruangan 4. • Alat medis, non medis berusia > 1 tahun 5. 6. • Izin-izin • Kendaraan dinas/ambulan 7. • Akreditasi/kontrol kualitas 8. 9. • Modal (bunga/bagi hasil pinjaman) • Dll.
  • 49. Obat dan bahan medis habis pakai Pelengkap pasien (gelang, rekam medis, APD) Operasional lain: perjalanan, jamuan, dll Biaya semi variabel • Gaji pegawai tetap • Utilities (listrik, telepon, air) • Pemeliharaan: gedung, alat medis dan non medis • Pemasaran/Humas • Sisem informasi dll Biaya Variabel
  • 50. Biaya Bertahap Seperti biaya tetap tetapi hanya sampai ambang batas tertentu tercapai. Ketika aktivitas meningkat lebih jauh, biaya naik ke tingkat yang lebih tinggi. Biaya ini berlanjut saat aktivitas meningkat.
  • 51. Sepanjang Waktu, BiayaTetapBerubah Kapasitas terbatas Biaya variabel-1 Biaya total-2 Biaya tetap Biaya total-1 Q, jumlah produksi Biaya tetap dan biaya variabel berubah: Persaingan, Analisis Skala ekonomi, economy of scale Biaya satuan semakin kecil sejalan dengan meningkatkannyajumlah produksi Rp
  • 52. PerilakuBiaya – Output  Pelajaran Apa? Mana yang biaya langsung dan biaya tidak langsung? Kolom mana yang menunjukkan Skala Ekonomi? Apa implikasi taktik/strategibisnis? Apa implikasi strategi pelayan publik? Bagaimana dengan jasa dokter? Gedung Rp/Th Pasien/Th (Q) Gedung/Pasien, Rp Obat/Pasien, Rp Rek Med/Th, Rp Satuan/Pasien, Rp 100.000.000 1.000 100.000 50.000 1.000 151.000 100.000.000 5.000 20.000 50.000 1.000 71.000 100.000.000 10.000 10.000 50.000 1.000 61.000 100.000.000 25.000 4.000 50.000 1.000 55.000 100.000.000 50.000 2.000 50.000 1.000 53.000 100.000.000 100.000 1.000 50.000 1.000 52.000
  • 53. Sewa Gedung. Rp/Th Gaji Dr FT, Rp #Pasien/th (Q) Gedung/ pasien, Rp Per konsul dr, Rp Obat/ pasien, Rp Rek Med/Ps, Rp Satuan/ Konsul, Rp 100.000.000 120.000.000 1.000 100.000 120.000 50.000 1.000 271.000 100.000.000 120.000.000 5.000 20.000 24.000 50.000 1.000 95.000 100.000.000 120.000.000 10.000 10.000 12.000 50.000 1.000 73.000 100.000.000 240.000.000 25.000 4.000 9.600 50.000 1.000 64.600 150.000.000 600.000.000 50.000 3.000 12.000 50.000 1.000 66.000 200.000.000 1.200.000.000 100.000 2.000 12.000 50.000 1.000 65.000 Kini TambahBiaya LangsungDokter Jika anda seorang dokter dan punya pilihan, anda akan pilih gaji tetap Rp10 juta/bulan atau konsinyasi Jasa Konsultasi Rp100.000 per konsul?
  • 54. Rehat 5 Menit Lanjut Asah Otak 2 Tingkatkan Efisiensi
  • 55. Asah Pikir – Tugas Non Kesehatan Kesehatan Satuan apa? Sebutkan berbagai satuan biaya Apa dan siapa yang menentukan satuan? Apa hubungan biaya satuan dengan harga satuan? Siapa penentu harga satuan? Satuan apa? Apa langkah manajemen jika biaya dan harga satuan pasar berhimpit Kapan dan bagaimana meningkatkan efisiensi? Dengan mengambil ilustrsi sebuah klinik pada slide sebelumnya, berapa harga konsul + obat (harus ada apoteker)per konsul yang anda sarankan?
  • 56. Kurva Harga Pasar dan Biaya Produksi Per Unit Rp Harga pasar Biaya produksi Firma X D S Rp Harga pasar Biaya produksi baru Firma X, setelah analisis biaya D S Adakah inovasi lain untuk meningkatkan pendapatan/revenue??
  • 57.
  • 58. D S Biaya produksi RS X, CBG Y, jumlah produksi N InaCBG Y Q Apa yang akan Anda lakukan? Analisis Biaya Marjinal, tambahan biaya produksi akibat peningkatan satu unit output Jika, biaya marjinal > pendapatan marjinal. Buat IKS (jual produk)? Sebagai Direktur RS Swasta, BelumIKS dengan BPJSKesehatan Rp
  • 59. BeberapaAspekBiaya dan Harga Inflasi: perubahan harga-harga barang/jasa secara berkala karena mekanisme pasar (dalam % thd tahun sebelumnya): • Demand meningkat secara alamiah, • Konsumsi karena kelebihan likuiditas kenaikan pendapatan • Spekulasi pedagang • Kekurangan produkusi/ketidaklancaran distribusi Nilai konstan: nilai yang disesuaikan terhadap inflasi Surplus/laba: aspek teknis ekonomi (pendapatan > biaya) Laba/profit: konsep pajak. Pendapatan > biaya dan nilai surplus dibagikan sebagai dividen. Laba adalah sebuah kenikmatan, taxable.
  • 61. Mari Diskusi dan Dalami Konsep Biaya, Harga Satuan, dan Berbagai Aspeknya dalam Pelayanan Kesehatan
  • 62. Kegagalan Mekanisme Pasar dan Kegagalan Program Publik
  • 63. Memahami Pasar > Ingat Kurva S-D 1 2 3 5 6 Pasar adalah tempat bertemu S dan D dan berwujud keseimbangan yang menghasilkan “harga murah” dan “kualitas bagus”. Kedua elemen S dan D (individu maupun institusi) sama-sama mampu memutuskan “menjual” atau “membeli” Siapa saja (individu maupun institusi) bebas menjual atau membeli, free entry and free exit 4 Penjual (S) “terpaksa” mengambil harga pasar (price taker) Pembeli (D) bebas mencari informasi harga dan kualitas barang dari pesaing dan harga barang substitusi untuk keseimbangan informasi (terdapat atau memungkinkan terwujud informasi simetris) Pembeli (D) mampu dan bebas menentukan barang yang mau dibeli (willingness to pay) dan jumlah yang dibeli (konsumsi) – persepsi ‘kebutuhan” dan kemampuan keuangan (ability to pay) FAKTA SEBUAH “PASAR"
  • 64. Analisis – see the unseen! Mari coba uji fakta mekanisme pasar tersebut untuk suatu produk sederhana buah pisang. • Apa satuan penjualan dan berapa harga satuan? • Siapa atau peraturan apa yang menetapkan satuan dan harga satuan pisang? • Apa syarat penjual pisang? • Berapa perbedaan harga pisang di tingkat petani, pasar tradisional, dan di toserba? • Setinggi apa tingkat kedaulatan pembeli (D)? • Seberapa banyak kita mendengar, membaca, chat, sebar hoaks tentang pisang dan harga pisang? • MENGAPA? Mari coba fakta dengan pertanyaan yang sama untuk produk JASA • Layanan salon kecantikan atau potong rambut, yang sama-sama jasa terhadap individual dengan layanan kesehatan? • Layanan hotel, yang sama-sama membutuhkan gedung, layanan 24/7/365? • Berapa banyak kita dapatkan, bahas, atau perdebatkan kualitas, harga, atau hoaks layanan tersebut?
  • 65. Esensi Pasar vs Pasar Layanan Kesehatan? Pasar (persaingan) sempurna menjamin harga tertentu (termurah buat konsumen) dengan kualitas terbaik buat konsumen. • Harga pisang stabil, tanpa ada yang atur • Pisang jelek otomatis tidak laku atau dijual dibawah harga pasar • Cek tarif (harga) konsultasi dokter. Suplai bertambah, harga turun? • Bandingkan tarif kamar RS di lingkungan anda sekarang dan 10 tahun lalu. Naik atau turun? • Jika harga barang normal naik, orang tidak membeli (tidak mampu atau tidak mau): tidak ada masalah. Dalam layanan medis? • Bagaimana pembeli (pasien, D) menilai kebutuhan dan keinginan? Kemauan membayar (willingness to pay): orang mau beli/bayar jika dia menilai barang itu memenuhi kebutuhan atau keinginan?
  • 66. Layanan Kesehatan/Medis? 1. Kunci layanan kesehatan: Konsultasi dokter (jasa layanan medis). Yang lain adalah pelengkap/layanan ikutan 2. Mari mulai dengan konsultasi dokter (sebelum/di luar lingkup JKN): a. Siapa yang memulai terjadinya “pasar” layanan konsultasi dokter? S atau D? b. Siapa yang bisa “menjual” layanan konsultasi dokter? Ada kebebasan bagi setiap orang? c. Siapa yang menentukan harga jasa layanan konsultasi dokter? d. Bagaimana kemampuan pasien (D) menilai harga dan kualitas layanan konsultasi dokter? e. Bagaimana pasien mendapatkan harga pesaing dan harga substitusi jasa layanan konsultasi dokter? Apa peluang dan hambatannya? f. Bagaimana dan berapa (Qd) pasien memutuskan untuk membeli jasa layanan dokter? 3. Beberapa hal penting dalam Yankes a. Barang (obat dan bahan habis pakai) selain layanan medis tetap bukan barang normal b. Ketidakmampuan “konsumen” menilai kualitas. Konsumsi psikologis dalam kualitas layanan medis c. Kebutuhan yang tidak diketahui (uncertainty) d. Ketidakmampuan ekonomi pasien yang memiskinkan (katastrofik) e. Aspek moral dalam unsur laba/dividen bagi pemodal f. Aspek keadilan membayar, eksternalitas
  • 67. Bagaimana dengan Pasar Asuransi Kesehatan? 1. • Apa esensi asuransi kesehatan? Kita akan bahas khusus nanti 2. • Apa beda asuransi dan jaminan? Garansi? 3. • Bagaimana seseorang menilai perlu-tidaknya asuransi Kesehatan? 4. 5. • Apa yang sesungguhnya dibeli oleh seseorang jika ia membeli asuransi kesehatan? • Layanan apa saja yang dijamin dalam suatu produk asuransi kesehatan? 6. • Bagaimana premi asuransi kesehatan ditetapkan? 7. • Bagaimana seseorang menentukan premi suatu produk asuransi kesehatan lebih murah dari produk asuransi Kesehatan lainnya?
  • 68. Eksternalitas Layanan Kesehatan Eksternalitas: konsumsi suatu barang oleh seseorang mempengaruhi manfaat atau mudarat orang lain a) Positif: baik. Imunisasi, tanam pohon, pakai masker, naik kendaraan umum, dll b) Negatif: buruk. Rokok, bakar hutan, tidak pakai masker, naik mobil pribadi, dll c) Hubungan sebab-akibat eksternalitas umumnya jangka panjang Eksternalitas menuntut pendanaan publik, bukan privat. Not fair to pay, mekanisme pasar gagal menarik D (pembeli) a) Esensi pendanaan publik: tidak ada hubungan antara nilai kontribusi (besaran bayaran) dengan nilai konsumsi. Jalan umum, penerangan jalan, jembatan sungai umum, mercu suar, dll b) Umumnya dana dikelola pemerintah atau oleh publik non pemerintah. c) Pendanaan publik non pemerintah: rumah ibadah, layanan karitas, layanan bencana, dll
  • 69. Pengenalan Pendanaan Publik memaksa, UUD45 pasal 23A Pendanaan privat (pasar) Pendanaan publik bersifat bersifat sukarela Umumnya bersifat progresif – semakin tinggi pendapatan semakin tinggi porsi kontribusi. Regresif, semakin tinggi pendapatan semakin kecil porsi kontribusi Jenis-jenis Pendanaan Publik: • Sumber pajak: tujuan redistribusi pendapatan dan beban, PPh umumnya progresif. PPN dan pajak lain bisa bersifat regresif. • Sumber iuran wajib asuransi sosial (relatif regresif) – dapat dianggap “earmarked tax” • Zakat, perpuluhan, dll kewajiban agama: pendanaan publik oleh masyarakat Proses redistribusi (gotong=royong, subsidi pemerintah) melalui: • Demand side, kepada orang, misalnya subsidi iuran JKN (PBI) • Supply side, misal subsidi solar, gas 3 Kg, dan bensin premium, pendanaan RSU/RSK milik pemerintah • Subsidi ke pihak swasta agar harga jual terjangkau. Dilakukan banyak negara maju kepada para petani
  • 70. Layanan Puskesmas dan RSUD/RSUP Layanan fasilitas kesehatan milik pemerintah, fasilitas kesehatan publik merupakan mekanisme subsidi supply side. Pengakuan kegagalan pasar Suatu pilihan pemerintah untuk menutup kegagalan pasar yang umum dilakukan dalam pelayanan dasar negara (essential/ basic needs). Dapat diberikan gratis ketika menggunakan (bayar--pajak atau iuran wajib-- ketika sehat) atau bayar “harga/tarif subsidi” (user fees) Semua negara maju dan berkembang memiliki fasilitas kesehatan publik dengan variasi bayaran dan luasnya layanan Umumnya dipersepsi memiliki kualitas layanan tidak sebaik/responsif layanan swasta (public failure). Petugas/pegawai sulit berprilaku rasa memiliki (sense of belonging, ownership). Cendrung kurang responsif terhadap upaya efisiensi Prinsip universal: semua orang normalnya responsif terhadap insentif finansial
  • 71. Ringkasan: Karakteristik Demand Yankes Uncertainty of needs: Response mekanisme asuransi (penjaminan) •Problem WTP, willingness to pay. Mau? Atau Terpaksa? •Problem ATP, ability to pay. Mampu? Atau terpaksa jual harta benda? Impoversihment, catastrophic. •Problem risk-behavior •Sifat sebagian demand yankes absolut Inelastis •Masalah Kemanusiaan dan legal – hidup mati, tidak berbuat sesuatu menyebabkan nyawa orang melayang (pembunuhan?). Informasi asimetris: Perlu paksanaan/regulasi Pemerintah •Patient ignorance •Supply induce demand: moral hazard, fraud, biaya naik •Tidak mampu (incompetent) menetapkan jumlah konsumsi (Qd) •Tidak mampu menilai kualitas jasa dan barang layanan Kesehatan Kompleks dan pluralistik: membutuhkan teknologi tinggi. Semakin mahal dengan teknologi baru Layanan jasa yang luas variasi dan kebutuhannya: sulit otomatisasi dan sekala ekonomi Externalitas: mengharuskan dana publik •Siapa yang harus menanggung biaya? Siapa berbuat, dia bertanggung jawab?
  • 72. Perbedaan Karakteristik Barang/Jasa Barang/Jasa Normal • Kebutuhan dan konsumsi terukur – hampir pasti: dapat dijadwal dan dianggarkan • Informasi simetris/D mampu mencari informasi hampir simetris • Tidak ada atau sekala eksternalitas rendah • Umumnya relatif simple dan seragam. Mudah mencapai skala ekonomi/efisien Barang/Jasa Layanan Kesehatan • Ketidakpastian: Tidak bisa dijadwal dan dianggarkan oleh rumah tangga • Informasi asimetris tinggi Patient ignorance Supply induce demand Harga sulit mencapai kesetimbangan Kegagalan pasar • Eksternalitas Pendanaan publik • Pluralistik: sulit mencapai skala ekonomi
  • 73. MARI DISKUSI DAN DALAMI KEGAGALAN MEKANISME PASAR DAN KEGAGALAN PROGRAM PUBLIK
  • 74. Konsep Harga Layanan Kesehatan
  • 75. Tujuan Penetapan Harga Memaksimalkan keuntungan atau laba Mendapatkan dan mempertahankan pasar Mengejar return of investment atau pengembalian modal usaha Melakukan stabilitas harga Menjaga kelangsungan dan keutuhan perusahaan 1 2 3 4 5
  • 76. Strategi Penetapan Harga (3C) 01 Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost) 02 Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Pelanggan (Customer) 03 Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan (Competition)
  • 77. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Biaya (Cost)
  • 78. Cost-Plus Pricing Method Penetapan harga jual per unit berdasarkan jumlah biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba atau margin. Formula  harga jual = biaya total + laba Jika Harga Pokok Produksi Layanan-A adalah Rp 100.000 dengan laba 25% dari total biaya Harga pokok produksi + (Harga Pokok Produksi x Laba) 100.000 + (100.000 x 0,25) = 125.000
  • 79. Mark-up Pricing Penetapan harga yang sering digunakan untuk barang/ produk dengan menambahkan harga beli dengan sejumlah laba tertentu. Formula  harga jual = harga beli + laba/ markup Jika biaya per unit sebuah obat adalah Rp16.000 dan farmasi RS ingin markup 20% dari penjualan Biaya Satuan / (1 - % laba atas penjualan yang diinginkan) 16.000 / (1-0,20) 16.000 / 0,8 = 20.000 Jadi, farmasi akan menjual Rp20.000 untuk obat tsb dan akan memperoleh keuntungan Rp4.000 per unit.
  • 80. Fixed Fee Pricing Penetapan harga berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh produsen produk tersebut ditambah sejumlah fee yang telah disepakati.
  • 81. Target Pricing Penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi (ROI) sesuai dengan target yang diinginkan. Jika Fasyankes menginvestasikan 1.000.000.000 dan mengharapkan ROI 30% yaitu 300.000.000 Asumsi jumlah tindakan 1.200 per tahun dan Average Total Cost 1.000.000, total cost = 1.200.000.000 (1.200 x 1.000.000) Target keuntungan per tindakan 300.000.000 / 1.200.000.000 = 25% Target Return Pricing = 1.250.000
  • 82. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Pelanggan (Customer)
  • 83. Price Sensitivity Meter (PSM) 01 02 03 Penetapan harga yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pendekatan terhadap kebutuhan/ permintaan pelanggan. Metode ini didasari persepsi pelanggan terhadap nilai/ value atas produk/ layanan yang diterima, apakah sebanding atau tidak. Untuk mengetahui apakah value suatu produk/ layanan dapat diterima oleh pelanggan, bisa mengukurnya dengan PSM.
  • 84. Diskriminasi Harga Kebijakan untuk menentukan harga jual yang berbeda-beda untuk satu jenis produk/ layanan yang sama dalam beberapa segmen pasar. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi diskriminasi harga misalnya wilayah, konsumen, waktu, kualitas, dan bentuk produk/ layanan.
  • 85. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan (Competition)
  • 86. Perceived Value Fixing 1. • Penetapan harga jual berdasarkan harga jual rata-rata produk sejenis. 2. • Proses dimana produsen menetapkan suatu harga product dengan mempertimbangkan 'brand’. 3. • Pelanggan bersedia membayar suatu produk berdasarkan persepsi mereka tentang produk tersebut. 4. • Percieved value pricing tidak berdasar pada cost-of-product melainkan pada nilai-nilai yang dipercaya oleh pelanggan yang akan mereka dapatkan dari produk tersebut. 5. • Customer rela membayar mahal untuk secangkir kopi karena 'percieved-value' yang mereka miliki atas starbucks.
  • 87. Sealed Bid Pricing Penetapan harga jual berdasarkan penawaran yang diajukan oleh perusahaan. Metode semacam ini sangat umum dalam kasus pembelian di pemerintahan, di mana calon pemasok mengajukan penawaran mereka dalam amplop tertutup, tidak mengungkapkan penawaran kepada siapa pun.
  • 88. Perhitungan Kebutuhan Biaya (Costing) Traditional Costing Activity Based Costing (ABC) Time Driven Activity Based Costing (TDABC) Performance-Focused Activity Based Costing (PFABC) Ratio of Cost to Charges (RCCs)
  • 89. Traditional Costing Merupakan metodologi akuntansi biaya yang menghitung biaya keseluruhan pada sebuah program dengan tingkat persentase tertentu (Paulus, van Raak, and Keijzer, 2002). Perhitungan dengan metode ini mudah, tetapi dikritisi karena diaggap gagal untuk menghitung biaya berbagai layanan dan tidak menunjukkan biaya yang akurat (Carroll and Lord, 2016)
  • 90. Activity Based Costing 01 Merupakan metodologi akuntasi biaya yang menghitung semua biaya kegiatan yang ada untuk mendukung terlaksananya sebuah program. 02 Metode ini juga menghitung biaya tidak langsung yang berhubungan dalam pelaksaan sebuah program (Velmurugan, 2010). 03 Pengunaan metode ini memberi pengambil kebijakan informasi yang lebih akurat. 04 Keakuratan metode ini menjadi keunggulan dibandingkan pendekatan perhitungan biaya lain sehingga banyak digunakan dalam berbagai evaluasi biaya dan keuntungan (Namazi, 2009).
  • 91. Time Driven Activity Based Costing (TDABC) Merupakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang mengatasi beberapa kekurangan dari metode Activity Based Costing (ABC). Metode TDABC berasumsi bahwa sebagian besar sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas, memiliki kapasitas yang dapat diukur dari sisi waktu (Namazi, 2009).
  • 92. Performance-Focused Activity Based Costing (PFABC) Merupakan iterasi ketiga dari metode ABC. Perhitungan dengan metode PFABC dapat menilai setiap kegiatan dengan berbagai cara, yaitu berdasarkan pemanfaatan waktu atau kualitas. Metode PFABC memiliki beberapa keuntungan, yaitu dapat mengidentifikasi kegiatan yang penting (Namazi, 2009).
  • 93. Ratio of Cost to Charges (RCCs) Merupakan penetapan biaya khusus untuk industri kesehatan. Rumah sakit diberikan wewenang untuk memperkirakan seluruh biaya dari setiap departemen penghasil pendapatan dan memasangkannya semua total biaya tiap departemen untuk menghitung rasio tingkat biaya yang dikeluarkan rumah sakit terhadap harga yang dikenakan kepada pasien.
  • 95. Langkah #1 1. • Sumber daya kesehatan diidentifikasi dengan mengestimasi berbagai kategori yang akan dimasukkan ke dalam analisis. 2. • Kategori-kategori ini misalnya staff, peralatan, readmisi, overhead, bahan habis pakai, instalasi, dan kedaruratan
  • 96. Langkah #2 • Setiap kategori diukur dengan satuan-satuan yang sesuai. 1. 2. • Staff diukur misalnya dengan tipe staff, peralatan diukur dengan satuan tipe peralatan, kedaruratan dengan frekuensi kejadian darurat, dan sebagainya.
  • 97. Langkah #3 • Sumber daya kemudian divaluasi menggunakan nilai uang. 1. 2. • Sebagai contoh, staff diubah ke nilai uang dengan menggunakan gaji staff, peralatan dengan harga pembelian, kedaruratan dengan tarif, dan sebagainya.
  • 98. MARI DISKUSI LEBIH LANJUT MENGENAI HARGA LAYANAN KESEHATAN
  • 99. MANAJEMEN KORPORAT DAN EFISIENSI PADA FASILITAS KESEHATAN
  • 100. Ilustrasi Dinamika Ekonomi/Usaha Penjual mangga berharga per kilo Rp 70 ribu dan volume satu kuintal, maka pendapatan kotor sebesar Rp 70.000 x 100 = 7.000.000 per hari. Selama 300 hari dagang, pendapatan setahun = Rp 2,1 milyar. Jika modal beli per kilo (biaya pokok) Rp 40.000 x 100 kg x 300 hari = 1,2 Milyar Biaya operasional (ruangan, gaji pegawai, dll sebesar Rp 2 juta per hari = Rp 600juta/tahun), maka Laba sebelum pajak = Rp 2,1 M – Rp 1,2 M – Rp 0,6 M = Rp 300 juta Berapa PPh yang harus dibayar Penjual?
  • 101. Badan Hukum Apa? Apa Insentif dan Pengaruh Harga? Skema penjualan mangga tersebut pada slide sebelumnya cocok terjadi pada badan hukum • Penjual perorangan • Penjual UD/CV • Penjual Perusahaan PT • Penjual BUMN • Penjual Yayasan • Penjual Pemda Adakah aspek gotong royong dalam skema/skenario jual-beli berdasar badan hukum? Gotong royong apa? Jika kita berusaha, bentuk badan hukum apa yang kita pilih?
  • 102. Pajak Penghasilan sebagai Instrumen Gotong-Royong? Tarif Pajak 5% 15% 25% Lapisan Penghasilan Kena Pajak • Rp 0 sampai dengan Rp. 50.000.000 • >Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000 • >Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000 • > Rp 500.000.000 30% Tarif Pajak Orang Pribadi Progresif/Regresif?
  • 103. Tarif Pajak Perseroan Terbatas 2019 (PPh25) 25%, Contoh PT AM 1. Peredaran Bruto Rp 52 M 2. Penghasilan Neto Rp 6,6 M 3. Kompensasi Kerugian Rp 1,5 M 4. Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 5,1 M 5. PPh Terutang: (25% x PKP) = 25% x 5,1 M = Rp 1,275 M Sumber: https://klikpajak.id/blog/berita-regulasi/tarif-pajak-penghasilan-badan-turun-22-persen/ Tahun 2020, tarif pajak PPh Pasal 25 turun menjadi 22%. Progresif/Regresif?
  • 104. Memahami Firma (Firm) Sering digunakan dalam Buku Teks Ekonomi business Oxford Dictionary: A concern, especially one involving partnership a of two or more people. Perserikatan dagang KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia): yg didirikan untuk menjalankan usaha dagang bersama di bawah satu nama yg setiap pesertanya turut bertanggung jawab
  • 105. Badan Hukum = Legal Entity Oxford: An individual, company, or organization that has legal rights and obligations Meriam Webster: an entity (as a corporation or labor union) having under the law rights and responsibilities and especially the capacity to sue and be sued KBBI badan (perkumpulan dsb) yg dll hukum diakui sbg subjek hukum (perseroan, yayasan, lembaga, dsb) badan atau organisasi yang oleh hukum oran g , yaitu memegang hak diperlakukan sebagai dan menanggung kewajiban (legal entity)
  • 106. Anatomi “Pelaku” Ekonomi– Insentif Ekonomi, Harga, Pajak, dan Efek Upaya Efisiensi Badan Hukum: Subyek & Obyek Ekonomi Publik (Pemerintah, DPR, BPK, MA, Pemda) Publik lain (BI, BPJS) Yayasan Amil Zakat Perkumpulan Koperasi Mutual Dana Pensiun BUMN Perum Persero PT Tbk Go Public) Perseoran terbatas Orang Pribadi Tidak Bertujuan Mencari Laba (Nirlaba, NOT for Profit: untuk dibagi kepada Kontributor/Pengelola) Bertujuan Mencari Laba (Pro Laba, FOR Profit untuk dibagi pada Pemilik /pemegang saham/Pengelola) Insentif Efisiensi, Mencari Output Terbesar/Terbaik dengan Input yang Sama:  Semakin Besar Responsiveness dan Kecepatan Pengambilan Keputusan  Semakin Besar BH Publik Pemerintah Bukan BH Pemerintah (Privat/swasta)
  • 107. Badan (Hukum) Publik? Makna Publik Oxford Dict  Public: • of or concerning the people as a whole open to or shared • by all the people of an area or country • of or involved in the affairs of the community, especially in government or entertainment • of or provided by the state rather than an independent, commercial company. KBBI: Publik – Kurang konsisten dengan definisi global • Orang banyak (umum) • Semua orang yang datang (menonton, mengunjungi, dan sebagainya)
  • 108. Badan (Hukum) Publik Didirikan/dibentuk oleh negara DENGAN suatu UU melalui wakil yang disepakati dalam KONTRAK UTAMA pembentukan suatu negara (Konstitusi): UUD45 Tidak disebutkan nama pendiri atau pemilik badan hukum (pemegang saham). TIDAK BERTUJUAN mencari LABA (NOT FOR Profit to a number of individuals or entities) Tujuan: Kemasalahatan BERSAMA. Tidak ada pembagian hasil usaha (dividen) Biaya operasional digotong BERSAMA secara PAKSA disebut pajak berbasis KEMAMPUAN EKONOMI (PPh) dan jumlah konsumsi (PPN, PBB, dll) Pengelolaan (governance) diatur dalam Konstitusi/UU. Di Indonesia – Trias Politika (tiga kelompok badan hukum publik) • Legislatif (MPR, DPR, DPD, DPRD) • Eksekutif (Pemerintah, pemerintah daerah, badan khusus seperti Bank Indonesia dan BPJS) • Yudikatif (Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi)
  • 109. Manfaat Badan Hukum Publik 1. • Dimiliki SEMUA orang yang secara legal adalah penduduk (anggota/rakyat) 2. • Menjamin pemenuhan hak-hak setiap orang secara berkeadilan, kesetaraan hak dan kewajiban dalam kebinekaan sosial-ekonomi 3. • Memiliki KEKUASAAN memaksa setiap anggota (pemilik) BH Publik 4. • Setiap orang memiliki peluang mengelola BH Publik sesuai prosedur yang disepakati (UUD, UU dan Turunan UU) 5. • Tatakelola (governance, manajemen/administrasi) bersifat terbuka/transparan 6. • Memfasilitasi semua anggota/rakyat (fasilitas umum) berupaya memaksimalkan utilitasnya, dalam koridor kesepakatan Bersama (UU) 7. • dll
  • 110. Masalah Badan Hukum Publik Pengambilan keputusan (kebijakan)– responsiveness-- lambat, memerlukan kesepakatan bersama melalui perwakilan Keberagaman politik – wakil resmi variasi kepentingan anggota – dapat menimbulkan perpecahan dan hambatan kemajuan Rasa memiliki (sense of belonging dan sense of responsibility) bergantung pada orang-orang terpilih sebagai pengelola (pemerintah) – rawan korupsi Transparansi keuangan dapat menimbulkan multi-interpretasi dan reaksi Sulit atau proses panjang dalam upaya pemenuhan kecukupan dana Bersama (APBN/APBD, Dana Amanat) Cendrung sulit mencapai efisiensi tinggi. Tidak ada atau kecil risiko finansial bagi pengelola jika terjadi inefisiensi atau inefektifitas upaya (program) dll
  • 111. Badan Hukum Privat (Swasta) Oxford: • belonging to or for the use of one particular person or group of people only • involving only a particular person or group, and often dealing with matters that are not to be disclosed to others. • not to be revealed to others. • quiet and free from people who may interrupt • provided or owned by an individual or an independent, commercial company rather than the state. KBBI: 1. Pribadi, 2. Tersendiri, 3. Partikelir, 4. Swasta (tidak begitu jelas peran penduduk/warga negara dan peran negara)
  • 112. Matrik Perbandingan Badan Hukum Non-Pemerintah Badan Hukum Pendiri Tujuan Modal Dividen Perkumpulan, Yayasan, Amil zakat Orang dengan interes serupa Sosial, nirlaba Sukarela, bersifat sumbangan Tidak ada. Dapat diberi insentif pajak PPh Koperasi, Mutual, Dana Pensiun Swasta Orang dengan interes serupa. Memiliki saham yang sama Pro laba bagi anggota. Mutual – pembeli adalah pemegang saham Modal tiap anggota. Umumnya sama, tidak ada saham mayoritas Dibagikan dan dikenakan PPh BUMN (Perum dan Persero), BUMD, Bumdes Pemerintah, pemda, pemdes selaku pemegang saham Pro laba. Menambah APBN/APBD Dipisahkan dari kekayaan pemerintah Dibagikan kepada pemegang saham. Dikenakan PPh PT (Perseroan Terbatas) Tbk Orang pribadi dan badan hukum sbg pemodal Pro laba. Saham diperjualbelikan umum/terbuka Dipisahkan dari kekayaan pribadi atau badan hukum Dibagikan per saham. Dikenakan PPh PT non Tbk Orang pribadi dan badan hukum sbg pemodal Pro laba. Saham diperjualbelikan tertutup Dipisahkan dari kekayaan pribadi atau badan hukum Dibagikan per saham. Dikenakan PPh Orang pribadi Orang pribadi Pro laba Tidak dipisahkan dari asset orang Digunakan sendiri, dikenakan PPh
  • 113. Variasi Tujuan dan Bentuk BH Privat (non-Pemerintah) di Suatu Negara 1. • Perbedaan tujuan menuntut perbedaan bentuk, modal dan pengelolaan BH Privat 2. • Variasi tujuan sosial (nirlaba) kebersamaan dan substitusi peran publik terbatas sampai eksklusif tujuan pribadi satu orang 3. • Perlu peraturan (UU) agar tidak terjadi benturan kepentingan/tujuan dan konsistensi pengelolaan dengan tujuan 4. DALAM UU • Dibentuk sehingga menghasilkan BANYAK BH privat sejenis (memfasilitasi persaingan) – diurus oleh Notaris dan disahkan oleh Pemerintah (Menkumham) 5. • Perorangan diperlakukan sebagai badan hukum 6. • Laba (pendapatan orang pribadi) menjadi obyek pajak untuk kemaslahatan bersama – gotong royong tidak langsung
  • 114. Manfaat Badan Hukum Privat Memfasilitasi beragaman kepentingan, selera, dan tujuan sekumpulan orang (yang mempunyai kesamaan kepentingan) atau orang pribadi Memfasilitasi, memberi insentif, dan mendorong persaingan (market) yang meningkatkan efisiensi dan peningkatan status sosial ekonomi rakyat Memiliki potensi proses pengambilan keputusan cepat, sesuai bentuk BH Privat Memfasilitas pemilik modal meningkatkan usaha dan membuka lapangan kerja Memungkinkan BH Publik (Pemerintah) meningkatkan ekonomi melalui BH privat pro-laba (memungut pajak progresif) Dapat digunakan oleh BH Publik untuk inovasi yang kurang birokratis dll
  • 115. Masalah Badan Hukum Privat Tidak memungkinkan mewujudkan keadilan sosial dan pemenuhan hak-hak orang pribadi Tidak semua orang dapat dan mampu mendirikan atau memproleh manfaat BH Privat Berpotensi konflik antar BH Privat secara luas Berpotensi “perbudakan terselubung”/pelanggaran hak orang lain Dapat disalahgunakan sebagai alat memaksimalkan utilitas orang perorang yang merugikan pihak lain (setara korupsi dalam BH Publik) Berpotensi menimbulkan kesenjangan sosial besar dll
  • 116. Subyek Hukum: Konteks Ekokes – Pajak, Iuran, Premi  Pengaruhi Biaya Produksi dan Harga Barang/Jasa UU 28/2007 tentang Pajak Pasal 1: Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pasal 3. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer (CV), perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
  • 117. Neraca PT HM Sampoerna (2019) Dalam Rp juta
  • 118. Neraca PT Pertamina EBITDA: Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, andAmortization
  • 119. Neraca PT Siloam Tbk EBITDA: Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, andAmortization
  • 122. KONSEP LEAN Manajemen dan organisasi > memerlukan pendekatan-pendekatan tersendiri > mencapai efektivitas dan efisiensi. Dari semua jenis pendekatan yang ada > lean merupakan pendekatan yang dipandang paling berhasil (Puvanasvaran et al, 2010). Lean bertujuan > meningkatkan proses, baik itu proses produksi maupun proses manajemen > dengan mengurangi ketidakstabilan proses, mengurangi pemborosan proses, dan mengurangi variasi proses (Van Den Bos et al, 2014).
  • 123. 3M: Mura, Muri, dan Muda Variasi proses disebut Mura. Ketidakstabilan proses disebut sebagai Muri. Pemborosan proses disebut sebagai Muda. Lean > bertujuan menghilangkan 3M: Mura, Muri, dan Muda.
  • 124. IMPLEMENTASI LEAN Selain Toyota, terdapat pula Rockwell Collins, penyedia elektronika dan teknologi informasi penerbangan.
  • 125. IMPLEMENTASI LEAN Lean diterapkan dengan nama Lean+ di industri pesawat terbang Boeing (Dave, 2015).
  • 126. IMPLEMENTASI LEAN Lean juga diterapkan pada perusahaan kelas dunia lainnya seperti Porsche dan Tesco, sebuah perusahaan retail internasional (Agrahari et al, 2015).
  • 127. IMPLEMENTASI LEAN Tidak ketinggalan pula Daimler AG dan Hershey yang turut menerapkan lean dalam mencapai tujuan jangka panjang mereka (Hung et al, 2013).
  • 128. LEAN “RUMAH SAKIT” • Lean juga telah diterapkan dalam bidang pelayanan kesehatan (Machado et al, 2014). • Lean diterapkan dalam bidang ini untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan sekaligus mengurangi biaya. • Hal ini wajar mengingat pelayanan kesehatan sangat dituntut untuk memiliki kualitas tinggi namun juga dituntut untuk menyediakannya secara murah dan terjangkau.
  • 129. LEAN “RUMAH SAKIT” Biasanya hal ini sulit dilakukan sekaligus. Bila ingin pelayanan berkualitas, maka harganya akan sangat mahal. Sebaliknya, pelayanan kesehatan yang murah berarti kualitas yang rendah. Lean mampu memecahkan dilema ini dengan mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai pelayanan kesehatan.
  • 130. PENERAPAN LEAN DI RUMAH SAKIT • Penerapan lean di rumah sakit memberikan hasil yang baik. • Ada banyak contoh untuk hal ini, baik dalam skala operasi tertentu atau keseluruhan rumah sakit. • RS University of Michigan berhasil menurunkan 36% waktu rata-rata penempatan kateter sentral yang dimasukkan secara periferal (PICC – Peripherally Inserted Central Catheter) (Furfari, 2010).
  • 131. Manfaat Implementasi LEAN; Studi Literatur pada 28 Rumah Sakit oleh Poksinska (2010) Menurunnya waktu yang dihabiskan pasien dalam perawatan: 8 kasus Meningkatnya jumlah pasien yang dapat ditangani: 5 kasus Berkurangnya jumlah kesalahan dan insiden: 7 kasus Berkurangnya waktu antrian: 4 kasus Meningkatnya kepuasan pasien: 5 kasus Meningkatnya kepuasan karyawan: 5 kasus Berkurangnya waktu lembur: 2 kasus Menurunnya biaya persediaan: 2 kasus Berkurangnya jarak tempuh atau waktu tempuh pasien dan staf: 3 kasus
  • 132. ADAPTASI PENERAPAN LEAN DI RS Beberapa rumah sakit memperoleh manfaat ganda sehingga total terdapat 14 rumah sakit dalam sembilan manfaat di atas. 14 rumah sakit > gagal > disebabkan oleh kurangnya pelatihan dari pelatih yang memiliki latar belakang di bidang pelayanan kesehatan, sehingga lean diterapkan tanpa mengindahkan karakteristik khusus rumah sakit (Poksinska, 2010). Proses dan karateristik rumah sakit yang tentunya berbeda dengan pabrik. Lean tidak dapat diterapkan langsung tanpa memperhitungkan perbedaan ini > perlu adaptasi.
  • 133. MANFAAT IMPLEMENTASI LEAN Rata-rata satu rumah sakit yang berhasil menerapkan implementasi lean memperoleh tiga manfaat dari sembilan manfaat ini. Rumah sakit yang paling berhasil mampu memperoleh tujuh dari sembilan manfaat di atas.
  • 134. MANFAAT IMPLEMENTASI LEAN > NHS Trust 1. menurunnya waktu yang dihabiskan pasien dalam perawatan, 2. mengurangi jumlah kesalahan dan insiden, 3. meningkatkan kepuasan pasien, 4. meningkatkan kepuasan karyawan, dan 5. menurunkan waktu tempuh pasien dan staff.
  • 135. ALAT-ALAT IMPLEMENTASI LEAN • Poksinska (2010) mengenali adanya 18 alat yang digunakan dalam implementasi lean di rumah sakit. • Walau demikian, alat yang benar-benar bermanfaat ada enam.
  • 136. 5S • 5S adalah proses berulang-ulang yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menghapus segala bentuk pemborosan. • 5S merupakan singkatan dari Sort, Straighten, Shine, Standardize, dan Sustain (Pai, 2010). • 5S akan menghasilkan sebuah Visual workplace, yaitu ruang kerja yang sepenuhnya tidak memiliki pemborosan sama sekali dalam sekali tampak (visual).
  • 137. PRINSIP LEAN (Bell dan Orzen, 2011)
  • 138. FOUNDATION  Tetap pada tujuan. • Lean menuntut agar semua orang berkomitmen pada fokus menerapkan lean.  Menghargai manusia. • Lean harus diimplementasikan dengan respek terhadap unsur manusia, misalnya dengan pemberdayaan.  Perbaikan berkelanjutan dan mengejar kesempurnaan. • Penting untuk menjaga lean tetap terus berjalan dan semakin baik.
  • 139. BEHAVIOUR Perilaku proaktif bermakna mengambil inisiatif dengan mengasumsikan tanggungjawab pribadi untuk kualitas pekerjaan dan kualitas lingkungan kerja (Bell dan Orzen, 2011)
  • 140. PERSPECTIVE • Suara konsumen.  Lean harus berfokus pada konsumen, karena konsumen yang menentukan sebenarnya apa yang tergolong VA dan NVA.  Ini artinya lean sebenarnya dikendalikan oleh pelanggan.  Hal ini dilakukan dengan mendefinisikan nilai dari perspektif pelanggan akhir dalam bentuk layanan, kapabilitas, harga, dan waktu.
  • 141. PERSPECTIVE • Kualitas terletak pada sumber. • Ini bermakna bahwa kualitas telah ditingkatkan sejak awal produksi dimulai. • Seiring proses berjalan, pemborosan- pemborosan dihapus dan nilai semakin membesar hingga ke akhir.
  • 142. PERSPECTIVE • Berpikir sistem.  Berpikir secara sistemik akan menjadikan gambaran proses secara keseluruhan terlihat.  Hal ini akan menurunkan tingkat kompleksitas dengan cepat.  Akibatnya, pekerjaan menjadi lebih sederhana.
  • 143. FLOW • Mengalir, menarik (pull), dan JIT.  Prinsip ini bermakna program lean berjalan sesuai aliran dari pelanggan yang menarik sistem produksi.
  • 144. CAPSTONE • Budaya disini adalah keyakinan dan nilai bersama di organisasi yang termanifestasi dalam sikap dan perilaku (Bell dan Orzen, 2011). • Lean menjadi sangat kuat tertanam jika ia telah dianggap sebagai sebuah keyakinan dan nilai bersama oleh orang-orang yang ada di organisasi.
  • 146. MARI DISKUSI DAN DALAMI FIRMA DAN EFISIENSI
  • 147. EFISIENSI OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI (BHP) DALAM FASILITAS KESEHATAN
  • 149. Tingkat margin/keuntungan Angka ini dipengaruhi oleh kebijakan yang akan ditentukan oleh manajemen 1
  • 150. Tingkat discount Discount dapat berupa uang tunai maupun jumlah (rabat).
  • 151. Omzet penjualan Angka ini dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain jumlah pelanggan, jumlah R/setiap resep dan tingkat permintaan (demand).
  • 152. Kenaikan harga Diasumsikan bahwa kenaikan harga obat per tahun sebesar 10%.
  • 153. Donasi Adalah kebijakan untuk mendapatkan pemberian khusus untuk biasanya obat/BHP baru.
  • 154. Konsinyasi Adalah persediaan obat yang diperlukan oleh RS yang disediakan oleh perusahaan farmasi. Dengan konsinyasi maka didapatkan margin tanpa perlu pembelian. Kerugian dari kebijakan ini adalah tidak adanya discount kecuali obat tersebut dijual dengan harga discount.
  • 155. Retur penjualan Kegiatan ini berupa pengembalian obat oleh pelanggan karena tidak digunakan lagi atau diganti dengan obat lain. Retur dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan, sebab barang yang diretur dibeli dengan harga netto sedangkan dijualnya dengan harga bruto.
  • 156. • Ditentukan oleh kehendak konsumen • Perusahaan harus menyesuaikan diri JIT - system tarik (pull system)
  • 157. Untuk apakah Just in Time Management (JIT)?
  • 158. FLEKSIBILITAS permintaan konsumen terus berkembang dan berubah
  • 160. Efisiensi yang tinggi meningkatkan daya saing perusahaan
  • 161. Kemitraan perbaikan secara terus menerus pengendalian mutu dengan biaya lebih murah
  • 162. Prinsip JIT menghilangkan barang yang tidak perlu dan tidak mempunyai nilai tambah
  • 163. Kanban suatu alat bantu untuk menjalankan JIT
  • 164. Kanban
  • 177. • Persediaan tambahan digunakan cadangan untuk keadaan di luar kebiasaan • Biasanya ada dua keadaan di luar kebiasaan yang diperhitungkan Safety Stock
  • 178. Suatu kondisi jumlah stock tertentu dimana harus melakukan permintaan berikutnya Reorder Point
  • 179. • Jumlah barang yang akan dipesan • Mengalikan antara satuan kebutuhan x periode stock Order Quantity
  • 181. 2 BIN SYSTEM (atur barang jadi 2 bin)
  • 186. Mari Diskusi Lebih Lanjut Mengenai Efisiensi Obat dan BHP dalam Fasilitas Kesehatan
  • 187. Pengantar Evaluasi Ekonomi dalam Kesehatan
  • 188. Evaluasi Menjawab 02 Sejauh mana intervensi tersebut di lapangan berfungsi? Effectiveness Evidence Based 03 Memilih intervensi yang menghasilkan efek atau dampak yang diharapkan dan biaya yang dibutuhkan? Evaluasi Ekonomi  kebijakan/keputusan rasional 01 Dapatkah suatu intervensi berfungsi? Efficacy  Perencanaan 04 Apakah suatu intervensi sampai kepada rakyat? Akses  ekuitas, egaliter/liberter
  • 189. Analisis Ekonomi Mencakup 1 2 3 4 5 6 Mengenali berbagai alternatif intervensi Mengukur keluaran/hasil/dampak masing-masing intervensi Menghitung biaya yang dihabiskan masing-masing intervensi Mengukur pilihan & kepuasan konsumen tiap intervensi Mengukur dan memilih pilihan terbaik sebanding dengan biaya yang dihabiskan (evaluasi ekonomi) Menghasilkan rekomendasi kebijakan  kerjakan, teruskan, ganti, hentikan suatu intervensi
  • 190. Evaluasi Ekonomi Mikro Alquran, Al-Baqarah 219. Abad ke-7. “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar (minuman keras) dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa (biaya) yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ” Yang lebih dari kebutuhanmu.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.”
  • 191. Evaluasi Ekonomi di Tingkat Klinik Pharingitis Eritromisin Total Biaya Rp 90.000 50% sembuh 7 hari Azitromisin Total Biaya Rp 150.000 95% sembuh 3 hari Intervensi Hasil Pilih mana? Perspektif siapa?
  • 192. Pilihan Rasional: Evaluasi Biaya-Manfaat Perspektif Pasien/Penanggung Biaya • Bandingkan Expected Cost/Cure (outcome) – EC/C • EC/C Eritromisin = (100/50) x Rp 90.000 = Rp 180.000 • EC/C Azitromisin = (100/95) x Rp 150.000 = Rp 158.000 • Pilih yang EC/C yang lebih murah, lebih COST-EFFECTIVE. Perspektif penjual obat? Perspektif dokter? Perspektif pasien? Tambah 4 hari produktif pada terapi azitromisin
  • 193. Jenis Evaluasi Ekonomi (Efisiensi) Analisis biaya Apakah efektivitas keduanya setara/sama? Ya Tdk Tdk Ya Cost minimization Dapatkan semua outcome dinilai dengan uang? Ya Cost benefit analysis Tdk Apakah outcome dapat diukur dengan quality adjusted life years? Ya Tdk Cost-effectiveness analysis Cost-utility analysis Apakah ada bukti kuat efektivitas => 2 intervensi yang akan dievaluasi?
  • 194. Proses Evaluasi Ekonomi • Merumuskan definisi dan perspektif evaluasi • Menetapkan alternatif intervensi yang akan dievaluasi • Memilih desain evaluasi yang tepat • Mendata cara ukur komponen biaya dan efek/dampak • Mengukur dan menilai biaya dan manfaat • Menyesuaikan/menghitung biaya dan manfaat sesuai waktu (diskon, inflasi) • Mengukur biaya dan manfaat marjinal/inkremental • Menguji sensitifitas pengukuran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. • Presentasi hasil untuk rekomendasi perubahan Evaluasi ekonomi membutuhkan keahlian multidisiplin Langkah-Langkah:
  • 195. Analisis Biaya Mengukur nilai sumber daya (uang, tenaga, waktu, alat, dll) yang digunakan untuk menghasilkan perbaikan kebijakan atau manajemen suatu layanan atau institusi kesehatan Pemetaan pola biaya dalam suatu instansi atau wilayah untuk meningkatkan efisiensi teknis, dalam suatu proses kegiatan Efisiensi alokatif: • Memilih suatu intervensi yang berdampak pada efisiensi jangka panjang • Biaya untuk pencegahan suatu penyakit seringkali kurang: • Secara politis, layanan medis/kedokteran/kuratif lebih tampak • Sering terlalaikan karena short sighted - tangible
  • 196. Analisis Biaya Minimal/Cost-Minimisation Analysis Menghitung biaya yang dihabiskan oleh dua atau lebih alternatif intervensi. Efek keduanya SAMA/identik, sembuh, turun tekanan darah, turun gua darah/HbA1C, waktu intervensi, dll Pilihan obat generik atau obat bermerek atau obat paten Contoh: E-catalog dalam pengadaan pemerintah Baik untuk kondisi yang sesuai Latihan….
  • 197. Analisis Biaya Manfaat/Cost-Benefit Analysis Sering disebut rasio manfaat-biaya Mengukur/menghitung input/intervensi dan SELURUH hasil dalam nilai uang Dalam program publik (bangun jalan, dam, konservasi, dll) dapat digunakan Dalam usaha dagang/bisnis mudah dipahami, menghitung profitabilitas usaha/dagang. Modal vs laba. Jika nilai manfaat/laba (Rp) > dari nilai biaya (investasi), >1 – suatu intervensi layak dijalankan. Berguna untuk evaluasi berbagai intervensi yang sesuai. Dalam Kesehatan, jarang digunakan
  • 198. Analisis Biaya Efektif/Cost-Effectiveness Analysis Paling banyak digunakan dalam layanan kesehatan Untuk =>2 intervensi berbeda dengan hasil/dampak berbeda tingkatnya Manfaat diukur dalam ukuran quantifiable, unit efek alamiah, BUKAN nilai uang seperti: • Klinik – kadar gula, tekanan darah, sembuh, dsb • prilaku-makan buah/sayur cukup Lebih mudah diukur dan difahami Umumnya kesimpulan diukur dengan rasio biaya-manfaat dan rasio biaya marginal (Incremental Cost Effective Ratio)
  • 199. Cost-Utility Analysis 1. Menggunakan ukuran hasil yang umum dan bersifat jangka panjang (perpanjangan tahun hidup) untuk berbagai intervensi yang berbeda 2. Manfaat diukur dengan utilitas dimana seseoang menilai penambahan lama dan kualitas hidup akibat suatu intervensi, menggunakan alat ukur yang disepakati (standar) oleh ilmuwan. a) QALYs (quality adjusted life years) b) DALYS (disability adjusted life years) c) HYE (healthy year equivalents) 3. Banyak digunakan untuk mengukur beban penyakit (BOD, burden of diseases) untuk perencanaan intervensi layanan seperti dan efisiensi alokatif pada intervensi berdampak jangka panjang seperti kanker, tindakan dialisis, dll
  • 200. Biaya + Efek - E Biaya - /murah Efek - D Biaya – Efek + C Mis Rp 30 juta per QALY Biaya > A B Efek + Biaya + % Area Rekomendasi “DO” % % Efek > Simpulan Evaluasi dan Pengambilan Kebijakan (Nilai nominal atau ICER)
  • 201. Lebih Lanjut Silahkan Dalami Evaluasi Ekonomi Kesehatan Indonesia
  • 203. Capaian Pembelajaran 1 2 3 Menjelaskan hubungan antara kompetensi inti dengan pengalihdayaan Menyebutkan berbagai keuntungan pengalihdayaan Menggunakan analisis titik impas untuk menentukan apakah pengalihdayaan sudah tepat biaya
  • 204. Definisi Pengalihdayaan (ontsourcing) adalah upaya memperoleh produk atau jasa yang biasanya merupakan bagian suatu organisasi dari pemasok luar. Dengan kata lain, suatu perusahaan mengalihkan fungsi-fungsi yang dulunya dilakukan di dalam perusahaan agar dilakukan oleh perusahaan lain.
  • 205. Jenis-Jenis Pengalihdayaan Hampir semua kegiatan usaha dapat dialihkan. Contoh yang tepat dari penyedia pengalihdayaan (outsourcer) adalah seorang kontraktor dalam industri bangunan yang mengalihkan berbagai kegiatan pembangunan yang diperlukan untuk membangun suatu rumah Semua bagian dari proses pembangunan, termasuk rancangan arsitek, analisis lokasi pembangunan oleh konsultan, pekerjaan ahli hukum untuk memperoleh izin mendirikan bangunan, instalasi pipa-pipa, kelistrikan, pemasangan tembok partisi, pengecatan, instalasi tungku perapian, pembuatan taman, biasanya dialihkan.
  • 206. Perencanaan Strategis dan Kompetensi Inti 02 03 01 04 Proses perencanaan strategis bermula dari pernyataan dasar misi dan penetapan sasaran Setelah misi dan sasarannya jelas, perencana strategis melakukan analisis internal dari organisasi untuk mengenali banyak atau sedikitnya setiap kegiatan usaha berperan dalam usaha mencapai misi organisasi Selama proses analisis tersebut, perusahaan mengenali kekuatan- kekuatannya, yaitu hal-hal yang dapat dilakukan dengan baik atau lebih baik dari saingannya. Keterampilan, bakat, dan kemampuan unik ini disebut kompetensi inti (core competencies).
  • 207. Perencanaan Strategis dan Kompetensi Inti 06 07 05 08 Kompetensi inti dapat berupa pengetahuan khusus, teknologi atau informasi pribadi, dan metode produksi yang unik. Triknya adalah mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan oleh organisasi tersebut dengan lebih baik daripada organisasi lain. Secara logis, kompetensi inti adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan Sebaliknya, kegiatan bukan inti yang mungkin merupakan bagian besar dari keseluruhan usaha organisasi mungkin dapat dialihkan
  • 208. Alasan Alihdaya 03 61% Meningkatkan pelayanan 04 59% Memusatkan diri pada kompetensi inti 05 56% Memperoleh akses teknologi 02 70% Memperoleh keahlian dari luar 01 77% Penghematan Biaya
  • 211. Break-Even Analysis Example FC-in VC-in D FC-out VC-out = 2,000,000 = 3,000 = 1,100 units = 1,000,000 = 4,000 X 2,000,000 – 1,000,000 = 4,000 – 3,000 X = 1,000 units
  • 212. Break-Even Analysis Example FC-in VC-in D FC-out VC-out = 2,000,000 = 3,000 = 1,100 units = 1,000,000 = 3,800 X 2,000,000 – 1,000,000 = 3,800 – 3,000 X = 1,250 units
  • 213. Studi Kasus RS X telah berusia 20 tahun. Biaya tetap tahunan unit Loundry saat ini 4 milyar dan biaya tidak tetapnya sebesar 9 ribu per kg cucian. Sebuah perusahaan yang bernama PT. Y memberikan penawaran alih daya (outsorcing) pada RS X dengan mutu yang sama dengan pembayaran biaya tetap tahunan sebesar 1 milyar dan biaya tidak tetap per kg adalah 25 ribu. Saat ini, kinerja loundry RS X sebanyak 250 ribu kg cuci kering setiap tahunnya. Apakah RS X perlu mengalihdayakan cuciannya ke PT. Y?
  • 214. Studi Kasus Melalui pelatihan dan pengendalian mutu yang baik, PT. Y yakin dapat mengurangi biaya tidak tetap dari setiap kg cucian dari 25 ribu menjadi 20 ribu. Apakah RS X harus mengalihdayakan cuciannya ke PT. Y?
  • 215. Terima Kasih Mari Diskusi Lebih Lanjut