Permendikbud no. 137 tahun 2014 sn-paudberkas paud
berkas-paud | ayah bunda yang berbahagia dimanapun berada, Mari kita simak Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. sebagai acuan dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan jenjang PAUD.
Informasi lebih lanjut : http://www.berkas-paud.blogspot.com
Pedoman ini membahas konsep dan mekanisme pembinaan pengawas madrasah agar dapat meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan karirnya. Tujuannya adalah agar pengawas mampu melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial serta meningkatkan mutu pendidikan. Pembinaan mencakup kualifikasi, kompetensi supervisi, evaluasi, penelitian, dan pengembangan serta sosial.
Permendikbud tahun2014 nomor 111 bimbingan konselingWinarto Winartoap
Peraturan ini mengatur tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan menengah. Layanan bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir. Layanan ini dilaksanakan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling dengan berbagai strategi sesuai kebutuhan peserta didik.
Program Kerja Semester Genap Pengawas Manajerial SMA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Gorontalo Tahun Pelajaran 2009/2010 meliputi identitas 10 sekolah binaan, visi dan misi pendidikan di provinsi Gorontalo, dan identifikasi masalah serta rencana kegiatan pengawasan sekolah.
Pedoman ini membahas empat hal penting terkait pengawas Pendidikan Agama Islam pada sekolah, yaitu: rekruitmen, pembinaan, beban kerja, dan perhitungan angka kredit. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Permendikbud no. 137 tahun 2014 sn-paudberkas paud
berkas-paud | ayah bunda yang berbahagia dimanapun berada, Mari kita simak Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. sebagai acuan dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan jenjang PAUD.
Informasi lebih lanjut : http://www.berkas-paud.blogspot.com
Pedoman ini membahas konsep dan mekanisme pembinaan pengawas madrasah agar dapat meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan karirnya. Tujuannya adalah agar pengawas mampu melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial serta meningkatkan mutu pendidikan. Pembinaan mencakup kualifikasi, kompetensi supervisi, evaluasi, penelitian, dan pengembangan serta sosial.
Permendikbud tahun2014 nomor 111 bimbingan konselingWinarto Winartoap
Peraturan ini mengatur tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan menengah. Layanan bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir. Layanan ini dilaksanakan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling dengan berbagai strategi sesuai kebutuhan peserta didik.
Program Kerja Semester Genap Pengawas Manajerial SMA Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Gorontalo Tahun Pelajaran 2009/2010 meliputi identitas 10 sekolah binaan, visi dan misi pendidikan di provinsi Gorontalo, dan identifikasi masalah serta rencana kegiatan pengawasan sekolah.
Pedoman ini membahas empat hal penting terkait pengawas Pendidikan Agama Islam pada sekolah, yaitu: rekruitmen, pembinaan, beban kerja, dan perhitungan angka kredit. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Peraturan ini menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menjadi konselor di Indonesia, yaitu memiliki gelar sarjana pendidikan di bidang bimbingan dan konseling serta telah menyelesaikan pendidikan profesi konselor. Standar kompetensi konselor terdiri atas kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang pelaksanaan tugas mandiri setelah mengikuti diklat berjenjang tingkat dasar. Pelaksanaan tugas mandiri dilakukan selama sebulan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai guru PAUD. Diklat memberikan manfaat dalam merencanakan pembelajaran, mengevaluasi perkembangan anak, dan meningkatkan kualitas pendidik. Tugas mandiri membantu meningkatkan kemampuan mengelola kegiatan bel
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penyelenggaraan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu. Pedoman ini memberikan panduan mengenai prinsip, persyaratan, struktur organisasi, program pembelajaran, peran masyarakat, dan pola pembinaan program PAUD Terpadu agar pelaksanaannya dapat berjalan secara terpadu dan terkoordinasi.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatur tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan menengah. Layanan bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir. Layanan ini dilaksanakan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling dengan berbagai strategi dan mekanisme yang ditetap
Dokumen ini membincangkan kurikulum Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Kesihatan untuk Tingkatan 3. Ia menjelaskan matlamat, objektif, organisasi kandungan dan bidang kemahiran yang terkandung dalam kurikulum ini untuk memastikan murid mencapai standard prestasi yang ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan diri sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah yang dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan pelayanan konseling. Pelayanan konseling bertujuan membantu peserta didik dalam pengembangan diri, penyelesaian masalah, dan pencapaian tujuan belajar dan karir sesuai bakat dan minatnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh konselor, guru, dan tenaga kependidikan l
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...Drs. HM. Yunus
Implementasi tugas pengawas pendidikan Islam dalam meningkatkan kompetensi guru PAI SMA/SMK di Kota Tarakan. Tugas pengawas meliputi penilaian, pembinaan, pemantauan, penelitian, pelaporan dan tindak lanjut guna meningkatkan mutu pendidikan agama dan pencapaian tujuan nasional. Namun, pengawas kurang optimal karena keterbatasan jumlah dan pengetahuan tentang kepengawasan.
Pmari nomor 2 tahun 2 ol2 ttg pengawas madrasah dan pengawas pai pada sekolahDrs. HM. Yunus
Peraturan Menteri Agama ini mengatur tentang pengawas madrasah dan pengawas pendidikan agama Islam di sekolah. Pengawas bertugas melakukan pengawasan akademik dan manajerial di madrasah, serta pengawasan pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah. Mereka harus memiliki kualifikasi tertentu seperti gelar sarjana, pengalaman mengajar minimal 8 tahun, dan sertifikat kompetensi pengawas yang diterbitkan Kementerian
Analisis Kritis terhadap PERMENDIKBUD NO. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan da...Achmad Badaruddin
Analisis Kritis terhadap PERMENDIKBUD NO. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling di Pendidikan Dasar dan Menengah. Membahas sebutan konselor, pendidikan profesi konselor, pelayanan konseling, jumlah konselor di sekolah, jam konseling di sekolah, manajemen BK di sekolah dan sebagainya. Ini 100% original. Tidak akan ditemukan di buku manapun sejauh ini. 08526 3456 419
Pedoman dan buku saku ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penyelenggara dan guru PAUD dalam menciptakan lingkungan satuan PAUD yang aman, bersih, sehat, nyaman, dan menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat bagi peserta didik, serta memberikan edukasi kepada orang tua untuk membiasakan hal yang serupa saat di rumah.
Menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat di satuan PAUD dapat dilakukan melalui bermain dan belajar yang menyenangkan, sehingga membuat anak tertarik dan terlibat dalam aktifitas tersebut. Selain itu, satuan PAUD juga harus menyediakan sarana dan prasarana memadai yang mudah diakses oleh semua peserta didik, termasuk penyandang disabilitas, serta menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan sehat bagi anak untuk mendukung tumbuh dan berkembang secara optimal.
Harapan kami, dengan terbitnya pedoman dan buku saku Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat membantu tugas pengelola dan pendidik PAUD dalam menanamkan serta membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat di satuan PAUD.
Peraturan ini mengatur tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. Pengawas bertugas melakukan pengawasan akademik dan manajerial di Madrasah, serta pengawasan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Peraturan ini menetapkan kualifikasi, tanggung jawab, wewenang, dan kompetensi yang harus dimiliki Pengawas untuk melaksanakan tugasnya.
Dokumen tersebut membahas delapan standar nasional pendidikan di Indonesia yang meliputi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut berfungsi sebagai pedoman untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menetapkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang meliputi 8 standar yaitu: standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar-standar ini bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan anak usia dini.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia, termasuk landasan hukum, pengertian, bentuk, tujuan, dan standar pelaksanaannya. Dokumen ini juga menjelaskan standar-standar khusus untuk PAUD seperti standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar pendidik dan tenaga kependidikan, serta standar isi, proses, dan sarana prasarana pembelajaran PAUD.
Standar Nasional Pendidikan mengatur berbagai aspek pendidikan di Indonesia, termasuk standar kompetensi lulusan, isi, proses, sarana prasarana, dan pengelolaan pendidikan. Standar ini bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional.
Peraturan ini menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menjadi konselor di Indonesia, yaitu memiliki gelar sarjana pendidikan di bidang bimbingan dan konseling serta telah menyelesaikan pendidikan profesi konselor. Standar kompetensi konselor terdiri atas kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang pelaksanaan tugas mandiri setelah mengikuti diklat berjenjang tingkat dasar. Pelaksanaan tugas mandiri dilakukan selama sebulan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai guru PAUD. Diklat memberikan manfaat dalam merencanakan pembelajaran, mengevaluasi perkembangan anak, dan meningkatkan kualitas pendidik. Tugas mandiri membantu meningkatkan kemampuan mengelola kegiatan bel
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman penyelenggaraan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu. Pedoman ini memberikan panduan mengenai prinsip, persyaratan, struktur organisasi, program pembelajaran, peran masyarakat, dan pola pembinaan program PAUD Terpadu agar pelaksanaannya dapat berjalan secara terpadu dan terkoordinasi.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatur tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan menengah. Layanan bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan karir. Layanan ini dilaksanakan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling dengan berbagai strategi dan mekanisme yang ditetap
Dokumen ini membincangkan kurikulum Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Kesihatan untuk Tingkatan 3. Ia menjelaskan matlamat, objektif, organisasi kandungan dan bidang kemahiran yang terkandung dalam kurikulum ini untuk memastikan murid mencapai standard prestasi yang ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan diri sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah yang dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan pelayanan konseling. Pelayanan konseling bertujuan membantu peserta didik dalam pengembangan diri, penyelesaian masalah, dan pencapaian tujuan belajar dan karir sesuai bakat dan minatnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh konselor, guru, dan tenaga kependidikan l
Implementasi tugas dan fungsi pengawas dalam pendidikan islam dalam meningkat...Drs. HM. Yunus
Implementasi tugas pengawas pendidikan Islam dalam meningkatkan kompetensi guru PAI SMA/SMK di Kota Tarakan. Tugas pengawas meliputi penilaian, pembinaan, pemantauan, penelitian, pelaporan dan tindak lanjut guna meningkatkan mutu pendidikan agama dan pencapaian tujuan nasional. Namun, pengawas kurang optimal karena keterbatasan jumlah dan pengetahuan tentang kepengawasan.
Pmari nomor 2 tahun 2 ol2 ttg pengawas madrasah dan pengawas pai pada sekolahDrs. HM. Yunus
Peraturan Menteri Agama ini mengatur tentang pengawas madrasah dan pengawas pendidikan agama Islam di sekolah. Pengawas bertugas melakukan pengawasan akademik dan manajerial di madrasah, serta pengawasan pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah. Mereka harus memiliki kualifikasi tertentu seperti gelar sarjana, pengalaman mengajar minimal 8 tahun, dan sertifikat kompetensi pengawas yang diterbitkan Kementerian
Analisis Kritis terhadap PERMENDIKBUD NO. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan da...Achmad Badaruddin
Analisis Kritis terhadap PERMENDIKBUD NO. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling di Pendidikan Dasar dan Menengah. Membahas sebutan konselor, pendidikan profesi konselor, pelayanan konseling, jumlah konselor di sekolah, jam konseling di sekolah, manajemen BK di sekolah dan sebagainya. Ini 100% original. Tidak akan ditemukan di buku manapun sejauh ini. 08526 3456 419
Pedoman dan buku saku ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penyelenggara dan guru PAUD dalam menciptakan lingkungan satuan PAUD yang aman, bersih, sehat, nyaman, dan menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat bagi peserta didik, serta memberikan edukasi kepada orang tua untuk membiasakan hal yang serupa saat di rumah.
Menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat di satuan PAUD dapat dilakukan melalui bermain dan belajar yang menyenangkan, sehingga membuat anak tertarik dan terlibat dalam aktifitas tersebut. Selain itu, satuan PAUD juga harus menyediakan sarana dan prasarana memadai yang mudah diakses oleh semua peserta didik, termasuk penyandang disabilitas, serta menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan sehat bagi anak untuk mendukung tumbuh dan berkembang secara optimal.
Harapan kami, dengan terbitnya pedoman dan buku saku Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat membantu tugas pengelola dan pendidik PAUD dalam menanamkan serta membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat di satuan PAUD.
Peraturan ini mengatur tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. Pengawas bertugas melakukan pengawasan akademik dan manajerial di Madrasah, serta pengawasan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Peraturan ini menetapkan kualifikasi, tanggung jawab, wewenang, dan kompetensi yang harus dimiliki Pengawas untuk melaksanakan tugasnya.
Dokumen tersebut membahas delapan standar nasional pendidikan di Indonesia yang meliputi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut berfungsi sebagai pedoman untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menetapkan Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang meliputi 8 standar yaitu: standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar-standar ini bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan anak usia dini.
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia, termasuk landasan hukum, pengertian, bentuk, tujuan, dan standar pelaksanaannya. Dokumen ini juga menjelaskan standar-standar khusus untuk PAUD seperti standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar pendidik dan tenaga kependidikan, serta standar isi, proses, dan sarana prasarana pembelajaran PAUD.
Standar Nasional Pendidikan mengatur berbagai aspek pendidikan di Indonesia, termasuk standar kompetensi lulusan, isi, proses, sarana prasarana, dan pengelolaan pendidikan. Standar ini bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional.
Panduan pelatihan sima ban paud & pnf tahun 2017 1513056646jeng berliana
Pelatihan Sistem Informasi Manajemen Akreditasi (SIMA) ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang penggunaan aplikasi Sistem Penilaian Akreditasi PAUD dan PNF secara online guna meningkatkan kualitas layanan akreditasi secara efisien dan efektif. Pelatihan ini diikuti oleh 93 peserta dari 34 provinsi selama 3 hari dengan materi teori dan praktik penggunaan aplikasi serta diskusi interaktif.
Standar penilaian merupakan salah satu dari delapan standar nasional pendidikan yang mengatur tentang mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa. Landasan filosofis dan yuridis standar penilaian mencakup prinsip keadilan, kesetaraan, dan obyektifitas dalam penilaian siswa, serta ketentuan evaluasi proses dan hasil belajar menurut undang-undang sistem pendidikan nasional."
Dokumen tersebut merupakan program tahunan pelayanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri/Swasta yang mencakup visi, misi, tujuan, komponen, bidang layanan, rencana operasional, evaluasi, sarana prasarana, dan anggaran program bimbingan dan konseling untuk membantu perkembangan optimal seluruh aspek kepribadian siswa.
Peraturan Pemerintah ini menetapkan Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan nasional untuk menjamin mutu pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang menjadi pedoman untuk menetapkan kualifikasi sumber daya manusia Indonesia, menyetarakan capaian pembelajaran melalui berbagai jalur pendidikan, dan meningkatkan daya saing tenaga kerja nasional. KKNI memiliki 9 jenjang kualifikasi yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan sektor ekonomi, serta mengakui berbagai jalur pendidikan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) bagi CPNS melalui pembelajaran praktikum IPA berbasis digital.
2. Tujuan dari aktualisasi ini adalah mengoptimalkan media praktikum IPA berbasis digital, mengoptimalkan praktikum secara virtual, menyusun RPP prakt
Dokumen tersebut membahas tentang sinergitas pembentukan gugus paud sebagai layanan pendidikan anak usia dini yang terdiri dari satu paud inti dan beberapa paud imbas. Gugus paud dibentuk untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan anak usia dini melalui pembinaan kompetensi pendidik dan pengelola paud serta memanfaatkan sumber belajar setempat.
Pengaturan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini.docx
Sk kode etik ban paud dan pnf tahun 2018 1535023030
1. KEPUTUSAN
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL
NOMOR: 044a/BAN PAUD DAN PNF/KODE ETIK/2018
TENTANG
KODE ETIK BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL
Menimbang : a. bahwa perlu memiliki pedoman tentang nilai (baik-
buruk;benar-salah;boleh-tidak boleh dilakukan) dan
merupakan normal moral yang menentukan perilaku
personel Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Nonformal dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya pada pelaksanaan akreditasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan kode etik
personel Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Nonformal.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2018 tentang Badan Akreditasi
Nasional Sekolah/Madrasah dan Badan Akreditasi
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Nonformal;
2. 4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 011/P/2018 tentang Pengangkatan
Anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah dan
Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Nonformal Periode Tahun 2018-2022;
5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 079/P/2018 tentang Ketua dan
Sekretaris Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah
dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Nonformal Periode Tahun 2018-2022.
Memperhatikan : Hasil keputusan Rapat Perumusan Kebijakan Akreditasi
(RPKA) Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Nonformal tanggal 11 Juli 2018.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL TENTANG
KODE ETIK BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL.
PERTAMA : Kode Etik BAN PAUD dan PNF sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
KEDUA : Kode Etik BAN PAUD dan PNF ini meliputi kode etik bagi
Anggota BAN PAUD dan PNF, Anggota BAN PAUD dan PNF
Provinsi, Asesor BAN PAUD dan PNF, Asesi PAUD dan PNF, Tim
Ahli BAN PAUD dan PNF, Staf Sekretariat BAN PAUD dan PNF
dan Staf Sekretariat BAN PAUD dan PNF Provinsi.
KETIGA : Kode Etik BAN PAUD dan PNF ini bersifat mengikat perilaku
seluruh personel yang sebagaimana dimaksud pada poin
KEDUA dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya pada
pelaksanaan akreditasi.
KEEMPAT : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat
Keputusan ini, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
KELIMA : Surat Keputusan Ketua BAN PAUD dan PNF ini mulai berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
tanggal 11 Juli 2018
Ketua,
Prof. Dr. Supriyono,M.Pd.
3. LAMPIRAN
KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL
NOMOR: 044a/BAN PAUD DAN PNF/KODE ETIK/2018
TENTANG KODE ETIK BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL
KODE ETIK BADAN AKREDITASI NASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL
I. KODE ETIK BAN PAUD DAN PNF
A. Ketentuan Umum
Berdasarkan tugas dan fungsinya semua pihak yang terlibat dalam akreditasi
yang diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Nonformal senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menunjukkan sikap dan perbuatan terpuji dengan dilandasi oleh
falsafah dan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 serta memahami dan
menerapkan kode etik dalam melaksanakan tugasnya. Dalam penerapannya,
BAN PAUD dan PNF dan semua yang terlibat patuh kepada kode etik. Kode
etik merupakan pedoman bagi seluruh personel akreditasi PAUD dan PNF
untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas dan kewajiban,
menjadi gambaran nilai-nilai etik dan tanggung jawab profesional baik secara
internal maupun eksternal.
Anggota BAN PAUD dan PNF, Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi, Asesor,
Asesi, Tim Ahli BAN PAUD dan PNF, Sekretariat BAN PAUD dan PNF dan
Sekretariat BAN PAUD dan PNF Provinsi harus memahami dan menerapkan
tata cara kehidupan yang baik, santun dan berwibawa; memahami sifat-sifat
perilaku dan berbuat secara empatik dalam memberikan layanan profesional;
memperhatikan keragaman nilai dalam masyarakat yang pluraristis, dan
memperhatikan serta menerapkan pesan-pesan moral yang luhur, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat; menghindari konflik
kepentingan dalam rangka pelaksanaan akreditasi terhadap semua lembaga
yang terlibat didalamnya.
Kode etik BAN PAUD dan PNF memberikan aturan tentang tugas dan
kewajiban dan pelanggaran serta sanksi. Dalam SK Kode Etik Ini yang
dimaksud dengan:
1. Akreditasi adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan satuan pendidikan
dasar dan pendidikan mengenah, dan satuan pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk
memberikan penjaminan mutu pendidikan.
2. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Nonformal yang selanjutnya disebut BAN PAUD dan PNF adalah adalah
badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan satuan pendidikan
4. anak usia dini dan pendidikan nonformal dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan.
3. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan pendidikan
Nonformal Provinsi yang selanjutnya disebut BAN PAUD dan PNF
Provinsi adalah badan evaluasi nonstruktural di tingkat provinsi yang
membantu BAN PAUD dan PNF dalam pelaksanaan akreditasi.
4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan
pada jalur formal, nonformal, dan informal.
5. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disingkat PAUD adalah
bentuk Satuan Pendidikan yang meliputi Taman Kanak-Kanak (TK),
Raudhatul Athfal (RA), Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB),
Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
6. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, meliputi
pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan
kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan
kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.
7. Pendidikan Nonformal yang selanjutnya disebut PNF adalah bentuk
Satuan Pendidikan yang meliputi Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP),
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Satuan PNF
Sejenis/Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
8. Akreditasi PAUD dan PNF adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan
satuan pendidikan PAUD dan PNF berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan untuk memberikan penjaminan mutu pendidikan.
9. Anggota BAN PAUD dan PNF adalah Anggota BAN PAUD dan PNF yang
terdiri atas ahli-ahli di bidang evaluasi pendidikan, kurikulum,
manajemen pendidikan, atau ahli profesional/praktisi yang memiliki
wawasan, pengalaman, dan komitmen untuk peningkatan mutu dan
relevansi pendidikan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 11/P/2018.
10. Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi adalah Anggota BAN PAUD dan PNF
Provinsi yang terdiri atas ahli-ahli di bidang evaluasi pendidikan,
kurikulum, manajemen pendidikan, atau ahli pendidikan lainnya dan
unsur masyarakat pendidikan, yang memiliki wawasan, pengalaman, dan
komitmen untuk peningkatan mutu pendidikan dan ditetapkan oleh
Ketua BAN PAUD dan PNF.
11. Asesor adalah seseorang yang mempunyai klasifikasi dan kompetensi yang
relevan dengan tugas untuk melaksanakan akreditasi terhadap kelayakan
satuan pendidikan PAUD dan PNF, baik secara perorangan maupun
sebagai bagian dari tim akreditasi sesuai dengan persyaratan dan tugas
yang ditetapkan oleh BAN PAUD dan PNF.
5. 12. Asesi adalah satuan pendidikan PAUD dan PNF yang diakreditasi.
13. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal dan nonformal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan.
14. Klasifikasi Permohonan Akreditasi adalah kegiatan pemeriksaan
keterpenuhan surat permohonan, surat pernyataan tanggung jawab
mutlak (SPTJM), legalitas lembaga, dokumen lampiran, foto pendukung
dan isian EDS yang diunggah oleh asesi ke dalam aplikasi Sispena.
15. Pemeriksaan Kelayakan Permohonan Akreditasi adalah kegiatan
pemeriksaan lampiran-lampiran akreditasi dengan mengidentifikasi
keberadaan, kelengkapan dan kesesuaian persyaratan permohonan
akreditasi berdasarkan pembobotan penilaian pada rubrik penilaian
akreditasi.
16. Visitasi adalah kegiatan penilaian dokumen/bukti fisik berdasarkan
rubrik penilaian akreditasi dan pemeriksaan data dan implementasinya di
satuan pendidikan dengan menganalisis aspek keberadaan, kelengkapan
dokumen dan kesesuaian dengan pelaksanaannya.
17. Validasi dan Verifikasi adalah kegiatan penilaian hasil PKPA dan visitasi
terhadap butir-butir instrument yang mengacu pada 8 Standar Nasional
Pendidikan yang mencakup unsur keberadaan, kelengkapan dan
kesesuaian dengan implementasi yang ada pada satuan PAUD dan PNF
berdasarkan rubrik penilaian akreditasi.
18. Tim Ahli BAN PAUD dan PNF adalah sejumlah ahli yang memiliki latar
belakang tertentu, yang bertugas membantu kegiatan akreditasi dan
ditetapkan oleh BAN PAUD dan PNF.
19. Sekretariat BAN PAUD dan PNF adalah Sekretariat BAN PAUD dan PNF
yang bekerja di BAN PAUD dan PNF dan ditetapkan oleh Kepala
Sekretariat Balitbang yaitu Sekretaris Balitbang.
20. Sekretariat BAN PAUD dan PNF Provinsi adalah Sekretariat BAN PAUD
dan PNF Provinsi yang bekerja di BAN PAUD dan PNF Provinsi dan
ditetapkan oleh Ketua BAN PAUD dan PNF Provinsi.
21. Profesional adalah sikap, prilaku dan tindakan dalam memberikan
layanan akreditasi yang sesuai dengan peraturan dan kebijakan BAN
PAUD dan PNF.
22. Konflik Kepentingan adalah situasi yang menyebabkan terjadinya posisi
yang saling bertentangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan
BAN PAUD dan PNF sehingga dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas
yang diamanatkan BAN PAUD dan PNF secara objektif.
B. Kode Etik dan Sanksi Anggota BAN PAUD dan PNF
1. Kode Etik
a) Anggota BAN PAUD dan PNF sehat jasmani/rohani.
b) Anggota BAN PAUD dan PNF berkelakuan baik
c) Anggota BAN PAUD dan PNF tidak pernah dihukum/sedang menjalani
hukuman karena melakukan tindak pidana kejahatan.
6. d) Anggota BAN PAUD dan PNF tidak menduduki jabatan
struktural/pimpinan di perguruan tinggi/sekolah/madrasah dan
lembaga lainnya dan/atau jabatan politik
e) Anggota BAN PAUD dan PNF tidak berhalangan tetap
f) Anggota BAN PAUD dan PNF wajib mematuhi seluruh Keputusan
Rapat Perumusan Kebijakan Akreditasi BAN PAUD dan PNF sebagai
Keputusan Tertinggi BAN PAUD dan PNF.
g) Anggota BAN PAUD dan PNF harus bekerja secara objektif, jujur,
cermat, tegas, tulus, transparan dan adil terhadap semua pihak.
h) Anggota BAN PAUD dan PNF harus melaksanakan tugasnya sesuai
dengan kebijakan akreditasi, menginterpretasikan informasi secara
objektif serta melandaskan diri pada sumber rujukan yang benar.
i) Anggota BAN PAUD dan PNF wajib merespon setiap keluhan yang
disampaikan secara resmi sesuai dengan prosedur penanganan
keluhan pelanggan.
j) Anggota BAN PAUD dan PNF tidak boleh memanfaatkan
kedudukannya untuk kepentingan pribadi, golongan, dan kepentingan
lain yang tidak ada kaitannya dengan BAN PAUD dan PNF.
k) Anggota BAN PAUD dan PNF hanya memberi pernyataan sesuai hasil
Keputusan Rapat Permusan Kebijakan Akreditasi BAN PAUD dan PNF.
l) Anggota BAN PAUD dan PNF dilarang menerima pemberian (gratifikasi)
dalam bentuk apapun yang langsung atau tidak langsung selama
bertugas.
2. Sanksi
Apabila terjadi pelanggaran Kode Etik yang dilakukan Anggota BAN PAUD
dan PNF, maka Rapat Perumusan Kebijakan Akreditasi BAN PAUD dan
PNF melaporkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan untuk menindaklanjuti penanganan pelanggaran kode etik
tersebut.
C. Kode Etik dan Sanksi Anggota BAN PAUD PNF Provinsi
1. Kode Etik
a) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi berkelakuan baik
b) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak pernah dihukum/sedang
menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana kejahatan.
c) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak menduduki jabatan
struktural/pimpinan di perguruan tinggi/sekolah/madrasah dan
lembaga lainnya dan/atau jabatan politik.
d) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak berhalangan tetap.
e) Rapat Program Akreditasi BAN PAUD dan Provinsi harus dihadiri oleh
Ketua dan/atau Sekretaris.
f) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi wajib mematuhi seluruh
Keputusan Rapat Program Akreditasi BAN PAUD dan PNF Provinsi
sebagai Keputusan Tertinggi BAN PAUD dan PNF Provinsi.
g) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi harus bekerja secara objektif,
jujur, cermat, tegas, tulus, transparan dan adil terhadap semua pihak.
h) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi harus melaksanakan tugasnya
sesuai dengan kebijakan akreditasi dan menginterpretasikan
informasi secara objektif serta melandaskan diri pada sumber rujukan
yang benar.
7. i) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi wajib merespon secara sungguh-
sungguh setiap keluhan yang disampaikan semua pihak sesuai
dengan prosedur penanganan keluhan pelanggan.
j) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak boleh memanfaatkan
kedudukannya untuk kepentingan pribadi, golongan dan/atau
organisasi.
k) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi hanya memberi pernyataan
sesuai hasil Keputusan Rapat Program Akreditasi BAN PAUD dan PNF
Provinsi.
l) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi dilarang menerima pemberian
(gratifikasi) dalam bentuk apapun yang langsung atau tidak langsung
selama bertugas.
m) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi wajib menghadiri rapat program
akreditasi selama satu tahun dengan persentasi kehadiran 90 %.
n) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak hadir 3 kali Rapat Program
Akreditasi secara berturut-turut.
2. Sanksi
Apabila terjadi pelanggaran Kode Etik yang dilakukan Anggota BAN PAUD
dan PNF Provinsi, maka Rapat Program Akreditasi BAN PAUD dan PNF
Provinsi membahas dan menindaklanjuti penanganan pelanggaran kode
etik tersebut.
2.1. Pelanggaran Ringan
Pelanggaran Ringan, meliputi:
a) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak bekerja secara
objektif, jujur, cermat, tegas, tulus, transparan dan adil terhadap
semua pihak.
b) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak merespon secara
sungguh-sungguh setiap keluhan yang disampaikan semua pihak
sesuai dengan prosedur penanganan keluhan pelanggan.
c) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak mengikuti
perkembangan terkini terkait peraturan, ketentuan, persyaratan
dan sistem akreditasi.
d) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak melaksanakan
tugasnya berdasarkan prinsip-prinsip akreditasi,
menginterpretasikan informasi secara objektif serta melandaskan
diri pada sumber rujukan yang benar.
2.1.1. Sanksi Pelanggaran Ringan
Diberi surat peringatan pelanggaran ringan dengan
penjelasan pelanggaran yang dilakukan.
Keterangan:
Surat ditandatangani Ketua BAN PAUD dan PNF.
Jika sudah 3 kali melakukan Pelanggaran Ringan, maka
dikategorikan Pelanggaran Sedang.
2.2. Pelanggaran Sedang
Pelanggaran Sedang, meliputi:
a) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi hanya menghadiri rapat
berkala selama satu tahun dengan persentasi kehadiran 90%.
b) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak hadir 3 kali Rapat
Program Akreditasi secara berturut-turut.
c) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak memberi pernyataan
sesuai hasil Keputusan Rapat Program Akreditasi.
8. d) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi menyampaikan pendapat
pribadi dengan mengatasnamakan BAN PAUD & PNF.
e) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi yang menyelenggarakan
Rapat Program Akreditasi tanpa delegasi wewenang dari Ketua
dan/atau Sekretaris.
2.2.1. Sanksi Pelanggaran Sedang
a) Diberi surat peringatan dengan penjelasan pelanggaran
yang dilakukan
b) Tidak diberi penugasan minimal 1 tahun.
Keterangan:
Jika 3 kali dilakukan pelanggaran sedang, maka masuk
kategori Pelanggaran Berat.
Jika dilakukan pelanggaran ringan dan sedang sekaligus,
maka yang diberlakukan sanksinya adalah Pelanggaran
Sedang.
2.3. Pelanggaran Berat
Pelanggaran Berat, meliputi:
a) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi mentransaksikan status
dan peringkat akreditasi.
b) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak mematuhi seluruh
keputusan yang ditetapkan oleh BAN PAUD dan PNF.
c) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi menerima pemberian
(gratifikasi) dalam bentuk apapun yang langsung atau tidak
langsung mempengaruhi hasil akreditasi satuan yang sedang
dinilai.
d) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi memanfaatkan
kedudukannya untuk kepentingan pribadi atau golongan.
e) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi tidak sehat jasmani/rohani.
f) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi menjalani hukuman pidana
yang ditetapkan oleh pengadilan.
g) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi menduduki jabatan
struktural/pimpinan di perguruan tinggi/sekolah/madrasah dan
lembaga lainnya dan/atau jabatan politik.
h) Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi berhalangan tetap.
2.3.1. Sanksi Pelanggaran Berat
Diberhentikan sebagai Anggota BAN PAUD dan PNF Provinsi.
Keterangan:
Diberitahukan tentang Pemberhentian Anggota BAN PAUD
dan PNF Provinsi melalui surat pemberitahuan dari Ketua
BAN PAUD dan PNF.
D. Kode Etik dan Sanksi Asesor BAN PAUD dan PNF
1. Kode Etik
a) Asesor dalam menjalankan tugasnya menjunjung tinggi
profesionalisme, bertanggung jawab, jujur, taat dan loyal pada
peraturan, disiplin, cermat penuh kehati-hatian, objektif, tegas, tulus,
transparan, dan adil kepada semua pihak.
b) Asesor wajib memiliki sikap percaya diri, rendah hati serta terbuka
dan bijak dalam menerima pendapat pihak lain yang berbeda.
9. c) Asesor wajib menghormati dan menghargai setiap Asesi yang
diakreditasi, peka terhadap norma dan budaya, dan tidak melakukan
diskriminasi perlakuan antar pihak, tidak melanggar norma sosial,
serta tidak terpengaruh oleh kedudukan, ras, suku, kedudukan sosial,
politik dan agama.
d) Asesor wajib menjaga kerahasiaan hasil penilaian akreditasi kepada
Asesi yang sedang diproses akreditasi dan pihak lain yang tidak
berkepentingan.
e) Asesor tidak diperkenankan mengambil keuntungan pribadi, golongan
dan/atau organisasi dari aktivitas akreditasi.
f) Asesor tidak diperkenankan menyalahgunakan logo, simbol,
kedudukan pada BAN PAUD dan PNF untuk keuntungan pribadi,
golongan dan/atau organisasi.
g) Asesor dalam bertugas harus bebas dari hubungan kerja yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan dengan Asesi.
h) Asesor harus mampu bekerja sama dengan asesor lain secara
profesional.
i) Asesor dalam bertugas harus mampu memelihara hubungan
kemitraan yang harmonis dengan semua pihak, BAN PAUD dan PNF
Provinsi, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan pihak lain
yang terkait dalam upaya meningkatkan mutu akreditasi PAUD dan
PNF.
j) Asesor harus mengikuti perkembangan informasi untuk memperbaiki
kinerjanya.
k) Asesor wajib menolak tugas akreditasi dari BAN PAUD dan PNF pada
lembaga sendiri atau lainnya yang memiliki hubungan kerja atau
personal dengan Asesi yang diperkirakan atau patut diduga
menimbulkan konflik kepentingan.
l) Asesor dalam bertugas bersikap objektif dan terbuka kepada asesi
terkait proses akreditasi, dan mekanisme akreditasi.
m) Asesor tidak diperkenankan menyampaikan pendapat/pandangan
pribadi yang mengatasnamakan BAN PAUD dan PNF.
n) Asesor tidak diperkenankan meminta atau menerima pemberian
hadiah (gratifikasi) dalam bentuk apapun yang patut diduga ada
kaitannya dengan penugasan sebagai asesor yang dapat
mempengaruhi penilaian.
o) Asesor tidak diperkenankan mengubah atau memperbaiki data dan
informasi, termasuk hasil penilaian yang berkaitan dengan proses
akreditasi yang telah diserahkan kepada BAN PAUD dan PNF.
2. Sanksi Pada Asesor
Setiap asesor yang melakukan pelanggaran kode etik dikenakan sanksi
sesuai dengan jenis pelanggarannya, yaitu:
2.1. Pelanggaran Ringan
Pelanggaran Ringan, meliputi:
a) Asesor tidak bekerja dan menyampaikan laporan sesuai jadwal
yang ditentukan BAN PAUD dan PNF.
b) Asesor membuat laporan tidak sesuai panduan akreditasi yang
berlaku.
c) Asesor tidak melampirkan surat ijin dari atasan langsung (bagi
asesor yang bekerja) saat bertugas.
d) Asesor tidak melengkapi Surat Pernyataan Pakta Integritas di atas
materai Rp 6.000,- pada format yang telah ditentukan BAN PAUD
dan PNF.
10. e) Asesor melibatkan pihak lain (keluarga, asisten) dalam
melaksanakan tugasnya.
f) Asesor dalam melakukan penilaian akreditasi memberi skor pada
butir-butir instrumen yang sebagian kecil tidak tepat saat
penugasan Pemeriksaan Kelayakan Permohonan Akreditasi,
Visitasi, Validasi dan Verifikasi.
g) Asesor tidak memberikan catatan argumentasi saat memberikan
skor yang berbeda (meningkat atau menurun) pada saat visitasi
atau validasi dan verifikasi akreditasi.
h) Asesor dalam bertugas tidak bersikap objektif dan terbuka
kepada asesi terkait proses akreditasi dan mekanisme akreditasi.
i) Asesor tidak mengikuti perkembangan informasi yang berdampak
pada kinerjanya.
2.1.1. Sanksi Pelanggaran Ringan
Diberi surat peringatan pelanggaran ringan dengan
penjelasan pelanggaran yang dilakukan.
Keterangan:
Surat ditandatangani Ketua BAN PAUD dan PNF Provinsi.
Jika sudah 3 kali melakukan Pelanggaran Ringan, maka
dikategorikan Pelanggaran Sedang.
2.2. Pelanggaran Sedang
Pelanggaran Sedang, meliputi:
a) Asesor tidak bisa bekerjasama secara profesional dengan asesor
pasangan pada saat visitasi.
b) Asesor tidak peka terhadap perbedaan norma dan budaya
setempat.
c) Asesor mengundurkan diri/membatalkan penugasan dan alasan
pengunduran diri tidak tergolong kategori force majeur.
d) Asesor 1 dan 2 tidak hadir bersamaan pada saat Visitasi.
e) Asesor dalam penilaian akreditasi memberi skor pada butir-butir
instrumen yang sebagian tidak tepat saat Pemeriksaan Kelayakan
Permohonan, Visitasi , Validasi dan Verifikasi.
f) Asesor tidak menepati janji untuk jadwal pelaksanaan visitasi
tanpa pemberitahuan terhadap asesi.
g) Asesor melakukan visitasi lapangan tanpa mengkonfirmasi
penugasannya kepada asesi yang akan divisitasi.
h) Visitasi tidak dilakukan pada saat jam kerja/jadwal kegiatan
belajar mengajar berlangsung kecuali situasi force majeur.
i) Asesor melakukan visitasi lebih dari 1 sasaran asesi dalam satu
hari tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
j) Pada pelaksanaan visitasi, asesor tidak melengkapi tugas
penilaian dengan menuliskan rekomendasi hasil visitasi pada
setiap standar.
k) Pada pelaksanaan validasi, asesor tidak melengkapi tugas
penilaian dengan menuliskan profil lembaga.
l) Asesor tidak menjaga kerahasiaan hasil penilaian akreditasi
kepada asesi yang sedang diakreditasi dan pihak lain yang tidak
berwenang.
m) Asesor menyampaikan pendapat pribadi dengan
mengatasnamakan BAN PAUD dan PNF.
11. 2.2.1. Sanksi Pelanggaran Sedang
Sanksi pelanggaran sedang meliputi:
a) Diberi surat peringatan dengan penjelasan pelanggaran
yang dilakukan.
b) Tidak diberi penugasan maksimal 1 tahun.
c) Penundaan kesempatan mengikuti pelatihan peningkatan
kompetensi Asesor BAN PAUD dan PNF.
Keterangan:
Jika 3 kali dilakukan pelanggaran sedang, maka masuk
kategori pelanggaran berat.
Jika dilakukan pelanggaran ringan dan sedang sekaligus,
maka yang diberlakukan sanksinya adalah pelanggaran
sedang.
2.3. Pelanggaran Berat
Pelanggaran Berat, meliputi:
a) Asesor meminta atau menerima pemberian fasilitasi akomodasi,
transportasi, uang dan hadiah yang dapat mempengaruhi hasil
akreditasi.
b) Asesor mentransaksikan status akreditasi.
c) Asesor melakukan penilaian akreditasi di lembaga sendiri atau
lembaga lain yang diperkirakan atau patut diduga menimbulkan
konflik kepentingan.
d) Asesor menggandakan dokumen dari asesi untuk kepentingan di
luar penugasan BAN PAUD dan PNF.
e) Asesor membawa pihak lain yang tidak berkepentingan menginap
menggunakan fasilitas penginapan yang sama dengan asesor
lain.
f) Asesor tidak membuat laporan hasil visitasi tanpa alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
g) Asesor melakukan visitasi lebih dari 1 sasaran satuan pendidikan
dalam satu hari tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
h) Asesor memalsukan atau terlibat dalam pemalsuan data dan
informasi terkait akreditasi.
2.3.1. Sanksi Pelanggaran Berat
Diberhentikan sebagai Asesor BAN PAUD dan PNF.
Keterangan:
Diberitahukan tentang pemberhentian asesor melalui surat
pemberitahuan dari Ketua BAN PAUD dan PNF.
E. Kode Etik dan Sanksi Asesi PAUD dan PNF
1. Kode Etik
a) Asesi tidak membiayai kebutuhan transportasi dan akomodasi bagi
asesor yang bertugas.
b) Asesi tidak memberikan hadiah (gratifikasi) kepada asesor yang
bertugas.
c) Asesi tidak melakukan penjemputan dari bandara/stasiun/lokasi
kedatangan ke hotel atau ke lokasi asesi kepada asesor yang bertugas
12. selama lokasi Asesi masih dimungkinkan untuk dijangkau dengan
transportasi umum yang tersedia.
d) Asesi tidak melakukan tekanan dalam bentuk apapun kepada Asesor
yang sedang bertugas.
e) Asesi tidak merekayasa dan memanipulasi data, perangkat, dan SDM
yang diperlukan saat kegiatan visitasi berlangsung.
2. Sanksi
Setiap asesi yang melakukan pelanggaran kode etik dikenakan sanksi
sesuai dengan jenis pelanggarannya, yaitu:
2.1. Pelanggaran Ringan
Asesi melakukan penjemputan diperkenankan dari
bandara/stasiun/lokasi kedatangan ke hotel atau ke lokasi asesi
kepada asesor yang bertugas selama lokasi Asesi masih
dimungkinkan untuk dijangkau dengan transportasi umum yang
tersedia.
2.1.1. Sanksi Pelanggaran Ringan
Diberi surat peringatan pelanggaran ringan dengan
penjelasan pelanggaran yang dilakukan.
2.2. Pelanggaran Sedang
a) Asesi melakukan pengunduran jadwal secara sepihak setelah
jadwal ditetapkan bersama.
b) Asesi melakukan penekanan kepada asesor ketika proses
akreditasi berlangsung.
2.2.1. Sanksi Pelanggaran Sedang
a) Diberi surat peringatan pelanggaran sedang dengan
penjelasan pelanggaran yang dilakukan oleh Ketua BAN
PAUD dan PNF Provinsi dengan tembusan kepada BAN
PAUD dan PNF.
b) Ditunda proses akreditasinya maksimal 1 tahun.
2.3. Pelanggaran Berat
a) Asesi merekayasa dan memanipulasi data, perangkat, dan
sumber daya manusia yang diperlukan saat kegiatan visitasi
berlangsung.
b) Asesi melakukan penyuapan (gratifikasi), memberikan ucapan
terimakasih kepada asesor dalam bentuk uang atau benda
berharga lainnya.
c) Asesi membiayai transportasi dan akomodasi bagi asesor yang
bertugas visitasi ke lembaga asesi.
2.3.1. Sanksi Pelanggaran Berat
Ditetapkan bahwa asesi tidak terakreditasi dan baru dapat
mengajukan akreditasi kembali setelah minimal 2 tahun.
F. Kode Etik dan Sanksi Staf Sekretariat BAN PAUD & PNF
1. Kode Etik
a) Staf Sekretariat wajib bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh BAN PAUD dan PNF.
13. b) Staf Sekretariat wajib menjaga kerahasiaan hasil penilaian akreditasi
kepada Asesi yang sedang diproses akreditasi.
c) Staf Sekretariat wajib menjaga kerahasiaan hasil Rapat Perumusan
Kebijakan Akreditasi yang belum layak dipublikasikan.
d) Staf Sekretariat tidak diperkenankan mengambil keuntungan
pribadi/golongan dari aktivitas akreditasi.
e) Staf Sekretariat tidak diperkenankan menyampaikan
pendapat/pandangan pribadi yang mengatasnamakan BAN PAUD dan
PNF.
f) Staf Sekretariat tidak diperkenankan meminta atau menerima
pemberian hadiah (gratifikasi) selama bertugas.
g) Staf Sekretariat tidak diperkenankan mengubah hasil penilaian yang
berkaitan dengan proses akreditasi yang telah diterima BAN PAUD dan
PNF.
2. Sanksi
Apabila terjadi pelanggaran pada Staf Sekretariat BAN PAUD dan PNF,
maka Rapat Perumusan Kebijakan Akreditasi BAN PAUD dan PNF
mengusulkan kepada Sekretaris Balitbang Kemendikbud selaku Kepala
Sekretariat BAN PAUD dan PNF untuk menindaklanjuti sesuai dengan
jenis pelanggarannya.
G. Kode Etik dan Sanksi Staf Sekretariat BAN PAUD dan PNF Provinsi
1. Kode Etik
a) Staf Sekretariat wajib bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh BAN PAUD dan PNF.
b) Staf Sekretariat wajib menjaga kerahasiaan hasil penilaian akreditasi
kepada Asesi yang sedang diproses akreditasi.
c) Staf Sekretariat wajib menjaga kerahasiaan hasil Rapat Perumusan
Kebijakan Akreditasi yang belum layak dipublikasikan.
d) Staf Sekretariat tidak diperkenankan mengambil keuntungan
pribadi/golongan dari aktivitas akreditasi.
e) Staf Sekretariat tidak diperkenankan menyampaikan
pendapat/pandangan pribadi yang mengatasnamakan BAN PAUD dan
PNF.
f) Staf Sekretariat tidak diperkenankan meminta atau menerima
pemberian hadiah (gratifikasi) selama bertugas.
g) Staf Sekretariat tidak diperkenankan mengubah hasil penilaian yang
berkaitan dengan proses akreditasi yang telah diterima BAN PAUD dan
PNF.
2. Sanksi
Apabila terjadi pelanggaran pada Sekretariat BAN PAUD dan PNF Provinsi,
maka Rapat Program Akreditasi BAN PAUD dan PNF Provinsi
menindaklanjuti sesuai dengan jenis pelanggarannya.
H. Kode Etik dan Sanksi Tim Ahli BAN PAUD dan PNF
1. Kode Etik
a) Tim Ahli wajib bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh BAN PAUD dan PNF.
b) Tim Ahli wajib menjaga kerahasiaan hasil penilaian akreditasi kepada
Asesi yang sedang diproses akreditasi.
14. c) Tim Ahli wajib menjaga kerahasiaan hasil Rapat Perumusan Kebijakan
Akreditasi yang belum layak dipublikasikan.
d) Tim Ahli tidak diperkenankan mengambil keuntungan
pribadi/golongan dari aktivitas akreditasi.
e) Tim Ahli tidak diperkenankan menyampaikan pendapat/pandangan
pribadi yang mengatasnamakan BAN PAUD dan PNF.
f) Tim Ahli tidak diperkenankan meminta atau menerima pemberian
hadiah (gratifikasi) selama bertugas.
g) Tim Ahli tidak diperkenankan mengubah hasil penilaian yang
berkaitan dengan proses akreditasi yang telah diterima BAN PAUD dan
PNF.
2. Sanksi
Setiap Tim Ahli yang melakukan pelanggaran kode etik dikenakan sanksi
sesuai dengan jenis pelanggarannya, yaitu:
2.1. Pelanggaran Ringan
Tidak melaksanakan tugasnya berdasarkan prinsip-prinsip
akreditasi, menginterpretasikan informasi secara objektif serta
melandaskan diri pada sumber rujukan yang benar.
2.1.1. Sanksi Pelanggaran Ringan
Diberi surat peringatan pelanggaran ringan dengan
penjelasan pelanggaran yang dilakukan.
Keterangan:
Surat ditandatangani Ketua BAN PAUD dan PNF.
Jika sudah 3 kali melakukan Pelanggaran Ringan, maka
dikategorikan Pelanggaran Sedang.
2.2. Pelanggaran Sedang
Tim Ahli tidak bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh BAN PAUD dan PNF tanpa alasan yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan.
2.2.1. Sanksi Pelanggaran Sedang
a) Diberi surat peringatan dengan penjelasan pelanggaran
yang dilakukan.
b) Tidak diberi penugasan minimal 1 tahun.
Keterangan:
Jika 3 kali dilakukan Pelanggaran Sedang, maka masuk
kategori Pelanggaran Berat.
Jika dilakukan Pelanggaran Ringan dan Sedang sekaligus,
maka yang diberlakukan sanksinya adalah Pelanggaran
Sedang.
2.3. Pelanggaran Berat
a) Tim Ahli tidak menjaga kerahasiaan hasil penilaian akreditasi
kepada Asesi yang sedang diproses akreditasi.
b) Tim Ahli tidak menjaga kerahasiaan hasil RPKA yang belum layak
dipublikasikan.
c) Tim Ahli tidak diperkenankan mengambil keuntungan
pribadi/golongan dari aktivitas akreditasi.
d) Tim Ahli tidak menyampaikan pendapat/pandangan pribadi yang
mengatasnamakan BAN PAUD dan PNF.
15. e) Tim Ahli tidak diperkenankan meminta atau menerima
pemberian hadiah (gratifikasi) selama bertugas.
f) Tim Ahli mengubah hasil penilaian yang berkaitan dengan proses
akreditasi yang telah diterima BAN PAUD dan PNF.
2.3.1. Sanksi Pelanggaran Berat
Dinonaktifkan sebagai Tim Ahli BAN PAUD dan PNF
Keterangan:
Diberitahukan tentang Penonaktifan sebagai Tim Ahli BAN
PAUD dan PNF melalui Surat Pemberitahuan dari Ketua BAN
PAUD dan PNF.
Demikian Kode Etik BAN PAUD dan PNF ini ditetapkan untuk menjadi perhatian bagi
seluruh personel BAN PAUD dan PNF dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal-
hal yang belum cukup diatur dalam surat keputusan ini, akan diatur melalui
panduan penaganan pelanggaran personel BAN PAUD dan PNF sebagai bagian tak
terpisahkan dari surat keputusan tentang kode etik ini.
Ditetapkan di Jakarta
tanggal 11 Juli 2018
Ketua,
Prof. Dr. Supriyono,M.Pd.