Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas analisis status gizi balita di Indonesia dengan menggunakan metode analisis berbasis wilayah yaitu Geographically Weighted Regression (GWR);
(2) GWR dapat menganalisis heterogenitas spasial dengan memperkirakan parameter regresi yang berbeda untuk setiap lokasi;
(3) Dokumen tersebut juga membahas variabel-variabel yang digunakan dalam model GWR seperti kondisi s
Tugasan Kaedah Penyelidikan 1 (Kajian Korelasi). Membincangkan perkara-pekara penting untuk melakukan kajian korelasi di dalam aspek penulisan objektif dan analisis data.
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfsriwahyuni25836
Banyaknya kasus kusta di daerah endemik yang terjadi tanpa adanya kontak langsung dengan penderita kusta memungkinkan adanya sumber penularan di luar manusia seperti lingkungan dan hewan yang dapat menyebabkan kejadian kusta
Tugasan Kaedah Penyelidikan 1 (Kajian Korelasi). Membincangkan perkara-pekara penting untuk melakukan kajian korelasi di dalam aspek penulisan objektif dan analisis data.
JURNAL DETERMINAN PENYAKIT KUSTA_SRI WAHYUNI.pdfsriwahyuni25836
Banyaknya kasus kusta di daerah endemik yang terjadi tanpa adanya kontak langsung dengan penderita kusta memungkinkan adanya sumber penularan di luar manusia seperti lingkungan dan hewan yang dapat menyebabkan kejadian kusta
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...Yolly Finolla
Di kota-kota besar yang ada di Indonesia masih banyak ditemui Ibu nifas yang sudah memasuki hari ke 4 pascasalin masih mengalami ketergantungan. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran perubahan psikologis Fase Taking Hold pada Ibu nifas di Poli Obgyn RSI Jemursari Surabaya. Desain penelitian Deskriptif, dengan jumlah populasi sebanyak 90 Ibu nifas. Besar sampel 73 responden diambil dengan teknik Probability Sampling tipe consecutive Sampling. Variabel penelitian perubahan psikologis fase taking hold. Instrument pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Data dianalisis dengan statistic deskriftif. Hasil penelitian pada 73 responden didapatkan sebagian besar (60,27%) mengalami perubahan psikologis fase taking hold yang baik, sebagian kecil (8,22%) mengalami perubahan psikologis fase taking hold yang cukup, hampir setengah (31,50%) Ibu nifas masih mengalami perubahan psikologis fase taking hold yang buruk. Sebagian besar Ibu nifas di Rumah Sakit Jemursari Surabaya, mengalami perubahan psikologis fase taking hold yang baik. Peran tenaga kesehatan diharapkan sering memberikan pendidikan konseling tentang fase taking hold pada Ibu nifas, upaya meningkatkan kesejaterahaan dan kesehatan Ibu nifas, bayi, dan keluarga
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...Yolly Finolla
Di kota-kota besar yang ada di Indonesia masih banyak ditemui Ibu nifas yang sudah memasuki hari ke 4 pascasalin masih mengalami ketergantungan. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran perubahan psikologis Fase Taking Hold pada Ibu nifas di Poli Obgyn RSI Jemursari Surabaya. Desain penelitian Deskriptif, dengan jumlah populasi sebanyak 90 Ibu nifas. Besar sampel 73 responden diambil dengan teknik Probability Sampling tipe consecutive Sampling. Variabel penelitian perubahan psikologis fase taking hold. Instrument pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Data dianalisis dengan statistic deskriftif. Hasil penelitian pada 73 responden didapatkan sebagian besar (60,27%) mengalami perubahan psikologis fase taking hold yang baik, sebagian kecil (8,22%) mengalami perubahan psikologis fase taking hold yang cukup, hampir setengah (31,50%) Ibu nifas masih mengalami perubahan psikologis fase taking hold yang buruk. Sebagian besar Ibu nifas di Rumah Sakit Jemursari Surabaya, mengalami perubahan psikologis fase taking hold yang baik. Peran tenaga kesehatan diharapkan sering memberikan pendidikan konseling tentang fase taking hold pada Ibu nifas, upaya meningkatkan kesejaterahaan dan kesehatan Ibu nifas, bayi, dan keluarga
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
Sistem informasi berbasis wilayah 2017
1. Analisis Informasi Berbasis
Wilayah 2017
Dr. drs. Tris Eryando, M.A
Departemen Biostatistik dan Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
1
2. Pendahuluan
Pemantauan Status Gizi yang telah dilakukan oleh Direktorat Gizi Masyarakat
dari Tahun 2013 – 2016,
sebesar 29% balita Indonesia termasuk kategori pendek,
persentase tertinggi di Provinsi NTT dan Sulawesi Barat.
Trend atau kecenderungan perbaikan status gizi pada balita.
Prevalensi balita pendek di Indonesia tertinggi dibandingkan Myanmar (35%),
Vietnam (23%), Malaysia (17%), Thailand (16%) dan Singapura (4%)(UNSD,
2014).
Menurut WHO, prevalensi balita pendek menjadi masalah kesehatan
masyarakat jika prevalensinya 20% atau lebih.
2
3. Konsep Analisis Berbasis Wilayah
Analisis berbasis wilayah dapat dilakukan dengan metode
Geographically Weighted Regression (GWR)
GWR adalah metode statistik yang digunakan untuk menganalisis
heterogenitas spasial
Heterogenitas spasial muncul karena
lokasi yang satu dengan lokasi yang lain tidak sama,
Secara geografis, sosial-budaya maupun hal lain
3
4. Konsep Analisis Berbasis Wilayah
Model Geographically Weighted Regression (GWR) adalah
pengembangan dari model regresi dimana
setiap parameter dihitung pada setiap lokasi pengamatan,
setiap lokasi pengamatan mempunyai nilai parameter regresi yang
berbeda-beda.
Model GWR merupakan pengembangan dari model regresi global
dimana ide dasarnya diambil dari regresi non parametrik
4
5. Konsep Analisis Berbasis Wilayah
Pada GWR, parameter regresi diasumsikan bervariasi secara spasial.
Melalui penggunaan GWR
diketahui variasi spasial dalam nilai duga parameter,
sehingga interpretasi yang berbeda diperoleh untuk setiap titik lokasi yang
diteliti.
penggunaan metode GWR Brundson (1996);
menentukan model regresi untuk masing-masing titik lokasi
model regresi yang diperoleh akan bersifat unik,
model regresi untuk titik yang satu berbeda dengan titik lainnya
5
7. Pemilihan Model Variabel dalam Model
GWR
Pada beberapa kasus seringkali dihadapkan pada
variabel prediktor yang terlalu banyak dan diduga saling
berkorelasi
Mengatasi ini, salah satu metode yang digunakan adalah metode
stepwise.
Metode ini merupakan kombinasi antara metode seleksi maju
(forward selection) dan metode eliminasi mundur (backward
elimination)
7
8. Variabel- Variabel dalam Akses Model
8
Kondisi Sosial- Ekonomi:
Angka Melek Huruf
Kemiskinan
Ketersediaan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan:
Puskesmas
Rumah Sakit
Dokter
Ketersediaan pendukung di
Masyarakat:
Pelayanan Kesehatan
Komunitas (posyandu)
Ketersediaan Infrastruktur:
Ketersediaan akses jalan
Ketersediaan transportasi
9. Model GWR
GWR, menghasilkan dua kategori variabel yang mendeskripsikan
hubungan spasial Lokal dan Global
Variabel lokal mengindikasikan adanya pengaruh spasial di suatu daerah
Variabel global mengindikasikan bahwa variabel tersebut memiliki pengaruh
secara umum di semua wilayah atau tidak berbeda secara spasial
Memperlihatkan variasi variabel pengaruh yang mungkin berbeda antar wilayah
Memberikan informasi spesifik wilayah berdasarkan variasi lokal
Analsiis trend dapat memperlihatkan perubahan variabel pengaruh untuk setiap daerah
berdasarkan satuan waktu
9