Presentasi Bapak Dr. Hasyim Gautama di Acara Diskusi Publik RPM Sinkronisasi Waktu Sistem Elektronik di Hotel Alana, Surabaya pada tanggal 25 November 2014
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Peraturan Menteri ini mengatur penerapan sistem manajemen pengamanan informasi bagi penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik berdasarkan kategori risiko sistem. Sistem elektronik dikategorikan menjadi strategis, tinggi, dan rendah, dengan standar pengamanan yang berbeda. Penyelenggara sistem elektronik strategis dan tinggi wajib memiliki sertifikat, sedangkan rendah dapat
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup sistem teknologi informasi (TI) dalam penyelenggaraan lelang pengadaan secara elektronik (LPSE). Termasuk infrastruktur data, komunikasi, aplikasi, dan pengelolaannya. Juga dibahas tentang perkembangan dan upaya peningkatan layanan LPSE sejak 2009 hingga 2013 meliputi pengembangan infrastruktur, sertifikasi manajemen keamanan informasi, serta pengujian kelangsungan layanan
Rancangan peraturan ini mengatur penerapan sistem manajemen pengamanan informasi bagi penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik berdasarkan kategori risiko sistem. Sistem elektronik dikategorikan menjadi strategis, tinggi, dan rendah. Standar pengamanan informasi yang harus dipenuhi masing-masing kategori dan penyelenggara wajib memiliki sertifikasi dari lembaga sertifikasi terakreditasi.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Peraturan Menteri ini mengatur penerapan sistem manajemen pengamanan informasi bagi penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik berdasarkan kategori risiko sistem. Sistem elektronik dikategorikan menjadi strategis, tinggi, dan rendah, dengan standar pengamanan yang berbeda. Penyelenggara sistem elektronik strategis dan tinggi wajib memiliki sertifikat, sedangkan rendah dapat
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup sistem teknologi informasi (TI) dalam penyelenggaraan lelang pengadaan secara elektronik (LPSE). Termasuk infrastruktur data, komunikasi, aplikasi, dan pengelolaannya. Juga dibahas tentang perkembangan dan upaya peningkatan layanan LPSE sejak 2009 hingga 2013 meliputi pengembangan infrastruktur, sertifikasi manajemen keamanan informasi, serta pengujian kelangsungan layanan
Rancangan peraturan ini mengatur penerapan sistem manajemen pengamanan informasi bagi penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik berdasarkan kategori risiko sistem. Sistem elektronik dikategorikan menjadi strategis, tinggi, dan rendah. Standar pengamanan informasi yang harus dipenuhi masing-masing kategori dan penyelenggara wajib memiliki sertifikasi dari lembaga sertifikasi terakreditasi.
Seminar Keamanan Informasi Sesi II
"Keamanan Informasi dalam Pelayanan Publik pada Kementerian Keuangan"
oleh Rachmad Solik (Kabid Perencanaan dan Kebijakan TIK Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Kementerian Keuangan)
Jakarta, 1 Desember 2014
Dokumen tersebut membahas tentang indeks keamanan informasi (Indeks KAMI) yang digunakan untuk menilai kesiapan kerangka kerja keamanan informasi instansi pemerintah. Dokumen ini menjelaskan tentang cakupan dan metodologi Indeks KAMI, contoh dokumen yang dibutuhkan, hasil pemeringkatan tahun 2014, serta kategorisasi sistem elektronik berdasarkan risikonya."
Dokumen tersebut membahas skema regulasi penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik berdasarkan UU ITE dan PP PSTE. Terdapat penjelasan tentang penyelenggara layanan publik dan non-publik, kewajiban hukum, ketentuan umum dan khusus, serta perbandingan dengan PM tentang pendaftaran sistem elektronik.
Aplikasi Indeks KAMI digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi tingkat kematangan penerapan keamanan informasi organisasi berdasarkan kriteria SNI ISO/IEC 27001. Dokumen ini menjelaskan tujuan, metodologi, dan komponen penilaian Indeks KAMI untuk memberikan gambaran kondisi kesiapan kerangka kerja keamanan informasi suatu instansi.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi (SMPI) berdasarkan Peraturan Menteri Kominfo No. 4 Tahun 2016. Dokumen menjelaskan tentang ruang lingkup, kategorisasi sistem elektronik, standar SMPI, sertifikasi, pengawasan, dan ketentuan peralihan penerapan SMPI.
Presentasi Sosialisasi PM SMPI- Bandung 10 Mei 2017direktoratkaminfo
Peraturan ini mengatur tentang sistem manajemen pengamanan informasi bagi penyelenggara sistem elektronik. Sistem elektronik dikategorikan menjadi strategis, tinggi, dan rendah berdasarkan 10 kriteria. Semua penyelenggara sistem elektronik wajib menerapkan standar pengamanan informasi dan memperoleh sertifikasi dari lembaga sertifikasi yang terdaftar. Peraturan ini juga mengatur sanksi bagi pelanggaran dan ketentuan peralihan untuk
Dokumen ini membahas tentang isu-isu strategis terkait keamanan informasi di subsektor ketenagalistrikan. Mencakup overview sistem TI Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang mengelola aplikasi dan data penting seperti rencana kelistrikan nasional, program 35.000 MW, dan sertifikasi tenaga ahli. Dokumen ini juga menjelaskan perlunya mengamankan data-data strategis tersebut.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan keamanan informasi layanan publik melalui implementasi Indeks KAMI (Indeks Keamanan Informasi). Indeks KAMI digunakan untuk menilai tingkat kematangan penerapan keamanan informasi berdasarkan kriteria SNI ISO/IEC 27001. Dokumen ini juga menjelaskan strategi implementasi Indeks KAMI meliputi aspek SDM, proses, dan teknologi serta hasil asesmen yang menunjukkan peningkatan kes
Rancangan Peraturan Menteri Sistem Manajemen Pengamanan Informasi
Diskusi Publik RPM Sistem Manajemen Pengamanan Informasi
4 November 2014
Hotel Trans Luxury Bandung
Materi III Sosialisasi Permen SMPI Makassar 3 Agustus 2017direktoratkaminfo
Peraturan ini mengatur sistem manajemen pengamanan informasi pada sistem elektronik dengan mempertimbangkan 10 aspek, yaitu nilai investasi, biaya operasional, kepatuhan terhadap peraturan, keamanan data, jumlah pengguna, data pribadi, klasifikasi data, kritikalitas proses, ketersediaan sistem, dan dampak kegagalan keamanan sistem. Semakin tinggi skor yang diperoleh pada kesepuluh aspek, maka tingkat pengaman
Materi III Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017direktoratkaminfo
Dokumen tersebut membahas sistem manajemen pengamanan informasi pada sistem elektronik pemerintah dengan mempertimbangkan 10 aspek, yaitu nilai investasi, biaya operasional, kepatuhan terhadap peraturan, algoritma keamanan data, jumlah pengguna, data pribadi yang dikelola, klasifikasi data, kritikalitas proses, ketersediaan sistem, dan dampak potensial kegagalan keamanan sistem. Aspek-aspek tersebut dievalu
Dokumen ini membahas tentang pentingnya keamanan informasi di sektor kesehatan. Informasi dan sistem informasi sangat dibutuhkan untuk perencanaan kesehatan, layanan kesehatan, rantai pasok farmasi dan kebutuhan medis lainnya, serta monitoring dan evaluasi pembangunan kesehatan. Untuk itu, dokumen ini menyarankan penerapan manajemen keamanan sistem informasi berdasarkan standar ISO, peningkatan kapasitas SDM dan infrastrukt
Seminar Keamanan Informasi Sesi II
"Keamanan Informasi dalam Pelayanan Publik pada Kementerian Keuangan"
oleh Rachmad Solik (Kabid Perencanaan dan Kebijakan TIK Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Kementerian Keuangan)
Jakarta, 1 Desember 2014
Dokumen tersebut membahas tentang indeks keamanan informasi (Indeks KAMI) yang digunakan untuk menilai kesiapan kerangka kerja keamanan informasi instansi pemerintah. Dokumen ini menjelaskan tentang cakupan dan metodologi Indeks KAMI, contoh dokumen yang dibutuhkan, hasil pemeringkatan tahun 2014, serta kategorisasi sistem elektronik berdasarkan risikonya."
Dokumen tersebut membahas skema regulasi penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik berdasarkan UU ITE dan PP PSTE. Terdapat penjelasan tentang penyelenggara layanan publik dan non-publik, kewajiban hukum, ketentuan umum dan khusus, serta perbandingan dengan PM tentang pendaftaran sistem elektronik.
Aplikasi Indeks KAMI digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi tingkat kematangan penerapan keamanan informasi organisasi berdasarkan kriteria SNI ISO/IEC 27001. Dokumen ini menjelaskan tujuan, metodologi, dan komponen penilaian Indeks KAMI untuk memberikan gambaran kondisi kesiapan kerangka kerja keamanan informasi suatu instansi.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi (SMPI) berdasarkan Peraturan Menteri Kominfo No. 4 Tahun 2016. Dokumen menjelaskan tentang ruang lingkup, kategorisasi sistem elektronik, standar SMPI, sertifikasi, pengawasan, dan ketentuan peralihan penerapan SMPI.
Presentasi Sosialisasi PM SMPI- Bandung 10 Mei 2017direktoratkaminfo
Peraturan ini mengatur tentang sistem manajemen pengamanan informasi bagi penyelenggara sistem elektronik. Sistem elektronik dikategorikan menjadi strategis, tinggi, dan rendah berdasarkan 10 kriteria. Semua penyelenggara sistem elektronik wajib menerapkan standar pengamanan informasi dan memperoleh sertifikasi dari lembaga sertifikasi yang terdaftar. Peraturan ini juga mengatur sanksi bagi pelanggaran dan ketentuan peralihan untuk
Dokumen ini membahas tentang isu-isu strategis terkait keamanan informasi di subsektor ketenagalistrikan. Mencakup overview sistem TI Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang mengelola aplikasi dan data penting seperti rencana kelistrikan nasional, program 35.000 MW, dan sertifikasi tenaga ahli. Dokumen ini juga menjelaskan perlunya mengamankan data-data strategis tersebut.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan keamanan informasi layanan publik melalui implementasi Indeks KAMI (Indeks Keamanan Informasi). Indeks KAMI digunakan untuk menilai tingkat kematangan penerapan keamanan informasi berdasarkan kriteria SNI ISO/IEC 27001. Dokumen ini juga menjelaskan strategi implementasi Indeks KAMI meliputi aspek SDM, proses, dan teknologi serta hasil asesmen yang menunjukkan peningkatan kes
Rancangan Peraturan Menteri Sistem Manajemen Pengamanan Informasi
Diskusi Publik RPM Sistem Manajemen Pengamanan Informasi
4 November 2014
Hotel Trans Luxury Bandung
Materi III Sosialisasi Permen SMPI Makassar 3 Agustus 2017direktoratkaminfo
Peraturan ini mengatur sistem manajemen pengamanan informasi pada sistem elektronik dengan mempertimbangkan 10 aspek, yaitu nilai investasi, biaya operasional, kepatuhan terhadap peraturan, keamanan data, jumlah pengguna, data pribadi, klasifikasi data, kritikalitas proses, ketersediaan sistem, dan dampak kegagalan keamanan sistem. Semakin tinggi skor yang diperoleh pada kesepuluh aspek, maka tingkat pengaman
Materi III Sosialisasi Permen SMPI Batam 6 Juli 2017direktoratkaminfo
Dokumen tersebut membahas sistem manajemen pengamanan informasi pada sistem elektronik pemerintah dengan mempertimbangkan 10 aspek, yaitu nilai investasi, biaya operasional, kepatuhan terhadap peraturan, algoritma keamanan data, jumlah pengguna, data pribadi yang dikelola, klasifikasi data, kritikalitas proses, ketersediaan sistem, dan dampak potensial kegagalan keamanan sistem. Aspek-aspek tersebut dievalu
Dokumen ini membahas tentang pentingnya keamanan informasi di sektor kesehatan. Informasi dan sistem informasi sangat dibutuhkan untuk perencanaan kesehatan, layanan kesehatan, rantai pasok farmasi dan kebutuhan medis lainnya, serta monitoring dan evaluasi pembangunan kesehatan. Untuk itu, dokumen ini menyarankan penerapan manajemen keamanan sistem informasi berdasarkan standar ISO, peningkatan kapasitas SDM dan infrastrukt
Dokumen tersebut membahas penggunaan sertifikat digital untuk autentikasi, verifikasi identitas, signing dokumen digital, enkripsi email dan koneksi remote, dengan menjelaskan konsep enkripsi simetris, asimetris, trusted third party (CA), tandatangan digital dan transaksi aman menggunakan pasangan kunci publik-privat.
Dokumen tersebut membahas tentang Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang bertanggung jawab untuk menerima, mengkaji, dan merespon laporan insiden keamanan informasi, serta manfaat memiliki CSIRT seperti koordinasi terpusat untuk masalah keamanan TI dan penanganan insiden yang khusus dan cepat.
Welcome Address by Director General of Informatic Application Ministry of Communication and Information Technology in The Indonesia Information Security Forum
Welcome Address by H.E Tifatul Sembiring Minister for Communication and Information Technology Republic of Indonesia in The Indonesia Information Security Forum 2012
Bandung, 10 October 2012
This document discusses cybercrime trends and hacking techniques used by Raditya Iryandi, an Indonesian cybersecurity expert. It outlines 10 common cybercrime trends like information gathering from social media, password cracking using personal details, packet sniffing to intercept communications, and distributed denial of service attacks. It also describes how wireless networks can be exploited through techniques like man-in-the-middle attacks, ARP spoofing, DNS poisoning, and wireless honeypots to access accounts on major websites. The document serves to educate about inherent security issues but encourages safe and lawful behavior.
1) The document discusses information security for web-based applications, with a focus on the OWASP (Open Web Application Security Project) framework.
2) OWASP provides a list of the top 10 vulnerabilities in web applications, which can be used as a reference for securing web apps.
3) Following OWASP best practices helps developers integrate security into the design, construction, and testing of web applications.
Seminar Keamanan Informasi Sesi I
"Regulasi dan Kebijakan dalam bidang Keamanan Informasi"
Aidil Chendramata, Direktur Keamanan Informasi Kemkominfo
Jakarta, 1 Desember 2014
Seminar Keamanan Informasi Sesi I
"Strategi dan Penerapan Manajemen Risiko Keamanan Informasi PSE Layanan Publik"
oleh Yudho Giri Sucahyo (Praktisi TI)
Jakarta, 1 Desember 2014
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Sistem Keamanan Informasi (Information Security Management System/ISMS) berdasarkan standar ISO/IEC 27001. ISMS merupakan kerangka manajemen untuk mengidentifikasi risiko terhadap aset informasi organisasi dan menerapkan langkah-langkah untuk mengamankan informasi tersebut. Dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar ISMS seperti aset informasi, risiko, keamanan informasi, serta proses sertifikasi ISO/I
Dokumen tersebut membahas tentang sistem akreditasi dan sertifikasi di Indonesia. Ia menjelaskan dasar hukum akreditasi nasional dan peran Komite Akreditasi Nasional (KAN) dalam mengakreditasikan lembaga-lembaga uji kesesuaian seperti laboratorium, lembaga inspeksi, dan lembaga sertifikasi untuk mendukung kebijakan dan perdagangan nasional. Dokumen ini juga menyinggung kerja sama internasional KAN dalam pengakuan timbal balik
This document discusses current IT challenges including lights-out IT, mobile, cloud and social media, securing legacy technologies, and IT human resources. It also mentions the threat landscape and vulnerabilities as current issues. It suggests that standards may provide solutions to some of these problems.
This document discusses IT governance and its importance for top-performing enterprises. It notes that successful enterprises understand both the risks and benefits of IT, and find ways to align IT strategy with business strategy. Top areas of focus for IT governance include strategic alignment, value delivery, resource management, risk management, and performance measurement. The goal of IT governance is to ensure IT is managed responsibly and supports business goals, enables new opportunities, and delivers services efficiently while risks are known and managed.
Dokumen tersebut membahas tentang dependabilitas pada perangkat lunak elektronik, termasuk ancaman keamanan, user sebagai titik terlemah, forensik digital, dan membangun sistem yang aman.
Rangkaian Peraturan Menteri ini membahas penyelarasan waktu sistem elektronik pemerintah berdasarkan kategori sistem (strategis, tinggi, rendah) yang ditentukan berdasarkan kriteria seperti nilai investasi, anggaran, kepatuhan peraturan, dll. Dokumen ini menjelaskan standar waktu yang harus dipatuhi, skema penyelarasan waktu, pelaporan, pengawasan, sanksi bagi pelanggar, serta ketentuan peralihan.
NTP adalah protokol yang digunakan untuk mensinkronkan waktu antar sistem komputer dan jaringan. Protokol ini menggunakan hirarki stratum dimana stratum 0 menggunakan jam atom atau GPS dan stratum berikutnya mensinkronkan waktu dari stratum diatasnya. NTP dapat menjaga ketepatan waktu hingga 10 milidetik di internet dan 20 mikrodetki di jaringan lokal.
Materi seminar "Unlocking The Cloud Potential" yang diadakan oleh Datacomm Cloud Business.
Dibawakan oleh Direktur Keamanan Informasi, Kementerian Kominfo, Bapak Aidil Chendramata
Permen kominfo tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronikSiti Halimah
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronik kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik wajib mendaftar, sedangkan untuk non-pelayanan publik dapat mendaftar. Tata cara pendaftarannya meliputi pengajuan permohonan beserta dokumen pendukung, verifikasi dokumen, pengesahan pendaftaran, pemutakhiran data, serta pencab
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2012 - Penyelenggaraan...Irbah Baihaqi
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 mengatur penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik di Indonesia. Peraturan ini mencakup pengaturan tentang sistem elektronik, agen elektronik, transaksi elektronik, tanda tangan elektronik, sertifikasi elektronik, lembaga sertifikasi, dan pengelolaan nama domain. Peraturan ini bertujuan untuk memastikan penggunaan teknologi informasi yang aman dan teratur di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang sinkronisasi waktu dan solusi terbaik untuk mengatasi masalah sinkronisasi waktu di jaringan perusahaan. Solusi terbaik adalah menggunakan server waktu jaringan khusus yang menjalankan NTP atau SNTP dan diisolasi dari internet untuk menyediakan keamanan yang lebih baik.
LPSE Kabupaten Pasuruan adalah unit kerja yang mengelola sistem e-procurement untuk memfasilitasi pengadaan barang/jasa secara elektronik, mencakup penyediaan pelatihan, akses sistem, dan dukungan teknis bagi pengguna. Trouble Ticketing System digunakan untuk menerima dan menangani keluhan pengguna melalui email atau telepon.
Dokumen tersebut mengatur standar penyelenggaraan pusat data (data center) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, ruang lingkup, kebijakan, tanggung jawab, dan standar yang harus dipenuhi dalam pengembangan dan pengelolaan pusat data secara terpusat oleh Pusdatin untuk menunjang layanan e-Government.
Skripsi - Akusisi Data Cuaca Berbasis Sistem Telemetri.compressedMashaler Suradam
Sistem ini mengembangkan perangkat untuk mengukur parameter cuaca secara real time meliputi temperatur, kelembaban, tekanan, kecepatan dan arah angin, serta curah hujan menggunakan sensor dan mikrokontroler yang dapat mengirim data ke Weather Base Station. Hasil pengujian menunjukkan sensor dapat bekerja dengan baik dan data dapat divisualisasikan di Weather Base Station.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas cara melakukan filter situs tertentu menggunakan router Mikrotik.
2. Langkah-langkahnya meliputi konfigurasi jaringan, NAT, routing, DHCP, dan membuat rule filter di firewall untuk memblokir akses situs tertentu berdasarkan alamat IP dan portnya.
3. Filter situs dilakukan dengan mengatur rule di bagian firewall filter pada Mikrotik.
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan standar keamanan informasi di sektor transportasi Kemenhub. Dokumen menjelaskan pentingnya keamanan informasi, ancaman terhadap sistem informasi, pengendalian sistem informasi, tujuan keamanan sistem informasi, kebijakan terkait keamanan informasi, sektor-sektor strategis transportasi beserta sistem informasinya, serta peranan Pusdatin Kemenhub dalam menjamin keamanan sistem informasi.
Dokumen tersebut membahas ancaman keamanan penerbangan khususnya terkait serangan siber, dan langkah-langkah pencegahan yang ditempuh Indonesia untuk meningkatkan keamanan penerbangan dari ancaman tersebut, seperti memperbaharui peraturan, meningkatkan pengawasan, dan kerja sama internasional.
Dokumen tersebut merupakan laporan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang membahas tentang kerangka regulasi, tugas, fungsi, kebijakan, sistem penyediaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan dan konservasi energi, informasi layanan publik, serta aplikasi yang digunakan di lingkungan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Honeynet adalah jaringan komputer yang dirancang untuk diserang oleh hacker guna mempelajari perilaku dan alat yang digunakan penyerang. Proyek Honeynet Indonesia telah memasang berbagai honeypot di berbagai lembaga pendidikan dan pemerintah untuk mendeteksi ancaman baru dan mengumpulkan malware. Mereka juga mengembangkan sistem pemantauan nasional untuk menyimpan malware yang terkumpul.
Presentasi Sinkronisasi Waktu Sistem Elektronik by Dr. Hasyim Gautama
1. Rancangan Peraturan Menteri
SinkronisasiWaktu
Sistem Elektronik
DR. Hasyim Gautama, CISM, ISMS-LA
Direktorat Keamanan Informasi
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika
Surabaya, 25 November 2014
2. Waktu Pengiriman Informasi
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 8
ayat (1):
“Waktu pengiriman suatu Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik ditentukan pada
saat Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik telah dikirim dengan alamat yang benar
oleh Pengirim ke suatu Sistem Elektronik yang
ditunjuk atau dipergunakan Penerima dan telah
memasuki Sistem Elektronik yang berada di luar
kendali Pengirim.”
3. Waktu Penerimaan Informasi
UU ITE, Pasal 8 ayat (2):
“Waktu penerimaan suatu Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik ditentukan pada
saat Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik memasuki Sistem Elektronik di bawah
kendali Penerima yang berhak.”
Waktu pengiriman dan penerimaan tercantum
dalam UU ITE tapi belum ada aturan teknisnya
5. Asas dan Ruang Lingkup
Asas: Keakuratan, Ketertelusuran, dan
Risiko
Ruang Lingkup: Penyelenggara Sistem
Elektronik untuk Pelayanan Publik
6. Kategorisasi Sistem Elektronik
No Sistem Elektronik Penetap Kategori
1 Strategis Instansi Pengawas dan
Pengatur Sektor setelah
berkoordinasi dg Menteri
2 Tinggi Menteri
3 Rendah Menteri
Kategorisasi Sistem Elektronik didasarkan pada kriteria
7. Kriteria Kategorisasi Sistem Elektronik
1. Nilai Investasi
2. Total Anggaran
Operasional Tahunan
3. Kewajiban Kepatuhan
thd Peraturan
4. Algoritma Khusus
5. Jumlah Pengguna
Sistem Elektronik
6. Data Pribadi yang
dikelola Sistem
Elektronik
7. Tingkat kekritisan Data
dalam Sistem
Elektronik
8. Tingkat kekritisan
Proses dalam Sistem
Elektronik
9. Dampak Kegagalan
Sistem Elektronik
10. Potensi kerugian
akibat ditembusnya
Sistem Elektronik
Penilaian menggunakan metode pembobotan
8. Standar Waktu [1/2]
Network Time Protocol:
NTPv4 RFC 5905
Time Server:
Stratum 0
Stratum 1
Stratum 2
9. Standar Waktu [2/2]
Stratum 0 dan Stratum 1 yang dikelola LIPI
ditetapkan sebagai acuan waktu nasional
Seluruh Stratum 1 harus diselaraskan dengan
Stratum 1 LIPI
Seluruh Stratum 2 harus mengacu pada Stratum
1 di atas
10. Penerapan PenyelarasanWaktu
• Penyelenggara SE Strategis wajib memiliki Stratum 0
dan Stratum 1
• Penyelenggara SE Strategis wajib menyediakan
layanan Stratum 1 kepada publik
• Penyelenggara SE Tinggi wajib memiliki Stratum 2
dan/atau Stratum 1
• PSE wajib melakukan konfigurasi SE dengan mengacu
pada Stratum 2 dan/atau Stratum 1 di atas
Bagian dari Sertifikasi Sistem Manajemen
Pengamanan Informasi
11. Pelaporan
Alamat Stratum 1 harus dilaporkan kepada
Menteri
Dalam hal ada perubahan alamat Stratum 1
harus dilaporkan kepada Menteri paling lambat
14 hari kerja
12. Pengaturan Perangkat End User
Pengembang Perangkat Keras dan Perangkat
Lunak Sistem Elektronik harus menyediakan
fitur penyelarasan waktu yang dapat diatur
secara otomatis.
Fitur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mengacu secara langsung dan/atau tidak
langsung pada Stratum 1