1. SISTEM REPRODUKSI PADA
MANUSIA
MATA PELAJARAN :BIOLOGI
KELAS : XI
SEMESTER : GENAP
A. STANDAR KOMPETENSI:
Mennjelaskan fungsi dan struktur organ manusia,dan
hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada salingtemas
2. B. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses yang meliputi pembentukan sel
kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan
pemberian ASI, serta kelainan yang dapat terjadi pada
sistem reproduksi manusia.
3. INDIKATOR
Pertemuan pertama
a. Membedakan alat reproduksi pada pria dan wanita
b. Menjelaskan fungsi alat alat reproduksi pada pria dan
wanita
Pertemuan kedua
a. Menjelaskan struktur dan proses pembentukan gamet
pada sistem reproduksi pria dan wanita
b. Menjelaskan sturktur sperma dan ovum sebagai
produk sistem reproduksi
4. Pertemuan ke tiga
a. Menjelaskan konsep proses menstruasi, ovulasi dan
menstruasi sebagai fenomena septar sistem
reproduksi manusia
b. Menjelaskan kosep proses kehamilan ,dan
pemberian ASI sebagai fenomena seputar sistem
reproduksi
5. Pertemuan keempat
a. Mengaitkan sttruktur, fungsi dan proses reproduksi
dengan kelainan dan penyakit yang berhubungan
dengan sistem reproduksi pada manusia
6. MATERI
Reproduksi berarti membuat kembali, jadi reproduksi pada
manusia berarti kemampuan manusia untuk memperoleh
keturunan, sehingga sistem reproduksi adalah organ-organ
yang berhubungan dengan masalah seksualitas. Sistem
reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan
betina. Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di
ovarium. Pada wanita ovarium berfungsi menghasilkan ovum
dan hormon (estrogen dan progesteron) jika sel telur pada
ovarium telah masak, akan dilepaskan dari
ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi..
7. Sistem reproduksi pria terdiri atas sepasang testis, yang
terbungkus dalam kantong skrotum, testis berfungsi
sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron, dan
sepasang epididimis, saluran panjang berkelok-kelok
terdapat di dalam skrotum. Sistem reproduksi pada
manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai
kedewasaan (pubertas). Pada seorang pria testisnya telah
mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan
hormon testosteron.
8. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, diantaranya
suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut
di tempat tertentu misalnya
jambang, kumis, jenggot, jakun membesar, dan dada
menjadi bidang. Sedangkan seorang wanita ovariumnya
telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon
estrogen.
9. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit
menjadi semakin halus, suara menjadi lebih
tinggi, tumbuhnya payudara, dan pinggul membesar.
Pustaka:
likebiology.blogspot.com/p/skkd.html