7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiahrickygunawan84
Modul ini membahas tentang komunikasi ilmiah dalam pelatihan epidemiologi frontline. Terdiri atas empat materi pokok yaitu pengertian komunikasi ilmiah, laporan surveilans sederhana, bahan presentasi laporan, dan teknik presentasi. Modul ini menjelaskan proses dan jenis komunikasi ilmiah serta cara membuat dan mempresentasikan laporan surveilans sederhana."
Modul ini membahas epidemiologi kusta di Indonesia. Kusta masih menjadi masalah kesehatan publik di beberapa provinsi. Peta dan tabel menunjukkan distribusi kasus kusta yang tinggi di provinsi seperti Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Papua. Secara global, jumlah kasus baru menurun tetapi beberapa negara seperti India dan Nepal menunjukkan peningkatan deteksi kasus. Modul ini memberikan informasi dasar tentang situasi kusta di Indonesia dan dunia.
Sistem pelatihan jarak jauh menjelaskan konsep, manfaat, mekanisme, dan penyelenggaraannya. Pelatihan jarak jauh dilakukan secara online atau non-online dengan memanfaatkan berbagai teknologi untuk memfasilitasi proses pembelajaran secara mandiri atau terbimbing. Sistem ini bertujuan untuk memaksimalkan akses dan kualitas pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penilaian awal atau initial assessment pada pasien kegawatdaruratan
2. Initial assessment meliputi penilaian ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure) dan penilaian tambahan seperti riwayat medis pasien
3. Diberikan contoh kasus untuk dilakukan initial assessment secara virtual dan penjelasan tahapan yang harus dilakukan dalam initial assessment
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiahrickygunawan84
Modul ini membahas tentang komunikasi ilmiah dalam pelatihan epidemiologi frontline. Terdiri atas empat materi pokok yaitu pengertian komunikasi ilmiah, laporan surveilans sederhana, bahan presentasi laporan, dan teknik presentasi. Modul ini menjelaskan proses dan jenis komunikasi ilmiah serta cara membuat dan mempresentasikan laporan surveilans sederhana."
Modul ini membahas epidemiologi kusta di Indonesia. Kusta masih menjadi masalah kesehatan publik di beberapa provinsi. Peta dan tabel menunjukkan distribusi kasus kusta yang tinggi di provinsi seperti Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan Papua. Secara global, jumlah kasus baru menurun tetapi beberapa negara seperti India dan Nepal menunjukkan peningkatan deteksi kasus. Modul ini memberikan informasi dasar tentang situasi kusta di Indonesia dan dunia.
Sistem pelatihan jarak jauh menjelaskan konsep, manfaat, mekanisme, dan penyelenggaraannya. Pelatihan jarak jauh dilakukan secara online atau non-online dengan memanfaatkan berbagai teknologi untuk memfasilitasi proses pembelajaran secara mandiri atau terbimbing. Sistem ini bertujuan untuk memaksimalkan akses dan kualitas pembelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penilaian awal atau initial assessment pada pasien kegawatdaruratan
2. Initial assessment meliputi penilaian ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure) dan penilaian tambahan seperti riwayat medis pasien
3. Diberikan contoh kasus untuk dilakukan initial assessment secara virtual dan penjelasan tahapan yang harus dilakukan dalam initial assessment
Sistem Informasi dan Pelaporan Program P2 Kusta (SIPK) merupakan aplikasi berbasis Microsoft Excel yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan data program P2 Kusta secara mudah dan valid. Aplikasi ini membantu pengelola program P2 Kusta dalam menginput data dari seluruh puskesmas, menghitung data secara rinci, dan menampilkan grafik capaian program. SIPK telah mengalami perkembangan dan memiliki perbedaan dari versi sebelumnya
Dokumen tersebut berisi 13 pertanyaan tentang data kasus kusta, layanan untuk pasien kusta, diskriminasi yang dihadapi oleh pasien kusta, serta keikutsertaan pasien kusta dalam program pengendalian kusta di suatu daerah. Beberapa pertanyaan kunci adalah jumlah kasus baru dan penderita impor, jumlah fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan kusta, jumlah kasus diskriminasi yang dilaporkan, serta keikutsert
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
Dokumen ini berisi laporan kemoprofilaksis kusta dengan pendekatan blanket di suatu puskesmas. Terdapat data jumlah penduduk yang diberi dan tidak diberi rifampisin berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, serta jumlah suspek kusta dan TB. Diakhiri dengan petunjuk pengisian laporan terkait data jumlah penduduk, pemberian obat, dan hasil diagnosis.
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)rickygunawan84
Dokumen ini berisi daftar penduduk yang menerima kemoprofilaksis kusta dengan rifampisin di suatu desa/kelurahan. Terdapat informasi umur, jenis kelamin, alamat, dan status diagnosis penduduk. Juga dicantumkan dosis yang diberikan dan alasan jika tidak diberi rifampisin.
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)rickygunawan84
Dokumen tersebut berisi format untuk mencatat identitas pasien kusta baru, daftar kontak erat pasien, dan daftar pemberian kemoprofilaksis kusta kepada kontak melalui pemberian obat rifampisin. Dokumen ini digunakan untuk melacak dan mencegah penyebaran penyakit kusta.
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)rickygunawan84
Formulir ini digunakan untuk memantau fungsi saraf dan mencatat pencegahan cacat. Formulir ini mengumpulkan informasi tentang kondisi kesehatan pasien dan tindakan yang diambil untuk mencegah masalah saraf.
Sistem Informasi dan Pelaporan Program P2 Kusta (SIPK) merupakan aplikasi berbasis Microsoft Excel yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan data program P2 Kusta secara mudah dan valid. Aplikasi ini membantu pengelola program P2 Kusta dalam menginput data dari seluruh puskesmas, menghitung data secara rinci, dan menampilkan grafik capaian program. SIPK telah mengalami perkembangan dan memiliki perbedaan dari versi sebelumnya
Dokumen tersebut berisi 13 pertanyaan tentang data kasus kusta, layanan untuk pasien kusta, diskriminasi yang dihadapi oleh pasien kusta, serta keikutsertaan pasien kusta dalam program pengendalian kusta di suatu daerah. Beberapa pertanyaan kunci adalah jumlah kasus baru dan penderita impor, jumlah fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan kusta, jumlah kasus diskriminasi yang dilaporkan, serta keikutsert
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
Dokumen ini berisi laporan kemoprofilaksis kusta dengan pendekatan blanket di suatu puskesmas. Terdapat data jumlah penduduk yang diberi dan tidak diberi rifampisin berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, serta jumlah suspek kusta dan TB. Diakhiri dengan petunjuk pengisian laporan terkait data jumlah penduduk, pemberian obat, dan hasil diagnosis.
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)rickygunawan84
Dokumen ini berisi daftar penduduk yang menerima kemoprofilaksis kusta dengan rifampisin di suatu desa/kelurahan. Terdapat informasi umur, jenis kelamin, alamat, dan status diagnosis penduduk. Juga dicantumkan dosis yang diberikan dan alasan jika tidak diberi rifampisin.
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)rickygunawan84
Dokumen tersebut berisi format untuk mencatat identitas pasien kusta baru, daftar kontak erat pasien, dan daftar pemberian kemoprofilaksis kusta kepada kontak melalui pemberian obat rifampisin. Dokumen ini digunakan untuk melacak dan mencegah penyebaran penyakit kusta.
7. formulir pemantauan fungsi saraf (lampiran pencatatan 7)rickygunawan84
Formulir ini digunakan untuk memantau fungsi saraf dan mencatat pencegahan cacat. Formulir ini mengumpulkan informasi tentang kondisi kesehatan pasien dan tindakan yang diambil untuk mencegah masalah saraf.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
2. PERSIAPAN/IDENTIFIKASI
KEGIATAN SEKTOR
POLA KERJA DI SEKTOR
TUGAS UTAMA TGC
Identifikasi dan Ketahui:
Struktur PPIH Bid Kes,
PPIH Sektor dan
Seksus, Tim TGC
Wilayah/peta
Akomodasi
Bus shalawat
Konsumsi
Wilayah risiko
kesehatan/kecelakaan
FASILITAS
KESEHATAN
PERHATIKAN:
Koordinasi
Persiapan
Ruangan TGC
SEKTOR
Penguatan TIM
Survey Akomodasi
Emergency respon
dan rujukan
Deteksi dini / visitasi
terarah
CATPOR
3. Identifikasi dan Ketahui:
Struktur PPIH Bid
Kes, PPIH Sektor
dan Seksus, Tim
TGC
Wilayah/peta
Akomodasi
Bus shalawat
Konsumsi
Wilayah risiko
kesehatan/kecelaka
an
FASILITAS
KESEHATAN
PERSIAPAN/IDENTIFIKASI
POLA KERJA DI SEKTOR
4. Identifikasi dan Ketahui:
Struktur PPIH Bid
Kes, PPIH Sektor
dan Seksus, Tim
TGC
Wilayah/peta
Akomodasi
Bus shalawat
Konsumsi
Wilayah risiko
kesehatan/kecelaka
an
FASILITAS
KESEHATAN
PERSIAPAN/IDENTIFIKASI
POLA KERJA DI SEKTOR
1
2
3
4
5
6
78 9
10
11
SEKSU
S 12
3
4 5
SEKSUS
5. Identifikasi dan
Ketahui:
Struktur PPIH Bid
Kes, PPIH Sektor
dan Seksus, Tim
TGC
Wilayah/peta
Akomodasi
Bus shalawat
Konsumsi
Wilayah risiko
kesehatan/kecelaka
an
FASILITAS
KESEHATAN
PERSIAPAN/IDENTIFIKASI
POLA KERJA DI SEKTOR
PERHATIKAN KAPAN BUS
DISTOP BEROPERASI
TERTEMPE
L DI HOTEL
6. Identifikasi dan
Ketahui:
Struktur PPIH Bid
Kes, PPIH Sektor
dan Seksus, Tim
TGC
Wilayah/peta
Akomodasi
Bus shalawat
Konsumsi
Wilayah risiko
kesehatan/kecelaka
an
FASILITAS
KESEHATAN
PERSIAPAN/IDENTIFIKASI
POLA KERJA DI SEKTOR
7. Identifikasi dan Ketahui:
Struktur PPIH Bid
Kes, PPIH Sektor dan
Seksus, Tim TGC
Wilayah/peta
Akomodasi
Bus shalawat
Konsumsi
Wilayah risiko
kesehatan/kecelaka
an
FASILITAS
KESEHATAN
PERSIAPAN/IDENTIFIKASI
POLA KERJA DI SEKTOR
8. Identifikasi dan Ketahui:
Struktur PPIH Bid
Kes, PPIH Sektor
dan Seksus, Tim
TGC
Wilayah/peta
Akomodasi
Bus shalawat
Konsumsi
Wilayah risiko
kesehatan/kecelakaa
n
FASILITAS
KESEHATAN
SEKS
US
Stasioner 2 Shift/09.00-
21.00
1 Dokter, 1 Perawat
JUMAT: 2 Dokter + 2
Perawat
STAND BY ON
CALL/MOBILE
2 shift (03.30 - 13.00 &
13.00 - 22.30
1 Dokter + 1 Perawat
PERSIAPAN/IDENTIFIKASI
POLA KERJA DI SEKTOR
9. PERSIAPAN/IDENTIFIKASI
KEGIATAN SEKTOR
POLA KERJA DI SEKTOR
TUGAS UTAMA TGC
PERHATIKAN:
Koordinasi
Persiapan
Ruangan TGC
SEKTOR
Penguatan TIM
Survey Akomodasi
Emergency respon
dan rujukan
Deteksi dini / visitasi
terarah
CATPOR
10. KEGIATAN SEKTOR
POLA KERJA TGC SEKTOR
PERHATIKAN:
Koordinasi
Persiapan
Ruangan TGC
SEKTOR
Penguatan TIM
Survey Akomodasi
PPIH
SEKTOR
KEMENAG
TIM &
TUPOKSI
TGC
KAMAR
TEMPAT
PELAYANAN
KEBUTUHAN
RU.
EMERGENCY
DLL
KOORDINASI
PPIH
SEKTOR
KEMENAG
Komandan TGC, PJ TGC
Makkah/Madinah,
KKHI , TPP, SANSUR,
PERBEKKES,
KOMANDAN
AMBULANCE dll
TKHI
PENJEMPUTAN
PENDORONGA
N
TGC IKUT APEL: NAMUN UTAMAKAN
TUPOKSI
11. PENJEMPUTAN
&
PEMULANGAN
TGC HADIR
KEGIATAN SEKTOR
POLA KERJA TGC SEKTOR
PERHATIKAN:
Koordinasi
Persiapan
Ruangan TGC
SEKTOR
Penguatan TIM
Survey Akomodasi
KOORDINASI
PENJEMPUTAN/PENDORONG
AN
KOORDINASI
TKHI
SAAT PENJEMPUTAN
TGC MENYERAHKAN
FORM KE TKHI
TKHI BERKEWAJIBAN
MENGEMBALIKAN
SAAT MELAPOR
PERTAMA ke SEKTOR
SAAT TKHI MELAPOR:
KENAL KAN TIM
MINTA KERTAS
LAPORAN
BACAKAN ATURAN
12. KEGIATAN SEKTOR
POLA KERJA TGC SEKTOR
PERHATIKAN:
Koordinasi
Persiapan
Ruangan TGC
SEKTOR
Penguatan TIM
Survey Akomodasi
13. KEGIATAN SEKTOR
POLA KERJA TGC SEKTOR
PERHATIKAN:
Koordinasi
Persiapan
Ruangan TGC
SEKTOR
Penguatan TIM
Survey Akomodasi
KENALI, AKRABI...DIA AKAN MENJADI SAHABAT MU DI AKHIRAT
MAKAN BERSAMA
TERMASUK
DRIVER/TPK
MENJADI
BAGIAN DIRIMU
SAAT ARMINA
BAWA ALAT
CUKUR YAH
TINGKAT KAN IMUN...
BERCANDA DAN
BERBAGi
TERMASUK SAAT
GOMBALIN DIA...
MAIN BOLA INTUK TINGKATKAN IMUN..... TANDING
GABUNGKAN
MAKANANMU
HINDARI SENDIRI
SENDIRI
KENALI
PERALATAN
BAWAAN
PANTAU
PERGERAKAN
TIM dan
AMBULANCE
Simulasi:
Penggunaan Alat
Evakuasi, Brankar
bagi Driver
Penggunaan Alat2
BHD, EKG,
Nebulizer, Suction
dll
14. KEGIATAN SEKTOR
POLA KERJA TGC SEKTOR
PERHATIKAN:
Koordinasi
Persiapan
Ruangan TGC
SEKTOR
Penguatan TIM
Survey
Akomodasi
SURVEY dan IDENTIFIKASI:
Nomor Hotel, Jumlah Lantai dan
Kamar (Kapasitas)
Catat jumlah Kursi Roda
Pasang PHBS
Identifikasi APAR
Arahkan Pasang karpet / anti SLIP
Cek faktor risiko Kecelakan
Cek RUANG PELAYANAN
kemungkinan rawat bersama
Jarak dari Pondokan – Rute Bus
15. POLA KERJA TGC SEKTOR
TUGAS UTAMA TGC
TUGAS:
Emergency respon
dan rujukan
Deteksi dini / visitasi
terarah
CATPOR
KUASAI TRIASE
DAN TAAT TERHADAP
PERUBAHAN
TKHI/TPK yang merujuk
(Triase Merah, TGC
IKUT)
Print Visa dari sektor (*
Printer Soft Skill)
Setelah Merujuk,
Ambulance Segera
Kembali
PJ AMBULANCE:/RUJUKAN :
PASTIKAN OBAT, OKSIGEN
DAN PERALATAN
AMBULANCE SIAP
DIPERIKSA SETIAP HARI
BERI TUGAS DRIVER:
PASTIKAN SETIAP PENGGUNAAN
AMBULANCE , TKHI ISI FORM
LENGKAP,
MESKI HANYA DRIVER ATAU TPK
MERUJUK DIANGGAP EMERGENCY
RESPON MEREKA BAGIAN DARI
TGC
16. POLA KERJA TGC SEKTOR
TUGAS UTAMA TGC
TUGAS:
Emergency respon
dan rujukan
Deteksi dini / visitasi
terarah
CATPOR Terarah :
Post rawat
embarkasi
Post rawat rsas
Post rawat kkhi
Post observasi tkhi• Saat Kedatangan &Identifikasi Jemaah Yang dilaporkan TKHI: VISITASI,
INPUT
• Visitasi terarah, Bagi hotel dan bergiliran, bawa FORM LAPORAN TKHI,
INPUT
JIKA TGC TATALAKSANA PASIEN DI RAWAT di HOTEL: DETEKSI DINI
JIKA SUDAH DI RUJUK: EMERGENCY RESPON
17. POLA KERJA TGC SEKTOR
TUGAS UTAMA TGC
TUGAS:
Emergency respon
dan rujukan
Deteksi dini / visitasi
terarah
CATPOR
Jika
memungkinkan
REALTIME
PENGINPUTAN SETIAP HARI: (KEDATANGAN DAN VISITASI RUTIN)
PJ SISKOHATKER MEMBAGI INPUTAN KE TIM TGC (JANGAN TUNDA)