Teks tersebut membahas tentang panggilan Nabi Muhammad SAW untuk bangkit dari tidur dan berjuang demi agama melalui dakwah kepada umat manusia. Nabi diminta untuk meninggalkan kenyamanan dan berjuang demi memimpin umatnya ke jalan yang benar.

1. Permulaan ayat-ayat dalam
surat Al-Muddatstsir
berbicara tentang panggilan
langit nan agung terekam
dalam suara Yang Maha
Besar dan Maha Tinggi
Sirah Nabawi

2. Yang menganjurkan agar Nabi
Shallallahu 'alaihi wasallam melakukan
urusan yang mulia ini dan
memerintahkannya agar
mengenyahkan tidur, selimut dan
berhangat-hangat guna menyongsong
panggilan jihad, berjuang dan
menempuh jalan penuh ranjau;

3. Ini tergambar dalam firmanNya:
"Hai orang yang berselimut!
bangunlah! Lalu berilah
peringatan"
(Surat al-Muddatstsir:2)

4. Seakan-akan dikatakan (kepada beliau Shallallahu 'alaihi
wasallam) : Sesungguhnya orang yang hanya hidup untuk
kepentingan dirinya saja, bisa saja hidup tenang dan nyaman
sedangkan engkau yang memikul beban yang besar ini;
apa gunanya tidur bagimu?
Apa gunanya istirahat/refreshing bagimu?
Apa gunanya permadani yang hangat bagimu?
Apa gunanya hidup yang tenang bagimu?
Apa gunanya kesenangan yang membuaikan bagimu?

5. Bangunlah untuk melakukan urusan maha penting
yang menunggumu dan beban berat yang
disediakan untukmu!
Bangunlah untuk berjuang, bergiat-giat, bekerja
keras dan berletih-letih!
Bangunlah! Karena waktu tidur dan istirahat sudah
berlalu, dan tidak akan kembali lagi sejak hari ini;
yang ada hanyalah mata yang meronda secara
kontinyu, jihad yang panjang dan melelahkan.
Bangunlah! Persiapkan diri menyambut urusan ini
dan bersiagalah!.

6.  Fikirkan kembali :
- Untuk apa kamu menuntut ilmu kalau hanya untuk
dirimu sendiri ?
- Bukankah perintah dakwah tersebut sudah ada
sejak ayat pertama turun?
- Apakah harus menunggu banyak hafalan Qur,an
atau hadist atau gelar ustadz, syaikh dan lainnya ?
- Ataukah kamu malah mengasingkan diri menjauh
dari manusia, padahal dakwah itu ada pada setiap
pundakmu ?
- Seperti itukah Sunnah yang benar ?!!
- Atau malah sebaliknya, seperti yang Rasulullah
SAW contohkan... !!

7.  Marilah kawan, jangan hanya
mementingkan dirimu sendiri
 Jangan hanya mementingkan ibadahmu
sendiri
 Jangan hanya mementingkan ilmu yang
kau dapat sendiri
 Jangan hanya mementingkan
kelompokmu sendiri

8.  Disana ada banyak orang yang
membutuhkan pencerahan
 Disana ada banyak orang yang
membutuhkan pembelaan
 Disana ada banyak orang yang
membutuhkan nasehat
 Disana ada banyak orang yang
membutuhkan ajakan

9.  Apa gunanya ibadahmu, jika ada saudara
muslim kita yang tertindas!!
 Apa gunanya kesenanganmu, jika masih banyak
muslim sengsara karena ke-islamnya!!
 Apa gunanya ilmu yang kau dapat jika masih
banyak disekitarmu kesesatan!
 Apa gunanya harta kekayaan yang kau tumpuk,
jika saudara muslim kita kelaparan!!
 Apa gunanya rumah, kendaraan mewah, istri
cantik, jika ada saudara muslim kita meregang
nyawa oleh serangan kaum kufar!!